Mata Merah Visus Turun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Merah Visus Turun Endoftalmitis: infeksi di dalam bola mata Panoftalmitis: infeksi keluar bola mata [sudah mengenai otot2 ekstraokuler, palpebra]



Keratitis



Definisi



Peradangan kornea



Klasifikasi



Etiologi



2



Uveitis



Peradangan pada jaringan uvea (iris, badan siliar dan koroid)



Glaukoma Akut (Glaukoma Sudut Tertutup Akut) Peningkatan TIO ec. hambatan aliran keluar akous humor oleh sebagian atau seluruh sudut, oleh iris perifer



Uveitis anterior: iritis, iridosiklitis ==== paling sering! Uveitis intermediate: peradangan badan vitreus, selubung PD retina, dana tau infiltrasi badan siliar pada pars plana Uveitis posterior: koroiditis, korioretinitis, retinokoroiditis Panuveitis: uveitis anterior dan posterior



Infeksi jamur, bakteri, virus, alergi imunologi Pencetus: - Trauma - Kelilipan benda asing di kornea - Obat tetes mata tradisional - Pemakaian lensa kontak - Penggunaan kortikosteroid topical yang tidak terkontrol - Riwayat penyakit sistemik (DM, HTN, AIDS) - Riwayat trauma / pemakaian lensa kontak (menyebabkan adanya gambaran spt benda asing, erosi, atau infiltrate di kornea)



Trauma neoplasma atau proses autoimun Biasanya berhubungan dgn kelainan sistemik Uveitis intermediate: - Boreliosis - Sifilis - Sarcoidosis Uveitis posterior: - Toksoplasmosis (paling banyak!)



Predisposisi anatomic: - Bilik mata depan dangkal - Badan siliar tipis - Iris tipis - Lensa tebal yg terletak lebih ke anterior - Panjang bola mata yg lebih pendek



Biasanya terjadi pada usia tua



-



3



Riwayat penggunaan kortikosteroid



-



Tuberculosis Sindrom Cogan



Gejala



-



-



Visus turun – buram berkabut Mata merah, berair Silau (fotofobia) – ec. kontraksi iris yang mengalami inflamasi & refleks vasodilatasi iris akibat iritasi pada corneal nerve ending Nyeri – stimulus ujung saraf sensorik n. trigeminus cabang siliaris pada lapisan subepitel kornea



-



Mata merah Nyeri Fotofobia Visus turun



Uveitis anterior: - Nyeri mendadak (tumpul, bertambah pada penekanan kelopak mata, menjalar ke pelipis) - Mata merah tanpa sekret - Fotofobia Uveitis intermediate: - Penurunan visus tanpa nyeri (pandangan kabur, floaters) / mata merah



Tanda -



4



Lesi kekeruhan di kornea (ec. kornea luka akibat trauma, infeksi, atau inflamasi -> ggn integritas jaringan kornea) => terwarnai dgn floresein Injeksi konjungtiva dan sklera Infiltrate kornea dengan atau tanpa hipopion di bilik mata depan Blefarospasme



Uveitis anterior: - Injeksi campuran - Deposit pada bagian belakang/endotel kornea (keratic precipitates) - Inflamasi hebat pada bilik mata depan (sel dan flare) - Miosis inflamatorik - Radang badan silier -> penurunan produksi aqueous humor -> penurunan TIO Uveitis intermediate: - Akumulasi sel radang berwarna putih (snowballs)



Serangan akut sering terjadi pada malam hari -



-



Nyeri ocular disertai sakit kepala ipsilateral --- nyeri pada mata berlangsung beberapa jam dan hilang setelah tidur sebentar Mual/muntah Penglihatan buram mendadak dengan halo (pendar pelangi di sekitar objek)



Setidaknya 2 dari gejala di atas At least 3 dari tanda berikut: -



TIO >21 mmHg Injeksi konjungtiva Edema epitel kornea -> kekeruhan kornea Pupil nonreaktif dan mid dilatasi Bilik mata depan dangkal Tidak responsive thd cahaya



Pemeriksaa n



-



Snellen Chart Gunakan lampu senter & lup utk lihat kornea Fluorescein test Lakukan kerokan kornea (pewarnaan gram, KOH 10% -> utk mencari jamur) Cek gula darah – sbg FR



Komplikasi



Keratitis infeksi – tidak ditangani dgn baik -> meluas sampai seluruh ketebalan kornea -> perforasi kornea -> peningkatan resiko infeksi utk masuk ke dalam bola mata -> endoftalmitis / panoftalmitis -> hilangnya fungsi penglihatan + integritas bola mata



Talak



Kloramfenikol tetes mata 6x1 tetes -> tidak membaik dalam 3 hari -> terapi sesuai hasil lab KOH (+): Natamisin 5% tiap jam & salep 3x/hari Gram (-) / (+): antibiotik aminoglikosida 6x1 / kuinolon 6x1 tetes Berikan artificial tears TIO meningkat (bila ada hipopion – ada penempelan pada trabecular meshwork)-> sikoplegik & antiglaucoma Bedah (keratektomi) superfisial:  Tanpa perlukaan membrane bowman Indikasi: keratitis visus epithelial, erosi kornea rekuren  Dengan perlukaan membrane bowman



5



Kortikosteroid topical tetes 6x/hari Sikoplegik (sulfas atropine 0,5-1%) 3x tetes/hari Rujuk Sp.M!



