Manajemen Keuangan Stratejik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN STRATEJIK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Stratejiik



Dosen Pengampu Dr. Hj. Ellen Rusliati. SE. MSIE



Disusun Oleh : Levy Ailena Vivian 194010125



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2021



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki strategi-strategi manajemen keuangan yang berbeda dalam menjaga dan memaksimalkan profitabilitas perusahaan.Keuntungan atau laba maksimal yang diharapkan perusahaan dari tahun ke tahun tidak terlepas dari perencanaan strategis yang dibuat oleh pihak manajemen perusahaan. Perencanaan strategis tersebut dapat dibuat berdasarkan analisa kinerja perusahaan yang dilihat dari laporan keuangan. Kinerja perusahaan merupakan prestasi kerja yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai kondisi keuangan perusahaan berupa neraca (balance sheet) yang mencerminkan nilai aktiva,kewajiban dan modal pada suatu periode tertentu, laporan laba rugi (income statement) yang mencerminkan pendapatan dan beban serta laporan perubahan modal (statement of change equity), laporan arus kas (cash flow) dan catatan atas laporan keuangan (notes of financial report). Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh,dapat digunakan untuk mendeteksi atau mendiagnosis tingkat kesehatan perusahaan baik yang bersifat parsial maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Analisis laporan keuangan 2 umumnya dilakukan oleh para pemberi modal seperti kreditor, investor, dan oleh perusahaan itu sendiri berkaitan dengan kepentingan manajerial dan penilaian kinerja perusahaan. Kerangka konsep analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang diawali dari analisis kondisi lingkungan perusahaan yang memerhatikan berbagai pihak yang berkepentingan, kemudian informasi manajerial, sampai tingkat kebijakan operasional perusahaan, pengendalian manajemen, yang direfleksikan dalam bentuk laporan keuangan. Adapun alat analisis laporan keuangan yang umum digunakan adalah analisis rasio keuangan yang diklarifikasikan dalam lima aspek rasio keuangan perusahaan yaitu (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio solvabilitas atau revelage, (4) profitabilitas, (5) rasio nilai perusahaan. Kinerja perusahaan akan dinilai melalui analisis rasio keuangan oleh para investor dan lembaga perbankan sebagai kreditor. Investor pada dasarnya lebih



banyak memanfaatkan pasar untuk memprediksi dan melakukan penilaian terhadap surat berharga, namun demikian kinerja perusahaan menjadsi faktor yang dapat dipertimbangkan investor dan secara internal mencerminkan keefektifan pengelolaan perusahaan yang pada akhirnya mampu menaikkan kesejahteraan pemegang saham. Meskipun perusahaan terkadang mengalami kenaikan ataupun mengalami penurunan kinerja keuangan,perusahaan harus mengantisipasi agar perusahaan tidak sampai mengalami kebangkrutan. Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilaitambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang baik. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari manajemen keuangan? 2. Apa pengertian dari manajemen strategis? 3. Apa pengertian dari manajemen keuangan strategis? 4. Apa saja fungsi dari manajemen keuangan strategis? 5. Apa saja tujuan dari manajemen keuangan strategis?



6. Apa saja ruang lingkup pada manajemen keuangan? 7. Apa saja keuntungan dari manajemen keuangan strategis? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi dari manajemen keuangan strategis 2. Untuk memahami peran dan fungsi serta tujuan dari manajemen keuangan strategis 3. Mengetahui ruang lingkup yang ada pasa manajemen keuangan strategis 4. Untuk mengetahui apa saja keuntungan dari manajemen keuangan strategis



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Musthafa (2017:3) Manajemen keuangan menjelaskan tentang beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan kebutuhan dana, dan keputusan kebijakan dividen. Menurut Sartono (2011:50), Istilah Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiyaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Pelaksana dari manajemen keuangan adalah manajer keuangan. Meskipun fungsi seorang manajer keuangan setiap organisasi belum tentu sama, namun pada prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan adalah merencanakan, mencari, dan memanfaatkan dengan berbagai cara untuk memaksimumkan efisiensi (daya guna) dari operasi-operasi perusahaan. a.



Menurut Darsono (2011:101), manajemen keuangan merupakan aktivitas pemilik dan



meminjam



perusahaan



untuk



memperoleh



sumber



modal



yang



semurahmurahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seekonomis mungkin untuk menghasilkan laba. Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu: 1. Aktivitas



penggunaan dana, yaitu aktivitas



untuk



menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. b.



Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.



c.



Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin. Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi keuangan.



Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk



membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan, maupun depresiasi. Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan. Menurut Fahmi (2013), manajemen Keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.  Menurut Sudana (2011), manajemen keuangan merupakan bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya yang tepat.  Menurut Sutrisno (2009), manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dana dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Menurut Harjito dan Martono (2010), manajemen Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh.  Menurut Bringham (Kasmir, 2010), manajemen keuangan adalah seni (art) dan Ilmu (science), untuk memanage uang yang meliputi proses, intuisi/lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dengan masalah transfer uang di antara individu, bisnis dan pemerintah



2.2 Pengertian Manajemen Strategis Menurut Fred R. David (2004:5), Manajemen Strategik adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Menurut Husein Umar (1999:86), Manajemen strategik sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan- keputusan startegis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya pada masa mendatang. Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998), menulis,Manajemen Strategik adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Wheelan dan Hunger (Strategic Manajemen and Business Policy Massachuset, 1995) : Manajemen strategik adalah suatu kesatuan rangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Para pakar manajemen memiliki definisi manajemen strategis masing-masing. Dari buku Strategic Management karya Nicholas S. Majluk dan Arnoldo C. Hax, manajemen strategis bisa dimaknai sebagai cara memandu perusahaan untuk mencapai sejumlah sasaran. Mulai dari nilai & tanggung jawab korporasi, kapabilitas manajerial, hingga sistem administrasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan strategis dan operasional di berbagai tingkat hierarki. Intinya, manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar bikinan manajemen tertinggi yang diaplikasikan oleh semua anggota suatu oragnisasi demi terwujudnya tujuan organisasi. Manajemen puncak, tingkatan manajemen lainnya, dan bagian operasional memiliki peran masing-masing dalam menjalankan manajemen strategis. Semua komponen dalam perusahaan harus berpartisipasi dalam menyusun, menjalankan, dan mengontrol keputusan yang telah disepakati. Hasilnya tujuan bersama pun tercapai. 2.3 Pengertian Manajemen Keuangan Strategis



Manajemen keuangan strategik atau dikatakan juga strategi keuangan perusahaan



umumnya



dinyatakan



tujuan



dari



perusahaan



diasumsikan



memaksimumkan kemakmuran para pemegang sahamnya termasuk pertimbangan kepentingan dari pihak-pihak yang berkepentingan terutama manajemen dan karyawan. Manajemen keuangan strategis yang efektif mungkin melibatkan pengorbanan atau penyesuaian kembali tujuan jangka pendek untuk mencapai tujuan jangka panjang secara lebih efisien. Misalnya, apabila perusahaan mengalami kerugian bersih untuk tahun sebelumnya, maka dapat memilih untuk mengurangi basis asetnya melalui  closing facilities(menutup asset melalui penjualan atau lainnya) atau mengurangi staf, sehingga mengurangi biaya operasional. Langkah-langkah tersebut dapat mengakibatkan biaya restrukturisasi yang secara negatif mempengaruhi keuangan lebih lanjut dalam jangka pendek, tetapi akan berdampak lebih baik dalam jangka panjang. Pengorbanan jangka pendek versus jangka panjang ini seringkali perlu dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai pemangku kepentingan. Sebagai contoh, pemegang saham perusahaan publik dapat mendisiplinkan manajemen untuk keputusan yang berdampak negatif terhadap harga saham perusahaan dalam jangka pendek, meskipun kesehatan jangka panjang perusahaan menjadi lebih solid dengan keputusan yang sama. 2.4 Fungsi Manajemen Keuangan 1.



Perencanaan Keuangan dan Peramalan Manajer keuangan bertanggung jawab untuk merencanakan dan memperkirakan kebutuhan keuangan bisnis. Dia perlu memberikan perincian mengenai jumlah uang yang akan dibutuhkan untuk membeli aset yang berbeda untuk perusahaan. Manajemen melalui manajer keuangan perlu mengetahui apa yang harus mereka keluarkan untuk modal kerja dan aset tetap untuk bisnis juga. Tugas penting lain dari manajer keuangan adalah membuat rencana kedepannya untuk dana yang dibutuhkan perusahaan. Manajer kuangan juga harus merancang lini bisnis mana yang akan dikembangkan, direalisasikan, dan diberhentikan.



2.



Penentuan Komposisi Modal Setelah perencanaan dan peramalan dibuat, struktur modal harus diputuskan. Campuran utang dan ekuitas yang digunakan untuk membiayai peluang investasi



menguntungkan masa depan perusahaan disebut sebagai struktur komposisi modal. 3.



Investasi Dana Manajer keuangan harus memastikan bahwa dana yang tersedia untuk bisnis digunakan secara memadai untuk menumbuhkan bisnis. Biaya untuk memperoleh dana dan nilai pengembalian harus selalu dibandingkan dan seimbang. Manajer keuangan juga perlu melihat lini bisnis yang menghasilkan pengembalian lebih tinggi dan memperbaiki lini bisnis yang mengalami penurunan performa.



4.



Pertahankan Likuiditas yang Tepat Kas adalah sumber terbaik untuk menjaga likuiditas. Bisnis mengharuskannya untuk membeli bahan baku, membayar gaji dan menangani kebutuhan keuangan lainnya dari perusahaan. Namun, manajer keuangan harus menentukan apakah ada permintaan untuk aset likuid. Dia juga harus mengatur aset-aset ini sedemikian rupa sehingga bisnis tidak akan mengalami kelangkaan dana.



5.



Pengelolaan Surplus Menjual surplus aset dan berinvestasi dengan cara yang lebih produktif akan meningkatkan profitabilitas dan karenanya meningkatkan ROCE.



