12 0 733 KB
TUGAS MANAJEMEN PROYEK “PROYEK PEMBUATAN KOLAM IKAN HIAS” (Dosen : Ibu Ir. Elisabeth Ginting, M.Si)
Oleh:
NAMA
:
JEFRY ANDI SINAGA
NIM
:
160403086
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S
T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
SKEMA PROSES MANAJEMEN PROYEK
1.
INISIASI
Pada tanggal 8 september Terdapat kesepakatan pembuatan kolam ikan hias di rumah seorang pekerja swasta dengan CV.Makmur sebagai penyedia jasa pembuatan kolam ikan hias. Proyek pembuatan kolam akan mulai di lakukan pada tanggal 1 oktober
1.1
Latar Belakang Pembuatan Kolam Adanya keinginan dari klien untuk memperindah halaman rumanya
dengan pembuatan kolam ikan hias sehingga akan menamba keindahan rumah dan juga dapat berfungsi sebagai media refresing untuk menyejukkan pikiran.
1.2
Tujuan Tujuan dari proyek ini adalah untuk memperindah halaman rumah klien
dengan pembuatan kolam ikan hias.
1.3
Batasan proyek Proyek ini fokus hanya pada pembuatan kolam ikan hias Proyek termasuk dalam pembuatan system filterisasi kolam Proyek dapat memilih dan menggunakan bahan-bahan yang di tentukan pelaksana proyek
Proyek menyesuaiakan dengan jenis ikan yang akan menempati kolam Proyek ini tidak termasuk dalam penyediaan ikan hias dan isi dari kolam 1.4
Kriteria keberhasilan proyek Terbentuknya kolam ikan hias di rumah klien Halaman rumah klien menjadi lebih indah Kolam dapat berfungsi dengan baik dan tidak terjadi masalah Spesifikasi kolam dapat sesuai dengan siklus hidup dan kebutuhan ikan hias Pengerjaan kolam dapat berjalan sesuai dengan rencana
1.5
Jadwal Proyek akan di kerjakan selama kurun waktu 7 hari(satu minggu) terhitung
mulai dari tanggal 1 oktober – 7 oktober . Adapun jadwal proyek terdiri dari: Penyediaan bahan dan peralatan Penggalian kolam kolam Pembuatan pondasi kolam Pembuatan system filter Pemasangan keramik dan pengecatan
1.6
Estimasi dana proyek Proyek ini direncanakan akan menggunakan dana sebesar Rp 6.560.000
yang terdiri dari : Dana peralatan Dana bahan Dana upah perkerja proyek
1.7
Sumber dana/Sponsor Sumber dana untuk seluruh proyek ini berasal dari Client proyek
1.8
Stakeholder proyek Pada proyek ini terdapat beberapa stakeholder yang memiliki peran yaitu : Nama
Jabatan/ Peran
Tanggung Jawab
Mr. A
Pemilik rumah/ client
Memberikan dana proyek
Mr. B
Pemilik CV Makmur
Mengerjakan proyek dan menunjuk kepala proyek
Mr. C
Kepala Proyek
Merancang
dan
mengarahkan proyek Mr D, E, F
A.
Tukang
Mengerjakan proyek
Work Breakdown Structure (WBS) Dalam kaitan ini Soeharto Iman menerangkan sebagai berikut: Work
Breakdown Structure (WBS) hampir memiliki pengertian yang mirip dengan daftar tugas. WBS adalah sebuah cara yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengelompokkan tugas-tugas dari sebuah proyek menjadi bagian-bagian kecil sehingga lebih mudah di atur. Dalam WBS terdaftar setiap pekerjaan, setiap subpekerjaan, setiap tonggak penting dari proyek (milestone) dan produk atau jasa yang akan diserah terimakan (deliverables). WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan secara hirarkis menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya. Struktur dalam WBS mendefinisikan tugas-tugas yang dapat diselesaikan secara terpisah dari tugas-tugas lain, memudahkan alokasi sumber daya, penyerahan tanggung jawab, pengukuran dan pengendalian proyek. WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi itemitem pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure. Work Breakdown Structure adalah suatu metode pendekatan untuk membagi suatu kegiatan proyek menjadi komponen-komponennya. Pendekatan ini akan digunakan untuk menjabarkan, memecah, menguraikan dan membagi
