MAKALAH Tahap-Tahapan Pengembangan Masyarakat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah:



Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat “Tahap-Tahapan Pengembangan Masyarakat”



OLEH : KELOMPOK II



1. Risqi Amalia



J1A116111



2. Nadia Kusfaini Muliadi



J1A116183



3. Heny Baharuddin



J1A116282



4. Rahma Wati



J1A116283



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini berjudul “Tahap-Tahapan Pemberdayaan Masyarakat”. Makalah ini disusun dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah “Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat” Saya selaku penulis, berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dengan menambah wawasan serta pengetahuan, Sebagai penulis, saya juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini pasti akan ada banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan pengalaman penulis, oleh karena itu saya mengharapkan adanya kritik, saran ataupum usulan yang membangun agar kedepannya makalah ini dapat perbaikan yang lebih baik dan lebih banyak memuat pengetahuan yang bermanfaat untuk para pembaca. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh setiap pembaca dan mohon maaf jika dalam makalah ini ada kesalahan atau pun pemahaman yang sekiranya tidak sepaham dengan pengetahuan para pembaca, oleh karena itu perlunya masukan akan pengetahuan yang dimiliki pembaca berkaitan dengan materi makalah ini.



Kendari, 30 November 2017



Penyusun



i 2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2 C. Tujuan........................................................................................................................ 2 D. Manfaat Penulisan.................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat................................................................ 3 B. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat...................................................................... 3 C. Proses Pemberdayaan Masyarakat........................................................................ 4 D. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat.........................................................5 E. Strategi



Pemberdayaan



Masyarakat......................................................................



6 F. Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat............................................. 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................................ 9 B. Saran ........................................................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA



3



ii BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang mengembangkan dan memperkuat kemampuan masyarakat untuk terus terliabat dalam proses pembanguanan yang berlangsung secara dinamis sehingga masyarakat dapat menyelaisaikan masalah yang dihadapi serta dapat mengambil keputusan secara bebas (independent) dan mandiri (Oakley, 1991;dan fatermant 1996). Proses pemberdayaan masyarakat merupakan upaya membantu masyarakat untuk mengembngkan kemampuannya sendiri sehingga bebas dan mampu mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dengan memberikan kewenangan, aksesibilitas terhadap sumber daya dan lingkungan yang akomodatif ( zimmerman 1996;18, Res ;1992: 42). Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan dalam pembangunan secara psrtisipatif kiranya sanagat sesuai dan dapat dilandasi untuk mengantisipasi timbulnya perubahan-perubahan dalam masyarakat beserta lingkangan strategisnya. Sebagai konsep dasar pembangunan pastisipatif adalah melakukan upaya pembangunan atas dasar pemenuhan kebutuhan masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat itu mampu untuk berkembang dan mengatasi permasalahnya secara mandiri, berkesinambungan dan berkelanjutan. Dalam pemberdayaan masyarakat, seorang pemberdaya harus menempatkan diri sebagai bagian dari masyarakat dan memperlakukan masyarakat sesuai dengan moral, dan memandang warga sebagai subyek yang mempunyai hak untuk mengatur kehidupan mereka serta mempunyai keinginan dan kemampuan untuk berbuat demikaian. Pemberdaya wajib untuk memahami masyarakat dan mendampingi secara mental dan inteletual dalam usaha perbaikan yang mereka dambakan. Denga demikian dalam pemberdayaan masyarakat tidak lepas dari masalah evaluasi. Untuk melaksanakan evaluasi apakah proyek/pembedayaan yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu sudah mendatangkan perbaikan sesuai yang diharapkan warga masyarakat, maka harus dilakukan suatu penelitian. Dua metode penelitian evaluatif yang bersifat bottom-up adalah rapid rural appraisal(PRA), dan participatory rural appraisial ( PRA). 4