6.



Kontrol Keuangan Kontrol keuangan dapat ditafsirkan sebagai analisis hasil aktual perusahaan, didekati dari perspektif yang berbeda pada waktu yang berbeda, dibandingkan dengan tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dalam rencana bisnis.



Sedangkan menurut Harjito dan Martono (2010), terdapat tiga fungsi manajemen keuangan, yaitu: a. Keputusan Investasi (Investment Decision)  Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini merupakan keputusan yang paling penting di antara ketiga fungsi lainnya. Hal ini karena keputusan investasi berpengaruh secara langsung terhadap besaranya investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang. Rentabilitas investasi (Return On Investment) merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan oleh suatu investasi.



b. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)  Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal. Pertama, keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi. Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut dapat berupa utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri. Kedua, penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal yang optimum. Oleh karena itu perlu ditetapkan apakah perusahaan menggunakan sumber modal ekstern yang berasal dari utang dengan menerbitkan obligasi, atau menggunakan modal sendiri dengan menerbitkan nama baru sehingga beban biaya modal yang ditanggung perusahaan minimal. c. Keputusan Pengelolaan Aset (Asset Managing Decision)  Manajer keuangan bersama manajer-manajer lain di perusahaan bertanggung jawab terhadap berbagai tingkatan operasi dari aset-aset yang ada. Pengalokasian dana yang digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi tanggung jawab manajer keuangan 2.5 Tujuan Manajemen Keuangan Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian efisiensi keputusan keuangan. Menurut Suad Husnan (2012:3) Pertimbangan sosial terhadap tanggung jawab yang dapat dilihat dari empat segi, yaitu : 1. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar 9 2. oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. 3. Memaksimumkan nilai perusahaan (atau harga saham) tidak identik dengan memaksimumkan laba per lembar saham (Earning Per Share). Hal ini disebabkan karena memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan tidak memperhatikan faktor risiko. 4. Dengan demikian memaksimumkan nilai perusahaan juga tidak identik dengan memaksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akuntansi. Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit). Hal in disebabkan karena laba ekonomi



diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin. Sayangnya konsep keuntungan ekonomi ini akan sangat sulit diterapkan, sehingga kalau kita mendengar istilah laba dalam lingkup perusahaan, bisa dipastikan pengertiannya adalah pengertian akuntansi. 5. Dengan demikan tujuan pengelolaan keuangan tersebut sebenarnya bisa berlaku untuk siapa saja, bukan terbatas pada perusahaan. Hanya saja untuk level perusahaan di beberapa kekhususan. Kekhususan-kekhususan tersebut diantaranya adalah : a. Perusahaan bisa dimiliki oleh lebih dari satu orang. b. Ada peraturan-peraturan yang berlaku untuk perusahaan. c. Penggunaan prinsip-prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi keuangan dalam perusahaan. 2.6  Keputusan dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis: 1. Mengambil keputusan investasi (investment decision), Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan. 2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision), Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah. 3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision) atau dividen policy, Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali sahamsaham. Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah harga yang terbentuk seandainya perusahaan dijual. Apabila perusahaan “go public” maka nilai perusahaan ini akan dicerminkan oleh harga saham perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka pemilik perusahaan menjadi lebih makmur sehingga mereka menjadi lebih senang.



Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut : 1.



Perolehan dana dengan biaya murah.



2.



Penggunaan dana efektif dan efisien



3.



Analisis laporan keuangan



4.



Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan



keputusan rutin dan khusus. 2.7 Tujuan Manajemen Keuangan Pada Perusahaan Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan (The Main Objective of Financial Management) adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan risiko, dan berorientasi jangka pendek. Sedangkan arti memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut: 1.



Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di



masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. 2.



Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam



pengertian akuntansi. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam



bentuk



maksimalisasi



nilai



saham



kepemilikan



perusahaan,



atau



memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi. Memaksimumkan



kemakmuran



pemegang



saham/pemilik



perusahaan



tidak



mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:



1.



Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan



yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan. Artinya jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen. 2.



Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja,



keamanan produk juga harus diperhitungkan. Dimana perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan. 3.



Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar



perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Faktorfaktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar. 4.



Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham



dalam kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut. Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut : 1.



Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba,



karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. 2.



Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap



arus pendapatan perusahaan. 3.



Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang



mungkin beragam. 2.8 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Dibawah ini adalah hal-hal yang berdampak langsung dengan sistem manajemen keuangan pada sebuah bisnis :



Keputusan investasi, termasuk investasi dalam aset tetap (disebut penganggaran modal). Investasi dalam aset lancar juga merupakan bagian dari keputusan investasi yang disebut sebagai keputusan modal kerja. Keputusan keuangan, hal ini berhubungan dengan peningkatan keuangan dari berbagai sumber daya yang akan tergantung pada keputusan tentang jenis sumber, periode pembiayaan, biaya pembiayaan dan pengembaliannya. Keputusan dividen Manajer keuangan harus mengambil keputusan sehubungan dengan distribusi laba bersih. Laba bersih umumnya dibagi menjadi dua: 



Dividen untuk pemegang saham – Dividen dan persentase pembagiaannya harus diputuskan.







