Makalah2 Kepemimpinan Dalam Kebidanan Kel 12 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PROFESIONALISME KEBIDANAN PENGANTAR KEPEMIMPINAN DALAM KEBIDANAN Dosen pengampu : Julietta Hutabarat



Disusun oleh : Kelompok 12



1. Aina Sabrina Putri Harahap (P07524419001) 2. Shofia Az-zahra (P07524419111)



Kelas : D IV /1 C



POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN TA 2019 – 2020



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur kita tingkatkan kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya, sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “dampak kehamilan terhadap status kesehatan”.makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari dosen pengampu yaitu Ibu Rumelia lubina, SSTr, M.Keb dan rekan-rekan lainnya. Maka dari itu, tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dan memberi arahan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Tim penyusun tahu bahwa makalah ini belum sempurna, masih banyak kesalahan dan kekurangan disana sini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini dapat lebih sempurna dan lebih baik lagi. Semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Medan, Agustus 2020



Tim penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................I DAFTAR ISI........................................................................................................II BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.....................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah................................................................................4 1.3 Tujuan...................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kepemimpinan.......................................................................................5 2.2 Pelayanan kebidanan.............................................................................6 2.3 Kepemimpinan dalam pelayanan kebidanan..........................................8 2.4. Advokasi dalam pelayanan kebidanan.................................................9 2.4 Penerapan ilmu kepemimpinan bagi bidan.........................................12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan..........................................................................................13 3.2 Saran....................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan yang kuat dalam kebidanan sangat penting jika tantangan yang dihadapi profesi yang harus dipenuhi. Namun, seperti Jo Coggins menjelaskan, ada sejumlah hambatan yang harus diatasi dalam rangka untuk memperbaiki ini dan mendukung komitmen untuk wanita-berpusat perawatan. Bidan telah memfasilitasi suatu budaya kerja yang mendukung dan proaktif di mana setiap individu didorong untuk secara teratur menilai dan memperbarui pengetahuan mereka untuk kepentingan praktik mereka sendiri dan untuk melindungi keselamatan perempuan dan bayi dalam perawatan mereka. Bidan adalah suatu profesi yang memiliki kompetensi, serta memiliki pengaruh besar dalam bidang kesehatan. Sedangkan kepemimpinan adalah cara seseorang mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut dapat melakukan sesuatu yang diinginkan sehingga tercapainya suatu tujuan, kepemimpinan juga adalah unsur fundamental dalam menghadapi gaya atau prilaku seseorang. Kepemimpinan dalam kebidanan sangatlah penting, namun untuk menjadi pemimpin yang sesuai dengan profesi kebidanannya tidaklah mudah tentunya ada beberapa hambatanhambatan yang harus diatasi dalam rangka memperbaiki kinerja bidan tersebut dalam hal ini bidan harus bisa berkomitmen agar dapat mengutamakan wanita-wanita yang berpusat tentang perawatan. Bidan dapat mengatasi hambatan dan memastikan profesi mereka dilengkapi dengan para pemimpin yang efektif, memerlukan upaya kolaborasi (Tucker, 2003). Namun, para pemimpin yang ada harus mengakui bahwa dalam profesi yang didominasi perempuan, karir pilihan dan peluang pembangunan harus memfasilitasi kualitas bawaan biologis perempuan, dan bahwa prioritas bidan individu akan berbeda (Pashley, 1998).  Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi para bidan, untuk dapat manjadi pemimpin profesional yaitu melalui pembangunan mereka sendiri sebagai pemimpin, dan sesama orang-orang praktisi yang berkontribusi dengan mendukung, mentoring dan mendorong rekanrekan mereka.



1.2 Rumusan Masalah 1. bagaimana tugas bidan sebagai leader dalam pelayanan kebidanan? 2. Bagaimana cara bidan sebagai pemimpin?



1.3 Tujuan Masalah 1. Memberikan penerangan agar seorang bidan dapat menerapkan karakter kepemimpinan dalam kehidupanya 2. Memberikan gambaran tentang kepemimpinan yang melayani (servant leadership) kepada profesi bidan



BAB II PEMBAHASAN



2.1 kepemimpinan A. Definisi Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan didalam menjalakan kepemimpinannya. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah



seseorang



yang



mempunyai



keahlian



memimpin,



mempunyai



kemampuan



mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasanalasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan,antar lain : Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum,Weschler and Nassarik,1961,24). Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7). Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas – tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya ( Ordway Tead ). Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Stogdill). Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya



pengaruh yang dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry ).



