Makalah Taksonomi Tumbuhan Kelompok 3 Ya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TAKSONOMI TUMBUHAN PERAN DAN SUMBER BUKTI ILMU TAKSONOMI TUMBUHAN



Dosen Pembimbing Dr. MORALITA CHATRI, MP.



Oleh: KELOMPOK 3 ELIFIA ZULFA ENDELA (19177007) VAYOLIN EROIKA (19177045) ZALIK MUHAMMAD LATIF (19177047)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Taksonomi Tumbuhan ini dengan baik. Adapun makalah ini membahas mengenai peran dan sumber bukti ilmu taksonomi tumbuhan. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah untuk Rasulullah SAW. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas mata kuliah Taksonomi Tumbuhan



dengan materi



“PERAN DAN SUMBER BUKTI ILMU TAKSONOMI TUMBUHAN’ pada Semester Ganjil Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing Dr. Moralita Chatri, MP., serta rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah memberikan bantuan serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat hendaknya. Atas kritik dan saran yang diberikan, penulis ucapkan terima kasih. Padang, September 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI Halaman i DAFTAR ISI.............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................ 2 E. Tujuan .................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 4 A. Peran Sumber Bukti Taksonomi Tumbuhan........................................ 4 B. Sumber Bukti Ilmu Taksonomi Tumbuhan.......................................... 4 BAB III PENUTUP.................................................................................... 12 A. Kesimpulan.......................................................................................... 12 B. Saran..................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 13 KATA PENGANTAR................................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi.Taksonomi tumbuhan (juga hewan) sering kali dikacaukan dengan sistematika tumbuhan dan klasifikasi tumbuhan. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari taksonomi tumbuhan. Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan taksonomi tumbuhan. Namun, sistematika tumbuhan lebih banyak mempelajari hubungan tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam sistematika bantuan ilmu seperti filogeni dan kladistika banyak berperan. Di sisi lain, taksonomi tumbuhan lebih banyak mempelajari aspek penanganan sampelsampel (spesimen) tumbuhan dan pengelompokan (klasifikasi) berdasarkan contoh-contoh ini. Ilmu taksonomi tumbuhan mengalami banyak perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai teknik biologi molekular dalam berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke dalam berbagai takson sering kali berubahubah tergantung dari sistem klasifikasinya. Taksonomi merupakan kelompok ilmu dasar yang berarti ilmu kajian dasar dari ilmu biologi dengan tidak membatasi hanya satu atau objek tertentu saja. Taksonomi berasal dari 2 kata. Yaitu Taxis (susunan) dan nomos (hukum atau aturan). Taksonomi tumbuhan tidak hanya mempelajari tentang pencirian, klasifikasi, pendeskripsian (pertelaan), dan penamaan saja. Tetapi juga mempelajari fungsi-fungsi ekologisnya di alam. Taksonomi merupakan bagian dari sistematika (Rifai,1976). Sistematika cakupannya lebih luas yaitu meliputi taksonomi, studi evolusi dan filogeni. Taksonomi merupakan ilmu hayat yang memiliki hubungan dengan cabang ilmu yang lain. Ilmu-ilmu tersebut akan berkembang sehingga pusat kepentingan akan berubah bergantung pada arah perkembangan dan kebutuhan terhadap ilmu. Data yang diperoleh dari taksonomi



1



2



sendiri dapat digunakan untuk mempelajari kekerabatan yang mungkin terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan untuk rekayasa genetika. Ahli taksonomi tumbuhan mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam membantu usaha konservasi jenis, membuat cagar alam dan mencegah punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu. Seelain itu seorang ahli taksonomi harus mempunyai pengetahuan tentang morfologi, embriologi, anatomi, sitogenetik dan ilmu sejenis lainnya. Cabang ilmu ini merupakan dasar dari botani, tapi di lain pihak perkembangannya sangat tergantung pada kemajuan cabang-cabang botani lainnya. Data-data yang diungkapkan sebagai hasil penelitian sitologi, genetika, anatomi, ekologi, morfologi, palinologi, palaentologi, fitogeografi, fitokimia dan cabang-cabang botani lain sangat berguna bagi botani sistematika. Akan tetapi ilmu-ilmu itu sendiri tidaklah akan berjalan pesat secara efisien tanpa bantuan botani sistematika. Percobaan-percobaan yang dilakukan dalam cabang-cabang botani yang banyak tersebut tidak mungkin dapat diulangi dan kebenaran kesimpulannya dikukuhkan kalau identitas atau nama tumbuhan objeknya meragukan.