Saldo laba – Jumlah laba ditahan harus disesuaikan karena ini akan bergantung pada rencana ekspansi dan diversifikasi perusahaan.



2.9 Tujuan Manajemen Strategis 1. Memberikan arah jangka panjang perusahaan yang bakal dicapai. 2. Membantu perusahaan beradaptasi pada setiap perusahaan. 3. Membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif. 4. Mengaplikasikan dan mengevaluasi strategi yang disepakati dengan efektif dan efisien. 5. Membuat strategi baru untuk menyesuikan dengan perkembangan lingkungan eksternal. 6. Meninjau ulang kelebihan dan kelemahan serta mencermati peluang dan ancaman bisnis perusahaan. 7. Berinovasi pada produk dan layanan sehingga selalu disukai oleh konsumen 2.10



Karakteristik Manajemen Strategis



Pada umumnya manajemen ini sungguh berbeda dengan lainnya dimana manajemen strategi ini senantiasa menyikapi dinamika terjadinya suatu perubahan lingkungan sehingga bisa mempengaruhi terhadap implementasi manajemen itu sendiri serta berupaya untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dengan sejalan pada hal tersebut maka berikut ini akan ditunjukkan karakteristik manajemen strategik :



a.



Manajemen strategik bersifat jangka panjang



b.



Manajemen strategik bersifat dinamik



c.



Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen operasional



d.



Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat puncak



e.



Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan



f.



Manajemen



strategik



senantiasa



harus



didorong



dan



didukung



dalam



pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia Era globalisasi ekonomi ini untuk menghadapinya maka dimana kegiatan dalam berusaha bukan saja dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk tingkat perubahan lingkungan serta dinamika yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi manajemen dan kehidupan pekerjaan kemudian dengan sendirinya para pemimpin perusahaan harus dapat menyikapinya melalui dengan melakukan penyesuaian yang penuh kebijakan. Maka seharusnya setiap pemimpin dalam perusahaan akan melaksanakan manajemen strategik bagi perusahaannya 2.11



Proses Manajemen Strategis



Idealnya, proses manajemen strategis berpedoman pada pemahaman yang mendalam dan utuh tentang pasar, lingkungan eksternal, dan kompetisi. Berikut ini tiga proses penerapan manajemen strategis dalam bisnis. 1. Tahap Formulasi Membuat misi, mementukan kekuatan dan kelemahan internal, mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal, serta mengambil keputusan strategis pilihan termasuk kegiatan yang dilakukan pada tahap formulasi. Termasuk juga pembahasan terkait bisnis baru yang akan dijalani atau bisnis yang dihentikan. 2. Tahap Implementasi Pada tahap ini Anda harus menentukan sasaran tujuan, mengelola kebijakan dan semua sumber daya, serta memotivasi pegawai. Membangun kultur yang mendukung strategi dan menciptakan struktur oragnisasi yang efektif pun termasuk ke dalam tahap implementasi.



3. Tahap Evaluasi Ada tiga kegiatan utama pada tahap evaluasi yaitu menganalisis semua faktor internal dan eksternal, mengukur kinerja, serta menentukan tindakan perbaikan. Tahap evaluasi diperlukan untuk mencermati sukses tidaknya strategi yang diterapkan. Evaluasi sangat diperlukan agar strategi perusahaan Anda bisa beradaptasi dengan baik pada setiap perubahan internal dan eksternal. 2.12



Aktivitas dan Strategi Manajemen Keuangan



Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Adapun aktivitas yang berhubungan dengan manajemen keuangan antara lain sebagai berikut: 1. Perencanaan keuangan, yaitu membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. 2. Penganggaran Keuangan, yaitu tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan. 3. Pengelolaan Keuangan, yaitu menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.  4. Pencarian Keuangan, yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.  5. Penyimpanan Keuangan, yaitu mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.  6. Pengendalian Keuangan, yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.  7. Pemeriksaan Keuangan, yaitu melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan. Seorang manajer keuangan harus memiliki strategi dalam pengelolaan aktivitas keuangan. Menurut Mustari (2014), terdapat tiga strategi yang harus dijalankan oleh seorang manajer keuangan, yaitu: 1. Strategic planning, berpedoman keterkaitan antara tekanan internal dan kebutuhan eksternal yang datang dari luar. Tergantung unsur analisis kebutuhan, proyeksi, peramalan, ekonomis, dan finansial.  2. Strategic management, upaya mengelola proses perubahan, seperti: perencanaan, strategis, struktur organisasi, kontrol, strategis, dan kebutuhan primer.  3. Strategic thinking, sebagai kerangka dasar untuk merumuskan tujuan dan hasil secara berkesinambungan. 2.13Peran Manajemen Strategi



Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin.Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin. Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilaitambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik. Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun berorientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut : 1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilainilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan penuh risiko. 2. Berpikir Strategik Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir



strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep strategi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema tertentunya. 3. Manajemen Strategik Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti: 1. Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya; 2. Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga) 3. Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan) 4. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan). Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang. Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat. 2.14 Tahap – Tahap dalam Manajemen Strategis Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang



dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan



sumber



daya



sehingga



strategi



yang



dirumuskan



dapat



dilaksanakan.Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi



dan



menghubungkan



organisasi.Implementasi



strategi



kompensasi sering



disebut



karyawan tahap



dengan



tindakan



prestasi



manajemen



strategis.Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan.Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemenstrategis.Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah: 1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, 2. Mengukur prestasi, 3. mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional. 2.15 Pentingnya Manajemen Strategi dalam Perusahaan Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau organisasi, yaitu: 1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.



