Materi Kuliah Penyediaan Air Minum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM CHAPTER 2 UNIT AIR BAKU



DOSEN PENGAMPU DIAH AYU WULANDARI SULISTYANINGRUM, S.T., M.Si.



SISTEM AIR BAKU Dalam memilih sumber air baku perlu diperhatikan pertimbangan sebagai berikut (Al-Layla, 1978 : 20) : • Kualitas air baku. • Volume / debit air baku. • Kontinuitas air baku. • Elevasi muka air terhadap area yang akan disuplai. • Kelayakan keuangan.



SUMBER AIR BAKU Sumber



Kualitas



Kuantitas



Kontinuitas



Harga



Air Hujan



Sedikit Tidak memenuhi terpolusi oleh untuk persediaan polutan umum pencemar udara



Tidak dapat Murah terus menerus diambil



Air Permukaan



Tidak baik Mencukupi karena tercemar



Mencukupi



Relatif mahal



Air Tanah Dangkal (60 m)



Terpolusi Relatif baik



Relatif cukup



Relatif cukup



Relatif mahal Relatif mahal



Mata Air



Relatif baik



sedikit



Tidak dapat diambil terus menerus



Murah



Data-Data Perencanaan (1) • Daerah pelayanan Merupakan data mengenai daerah dari suatu instalasi pengolahan air minum, dimana air baku yang diambil dari sumber air baku untuk melayani daerah pelayanan tersebut. • Periode perencanaan Dasar pertimbangan pentahapan periode perencanaan yaitu : pertumbuhan penduduk yang dilayani, kemampuan sosial ekonomi penduduk, kecepatan perkembangan sarana kota, komersil dan industri, kekuatan konstruksi instalasi dan perlengkapannya dan ketersediaan dana.



Data-Data Perencanaan (2)



• Karakteristik Air Baku Kualitas air baku terdiri dari (Tambo, Narihito, 1974) : 1. Kualitas Fisika, yaitu tinjauan secara fisik seperti total solid, suspended solid, bau, warna, temperatur, turbiditas, DHL 2. Kualitas Kimia, menyangkut unsur-unsur, senyawa-senyawa, atau zat-zat kimia yang turut serta dalam suatu air baku. Kualitas kimia tersebut antara lain : Klorida, Nitrogen, Alkalinitas, dan lain-lain 3. Karakteristik Biologi, makhluk hidup biasanya mikroorganisme yang terdapat dalam air baku antara lain bakteri, protozoa, algae, jamur. 4. Kualitas Efluen, keluaran dari suatu instalasi yang memenuhi persyaratan atau standar baku mutu yang dipersyaratkan



SUMBER AIR BAKU AIR HUJAN AIR PERMUKAAN AIR BAKU AIR TANAH MATA AIR



1. AIR HUJAN Air hujan bersifat lunak karena tidak mengandung garam dan zat-zat mineral, lebih bersih, namun dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara seperti NH3, CO2 agresif, ataupun SO. Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar kecilnya hujan, sehingga tidak mencukupi jika digunakan untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi. Air hujan juga tidak secara kontinu dapat diperoleh karena sangat tergantung pada musim.



2. AIR PERMUKAAN Air permukaan yang biasa digunakan sebagai sumber air baku adalah air waduk, sungai, dan danau. Pada umumnya, air permukaan telah terkontaminasi zatzat yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh masyarakat. Kuantitas dan kontinuitas air permukaan sebagai sumber air baku cukup stabil.



3. AIR TANAH Air tanah mengandung garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melalui lapisan-lapisan tanah, serta bebas dari polutan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa air tanah tercemar oleh zatzat yang mengganggu kesehatan, seperti Fe, Mn, kesadahan, dan sebagainya. Berdasarkan kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal kualitasnya lebih rendah daripada air tanah dalam. Secara kuantitas, air tanah dapat mencukupi kebutuhan air bersih. Tetapi dari segi kontinuitas, pengambilan air tanah harus dibatasi, karena pengambilan yang terus menerus dapat menyebabkan penurunan muka air tanah dan intrusi air laut



4. MATA AIR Dari segi kualitas, mata air sangat baik karena belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Pencemaran biasanya terjadi di lokasi mata air itu muncul. Dari segi kuantitas dan kontinuitas, mata air kurang bisa diandalkan sebagai sumber air air baku.



