Makalah Teori M. King (Idk 113 Kel 5) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ILMU KEPERAWATAN DASAR II (IKD 113) “TEORI KEPERAWATAN IMOGENE M. KING” Dosen Pembimbing Pepin Naharani, S.Kep, Ns, M.Kes



KELOMPOK 5 :      



Galih Puji Prastyo Mita Febryantrisna Nur Aini Shinta Lukita Kirana Putri Tita Heni Febrianti Widya Pangestu Ambarwati



(151001017) (151001024) (151001033) (151001039) (151001041) (151001025)



PRODI S1 KEPERAWATAN Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemkab Jombang Tahun Ajaran 2015/2016 KATA PENGANTAR 1



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karuni, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Keperawatan Dasar II (IKD 113) tentang TEORI KEPERAWATAN IMOGENE M. KING . Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Pepin Naharani, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen mata kuliah IKD 113 STIKES PEMKAB JOMBANG yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai karangan dikatakan ilmiah dan ciri-ciri bahasa ilmiah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Jombang, 19 Oktober 2015



Penyusun



DAFTAR ISI



2



COVER .............................................................................................................................. i KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii



BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1-2 1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1 1.2 TUJUAN ...................................................................................................................... 2 1.3 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 2 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 3 BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 4-11 3.1 HUBUNGAN TEORI KING DENGAN KEPERAWATAN ............................... 4-11 3.2 KELEBIHAN dan KEKURANGAN TEORI KING .............................................. 11 BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 12 4.1 KESIMPULAN ............................................................................................................... 12 4.2 SARAN ............................................................................................................................ 12



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan komplek. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan



sebagai



dasar



dalam



menyusun



suatu



model



konsep



dalam



keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi,



1



persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).



1.2 TUJUAN Untuk mengetahui teori keperawatan teori Emogene M. King dan mengaplikasikan dalam bidang keperawatan



1.3 RUMUSAN MASALAH Bagaimana cara mengaplikasikan teori keperawatan Emogene M. King dalam bidang keperawatan ?



BAB II LANDASAN TEORI



Teori dibuat untuk menjelaskan sebuah fenomena,seperti perawatan diri sendiri atau pelayanan.Sebuah teori adalah suatu cara melihat melalui suatu kumpulan kenyataan dan



2



konsep khusus secara relative dan proporsinya dalam menggambarkan atau hubungannya dengan konsep (Fawcett,2005). Teori merupakan sebuah kumpulan konsep,definisi dan asumsi atau proporsi untuk menjelaskan sebuah fenomena (Gambar 1). Teori menjelaskan bagaimana elemen -elemen tersebut berhubungan dengan fenomena secara khusus. Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan unuk mencapai tujuan menggambarkan,menjelaskan,memperkirakan,dan/atau pelaksanaan asuhan keperawatan(Maleis,2006). Teori merupakan abstraksi yang menyiratkan prediksi berbasis dipenelitian.Teori tanpa penelitian dan penelitan tanpa dasar teoritis tidak akan membangun pengetahuan ilmiah untuk disiplin (King,1977,p.23). King secara bertahap mengeluarkan pernyataan -pernyataan dimulai pada periode 1961-1966 yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General Concepts of Human Behaviour). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan literature.Pada tahun 1966-1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing) yang berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal Attainment). Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas tiga system yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga system interaksi yang dinamis-personal, interpersonal dan social yang mengarah pada perkembangan teori pencapaian tujuan (King,1981 dalam Christensen J.P,2009). Dia memilih 15 konsep dari literature keperawatan (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh kembang, stess, waktu, ruang pribadi, organisasi, status, kekuasaan, kewenangan, dan pengambilan keputusan) sebagai pengetahuan yang penting digunakan oleh perawat. Dipilih sepuluh konsep dalam kerangka kerja tersebut (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh-kembang, stress, waktu dan ruang pribadi) sebagai pengetahuan inti yang digunakan perawat dalam situasi keperawatan yang sebenarnya.



BAB III PEMBAHASAN 3.1 HUBUNGAN TEORI KING DENGAN KEPERAWATAN 1. Karakteristik Teori



3



Teori Imogene M. King mengenai pencapaian tujuan (1981) berasal dari kerangka konsepnya (Gambar 2). Kerangka kerja King menunjukkan hubungan system personal (individu), system interpersonal (kelompok seperti perawat - pasien), dan system social (misalnya system pendidikan, system layanan kesehatan). King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi. a. System Personal (individu). Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri, peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu. 1) Persepsi Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian- kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal. 2) Diri Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan. 3) Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri. 4) Citra Tubuh King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi - reaksi lain untuk penampilanya. 5) Ruang Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya. 6) Waktu King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain 4



b. Sistem Interpersonal King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress. 1)Interaksi Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik. 2) Komunikasi King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide ide satu orang keorang lain.Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh. 3) Transaksi Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal -spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian - rangkaian kejadian dalam waktu. 4) Peran Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di social system, set prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus. 5) Stress Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi



dengan lingkungannya



untuk



memelihara keseimbangan pertumbuhan,



perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual, personal, dan subjektif. 5



c. Sistem Social Merupakan system dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan. 1) Organisasi Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi. 2) Otoritas King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang. 3) Kekuasaan Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan. 4) Pembuatan Keputusan Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan. 5) Status Status bercirikan situasional,



posisi



ketergantungan,



dapat



diubah.King



mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban. 2. Konsep Interaksi Teori King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai system terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya meliputi social, perasaan, rasional, reaksi, control, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari keyakinannya tentang Human Being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien ; a. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi. b. Tujuan, kebutuhan - kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi interaksi. c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri. d. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 6



e. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi. f. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan. g. Tujuan dari professional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat berbeda.