Tugas pokok kepemimpinan : 1.   Menyatu padukan orang yang berbeda motivasinya dengan motivasi yang sama. 2.   Mengusahakan satu kelompok dinamis secara sadar. 3.   Menciptakan lingkungan kerja baik dan penuh integritas 4.   Memberi inspirasi dan mendorong anggotanya untuk bekerja seefektif mungkin. 5.   Menumbuhkan kesadaran lingkungan yang senantiasa mengalami perubahan (dinamis). 6. Sebagai pengambil keputusan 7. Sebagai pemikul tanggung jawab 8. Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sebagai pemikir konseptual 9.Bekerja dengan atau melalui orang lain 10. Sebagai mediator, politikus, dan diplomat. 11.Peranan pemimpin terhadap kelompok:



2.2 Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service) Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan. Perkembangan pelayanan kebidanan sejalan dengan kemajuan pelayanan obstetri dan ginekologi. Bidan sebagai profesi yang terus berkembang, senantiasa mempertahankan profesionalitasnya dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Profesionalitas terkait erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang profesional (kompetensi profesional). Bidan profesional yang dimaksud harus memiliki kompetensi klinis (midwifery skills), sosial-budaya untuk menganalisa, melakukan advokasi dan pemberdayaan dalam mencari solusi dan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan, keluarga dan masyarakat. Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upayapeningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi : 1)     Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab bidan. 2)     Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. 3)     Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya. 4)     Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan.



Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup



pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.



2.3 kepemimpinan dalam pelayanan kebidanan Pelayanan kebidanan merupakan salah satu kegiatan dalam pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, hidup sehat dan mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan masyarakat, turut membantu menghasilkan generasi bangsa yang cerdas. Pelayanan yang demikian karena pelayanan kebidanan ditujukan kepada perempuan sejak masa sebelum konsepsi, masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan balita. Tentu saja pelayanan kebidanan yang berkualitas akan member hasil yang berkualitas, yaitu kepuasan pelanggan maupunprovider dan pelayanan yang bermutu. Untuk pelayanan yang berkualitas tersebut diperlukan seorang pemimpin yang dapat meningkatkan terus mutu pelayanan kebidanan yang diberikan oleh organisasinya dan pelayanan yang diberikan harus berorientasi pada mutu. Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi & manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan (Permenkes 149 pasal 8). Bidan sebagai seorang pemimpin harus :



a.  Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan. b.  Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di masyarakat. c.   Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta mengimplementasikan upaya perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat. d.  Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan perspektif luas dan kritis. e.  Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan praktik kebidanan.



Ketrampilan Bidan sebagai leader



1.  Mengenali keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan dan menolak setiap tugas atau tanggung jawab diluar wewenang dan tanggung jawab bidan. 2.  Menerima tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan. 3.  Menggunakan kemampuan untuk berfikir secara proaktif, perspektif luas dan kritikal dalam konteks penyelesaian masalah.



Area Manajemen dan Kepemimpinan a. Memiliki pengetahuan tentang konsep kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya kebidanan. b. Memiliki kemampuan melakukan analisis faktor yang mempengaruhi kebijakan dan strategi pelayanan kebidanan pada perempuan, bayi, dan anak. c. Mampu menjadi role model dan agen perubahan di masyarakat khususnya dalam kesehatan reproduksi perempuan dan anak. d. Memiliki kemampuan menjalin jejaring lintas program dan lintas sektor. e. Mampu menerapkan Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.



2.4 Advokasi dalam Pelayanan Kebidanan Pengertian Advokasi Istilah advocacy (advokasi) mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984, sebagai salah satu strategi global pendidikan atau promosi kesehatan. Webster’s New Collegiate Dictionary mengartikan advokasi sebagai tindakan atau proses untuk membela dan memberi dukungan. Advoksai dapat pula diterjemahkan tindakan yang mempengaruhi seseorang.



