Manajemen Logistik-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN LOGISTIK MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Laboratorium Oleh : Kelompok 4 Muty Isharyanti



(P17334117002)



Nisfu Ramdaniyah



(P17334117008)



Fitria Suci L



(P17334117009)



Sesilia Devita



(P17334117016)



Fitri Indriani



(P17334117041)



Ratri Shofia N



(P17334117042)



Kelas: 3A



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN ANALIS KESEHATAN CIMAHI 2019



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya., yang telah melimpahkan hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen Laboratorium mengenai ”MANAJEMEN LOGISTIK”. Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlacar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi kalimat atau pun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca, agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir



kata



penulis



berharap



semoga



makalah



”MANAJEMEN



LOGISTIK” dapat bermanfaat dan member inspirasi bagi pembacanya. Sebelumnya penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.



Cimahi, September 2019



Penulis



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar belakang Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap negara termasuk Indonesia. Diantara berbagai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memegang peranan penting karena menyediakan layanan kesehatan yang terpadu bagi pasien. Rumah Sakit menjadi tempat dan tumpuan masyarakat untuk memperoleh pelayanan, pertolongan, dan perawatan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam meninjau mutu pelayanan rumah sakit. Salah satu hal lain yang memegang peran penting dalam mendukung penyediaan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas dan responsif adalah proses logistik. (Ratminto dan



Atik



Septi



Winarsih,



2009,



Manajemen



Pelayanan,



Pustaka



Pelajar,Yogyakarta, hal.18-19.) Secara umum, proses logistik terkait dengan pengelolaan dan pemenuhan material, pasokan dan manajemen instrumen dan pengadaan berbagai item di rumah sakit (Tung dkk, 2008). Persediaan obat pada rumah sakit melibatkan jumlah obat dan nilai obat yang tidak sedikit. Rumah Sakit dinyatakan berhasil, tidak hanya pada kelengkapan fasilitas yang diunggulkan. Melainkan juga sikap dan layanan sumber daya manusia merupakan element yang berpengaruh terhadap pelayanan yang dihasilkan kepada pasien. Masyarakat memandang bahwa hanya Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan medis sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan atas rasa sakit yang diderita pasien. Pasien mengharapkan pelayanan yang siap, cepat, tanggap dan nyaman terhadap keluhan penyakit pasien. Logistik merupakan salah satu penunjang mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Jika manajemen logistik di Rumah Sakit berjalan dengan baik, maka ketersediaan bahan dan barang di Rumah Sakit akan terjamin dengan



baik. Logistik secara umum adalah suatu ilmu pengetahuan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan material/alat-alat. Logistik di Rumah Sakit yaitu bahan untuk kegiatan operasional yang sifatnya habis pakai misalnya persediaan logistik di Rumah Sakit yaitu ada; dapur, farmasi, laboratorium, air, alat tulis kantor (ATK), kerumah tanggaan (listrik, sabun, tisu, sapu, karbol), loundry, dan persediaan makanan. (Boy S. Sabarguna, 2009, “Manajemen Rumah Sakit”, Sagung Seto, Jakarta, hal. 1) Bila kenyataan pengalaman selama mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit lebih baik dari pada yang diharapkannya maka mereka akan puas, sebaliknya bila pengalaman selama mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit lebih rendah daripada yang mereka harapkan maka mereka akan merasa tidak puas. (Daryanto, 2001, Manajemen Pemasaran, Sarana Tutorial Nurani sejahtera, Bandung, hal. 9.) Agar tercapainya kepuasan pasien diperlukan peningkatan standar dalam menjaga mutu pelayanan yang mengacu pada kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan agar dapat memenuhi kepuasan pasien atau masyarakat. Pasien baru merasa akan puas, apabila pelayanan kesehatan yang diperolehnya sesuai dengan harapannya. Apa yang baik untuk konsumen adalah apa yang baik untuk semua orang. Maka dapat disimpulkan kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul dikarenakan hasil dari membandingkan kinerja layanan kesehatan yang diterimanya dengan apa yang diharapkannya. (Sulistyo Purborini dan Maharani Hardjoko, 1997, 12 Lanngkah Menuju sukses Melalui Pelayanan Bermutu, Arcan, Jakarta, hal. 73.)



