Manajemen Pemasaran BAB 12 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 12 MENENTUKAN STRATEGI PRODUK A. KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUK Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pelanggan untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi, dan ide. 1. TINGKAT PRODUK : HIERARKI NILAI PELANGGAN Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkat produk. Masing-masing tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan. a) Manfaat inti (core benefit) Layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Seorang tamu hotel membeli ”istirahat dan tidur”. Pemasar harus memandang dirinya sebagai penyedia manfaat. b) Produk dasar (basic product) Pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar. Dengan demikian, kamar hotel meliputi tempat tidus, kamar mandi, handuk, meja tulis, meja rias, dan lemari pakaian. c) Produk yang diharapkan (expected product) Beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel mengharapakan tempat tidur yang bersih, handuk yang bersih, lampu baca, dan kadar ketenangan tertentu. d) Produk yang ditingkatkan (augmented product) Pemasar menyiapkan produk yang melampaui harapan pelanggan. Di negara-negara yang sudha berkembang, persaingan dan penentuan posisi merek berlangsung pada tingkat ini. Akan tetapi di negara-negara yang sedang berkembang dan pasar yang sednag naik daun seperti Cina dan India, kebanyakan persaingan berlangsung pada tingkat produk yang diharapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai strategi peningkatan produk adalah : i. Setiap peningkatan menimbulkan biaya. ii. Manfaat yang ditingkatkan akan segera menjadi manfaat yang diharapkan. iii. Pada saat perusahaan menaikkan harga untuk produk yang telah mereka tingkatkan,



sebagian pesaing menawarkan jenis produk yang telah ”dipreteli” dengan harga yang jauh lebih trendah. iv. Calon produk (potential product) Meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang. 2. KLASIFIKASI PRODUK Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki startegi bauran pemasaran yang sesuai. a. Ketahanan Dan Keberwujudan Pemasar menggolongkan produk menjadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya. Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, menurut daya tahan dan wujudnya; 



Barang yang tidak tahan lama (non-durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan seperti bir dan sabun. Karena dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, mengenakan margin yang kecil, memasang iklan besar-besaran dan membangun preferensi.







Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan berkali-kali; lemari es, peralatan mesai, dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerluka penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai magrin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.







Jasa (service) adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis. Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contoh, salon kecantikan.



b. Klasifikasi Barang Konsumen Barang sehari-hari dengan segera dan usaha minimum. Dapat dibagi lagi menjadi:



1)



Barang kebutuhan pokok adalah barang yang dibeli konsumen secara



teratur.  Barang impuls dibeli tanpa usaha perencanaan atau pencarian.  Barang darurat dibeli ketika ada kebutuhan mendesak. 2)



Barang belanja adalah barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh



konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya, dibagi lagi menjadi:  Barang belanja homogen mempunyai kualitas yang serupa tetapi harganya cukup berbeda sehingga memberikan alasan yangk kuat bagi perbandingan belanja.  Barang belanja heterogen mempunyai fitur produk dan jasa yang berbeda yang mungkin lebih penting daripada harga. 3)



Barang Khusus mempunyai karakteristik atau identifikasi merek yang unik



dimana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. 4)



Barang yang tak dicari adalah barang yang tidak dikenal konsumen atau



biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli.



c. Klasifikasi Barang Industri 1) Bahan dan suku cadang adalah barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. Dibagi lagi menjadi:  Bahan mentah yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu produk pertanian dan produk alami.  Bahan dan suku cadang manufaktur dibagi menjadi dua kategori yaitu bahan komponen dan suku cadang komponen 2) Barang modal adalah barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang modal mencakup dua kelompok:  Instalasi yang terdiri dari bangunan dan peralatan berat.  Peralatan meliputi perlengkapan dan peralatan pabrik portable dan perlengkapan kantor. 3) Layanan bisnis dan pasokan adalah barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Ada dua macam



pasokan : barang pemeliharaan dan perbaikan dan pasokan operasi. Jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan dan jasa penasihat bisnis. B. DIFERENSIASI Agar dapat dijadikan merek produk harus didiferensiasikan. Produk fisik mempunyai diferensiasi yang beragam. 1. Diferensiasi Produk a. Bentuk Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk (form)-ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk. b. Fitur Produk dapat ditawarkan dengan memvariasikan fitur yang melengkapi fungsi dasar mereka. c. Penyesuaian Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan.Penyesuaian massal adalah kemampuan perusahaan untuk



