Makalah Tenis Lapangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



MAKALAH Tentang TENIS LAPANGAN



Disusun Oleh : MUTMAINNAH MUSLIMIN MUSTAJAB MUSTAKIM M.YUSUF NADIA RAJAB NAHARABIL NASRUDDIN NURAENI ANNISA



SMKN 1 TINAMBUNG TP/ 2017/2018



i



2



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kimia Dasar. Makalah ini secara garis besar membahas mengenai stoikiometri dalam ilmu kimia Dalam penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak ELTAS SUTRIA, S.Si.Apt sebagai dosen mata kuliah Kimia Dasar



yang senantiasa memberikan



petunjuk, arahan, dan motivasi selama mengikuti mata kuliah Kimia Dasar. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang berguna bagi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan.



Penulis



3



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan dalam sebuah lapangan yang dibagi menjadi dual eh sebuah jaring. Permainan tenis lapangan adalah olehraga yang banyak diketahui orang tetapi tidak banyak orang yang bias bermain tenis. Olahraga tenis dapat digolongkan sebagai olahraga elit dikarenakan peralatannya yang culup mahal dan lapangannya yang hanya terdapat di daerah-daerah tertentu. Hal tersebut membuat olahraga tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah. Untuk memperkenalakan olahraga tenis di masyarakat diperlukan pembangunan infrastruktur yang baik. Memperkenalkan olahraga tenis diharapkan dapat membentuk caloncalon atlet tenis lapangan yang berkompeten. Pelatih yang berkompeten harus mengetahui berbagai macam karakteristik mengenai tenis lapangan. Melatih seseorang untuk menjadi bias dan mahir bermain tenis bukanlah hal yang mudah. Pelatih harus mampu mengajarkan berbagai teknik mengenai tenis lapangan. Tahap melatih tenis lapangan meliputi cara mengendalikan bola, latihan teknik dasar dan latihan teknik lanjutan. Latihan teknik dasar adalah latihan yang sangat penting karena teknik dasar tersebut menentukan gerakan atau latihan pada teknik lanjutan. Maka dari itu penulis membuat makalah ini dengan judul “Cara Melatih Teknik Dasar Tenis Lapangan (Forehand, Backhand dan Servis)”. Forehand, backhand dan servis adalah gerakan yang harus dikuasai oleh seseorang sebelum dia berlatih teknik lanjutan. Forehand adalah gerakan yang memukul bola dengan posisi telapak tangan pada grip menghadap ke depan. Backhand adalah gerakan memukul bola dengan posisi telapak tangan pada grip menghadap belakang. Servis adalah sebuah cara untuk memulai permainan. Ketiga konponen dasar itu harus dikuasai agar seseorang lebih mudah untuk berlatih pada teknik lanjutan, Namun, diperlukan adanya cara latihan yang tepat untuk dapat melatih seseorang bias menguasai ketiga teknik tersebut. Makalah ini memberikan beberapa solusi untuk memudahkan seorang pelatih melatih teknik dasar berbain tenis.



4



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1.Cara Memegang Raket Teknik memegang raket adalah hal yang sederhana, tetapi perlu dilakukan dengan benar untuk mencapai hasil yang maksimal. Memegang grip bisa menggunakan satu tangan (one handed) juga bisa mengguanakan dua tangan (two handed). Pegangan dengan satu tangan lebih mudah dibandingkan dengan dua tangan. Langkah awal melakukan pukulan satu tangan ini dengan menempatkan telapak tangan di puncak (di ujung) pegangan raket. Ibu jari sebaiknya dalam posisi kerah bawah diagonal berlawanan dengan posisi belakang grip. Akan lebih baik jika bagian dalam ibu jari tepat menyentuh permukaan datar dari pegangan raket. Pegangan dengan dua tangan. Pegangan ini ini lebih sulit dilakukan dari pada pukulan satu tangan, cara paling gampang melakukan pukulan ini adalah pegang raket dengan gaya bersalaman forehand grip yang senyaman mungkin. Untuk memaksimalkan hasil, tangan yang lain memegang raket dengan teknik forehand grip lainnya dengan posisi tangan kanan lebih di atas untuk mendorong pukulan. Pegangan raket tenis berbeda dengan pegangan raket badminton/bulutangkis. Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung berada di ujung dari gagang raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut:



Menurut perbedaan ini dapat dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan serta putaran bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai perpanjangan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat yang lebih ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan daripada keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang justru lebih memperkuat cengkeraman.



5



Berikut akan dijelaskan posisi pegangan tangan di gagang tenis ditinjau dari posisi pegangan raket. Umumnya. gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap tipe grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk kita. Ada beberapa cara memegang raket dalam permainan tenis lapangan. Berikut adalah beberapa jenis pegangan raket:



2.1.1



Forehand Continental grip Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis



jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal). Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket.