Kekurangcermatan



dalam



penamaan



objek



percobaan



akan



menyebabkan nilai suatu penelitian merosot atau bahkan tidak ada harganya sama sekali (Rifai, 1989). Dengan adanya taksonomi tumbuhan, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan dapat melakukan kegiatan dengan mudah dan berimbang. Karena manusia dapat memperoleh spesimen tumbuhan lain yang semarga dan memiliki keunggulan khas serta dapat melestarikan keberadaan tumbuhan yang mulai mengalami kepunahan gen-gen yang berpotensi. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu peran sumber bukti taksonomi tumbuhan? 2. Bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang Morfologi? 3. Bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang Anatomi? 4. Bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang Embriologi? 5. Bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang Palinologi? 6. Bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang Sitologi? 7. Bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang Fisiologi? 8. Bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang Fitokimia? 9. Bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang Genetika (Gen dan DNA)? 10. Bagaimana Penyebaran dan fungsi ekologis dari taksonomi tumbuhan? C. Tujuan



3



1. 2.



Untuk mengetahui apa itu peran sumber bukti taksonomi tumbuhan? Untuk mengetahui bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang



3.



Morfologi? Untuk mengetahui bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang



4.



Anatomi? Untuk mengatahui bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang



5.



Embriologi? Untuk mengetahui bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang



6.



Palinologi? Untuk mengetahui bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang



7.



Sitologi? Untuk mengetahui bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang



8.



Fisiologi? Untuk mengetahui bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang



9.



Fitokimia? Untuk mengetahui bagaimana sumber bukti taksonomi dari cabang



Genetika (Gen dan DNA)? 10. Untuk mengetahui bagaimana penyebaran dan fungsi ekologis dari taksonomi tumbuhan?



3 BAB II PEMBAHASAN



A. PERANAN TAKSONOMI Sifat dan ciri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk memecahkan berbagai permasalahan taksonomi. Sifat-sifat yang dipakai sebagai bukti taksonomi dalam mendeterminasi, mencirikan dan menggolongkan jenis-jenis tumbuhan dapat berasal dari seluruh bagian dan dari semua fase serta proses pertumbuhan tumbuhan itu. B. SUMBER BUKTI TAKSONOMI Berikut ini akan diungkapkan beberapa cabang biologi yang dapat dijadikan sebagai sumber bukti taksonomi: 1. Morfologi Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, buah, bunga, maupun bijinya. Morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masingmasing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui darimana asal bentuk dan susunan tubuh tersebut. Pada dasarnya tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi. 2. Anatomi Anatomi tumbuhan atau fitotomi adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan: a. Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringanjaringan penyusunnya



4



5



b. Histologi , mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan c. Sitologi , mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel -organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel. Dalam mendeterminasi, menunjukkan kecondongan



evolusi



atau



kekerabatan secara filogeni. Data anatomi ini banyak digunakan untuk mendeterminasi kayu-kayu ekonomis. Beberapa contoh pemakaian data anatomi dalam taksonomi: a. Orang menyimpulkan keprimitifan suku-suku Ranales diperkuat dengan tidak adanya pembuluh tapis; sifat ini juga dimiliki Gymnospermae dan Pteridophyta. b. Susunan sel pelindung stomata berbeda-beda dan mantap untuk marga atau di atasnya. c. Anatomi bunga; adanya bekas-bekas tereduksi,



sehingga orang



dapat



ikatan pembuluh meski bunga



membuktikan



adanya



bekas-bekas



mahkota pada Fagaceae, sehingga memperkuat dugaan bahwa suku tersebut dan sebangsanya mempunyai bunga yang tidak primitif. 3. Embriologi Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal dari perkembangan. Dalam organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika



satu sel sperma membuahi ovum,



hasilnya



adalah



satu



sel



yang



disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan,



hewan,



dan



beberapa protista,



zigot



akan



mulai



membelah



oleh mitosis untuk menghasilkan organisme multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio. Pada tumbuhan, istilah embrio hanya dipakai untuk tumbuhan kecil yang terbentuk dalam biji yang berada dalam keadaan dormansi, menunggu kondisi lingkungan yang tepat untuk berkecambah. Biji yang mengandung tumbuhan dalam keadaan embrio (lembaga atau sama artinya dengan tumbuhan yang seakan akan baru dilahirkan yang merupakan hasil perkawinan antara salah satu inti generatif dari serbuk sari dan inti primer



