Manajemen Nyeri Pasca Operasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN NYERI PASCA OPERASI Pembimbing Dr. H. Nano Sukarno, Sp. AN Dr. Teguh Santoso Effendi, Sp. ANKIC,.M,Kes Dr. Andhika Chandra Putri, Sp.An



M. Rizki Listiani F Anggun N



PENDAHULUAN Nyeri menggambarkan suatu fungsi biologis, menandakan adanya kerusakan atau penyakit di dalam tubuh. Manajemen nyeri pascaoperasi untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pasien dengan efek samping seminimal mungkin. Manajemen nyeri yang baik tidak hanya akan membantu penyembuhan pascaoperasi secara lebih signifikan sehingga pasien dapat pulang lebih cepat, tetapi juga dapat mengurangi onset terjadinya chronic pain syndrome.



TINJAUAN PUSTAKA NYERI  IASP  nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan actual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.  Reseptor nyeri (nosiseptor), dibagi 3 berdasarkan letaknya.



Teori pengontrolan nyeri  Teori Gate Control dari Melzack dan Wall



 Impuls nyeri di atur oleh mekanisme pertahanan



di SSP. Saat mekanisme pertahanan dibuka impuls nyeri dihantarkan. Saat mekanisme pertahanan di tutup impuls nyeri di hambat .  Apabila impuls yang masuk dominan serabut beta-A mekanisme pertahanan ditutup.  Apabila impuls yang masuk dominan serabut delta A dan C mekanisme pertahanan terbuka



Respon fisiologis terhadap nyeri:  Stimulasi Simpatik  Stimulus Parasimpatik Respon tingkah laku terhadap nyeri



Faktor yang mempengaruhi respon nyeri  Usia  Jenis kelamin  Kultur  Makna nyeri  Perhatian  Anxietas  Pengalaman masa lalu  Support keluarga



 The World Health Organisation Analgesic Ladder



diperkenalkan untuk meningkatkan penanganan nyeri pada pasien dengan kanker. Namun, formula ini dapat juga dipakai untuk menangani nyeri akut.



Anestesi lokal  Ada beberapa teknik anestesi lokal sederhana



yang dapat dilanjutkan ke periode pasca-operasi untuk memberikan painrelief yang efektif. Sebagian besar dapat dilakukan dengan risiko minimal termasuk infiltrasi anestesi lokal, blokade saraf perifer atau pleksus dan teknik blok perifer atau sentral.  Infiltrasi luka dengan obat anestesi lokal berdurasi panjang seperti Bupivacaine



Non opioid  Obat-obatan analgesik non-opioid yang paling



umum digunakan diseluruh dunia adalah aspirin, paracetamol, dan OAINS



 Beberapa AINS di bawah ini umumnya bersifat



anti inflamasi, analgetik, antipiretik. Efek anti piretiknya baru terlihat pada dosis yang lebih besar daripada efek anlgesiknya. Dan AINS relatif lebih toksik daripada antipiretik klasik



Klasifikasi obat golongan opioid Struktur dasar



Agonis kuat



Agonis Campuran agonislemah-sedang antagonis



antagonis



Fenantren



Morfin, hidromorfon, oksimorfon



Kodein, oksikodon, hidrokodon



Nalorprin, nalokson, naurekson



fenilheptilamin



Metadon



Propoksifen



Fenilpiperidin



Meperidin , pentanyl



Dipenoksiler



Morfinan



Leporpanol ,



Benzomorfan



Nalbupin, buprenoprin



Butorpanol pentazosim



 Opioid menimbulkan analgesia dengan cara



berikatan dengan reseptor opioid yang terutama di dapatkan di ssp dan medula spinalis, tepatnya di kornu dorsalis yang berperan pada transmisi dan modulasi nyeri.



PCA  Patient Controlled Analgesia (PCA) menjadi



populer ketika diketahui bahwa kebutuhan individu untuk opioid bervariasi.  Pasien yang menggunakan PCA biasanya mentitrasi analgesia mereka ke titik di mana mereka merasa nyaman dan bukannya rasa bebas nyeri.



Kesimpulan  Dalam



menangani nyeri pascaoperasi,dapat digunakan obat-obatan seperti opioid, OAINS, dan anestesi lokal.  Penggunaan Patient Controlled Analgesia dirasakan sebagai metode yang paling efektif dan menguntungkan dalam menangani nyeri pascaoperasi meskipun dengan tidak lupa mempertimbangkan faktor ketersediaan dan keadaan ekonomi pasien.