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat? 2. Apa Tujuan dari Pemberdayaan Masyarakat? 3. Bagaimanakah Proses Pemberdayaan Masyarakat? 4. Apa Prinsip-Prinsip dari Pemberdayaan Masyarakat? 5. Bagaimanakah Strategi Pemberdayaan Masyarakat? 6. Bagaimana tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat ? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat 2. Mengetahui Tujuan Pemberdayaan Masyarakat dan Proses Pemberdayaan Masyarakat 3. Mengetahui Prinsip dari Pemberdayaan Masyarakat dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat 4. Megetahui Tahapan Pelaksaan Pemberdayaan Masyarakat D. Manfaat Penulisan Memberikan pemahaman yang lebih mendalam lagi mengenai pemberdayaan masyarakat,terutama tahapan dan metode pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada pembaca maupun penyusun dapat mempermudahnya dalam melakukan pemberdayaan masyarakat apalagi yang memiliki basic di kesehatan masyarakat agar dapat mengubah perilaku masyarakat yang buruk menjadi ke yang lebih baik supaya kesehatan mereka tetap terjaga.



5



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang mengembangkan dan memperkuat kemampuan masyarakat untuk terus terlibat dalam proses pembangunan yang berlangsung secara dinamis sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta dapat mengambil keputusan secara bebas (independent) dan mandiri (Oakley, 1991;dan fatermant 1996). Pendapat lain menyatakan bahwa Pemberdayan masyarakat adalah proses pemberian informasi secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan masyarakat, serta proses membantu masyarakat,agar masyarakat tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowlage), dari tahu menjadi mau ( aspek attitude), dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek praktice)( Natoatmodjo 2003). Sasaran utama pemberdayaan adalah idividu,keluarga serta kelompok masyarakat. Dalam mengupayakan agar seseorang tahu dan sadar, kuncinya terletak pada keberhasilan membuat orang tersebut memahami bahwa sesuatu(misalnya diare) adalah masalah baginya dan bagi masyarakatnya.sepanjang orang yang bersangkutan belum mengetahui dan menyadari bahwa sesuatu itu merupakan masalah, maka orang tersebut tidak akan bersedia menerima menerima informasi apapun lebih lanjut. Manakalah ia telah menyadari masalah yang dihadapinya,maka kepadanya harus diberikan informasi umum lebih lanjut tentang masalah yang bersangkutan. (Depkese RI,2006). B. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang sesungguhnya dimaknai sebagai suatu masyarakat yang mandiri.Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang dialami masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya dan kemampuan yang terdiri atas kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, dengan pengerahan 6



sumber daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut, dengan demikian untuk menuju mandiri perlu dukungan kemampuan berupa sumber daya manusia yang utuh dengan kondisi kognitif, konatif, psikomotorik dan afektif, dan sumber daya lainnya yang bersifat fisik-material. C. Proses Pemberdayaan Masyarakat Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau kecenderungan sekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. Sumardjo (1999) menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya yaitu:   1.



Mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan).



2.



Mampu mengarahkan dirinya sendiri.



3.



Memiliki kekuatan untuk berunding.



4.



Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, dan 



5.



Bertanggung jawab atas tindakannya. Slamet (2003) menjelaskan lebih rinci bahwa yang dimaksud dengan masyarakat



berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, paham, termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi. Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggung jawab.



7



D. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat  Terdapat empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program pemberdayaan, yaitu prinsip kesetaraan, partisipasi, keswadayaan atau kemandirian, dan berkelanjutan (Najiati dkk, 2005:54). Adapun penjelasan terhadap prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat tersebut adalah sebagai berikut: a. Prinsip Kesetaraan  Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan. Dinamika yang dibangun adalah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain. Masing-masing saling mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar. b. Partisipasi  Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat. Namun, untuk sampai pada tingkat tersebut perlu waktu dan proses pendampingan



yang



melibatkan



pendamping



yang



berkomitmen



tinggi



terhadap



pemberdayaan masyarakat. c. Keswadayaan atau kemandirian  Prinsip



keswadayaan



adalah



menghargai



dan



mengedepankan



kemampuan



masyarakat dari pada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang tidak berkemampuan (the have not), melainkan sebagai subjek yang memiliki kemampuan sedikit (the have little). Mereka memiliki kemampuan untuk menabung, pengetahuan yang mendalam tentang kendala-kendala usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja dan kemauan, serta memiliki norma-norma bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua itu harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan. Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil harus dipandang sebagai penunjang, sehingga pemberian bantuan tidak justru melemahkan tingkat keswadayaannya. d. Berkelanjutan  8



Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri. E. Strategi Pemberdayaan Masyarakat  Terdapat tiga strategi utama pemberdayaan masyarakat dalam praktik perubahan sosial, yaitu tradisional, direct action (aksi langsung), dan transformasi yang dijelaskan sebagai berikut (Hikmat, 2006): 1.



