Maserasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PREPARASI GOSOK TULANG (MASERASI)



Disusun oleh: Nama



: Samuel Prakoso Sejati



NIM



: K4319075



Kelas



:C



PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020



Laporan Resmi Praktikum Mikroteknik I. Judul : Preparasi Gosok Tulang (Maserasi) II. Tujuan : Membuat preparat bagian-bagian jaringan tulang dengan metode maserasi. III. Alat dan Bahan : A. Alat 1. Cutter 2. Kaca Penutup 3. Gergaji kecil 4. Gelas arloji 5. Amplas halus 6. Panci 7. Pipet tetes 8. Kompor Gas 9. Mikroskop 10. Gelas Benda 11. Botol Flakon 12. Korek Api 13. Serbet



B. Bahan 1. Gas Elpiji 2. Air Ledeng 3. Tulang Ayam broiler (Gallus gallus) 4. Aquades 5. Alkohol absolut 6. Xylol 7. Tissue 8. Canada Balsam/Entellan.



IV. Skema Langkah Kerja : Membersihkan daging yang menempel pada tulang



Merebus tulang femur selama 30 menit



Difiksasi dengan alkohol 30% selama 2 menit



Merendam dalam aquades selama 2 menit



Mounting dengan menggunakan canada balsam atau entellan



Memotong tulang dengan ukuran kurang lebih 0,5 cm



Menggosok Tulang dengan amplas sambil ditetesi dengan air dan digosok secara berlawanan arah jarum jam



Merendam dengan alkohol 50%,60%,70%, 80%, 90% dan alkohol absout selama masing-masing 2 menit



Merendam dengan xylol murni (overnight)



V. Hasil Pembahasan 1. Hasil N o



Hasil Pengamatan



1



Tulang Ayam dengan canada balsam



Keterangan 1. Osteon 2. Saluran Havers



2 1



2



Tulang Ayam dengan entellan



1. Osteon 2. Saluran Havers



1



2



2. Pembahasan a. Teknik Handling Bahan Pada praktikum ini menggunakan metode mikroteknik dengan cara merebus dan menggosok tulang setipis mungkin untuk memperoleh preparat gosok tulang. Metode ini digunakan untuk memperoleh sediaan yang sulit diiris atau sulit mendapat sediaan dengan ketebalan merata yaitu pada jaringan yang sifatnya keras seperti sediaan tulang, gigi, dan jaringan keras lainya (Wahyuni, S. 2016). b. Pelaksanaan Penggunaan Teknik Pertama-tama membersihkan daging yang menempel pada tulang femur ayam. Lalu, merebus tulang femur selama 30 menit



hingga semua otot yang menempel pada tulang terangkat. Selanjutnya, memotong tulang dengan menggunakan gergaji sepanjang 0,5 cm dan dilanjutkan menggosok tulang dengan amplas, sambil menetesi dengan air agar tipisnya merata dan menggosok secara berlawanan arah jarum jam agar sel yang diamatai tidak rusak. Setelah itu, merendam alkohol 30% selama 2 menit untuk fiksasi. Lalu, merendam dalam aquades selama 2 menit. Selanjutnya lalukan perendaman dengan alkohol 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, alkohol absolut selama masing- masing 2 menit. Lalu, rendam dengan xylol murni (overnight). Langkah terakhir yaitu lakukan mounting dengan menggunakan entellan dan canada balsam pada objek glass dan cover glass. c. Alasan Penggunaan Teknik Pada preparat ini menggunaka teknik metode gosok karena, teknik gosok tulang (maserasi) mampu menghasilkan preparat yang berkualitas dari jaringan yang keras agar dapat mudah diidentifikasi bagian-bagian jaringan tulang femur ayam. d. Alasan Penggunaan Kemikalia 1) Aquades Aquades digunakan untuk pelarut yang memiliki sifat netral, yang kerap ditambahkan dalam kadar dan jumlah tertentu, dalam pengenceran suatu senyawa dan digunakan untuk proses pencucian karena bersifat netral. 2) Alkohol Alkohol merupakan cairan fiksatif,  pendenaturasi, dan sebagai larutan larutan penetrasi yang baik. Alkohol merupakan fiksatif koagulan yang mendenaturasi protein, selain itu alkohol juga menggantikan ikatan air pada jaringan sehingga mengganggu ikatan hidrofobik dan hydrogen kemudian mengekspos bagian hidrofobik internal  protein dan mengganggu struktur tersier dan solubilitas di air (Musyarifah & Agus, 2018). 3) Xylol Murni Xylol murni digunakan untuk menjernihkan jaringan (clearing ), namun pemakainya tidak boleh terlalu lama direndam dalam larutan xilol, jika terlalu lama maka hal tersebut akan menyebabkan jaringan menjadi kering, rapuh dan getas sehingga hasil akhir dari pembuatan sediaan yang telah jadi justru tidak akan bertahan lama.