2.1.2



Forehand Eastern grip Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini



seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket.



6



Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal). Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik. Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini. 2.1.3



Forehand Semi-Western grip Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern,



terutama yang memiliki tipe permainan baseliner. Kita dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2atau3. Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court). Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah:Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin. 2.1.4



Forehand Western grip Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi



pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini. Grip ini sebagai ‘pegangan wajan’ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci masakan. Caranya adalah menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semiwestern kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.



7



Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court)



2.2.Cara Melatih Pukulan Forehand Forehand adalah pukulan yang paling mudah dilakukan. Meski mudah diperlukan latihan khusus untuk dapat menguasai teknik pukulan forehan dengan baik. Ada 3 tahap dalam melatih pukulan forehand. 2.2.1



Tahap 1 Tahap 1 adalah tahap awal dimana seorang atlet berlatih dengan pasangannya



melakukan pukulan forehand dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis.



Lingkaran besar dan lingkaran kecil menunjukkan dua orang yang sedang berlatih forehand. Keduanya derada dalam kotak servis dan melakukan pukulan forehand dengan tidak tadak terlalu keras sambil berlatih control bola. Pukulannya hanya cukup dilakukan ke depan lurus dengan arah pandangan pemukul. 2.2.2 Tahap 2 Tahap ini dilakukan bila tahap 1 sudah dikatakan lulus. Yaiti dengan cara drill depan net.



Lingkaran kecil menunjukkan seorang trainer, lingkaran besar menunjukkan seorang atlet yang berlatih. Trainer harus memberikan bola pada atlet pada sisi pukulan forehand atlet. Atlet cukup memukul bola forehend kearah tengah yaitu pada trainer. Sehingga trainer dapat melakukan pukulan volley. Jika atlet dirasa sudah mampu, maka atlet mundur dibekakang garis. Hal ini dilakukan agar atlet dapat memukul lebih keras dengan kesulitan yang lebih tinggi.



8



Setelah itu trainer melatih posisi kaki atlet dengan cara meletakkan bola dengan bervariasi. Bisa depan, bias di belakang agar atlet berlatih untuk memposisiskan tubuh untuk melakukan forehand. 2.2.3 Tahap 3 Tahap 3 adalah tahap yang terakhir dimana seorang atlet sudah menguasai tahap 1 dan 2. Tahap 3 ini atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan.



Trainer (lingkaran kecil) harus memberikan bola pada sisi pukulan forehand atlet. Dan atlet harus mampu melakukan pukulan forehand kearah trainer. Pertama dilakukan pukulan saling silang setelah dianggap mampu baru pukulan dicoba untuk lurus. Dalam hal ini seorang trainer haris mampu melakukan variasi pukulan agar posisi forehand berubah ubah dan atlet bias menyeuaikan posisi kakinya.



2.3. Cara Melatih Pukulan Backhand Pukulan backhand relative lebih sulit dilakukan karena pemukul harus memutar pinggul lebih jauh daripada forehand. Tetapi cara yang tepat untuk melatih pukulan backhand. Caranya sama seperti melatih pukulan forehand. Hal ini karena perbedaan pukulan backhand dan forehand hanya terdapat pada arah ayunannya saja. Usahakan dalam melatih backhand atlet mengguanakan kedua tangannya untuk menambah daya dorong pada pukulan. Berikut tahapan melatih pukulan backhand. 2.3.1



Tahap 1 Tahap 1 adalah tahap awal dimana seorang atlet berlatih dengan pasangannya



melakukan pukulan backhand dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis.



Lingkaran besar dan lingkaran kecil menunjukkan dua orang yang sedang berlatih backhand. Keduanya derada dalam kotak servis dan melakukan pukulan backhand dengan tidak tadak terlalu keras sambil berlatih control bola. Pukulannya hanya cukup dilakukan ke depan lurus dengan arah pandangan pemukul.\



2.3.2 Tahap 2 Tahap ini dilakukan bila tahap 1 sudah dikatakan lulus. Yaitu dengan cara drill depan net.



9



Lingkaran kecil menunjukkan seorang trainer, lingkaran besar menunjukkan seorang atlet yang berlatih. Trainer harus memberikan bola pada atlet pada sisi pukulan backhand atlet. Atlet cukup memukul bola backhand kearah tengah yaitu pada trainer. Sehingga trainer dapat melakukan pukulan volley. Jika atlet dirasa sudah mampu, maka atlet mundur dibekakang garis. Hal ini dilakukan agar atlet dapat memukul lebih keras dengan kesulitan yang lebih tinggi. Setelah itu trainer melatih posisi kaki atlet dengan cara meletakkan bola dengan bervariasi. Bisa depan, bisa di belakang agar atlet berlatih untuk memposisiskan tubuh untuk melakukan backhand. 2.3.3 Tahap 3 Tahap 3 adalah tahap yang terakhir dimana seorang atlet sudah menguasai tahap 1 dan 2. Tahap 3 ini atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan.