memenuhi



kebutuhan



setiap



pelanggan-untuk



menyiapkan



produk,jasa,program dan komunikasi berbasis massal yang dirancang secara individual. d. Kualitas Kinerja Adalah tingkat di mana karakteristik utama produk beroperasi.Kualitas menjadi dimensi yang semakin penting untuk diferensiasi ketika perusahaan menerapkan sebuah model nilai dan memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang yang lebih rendah. e. Kualitas Kesesuaian Yaitu tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan. f. Ketahanan Ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu. g. Keandalan



Adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu. h. Kemudahan Perbaikan Adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal. Kemudahan perbaikan yang ideal terjadi jika pengguna dapat memperbaiki sendiri produk tersebut dengan sedikit biaya dan waktu. i. Gaya Menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli. 2. Desain Desain menawarkan satu cara potensial untuk mendiferensiasikan serta memposisikan produk dan jasa perusahaan. Desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Produsen, penyedia layanan dan pengecer mencari desain baru untuk menciptakan diferensiasi dan membangun hubungan yang lebih lengkap dengan konsumen. 3. Diferensiasi Jasa Jika produk fisik tidak mudah diferensiasikan, kunci keberhasilan dalam persaingan sering terletak pada penambahan jasa atau pelayanan yang menambah nilai serta perbaikan mutu produk fisik itu. Pembeda utama layanan adalah hal berikut:



a) Kemudahan Pemesanan Mengacu pada seberapa mudah pelanggan menempatkan pesanan dengan perusahaan. b) Pengiriman Mengacu pada seberapa baik produk atau jasa dibawa ke pelanggan. Pengiriman meliputi kecepatan akurasi dan perawatan sepanjang proses. c) Instalasi Mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk beroperasi di lokasi yang direncanakan. d) Pelatihan Pelanggan



Mengacu pada pelatihan karyawan pelanggan untuk menggunakan peralatan pemasok dengan benar dan efisien. e) Konsultasi Pelanggan Mengacu pada data, sistem informasi dan layanan nasihat yang ditawarkan penjual kepada pembeli. f) Pemeliharaan Dan Perbaikan Menggambarkan program layanan untuk membantu pelanggan mempertahankan produk yang dibeli dalam kondisi yang baik. g) Pengembalian Meski pengembalian produk pasti merisaukan pelanggan, produsen, pengecer dan distributor pengembalian juga menjadi realitas tak terhindarkan dari bisnis, terutama pembelian online. Kita dapat memikirkan pengembalian produk dalam dua cara:  Pengembalian yang dapat dikendalikan yang dihasilkan dari masalah kesulitan atau kesalahan penjual atau pelanggan dan sebagian besar dapat dihilangkan dengan strategi dan program yang tepat oleh perusahaan atau mitra rantai pasokannya.  Pengembalian yang tidak dapat dikendalikan tidak dapat dihilangkan oleh perusahaan dalam jangka panjang melalui sarana apapun. Salah satu strategi pengembalian dasar yang dapat diterapkan perusahaan adalah berusaha menghilangkan akar penyebab pengembalian yang dapat dikendalikan sementara pada saat yang sama mengembangkan proses penanganan untuk pengembalian produk yang tidak dapat dikendalikan. Tujuan strategi pengembalian produk ini adalah membuat produk yang dikembalikan menjadi lebih sedikit dan persentase tingkat pengembalian yang dapat dikembalikan ke saluran distribusi untuk dijual kembali lebih tinggi. C. HUBUNGAN PRODUK DAN MEREK Masing-masing produk berkaitan dengan produk-produk tertentu lainnya.



1. Hierarki Produk



Hierarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan kebutuhan tersebut. Enam tingkat hierarki produk: a)



Keluarga kebutuhan, kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk.



b)



Keluarga produk, semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektivitas yang masuk akal.



c)



Kelas produk, kelompok produk di dalam keluarga produk yang dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren.



d)



Lini produk, kelompok produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama atau masuk dalam kisaran harga tertentu.



e)



Jenis produk, sekelompok barang di dalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk.



f)



Barang disebut juga unit penyimpanan stok atau varian produk-Unit yang berbeda di dalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan atau beberapa atribut lain.



