Manual Book Elevator 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENGGUNAAN DAN PENGOPRASIAN LIFT 1.1 Yang Harus Diperhatikan Pemilik Untuk lift dapat dipergunanakan dengan tepat dan aman maka ada beberapa yang harus di perhatikan oleh pemilik, diantaranya : a. Pemilik merawat lift sesuai dengan prosedur b. Pemilik menunjuk sesorang petugas maintenance untuk pemeliharaan 1.2 Sertifikasi Petugas a. Mengenal dasar struktur lift b. Menguasai teori dasar cara kerja lift c. Menguasai cara pemakaian lift d. Dapat dipercaya merawat lift setiap hari 1.3 Pengawasan Kunci Lift Kunci lift tedapat 2 jenis, yang pertama ada kunci untuk panel control untuk membuka control box dalam lif. Yang kedua yakni kunci pintu luar yang mana fungsinya untuk membuka manual pintu bagian luar. Untuk itu kunci harus disimpan dengan baik. Untuk membuka pintu luar secara manual yaitu buka pintu selebar 10 cm untuk memastikan sangkar lift jika sudah baru buka pintu. 1.4 Lingkungan Dan Syarat Dalam Penggunaan Lift a. Berada tidak lebih dari 1000 m permukaan laut b. Temperature ruangan mesin antara 5° - 40° C c. Kelembaban rata rata dalam dalam satu bulan tidak lebih dari 90% pada saat itu temperature udara tidak lebih dari 25° d. Toleransi voltase listrik listrik tidak lebih dari 7% e. Udara di sekeliling tidak mengandung bahan korosif atau mudah terbakar dan tidak mengandung debu elektrik



1.5 Cara Pengoperasian 1.5.1 Operasional Lift a. Persiapan running Pastikan saklar pada cop , on cage panel, on pit panel pada posisi yang benar dan sesuai urutan yang mana MCB 3 phase 380 V, MCB Lampu 220 V, dan MCB 36V pada posisi On. Selanjutnya Main FFB pada posisi On. Dan yang terakhir pastikan “DR.MC”, “IND”, dan “LIGHT” pada control panel dalam lift (COP) pada posisi On. b. Posisi saklar pada control



c. Kontrol dan Running 1. Open Door Lift akan kembali otomatis stand by ke lantai dasar bila lift tidak dipakai. Untuk lift duplex, satu lift ak an otomatis stand by di lantai dasar, dan yang satunya lagi stand by di lantai pertengahan. Untuk grup lift, posisi stand by akan disesuaikan sesuai dengan pesanan. Jika tombol panggil ditekan, lampu tombol akan menyala dan pintu lift terbuka. Setelah menekan tombol yang dituju, dalam waktu 3 detik pintu akan otomatis tertutup. 2. Panggilan Dalam Kabin Jika lift sedang berjalan ke satu arah dan menerima perintah lebih dari satu, lift akan berjalan ke lantai yang terdekat dahulu 3. Panggilan Dari Luar Lift di panggil dengan menek an tombol yang terdapat di setiap lantai. Jika ada tombol lant ai yang di tekan up/down, lift akan berhenti sesuai dengan arah dia berjalan. Contoh : bila lift sedang bergerak turun, dia akan berhenti disetiap lantai dimana tombol turun di lantai tersebut sedang tertekan. Bila tombol up dan down di tekan bersamaan, lift akan berhenti di lantai tersebut, tetapi dia akan tetap membiarkan tombol up menyala. Lift akan berhenti kembali di lantai tersebut ketika lift sedang bergerak naik. 4. Panggilan Lawan Arah Ketika lift stand by di lantai dasar dan menerima panggilan turun dari lantai atas, lift akan bergerak menuju lantai tersebut, dalam kondisi ini lift hanya dapat diperintah untuk menuju lantai dibawahnya dan tidak menerima panggilan dari lantai diatasnya 5. Indicator Petunjuk Lantai Indikator penunjuk lantai menampilkan nomor lantai dan arah jalan lift. 6. Buka Tutup Pintu Tombol "close" digunakan, bila diinginkan waktu penutupan yang lebih cepat, tombol "open' digunakan untuk menahan pintu supaya tetap terbuka



