Makalah UTS - Relay Arus Lebih [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM PROTEKSI TENAGA OVERCURRENT RELAY PADA MOTOR GA-4101C-M COOLING WATERPUMP



Disusun Oleh : 1. Agung Hadi Utomo (5115127084) 2. Hendra Suherman (5115127099) 3. Muhamad Arifin



(5115125354)



4. Nur Hapsari



(5115127113)



5. Yehude M.T.



(511511



6. Yehezkiel Y. Putra (5115116979)



PENDIDIKAN TEKNIK ELEKRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014



KATA PENGANTAR



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “OVERCURRENT RELAY PADA MOTOR GA4101C-M COOLING WATER PUMP”. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Sistem Proteksi Tenaga Program Studi Pend. Teknik Elektro di Universitas Negeri Jakarta. Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik materi, moral, maupun spiritual. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Aris Sunawar selaku dosen yang begitu sabar memberi kami ilmu dalam penyelesaian makalah ini. 2. Teman-teman tercinta yang telah memberi semangat, bantuan serta masukan sehingga makalah ini dapat terselesaiakan. 3. keluarga yang selalu memberikan doa yang seolah tak pernah lekang oleh waktu. 4. Semua pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu kelancaran penyelesaian makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk selalu dapat berbuat baik bagi semua, dan semoga penulisan makalah ini dapat menjadi persembahan yang membawa manfaat baik bagi penulis secara khusus maupun masyarakat secara umum. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu demi kesempurnaan dari makalah ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun.



Jakarta, 15 November 2014



Tim Penulis



i



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2 1.4 Manfaat Makalah ...................................................................................................... 2 1.5 Metode Penyusunan Makalah ................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4 2.1 Tinjauan / Kajian Teoritis ......................................................................................... 4 2.1.1 Proteksi Sistem Tenaga .......................................................................................... 4 2.1.2 Rele Pengaman ....................................................................................................... 4 2.1.3 Syarat- Syarat Rele Pengaman .............................................................................. 4 2.1.4 Karateristik Rele Pengaman .................................................................................. 5 2.1.5. Rele Arus lebih ..................................................................................................... 5 2.1.6.Fungsi dan Penggunaan Rele Arus Lebih............................................................... 5 2.1.7 Pengertian Motor ................................................................................................... 6 2.1.8. Prinsip Kerja Motor Induksi ................................................................................ 6 2.1.9. Kontruksi Motor Induksi ...................................................................................... 6 2.2 PEMBAHASAN ....................................................................................................... 7 2.2.1 Prinsip kerja Over Current Relay ........................................................................... 7 2.2.2 Karakteristik Rele Arus Lebih (Over Current Relay) ........................................... 8 2.2.3 Rele Arus Lebih Pada Motor GA-4101C-M ........................................................ 11 2.2.4 Motor Protection Relay Toshiba S2E20 .............................................................. 13 BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 14 3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 14 3.2. Saran ...................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 17



ii



DAFTAR GAMBAR



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. Bentuk konstruksi dari motor induks……………………................................7 Gambar 2. Prinsip kerja over current relay ( OCR )…………………………………….. 7 Gambar 3. Rangkaian rele arus lebih seketika (instantaneous)…………………............. 8 Gambar 4. Karakteristik Rele Arus Lebih Seketika………………………………. …….8 Gambar 5. Rangkaian Rele Arus Lebih Waktu Tertentu (Definite)………………. …….9 Gambar 6. Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Teretentu (DefiniteTtime Relay)…… 9 Gambar 7. Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Terbalik ( Invers )…………………....11 Gambar 8. Motor Protection Relay Toshiba S2E20………………………………….......13