Prinsip: menurunkan TIO, menekan inflamasi, membuka sudut tertutup Talak awal: Asetazolamide HCl 500mg, setelah 1 jam dilanjutkan 4x250 mg hingga TIO normal, lalu KCl 0,5gr 3x/hari Jika asetazolamide tidak berefek -> mannitol/gliserin Timolol 0,5% 2x tetes/hari -> menurunkan TIO Tetes mata kombinasi steroid + antibiotik 4-6x/hari -> mengurangi peradangan Terapi simptomatik:  Analgesik oral – jika nyeri dan sakit kepala hebat



Indikasi: pada infeksi jamur



 Pilokarpin ½-1 jam sesudah terapi medikamentosa awal Iridotomy perifer dgn laser / trabekulektomi EDUKASI: - Emosi dapat menimbulkan serangan akut - Membaca dekat yg mengakibatkan miosis -> serangan pd glaucoma dgn blok pupil - Pemakaian simpatomimetik yg melebar pupil berbahaya - Sudut sempit dgn hypermetropia dan bilik mata dangkal berbahaya memakai obat antihistamin dan antispasme



6



Uveitis vs glaucoma  Uveitis pupil mengecil  Glaucoma pupil melebar



7



Endoftalmitis



Definisi



Klasifikasi



Etiologi



Gejala



8



Peradangan berat yang mengenai cairan dan jaringan intraokular Umumnya melibatkan segmen anterior dan posterior mata



Panoftalmitis Proses peradangan yang meluas hingga melibatkan isi rongga ocular, seluruh selubung bola mata hingga kapsul Tenon, otot, &/ jaringan orbita di sekitarnya -> bola mata mengalami abses



Berhubungan dengan: 1. Pasca operasi segera/lambat 2. Pasca trauma tembus (trauma terbuka) 3. Ulkus perforasi, injeksi intravitreal, pengangkatan jahitan mata 4. Endogen – MO menyebar scr hematogen - Infeksi bakteri / jamur endo/eksogen - Ssa material lensa setelah operasi - Bahan toksik



Timbul setelah 2-7 hari pasca operasi - Mata merah - visus sangat turu - fotofobia - bengkak dan nyeri - Riwayat trauma pada bola mata, operasi intraokular, atau infeksi kornea yang memburuk - Hipopion (+)



Ulkus Kornea Hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea Ditemukan karena adanya kolagenasi yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang 1. Ulkus kornea sentral 2. Ulkus kornea perifer



-



Gejala sangat berat dengan: - Nyeri hebat - Kongesti orbita berat - Oftalmoplegia eksternal (kesulitan menggerakan bola mata) - Proptosis - Mata menonjol - Edema kelopak - Konjungtiva kemotik



-



Defisiensi vitamin A Lagoftalmus ec. parese n. VIII Lesi n. III Neutropik Ulkus Mooren Infeksi bakteri (tersering Streptococcus alfa hemolyticus, S. aureus, Maraxella likuefasiens), jamur, akantamuba, herpes simpleks Penipisan kornea Lipatan Descemet Reaksi jaringan uvea (ec. ggn vaskularisasi iris) – suar, hipopion, hifema, sinekia posterior



Tanda



-



Talak



9



   



Edema palpebra Hyperemia konjungtiva dgn kemosis, eksudat, edema kornea, fibrin, hipopion di bilik depan mata Penurunan refleks fundus Peningkatan TIO Plak putih pada lensa intraokular (pada endoftalmitis tipe delayed – gejala timbul >6mgg setelah operasi intraokular) Antibiotik – diberikan melalui periocular/subkonjungtiva Ampisilin 2gr/hari Kloramfenikol 3gr/hari Sikoplegik 3x1 tetes/hari Jika penyebabnya bakteri: nystatin / amfoterisin



-



Antibiotik dosis tinggi ; kalau gejala radang sangat berat lakukan eviserasi isi bola mata



-



Sikoplegik Antibiotik yang sesuai topical dan subkonjungtiva Rawat inap



Edukasi: - Sekret yang terbentuk dibersihkan 4x/hari - Tidak boleh dibebat -> kenaikan suhu -> inkubator - Kemungkinan tjd glaucoma sekunder - Antibiotik sesuai kausa - Debridement! - Pengobatan dihentikan jika sudah terjadi epitelisasi dan mata terlihat tenang, kecuali bila penyebabnya pseudomonas yang memerlukan pengobatan ditambah 1-2minggu



10