7. Interphone Panggilan dari dalam sangkar ke ruang mesin dapat dilakukan Dengan menekan tombol emergency call. 8. On/Of Kontrol Pada kontrol box dalam lift terdapat sakelar : Fan



: untuk mema tikan kipas



Light



: untuk menyalakan lampu



Stop



: untuk mematikan lift



Maintenan



: untuk maintenan



9. ATT/ATTENDANT Lift yang mempunyai fungsi attendant terdapat sakelar "att", Tombol "pass", "up', "down", "start", "idp" (independent) pada Kontrol bok dalam lift. Pada kondisi attendant, lift hanya Bergerak jika tombol start di tekan sampai pintu tertutup. Arah lift dapat dirubah dengan menekan tombol "up" atau "down' dengan sebelumnya menekan tombol lantai yang Dinginkan. Dalam kondisi ini lift tetap melayani panggilan dari Luar. Jjka tombol "pass" ditekan, lift akan mengabaikan Panggilan dari luar dan tet ap berjalan langsung menuju lantai Yang dinginkan. 10. Full Load By Pass Jika beban dalam kabin diatas 80% dari kapasitas lift, lift hanya Menerima perintah dalam kabin dan akan mengabaikan Panggilan dari luar. 11. Duplek Dua lift dengan program duplek akan otomatis membagi Tugasnya sehingga proses arus penumpang lebih cepat 12. Arrival log Gong akan berbunyi bila lift sudah mencapai lantai yang dituju. 13. Fungsi parkir Fungsi ini untuk mematikan lift, lift akan kembali ke basement, Fan dan lampu akan mati pintu otomatis tertutup.



14. Kondisi independent Dalam kondisi ini lift hanya menerima perintah dalam kabin. Tombol panggil di setiap lantai menjadi tidak berfungsi. Lift berjalan setelah menekan tombol lantai dan dilanjutkan Dengan tombolsampa pintu tertutup. 1.5.2 Operasional Untuk Maintenance Dan Operasional Lift a. Operasional untuk maintenance Set switch maintenance pada box panel dalam lift ke arah "mainten'’. dalam kondisi ini lift hanya dapat berjalan dengan low Speed (umumnya 15 m/min). 1. Mainten Dari Dalam Lift Pada kondisi ini tombol lantai teratas untuk 'up" dan tombol Lantai terbawah untuk "down". Pintu lift otomatis terbuka hanya jika lift sudah beradadekat pada posisi berhadapan Dengan pintu luar. 2. Mainten Dari Atas Sangkar ( Diatas Cabin Lift) Pindahkan switch "on cage" pada posisi "on' pada kondisi ini fungsi maintenan (switch "mainten') dalam sangkar tidak berfungsi dan fungsi maintenan diambil alih oleh control maintenan yang berada diatas sangkar. Tombol "close' berfungsi untuk menutup pintu. Tombol "up" untuk "naik" dan "down' untuk turun. Jika tombol ini di tekan, pintu lift otomatis akan menutup dan lift berjalan. Jika tombol ini dilepas pada saat lift berhadapan dengan lantai, pintu lift akan otomatis terbuka kembali untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, disediakan juga tombol "emergency'' diatas sangkar. b. Operasional Khusus 1. Low speed rescue run Jika satu dan lain hal (seperti mati listrik yang singkat) lift berhenti tidak pada door zone atau tidak berhadapan dengan pintu luar, lift akan otomatis bergerak low speed rescue dengan kecepatan 15 m/min ke posisi level dan langsung buka pintu. Kondisi ini ditandai dengan adanya bunyi buzzer diatas sangkar. Setelah proses self rescue ini berlangsung, lift akan berjalan normal kembali.



2. Ard (automatic rescue device) Jika terjadi pemadaman listrik, ard akan otomatis bekerja. Sesuai dengan besarnya beban di dalam lift, ard akan menentukan kemana arah lift akan bergerak. Lift akan bergerak perlahan kearah lantai tersebut dan otomatis membuka pintu. 3. Door open/close circuit 



Pintu tidak dapat menutup dengan sempurna Jika satu dan lain hal (misalnya sill pintu kotor) pintu tidak dapat tertutup, maka lift tidak akan berjalan. Lift akan menunggu selama 7-8 detik, kemudian pintu lift akan terbuka kembali dan mencob menutup kembali.







