Materi 1 Gamtek [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Figo
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENGENALAN GAMBAR TEKNIK Tujuan Setelah mempelajari bab pertama ini, diharapkan anda bisa: 1. Memahami gambar sebagai “Bahasa Teknik”. 2. Menyebutkan fungsi gambar teknik. 3. Menjelaskan sifat-sifat gambar. 4. Memahami tentang skala gambar serta dapat mengaplikasikan fungsi skala pada proses menggambar benda dari ukuran sebenarnya ke dalam kertas gambar. 5. Mengetahui serta menggunakan alat-alat gambar. 6. Mengaplikasikan penggunaan garis berdasarkan jenisnya. 7. Memahami bentuk serta ukuran angka dan huruf. Fungsi dan Sifat Gambar 1. Gambar Sebagai "Bahasa Teknik" Apabila akan dibuat suatu benda kerja di dalam industri permesinan atau mendesain sebuah kendaraan mobil atau bermotor didunia otomotif, maka pemesan atau perencana cukup memberikan gambar kerja pada pelaksana atau teknisi, tidak perlu membawa contoh benda aslinya yang akan dibuat. Hal seperti ini dapat terjadi mengingat gambar dalam teknik dipakai sebagai sarana untuk mengemukakan gagasan tentang konstruksi pekerjaan jadi. Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa gambar berfungsi sebagai bahasa di industri permesinan. Untuk dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa di industri, maka gambar teknik mesin harus menjadi alat komunikasi utama di antara orang-orang di dalam membuat desain dan komponen industri, bangunan dan peralatan konstruksi, dan pelaksana proyek penghasil permesinan dengan manajemen atau staf ahli permesinan. Agar dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa teknik, maka perlu penguasaan didalam: (a) Penggunaan peralatan gambar (b) Membuat gambar sendiri (c) Memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain Dari tujuan-tujuan tersebut, maka kemampuan dalam gambar teknik mesin dapat dilihat dari bagaimana is memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain 1



dan bagaimana kinerjanya dalam membuat gambar agar dapat dipahami oleh orang lain, sedangkan kemampuan penggunaan peralatan gambar sudah termasuk dalam kemampuan membuat gambar, sebab bagaimanapun hasil gambar yang standar pasti diperoleh dari seseorang yang sudah mempunyai keterampilan dalam penggunaan peralatan gambar. Gambar teknik mesin harus cukup memberikan informasi untuk meneruskan maksud apa yang diinginkan oleh perencana kepada pelaksana, demikian juga pelaksana harus mampu mengimajinasikan apa yang terdapat dalam gambar kerja untuk dibuat menjadi benda kerja yang sebenarnya sesuai dengan keinginan perencana atau pemesan. Untuk itu standar-standar, sebagai tata bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan "ketentuanketelatuan yang cukup". Dengan adanya standar-standar yang telah baku ini akan lebih memudahkan suatu pekerjaan untuk dikerjakan di industri pada daerah atau negara lain yang kemudian hasil akhirnva akan dirakit pada industri di daerah atau negara yang berbeda hanya dengan menggunakan gambar kerja. Agar dapat menggunakan standar-standar gambar yang ada sebagai bahasa, maka gambar teknik yang dibuat harus dapat memberikan pandangan pada bidang yang cukup dan aturan-aturan yang benar, sehingga menunjukkan gambar yang lebih jelas. Selain itu untuk dapat menggunakan gambar sebagai bahasa, orang perlu mempunyai kemampuan: memahami gambar teknik membuat sketsa-sketsa yang digambar secara bebas atau diagramdiagram detail, penguasaan seluruh lingkup teknik menggambar yang khas bagi gambar kerja dalam lapangan kejuruan yang relevan, dan membuat gambar rancangan (design) lengkap. Gambar Teknik secara harfiah berasal dari kata Gambar (Suatu alat “komunikasi visual“) dan Teknik atau Metode (cara kerja bersistem, atau cara sistematis dalam mengerjakan sesuatu). Jadi Gambar Teknik adalah metode komunikasi secara visual dalam menyampaikan informasi hasil rancangan suatu produk secara : (a) Komunikatif ( mudah dimengerti ) (b) Normatif ( sesuai aturan ) (c) Akurat ( presisi-tepat teknisnya) (d) Terukur ( memiliki skala ) (e) Efektif ( tepat guna ) Sebagai bahasa, gambar harus mempunyai aturan- aturan yang obyektif yang dapat dipahami oleh orang-orang yang ahli. Aturan-aturan gambar ini dibuat secara internasional yang disebut dengan standart ISO. 2