2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi. 3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif. 4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko. 5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi. 6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi. 7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya. 8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang. Dengan manajemen strategi diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola sehingga strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan dan tindakan dalam organisasi rincian. Tahapan kegiatan untuk menjalankan strategi adalah sebagai berikut: 1. Perumusan strategi Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk mewujudkan misi organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan strategi seolah-olah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visimisi, sampai terealisasinya program. 2. Perencanaan tindakan. Langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan adalah pembuat perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan (program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool) dan strategi yang telah ditetapkan organisasi. 3. Implementasi. Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan harus diwujudkan dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan unsur-unsur organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan struktur budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya manusia. Karena strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus berubah, maka implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi pelaksanaan.Sehingga jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang tepat. 2.16 Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi a. Manfaat



Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu: 1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju. 2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi 3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif 4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko. 5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang. 6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya. 7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi 8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi. b. Resiko Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaan strategik akan menimbulkan beberapa resiko yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik, yaitu: 1. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategik mungkin mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional. 2. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam penerapannya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk keputusankeputusan yang diambil dalam proses perencanaan. 3. Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalam penerapan strategi karena tidak tercap[ainya tujuan dan harapan mereka. Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan atau memperkecil timbulnya resiko dengan cara:



1. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka dapat mengalokasikan waktu yang lebih efisien. 2. Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-janji mereka terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan oleh mereka dan bawahannya. 3. Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya usulan atau peningkatan dalam ganjaran. Sebagai



suatu



kesatuan



dalam



sebuah



organisasi



perlu



menerapkan



dan



mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk diaplikasikan. Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan strategis yang baik.Intuisi terutama bermamfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden. Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan global, pemasok global, dan distributor global. 2.17 Prinsip Manajemen Strategi 1. Perencanaan Strategi Merembes (menembus), seluruh manajer diberbagai divisi harus belajar untuk berfikir secara strategis, seluruh tingkat managerial akan terlibat di dalam manajemen strategi dengan berbagai cara tertentu. tiap pola dan cara yang akan dipakai berbeda namun masih mengarah pada sasaran yang sama, tujuan yang ditetapkan 2. Perencanaan Komprehensif, maksudnya adalah perencanaan yang berdasarkan pada kebutuhan serta pengembangan bisnis, tidak dibuat dengan asal-asalan 2.18 Komponen Proses Manajemen Strategis



Ada beberapa komponen dalam proses manajemen strategi, di antaranya: 1. Misi



Organisasi



(perusahaan),



merupakan



gambaran



tujuan



tentang



keberadaan perusahaan. misi ini meliputi type, ruang lingkup serta karakteristik tindakan yang akan dijalankan 2. Tujuan, tujuan merupakan hasil akhir dari sebuah kegiatan. disini akan ditegaskan hal apa ayang akan digapai, kapan waktunya, dan berapa yang harusnya dicpai. 3. Strategi, merupakan suatu keterampilan atau ilmu dalam memenangkan sebuah persaingan. persaingan adalah perebutan konsumen (pangsa pasar) dan konsumen setiap saat akan mengalami perubahan, maka strategi hendaknya dikelola dengan sedemikian rupa supaya tujuan perusahaan bisa tercapai 4. Kebijakan, kebijakan merupakan cara dalam mencapai sasaran perusahaan. kebijakan mencakup garis pedoman, aturan-aturan dan prosedur untuk menyokong usaha pencapaian sasaran atau tujuan yang sudah ditetapkan 5. Profil Perusahaan, menggambarkan kondisi perusahaan baik itu keuangan, 34 Mengenal Manajemen Strategik sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya fisik lainnya. 6. Lingkungan Eksternal, merupakan seluruh kekuatan yang akan memberikan pengaruh terhadap pilihan strategi serta mendifinisikan kondisi kompetisinya 7. Lingkungan Internal, lingkungan internal mencakup seluruh unsur bisnis yang terdapat pada perusahaan 8. Analisa Strategi dan Pilihan, hal ini ditujukan kepada keputusan dalam investasi untuk masa mendatang 9. Strategi Unggulan, merupakan rencana umum serta komprhensif atas semua aktivitas utama yang ditujukan pada usaha pencapaian sasaran dalam lingkungan yang bersifat dinamis