proyek yang utuh dan sistematis menjadi proyek-proyek kecil atau bagian kecil yang dapat dikendalikan dalam bentuk diagram pohon atau tree chart. WBS sangat membantu dalam proses perencanaan, pengorganisasian, maupun pengendalian pada proyek besar maupun kecil. Dari penguraian yang dilakukan dalam system pemecahan WBS akan timbul hirarki kegiatan dan hirarki ini tidak selalu menunjukkan urutan-urutan kegiatan antara satu dengan lainnya. Hirarki kegiatan ditunjukkan oleh pohon kegiatan atau tree chart. Penguraian dilakukan terus pada unit terkecil dari suatu kegiatan proyek yang tidak dapat dibagi lagi, tetapi masih dapat dikendalikan. Work Breakdown Structure (WBS) merupakan cara yang sangat tepat dalam mengidentifikasikan aktifitas atau kegiatan dalam suatu proyek yang dapat dikelompokkan menurut hirarki tertentu secara logika yang kemudian dapat dilimpahkan kepada orang-orang atau tenaga tertentu untuk melaksanakannya. WBS tidak hanya digunakan pada proyek besar saja namun dapat diaplikasikan pada proyek-proyek yang relatif kecil yang mungkin mempunyai aktivitas atau kegiatan proyek yang komplek. Sebuah WBS digambarkan secara grafis seperti diagram struktur organisasi yang menunjukkan bagian-bagian pekerjaan dalam beberapa tingkat kedudukan atau level. Pada gambar di bawah ini menunjukkan contoh ilustrasi dari struktur WBS suatu kolam.
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
PEMBANGUNAN KOLAM
PONDASI
SISTEM FILTER
STRUKTUR
KOLOM
TIANG
Pasir
BALOK
Semen
TUKANG
ARSITEK
Level-1 (Major Project) : Merupakan keseluruhan proyek utama yang masih utuh, yaitu berupa bangunan utama. Level-2 (Major Facilities) : Merupakan elemen fungsi bangunan utama, terdiri dari bangunan pondasi,struktur dll (site work) Level-3 (Sub-Facilities) : Merupakan sub-bagian dari fungsi bangunan utama,sebagai contoh elemen dtruktur ,terdiri dari kolom dan balok Level-4 (Work item) : Merupakan item pekerjaan sebagai contoh: pasir, semen Level-5(Work Packages) : Merupakan sub dari item pekerjaan terdiri dari paket paket kegiatan Garis pemecahan elemen, yaitu berupa garis komando dan koordinasi antara satu elemen dengan elemen yang lain dan berhubungan juga antara satu dan lainnya baik dalam satu kesatuan elemen maupun mencakup pada keseluruhan bangunan utama. Garis batas Level : Merupakan garis yang membatasi antara level satu dan level yang lain. Penguraian WBS dapat dilakukan bersamaan dengan penguraian struktur organisasinya atau Organanization Breakdown Structure (OBS) yang menunjukkan penanggung jawab pelaksana tiap tingkat atau level WBS, sehingga penanggung jawab kegiatan atau pembagi tugas akan lebih terarah.
2.
PLANNING Setelah proses inisiasi telah selesai maka selanjutnya adalah proses
pembuatan perencanaan proyek 2.1
Lokasi dan desain
2.1.1
Lokasi Kolam Pembaugunan kolam akan dilakukan di rumah client dengan alamat
Jl.Medan. kolam akan di bangun di belakang rumah klien disamping dapur
2.1.2
Design bentuk Kolam Kolam berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 4 meter, lebar
2.5 meter dan kedalaman 1 meter dengan volume kolam 10 m3
2.1.3
Desain sistem filter air kolam Tujuan dariPembanguanan system filter kolam ini agar air ko lam dapat
tersaring sehingga air kolam yang kotor kembali menjadi jerni Sistem filter air kolam menggunakan gravitasi dimana air dalam kolam akan dipompakan ke tendon yang berisi media filter kemudian air yang telah di filter tersebut di alirkan ke kolam menggunakan bantuan gaya gravitasi
2.2.
Rincian Dana Proyek
2.3
Jadwal Pekerjaan Proyek
No.
Nama Pekerjaan
Tanggal
Lama Pengerjaan
1
Pembelian dan pengadaan bahan
02 Oktober
1 hari
2
Penggalian kolam
02 Oktober
1 hari
3
Pembuatan pondasi kolam
03 – 05 Oktober
1 hari
4
Pembuatan system filter kolam
6 Oktober
1 hari
5
Penyelesaian
kolam
dan 07 Oktober
1 hari
pengisian air
2.4
Resiko Proyek Dalam pengerjaan proyek ini,terdapat beberapa resiko yang mungkin
terjadi diantaranya :
Resiko ketidakpastian cuaca sehingga dapat memperlambat jadwal pekerjaan proyek
Resiko financial berupa pengurangan dana proyek
Resiko sumberdaya berupa kehabisan stok bahan
Resiko kecelakaan pekerja selama pengerjaan proyek
3.