Kegiatan Perancangan Gambar Penyampain Informasi



Proses Pembuatan



Gambar 1. Ilustrasi Proses Gambar Teknik 



Fungsi Gambar Teknik Dalam dunia teknik gambar memiliki beberapa fungsi antara lain:



1.



Menyampaikan Informasi Saat ini antara perancang dan pembuat tidak lagi merupakan satu orang yang sama,



tetapi menjadi dua pihak yang berbeda, sehingga antara keduanya perlu alat informasi, disini peranan gambar tekniks sebagai penyampai informasi. 2.



Sebagai Pengawetan, Penyimpanan dan Penggunaan Keterangan Fungsi gambar dimana gambar sebagai data terhadap produk yang telah



dihasilkan/dibuat. Penyimpaan gambar tersebut beragam, mulai dari hasil print out yang disimpan dengan baik maupun terhadap media komputer yaitu berupa media penyimpan dalam memori. Bagaimanapun gambar yang disimpan tersebut digunakan lagi sebagai bahan penyempurnaan terhadap produk tersebut ataup sebagai bahan pengembangan untuk kedepan sebagai acuan terhadap model barunya nanti. 3.



Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan Gagasan seorang perancang untuk membuat benda-benda teknik mula-mula berupa



konsep dalam pikirannya. Konsep abstrak itu kemudian dituangkan dalam bentuk gambar. 4.



Cara-cara Pemikiran dalam Penyiapan Informasi Cara-cara



penyampaian



merupakan



rencana



sebagai



kemampuan



untuk



menggabungkan ide-ide, prinsip ilmu pengetahuan, sumber daya dan sering kali produk yang ada menjadi pemecahan untuk suatu permasalahan. Kemampuan memecahkan permasalahan dalam pembuatan rencana adalah hasil dari pendekatan yang terorganisir dan teratur kepada permasalahan dikenal sebagai proses pembuatan rencana. Penyiapan informasi tersebut mengikuti beberapa tahap : (a) Pengenalan permasalahan (b) Konsep-konsep dan ide-ide 3



(c) Pemecahan yang disetujui bersama (d) Model atau prototype (e) Produksi atau gambar-gambar kerja  Sifat Sifat Gambar Adapun yang dapat digolongkan sebagai sifat-sifat gambar dan tujuan-tujuan gambar antara lain: 1.



Internasionalisasi gambar Artinya peraturan-peraturan yang ada dalam gambar teknik dimulai dengan



persetujuan bersama dan kemudian dibuatkan suatu standar perusahaan. 2.



Mempopulerkan Gambar Mempopulerkan gambar berarti bahwa gambar perlu diketahui kejelasan, peraturan-



peraturan dan standarnya. Hal ini dikarenakan golongan yang harus membaca dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya. 3.



Perumusan Gambar Bidang-bidang industri yang bermacam-macam misalnya permesinan, struktur,



perkapalan, perumahan atau arsitektur dan teknik sipil, semuanya menggunakan gambar sebagai bahasa teknik. Akan tetapi dari beberapa bidang tersebut, terdapat hubungan yang erat sebab masing- masing bidang tidak mungkin dapat menyelesaikan suatu proyek tanpa menggunakan bidang lain. Untuk itu masing-masing bidang mencoba untuk mempersatukan dan mengidentifisir standar-standar gambar. 4.



Sistematika Gambar Isi gambar sangat mementingkan susunan dan konsolidasi sistem standar gambar.



5.



Penyederhanaan Gambar Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya untuk



mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh karena itu penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk menghemat tenaga dalam menggambar. 6.



Modernisasi Gambar Dengan kemajuan teknologi, standar gambar telah dipaksa untuk mengikutinya.



Misalnya saja menggambar menggunakan komputer. 