Strategi tradisional Merupakan Strategi ini menyarankan agar masyarakat mengetahui dan memilih



kepentingan terbaik secara bebas dalam berbagai keadaan. Dengan kata lain semua pihak bebas menentukan kepentingan bagi kehidupan mereka sendiri dan tidak ada pihak lain yang mengganggu kebebasan setiap pihak.  2.



Strategi direct-action Merupakan Strategi ini membutuhkan dominasi kepentingan yang dihormati oleh



semua pihak yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan yang mungkin terjadi. Pada strategi ini, ada pihak yang sangat berpengaruh dalam membuat keputusan.  3.



Strategi transformatif Merupakan Strategi ini menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam jangka panjang



dibutuhkan sebelum pengindentifikasian kepentingan diri sendiri. F. Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat memiliki tahapan sebagai berikut : a. Tahap 1. Seleksi lokasi Seleksi lokasi dilakukan untuk menentukan tempat atau wilayah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang diinginkan. Pemilihan lokasi dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh lembaga, pihak-pihak terkait dan Masyarakat. Misalnya : 1) Kesediaan masyarakat menerima kegiatan non-fisik. 2) Tidak terlalu banyak kegiatan keproyekan lain 3) Adanya masyarakat yang terpinggirkan 4) Dukungan dari aparat desa serta tokoh-tokoh masyarakat 5) Lokasi terjangkau,sesuai kemampuan dan sarana. Penetapan kriteria ini penting agar tujuan lembaga dalam Pemberdayaan Masyarakat akan tercapai serta pemilihan lokasi dilakukan sebaik mungkin. Bisa saja suatu desa terlalu



9



luas



untuk



menerapkan



Pemberdayaan



Masyarakat



secara



menyeluruh



sehingga



Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan misalnya dalam salah satu dusun. b. Tahap 2. Sosialisasi pemberdayaan masyarakat Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat dilakukan untuk menciptakan komunikasi serta dialog dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat dan pihak terkait tentang program. Proses sosialisasi sangat menentukan ketertarikan masyarakat untuk berperan dan terlibat di dalam program. Tahapan dan metode dalam proses sosialisasi meliputi: Pertemuan formal dengan Aparat Desa dan tokoh-tokoh masyarakat, Menyepakati wilayah kerja (dusun), Pertemuan formal dengan masyarakat, Pertemuan informal dengan masyarakat: kunjungan rumah, diskusi kelompok, berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat (sosial, agama, lapangan) Hal-hal yang perlu disosialisasikan misalnya: Penjelasan tujuan, manfaat, sasaran Pemberdayaan Masyarakat, Prinsip-prinsip Pemberayaan Masyarakat (termasuk prinsip nonfisik), Penjelasan kelompok sasaran (pria, wanita, pemuda dan lain-lain), Umpan balik masyarakat terhadap semua aspek di atas. Materi dan media yang dapat dimanfaatkan dalam sosialisasi diantaranya: Brosur, Film(video), Poster ,Buku dll. c. Tahap 3. Proses pemberdayaan masyarakat 1) Kajian keadaan pedesaan partisipatif Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif dimaksudkan agar masyarakat mampu dan percaya diri dalam mengidentifikasi serta menganalisa keadaannya, baik potensi maupun permasalahannya. Selain itu tahap ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat serta sumber daya alam dan sumber daya manusia. Gambaran ini akan memberikan dasar untuk penyusunan rencana kegiatan pengembangan. 2) Pengembangan Kelompok Pengembangan kelompok dilakukan dengan memfokuskan kegiatan pada masyarakat yang benar-benar tertarik dan berminat untuk melakukan kegiatan bersama. Dalam hal ini perlu diperhatikan keterlibatan perempuan serta yang terabaikan lain. Kegiatan bersama ini dapat berbentuk suatu kelompok yang lengkap dengan kepengurusan dan aturan. Pembentukan berdasarkan kemauan masyarakat dan bisa terjadi pada saat pelaksanaan Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif maupun sesudahnya. Berkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat untuk memandirikan masyarakat dalam



10



meningkatkan



taraf



hidupnya,



maka



arah



pendampingan



kelompok



adalah



mempersiapkan masyarakat agar benar-benar mampu mengelola sendiri kegiatannya.