EKSEKUSI/PELAKSANAAN Setelah proses perencanaan selesai maka selanjurnya masuk ke tahap
eksekusi
dimana
hasil
dari
perecanaan
tadi
akan
di
terapkan
dan
dikerjakan.tproses eksekusi terdiri dari beberapa tahap
1.
Pembelian dan Pengadaan Bahan dan peralatan Proses pembelian barang akan dilaksanakan pada tanggal 1 oktober
2018.pekerjaan ini akan dilakukan oleh Mr C selaku kepala proyek dengan sumber dana berasal dari Mr A sebagai pemilik Rumah. Seluruh bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk proyek ini di beli di Toko bangunan “Sejaterah “. sementara untuk penyewaan mixer akan disewa dari CV.Makmur
2.
Penggalian kolam
Proses penggalian kolam akan dilasanakan pada tanggal 2 oktober 2018. Pekerjaan ini akan dilakukan selama 1 hari yang akan dipimpin oleh oleh Mr C selaku kepala proyek dan dibantu oleh Mr. D, E dan F sebagai tukang.Penggalian akan di sesuaikan dengan desain kolam yang berbentuk persegi panjang dan memiliki panjang 4 meter dengan lebar 2,5 meter dan kedalaman 1 meter
3.
Pembuatan pondasi kolam Proses pembuatan pondasi kolam akan dilakukan akan dilakukan setelah
penggalian kolam selesai dan pekerjaan ini dijadwalkan akan berlangsung selama 3 hari yaitu mulai tanggal 3 - 5 oktober 2018 sehingga pondasi memiliki cukup waktu untuk kering dan mengeras.pekerjaan ini akan dipimpin oleh Mr C dan di dibantu oleh Mr D, E dan F sebagai tukang.adapun pekerjaan – pekerjaan dalam proyek ini yaitu :
Pembuatan pondasi kolam sesuai dengan bentuk dan desain kolam
Pembuatan podasi dasar kolam menggunakan komposisi campuran 1 sak semen per 3 gerobak pasir tanpa menggunakan batu bata.Tebal pondasi sekitar 10 cm
Pembuatan pondasi dinding kolam mengunakan komposisi campuran 1 sak semen per 2 gerobak pasir dan juga di gunakan batu bata.Tebal pondasi dinding ini sekitar 12 cm
Setelah pembuatan dasar dan dinding kolam selesai,permukaan pondasi kolam dibuat hasil menggunakan campuran semen tanpa pasir
4.
Pembangunan system filter Pekerjaan ini akan di lakukan setelah pondasi kolam kering dan mengeras.
Pekerjaan akan dilaksanakan pada tanggal 6 oktober 2018 dan akan berlangsung selama 1 hari.Pekerjaan ini akan dipimpin oleh bapak Mr. C dan dibantu oleh Mr D, E dan F sebagai tukang.pembuatan system filter ini terdiri dari beberapa proses yaitu:
Pemasangan pompa di dasar kolam
Mengisisi tandon dengan material filter air
Perangkaian pipa paralon untuk menghubungakan pompa dan tandon filter
Pemasangan rankaian pipa pada pompa dan tandon filter
Pengujian system filter dengan memasukakn air kotor kedalam pompa untuk
5.
kemudian diamati perubahan pada air tersebur setelah keluar dari filter
Pemasangan keramik dan pengecatan
Pemasangan keramik dan pengecatan akan dilakukan setelah pondasi kolam dan system filter selesai.pekerjaan ini dilaksanakan pada hari terakhir proyek yaitu pada hari ke tujuh pada tanggal 7 oktober 2018. Pekerjaan ini akan di pimpin oleh Bapak Mr C dan dibantu Mr D, E dan F sebagai tukang.Rincian proses pemasangan keramik ini yaitu:
4.
keramik di pasang di permukaan di sekeliling kolam
Pemasangan keramik dilakukan diatas pondasi setebal 10 cm dari tanah
Pengecatan dilakukan setelah pemasangan keramik selesai
MONITORING DAN KONTROL Proses kontrol dilakukan untuk memastikan agar eksekusi proyek dapat
berjalan sesuai dengan planning dan juga untuk mengidentifikasi masala yang muncul sehingga proyek dapat berjalan dengan dengan baik