Standarisasi Gambar Pengertian standarisasi gambar adalah aturan-aturan yang disepakati bersama antar



orang-orang, antar organisasi perusahaan. Untuk lingkup negara disebut Standar Nasional



dan untuk lingkup antar negara disebut Standard Internasional. Fungsi standarisasi gambar : (a) Memberikan kepastian (b) Menyeragamkan penafsiran (c) Memudahkan komunikasi teknik (d) Memudahkan kerja sama antar perusahaan (e) Memperlancar produksi dan pemasaran Macam-macam standarisasi tiap-tiap negara cenderung untuk membuat standard sendiri : (a) JIS (Japanese Industrial Standard), Jepang (b) NNI ( Nederland Normalisatie Institut), Belanda (c) DIN ( Deutsche Industrie Normen), Jerman (d) ANSI ( American National Standard Institute ), Amerika (e) SNI ( Standar Nasional Indonesia ), Indonesia Secara internasional adalah Standard ISO (International Standarization for Organization) Meskipun perkembangan teknologi komputer berkembang pesat, sehingga penggambaran yang dilakukan dalam teknik mesin saat sekarang sudah tidak menggunakan pensil, pena gambar (rapido), jangka dan sebagainya, melainkan menggunakan aplikasi program gambar seperti penggunaan AutoCad, Solid Work, Pro Engineering, Catia, Inventor dan program-program yang lain, namun aturan yang digunakan dalam penggunaan programprogram tersebut tetap harus mengacu pada aturan gambar teknik mesin. Jadi dalam penggunaan garis, huruf, proyeksi dan sebagainya tetap berdasarkan aturan gambar teknik mesin.  Alat-alat Gambar Untuk mendapatkan gambar teknik yang baik, tidak hanya menguasai teknik menggambar yang baik tetapi juga perlu didukung dengan alat-alat gambar yang tepat penggunaannya. 1. Papan Gambar dan Meja Gambar Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras misalnya kayu pinus. Sambungan papannya rapat, tidak berongga, bila permukaannya diraba, tidak terasa ada



sambungan atau tonjolan. Meja gambar sebaiknya dibuat miring den gan bagian sebelah atas lebih tinggi supaya tidak melelahkan waktu menggambar. Meja gambar yang dapat diatur kemiringannya seca ra manual atau hidrolik. Manual pergerakan kemiringan dan naik turunnya dengan sist em mekanik, sedangkan meja gambar hidrolik kemiringan dan naik turunnya meja gamba r menggunakan sistem hidrolik.



Gambar 2. Gambar meja Ukuran papan ga mbar didasarkan atas ukuran kertas gam bar, sesuai dengan standar yang telah ditentuk an. Tetapi dapat juga disesuaikan dengan ke butuhan, umumnya ukuran papan gambar: (a) Lebar



: 90 cm



(b) Panjang : 100 cm (c) Tebal



: 3 cm



2. Kertas Gambar Sesuai dengan tuju an gambar, bermacam-macam kertas gamb ar dipakai, seperti misalnya kertas gambar putih, kertas kalkir dsb. Untuk gambar tata letak (perencanaan awal), biasanya dipakai kertas gambar putih yang permukaannya tidak berbulu atau kasar dan menggunakan pensil. Sedang untuk gambar kerja yang biasanya dibutuhkan lebih dari satu (untuk diperbanyak un tuk disebarkan ke bengkel, arsip dsb) biasa nya dipakai kertas kalkir. Sebab gambar dia tas kertas kalkir ini dapat diperbanyak de ngar cara cetak biru (blue print) atau dengan copy biasa. Jadi gambar yang dipakai diben gkel adalah gambar cetak birunya, sedang gam bar asli (kalkir) disimpan sebagai arsip. Untuk gambar diatas kalkir ini biasanya diguna kan tinta untuk mendapatkan hasil cetak birru (foto copy) yang baik. Berdasarkan jenis kertasnya, kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar teknik antara lain: 6



(a) Kertas padalarang (b) Kertas manila (c) Kertas strimin (millimeter blok) (d) Kertas roti (e) Kertas kalkir Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok kertas gambar adalah A0. Untuk mengetahui ukuran gambar kertas gambar dapat dilihat pada tabel 1. (Ukuran dalam millimeter) Standar