3) Penyusunan Rencana Dan Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan rencana kelompok dimaksudkan agar kelompok dan anggotanya mampu mengembangkan dan melaksanakan rencana kegiatan yang konkrit dan realistis. Dasar penyusunan adalah potensi dan masalah-masalah yang sudah teridenitfikasi dalam Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif dan tujuan kelompok yang sudah ditentukan. Dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, bukan hanya pengurus, tetapi seluruh anggota kelompok berperan serta. 4) Monitoring dan Evaluasi Partisipatif (M&EP) Monitoring dan Evaluasi Partisipatif bukanlah suatu kegiatan khusus, tetapi dilaksanakan secara mendalam pada semua tahap. agar proses Pemberdayaan Masyarakat berjalan dengan baik dan tujuannya akan tercapai. M&EP dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat dalam PM di mana intinya adalah peran masyarakat sebagai pelaku utama. M&EP adalah suatu proses penilaian, pengkajian dan pemantauan kegiatan PM, baik prosesnya (pelaksanaan) maupun hasil dan dampaknya agar dapat disusun proses perbaikan kalau diperlukan. d. Tahap 4. Pemandirian Masyarakat Proses Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu proses pembelajaran terusmenerus bagi masyarakat dengan tujuan kemandirian masyarakat dalam upaya-upaya peningkatan taraf hidupnya. Yang perlu diperhatikan adalah masyarakat dari awal proses sadar bahwa hal ini akan terjadi.



11



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pemberdayan masyarakat adalah proses pemberian informasi secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan masyarakat, serta proses membantu masyarakat,agar masyarakat tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowlage), dari tahu menjadi mau ( aspek attitude), dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek praktice)( Natoatmodjo 2003). Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat memiliki 4 tahapan yaitu sebagai berikut : a. Tahap 1. Seleksi lokasi b. Tahap 2. Sosialisasi pemberdayaan masyarakat c. Tahap 3. Proses pemberdayaan masyarakat d. Tahap 4. Pemandirian Masyarakat. Dalam pemberdayaan masyarakat terdapat dua metode yang sering digunakan yaitu sebagai berikut 1. Metode PRA ( participatory rural appraisal.) 2. Metode RRA (Rapid Rural Appraisal) B. Saran Sebaiknya dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat harus dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang benar agar pada saat melaksanakanya lebih mudah dan keberhasilanya dapat terjamin. Selain itu pemilihan metode yang tepat juga dapat mempengaruhi keberhasilan pemberdayaan masyarakat,maka dari itu pilihlah metode yang tepat dengan mempertimabangkan keadaan masyarakatnya. Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen mata kuliah maupun teman-teman pembaca lainnya agar pada pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi. Terima kasih. 12



DAFTAR PUSTAKA



Arifin,. R. 2014. Pengenalan Metode Pemberdayaan Masyarakat. file:///E:/Download/Lets%20Go%20Blog%20%20PENGENALAN%20METODE %20PEMBERDAYAAN%20MASYARAKAT.htm. Fahrudin, Adi. 2014. Pemberdayaan, Partisipasi dan Penguatan Kapasitas Masyarakat. Bandung: Humaniora. Hikmat, Harry. 2015. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Ronaldo,. Abeth. 2014. Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat. file:///E:/Download/New%20folder/tahapan%20pelaksanaan%20pemberdayaan %20masyarakat.htm. Puspropkes Depkes RI. 2015. Pemberdayaan Kesehatan Desa. Pusat Promosi Kesehatan: Jakarta. Saputro,. Thomas. 2014. Metode Pemberdayaan Masyarakat (PRA Dan RRA). file:///E:/Download/METODE%20PEMBERDAYAAN%20MASYARAKAT %20%28%20RRA%20DAN%20PRA%20%29%20_%20Ilmu%20Ternak.htm.



13



14