Advokasi adalah kombinasi individu dan sosial tindakan yang dirancang untuk keuntungan politik dan masyarakat dukungan untuk tujuan kesehatan atau program tertentu. Tindakan dapat diambil oleh, atau atas nama, individu dan kelompok untuk menciptakan kondisi hidup yang mempromosikan kesehatan dan gaya hidup sehat. Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang atau bidan/organisasi yang di duga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau pelaksanaan suatu  kegiatan. Secara operasional, advokasi adalah kombinasi antara gerakan perorangan dan masyarakat yang di rancang untuk memperoleh komitmet politis, dukungan kebijakan, penerimaan gagasan, atau dukungan terhadap system untuk suatu tujuan atau program tertentu. Dengan demikian dapat disimpuilkan bahwa advokasi adalah kombinasi antara pendekatan atau kegiatan individu dan social, untuk memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan social, dan adanya sistem yang mendukung terhadap suatu program atau kegiatan.



Advokasi dalam pelayanan kebidanan Bidan berperan sebagai advocator dengan tugas antara lain : 1. Mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang dalam pelayanan kebidanan, yang mungkin rentan dan tidak mampu melindungi kepentingan mereka sendiri. 2. Membantu masyarakat untuk mengakses kesehatan yang relevan dan informasi kesehatyan dan membertikan dukungan sosial. 3. Melakukan kegiatan advokasi kepada para pengambil keputusan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. 4. Melakukan upaya agar para pengambil keputusan tersebut meyakini atau mempercayai bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu di dukung melalui kebijakan atau keputusan politik. 5. Kebijakan itu dalam bentuk peraturan, Undang-Undang, instruksi yang menguntungkan kesehatan publik.



2.5 Penerapan Ilmu Kepemimpinan bagi Bidan Telah banyak teori maupun konsep yang dibahas oleh para pakar atau ahli mengenai pemimpin atau kepemimpinan. Bahkan banyak teori-teori tentang kepemimpinan modern yang ditawarkan untuk diterapkan agar berhasil dan sukses dalam memimpin, terutama dalam menciptakan praktek bidan yang sukses. Namun masih saja keberhasilannya dalam memimpin belum baik. Terbukti banyak bidan di Indonesia yang belum bias menjadi bidan yang sukses, ini dikarenakan bidan itu sendiri mungkin karena konsep kepemimpinan yang diterapkan tidak cocok atau ada konsep yang lebih baik, berikut ini adalah beberapa hal yang harus diterapkan agar menjadi bidan yang sukses:



1. Memiliki karakter yang kuat Biasanya pemimpin yang sukses memiliki karakter yang kuat. Selalu berani mengambil tantangan, dan yakin bahwa resiko yang diambilnya akan memberikan keuntungan bagi orang lain. 2. Sigap dan selalu focus Bidan yang sukses  akan cepat bertindak dalam segala hal, baik dalam kondisi mendesak maupun kondisi normal seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan dengan tepat dan cepat. 3. Rendah hati Tumbuhkan sikap rendah hati agar orang lain bias menyenangi sikap kita, jika kita menjadi pemimpin, dan mempunyai bawahan maka sempatkan waktu kita untuk selalu mengontrol pekerjaan bawahan kita.



BAB III PENUTUP



a. Kesimpulan Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal, sehingga bidan dituntut untuk memiliki keterampilan kepemimpinan dalam pelayanan kebidanan disertai dengan kemampuan untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang terkait dalam persoalan kesehatan di masyarakat. Bidan yang memiliki jiwa kepimpinan bukalah hanya sekedar jabatan atau kekuasaan, namun sesuatu yang tumbuh dan perkembang dalam diri seorang bidan. Maka untuk itu kepemimpinan bagi seorang bidan sangat diperlukan dan perlu diterapkan bagi pendidikan dasar seorang bidan.Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan kewenangan yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan (permenkes).



b. Saran Penulis memahami masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk kebaikan penulis. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca secara umum terlebih bagi penulis sendiri.



DAFTAR PUSTAKA



Sulistiyani, Ambar Teguh. 2008. Kepemimpinan Profesional : Pendekatan Leadership Games. Yogyakarta : Gava Media https://mkp.fisipol.ugm.ac.id/2008/01/01/kepemimpinan-profesional-pendekatan-leadership-games/ Notoatmojo,soekijo. 1990. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Metodologi-PenelitianKesehatan_SC.pdf Glenz, Karen. 1990. Health Behavior and Health Education, Theory Research and Practice. San Francisco,oxford: Joosey-Bas Publiser. https://www.ibi.or.id/id/article_view/D20200724001/kepmenkes-320-tahun-2020-tentang-standarprofesi-bidan.html https://www.ibi.or.id/lawxharf.html/article_view/D20190409001/undang-undang-tentang-kebidananno-4-tahun-2019.html