Lebar



A0



841



1189



20



10



Posisi Gambar Mendatar



A1



594



841



20



10



Mendatar



A2



420



594



20



10



Mendatar



A3



297



420



20



10



Mendatar



A4



210



297



20



5



A5



148



210



20



5



Tegak



A6



105



148



20



5



Tegak



Panjang Tepi kiri Tepi lain



Tabel 1. Kertas gambar berdasarkan ukuran



Gambar 3. Pembagian Ukuran Kertas Gambar 7



Tegak



Dalam penggunaan kertas gambar untuk membuat gambar kerja tidak bisa dilakukan secara sembaran gan, harus dibuat sesuai dengan aturan yan g telah ditetapkan, untuk ukuran kertas gambar A3, A2, Al, dan A0, kedudukan kertasn ya adalah mendatar (lebar pada arah tegak, dan panjang pada arah datar) seperti terlihat pad a gambar 4.



Gambar 4. K edudukan kertas untuk ukuran A3 dan di atasnya Sedangkan untuk uk uran kertas A4, A5, dan A6 kedudukan ker tasnya adalah tegak (lebar pada arah datar, dan panjang pada arah tegak) seperti terlihat pad a gambar 5.



Gambar 5. Ke dudukan kertas untuk ukuran A4 dan di bawahnya Ada kalanya karena sesuatu hal, pada penggambaran teknik, t idak bisa digambar sesuai dengan ukuran yan g sebenarnya, karena misalnya benda yang digambar terlalu kecil, sehingga bila diga mbar sesuai dengan kenyataan yang seben arnya tukang yang mengerjakan tidak bisa , m elihat dengan jelas, dikhawatirkan rusak, ata u sebaliknya benda yang digambar terlalu be sar, sehingga akan terlalu banyak memakan kertas dan tidak efisien. Maka tukang gam bar dapat memperbesar atau memperkecil gambar yang akan dibuat dengan menggunaka n skala. Besar kecilnya skal a mempengaruhi efisiensi kerja dan faktor ekonomis. Semakin besar skala akan rnenyeb abkan kertas untuk menggambar menjadi banyak, sehingga diperlukan biaya yang lebih mahal untuk membeli kertas, tinta, dan pengkopiannya, 8



sebaliknya bila skala terlalu kecil dikhawatirkan tidak efisien kerja dan lama dalam penggambaran dan pengerjaan nantinya. Ada tiga macam skala gambar (X adalah faktor pengali), yaitu: 1.



Skala Penuh Digunakan apabila gambar dibuat dengan ukuran yang sama dengan



benda sebenarnya. Penulisan skala penuh adalah dengan ditulis 1 : 1. 2.



Skala Pembesaran Digunakan bila gambarnya dibuat lebih besar dari benda sebenarnya. Penulisan



skala pembesaran ditulis X : 1. 3.



Skala Pengecilan Digunakan bila gambarnya dibuat lebih kecil dari ukuran benda yang sebenarnya.



Penulisan skala pengecilan ditulis 1 : X. Adapun skala untuk pengecilan dan pembesaran yang dinormalisasikan, artinya telah diakui secara internasional untuk gambar teknik mesin adalah sebagai berikut: (a) Untuk pengecilan 1:2



1:5



1:10



1:20



1:50



1:100



1 : 200



1 : 500



1:1000



(b) Untuk pembesaran 2:1



5:1



10 : 1



3. Pensil Gambar Pensil adalah alat gambar yang paling banyak dipakai untuk latihan mengambar atau menggambar gambar teknik dasar. Pensil gambar terdiri dari batang pensil dan isi pensil. 4. Pensil Gambar Berdasarkan Bentuk a. Pensil Batang Pada pensil ini, antara isi dan batangnya menyatu. Untuk menggunakan pensil ini harus diraut terlebih dahulu. Habisnya isi pensil bersamaan dengan habisnya batang pensil. Gambar pensil batang dapat dilihat pada pada gambar 6.



Gambar 6. Pensil batang 9



b.b. Pensil Mekanik Pensil mekanik, antara batang dan



isi pensil terpisah. Jika Isi



pensil habis



dapat diisi ulang. Batang pensil tetap



tidak bisa habis. Pensil



mekanik memiliki



ukuran berdasarkan diameter mata pensil,



misalnya 0.3 mm, 0.5



mm dan 1.0 mm.