2. Sistem dan Bauran Produk Sistem produk adalah kelompok barang yang berbeda tetapi berhubungan dan berfungsi dengan cara yang kompatibel. Bauran produk disebut juga pilihan produk adalah kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu. Bauran produk perusahaan yang mempunyai lebar, panjang, kedalaman dan konsistensi tertentu. a.



Lebar bauran produk mengacu pada berapa banyak lini produk berbeda yang dijual perusahaan.



b.



Panjang bauran produk mengacu pada jumlah total produk dalam bauran.



c.



Kedalaman bauran produk mengacu pada banyaknya varian yang ditawarkan masingmasing produk dalam lini.



d.



Konsistensi dari bauran produk mengacu seberapa dekat hubungan dari berbagai lini produk pada pengguna akhir, persyaratan produk, saluran distribusi atau dengan cara lain.



Keempat dimensi bauran produk ini memungkinkan perusahaan memperluas bisnisnya melalui empat cara.  Menambah lini produk baru, sehingga memperlebar bauran produknya.  Memperpanjang setiap lini produk.  Menambah lebih banyak jenis produk ke dalam setiap produk dan memperdalam bauran produknya.  Mengejar lebih banyak konsistensi lini produk. Untuk mengambil keputusan merek dan produk ini, perusahaan perlu melakukan analisis lini produk. 3. Analisis Lini Produk Dalam menawarkan lini produk, perusahaan biasanya mengembangkan kerangka dasar dari modul yang dapat ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda. Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba setiap item dalam lini mereka untuk menentukan item mana yang akan dibuat, dipertahankan, dipanen, atau didivestasikan. Mereka juga harus memahami profil pasar setiap lini produk. a. PENJUALAN DAN LABA. Perusahaan dapat mengklasifikasikan produknya menjadi empat tipe yang menghasilkan berbagai margin kotor, tergantung pada volume dan promosi penjualan, yaitu:  Produk inti  Produk dasar  Produk khusus  Barang sehari-hari Intinya adalah bahwa perusahaan harus menyadari bahwa item-item ini mempunyai potensi berbeda karena harganya lebih mahal atau lebih sering diiklankan sebagai cara untuk meningkatkan penjualan atau margin mereka atau keduanya. b. PROFIL PASAR.



Peta produk memperlihatkan item pesaing mana yang bersaing dengan barang perusahaan.Manfaat lain pemetaan produk adalah bahwa pemetaan produk mengidentifikasi segmen pasar.Analisis lini produk memberikan informasi dua bidang keputusan kunci:  Panjang lini produk Salah satu tujuannya adalah menciptakan lini produk untuk mendorong penjualan ke atas. Perusahaan mencari pangsa pasar dan pertumbuhan pasar yang tinggi biasanya akan membawa lini produk yang lebih panjang. Perusahaan yang menekankan profibabilitas tinggi akan membawa lini yang lebih pendek yang terdiri dari item-item yang dipilih secara seksama. Perusahaan memperpanjang lini produknya dengan dua cara: perpanjangan lini dan pengisian lini. c. PERPANJANGAN LINI Terjadi ketika perusahaan memperpanjang lini produknya di luar kisarannya saat ini. Perusahaan dapat memperpanjang lininya ke bagian bawah pasar, bagian atas pasar, atau keduanya. 1) Perpanjangan ke bawah pasar Perusahaan memperkenalkan lini harga yang lebih murah untuk 3 alasan:  Perusahaan mungkin memperhatikan peluang pertumbuhan yang kuat ketika pengecer massal menarik semakin banyak jumlah pembelanja yang menginginkan barang berharga murah.  Perusahaan mungkin ingin mengikat pesaing di kelas bawah yang jika tidak terikat mungkin berusaha bergerak naik ke sisi atas pasar.  Perusahaan mungkin menemukan bahwa pasar menengah dalam keadaan stagnan atau menurun. Perusahaan menghadapi sejumlah pilihan penentuan nama dalam memutuskan gerakannya ke bagian bawah pasar.  Menggunakan nama merek induk dalam semua penawarannya.  Meluncurkan penawaran harga murah dengan menggunakan nama submerek  Meluncurkan penawaran harga murah di bawah nama yang berbeda.



