Makkiyah Dan Madaniyah Kel.4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK



DOSEN PENGAMPU :



STUDI AL-QUR’AN



DAMSIR, S.Pd.I, M.Pd.



MAKKIYAH DAN MADANIYYAH



DISUSUN OLEH : ANNISYA KIRANA PUTRI



: 11810320544



NUR KHOLILAH HSB



: 11810320783



ZAIDIL MURSAL



: 118103212648



JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (KONSENTRASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2C) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2019



KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang pantas kami ucapkan kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul "Makkiyah dan Madaniyyah”. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kelompok pada mata kuliah “Studi Al-Qur’an”. Dalam kesempatan ini, Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing serta semua pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.



Pekanbaru , 19 Maret 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii BAB I ............................................................................................................. 1 A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH ................................................................... 2 C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH ............................................... 3 BAB II ............................................................................................................ 4 A. PENGERTIAN MAKKIYAH DAN MADANIYYAH ..................... 4 B. CIRI DAN KARAKTERISTIK MAKKIYAH DAN MADANIYYAH ................................................................................ 7 C. KLASIFIKASI AYAT AL-MAKKIYAH DAN AYAT AL-MADANIYYAH ......................................................................... 8 D. HIKMAH DARI MEMPELAJARI MAKKIYAH DAN MADANIYYAH ...................................................................... 9 E. ANALISIS KELOMPOK ................................................................ 10 BAB III ........................................................................................................ 11 A. KESIMPULAN ................................................................................ 12 B. SARAN ............................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14



ii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebelum diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW. tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan Al-kitab dan apa yang dimaksud dengan Al-iman .diwaktu berumur genap 40 tahun, Muhammad diangkat menjadi Rasul dan diturunkan wahyu kepadanya, karena dalam usia itu seorang manusia mencapai kematangan berpikir, ketenangan dan kemantapan hati serta telah mempunyai pengalaman luas. Para ulama ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang sangat besar terhadap penyelidikan surah-surah Al-Qur’an. Mereka meneliti AlQur’an dari ayat demi ayat dan surah demi surah untuk disusun sesuai dengan nuzuul-nya, dengan memperhatikan waktu, tempat, dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketetuan cermat yang memberikan kepada peneliti objektif, gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu Makkiyah dan Madaniyah. Perhatial terhadap ilmu Al-Qur’an menjadi bagian terpenting para sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk didalamnya mebahas tentang nuzuul-Nya suatu ayat, tempat nuzuul-nya, urutan turunnya di Mekkah tetapi termasuk kelompok Madaniyyah atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi masuk kedalam kategori Makkiyah, dan sebagainya. Pada intinya persoaan ini telah menjadi perhatian urgent pada masa sahabat. Kita sangat memerlukan ilmu yang berpautan dengan Makky dan Madany karena surat-surat yang terdpat dalam Al-Qur’an adakala Makkiyah dan adakala Madaniyah dan adakala ada ayat-ayat dari surat Makkiyah yang turun di Madinah, ada pula ayat-ayat dari Madaniyah yang turun di Makkah dan ada pula setiap ayat dalam Al-Qur’an mempunyai ciri-cirinya sendiri yang dengan ciri-ciri itu kita dapat menggolongkan ayat-ayat itu kedalam golongan Makkiyah atau kedalam golongan Madaniyah.



1



Perlu kita memperhatikan seluruh surat dan seluruh ayat untuk mengetahui Makkiyah dan Madaniyah dengan memperhatikan ciri-ciri yang khas dari ayat-ayat itu. Mengetahui Makkiyah dan Madaniyah adalah suatu hal yang harus diperhatikan benar-benar untuk dapat menentukan marhalah-marhalah dakwah Islamiyah dan mengetahui langkah-langkah yang berangsur-angsur ditempuh oleh Al-Qur’an dan dapat pula kita mengetahui persesuainnya ayatayat itu dengan miliu (lingkungan) Makkah dan Madinah serta dapat pula kita mengetahui uslub-uslub Makkiyah dan Madaniyah dalam menghadapi orangorang musyrik dan ahli kitab. Pembahasan ini makin menarik ketika umat Islam harus dihadapkan dengan upaya kaum orientalis untuk menanamkana keraguan-raguan tentang Al-Qur’an terhadap umat Islam, bahwa susunan Al-Qur’an yang beredar di kalangan umat Islam tidak berdasarkan fakta ilmiah dan tidak kronologis. Kaum orientalis dengan berbagai daya dan upaya menyodorkan bukti-bukti temuan mereka tentang Al-Qur’an.