PEMILIHAN SUMBER AIR BAKU DATA JUMLAH AIR SELAMA MUSIM KEMARAU



KECUKUPAN PASOKAN YANG AMAN UNTUK SEKARANG DAN MENDATANG ASPEK KUANTITAS STUDI TENTANG KANDUNGAN AIR LOKAL



TINGKAT PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH CAKUPAN AIR



ASPEK



DATA KUALITAS AIR SELAMA PERIODE TERTENTU



ASPEK KUALITAS



PENILAIAN RESIKO KONTAMINASI



USULAN PENGEMBANGAN LAHAN SEKARANG DAN MENDATANG



PERSYARATAN PENYEDIAAN AIR BERSIH 1.Persyaratan kualitatif. 2.Persyaratan kuantitatif. 3.Persyaratan kontinuitatif. 4.Mudah diperoleh oleh konsumen. 5.Harga air relatif murah. 1. Persyaratan kualitas air minum diambil dari SK Menkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum pada Lampiran I, yaitu : • Persyaratan Fisik. • Persyaratan Kimiawi. • Persyaratan Bakteriologis. • Persyaratan Radioaktifitas.



PERSYARATAN KUANTITATIF Ada 4 (empat) macam pengertian tentang fluktuasi pemakaian air ini : 1. Pemakaian sehari rata-rata : Adalah pemakaian rata-rata dalam sehari atau pemakaian setahun dibagi 365 hari. 2. Pemakaian sehari terbanyak (maximum day demand) : Adalah pemakaian terbanyak pada suatu hari dalam satu tahun. 3. Pemakaian sejam rata-rata : Adalah pemakaian rata-rata dalam satu jam, pemakaian satu hari dibagi 24 jam. 4. Pemakaian sejam terbanyak (maximum hourly demand) : Adalah pemakaian sejam terbesar pada suatu jam dalam satu hari.



Kebutuhan Air Menurut Kebutuhan Klasifikasi Kota Klasifikasi Kota No



1



2



Kriteria



Metropolitan



Besar



Sedang



Kecil



Perencanaan



500.000 -



100.000 -



1.000.000



500.000



10.000 - 500.000



3.000 - 10.000



Sambungan



190



170



150



130



Rumah



liter/orang/hari



liter/orang/hari



liter.orang/hari



liter/orang/hari



30



30



Hidran Umum liter/orang/hari



liter/orang/hari



30 30 liter/orang/hari liter/orang/hari



Sumber: Pedoman/Petunjuk Teknik Dan Manual Sistem Penyediaan Air Bersih Pekotaan, 2000



KEBUTUHAN AIR DOMESTIK Kebutuhan air domestik adalah produk dari sejumlah populasi yang dilayani dan unit pemakaian air domestik. Jumlah populasi yang dilayani adalah produk dari total populasi di area pelayanan dan faktor yang mempercepat persentase dari populasi yang berhubungan dengan sistem distribusi. Unit kebutuhan air domestik adalah kuantitas air untuk penggunaan domestik yang diambil dari jaringan oleh konsumen individu.



Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air domestik antara lain : • Pendapatan • Kebiasaan sosial-budaya • Tipe dari sambungan air • Karakteristik air, seperti kuantitas, kualitas dan harga • Tersedianya sumber alternatif



KEBUTUHAN AIR NON DOMESTIK Pemakaian air non-domestik meliputi pemakaian air untuk industri, pemakaian air untuk komersial, pemakaian air untuk sekolah, rumah sakit, dan prasarana umum.



Kebutuhan untuk pemakaian air non-domestik antara 20% sampai >100% dari pemakaian air total.



KEBUTUHAN AIR INDUSTRI Industri



Kebutuhan Air



Bagian pencucian botol



2 - 6 l/botol



Pembuatan minuman ringan



20 - 30 m3/ton produk



Bagian pengalengan



5 - 70 m3/ton produk



Industri susu



2 - 17 m3/ton produk



Industri kimia



200 - 1000 m3/ton produk



Pabrik kertas



50 - 500 m3/ton produk



Industri baja



5 - 400 m3/ton produk



Industri kain



15 - 1000 m3/ton produk



KEBOCORAN AIR



kuantitas air sering hilang baik karena kebocoran atau terbuang pada sistem distribusi dan instalasi domestik. Oleh karena itu, dalam persiapan proyeksi pemakaian air, kebocoran dijadikan sebagai salah satu kriteria dasar desain.



Tingkat kehilangan air dihitung 20% dari total kebutuhan air bersih domestik penduduk kota