6



dari saccus embrionalis) diselubungi oleh kulit buji dan dibekali dengan sumber makanan cadangan. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan,endosperma berkembang dari pembelahan mitosis nukleus endosperma yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan kedua nucleus polar atau dengan nukleus sekunder. Embrio dan persediaan makanannya terbungkus oleh radikula yang merupakan bakal akar. Bagian sumbu embrionik diatas kotiledon adalah epikotil. Pada ujungnya terdapat plumula yang merupakan bakal pucuk atau daun. Dan pada bagian batang dibawah keping biji disebut hipokotil yang terdapat batang akar atau radikula. Baik plumula atau radikula terdapat meristem apeks di ujungnya. Selain itu terdapat Kotiledon yang akan menyerap zat-zat makanan dari endosperma dan memindahkannya ke embrio ketika biji mulai berkecambah. Pembelahan sel didalam embrio diiringi dengan pertumbuhan serta vakuolasi yaitu dibentuknya vakuola yang membesar dari sel-sel yang terjadi, memulai organisasi dari sIstem jaringan. bakal epidermis ditunjukan oleh lapisan permukaanyang bersifat meistimatik yakni protoderm. Dibawah protoderm meristem dasar dari bakal korteks sudah dapat dibedakan dengan adanya vakuolasi sel yang melebihi vakuolasi sel jaringan disebelahnya. Jaringan ditengah yang kurang tervakuolasi dan memanjang sepanjang sumbu hipokotil -akar merupakan meristem bakal jaringan pembuluh. Jaringan ini disebut prokambium. Prokambium merupakan system yang berkesinambungan dan terkoordinasi antara kotiledon dan sumbu hipokotil- akar. 4. Palinologi Merupakan ilmu yang mempelajari tentang serbuk sari dan spora, baik yang masih hidup maupun yang sudah menjadi fosil. Kajian palinologi meliputi: sifat dan ciri, cara penyebaran, dan preservasinya. Serbuk sari adalah tempat gametofit jantan pada generasi gametofit tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae. Spora adalah rase istirahat, dan merupakan alat pemencaran pada generasi gametofit tumbuhan Cryptogamae. Serbuk sari Gymnospermae dan spora Cryptogamae berbeda dengan serbuk sari Angiospermae, baik dalam hal sifat morfologinya maupun komposisi kimianya. Penyebaran serbuk sari dan spora



7



dapat terjadi melalui berbagai perantara, yaitu: angin, air, dan binatang. Penyebaran ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: turbulensi udara, arab dan kecepatan angin, berat dan bentuk serbuk sari / spora, serta ketinggian dan kekuatan sumber serbuk sari / spora. Dalam hal preservasi, maka prosesproses fisik, kimia, dan biologi dapat mempengaruhi ketahanan dan keawetan serbuk sari / spora setelah dilepaskan dari tumbuhan. 5. Sitologi Sitologi adalah ilmu tentang seluk beluk sel. Meskipun istilah sitologi menyangkut semua aspek sel, namun bila dikaitkan dengan taksonomi, pembahasan difokuskan pada kromosom dan berbagai atributnya. Berbagai data kromosom yang digunakan untuk tujuan taksonomi, yaitu: jumlah, ukuran dan bentuk, perilaku pada waktu meiosis: diambil kariotipe (keadaan kromosom pada tingkat metaphase dalam proses mitosis), meliputi ukuran panjang kromosom, letak sentromer, ada tidaknya satelit. a. Ukuran kromosom mantap untuk jenis b. Jumlah kromosom semua individu yang tergolong satu jenis itu umumnya sama, kecuali dalam beberapa jenis tertentu. 6. Fisiologi



Tumbuhan yang tergolong dalam satu jenis dianggap menunjukkan sifat fisiologi yang sama pula. Tumbuhan yang menunjukkan sifat morfologi yang sama mungkin sifat fisiologisnya berbeda. Data-data fisiologi tidak dipakai secara langsung untuk keperluan bukti-bukti taksonomi. Musim berbunga, keperluan



8



cahaya, pola perkawinan, penyebaran geografis penting untuk mempertegas perbedaan jenis-jenis tumbuhan. 7. Fitokimia Ciri ini merupakan ciri-ciri yang berkaitan dengan proses biokimia tubuh yang bersifat fisiologis. Sebagian besar sulit diawetkan dan agak sulit diamati. Produknya dapat berupa hasil hasil metabolisme tubuh. Teknik analisis dengan kromatografi (GC, HPLC, TLC, VLC) sangat membantu dalam mengungkapkan data-data biokimia sebagi bukti taksonomi.



a. Pengg olong an



ganggang didasarkan pada pigmen dalam plastidanya serta susunan kimia senyawa cadangan makanan. b. Adanya kandungan morfin dalam Papaver c. Cadangan pati, bukti penguat anggota Gramineae d. Kristal kalsium oksalat (rapid): membantu dalam penyusunan klasifikasi Rubiaceae, e. Liliaceae dan Compositae serta kekerabatan antara cactaceae dengan anggota Centrosperm. f. Penggolongan Alga terutama berdasarkan kandungan pigmen dan susunan kimia cadangan makanannya g. Alkaloid dapat digunakan



untuk



menentukan



kekerabatan



Papaveraceae, Apocynacae h. Minyak atsiri dapat mengungkap dan membantu penggolongan i. anggota suku Zingiberaceae