DAFTAR TABEL



Tabel 1. Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Terbalik…………………………….......10



iii



1



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahap awal perkembangan industri tenaga listrik, suatu sistem tenaga listrik terdiri dari sebuah generator kecil yang digunakan untuk memasok kebutuhan setempat. Sistem demikian belum dilengkapi dengan sistem proteksi dan biasanya diawasi langsung oleh operator. Pada waktu itu operatorlah yang bertindak untuk membuka pemutus daya bila melihat ada kelainan atau gangguan sehingga generator tersebut akan terhindar dari kerusakan. Namun seiring dengan perkembangan jaringan sistem tenaga yang dari waktu ke waktu semakin besar maka cara-cara demikian tidak dapat lagi dipertahankan dan harus ada cara yang lebih efektif yang bisa digunakan untuk memproteksi sitem dari gangguan. Sistem proteksi pertama yang dilakukan untuk mengamankan sistem adalah dengan menggunakan sekring.Kemudian disusul dengan menggunakan rele beban lebih ataupun rele tegangan kurang yang kemudian diikuti oleh berkembangnya sistem proteksi dengan rele arus lebih. Sebelum rele-rele jenis lain berkembang, rele arus lebih inilah rele proteksiyang pertama dan paling sederhana yang banyak digunakan untuk memproteksi jaringan sistem tenaga listrik. Dalam perjalanan waktu relay proteksi ini kemudian berkembang mulai dari penerapan sederhana menggunakan satu rele hingga beberapa rele yang diatur secara bertingkat berdasarkan besarnya arus gangguan yang berbeda-beda sesuai letak gangguan. Proteksi bertingkat ini dimaksudkan agar rele-rele tersebut dapat mengatasai gangguan secara diskriminatif sesuai dengan letak gangguan. Di samping itu factor lain yang perlu diperhatikan agar sebuah rele arus dapat bekerja secara tepat dan stabil maka perbedaan antara arus hubung singkat minimum dengan arus beban maksimum harus cukup besar. Hal tersebut diperlukan agar rele arus lebih tersebut tidak boleh bekerja terhadap arus beban lebih maksimum.



2



Pada dasarnya relai arus lebih dapat diklarifikasikan atas dua kategori, yaitu rele arus lebih biasa dan rele arus lebih yang dilengkapi elemen arah. Namun pada makalah ini kami akan mencoba membahas lebih jauh mengenai pemanfaatan dan penggunaan rele arus lebih pada pada motor GA-4101C-M.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka permasalahanya: 1. Apa yang dimaksud dengan sistem proteksi, relay arus lebih, dan motor induksi? 2. Bagaimana peran relay pengaman pada sistem proteksi? 3. Karakteristik relay arus lebih pada motor induksi? 4. Bagaimana fungsi dan peran relay arus lebih pada Motor GA-4101C-M 5. Bagaimana cara kerja relai arus lebih pada motor GA-4101C-M?



1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah : 1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem proteksi tenaga listrik. 2) Untuk memahami peran relay arus lebih pada sistem proteksi motor induksi 3) Untuk memahami karakteristik rele arus lebih pada motor induksi 4) Untuk memahami tentang prinsip kerja rele arus lebih 5) Untuk memahami sistem proteksi pada motor induksi



1.4 Manfaat Makalah Adapun manfaat penulisan dari makalah ini adalah 1) Agar penulis dan pembaca dapat memahami pemanfaatan dan pengaplikasian relai arus lebih 2) Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui karateristik relai arus lebih 3) Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui cara mengaplikasikan relay arus lebih pada motor GA-4101C-M 4) Agar penulis dan pembaca dapat memahami cara kerja relai arus lebih pada motor GA-4101C-M



3



1.5 Metode Penyusunan Makalah Adapun penyusunan dari makalah ini adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat Makalah 1.5 Metode Penyusunan Makalah BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan/Kajian Teoretis 2.2 Pembahasan BAB 3PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan / Kajian Teoritis 2.1.1 Proteksi Sistem Tenaga Yang dimaksud dengan proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dilakukan kepada peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga misalnya generator, motor, transformator jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Yang dimaksud dengan kondisi abnormal tersebut antara lain dapat berupa: 1. Hubung singkat 2. Tegangan lebih/kurang 3. Beban lebih 4. Frekuensi sistem turun/naik



2.1.2 Rele Pengaman Rele merupakan bagian dari peralatan sistem tenaga listrik yang digunakan untuk memberikan sinyal kepada pemutus tenaga. Rele ini akanmemberikan sinyal kepada pemutus tenaga untuk memutuskan sistem tenaga listrik jika terjadi gangguan



