Materi Statistik Deskriptif Bab 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ukuran Lokasi Tujuan Setelah selesai mempelajari bab ini Anda diharapkan mampu: *Menghitung rata.rata aritmatik, rata-rata tertimbang, rata-rata geometrik



*Menghitung median dan modus' *Mengidentifikasi letak nilaitertentu dalam suatu distribusi data. Pembahasan Materi



* Ukuran Tendensi Sentral: Rata-rata, Median, dan Modus. * Ukuran Letak: Kuartil, Desil, dan Persentil. Setelah membuat sajian statistik suatu data observasi seperti yang telah dibahas pada Bab 2, kegiatan selanjutnya adalah menentukan beberapa ukuran statistik agar gambaran yang dapat diperoleh dari data observasi lebih lengkap. Beberapa ukuran statistik yang akan dibahas pada Lrab ini adalah ukuran statistik berupa ukuran lokasi, yaitu ukuran tendensi sentral dan ukuran letak.



Ukuran letak sangat diperlukan untuk memberikan gambaran karakteristik suatu data. Ukuran letak biasanya digunakan untuk mewakili sekelompok data pada satu set data. Seorang pedagang memberikan infonnasi tentang penghasilan setiap bulan kepada petugas statistik n,unggrnltan penghasilan rata-rata setiap bulan, bukan penghasilan yang diterima sebenarnya setiap bulan. Pemerintah mernbuat laporan perkembangan harga-harga pada suatu periode tertentu menggunakan perubahan harga rata-rata beberapa barang, bukan perkembangan harga barang tersebut setiap hari. pembahasan mengenai ukuran letak dibagi ke dalam dua macam bentuk data, yaknidata tidak berkelornpok (ungrouped data) dan data berkelompok (grouped data). Data tidak berkelompok adalah data yang tidak dikelompokkan ke dalam nilai intervaltertentu seperti yang terdapat dalam



tabel distribusifrekuensi. Contoh data tidak berkelompok adalah sebagai berikut: Laba yang diperoleh PT Widya selama 30 hari pada bulan Desember 2014 (dala dalam juta rupiah): 60 55 61 72 59 49 BB 6B 90 63 57 65 7B 66 41 52 79 56 87 65 42 47 50 65 74 6B 85 95 81 69



Data berkelompok adalah data yang telah dikelompokkan ke dalam beberapa kelas. Contoh data berkelompok seperti data berikut ini: Tabel 3.1 Gaji Karyawan PT Hern Tbk. Tahun 2014



Gaji (juta rp) 10 < 20 20 < 30 30 < 40 40 < 50 50 < 60



jumlah karyawan 10 20 30 15 5



3.1 Ukuran Tendensi Sentral Ukuran tendensisentral merupakan suatu ukuran nilaiyang diperoleh dari nilaidata observasi dan mempunyai kecenderungan berada di tengah-tengah nilai data observasi tersebut. Karena ukuran tendensi sentral ini cenderung berada di tengah-tengah distribusi data, maka biasanya nilai ini digunakan untuk mewakili kelompok data tersebut. Ada beberapa ukuran sentral yang akan dibahas, yaitu rata-rata (p), median (Mo), dan modus (M").



3.1.a Rata-rata, Median, dan Modus: Data Tidak Berkelompok Data tidak berkelompok adalah data yang belum dikelompokkkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Berikut ini diuraikan teknik menentukan rata-rata, median, dan modus untuk data yang tidak berkelompok. Rata-rata (p). Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah rata-rata. Misalnya jarak



tempuh rata-rata sebuah kendaraan bermotor, rata-rata nilai ujian, penghasilan rata-rata petani, dan masih banyak ukuran yang menggunakan rata-rata. Rata-rata adalah jumlah data dibagi dengan banyaknya data. Nilai rata-rata dapat berasal dari data populasi dan dapat pula berasal dari data sampel. Nillirata-rata data populasi diberi simbol pr, sedangkan nilai rata-rata dari data sampel diberi simbol X atau X bar. Nilai rata-rata suatu set data dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa formulasi. Berikut ini akan diuraikan cara menentukan rata-rata dengan menggunakan formulasi rata-rata aritmatik, rata-rata tertimbang, dan rata-rata geometrik. Rata-rata Aritmatik (Aritmatic Mean). Rata-rata dari suatu data adalah nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua data dibagi dengan banyaknya data. Formulasi untuk menghitung rata-rata aritmatik dari data populasi adalah sebagai berikut: µ = ∑x / N µ = rata-rata



∑ = jumlah X = nilai data observasi N = banyaknya data populasi



Sedangkan formulasi untuk menghitung rata-rata aritmatik dari data sampel adalah sebagai cerikut: x = ∑x / n X = rata-rata ∑= jumlah X = nilaidata observasi n = banyaknya data sampel



Formulasi untuk menghitung rata-rata sampel banyak digunakan pada statistika induktif nferens).