B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang diatas, rumusan-rumusan masalah dalam makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Apa pengertian dari Makkiyah dan Madaniyah? 2. Apa saja perbedaan Makkiyah dan Madaniyyah? 3. Apa saja ciri khas dari Makkiyah dan Madaniyah? 4. Bagaimana



klasifikasi



ayat



Al-Makkiyah



dan



ayat



Al-



Madaniyyah? 5. Apa hikmah dari mempelajari Madaniyyah?



2



surat-surat



Makkiyah dan



C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH Dari rumusan masalah diatas, maka tujun penulisan makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Dapat mengetahui pengertian dari Makkiyah dan Madaniyah. 2. Dapat menegetahui apa saja ciri khas dari Makkiyah dan Madaniyah. 3. Dapat mengetahui bagaimana klasifikasi ayat Al-Makkiyah dan Al-Madaniyyah. 4. Dapat mengetahui apa saja hikmah dari mempelajari surat-surat Makkiyah dan Madaniyyah.



3



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN MAKKIYAH DAN MADANIYAH Kata al-Makkiyah dan al-Madaniyah merupakan penisbatan terhadap kedua nama kota besar di Saudi Arabiah, yaitu “Mekkah dan Madinah”. Kedua kata tersebut telah dimasuki oleh “ya” sehingga menjadi al-Makkiyah dan al-Madaniyah. Secara harfiah, al-Makkiyah berarti yang bersifat Mekkah atau yang berasal dari Mekkah, sedangkan al-Madaniyah berarti yang bersifat Madinah atau surah yang turun di Madinah atau yang berasal dari Madinah. Maka ayat atau surah yang turun di Mekkah disebut dengan al-Makkiyah dan yang diturunkan di Madinah disebut dengan al-Madaniyah.1 Secara istilah terjadi perbedaan di kalangan para ulama dalam menerjemahkan pengertian al-Makkiyah dan al-Madaniyah ini. Namun Imam az-Zarkasy mendefinisikannya dengan tiga pengertian. Pertama, pengertian yang berkonotasikan pada tempat bahwa al-Makkiy adalah surah atau ayat yang diturunkan di Mekkah dan sekitarnya, sedangkan al-Madany adalah surah atau ayat yang turun di Madinah dan sekitarnya. Kedua, al-Makkiy adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi sebelum hijrah, sedangkan alMadaniy adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi setelah hijrah walaupun turunnya di Mekkah. Ketiga, al-Makkiy adalah ayat-ayat yang dikhitab-kan kepada penduduk Mekkah, sedangkan al-Madaniy adalah ayatayat yang di-khitab-kan kepada penduduk Madinah. Dari ketiga definisi yang dikemukakan Imam az-Zarkasy, ia lebih menguatkan definisi yang kedua, karena menurutnya definisi yang kedua ini lebih populer dikalangan para ulama. Pendapat Imam az-Zarkasy ini dikuatkan lagi oleh Imam as-Suyuthi dalam bukunya al-Itqhan fi Ulum Al-Qur’an, sehingga pada akhirnya pengertian ini menjadi sangat terkenal. 2 1 2



Kadar M. Yusuf, studi Al-Qur’an, (Jakarata: Amzah, 2009), hlm.28-29. Abu Bakr as-Suyuthi, Al-Itqhan fi Ulum Al-Qur’an, Loc. Cit.



4



Para sarjana muslim mengemukakan empat perspektif dalam mendefinisikan terminologi Makkiyah dan Madaniyah. Keempat perspektif itu adalah masa turun (zaman an-nuzul), tempat turun (makan an-nuzul), objek pembicaraan (mukhathab) dan tema pembicaraan (maudu).3 Dari perspektif masa turun, mereka mendefinisikan kedua terminologi di atas sebagai berikut. “Makkiyah ialah ayat-ayat yang turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, kendatipun bukan turun di Mekkah, sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun sesudah Rasulullah hijrah ke Madinah, kendatipun bukan turun di Madinah. Ayat-ayat yang turun setelah peristiwa hijrah disebut Madaniyyah walaupun turun di Mekkah atau di Arafah”. Dengan demikian, surah An-Nisa’ : 584 termasuk kategori Madaniyyah kendatipun diturunkan di Mekkah, yaitu pda peristiwa terbukanya kota Mekkah (fath makkah). Begitu pula, surah Al-Ma’idah : 35 termasuk kategori Madaniyyah kendatipun tidak diturunkan di Madinah karena ayat itu diturunkan pada peristiwa haji wada’. Dari perspektif tempat turun, mereka mendefinisikan kedua terminologi di atas sebagai berikut: “Makkiyah ialah ayat-ayat yang turun di Mekkah dan sekitarnnya seperti Mina, Arafah, dan Hudaibiyyah, sedangkan Madaniyah adalah ayatayat yang turun di Madinah dan sekitarnya, sepertu Uhud, Quba, dan Sul’a. Terdapat celah kelemahan dari pendefinisan di atas sebab terdapat ayat-ayat tertentu, yang tidak diturunkan di Mekkah dan Madinah dan 3