1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat penulis rumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.



Apa yang dimaksud dengan manajemen logistik laboratorium?



2.



Apa tujuan manajemen logistik laboratorium?



1.3



3.



Apa fungsi dari manajemen logistic laboratorium?



4.



Bagaimana prinsip dasar manajemen logistik laboratorium?



5.



Bagaimana prosedur manajemen logistik laboratorium?



6.



Bagaimana proses manajemen logistic laboratorium?



Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :



1.4



1.



Mengetahui yang dimaksud manajemen logistik laboratorium.



2.



Mengetahui tujuan manajemen logistik laboratorium.



3.



Mengetahui fungsi dari manajemen logistik laboratorium.



4.



Mengetahui prinsip dasar manajemen logistik laboratorium.



5.



Mengetahui prosedur manajemen logistik laboratorium.



6.



Mengetahui proses manajemen logistik laboratorium.



Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi pembaca mengenai pentingnya pengelolaan manajemen logistik laboratorium dengan baik dalam sebuah perusahaan atau organisasi



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manajemen Logistik Laboratorium Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Assauri (2004:12) manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan dengan menggunakan atau mengkoordinasi kegiatan-kegiatan orang lain.



Menurut Subagyo (2001:1) manajemen adalah tindakan untuk mencapai tujuan dengan mengkoordinasikan kegiatan oranglain fungsi-fungsi atau kegiatankegiatan manajemen meliputi perencanaan, stafing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan. Pendapat Ballou (2004) mengenai definisi dari logistic, Logistik atau Supply Chain adalah kegiatan pengumpulan fungsional (transportasi, persediaan, kontrol, dll) yang diulang berkali- kali di seluruh chanel di mana bahan baku diubah menjadi produk jadi dan nilai konsumen ditambahkan. Menurut Bowersox (2002:13) logistik merupakan proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan. Logistik Laboratorium merupakan pedoman tertulis untuk melakukan kegiatan Stok opname, pengadaan barang, penerimaan barang, dan penggunaan serta pemakaian barangbarang laboratorium. Menurut



Tjandra



Yoga



Aditama



dalam



Febriawati



(2013:24)



mengemukakan bahwa “Manajemen Logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material atau alatalat”. Menurut Martin dalam Febriawati (2013:23) menyimpulkan bahwa: Manajemen logistik merupakan proses yang secara strategi mengatur pengadaan bahan (procurement), perpindahan dan penyimpanan bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi (dan informasi terkait) melalui organisasi dan jaringan pemasarannya dengan cara tertentu sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan baik untuk jangka waktu sekarang maupun waktu yang akan datang melalui pemenuhan pesanan dengan biaya yang efektif.



2.2 Tujuan manajemen logistik laboratorium Tujuan manajemen logistik adalah agar barang atau bahan yang diperlukan untuk proses produksi atau kegiatan operasional dapat tersedia dengan kuantitas, kualitas, waktu dan tempat yang dibutuhkan dengan biaya seefisien mungkin, melalui penerapan konsep standarisasi (standar teknik, standar penyimpanan, pemusnahan, pengadaan), optimalisasi (sesuai dengan kebutuhan), dan akurasi. Sedangkan menurut Lumenta (1990) tujuan manajemen logistic dapat diuraikan dalam 3 tujuan pokok: 1. Tujuan operasional tersedianya barang serta bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu serta waktu yang dibutuhkan 2. Tujuan keuangan meliputi pengertian bahwa tujuan operasionalnya dapat terlaksana dengan biaya serendah-rendahnya dengan hasil yang optimal 3. Tujuan pengamanan agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian dan penyusutan yang tidak wajar lainnya, serta nilai persediaan yang sesungguhnya dalam system akuntansi.



2.3 Fungsi- fungsi manajemen logistik laboratorium Tjandra Yoga Aditama dalam Febriawati (2013:28) menjelaskan fungsifungsi manajemen logistik sebenarnya sama dengan fungsi manajemen pada umumnya, hanya karena untuk kepentingan tujuan logistik maka fungsi manajemen logistik sebagai berikut: 1.



Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaran-sasaran, pedoman, pengukuran penyelenggaraan bidang logistik. Penentuan kebutuhan merupakan perincian (detailering) dari fungsi perencanaan, bila mana perlu semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus diperhitungkan.