10. Strategi Fungsional, adalah penjabaran strategi umum yang nantinya dijalankan oleh divisi 2.19 Peran Manajemen dalam Organisasi Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen strategik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat dicapai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen strategik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka



setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, di mana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin. Daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang digunakan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik. Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun berorientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut : Pertumbuhan dan Keberlanjutan Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia. Pencapaian kondisi tersebut didapatkan dari kerjasama antar-individu yang mampu mewujudkan sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahanperubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak- Mengenal Manajemen Strategik 41 pastian dan penuh risiko. Berpikir Strategik Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini, dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan (superioritas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM, dan SDB) dengan secara komprehensif memperhatikan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, di samping upaya pembelajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fasefase berikut: pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsepkonsep



strategi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/ Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema tertentunya. Implementasi Manajemen Strategik Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti: 1. Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralihan pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya 2. Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga) 3. Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan) 42 Mengenal Manajemen Strategik 4. Kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan) 5. Persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan) Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/ standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsistensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang. Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat. Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan. Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh sebuah organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik : 1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju 2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi



3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif 4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko 5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang 6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya 7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi 8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi 2.20 Kegiatan Pokok Perencanaan Strategis Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat) elemen pokok: 1. Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan) 2. Strategi formulation (Formulasi Strategi) 3. Strategi implementation (pelaksanaan Strategi) 4. Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan) Pilar strategi dalam organisasi Pemda (Moore, 1995:71) : 1. Secara mendasar bernilai (substantively valuable), Pemda harus menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi lembaga pengawas, pengguna jasa (klien), dan masyarakat dengan biaya murah. 2. Absah dan secara politis dapat diterima (legitimate and politically sustainable); Pemda harus bisa mendapatkan mandat maupun dana serta bertanggungjawab terhadap institusi politik yang ada. 3. Secara operasional dan administrative dapat dilaksanakan (operationally and administratively feasibel); kewenangan dan kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau dengan bantuan pihak- Mengenal Manajemen Strategik 53 pihak lain yang membantu organisasi Pemda. Implementasi Strategik Program, aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya.Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan Standar Kinerja; ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya. Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah.



Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain : 1. Efektif dan Efesiensi - Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik adalah internal dan kriteria yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan efesiensi 2. Keputusan dan Emplementasi - Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan : a. Proses berfikir yang mendahului tindakan b. Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting c. Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat d. Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan e. Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang f. Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan 54 Mengenal Manajemen Strategik g. Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya h. Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya i. Menajemen strategik membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik 3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi - Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.



4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi - Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi lainnya. 2.21 Pentingnya Manajemen Strategik bagi Sektor Publik Mengapa sektor publik  membutuhkan manajemen strategis dalam melaksanakan kegiatannya? Karena sebagai suatu organisasi yang ingin mencapai suatu tujuan, organisasi sektor publik memerlukan rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut yang dirinci dalam program-program dan kegiatan-kegiatan yang dapat bersinergi untuk mewujudkan tujuan tersebut (Joyce, 1999). Terlebih dengan struktur organisasinya yang sangat besar dan kompleks, dengan menggunakan manajemen strategik, para pemangku kebijakan dapat memotivasi dan mengarahkan pegawainya lebih baik yang selanjutnya dapat meningkatkan performa kinerja organisasi. Sektor publik juga dapat merumuskan strategi ke depannya dan melihat ancaman peluang yang ada sertamenetapkan sasaran dan arah yang jelas untuk masa depan. Dengan menerapkan apa yang ada di dalam manajemen strategis, maka diharapkan sektor publik dapat : 1. Menjadi instansi reaktif dalam menghadapi perubahan situasi yang dinamis dan kompleks. 2. Mengelola sumber daya yang dimiliki untuk hasil yang maksimal (managing for result)            3. Mengubah orientasi instansi menjadi instansi berorientasi masa depan 4. Mejadikan instansi adaftif dan fleksibel, mengurangi birokrasi yang rumit dan lebih transparan 5. Menjadikan instansi mampu memenuhi harapan masyarakat (pengguna layanan)    Adapun tujuan dari manajemen strategik untuk sektor publik adalah : 1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan 60 Mengenal Manajemen Strategik efisien 2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi



3. Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal 4. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada 5. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen 2.22 Kendala Manajemen Stratejik Kendala Manajemen Strategik Kendala dalam melaksanakan manajemen strategis di sektor publik, terjadi karena karakteristik sektor publik berbeda dengan sektor swasta, sebagaimana yang disebutkan di paragraf sebelumnya. Kendala tersebut didefinisikan sebagai kondisi tetap (struktural atau prosedural) yang cenderung ada untuk beberapa periode waktu yang suatu organisasi dan manajemen harus beradaptasi dan mengatasi masalah atas kendala tersebut. Adapun kendala yang terjadi di sektor publik dalam penerapan manajemen strategis ialah: 1. Karena adanya perbedaan mendasar dalam undang-undang dasarnya, dimana sektor publik menggunakan konstitusi negara tersebut, sedangkan sektor publik sangat fleksibel dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga perusahaan tersebut, menjadikan sektor publik lebih kaku dan ketika membuat suatu program kegiatan, harus melakukan  cross check  dengan Mengenal Manajemen Strategik 63 undang-undang yang telah ada sehingga program tersebut tidak melanggar undang-undang dan sesuai prosedur instansi tersebut. 2. Karena organisasi publik merupakan perpanjangan tangan dari konstituen parlemen yang mengusung aspirasi rakyatnya, maka organisasi publik lebih terbuka untuk lingkungan eksternal dibanding swasta. Hal ini menjadikan setiap kinerja organisasi tersebut akan menjadi sorotan rakyat apabila visi dan misi maupun program yang diusung jauh dari harapan rakyat (pengguna layanan) yang ke depannya secara tidak langsung, dapat mengakibatkan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dan mengganggu stabilitas keamanan negara (misal dengan para rakyat berdemonstrasi maupun membuat kerusuhan). 3. Adanya budaya yang sangat melekat dan menjadi karakteristik umum organisasi publik yaitu birokrasi. Yaitu prosedur pemerintah yang kadang rumit, berjenjang dan kaku, sehingga memerlukan waktu lama dalam menyelesaikan suatu tugas/masalah. Pegawai dalam bekerja pun kurang profesional dan masih terjadi KKn di beberapa lini, membuat pemerintah membentuk pengendalian internal dan external dalam rangka menertibkan dan mendisiplinkan para pegawai tersebut. 4. Proses pengukuran kinerja di instansi pemerintah lebih sulit



apabila dibandingkan dengan pengukuran kinerja pada sektor swasta. Output dan tujuan sektor swasta jelas yaitu produk atau jasa dijual sehingga memperoleh keuntungan sedangkan pemerintah memiliki cakupan kerja yang lebih luas dan rumit dalam mengukur tujuannya dan mengukur hasilnya (outcome danimpact). 5. Keterbatasan informasi bahkan asimetri informasi juga menjadi kendala bagi organisasi untuk dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang berkualitas. Hal ini biasanya muncul karena adanya pembelokan tujuan insentif terkait penerapan manajemen strategi. Para manajer pelaksana dapat memberikan informasi yang salah dengan harapan memberikan kesan positif terhadap kinerja mereka yang sebenarnya menurut kondisi nyata tidak cukup baik. Siagian [2004] mengemukakan, anajemen Strategi Sektor Publik  sebagai suatu 64 Mengenal Manajemen Strategik rangkaian rangkaian keputusan serta tindakan yang disusun oleh manajemen puncak dan kemudian diimplementasi oleh semua jajaran entitas atau organisasi dalam kerangka pencapaian tujuan yang ditetapkan organisasi tersebut. Manajemen strategi  tidak hanya dipergunakan pada sektor swasta namun juga telah diterapkan pada sektor publik. Penerapan manajemen strategi pada ke-2 jenis entitas tersebut sebenarnya tidaklah terlampau jauh berbeda, hanya saja pada institusi sektor publik tidak menekankan pada tujuan organisasi dalam mencari laba namun lebih kepada pelayanan untuk masyarakat. Sementara itu, Anthony dan Young [2003] menyatakan penekanan organisasi sektor publik dapat diklasifikasikan ke dalam 7 hal yaitu : 1. Tidak memiliki motif untuk mencari laba atau keuntungan 2. Ada pertimbangan yang khusus didalam pembebanan pajak 3. Adanya kecenderungan orientasi hanya pada pelayanan semata 4. Banyak menghadapi permasalahan yang lumayan besar pada tujuan dan juga strategi 5. Kurang menggantungkan diri kepada klien dalam memperoleh bantuan keuangan 6. Dominasi profesional 7. Pengaruh politik umumnya memainkan peran yang begitu penting Manajemen Strategik juga telah diterapkan di Indonesia, di antaranya berada di bidang pendidikan. Nawawi [2003] menyatakan Departemen Pendidikan Nasional menjalankan proses manajemen strategi dengan cara mengendalikan strategi serta pelaksanaan pendidikan nasional yang diwujudkan di dalam Sistem Pendidikan Nasional baik itu pendidikan secara formal ataupun pendidikan yang non formal. Proses manajemen strategi dijalankan secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan organisasi pendidikan yaitu warganegara yang kompetitif dan berkualitas. Nutt dan Backoff [1992] pada Salusu [2006: 496 - 498] menyatakan ada beberapa alasan perlunya perubahan strategi yang juga sekaligus