Trainer (lingkaran kecil) harus memberikan bola pada sisi pukulan backhand atlet. Dan atlet harus mampu melakukan pukulan backhand kearah trainer. Pertama dilakukan pukulan saling silang setelah dianggap mampu baru pukulan dicoba untuk lurus. Dalam hal ini seorang trainer haris mampu melakukan variasi pukulan agar posisi backhand berubah ubah dan atlet bisa menyesuaikan posisi kakinya.



2.4.Cara Melatih Servis Servis adalah cara untuk memulai permainan. Selain itu servis juga dapat dijadikan senjata andalan seorang atlet dalam mendapatkan poin. Namun dibutuhkan sebuah servis yang keras dan akurat untuk mendapatkan poin melalui servis. Terkadang ada atlet yang membuang peluang melaui servis, malah karena servis seorang altet bias kecolongan pion karena melakukan double fault. Untuk itu, servis perlu dilatih karena ini adalah teknik dasar untuk bermain tenis lapangan. Ada beberapa tahap untuk melatih teknik dasar servis agar seorang atlet bias melakukan servis dengan keras dan akurat. Berikut cara melatihnya:



2.4.1 Tahap 1 Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan ketika akan melemparkan bola untuk memulai serve. Anda harus dapat melempar bola (toss) secara konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk servis adalah agak di depan



10



kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat melatihnya dengan menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss hingga tempat jatuhnya bola selalu berada pada tempat yang sama.



Gambar diatas menunjukkan bahwa latihan pertama adalah melatih melambungkan bola keatas. Seorang atlet harus bias melambungkan bola berkali-kali dengan kekuatan dan daya dorong yang sama. Hal ini dilakukan agar atlet mudah dan hafal mengenai karakteristik bolanya. Bola harus dilempar dengan tangan yang lurus agar memudahkan atlet untuk mengukur kekuatan lemparan. 2.4.2 Tahap 2 Tahap 2 adalah tahap untuk melakukan pukulan yang mengarah ke kotak servis lawan. Pelatih dituntut untuk mengamati pukulan dan memeri intruksi mengenai perpindahan berat badan atlet dari melempar dan saat mengayunkan raket.



Atlet harus



mampu melakukan perpindahan berat badan saat melakukan servis. Lalu atlet harus melakukan pukulan agar masusk kekotak lawan. Pertama pukulan tidak perlu keras. Yang penting akurat. Jika sudah akurat barululah dipukul kencang. Jadi tahap 2 hanya untuk meningkatkan ketrampilan saja.



11



Bab 3 Penutup 3.1 Simpulan Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Ada empat metode grip yaitu Forehand Continental grip, Forehand Eastern grip, Forehand Semi-Western grip, Forehand Western grip 3.1.2 Cara melatih teknik dasar pukulan forehand adalah dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis, kemudian dengan cara drill depan net. Lalu atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan (baseline) melakukan groundstroke dengan pukulan forehand. 3.1.3 Cara melatih teknik dasar backhand adalah melakukan pukulan backhand dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis. Kemudian cara drill depan net. Setelah itu atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan (baseline) melakukan groundstroke dengan pukulan backhand. 3.1.4 Cara melatih servis yang pertama aalah melatih konsistensi lemparan bola. Kedua adalah melatih akurasi bola dan dilanjutkan dengan melatih pukulan keras yang akurat. 3.2 Saran 3.2.1 Diharapkan kepada para pengurus pusat dan daerah PELTI untuk sebaik mungkin mensosialisasika olahraga tenis lapangan agar lebi dikenal oleh masyarakat umum 3.2.2 Diharapkan kepada para pelatih tenis untuk benar-benar mengembangkan ilmu dari olahraga tenis agar dapat mencetak atlet-atlet yang berkualitas 3.2.3 Saran untuk FIK Universitas Negeri Surabaya dan Jurusan Kepelatihan olahraga agar memberikan fasilitas yang baik untuk mahasiswa berupa sarana prasarana olahraga tenis yang layak. 3.2.4 Saran untuk mahasiswa FIK Universitas Negeri Surabaya agar selalu menjaga segala fasilitas olahraga yang ada



12



DAFTAR PUSTAKA



Anonim.



(2007).



Persatuan



Tennis



Lapangan



Seluruh



Indonesia



(PELTI).



http://www.koni.or.id/index.php/section/koni/chapter/national_sports_federations/federation/ Persatuan_Tennis_Lapangan_Seluruh_Indonesia_PELTI/id/9 Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia (PELTI). Waktu akses: Rabu, 23 Desember 2009; 21.10



Karya, Mundaru (2006). Olahraga Alternatif Badminton dan Tenis. http://www .suaramerdeka.com/harian/0603/29/ora15.htm. Waktu akses: Rabu, 23 Desember 2009; 21.15