2) Perpanjangan ke Atas Pasar Perusahaan mungkin ingin memasuki bagian atas pasar untuk mencapai pertumbuhan yang lebih besar, untuk mewujudkan margin yang lebih tinggi atau hanya memposisikan dirinya sendiri sebagai produsen lini penuh. 3) Perpanjangan Dua Arah Perusahaan yang melayani pasar menengah dapat memutuskan untuk memperpanjang lini mereka ke kedua arah.Posisi relatif merek dan konteks pesaingnya juga akan mempengaruhi penerimaan konsumen.  PENGISIAN LINI Perusahaan juga dapat memperpanjang lini produknya dengan menambahkan lebih banyak barang dalam kisaran saat ini. Ada beberapa motif untuk pengisian lini: menghasilkan laba tambahan, berusaha memuaskan penyalur yang mengeluh kehilangan penjualan karena item yang tak tersedia dalam lini, berusaha menggunakan kelebihan kapasitas, berusaha menjadi perusahaan lini penuh terkemuka, dan berusaha menambal lubang untuk menyingkirkan pesaing.  MODERNISASI, PENAMPILAN DAN PENGURANGAN LINI. Lini produk harus dimodernisasikan.Perusahaan merencanakan perbaikan untuk mendorong perpindahan pelanggan ke barang yang bernilai dari berharga lebih tinggi. Manajer lini produk umumnya memilih salah satu atau beberapa item dalam lini untuk ditampilkan. Manajer lini produk harus meninjau lini secara berkala untuk mencari item mati yang menekan laba. 4. Penetapan Harga Bauran Produk Dalam penetapan harga bauran produk, perusahaan mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba keseluruhan bauran. Penetapan harga itu sulit karena berbagai produk mempunyai permintaan dan biaya yang saling terkait dan terpapar pada berbagai tingkat persaingan. 



PENETAPAN HARGA LINI PRODUK Perusahaan biasanya mengembangkan lini produk alih-alih mengembangkan produk tunggal serta memperkenalkan jenjang harga.







PENETAPAN HARGA FITUR OPSIONAL. Banyak perusahaan menawarkan produk opsional, fitur dan layanan beserta produk utama mereka.







PENETAPAN HARGA PRODUK TERIKAT. Beberapa produk harus menggunakan produk tambahan atau produk terikat.Terdapat bahaya dalam menetapkan harga produk terikat yang terlalu tinggi di purna pasar, jika suku cadang dan pelayanan terlalu mahal, pemalsuan dan substitusi dapat menganggu penjualan.







PENETAPAN HARGA DUA BAGIAN Yang terdiri dari biaya tetap ditambah biaya penggunaan variabel.







PENETAPAN HARGA PRODUK SAMPINGAN Produksi barang tertentu sering menghasilkan produk sampingan.Jika produk sampingan mempunyai nilai bagi sekelompok pelanggan, produk sampingan tersebut harus ditetapkan harganya berdasarkan nilainya.







PENETAPAN HARGA PAKET PRODUK Penjual sering memaketkan produk dan fitur. Pemaketan murni terjadi ketika perusahaan menawarkan produknya hanya sebagai paket. Pemaketan campuran, penjual menawarkan barang baik secara individual atau dalam satu paket.



5. Co-Branding dan Penetapan Merek Bahan Baku Dalam co-branding (penetapan merek bersama) disebut juga penetapan dua merek atau penetapan merek gabungan-dua atau lebih merek terkenal digabungkan menjadi satu produk bersama atau dipasarkan bersama dalam beberapa cara. Kelebihan utama cobranding adalah bahwa semua produk dapat diposisikan secara meyakinkan melalui kelebihan berbagai merek lainnya. Co-branding dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar dari pasar sasaran yang ada dan juga membuka peluang tambahan bagi konsumen dan saluran baru Co-branding juga dapat mengurangi biaya peluncuran produk. Kekurangan potensial co-branding adalah risiko dan kurangnya kendali untuk terhubung dengan merek lain dalam pikiran konsumen. Agar co-branding dapat berhasil, kedua merek itu harus mempunyai ekuitas merek yang terpisah-kesadaran merek yang cukup besar dan citra merek yang cukup positif