memberi petunjuk mengenai bagaimana manfaat  manajemen  strategi untuk organisasi sektor publik ataupun organisasi nirlaba sebagai berikut : 1. Organisasi sektor publik yang baru ataupun yang berkembang harus Mengenal Manajemen Strategik 65 memikirkan sasaran dan tujuan yang diprioritaskan 2. Kebutuhan dalam mempertahankan stabilitas pembiayaan yang membutuhkan strategi baru dalam mencari sumber dana baru 3. Keinginan dalam mengembangkan pelayanan, dengan seiring semakin tersedianya sumber daya, mendorong manajemen untuk melakukan perubahan atas kebijakan, prosedur, bahkan hingga prioritas kepada klien yang dilayani 4. Perluasan peranan karena desakan oleh publik, guna memenuhi kebutuhan mereka. Perubahan kepemimpinan umumnya diikuti dengan visi yang baru yang menuntut para pemangku memahami kebijakan yang baru 5. Tuntutan yuridis didalam planning yang memungkinkan perubahan suatu prosedur jika ada desakan dari pemerintah untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan 6. Tuntutan akan integrasi antar-departement, biro, bagian, seksi dan yang lainnya seringkali terjadi didalam organisasi sektor publik yang akan menuntut suatu penyesuaian misi, visi tujuan, dan berbagai prosedur lainnya 7. Koordinasi tindakan yang menuntut adanya perubahan dalam kebijaksanaan internal 8. Ancaman politik yang menuntut para pemangku untuk menyesuaikan kebijakan organisasi-nya dengan ancaman tuntutan tersebut Mengapa organisasi sektor publik memerlukan manajemen strategis dalam melakukan aktivitasnya? Karena instansi atau organisasi sektor publik membutuhkan rencana yang strategis untuk menggapai tujuan yang dirinci program dan aktivitas yang bisa bersinergi. Terlebih lagi dengan struktur organisasi yang besar serta sangat kompleks, dengan menerapkan manajemen strategi, para pemangku kepentingan bisa memotivasi serta mengarahkan para pegawai yang kemudian bisa meningkatkan kinerja organisasi. Sektor publik pun bisa merumuskan strategi ke masa mendatang dan melihat ancaman dan peluang yang ada serta menetapkan tujuan yang jelas pada masa mendatang Dengan penerapan manajemen strategi, diharapkan instansi sektor publik dapat : 1. Menjadi instansi yang reaktif didalam menghadapi suatu perubahan situasi 66 Mengenal Manajemen Strategik yang 2. Mengelola sumber daya untuk hasil yang optimal 3. Mengubah orientasinya menjadi instansi yang berorientasi pada masa mendatang



4. Menjadikan instansi adaftif serta fleksibel, mengurangi alur birokrasi yang rumit dan lebih terbuka atau transparan 5. Menjadikan instansi sektor publik mampu memenuhi ekspentasi para pengguna layanan



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Manajemen Keuangan sangat penting bagi perusahaan mana pun, baik kecil maupun besar. Ini seperti garis hidup bisnis. Ini juga merupakan aktivitas vital yang harus dilakukan di organisasi mana pun. Namun, sistem manajemen ini juga memerlukan proses perencanaan, pengorganisasian, pemantauan dan juga pengendalian sumber daya keuangan suatu organisasi. Gagasan untuk melakukan itu adalah untuk dapat mencapai visi atau tujuan perusahaan pada kerangka waktu yang ditentukan. Dengan kata lain, penggunaan dana bisnis penting. Itulah alasan kenapa sistem manajemen keuangan seperti ruang mesin perusahaan dan dapat memengaruhi setiap departemen lainnya jika tidak ditangani dengan benar. Jadi untuk menghilangkan segala bentuk penghalang yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis, perusahaan harus memastikan bahwa mekanisme sistem manajemen ini telah diterapkan dengan baik. Salah satu solusinya adalah menggunakan software akuntansi yang mampu membuat laporan keuangan dengan mudah, tepat, dan cepat. Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar bikinan manajemen tertinggi yang diaplikasikan oleh semua anggota suatu oragnisasi demi



terwujudnya



tujuan



organisasi.



Manajemen



puncak,



tingkatan



manajemen lainnya, dan bagian operasional memiliki peran masing-masing



dalam menjalankan manajemen strategis. Semua komponen dalam perusahaan harus berpartisipasi dalam menyusun, menjalankan, dan mengontrol keputusan yang telah disepakati. Hasilnya tujuan bersama pun tercapai. 3.2 Saran Penerapan manajemen strategik memiliki banyak manfaat seperti mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Jangan pernah membatasi keuntungan yang dihasilkan dari bisnis Anda. Jika saat ini perusahaan Anda memperoleh laba 100% dibandingkan dengan tahun lalu. ingatlah selalu bahwa masih ada 100% lagi profit yang belum tergali. Bagaimana caranya? Anda harus menyusun strategi yang jitu untuk mencapai itu. Manfaat lainnya yakni mengurangi risiko, meningkatkan keunggulan kompetitif (competitive advantage), memiliki fokus tujuan yang jelas, dan memaksimalkan semua sumber daya. DAFTAR PUSTAKA http://shadibakri.uniba.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Makalah-Manajemen-StrategisSubtutik-Handayani.pdf https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-4476-BAB1_juliani.pdf http://repository.untag-sby.ac.id/296/3/BAB%202.pdf https://cpssoft.com/blog/manajemen/manajemen-keuangan-pengertian-fungsi-tujuan-danruang-lingkupnya/ https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-strategis/ http://shadibakri.uniba.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Makalah-Manajemen-StrategisSubtutik-Handayani.pdf