e. Kendala Selama Praktikum  Sulitnya menentukan ketipisan tulang yang harus digosok  Penggosakan tulang yang kurang proporsi yang menyebabkan permukaan gosokan tulang tidak merata.



f. Analisis Hasil Praktikum Gambar Pengamatan



Deskripsi Tulang terdiri dari Osteon dan sistem havers. Osteon merupakan tukang sejati yang tersusun dari sel-sel tulang yang sangat kompak pada permukaanya. Osteon mengandung banyak matriks (Aryulina, D., dkk. 2015). Sistem Havers merupakan saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh  pembuluh darah dan aliran limfa. Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers Canalis (saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, didalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan syaraf. Sekeliling sistem Havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna, didalam lacuna terdapat osteosit, dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit, diantara sistem Havers terdapat lamella interstitital yang lamellalamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers. Hasil preparat ini kurang baik dan kurang jelas hal tersebut dikarenakan tidak adanya zat pewarna yang dipakai dan kurang meratanya ketipisan tulang.



Gambar Pengamatan



Deskripsi Tulang terdiri dari Osteon dan sistem havers. Osteon merupakan tukang sejati yang tersusun dari sel-sel tulang yang sangat kompak pada permukaanya. Osteon mengandung banyak matriks (Aryulina, D., dkk. 2015). Sistem Havers merupakan saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh  pembuluh darah dan aliran limfa. Hasil preparat baik karena dapat terlihat beberapa bagian-bagian tulang pada femur ayam.



VI. Kesimpulan Metode maserasi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh sediaan yang sulit diiris atau sulit mendapat sediaan dengan ketebalan merata yaitu pada jaringan yang sifatnya keras seperti sediaan tulang, gigi, dan jaringan keras lainya (Wahyuni, S. 2016). Hasil Pengamatan : Tulang terdiri dari Osteon dan sistem havers. Osteon merupakan tukang sejati yang tersusun dari sel-sel tulang yang sangat kompak pada permukaanya. Osteon mengandung banyak matriks (Aryulina, D., dkk. 2015). Sistem Havers merupakan saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh  pembuluh darah dan aliran limfa. Hasil preparat dengan canada balsa kurang baik dan kurang jelas hal tersebut dikarenakan tidak adanya zat pewarna yang dipakai dan kurang meratanya ketipisan tulang. Sedangkan yang menggunakan entellan memiliki hasil yang baik, karena dapat terlihat beberapa bagian-bagian tulang pada femur ayam. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam metode gosok ini meliputi: a) Pemotongan tulang yang tidak merata dapat berpengaruh terhadap proses pengasahan dan penggosokan tulang yang juga kurang merata sehingga mengakibatkan jaringan-jaringan tulang tidak terlalu jelas dan tulang menjadi rawan patah karena memiliki ketebalan yang tidak merata, dan b) Kurangnya ketelitian pada saat proses penggosokan mengakibatkan struktur tulang mengalami kerusakan (Wahyuni, S., & Tosiyana, V. R. 2018)



VII. Daftar Pustaka 1. Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., & Winarni, E.W. (2015). Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga 2. Wahyuni, S. (2016). Identifikasi preparat gosok tulang (bone) berdasarkan teknik pewarnaan. Research Report. 3. Wahyuni, S., & Tosiyana, V. R. (2018). Identifikasi preparat gosok tulang femur ayam (Gallus gallus) dengan pewarnaan alami bunga telang (Clitoria ternatea L.). In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi.



VIII. Lampiran a. Foto ACC Logbook b. Tangkapan layer Abstract Jurnal c. Dokumentasi Praktikum



IX. Lembar Pengesahan



Asisten,



______________ NIM.



Surakarta, 19 November 2020 Praktikan



__Samuel Prakoso__ NIM. K4319075



Foto ACC Logbook



SS Abstrak Jurnal



Dokumentasi