PENETAPAN MEREK BAHAN BAKU Adalah kasus co-branding Penetapan merek bahan baku menciptakan ekuitas merek bagi bahan, komponen atau suku cadang yang selalu terkandung dalam produk bermerek lainnya. Hal yang menarik pada penetapan merek bahan baku adalah penetapan merek-sendiri, dimana perusahaan beriklan dan bahkan memberi merek dagang pada bahan bermerek mereka sendiri. Merek bahan baku berusaha menciptakan kesadaran dan preferensi yang cukup kuat untuk produk mereka sehingga konsumen tidak akan membeli produk “induk” yang tidak mengandung bahan tersebut. D. PENGEMASAN, PELABELAN, JAMINAN DAN GARANSI Kebanyakan produk fisik harus dikemas dan diberi label. Banyak pemasar menyebut pengemasan sebagai P kelima, bersama price, product, place, dan promotion. Namun, kebanyakan pemasar memperlakukan pengemasan dan pelabelan sebagai elemen dari strategi produk. Penjaminan dan garansi dapat juga merupakan bagian penting dari strategi produk, yang sering muncul pada kemasan. 1. Pengemasan Pengemasan sebagai semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah untuk sebuah produk. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Beberapa faktor mempunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasaran sebagai alat pemasaran:  Swalayan Dalam toko serba ada yang menyediakan 15.000 jenis produk, pengunjung toko biasanya melewati sekitar 300 jenis produk per menit. Mengingat bahwa 53% dari seluruh pembelian dilakukan karena dorongan hati, kemasan yang efektif harus melakukan banyak tugas penjualan; menarik perhatian, menjelaskan fitur produk tersebut, menciptakan keyakinan konsumen, dan memberi kesan yang menyenangkan secara keseluruhan. Contoh; pelanggan sering secara harafiah memilih buku berdasarkan sampulnya.  Kekayaan Konsumen Meningkatnya kekayaan konsumen berarti konsumen bersedia membayar sedikit lebih mahal untuk kenyamanan, penampilan, keandalan, dan gengsi kemasan yang lebih baik.



 Perusahaan dan citra merek Kemasan berperan bagi pengakuan langsung terhadap perusahaan atau merek tersebut.  Peluang inovasi Pengemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat yang besar bagi konsumen dan laba bagi produsen. Produsen menggabungkan bahan-bahan dan fitur-fitur yang unik seperti semprotan (spray) dan bukaan yang dapat ditutup kembali.



Pengembangan kemasan yang efektif membutuhkan beberapa keputusan. Dari perspektif perusahaan maupun pelanggan, pengemasan harus mencapai sejumlah tujuan. a) Mengidentifikasi merek b) Mengekspresikan informasi deskriptif dan persuasif c) Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk d) Membantu penyimpanan di rumah e) Membantu konsumsi produk. Untuk mencapai tujuan pemasaran merek dan memuaskan keinginan konsumen, pemasar harus memilih komponen estetika dan fungsional kemasan dengan tepat. 2. Pelabelan Penjual harus memberikan label produknya. Label tersebut mungkin adalah etiket sederhana yang ditempelkan pada produk tersebut atau grafik yang dirancang dengan rumit yang merupakan bagian dari kemasan tersebut. Label bisa membawa nama merek saja atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika penjual memilih label sederhana, hukum mungkin mensyaratkan lebih banyak. Label melaksanakan beberapa fungsi, yaitu:  Mengidentifikasi produk atau merek  Menggambarkan produk  Mempromosikan produk melalui grafis yang menarik



3. Jaminan dan Garansi Jaminan adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat



perbaikan untuk diperbaiki, diganti atau dikembalikann uangnya. Baik tertulis maupun tersirat jaminan tunduk pada hukum. Garansi mengurangi risiko anggapan pembeli. Garansi menunjukkan bahwa produk itu bermutu tinggi dan bahwa perusahaan serta kinerja layanannya dapat diandalkan. Garansi bisa sangat membantu ketika perusahaan atau produk tidak begitu terkenal atau ketika kualitas produk tidak lebih unggul dari pesaing.



MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB 12: MENENTUKAN STRATEGI PRODUK



DOSEN PEMBIMBING : ANDI ALFIANSYAH W. SE., MA.



DI SUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



AXEL METRISA REFANO



(1612311039)



SILVIA FEBRIANI ANIS MIFTAHUL ULUM DEVI RATNA SARI DIMAS DWI PRASETYO DILLA SAPHIRA YUNANSIVA



(1612321008) (1612321083) (1612321088) (1612321090) (1612321091)