Anwar, Rosihon. 2015. Ulum al-qur’an. Bandung : pustaka setia. Hlm.102.



4



Isi terjemahannya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerima, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi maha Melihat). 5



Isi artinya : Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu.



5



sekitarnya. Misalnya surah At-Taubah: 426 diturunkan di Tabuk, surat AzZukhruf; 45



7



diturunkan di tengah perjalanan antara Mekkah dan Madinah.



Kedua ayat tersebut, jika melihat definisi kedua, tidak dapat di kategorikan kedalam Makkiyah dan Madaniyah. Dari perspektif objek pembicaraan, mereka mendefinisikan kedua terminologi di atas sebagai berikut. “Makkiyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang Mekkah. Sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang Madinah” Pendefinisian di atas dirumuskan para sarjana muslim berdasarkan asumsi bahwa kebanyakan Al-Qur’an dimulai dengan ungkapan “ya ayyuha Al-ladziina” yang menjadi kriteria Madaniyyah. Namun, tidak selamanya asumsi ini benar. Surat Al-Baqarah misalnya, termasuk kategori Madaniyyah, padahal di dalamnya terdapat salah satu ayat, yaitu ayat 21 dan ayat 168, yang dimulai dengan ungkapan “yaa ayyuha An-Nas”. Lagi pula, banyak ayat AlQur’an yang tidak dimulai dengan dua ungkapan di atas. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunka kepada Rasulullah SAW. Sebelum hijrah ke Madinah, walaupun ayat0ayat tersebut turun disekitar atau bukan di kota Mekkah, yang pembicaraannya lebih ditunjukan untuk penduduk Madinah. Sedangkan Madaniyyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di



Madinah



dan



sekitarnya



walaupun



turunnya



di



Mekkah,



dan



pembicaraannya lebih ditunjukan untuk penduduk Madinah.8 6



Isi terjemahannya: Kalau kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah di peroleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah:”jikalau kami sanggup, tentulah kami berangkat bersama-samamu” mereka membiasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. 7



Isi terjemahannya : Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu “Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah, selain Allah Yang Maha Pemurah?”. 8 Myrealblo.blogspot.com/2015/11/ulumul-quran-makkiyah-dan-madaniyyah.html?m=1



6



B. CIRI DAN KARAKTERISTIK MAKKIYAH DAN MADANIYAH Studi Makkiyah adalah studi sejarah, studi sirah, dan studi tentang kejadian tertentu yang memerlukan penyaksian langsung. Oleh karena itu, tak ada jalan lain yang dapat membantu di dalam memahami ayat-ayat mana saja yang terbilang Makkiyah dan ayat-ayat mana saja yang termasuk Madaniyyah. 1. Ciri dan karakteristik surah makkiyah a) Setiap surah yang didalamnya terdapat kata (kalla), kata ini digunakan untuk memberi peringatan yang tegas dan keras kepada orang –orang mekkah yang keras kepala. b) Setiap surah yang ada di dalamnya terdapat ayat sajadah termasuk Makiyyah. c) Setiap surah yang didalamnya terdapat kisah para nabi dan umat-umat terdahulu termasuk Makkiyah,kecuali surah al-baqarah dan Ali Imran yang keduanya termasuk madaniyah. d) Setiap surah yang didalamnya terdapat kisah nabi adam dan iblis termasuk Makkiyah, kecuali surah a-baqarah yang tergolong madaniyah. e) Setiap surah yang dimulai dengan huruf abjad, ditetapkan sebagai Makkiyah, kecuali al-baqarah dan Ali Imran. Huruf tahjjiy yang di maksud di antaranya. f) Mengandung suruan (nida’) untuk beriman kepada Allah dan hari kiamat dan apa-apa yang terjadi di akhirat. Di samping itu, ayat-ayat Makkiyah ini menyeru untuk beriman kepada rasul dan para malaikat serta menggunakan argumen-argumen akal, kealaman, dan jiwa. g) Membantah argumen-argumen kaum musyrikin dan menjelaskan kekeliruan mereka terhadap berhala-berhala mereka. h) Mengandung seruan untuk berakhlak mulia dan berjalan diatas syariat yang hak tanpa teebius oleh perubahan situasi dan kondisi, terutama



