Materi Serat Tekstil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Lampiran Materi Serat Tekstil a. Materi reguler Pengertian Serat Tekstil Serat adalah benda yang panjangnya ratusan hingga ribuan kali diameternya. Serat merupakan bahan baku yang paling utama untuk tekstil. Tidak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil, sehingga untuk dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Memiliki perbandingan panjang dan lebar yang besar Serat harus memiliki perbandingan panajang dan lebar yang cukup besar. Umumnya serat tekstil memliki panjang serat ratusan hingga ribuan kali dari lebarnya. Pada umumnya bentuk panjang serat dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: 1) Staple : serat pendek 2) Filament



: serat yang panjang 3)



Tow : serat yang terssusun lebih dari satu filament 4) Monofil : serat yang tersusun hanya dengan satu filamen b. Memiliki kekuatan yang cukup Kekuatan serat didefinisikan sebagai kemampuan serat menahan suatu tarikan/regangan. Kekuatan serat menrupakan faktor yang menunjang langsung kekuatan produksi akhir baik berbentuk benang maupun dalam bentuk kain. jika sifat lainnya tetap maka makin kuat serat makin kuat benangnya/ kainnya. Serat yang kuat akan lebiih kaku, oleh karena itu kain yang mepunyai rabaan yang lembut disarankan untuk mengunakan serat yang kekuatannya sedang. c. Memiliki fleksibilitas tinggi Serat harus memiliki fleksibilitas yang tinggi sebab fleksibilitas ini sangat penting untuk membentuk drapery/jatuhnya bahan tekstil saat digunakan untuk berbagai jenis produk. d. Memiliki kemampuan mulur dan elastis Elastisitas adalah kemampuan serat untuk kembali kebentuk semula setelah mengalami tarikan. Mulur adalah pertambahan panjang setelah mengalami tarikan. Serat tekstil biasanya memiliki elastisitas dan mulur saat putus minimal 10 %. Kain yang dibuat dari serat yang memiliki elastisitas baik biasanya stability dimensinya baik dan tahan kusut. Serat buatan dapat diatur derajat mulur dan elastisitasnya sewaktu pembuatan serat. e. Memiliki cukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat Beberapa serat alam telah mempunyai pilinan pada waktu tumbuhnya yang disebut pilinan asli. Serat kapas memiliki



pilinan asli kira-kira 155600/inchi. Pilinan ini dapat dilihat dengan mikroskop. Serat woll lebih bergelombang atau keriting dari serat lain. Bentuk gelombang atau keriting ini mempunyai pengaruh terhadap daya kohesi antar serat sehingga dapat menghasilkan benang yang ruah (lofty). Serat buatan/sintetis bentuk keriting dapat diberikan secara mekanik dalam pembuatannya. f. Memiliki daya serap terhadap air Hampir semua serat dapat menyerap uap air sampai batas tertentu. Serat - serat yang dapat menyerap uap air lebih banyak digunakan. Serat yang higroskopis lebih enak dipakai. Serat yang sedikit menyerap uap air disebut hidrofob. Serat hidrofob dalam keadaan basah dan kering memiliki sifat yang sama, cepat kering dan kecil mengkeretnya. g. Memiliki tahan terhadap sinar dan panas Setiap serat harus memiliki ketahanan terhadap sinar dan panas khusunya terhadap pengaruh matahari ataupunpnas penyetrikaan pada suhu tertentu. h. Tidak rusak dalam pencucian Serat tekstil harus tidak mudah rusak karena proses pencucian. i. Tersedia dalam jumlah besar Serat tekstil harus tersedia dalam jumlah besar atau dapat dibudidayakan secara masal karena untuk membuat bahan tekstil diperlukan jumlah serat yang sangat banyak. j. Tahan terhadap zat kimia tertentu Serat tekstil ahrus memiliki ketahanan terhadap zat kimia tertentu seperti alkali ataupun asam. Kekuatan ini diperlukan karena untuk memebuat bahan tekstil berwarna dibutuhkan proses menggunakan zat-zat kimia



Serat alam



Serat Buatan Serat alam terbagi menjadi serat alam dari selulosa (biji, buah, daun, batang, akar), protein, dan mineral. Serat sintetis atau serat buatan adalah serat yang dibuat manusia dari zat kimia yang sering juga disebut dengan serat termoplastis. Sedangkan serat semi sintetis/semi buatan berasal dari serat alam yang diolah/diproses oleh manusia dan pembuatannya dibantu menggunakan bahan kimia. 1. Serat Alam Pembagian serat alam ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1) Serat selulosa Serat selulosa merupakan serat alam yang berasal dari serat tumbuhtumbuhan. Serat selulosa ini dapat diperoleh dari: a. Serat batang 



Batang tanaman jute (serat jute)







Batang tanaman flax (serat flax/ linen)







Batang tanaman rami (serat rami)



b. Serat buah 



Buah kapas (serat kapas)







Sabut kelapa (serat sabut)



c. Serat daun 



Daun nanas (serat nanas)







Daun tanaman agava (serat sisal)



d. Serat biji 



Biji kapuk (serat kapuk)



2) Serat protein Sera protein merupakan serat alam yang diperoleh dari serat hewani. Serat hewani ini bisa didapat dari 



Cocoon ulat sutera (serat silk)







Bulu biri-biri/ domba (serat wool)







Rambut kuda, bulu kelinci



3) Serat mineral Sera mineral adalah merupakan serat alam yang diperoleh dari serat asbes. Serat asbes ini berasal dari magnesium, kalsium dan silikat b. Materi Pengayaan



Jenis Serat Tekstil a. Serat Alam. Serat yang tergolong serat alam yaitu serat yang langsung diperoleh dari alam seperti tumbuhan dan hewan (binatang).  Bahan dari serat tumbuhan antara lain 



Dari batang, misalnya serat flax (linen), jute, henep dan rami.