2.1.3 Syarat- Syarat Rele Pengaman Adapun syarat-syarat rele pengaman: 1. Kecepatan Bereaksi Saat rele mulai merasakan adanya gangguan sampai dengan pelaksanaan pembukaan pemutus tenaga. 2. Kepekaan Operasi ( sensitivity ) Kemampuan untuk memberikan respon bila merasakan gangguan. 3. Selektif ( selectivity ) Kemampuan untuk menentukan titik dimana gangguan muncul dan memutuskan rangkaian dengan membuka pemutus tenaga terdekat. 4. Keandalan ( reliability )



5



Kemampuan unutk dapat bekerja dengan baik dalam mengatasi gangguan dan menghindari operasi yang tidak diperlukan. 5. Dependable : harus trip ketika dibutuhkan. 6. Secure : tidak boleh trip saat tidak dibutuhkan. 7. Ekonomis :harus disesuaikan dengan harga peralatan yang diamankan.



2.1.4 Karateristik Rele Pengaman Karakteristik rele pengaman: 



Rele waktu seketika (instantenous)







Rele waktu tertentu (definite)







Rele waktu terbalik (inverse) terdiri dari beberapa karakteristik: - Normal inverse



- Very inverse



- Extremely inverse - Long inverse 



Rele waktu IDMT



2.1.5. Rele Arus lebih Pada dasarnya rele arus lebih berfungsi sebagai pengaman gangguan hubung singkat, tetapi dalam beberapa hal dapat berfungsi sebagai pengaman beban lebih. Fungsi rele ini disamping sebagai pengaman utama untuk seksi yang diamankan juga berfungsi sebagai pengaman cadangan pada seksi berikutnya. Rele arus lebih merupakan suatu jenis rele yang bekerja berdasarkan besarnya arus masukan, dan apabila besarnya arus masukan melebihi suatu harga tertentu yang dapat diatur (Ip) maka rele arus lebih bekerja.



2.1.6.Fungsi dan Penggunaan Rele Arus Lebih Relai arus lebih tak berarah dan Relai Hubung Tanah Tak berarah atau cukup disebut rela iarus lebih dan relai hubung tanah. Relai ini berfungsi sebagai pengaman terhadap gangguan arus hubung singkat fasa-fasa maupun fasa tanah dan dapat digunakan sebagai :



6







Pengaman utama penyulang (jaringantegangan menengah)







Pengaman cadangan pada trafo, generatordan transmisi.







Pengaman utama untuk sistemtenagalistrik yang kecildanradial







Pengaman utamamotorlistrik yang kecil.



2.1.7 Pengertian Motor Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impellerpompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan dan salah satu jenis dari motor- motor listrik yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnet.



2.1.8. Prinsip Kerja Motor Induksi Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3 phasa dihubungkan dengan sumber tegangan 3 phasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks



yang



berasal



dari kumparan stator sehingga



kumparan rotor akan



mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.



2.1.9. Kontruksi Motor Induksi Motor induksi pada dasarnya mempunyai tiga bagian sebagai berikut.



7



1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya. 2. Celah : Tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor. 3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor Gambar 1. Bentuk konstruksi dari motor induksi



2.2 PEMBAHASAN 2.2.1 Prinsip kerja Over Current Relay Prinsip kerja over current relay (OCR) yang bekerjanya berdasarkan besaran arus lebih akibat adanya gangguan hubung singkat dan memberikan perintah trip ke PMT sesuai dengan karakteristik waktunya sehingga kerusakan alat akibat gangguan dapat dihindari.



Gambar 2. Prinsip kerja over current relay ( OCR )



8



2.2.2 Karakteristik Rele Arus Lebih (Over Current Relay) A. Rele Arus Lebih Karakteristik Seketika (instantaneous) Rele arus lebih seketika adalah jenis rele arus lebih yang paling sederhana dimana jangka waktu kerja rele yaitu mulai saat rele mengalami pick-up sampai selesainya kerja rele sangat singkat yakni sekitar 20 - 100 mili detik tanpa adanya penundaan waktu.