2.



Fungsi penganggaran



Fungsi ini merupakan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya. 3.



Fungsi Pengadaan Fungsi ini merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan dan penentuan kepada instansiinstansi pelaksana.



4.



Fungsi penyimpanan dan penyaluran Fungsi ini merupakan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu untuk kemudian disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana.



5.



Fungsi pemeliharaan Fungsi ini adalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.



6.



Fungsi penghapusan Fungsi ini berupa kegiatan dan usaha pembebasan barang dari pertanggung jawaban yang berlaku. Dengan kata lain, fungsi penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan (asset) karena kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi, dinyatakan sudah tua dari segi ekonomi meskipun teknis, kelebihan, hilang, susut, dan karena hal-hal menurut peraturan perundangundangan yang berlaku.



7.



Fungsi pengendalian Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang memiliki usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan logistik.



2.4 Prinsip Dasar Manajemen Logistik Adapun prinsip dasar manajemen logistic sebagai berikut: 1. Barang dan jasa harus tersedia dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan.



2. Barang dan jasa harus diperoleh dengan harga yang serendah mungkin, tanpa merubah spesifikasi. 3. Inventory harus dipertahankan dalam jumlah seminimal mungkin dengan tetap menjaga ketersediaan persediaan. 4. Barang dan jasa harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan pada lokasi yang membutuhkan. 5. Barang dalam bentuk dan kondisi yang siap pakai. 6. Pengawasan dan pengendalian dari jumlah dan kualitas barang dan jasa. 7. Barang/alat harus dirawat agar tidak membahayakan (Hendrik Taurany, 2007). 2.5 Prosedur manajemen logistik laboratorium Adapun prosedur dari logistic laboratorium: 1. Setiap akhir bulan bagian logistik melakukan Stock Opname dan dicatat data pemakaian alat – alat dan reagensia instalasi laboratorium. 2. Pengamprahan barang dilakukan dengan cara yang didasarkan pada evaluasi pemakaian bulan sebelumnya. 3. Setelah dibuatkan surat pemesanan, wakil kepala laboratorium mengevaluasi data distributor sesuai dengan Protap Kualifikasi dan Evaluasi Distributor Farmasi dan juga sesuai dengan kebutuhan. 4. Jika disetujui maka dapat segera dikirim surat pemesanan tersebut kepada Suplier dengan melihat data pada Formulir daftar distributor barang medis. 5. Jika ada barang pesanan lab yang kosong/ Lot Baru Rekanan menghubungi koordinator Lab untuk memberikan informasi akan kondisi barang. 6. Jika ada kekosongan barang pada rekanan dalam periode waktu tertentu maka wakil kepala laboratorium dapat melakukan pemesanan barang pada Distributor / supplier yang lain agar sirkulasi administrasi dan pelayanan laboratorium tidak terhambat dan dapat dilihat pada Formulir daftar distributor barang medis.



7. Barang-barang kebutuhan laboratorium yang datang dicatat pada Buku barang datang dan dicocokkan dengan: b. Tanggal permintaan c. Asal Distributor d. Nama barang / reagensia e. Jumlah / volume barang laboratorium f. Komposisi dan syarat penyimpanan yang tertera pada Kulit reagensia. g. Tanggal kedaluarsa barang g. No Lot dan no reg barang. 1. Petugas laboratorium yang menerima barang datang, menandatangani faktur pembayaran dan mencatat semua datanya serta menambahkan nama terang pada Barang yang datang tersebut disimpan pada suhu dan tempat yang telah ditentukan dan barang yang baru datang ditempatkan pada rak sebelah dalam/ bawah untuk keteraturan penggunaannnya. 8. Setiap mengambil/ menggunakan barang-barang tersebut wajib menuliskan tanggal pengambilan dan jumlah yang diambil untuk dapat memantau pemakaian barang secara berkala pada buku stok barang. 2.6 Proses manajemen logistik laboratorium



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan



3.2



Saran Dari keseluruhan makalah ini, penulis menyadari dalam penulisan makalah



“Manajemen Logistik” masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sarandan kritikan yang membangun dari pembaca untuk makalah yang lebih baik lagi



DAFTAR PUSTAKA