Pintu tidak dapat terbuka dengan sempurna Jika satu dan lain hal pintu (misalnya sill pintu kotor) lift tidak dapat terbuka dengan sempurna walaupun level lantai sudah tepat sesuai dengan yang dituju, lift akan menunggu selama 8 detik. Setelah itu lift akan otomatis menjalankan perintah yang selanjutnya. Bila tidak ada perintah yang lain, seperti lantai lain yang hendak dituju atau panggilan dari lantai luar maka lift akan otomatis bergerak ke lantai dasar.







Pintu lift dengan over load system Untuk pintu lift yang dilengk api dengan over load switch, pada saat pintu menutup, pintu akan otomatis terbuka kembali bila terganjal benda asing. Dan juga kebalikannya, ketika pintu hendak terbuka.



1.5.3 Peralatan / Komponen Pengaman Untuk menjamin penggunaan dan pengoperasian yang aman, lift ini dilengkapi alat - alat pengaman pada sistem kontrol dan mekaniknya. a. Pembatas Over Speed Di paling atas dan paling bawah dalam hoistway/lubang shaft terdapat masingmasing 3 (at au 4) buah limit switch. Switch ke i (dan ke 2, "sds") akan bekerja bila pada saat yang ditentukan, lift tidak memperl ambat kecepatannya. Limit switch ke 3 (uls, dls) berguna untuk menghentikan lift. Limit switch ke 4 (fls) untuk



menghentikan total dan mematikan main breaker utama. Pada kondist ini harus diperb aiki oleh teknisi khusus. SDS



: Slow Down Switch



ULS



: Up Limit Switch



DLS



: Down Limit Switch



FLS



: Final Limit Switch



b. Safety Edge Terletak di pintu kembali sangkar. Jika tersentuh pintu akan terbuka c. Doorlock (Pengunci Pintu) Pintu dilengkapi oleh mekanis pengunci pintu. Bila pintu terbuka, sirkuit kontrol akan bekeria dan menghentikan lift. d. Overspeed Governoor Dan Safety Brake Terletak di ruang mesin. Alat ini akan bekeria mematikan sirkuit listrik bila kecepatan turun lift 20% melebihi kecepatan yang ditentukan. Bila lift masih berjalan 40% melebihi kecepatan yang ditentukan alat ini akan menjepit seling governoor dan menarik tuas safety brake yang berada di atas sangkar lift. Pada kondisi ini harus diperbaiki oleh teknisi khusus. e. Governoor Rope Break Switch Jika wire rope governoor putus, switch akan bekerja mematikan sirkuit listrik dan lift akan berhenti. f. Emergency Exit Terletak diatas kabin lift dan hanya digunakan pada kondisi darurat. Teknisi lift naik keatas kabin dengan membuka pintu lantai diatas lift untuk membantu mengeluarkan penumpang. Pada kondisi normal, pintu ini harus selalu dalam keadaan terkunci g. Safety Ray Photo Sensor Terletak di pintu kabin, jika sinar terputus pintu akan terbuka kembali. h. Emergency Stop Di Atas Kabin Lift Pada saat mengadakan penanganan diatas kabin lift, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, disediakan juga tombol "emergency" diatas kabin.



i.



Emergency Stop Di Dalam Kabin Lift Pada saat mengadakan penanganan di dalam kabin lift, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, disediakan juga tombol "emergency" yang terletak pada kontrol, box dalam kabin.



j.



Pit Switch Pada saat mengadakan penanganan di dalam pit lift, untuk menjaga hal-hal yang tidak dinginkan. Disediakan juga tombol “emergency" yang terletak di sisi dinding dalam pit, di dalam juga terdapat sumber power 220 v dan lampu.



k. Emergency Stop Di Ruang Mesin jika pada saat terjadi matt listrik harus diadakan penanganan "proses rescue" dengan mengengkol motor lift, tombol "emergency” harus selalu dalam posisi ditekan. hal ini untuk mencegah supaya bila listrik kembali hidup, motor tidak bekerja dengan sendirinya. untuk proses rescue, lihat kapitel cara mengeluarkan penumpang l.