Gambar 3. Rangkaian rele arus lebih seketika (instantaneous) Keterangan gambar : BB



= Bus-bar



PMT = Pemutus (Circuit Breaker) TC



= Kumparan pemutus



A



= Tanda bahaya (Alarm)



R



= Relay arus lebih seketika



CT



= Transformator arus



Ir



= Arus relay



I



= Arus beban



Gambar 4. Karakteristik Rele Arus Lebih Seketika



9



B. Rele Arus Lebih Karakteristik Waktu Tertentu (Definite Ttime Relay) Rele arus lebih waktu tertentu adalah jenis rele arus lebih dimana jangka waktu rele mulai pick-up sampai selesainya kerja rele dapat diperpanjang dengan nilai tertentu dan tidak tergantung dari besarnya arus yang mengerjakannya (tergantung dari besarnya arus setting, melebihi arus setting maka waktu kerja rele ditentukan oleh waktu settingnya)



Gambar 5. Rangkaian Rele Arus Lebih Waktu Tertentu (Definite) Dengan pemasangan rele kelambatan waktu, maka pengaman akan bekerja bila dipenuhi kondisi sebagai berikut: ttr = tmg + tpr + tpp



(3.1)



dimana: ttr



= waktu total rele mulai terjadinya gangguan sampai dengan



pemutus bekerja tmg



= waktu mulai terjadinya gangguan sampai dengan rele pick-up



tpr



= waktu penundaan kerja rele



tpp



= waktu yang dibutuhkan pemutus bekerja



Gambar 6. Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Teretentu (DefiniteTtime Relay)



10



C. Rele Arus Lebih Karakteristik Waktu Terbalik (Invers Time Relay) Rele arus lebih waktu terbalik memberikan perintah kepada pemutus beban (PMT) pada saat terjadi gangguan bila besar arus gangguannya melampaui arus penyetelannya (Isetting) dan jangka waktu kerja rele dari ☜pick up☝ waktunya berbanding terbalik dengan besar arusnya. Rele arus lebih waktu terbalik ini dibagi menjadi empat, yaitu: 1. Standard inverse, 2. very inverse, 3. Extremely invers, 4. Longtime inverse,



Hubungan antara Arus terhadap waktu untuk beberapa karakteristik di atas ditunjukan oleh persamaan berikut : t=



K x [TMS] (I/Is) - 1



Dimana t : waktu dalam detik I : Arus gangguan Is : Arus seting TMS : time multiplier setting K dan TMS untuk setiap karakteristik besarnya seperti pada tabel di bawah ini :



Karakteristik



K



TMS



Standard Inverse



0.14



0.02



Very Inverse



13.5



1.0



Extremely Inverse



80.0



2.0



Long Time Inverse



120.0



1.0



Tabel 1. Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Terbalik



11



Gambar 7. Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Terbalik ( Invers )



2.2.3 Rele Arus Lebih Pada Motor GA-4101C-M Overcurrent reley yang digunakan pada motor GA-4101C-M jenis yang digunakan adalah rele arus lebih waktu terbalik (invers time relay) jenis Extremly Inverse. Rele ini bekerja pada saat terjadi gangguan bila besar arus gangguannya melampaui arus penyetelannya (Isetting) dan jangka waktu kerja rele dari ☜pick up☝ waktunya berbanding terbalik dengan besar arusnya. -



Setting overcurrent relay pada Motor GA-4101C-M :



Jenis Rele



= Toshiba S2E20



Karakteristik



= Extremely Inverse



-



Data Motor :



Daya motor



= 1900kW



Tegangan input



= 6 kV



Cos



= 0,85



Arus start motor



= 546 %



waktu start motor



= 1,5 detik



Ist



Besar arus start motor (Ist): = 5,46 x In = 5,46 x 222



12



= 1212,12 A -



Setting rele pengaman pada motor :



Arus nominal (In)



= 222 A



Nilai 222 A merupakan besar arus nominal pada motor atau pada sisi primer dari transformator arus (CT), untuk nilai arus pada sisi sekunder transformator arus adalah nilai arus pada sisi primer dibagi dengan nilai rasio CT. Dimana ketetapan rasio CT adalah 300:5. Jadi besar arus pada sisi sekunder adalah : Arus nominal (In) = 222:



300 5



= 3,7 𝐴



Untuk setting arus nominal pada rele S2E20 adalah, In = 0.38 s/d 1.00 x 5A. Maka didapatkan besarnya arus setting pada rele S2E20 adalah 3,7 : 5 = 0,74 A. Setting arus gangguan (If) pada over current relay S2E20 adalah 11 x arus nominal (In) : If



= 11 x In = 11 x 3,7 = 40,7 A



Pada sisi sekunder CT besar arus gangguan (If) adalah 40,7 A, maka besar arus gangguan (If) pada sisi primer CT adalah 40,7 x 60 = 2442 A. Jika arus yang melewati sisi primer CT mencapai 2442 A. Maka rele arus lebih akan bekerja menghubungkan rangkaian pemutus/trip pada sumber tenaganya. Sehingga rangkaian pemutus akan bekerja dan memerinitahkan pemutus tenaga (CB) untuk membuka. Maka suplai daya ke motor terputus dan motor aman dari kerusakan Berdasarkan kurva koordinasi rele proteksi arus lebih pada motor GA-4101C-M, setting waktu yang diberikan pada rele S2E20 sebesar 0.15 detik. Ini artinya jika terjadi gangguan arus lebih pada motor yang melampaui arus setting sebesar 2442 A dan dalam waktu lebih dari 0,15 detik maka rele akan mengirim sinyal pada CB untuk membuka.



13



2.2.4 Motor Protection Relay Toshiba S2E20 Overcurrent relay type S2E20 merupakan jenis rele proteksi Static Time. Rele ini adalah sebuah rele arus lebih nondirectional ac untuk sistem proteksi tenaga. Gangguan tiga phasa dengan instantaneous element. Rele ini memiliki empat karakteristik dasar operasi waktu (basic operating time characteristic) standart inverse, very inverse, extremely-inverse, and long time inverse. Rele ini juga memproses tiga karakteristik waktu tertentu (definite- time characteristics).



Gambar 8. Motor Protection Relay Toshiba S2E20



14



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penulisan dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem proteksi diharuskan untuk mengidentifikasi, memisahkan bagian instalasi yang terganggu dari bagian lain yang masih normal sekaligus mengamankan instalasi dari kerusakan atau kerugian yang lebih besar, seperti memberikan informasi / tanda bahwa telah terjadi gangguan, yang pada umumnya diikuti dengan membukanya PMT. Motor induksi 3 phasa merupakan jenis motor yang paling sering digunakan pada proses produksi di industri. Hal ini dikarenakan motor induksi memiliki beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh motor DC, tetapi sering juga terjadi gangguan antara lain adalah hubung singkat (short circuit) dan Overload pada motor induksi 3 phasa. Gangguan tersebut mempunyai dampak yang sangat berbahaya bila dibiarkan berlarut-larut dikarenakan arus yang mengalir sangat besar sehingga meningkatkan suhu dan dapat mengakibatkan motor induksi 3 phasa terbakar. Untuk mengatasi gangguan, maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengamankan dari hubung singkat dan beban lebih. Motor listrik yang rusak harus diperbaiki dan membutuhkan biaya, semakin sering rusak semakin sering mengeluarkan biaya, ini sangat merugikan. Selama perbaikan akan mengalami kerugian waktu akibat tidak bisa bekerja dengan motor listrik. Secara langsung kerusakan peralatan motor listrik akan mengganggu proses prodiksi. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan proteksi yang mampu memberikan keamanan pada motor listrik. Pengaman motor GA-4101C-M yang digunakan pada cooling water pulp menggunakan motor protection relay Thosiba S2E20. Proteksi yang digunakan adalah rele arus lebih karakteristik extremely inverse. Setting arus gangguan pada over current relay S2E20 adalah 11 x arus nominal In), dan setting waktunya sebesar 0,15 detik.