Berdasarkan gambar tersebut bahwa konsep hubungan manusia menurut king terdiri komponen (Murwani A, 2009) ; a. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,dalam memahami dan mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan perawat dan lien untuk melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan. b. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan respon dari individu. c. Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi.



d. Transaksi merupkan kondisi dimana antara perawat dan klien menjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan. 3. Pandangan King terhadap Keperawatan 7



Ruang lingkup merupakan perspektif dari sebuah profesi.Ruang lingkup keperawatan menyediakan aspek praktik dan teoritis disiplin. Sebuah paradigma berguna untuk menggambarkan ruang lingkup sebuah disiplin. Paradigma keperawatan melibatkan empat cakupan yaitu manusia, kesehatan, lingkungan/situasi dan keperawata. Asumsi-asumsi utama Imogene M.King : a. Keperawatan Keperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan perawat yang selama pengkajian, pembuatan tujuan dan menjalankannya, terjadi transaksi dan tujuan dicapai. b. Klien King mengatakan bahwa klien adalah individu (system personal) atau kelompok (system interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwa atau masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan lingkungan. c. Kesehatan. Menurut King,kesehatan adalah kemampuan individu untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dalam peran social yang lazim, suatu pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian terus-menerus terhadap stressor lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber yang optimum. d. Lingkungan. King menyatakanlingkungan merupakan setiap system social dalam masyarakat, system social adalah kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku social, integrasi, persepsi dan kesehatan, seperti RS, kinik, lembaga komunitas dan industry. 4. Asumsi King King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit. Asumsi eksplisitmeliputi :



a. Focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia



b. Individu adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan waktu.



c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat. 8



d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.



e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.



f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.



Sedangakan asumsi implicit meliputi : a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan. b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan keputusan. c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri. d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan. 5. Penegasan Teoritis Untuk mencapai tujuannya, King (1981) memberikan proposisi yang memperlihatkan / menggambarkan hubungan konsep - konsep teori King sebagai berikut; a. Jika terdapat kekuatan perceptual dalam interaksi perawat - klien maka akan terjadi transaksi. b. Jika perawat danklien melakukan transaksi maka tujuan akan dicapai. c. Jika tujuan tercapai maka akan terjadi kepuasan. d. Jika tujuan dicapai maka akan terjadi asuhan keperawatan yang efektif. e. Jika transaksi dibuat dalam interaksi perawat - klien, tumbuh kembang akan meningkat. f. Jika harapan peran dan performa peran yang dirasakan oleh perawat dan kien sesuai maka akan terjadi transaksi. g. Jika konflik peran dialami oleh perawat/klien atau oleh keduanya maka akan menimbulkan stress dalam interaksi perawat - klien. h. Jika perawat memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus mengkomunikasikan informasi yang sesuai kepada klien maka akan terjadi penyusunan tujuan dan pencapaian tujuan bersama.



9



3.2 KELEBIHAN dan KEKURANGAN TEORI KING Kelebihan 1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena dalam keperawatan. 2. Teori ini merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. 3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama, mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan klien. 4.Teori ini dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan. 5. Teori ini dapat dikembangkan dan diuji melalui riset. 6. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan. Kekurangan 1. Beberapa konsep dasar kurang jelas,contohnya teori ini menyatakan bahwa stress memiliki konsekuensi positif dan menyarankan perawat harus menghilangkan pembuat stress dari lingkungan RS. 2.Teori ini berfokus pada system interpersonal sehingga tujuan yang akan dicapai sangat tergantung pada presepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja. 3.Teori ini belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep interaksi,komunikasi,transaksi dan persepsi,misalnya pasien-pasien yang tidak dapat berinteraksi dengan perawat misalnya klien dengan koma, BBL ,dan pasien psikiatrik.



BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut king adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat danklien yang secara bersama - sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang 10



masing- masing merasakan situasi dan kondisi



yang berlainan, dan melalui komunikasi



mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.



4.2 SARAN 1. Setiap pembaca bisa memahami makalah ini dan mengerti tentang teori konsep keperawatan menurut king ini. 2. Setiap pembaca bisa mengaplikasikannya dalam praktek keperawatan menurut king ini. 3. Setiap pembaca bisa mencari lebih banyak lagi literatur dan pemahaman lainnya tentang konsep keperawatan menurut king. 4. Dan semoga teori ini bisa bermanfaat dalam praktek keperawatan, dan seharusnya dalam setiap teori keperawatan harus fokus minimalnya terhadap satu aspek proses perawatan. Seperti teori king ini yang memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan implementasi dalam proses perawatan. Serta Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan, meneliti sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan.



DAFTAR PUSTAKA http://risjanandi.blogspot.co.id/2014/11/model-konsep-dan-teori-keperawatan.html



11