Dari buah, misalnya serat sabut kelapa.







Dari daun, misalnya serat abaca (manila), sisal, henequen (heneken).







Dan Dari biji, misalnya serat kapas dan kapok.



Serat-serat tersebut dinamakan serat selulosa (cellulose). Bahan dari rambut / bulu kulit binatang antara lain 



Dari rambut/bulu, misalnya serat Unta (camel), Alpaca, Kashmir, Mohair dan kelinci.







Dari bulu domba/biri, misalnya serat wol. Dan







Dari kepompong ulat sutera yaitu serat sutera.



Serat-serat tersebut dinamakan serat protein (proteine). b Serat Buatan Serat-serat buatan digolongkan menjadi. 1) Serat setengah buatan Segala sesuatu yang asli dari selulosa serat alam, biasanya bubur pulp kayu atau sisa-sisa katun dicampur dengan larutan kimia menghasilkan rayon asetat dan rayon viskosa. Serat tersebut disebut selulosa regenerasi. 2) Serat buatan (sintetis) 



Keseluruhannya dibuat dari bahan kimia, seperti fenol (batu bara), udara dan air yang menghasilkan serat poliamida, misalnya nylon, brinilon, enkalon, ban-lon, taslon dan sebagainya).







Asam tereptalik, etilen glikol (bahan bakar minyak) menghasilkan serat polyester, misalnya terilin, dakron, trevira, tetoron dan sebagainya.







Gabungan gas alam dan udara disebut akrilonitril, menghasilkan serat akrilik, misalnya dralon, orlon, courtelle dan sebagainya.







Serat-serat buatan bersifat termoplastik, sehingga mudah terlipat atau melekuk ketika dipanasi dan tetap bentuknya ketika di-set.



3) Serat campuran Kombinasi dari dua atau lebih serat yang berbeda. Biasanya serat yang menampilkan presentase yang tinggi yang mendominasi bahannya. Namun suatu campuran yang tepat akan menunjukkan keseluruhan dari mutu yang diinginkan. Pada umumnya bentuk panjang serat dapat dibedakan dalam kategori sebagai berikut: 1. Serat staple. adalah serat-serat pendek yang dipilin menjadi benang, memiliki permukaan berbulu. Katun, linen dan wol, relatif memiliki serat-serat pendek yang dinamakan staple (kira-kira 2 – 50 cm). 2. Serat filament adalah serat yang panjang. Serat sutera adalah serat filamen dari serat alam. Serat sutera digunakan sebagai benang untuk membuat bahan lembut halus dengan kilau yang tinggi, kuat, memiliki daya lenting yang membuat tahan kusut. Serat sutera yang diuraikan dari kepompong ulat sutera ke dalam untaian panjang yang berkesinambungan 300–600 m. 3. Serat tow adalah multi filamen yang terdiri dari puluhan atau ratusan ribu filamen dalam bentuk berkas seperti silver, kadang- kadang dengan antihan sedikit. 4. Serat monofilament artinya satu filamen. Benang monofilamen adalah benang yang terdiri dari satu helai filamen.



Faktor serat tekstil yang paling berpengaruh untuk menjadi bahan tekstil (benang dan kain) yang baik adalah asal serat dan panjang serat. Disamping itu juga ada faktor-faktor lain yang perlu untuk diperhatikan seperti kekuatan serat, mulur dan elastisitas, daya serap, kriting dan pilinan, kehalusan serat, kedewasaan serat dan warna serat.



Sumber pengantar ilmu tekstil untuk smk Artikel Pada Blog ini kami kutip dari berbagai sumber. Semoga Artikel Tentang Pengertian Serat Tekstil Serta Jenisnya Dapat Bermanfaat Dan Apabila artikel ini berguna untuk anda silahkan copy paste dengan menyertakan Sumbernya. Kami Mohon maaf yang sebesarbesarnya jika ada Kesalahan Dan Kekurangan Pada penulisan Artikel ini. Terima kasih atas perhatiannya.  c. Materi Remidial Serat Buatan Serat-serat buatan digolongkan menjadi. 1) Serat setengah buatan Segala sesuatu yang asli dari selulosa serat alam, biasanya bubur pulp kayu atau sisa-sisa katun dicampur dengan larutan kimia menghasilkan rayon asetat dan rayon viskosa. Serat tersebut disebut selulosa regenerasi. 2) Serat buatan (sintetis) •



Keseluruhannya dibuat dari bahan kimia, seperti fenol (batu bara), udara dan air yang



menghasilkan serat poliamida, misalnya nylon, brinilon, enkalon, ban-lon, taslon dan sebagainya). •



Asam tereptalik, etilen glikol (bahan bakar minyak) menghasilkan serat polyester,



misalnya terilin, dakron, trevira, tetoron dan sebagainya. •



Gabungan gas alam dan udara disebut akrilonitril, menghasilkan serat akrilik,



misalnya dralon, orlon, courtelle dan sebagainya. •



Serat-serat buatan bersifat termoplastik, sehingga mudah terlipat atau melekuk ketika



dipanasi dan tetap bentuknya ketika di-set.