7



hal-hal yang berhubungan dengan memelihara agama, jiwa, harta,akal, dan keturunan. i) Tedapat banyak redaksi sumpah dan ayatnya pendek-pendek. 2. Ciri dan karakteristik surah Madaniyah a) Setiap surah yang berisi hukum pidana, hukum warisan, hak-hak perdata,dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perdata serta kemasyarakatan dan kemegaraan, termasuk Madaniayah. b) Setiap surah yang mengandung izin untuk berjihad , urusan-urusan perang, hokum-hukumnya, perdamaian dan perjanjian, termasuk Madiniyah. c) Setaip surah yang menjelaskan tentang ihwal orang-orang munafik termasuk Madaniyah, kecuali surah al-Ankabuut yang di-Nuzuul-kan di Makkah. Hanya sebelas pertama dari ayat-ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang munafik. d) Menjelaskan hukum-hukum amaliyyah dalam masalah ibadah dan muamalah, seperti shalat, zakat, [uasa,haji,qiyas, talak, jual beli, dan riba. e) Sebagian surah-suranya panjang-panjang, sebagian ayat –ayatnya panjang-panjang dan gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan hukum-hukum agama. C. KLASIFIKASI AYAT AL-MAKKIYAH DAN AL-MADANIYAH Para ulama begitu tertarik untuk menyelidiki surah-surah Makkiyah dan Madaniyah. Mereka meneliti Al-qur’an, ayat demi ayat dan surah demi surah untuk di tertibkan sesuai dengan nuzuul-nya, dengan memperhatikan waktu, tempat, dan poa kalimat. Yang terpenting dalam pengklasifikasian Makki dan Madani, yang di pelajari para ulama dan pembahasan ini adalah:



1. Yang di turunkan di Madinah Ada 20 surah Madaniyah, yakni al-baqarah, Ali Imran, anNisa’, al-Maa’idah, al-Fath , al-Hujuraat, al-Hadiid, al-



8



Mujadalah, al-Hasyr, al-Mumtanah, al- Jumu’ah, al-Munafiquun, at- Talaq, at-Tahriim, dan an-Nasr. 2. Yang di perselisihkan Adapun yang masih di perselisihkan ada dua belas surah, yakni al-Faatihah, al-Ra’d, ar-Rahman, as- Saff,at-Taghabun, at-Tatfif, al-Qadar, al- Bayyinah, az-Zalzalah, al-Ikhalas, al-FAlaq, dan anNaas. 3. Yang di turunkan di mekkah Ada 82 surah sisanya, jadi jumlah surah-surah Al-ur’an itu semuanya seratus empat belas surah.



D. HIKMAH DARI MEMPELAJARI MAKKIYAH DAN MADANIYYAH An-Naisaburi dalam kitabnya At-Tanbih ‘ala Fadhl Ulum Al-Qur’an, memandang subjek Makkiyah dan Madaniyyah sebgai ilmu Al-Qur’an yang paling utama. Sementara itu, Manna’ Al-Qaththan mencoba lebih jauh lagi dalam mendeskripsikan hikmah dari mempelajari Makkiyah dan Madaniyyah. 1. Membantu dalam menafsirkan Al-Qur’an. Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa di seputar turunnya Al-Qur’an tentu sangat membantu dalam



memahami dan



menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an, kendatipun ada teori-teori yang mengatakan bahwa yang harus menjadi patokan adalah keumuman redaksi ayat dan bukan kekhususan. Dengan mengetahui kronologis Al-Qur’an pula, seorang musafir dapat memecahkan makna kontradiktif dalam dua ayat yang berbeda, yaitu dengan pemecahan konsep nasikh-mansukh yang hanya bisa diketahui melalui kronologo Al-Qur’an. 2. Pedoman bagi langkah-langkah dakwah Setaip kondisi tentu saja memerlukan ungkapan-ungkapan yang relevan. Ungkapan-ungkapan dan intonasi berbeda yang digunakan