anggota



9



Ciri



kimiawi



dapat mempunyai nilai taksonomi yang tinggi jika



dapat



menunjukkan konstan, tidak menyebar pada seluruh takson secara sama,



tidak



terpengaruh



mudah satu



dengan yang lainnya. Ciri kimiawi dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu : a. Secara langsung dapat dilihat seperti butiran pati dan rafid b. Berupa hasil tumbuhan seperti alkaloid, flavonoid dan terpenoid c. Serologi dan elektroforesis protein Substansi kimiawi yang secara langsung dapat dilihat : a. Butiran-butiran pati Butiran-butiran pati terdapat di dalam plastisida-plastisida. Butiran-butiran dapat tunggal atau majemuk, mereka bervariasi dalam bentuk dan sering menunjukkan lapisan. b. Rafid Merupakan tungkalan-tungkalan kristal kalsium yang terkandung dalam sel-sel besar dalam tumbuhan. Tukalan-tukalan kristal kalsium oksalat ini terbatas



10



pada kelompok tumbuhan tertentu dan mempunyai nilai sebagai bukti hubungan kekerabatan.



8. Genetika (Gen dan DNA) Bukti taksonomi genetika berupa studi variasi, ekspresinya dalam perkembangan dan hubungannya dengan persilangan. ? Bukti genetik adalah bukti eksperimen yang berasal dari pembastaran dan analisa banyak karakter. ? Data eksperimen genetik terutama digunakan untuk menunjukkan kekerabatan pada tingkat spesies, subspesies, varietas dan forma atau ras. Kemajuan bioteknologi telah menyediakan instrumen yang memungkinkan dikumpulkannya data urutan nukelotida (DNA atau RNA), gen, protein (residu asam amino,isozim, enzim), dan lain-lain untuk keperluan taksonomi dan pemahaman kekerabatan makhluk hidup C. Ekologi dan Penyebaran Geografis



Memegang peranan penting dalam menentukan apakah suatu kelompok populasi perlu diperlakukan sebagai jenis tersendiri atau cukup sebagai sub spesies, varietas atau forma. Erat hubungannya dengan factor ekologi yang menentukan beberapa sifat biologi Mempelajari asal usul, sejarah perkembangan dan evolusi takson Dengan peta penyebaran, setiap jenis dapat diselidiki daerah paling banyak jumlah jenis dan paling besar variasi ciri-cirinya yang dianggap sebagai pusat keanekaragaman dan sering dianggap tempat asal evolusi takson itu.



11



Dengan bantuan persebaran geografi dapat ditentukan daerah yang paling banyak jumlah jenis dan variasi ciri-cirinya, pusat keanekaragaman dan asal-usul evolusi takson-takson tersebut. Bukti Ekologi yaitu berhubungan dengan organisme dan lingkungan ? Hubungan ini diklasifikasikan : biotik, abiotik, spasial, temporal. ? Bukti ekologi memberikan pemahaman tentang taksa dan komposisi flora, kekerabatan genetik dan filogenetik taksa, variasi dalam populasi dan mekanisme evolusi dalam spesies.



12



6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Taksonomi merupakan kelompok ilmu dasar yang berarti ilmu kajian dasar dari ilmu biologi dengan tidak membatasi hanya satu atau objek tertentu saja. Taksonomi tumbuhan tidak hanya mempelajari tentang pencirian, klasifikasi, pendeskripsian (pertelaan), dan penamaan saja. Tetapi juga mempelajari fungsifungsi ekologisnya di alam. Taksonomi merupakan bagian dari sistematika (Rifai,1976). Sistematika cakupannya lebih luas yaitu meliputi taksonomi, studi evolusi dan filogeni. Sifat dan ciri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk memecahkan berbagai permasalahan taksonomi. Berikut



ini



akan



diungkapkan beberapa cabang biologi yang dapat dijadikan sebagai sumber bukti taksonomi diantarnya : Morfologi, Anatomi, Sitologi, FilogenI, Embriologi, Palinologi, Fisiologi, dan Fitokimia. B. Saran Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam proses pembuatan makalah ini. Untuk itu, penulis dengan terbuka menerima saran atau kritikan dari rekan-rekan serta pembaca yang membangun guna kesempurnaan makalah ini dan menambah wawasan baru untuk kita semua.



12



7 DAFTAR PUSTAKA Jamil ,Ahmad Shobrun. 2011. Identifikasi Tumbuhan. Online. Diakses Tanggal 25 September 2016 Tjitrosoepomo, Gembong. 1993. Taksonomi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Bahan Handout Sumber Bukti Taksonomi Tumbuhan Bahan Handout Pengantar Paleobotani. https://haeryn.wordpress.com/2012/04/13/sumber-bukti-taksonomi/ https://haeryn.wordpress.com/2012/04/13/sumber-bukti-taksonomi/ https://id.scribd.com/doc/57761701/Palinologi-erik-nida https://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_tumbuhan



13