Gambar pensil mekanik dapat dilihat pada gambar 7.



Gambar 7. Pensil mekanik 



Pensil Gambar Berdasarkan Kekerasan Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi dalam tingkat



kekerasan. Golongan tersebut adalah keras (H), sedang (F) dan lunak (B). Golongan keras dari 9H sampai 4H, golongan sedang dari 3H sampai B dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B. Sayang sekali derajat kekerasan pensil ini masih belum di standarkan sepenuhnya, karena itu dianjurkan untuk menggunakan satu merk pensil saja agar lebih tepat derajat kekerasannya. Keras 4H 5H 6H 7H 8H 9H



Sedang 3H 2H H F HB B



Lunak 2B 3B 4B 5B 6B 7B



Tabel 2. Standar Kekerasan Pensil 5. Jangka Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut dan sebagainya. Jangka yang baik memiliki bagian-bagian yang dapat diatur atau setting sesuai dengan keperluan penggambaran dan juga dengan jarum penusuk yang kecil dan runcing.



Gambar 8. Bagian-bagian Jangka 10



6. Mistar Mistar ada dua yaitu Mistar Ukur dan Mistar Skala Mistar ukur mempunyai garis pembagi dalam mm dan inchi, dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak. Untuk memindahkan ukuran dengan baik dan tepat, ukuran pada mistar ukur harus sedekat mungkin dengan permukaan kertas. Jika menggambar benda menjadi lebih besar atau lebih kecil dari benda sesungguhnya, maka ukurannya diskala. Agar setiap kali mengukur tidak perlu menghitung (mengalikan atau membagi), maka cukup dengan mengunakan mistar skala. Ada mistar skala yang mempunyai penampang segitiga dan tiap ujung segitiga ada 2 skala, sehingga total keseluruhannya ada 6 skala pada satu mistar skala .



Gambar 9. Mistar Skala 7. Penggaris Untuk menggambar diperlukan bermacam-macam penggaris, antara lain penggaris T, segitiga, mal lengkungan, mal/sablon bentuk. 1.



Penggaris Segitiga Terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga siku 60° dan diginakan



untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-sudut istimewa dan garis yang saling tegak lurus.



Gambar 10. Penggaris Segitiga dan T 11



2.



Penggaris T Terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. 8. MAL 1. Mal Lengkungan Dipakai untuk membuat garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat menggunakan



jangka.



Gambar 11. Mal Lengkungan 2. Mal Bentuk Untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk. Mal bentuk memiliki bentuk bermacam-macam, seperti misalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam bidang elektronik, gambar mur, dan lain sebagainya.



Gambar 12. Mal Bentuk 9.



Busur Derajat Busur derajat, terbuat dari logam (aluminium) atau plastik, mempunyai garis



pembagi dari 0°-180°. Berfungsi untuk mengukur sudut atau membagi sudut.



Gambar 13. Busur Derajat



10. Penghapus dan Pelindung Penghapus Penghapus terbuat dari karet atau plastik dan digunakan untuk membuang atau menghapus garis yang salah. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis-garis yang tidak diinginkan dan tidak merusak kertasnya. Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin menghilangkan garis salah, dimana garis ini berdekatan dengan garis-garis lain yang diperlukan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari penghapusan.



Gambar 14. Pelndung Penghapus 11. Pita Gambar dan Selotip Pita gambar/ selotip dipakai untuk menempelkan kertas gambar di atas papan gambar. Pita gambar mempunyai daya lekat yang cukup untuk menempelkan kertas gambar dan tidak merusak kertas pada saat dilepas. 12. Alas Gambar Alas kertas gambar digunakan untuk menghindari adanya bekas-bekas garis dan tusukan jarum dari jangka. Alas kertas gambar terbuat dari plastik lunak, karet magnetik, atau pita tipis dari baja tahan karat. 13. Mesin Gambar Mesin gambar adalah alat yang dapat menggantikan fungsi alat-alat gambar lainnya seperti busur derajat, penggaris T, segitiga dan ukuran.



Gambar 15. Mesin Gambar