Materi Ke 3 Uji-Hipotesis-Beda-Dua-Rata-Rata PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERTEMUAN KE 3 UJI HIPOTESIS BEDA DUA RATA-RATA Uji beda dua rata-rata sampel berpasangan (Paired test) • Dibutuhkan untuk mencek perbedaan yang bermakna antara dua nilai rata-rata ketika sampel-sampel tersebut tidak independen : • Seperti  - sebelum dan sesudah perlakuan - beda perlakuan - dengan atau tanpa perlakuan



PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS Analisis 1. Rumusan Hipotesis H0: d = 0 d≤0 d≥0 HA: d ≠ 0 d>0 d -2,262 (berada di daerah penerimaan H0). H0 diterima  tidak ada perbedaan bermakna keampuhan obat dan plasebo pada derajat kemaknaan 5% (p>0,05).



Contoh 2 • Dosen Akuntansi UMBY menguji coba metoda pengajaran baru pada mahasiswanya dalam upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa. • Nilai ujian per mahasiswa sebelum dan sesudah perubahan metoda terlihat pada tabel. • Apakah metoda pengajaran baru menunjukkan peningkatan yang bermakna pada nilai ujian mahasiswa?



Nilai Mahasiswa Shubungan dengan Perubahan Metoda Ajar Nilai Mahasiswa Nomor Sebelum Setelah Selisih Mahasisw Perubahan Perubahan d = x2 - x1 a (i) (x1 ) (x2 ) (d = deviasi) 1



80



90



10



2



75



80



5



3 4



75 80



76 75



1 -5



5



76



80



4



6



98



100



2



7



75



70



-5



8 9 10 Total



85 70 82



95 90 90



10 20 8 50



Jawab 1. Uji hipotesis satu sisi: H0: d = 0 (2- 1 = 0) Ha: d  0 2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 1 arah  titik kritis t(9;0,05) = 1,83



3. Uji statistik : t  karena sampel kecil 4. Daerah penolakan H0 berada pada t>1,83



Jawab 5. Statistik hitung : _ • ∑d=50  d = 50/10 = 5 _ • ∑[d-d]2 = 510  s2 = 510/9 = 56,7  s = √56,7 = 7,53



d - d0 t= s/√n



5-0 = 7,53/√10



5 = 2,35



=



2,13



6. Kesimpulan : Statistik hitung t = 2,13 > 1,83  H0 ditolak  artinya perubahan nilai ujian per mahasiswa secara bermakna lebih besar dari nol pada derajat kemaknaan 5% (p µ2



µ1 ≥ µ2 µ1< µ2



2. Nilai kritis: (cari di tabel t atau Z) 3. Nilai Hitung: (cara manual atau komputer) 4. Keputusan: H0 ditolak jika nilai hitung absolut lebih besar daripada nilai tabel absolut. Sebaliknya .. 5. Kesimpulan



RUMUS MENENTUKAN NILAI HITUNG: SAMPEL KECIL



X1  X 2 t s x1  x 2



s x1  x 2 



2 (n1  1).s1



 (n 2  1).s 2 1 1 .  n1  n 2  2 n1 n 2 2



RUMUS MENENTUKAN NILAI HITUNG: SAMPEL BESAR



X1  X 2 Z s x1  x 2



s x1  x 2 



2 s1



2



s2  n1 n 2



Contoh 3 •



Berikut adalah data nilai prestasi kerja karyawan yang mendapat training dengan yang tidak mendapat training.



Dengan training Tanpa training Rata2 nilai prestasi



_ X1 = 300



_ X2 = 302



Varians



S12 = 4



S22 = 4,5



Ukuran sampel



n1 = 40



n2 = 30



Dengan taraf nyata 5 % ujilah : a. Apakah perbedaan rata2 nilai prestasi kerja [μ1-μ2] >0? b. Apakah ada perbedaan rata2 prestasi kerja [μ1-μ2]≠ 0?



Jawab a) 1. H0 : [μ1-μ2] = 0



Ha : [μ1-μ2] > 0



2. Derajat kemaknaan = 5%  titik kritis Zα = 1,645 3. Uji statistik : Z  karena sampel besar 4. Statistik hitung :



[ x1 -x2 ] - d0 √ (s12/n1) + (s22/n2)



[ 300 - 302 ] - 0 = √ (4/40) + (4,5/30)



2 4 = = 0,5



5. Kesimpulan : Statistik hitung z = 4 > 1,645 (berada di daerah penolakan H0). H0 ditolak  beda rata-rata prestasi kerja > 0. ada perbedaan prestasi kerja antara pegawai yang diberi training dengan yang tidak



Jawab b) 1. H0 : [μ1-μ2] = 0



Ha : [μ1-μ2] ≠ 0



2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 2 arah  titik kritis zα/2 = z2,5% = 1,96 3. Uji statistik : Z  karena sampel besar 4. Statistik hitung :



( x2 -x1 ) - d0 z=



√ (s12/n1) + (s22/n2)



[ 302 - 300 ] - 0 = √ (4/40) + (4,5/30)