15



3.2. Saran 1. Dari uraian kesimpulan diatas maka penulis mengemukakan saran yang ada hubungannya dengan permasalahan makalah yang dibahas diatas yakni agar kiranya memperhatikan setiap sistem proteksi agar bagian instalasi terhindar dari kerusakan atau k1. 2. Diharapkan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kinerja dari rele arus lebih agar saat terjadi gangguan dapat bekerja dengan baik. 3. Diharapkan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap motor GA4101C-M untuk meminimalisir terjadinya gangguan. 4. Dilakukan koordinasi ulang pada rele dan CB jika ada penambahan daya listrik. 5. Untuk motor-motor yang mempunyai peranan yang sangat penting perlu ditingkatkan spesifikasi peralatan proteksinya agar tidak terjadi gangguan sehingga proses produksi semakin meningkat.



16



DAFTAR PUSTAKA Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sitem Tenaga Listrik. Yogyakarta : GrahaIlmu. PT.PLN (Persero) P3B Jawa-Bali. 2005a. ”Buku Petunjuk Operasidan Pemeliharaan Pemutus Tenaga”. Badan Penerbit PLN. Jakarta. PT.PLN (Persero) P3B Jawa-Bali. 2005b. ”Modul Pelatihan Pengaman Transformator”. Badan Penerbit PLN. Jakarta. PT.PLN (Persero) P3B Jawa-Bali. 2005c. ”Modul Pelatihan Relai OCR”. Badan Penerbit PLN. Jakarta. Stevenson, WilliamD. Jr.1984. ”Analisa Sistem Tenaga Listrik”. McGraw-Hill. Inc NewYork. Tjahjono, Hendro. 2000. ”Modul Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik”. Universitas JayaBaya. Jakarta.



17



LAMPIRAN-LAMPIRAN



CURRICULUM VITAE – MUHAMAD ARIFIN Nama Lengkap



: Muhamad Arifin



Nama Panggilan



: Arifin / Ipin



NIM



: 5115125354



Tempat Lahir



: Jakarta



Tanggal Lahir



: 12 April 1994



Jenis Kelamin



: Laki-Laki



Tinggi/Berat



: 165 cm / 62 kg



Agama



: Islam



Kebangsaan



: Indonesian



Alamat



: Jln Kebon Jeruk Raya no. 10s Kelurahan Kebon Jeruk Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat



Nomor Handphone



: +628998863710



Email



: [email protected]



Hobbi



: Renang, Baca Manga, Futsal,listening music, playing game



Riwayat Pendidikan



:



-



SDN 01 Pagi Sukabumi Utara (2000-2006) SMPN 111 Jakarta (2006-2009) SMAN 65 Jakarta (2009-2012) Teknik Elektro UNJ (2012-sekarang)



18



CURRICULUM VITAE – NUR HAPSARI Nama Lengkap



: Nur Hapsari



Nama Panggilan



: Ririn



NIM



: 5115127113



Tanggal Lahir



: 18 Maret 1993



Jenis Kelamin



: Perempuan



Agama



: Islam



Kebangsaan



: Indonesian



Alamat



: Kayuringin Jaya, Perumnas 2, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia



Email



: [email protected]



Riwayat Pendidikan JENJANG



: INSTITUSI



TAHUN LULUS



SD



SDIT AL HUSNA



2007



SMP



SMPN 7 BEKASI



2008



SMU



SMUN 2 BEKASI



2011



19



CURRICULUM VITAE – YEHUDA M. TAMBUNAN Nama Lengkap



: Yehuda M. Tambunan



Nama Panggilan



: Yehuda



Tempat Lahir



: Surabaya



Tanggal Lahir



: 23 December 1992



Jenis Kelamin



: Laki-Laki



Tinggi/Berat



: 165 cm / 62 kg



Agama



: Christian



Kebangsaan



: Indonesian



Alamat



: Jln cikoko Barat Dalam I Kelurahan Cikoko Kec. Pancoran



Nomor Handphone



: +6285276541150



Email



: [email protected]



Hobbi



: jogging, travelling, Bowling, Badminton, Culinary, listening music



Riwayat Pendidikan



:



-



SDN No.1734552 Tambunan (1995-2005) SLTPSw.Budhi Daharma Balige (2005-2008) SMAN 2 Balige (2008-2011) Teknik Elektro UNJ (2011-sekarang