ayat-ayat



makkiyah



9



dan



ayat-ayat



madaniyyah



memberikan informasi metodologi bagi cara-cara menyampaikan dakwah agar relevan dengan orang yang diserunya. Disamping itu, setiap langkah-langkah dakwah memiliki objek kajian dan metodemetode tertentu, seiring dengan perbedaan kondisi sosio-kultural manusia. 3. Memberikan informasi tentang sirah kenabian Penahapan turunnya wahyu seiring dengan perjalanan dakwah nabi, baik di mekkah atau di Madinah, dimulai sejak diturunkannya wahyu terakhir. Al-Qur’an adalah rujukan otentik bagi perjalanan dakwah nabi itu. Informasinya tidak bisa diragukan lagi. Mengetahui sejarah hidup nabi melalui ayat-ayat AlQur’an, sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan



sejarah



dakwah



dan



segala



peristiwa



yang



menyertainya, baik pada periode mekkah maupun periode Madinah, sejak turun iqra’ sampai ayat yang terakhir diturunkan. Al-Qur’an adalah sumber pokok bagi hidup Rasulullah. 9



E. ANALISIS KELOMPOK 1. Setelah membahas keseluruhan dari penulisan makalah ini kami dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun sebelum Rasulullah SAW. Hijrah ke Madinah, sebagai contohnya yaitu : QS. Al- Fatihah, QS.



Al- An’am, QS. Al-A’raf, dan lain



sebagainya. Sedangkan Madaniyyah adalah surat-surat di dalam AlQur’an yang diturunkan setlah Rasulullah SAW. Hijrah kemadinah, sebagai contohnya yaitu : QS. Ali Imran, QS. Al-Anfal, QS. Al-hajj, dan lain sebagainya.



9



Rosihon,Anwar. Ulum al-Qur’an. Bandung:pustaka setia.2008. hal:115-116.



10



2. Yang menjadi ciri khusus dan sekalian menjadi pembeda dari Makkiyah dan Madaniyyah adalah: -



Makkiyah memiliki ciri khusus yaitu surat-suratnya yang pendek.



-



Madaniyyah memiliki ciri khusus yaitu Surat-ruratnya yang panjang-panjang.



3. Kemudian dari mempelajari atau menulis makalah ini kami dapat mengetahui apa saja hikmah yang kami dapatkan dari mempelajari Makkiyah dan Madaniyyah. Seperti : kami dapat mengetahui sekaligus membedakan antara Makkiyah dan Madaniyyah.



11



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunka kepada Rasulullah SAW. Sebelum hijrah ke Madinah, walaupun ayat0ayat tersebut turun disekitar atau bukan di kota Mekkah, yang pembicaraannya lebih ditunjukan untuk penduduk Madinah. Sedangkan Madaniyyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya walaupun turunnya di Mekkah, dan pembicaraannya lebih ditunjukan untuk penduduk Madinah. 2. Ciri-ciri khas Makkiyah dan Madaniyyah.  Makkiyah -



Mengandung ayat sajadah.



-



Terdapat lafal kalla.



-



Mengandung kisah nabi-nabi.



-



Setiap surah dimulai dengan huruf abjad.



-



Mengandung seruan untuk berakhlak mulia.



-



Ayat-ayatnya pendek. Surat-suratnya pendek.



 Madaniyyah -



Suratnya panjang-panjang, begitupula dengan ayatnya.



-



Menjelaskan



keterangan-keterangan



dan



dalil-dalil



yang



menunjukkan kepada hakikat-hakikat keagamaan. 3. Klasifikasi ayat Makkiyah dan ayat Madaniyyah. pengklasifikasian Makki dan Madani, yang di pelajari para ulama dan pembahasan ini adalah: 



Yang turun di Mekkah.







Yang diperselisihkan.







Yang turun di Madinah.



12



4. Hikmah mempelajari ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah : 



Membantu dalam menafsirkan Al-Qur’an.







Pedoman bagi langkah-langkah dakwah.







Memberikan informasi tentang sirah kenabian.



B. SARAN Kepada para membaca agar mencari refrensi lain untuk menambah wawasan mengenai Makkiyah dan Madaniyah.



13



DAFTAR PUSTAKA Hamid, Abdul. 2016. Pengantar Studi Al-Qur’an. Jakarta : Fajar Interpratama. Tengku M. Hasbih ash-Shiddieqy, Prof. Dr. 2014. Ilmu-Ilmu Al-Qur’anI. Semarang : Pustaka Rizki Putra. Rosihon Anwar, Prof. Dr. 2015. Ulum Al-Qur’an. Bandung : Pustaka Setia Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta : Departemen Agama RI.



14