2 4 = = 0,5



5. Kesimpulan : Statistik hitung z = 4 > 1,96 (berada di daerah penolakan H0). H0 ditolak  beda rata-rata prestasi kerja ≠ 0. ada perbedaan prestasi kerja antara pegawai yang diberi training dengan yang tidak



Contoh 4 • Berikut adalah data nilai UTS Statistika Mahasiswa UMBY kelas Reguler pagi dan Reguler Sore. Reguler pagi



Reguler sore



Rata2 kelas



_ X1 = 78,9



_ X2 = 79,0



Varians



S12 = 129,5



S22 = 197



Ukuran sampel



n1 = 48



n2 = 48



Dengan taraf nyata 5 % ujilah : a. Apakah ada perbedaan rata2 nilai UTS kedua kelas / [μ1-μ2]≠ 0? b. Apakah beda rata2 nilai UTS kedua kelas tersebut >0 / [μ1-μ2] >0?



Jawab a) 1. H0 : [μ1-μ2] = 0



Ha : [μ1-μ2] ≠ 0



2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 2 arah  titik kritis zα/2 = z2,5% = 1,96 3. Uji statistik : Z  karena sampel besar 4. Statistik hitung :



[ x1 -x2 ] - d0 √ (s12/n1) + (s22/n2)



[ 78,9 - 79 ] - 0 = √ (129,5/48) + (197/48)



0.1 0.04 = = 2,6



5. Kesimpulan : Statistik hitung z = 0,04 < 1,96 (berada di daerah penerimaan H0). H0 diterima  tidak ada perbedaan rata-rata nilai UTS kedua kelas



Jawab b) 1. H0 : [μ1-μ2] = 0



Ha : [μ1-μ2] >0



2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 1arah  titik kritis zα = z5% = 1,645 3. Uji statistik : Z  karena sampel besar 4. Statistik hitung :



[ x1 -x2 ] - d0



[ 78,9 - 79 ] - 0 = z= 2 2 √ (129,5/48) + (197/48) √ (s1 /n1) + (s2 /n2)



0.1 0.04 = = 2,6



5. Kesimpulan : Statistik hitung z = 0,04 < 1,645 (berada di daerah penerimaan H0). H0 diterima  beda rata-rata nilai UTS kedua kelas tidak >0.



Contoh 5: Sebuah penelitian bertujuan melihat apakah ratarata kadar nikotin rokok jarum lebih tinggi dibandingkan rokok wismilak. Di ambil sampel secara random, 10 batang rokok jarum dan 8 batang wismilak. Dilaporkan rata-rata kadar nikotin rokok jarum 23,1 mg dengan standar deviasi 1,5 mg sedangkan rokok wismilak 20,0 mg dengan standar deviasi 1,7 mg. Ujilah pernyataan tsb, dengan alpha 5%.



Jawab • Diketahui : n1 = 10 x1 = 23,1 s1 = 1,5



n2 = 8 x2 = 20,0 s2 = 1,7



1. H0  μ1 = μ2



Ha  μ1 > μ2 2. Uji statistik  t-test dengan α=0,05 3. Daerah penolakan : Ho ditolak bila t hitung > t (16;0,05)  >1,746



Jawab 4. Perhitungan [ x1 -x2 ] t=



√ (s1 /n1) + (s2 /n2) 2



2



=



[ 23,1 - 20 ] - 0 √ (1,52/10) + (1,72/8)



=



5,287



5. Kesimpulan : H0 ditolak, karena t hitung (5,287) > t tabel (1,746)  Rata-rata kadar nikotin rokok jarum lebih tinggi daripada rokok wismilak



Soal 1. Hipotesis Beda Dua Rata-rata: Observasi Berpasangan Waktu yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan satu unit barang sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut (dalam jam): Karyawan



1



2



3



4



5



6



Sebelum



6



8



7



10



9



7



Sesudah



5



6



7



8



7



5



Lakukan pengujian terhadap dugaan bahwa waktu yang diperlukan karyawan untuk menyelesaikan satu barang tidak berbeda antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan dengan tingkat signifikansi 5%.



Soal 2. Uji Hipotesis Beda Dua Ratarata Populasi: Sampel Independen Empat puluh karyawan di PT. A dan 36 karyawan di PT. B dipilih secara random sebagai sampel untuk menguji dugaan bahwa upah rata-rata per hari di PT. A lebih tinggi daripada upah rata-rata per hari di PT. B. Berdasarkan sampel tersebut diperoleh informasi bahwa besarnya upah rata-rata per hari di PT. A adalah $80,0 dengan standar deviasi $1,6 dan di PT. B adalah $78,2 dengan standar deviasi $2,1. Dengan  = 5%, apakah sampel mendukung dugaan bahwa upah ratarata per hari di PT. A lebih tinggi daripada upah ratarata per hari di PT. B.



Aturan e-learning • Kerjakan soal 1 dan 2 pada slide sebelumnya • Jawaban dikirim lewat email ke alamat: [email protected] • Jawaban diberi nama file sbb: nama saudara – uji beda dua rata-rata. • Jawaban paling lambat diterima hari Selasa tanggal 14 Oktober 2014 jam 10.00WIB • Keterlambatan pengiriman ada pengurangan nilai