Buffer Lift Ada 2 tipe buffer lift : spring (pegas) dan oil (oli). Buffer lift terletak di dalam pit lift



m. Buffer Switch Switch ini hanya terdapat pada buffer tipe oil buffer. Dimana dia menunjukkan bahwa buffer tersebut pada posisi habis tertekan n. Emergency Light Lampu emergency akan otomatis menyala jika listrik padam. o. Overload Device Buzzer akan berbunyi jika kapasitas penumpang melebihi kapasitas yang di tentukan. 1.6 Yang Harus Diperhatikan Saat Pengoperasian Lift 1.6.1 Pemeriksaan Harian Oleh Petugas Maintenance Lift a. Pagi Hari 1. Buka kontrol bok pad a panel dal am lift



2. Pindahkan sakelar pada posisi "normal”. 3. Jalankan lift naik - turun. Periksa kondisi ketika liftberjalan 4. Kunci kembali kontrol bok. 5. Lift juga bisa dujalankan dengan memutar kunci parking yang terletak di tombol panggil di lantai dasar. b. Siang Hari Pada saat lift sudah dioperasikan, tetap lakukan pemeriksaan baik. Secara kontinyu untuk memastikan lift tetap berjalan dengan. c. Malam hari 1. Jalankan lift ke lantai paling bawah. 2. Matikan fan/kipas. 3. Matikan lampu. 4. Matikan lift dengan memind ahk an s akelar ke posisi "stop". 5. Kunci kontrol box pada panel lift. 6. Lift juga bisa dimatikan dengan memutar kunci parking yang terletak di tombol panggil di lantai dasar. Setelah kunci diputar, lift akan mati dan pintu otomatis tertutup. 1.6.2 Pemeriksaan Lift a. Pemeriksaan Rutin 1. Pastiakn tombol dalam lift berfungsi 2. Pastikan pintu di control box atau COP sudah terkunci 3. Pastikan sill/rel pintu dalam keadaan bersih 4. Pastiakn safety edge bekerja dengan baik 5. Intercom berfungsi dengan baik 6. Periksa keadaan lift ketika sedang berjalan, rasakan apabila ada getaran atau suara tidak normal b. Jaga Kebersihan Sangakar Lift 1. Bersihkan lantai dari debu dan sampah, bersihkan dengan lap kering dan bukan air panas.



2. Dinding dan daun pintu di bersihkan dengan lap kering, bersihkan noda minyak dngan wax atau polish, dan bersihkan noda dinding stainless dengan sabun. 3. Cop dan Hop, bersihkan dengan lap kering 4. Sill pintu, bersihkan dengan kotoran yang mengganjal. c. Ruang Mesin 1. Ruang mesin harus selalu terkunci 2. Ruang mesin dan areal pintu masuk tidak di gunakan untuk tempat menyimpan barang. 3. Periksa pintu, jendela, lantai platform dan tembok ruang mesin pastikan tidak ada rembesan air yang masuk. 4. Suhu tidak boleh melebihi 40° C apabila suhu mencapai suhu tersebut periksa pendingin. 5. Letakkan alat pemadam api di tempat yang mudah terjangakau d. Perawatan Kabel Power 1. Jangan menggunakan sambungan di MCB utama untuk keperluan lain 2. Kabel power harus memiliki grounding yang baik / khusus. Dan selalu periksa voltase dengan toleransi tidak boleh melebihi 7%. 3. Jika lift bermasalah segera hubungi teknisi. 1.6.3 Yang Harus Diperhatikan Oleh Penumpang Lift a. Anak anak dilarang bermain di areal lift tanpa pengawasan orang tua b. Dilarang merokok dalam lift c. Jangan mengisi terlampau penuh d. Dilarang melompat di dalam lift atau memukul dinding dalam lift e. Jangan membenturkan pintu lift dengan ketera dorong f. Jangan menekan tombol lift dengan benda tajam g. Jika membawa atau mengakat barang berat / panjang harus memberitahuan pengawas lift.



1.7 Pengecekan Keamanan Dan Serfitikasi Pemakaian Lift baru dapat di operasikan setelah menjalani proses serah terima barang atau setelah mendapat sertifikan pengesahan dari dinas tenaga kerja.



