Materi Layout Kls XI DKV [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian Layout (Tata Letak) dalam Desain Grafis Dalam bahasa layout memiliki arti tata letak. Layout merupakan sebuah sket rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang akan disertakan. Secara istilah, pengertian layout adalah usaha menyusun, menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (seperti teks, gambar, warna dan lain-lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, persuasif, menarik, serta mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat. Pertimbangan sangat diperlukan saat sedang mendesain suatu informasi seefektif mungkin. Tujuan utama dari layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks supaya menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Disarankan bagi desainer grafis sebaiknya membuat berbagai alternatif layout hingga menemukan sebuah layout yang ideal. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang mungkin terjadi pada proses selanjutnya. Prinsip Dasar Layout Terdapat 4 prinsip dasar layout yang harus kita ketahui. Keempatnya itu adalah sebagai berikut: 1. Urutan (Sequence) Banyak yang menyebut sequence sebagai hierarki/flow/aliran. Kita harus menentukan dan mengurutkan mana yang harus dibaca terlebih dahulu hingga yang dibaca di akhir penyampaian. Mengapa perlu ada sequence? Karena jika keseluruhan komponen desain kita sama-sama kuat, hal ini akan memungkinkan para pembaca desain kita salah dalam menangkap informasi yang kita sampaikan. Dengan adanya sequence ini, para pembaca akan dengan mudah fokus pada satu titik yang telah kita tentukan. Jadi maksud yang kita sampaikan akan dengan mudah diterima oleh pembaca. 2. Penekanan (Emphasis) Untuk mencapai prinsip sequence di atas juga diperlukan peran dari prinsip layout yang lain, yaitu prinsip emphasis ini. Emphasis  atau penekanan ini adalah menekankan suatu urutan tertentu sesuai dengan sequence yang diinginkan. Emphasis dapat diciptakan dengan beberapa cara, antara lain:  



Memperbesar ukuran objek atau font lebih dari yang lain. Mengatur warna agar kontras dengan background dan elemen desain yang lainnya.



 



Menempatkan di posisi yang strategis serta dpat menarik perhatian. Pada umumnya, orang-orang membaca dari arah kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Jadi posisi yang pertama dilihat oleh pembaca adalah kiri atas. Style yang digunakan hendaknya berbeda dengan yang lain.



3. Keseimbangan (Ballance) Salah satu faktor agar sebuah desain dapat dinikmati adalah keseimbangan antar bagiannya. Pembagian berat pada bidang layout harus merata. Dalam hal ini, buka berarti bidang layout dipenuhi dengan elemen-elemen desain. Namun lebih ke tata letak tampilan yang seimbang dengan peletakan yang tepat. Bukan lebih berat pada satu sisi yang akan memberikan kesan tidak enak dilihat. 4. Kesatuan (Unity) Pada prinsip kesatuan atau unity ini bukan hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik kelihatan, tapi juga kesatuan antar fisik dan nonfisik. Keduanya itu adalah pesan dan komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut. Jenis Jenis Layout Dalam desain grafis, macam atau jenis layout terdiri dari 6 macam layout. Berikut uraiannya. 1. Mondarin



2. Circus



Pada layout circus yang diterapkan bukan desain layout standar, tapi mengarah pada layout dengan elemen yang tidak teratur. Meskipun begitu tetap menghasilkan desain yang efektif. 3. Multiple



Sesuai dengan nama layout ini yaitu layout multiple, pada layout ini dibagi menjadi beberapa bagian atau tema dalam bentuk yang sama, seperti persegi, persegi panjang, kubus, balok, dan lain-lain.



4. Silhoutte



Jenis layout silhoutte atau siluet mengacu pada teknik ilustrasi atau fotografi yang menyoroti bentuk bayangan. Tampilan dari layout ini bisa berbentuk barisan teks, ilustrasi warna atau pembiasan warna yang halus dengan teknik fotografi. 5. Big-Type



Big-type ini adalah jenis layout yang menekankan gaya penggunaan font berukuran besar sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Hal ini bisa menjadi ciri khas dari jenis layout ini. Big-type biasa digunakan untuk membuat suatu judul atau desain poster.



6. Alphabet-Inspired



Layout alphabet-inspired fokus pada susunan huruf atau angka dalam urutan yang tepat sehingga bisa membuat kata-kata yang memiliki makna. Maksud dari penggunaan kata itu adalah untuk menyampaikan cerita atau informasi. Elemen-Elemen Layout 1. Header 2. Judul / head / heading / headline. 3. Deck / Blurb / Standfirt 4. Initial cap 5. Kotak / Box/ Bingkai / Border /Frame 6. Artworks 7. Footer 8. Kicker / Eyebrows 9. Callouts 10. Byline / Credit Line / Writer’s credit 11. Caption 12. Foto 13. Sidebar



14. Point bullets 15. Information / Graphics / Infographics 16. Signature / Mandatories 17. Nomor halaman / Page number 18. Indent 19. Subjudul / Subhead/ Crosshead 20. Pull quotes / Liftouts 21. Isi / Bodytext / Bodycopy / Copy / Copytext 22. Running head / Running headline / Running title / Running feet / Runners Tahapan Membuat Layout Dalam proses pembuatan layout juga terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui secara runtut. Menurut Freddy Adiono Basuki, tahapan pembuatan layout terbagi menjadi 3 tahap, yakni: 1. Membuat layout miniature atau sketsa kecil (thumbnail) Ini adalah tahap perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan. Visualisasinya masih dalam bentuk sket kolom teks dan kolom gambar. 2. Membuat layout kasar (abrupt lay out) Pada tahap ini layout sudah berupa rancangan yang berbentuk gambar dan teks. 3. Membuat tata letak komprehensif Ini adalah tahap terakhir yang mana kesuluruhan unsur sudah disusun dengan baik dan benar yang sudah siap cetak.



Grid pada Layout



1. Grid System Sebuah grid diciptakan untuk solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual, maka digunakanlah grid system. Seorang desainer dapat membuat sebuah sistematika untuk menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan melalui grid system ini. Penggunaan grid system dalam desain grafis memiliki tujuan utama untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. 2. The Golden Section The Golden Section atau proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip itu bisa digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan dimulai dari nol. 3. The Symetrical Grid Pada grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti halaman sebelah kiri layaknya bayangan cermin. Pada grid ini memberikan dua margin yang sama, baik margin yang dalam maupun margin yang luar.