BAB II PENANGGULANGAN MASALAH YANG TERJADI 2.1. Cara Mengatasi Masalah Jika lift macet, matikan power utama terlebih dahulu dan segera hubungin orang maintenance, dan laporkan kondisi lift . 2.1.1 Pemeriksaan / Perbaikan Kerusakan Ringan Pintu tidak mau di tutup, jika pintu tidak tertutup dengan rapat maka perhatikan apa ada kotoran yang mengganjal. Pastikan tidak ada kerusakan yang di sengaja, misalnya ada barang yang mengganjal di pintu atau safety edge pintu. 2.1.2 Jika Ada Penumpang Dalam Lift a. Hubungi pengawas lift b. Tenagkan penumpang lift c. Tetap berkomunikasi dengan penumpang sampai teknisi datang d. Beritahu penumpang bahwa lift dalam konsisi aman dan berusaha keluar dari lift e. Jangan coba membuka pakssa lift f. Jika pihak gedung mempunyai pengawas lift yang terlatih , bantu keluarkan penumpang dengan cara yang di tentukan. 2.1.3 Yang Harus Dijaga a. Jika terjadi pemadaman listrik, katakana pada penumpang agar tidak memaksa keluar dari lift karena jika listrik kembali menyala lift dapat di operasikan kembali. b. Jika terjadi banjir , segera stop penggunaan lift dan cegah air masuk. Sebelum di gunakan kembali harus di priksa oleh maintenance. c. Jika terjadi kebakaran, langkah awal adalah keluarkan penumpang ke tempat yang aman . pastikan tidak ada penumpang dalam lift dan matikan power. Dan hanya boleh pemadam kebakaran yang menggunakan lift.



2.2. Cara Mengeluarkan Penumpang 2.2.1. Tangguang Jawab Petunjuk ini hanya untuk teknisi yang ditunjuk. Kunci pintu luar hanya boleh dipegang oleh teknisi tersebut. 2.2.2. Penanggulangan Masalah Penanggulangan masalah laporkan pada teknist lift jika terjadi masalah/lift macet, sebelum teknisi lift datang, tenaga penolong yang terlatih dapat mengeluarkan penumpang yang terjebak sesuai dengan prosedur dibawah ini: a. Posisi lift berada, sewaktu melakukan prosedur penyelamatan penumpang, pastikan dahulu keselam atan diri sendiri pastikan posisi sangkar lewat indikator lantai. Jika listrik mati, pastikan posisi sangkar dengan membuka pintu luar dengan hati-hati. b. Matikan power utama, matikan power utama di ruang mesin terlebih dahulu untuk mencegah lift berjalan dengan sendirinya. c. Pemeriksaan selisih level lantai. Buka pintu luar dimana sangkar lift berada dengan kuncikhusus secara hati-hati. Lihat apakah selisih level kurang dari 0.5 meter. d. Jika selisih lantai kurang dari 0.5 meter : 1. Buka pintu luar dengan kunci khusus. 2. Buka pintu sangkar manual dari atas sangkar 3. Membantu penumpang keluar sangkar 4. Tutup pintu kembali e. Jika sangkar jauh dari pintu luar. Gerakkan sangkar dengan mengengkol mesin lift ke arah pintu luar yang terdekat. Setelah itu lanjutkan sesuai dengan prosedur no 4. 2.3. Cara menggerakkan Sangkar a. Dengan intercom katakana pada penumpang agar tenang, jelaskan pada penumpang untuk tidak membuka sangkar dengan paksa karena sangkar akan di gerakkan.



b. Masuk ke ruang mesin dan matikan power breaker c. Pindah posisis saklar dari “HELP” ke “NORMAL” di control panel ke arah “HELP”. Maka alarm buzzer akan berbunyi. d. Pasang piringan engkol pada as motor e. Salah satu teknisi memegang piringan engkol dan satu teknisi membuka solenoid brake. Kedua teknisi harus menjaga supaya piringan engkol tidak berputar terlalu cepat. Bila sangkar sudah berada dekat pada pintu luar, alarm akan berhenti pada sendirinya.



f. Jika sangkar berhenti diatas pintu lantai paling dibawah pintu paling bawah. Teknisi tidak boleh hanya mencongkel solenoid brake. Mereka harus mengarahkan sangkar lift ke arah lantai yang tepat dengan memutar piringan engkol kearah yang sesuai. g. Lepaskan piringan engkol dan kembalikan posisi sakelar "help – normal” keposisi normal.



BAB III PENGECEKAN OLI MESIN 3.1. Posisi Penambahan Oli Pada Gear Box



3.2. Pelumas Rel



Kotak Oli