Soal 1 PT Widya Banjarmasin memiliki 10 tenaga penjual (sales people,). Perusahaan tersebut melakukan



tes prestasi. Nilai tes yang diperoleh masing-masing tenaga penjual adalah sebagai berikut: 78 56 70 94 48 82 BO 70 72 50



Tentukan rata-rata nilai tes prestasi yang dilakukan di PT Widya Banjarmasin!



Jawaban 1 Data hasil tes merupakan data populasi, karena di perusahaan tersebut hanya terdapat 10 karyawan. Jadi nilai rata-rata skor tes prestasi 10 tenaga penjual tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan formula rata-rata data populasi, yaitu: N=10 ∑X=78+56+70+......+ 50=700 µ= IX / N = 700 / 10 = 70



Menghitung rata-rata nilai tes prestasi '10 karyawan di PT Widya Banjarmasin menggunakan program komputer excel. Rumus yang digunakan adalah =AVERAGE(C2:L2) seperti yang tampak pada tabel berikut ini. Nilai 78 56 70 94 4B 82 BO 70 72 50 Rata-rata = 70 =AVERAGE(C2:L2) X=j



Soal 2



Sebuah perusahaan mempekerjakan 20 karyawan, untuk mengetahui rata-rata upah per hari karyawan di perusahaan t'ersebut digunakan 5 karyawan dan masing-masing karyawan memperoleh upah sebagai berikut:



Rp 25000 Rp 55000 Rp 45000 Rp 35000 Rp 40000 Tentukan upah rata-rata karyawan di perusahaan tersebut!



Jawaban 2 Data upah merupakan data 5 karyawan tersebut diambil dari 20 karyawan yang terdapat di perusahaan. Jadi nilai rata-rata upah karyawan di perusahaan tersebut dapat ditentukan dengan



menggunakan formula rata-rata data sampel, yaitu: n=5 ∑X = Rp25.000 + Rp45.000 + ... + Rp40.000 = Rp200.000 X = ∑X / n = 200000 / 5 = Rp4o.ooo



Upah rata-rata per hari karyawan di perusahaan tersebut adalah Rp40.000.



Rata-rata Tertimbang (Weighted Mean). Rata-rata tertimbang merupakan pengembangan dari rala-rala aritmatik. Penggunaan ukuran ini untuk'mewakili'suatu set data jika frekuensi masingmasing data tidak sama banyaknya. Formulasi untuk menghitung rata-rata tertimbang (pr*) adalah sebagai berikut: µw = ∑x.w / ∑w



x: nilai data



w:frekuensi masing-masing nilai data (bobot) Soal 3 Besarnya upah karyawan di sebuah perusahaan pakaian olahraga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu bagian pemotongan, penyablonan, dan pengeringan. Karyawan di bagian pemotongan, bagian penyablonan, dan bagian pengeringan menerima upah per hari berturut{urut Rp40.000,



Rp50.000, dan Rp30.000. Jumlah karyawan di bagian pemotongan, bagian penyablonan, dan bagian pengeringan menerima upah per hari berturut-turut 5 orang, 10 orang dan 2 orang. Tentukan rata-rata upah per hari karyawan di perusahaan tersebut! Jawaban 3 Data mengenai upah per hari di perusahaan tersebut dapat diringkas ke dalam tabel sebagai berikut:



Bagian Pemotongan Penyablonan Pengeringan



Upah (x) 40.000 50.000 30.000



Jumlah (w) 4 10 2



x.w 160.000 500.000 60.000



Total 16 720.000 Rata-rata (tertimbang) upah per hari karyawan adalah Rp45.000 diperoleh dengan cara sebagai berikut: µ = ∑ x.w / ∑w = 720.000 / 16 = 45,000



Jadi besarnyarata-rala tertimbang upah per hariadalah Rp45.000.



Soal 4 Misalnya Anda seorang mahasiswa di perguruan tinggi' Pada suatu semesterAnda mengambil 5 matakuliah, misatnya statistika, Ekonomika, n/lanal6i''en, Akuntansi, Kewarganegaraan' Bobot (SKS) serta nilai yrng AnJ, peroieh setelah menyelesaikan- kuliah tersebut seperti yang terdapat pada



tabel berikut ini: ( nilai A= 4; B = 3;c =2iD = 1;E = 0) Matakuliah Bobot (sKS) Nilai Statistika 2 A Ekonomika 3 B Manajemen 3 B Akuntansi 3 B Kewarganegaraan 2 C Tentukan indeks prestasi (lP) yang Anda peroleh pada semester tersebut!



Jawaban 4 Rumusyangdigunakanuntukmenentukan indeks prestasi adalah: lP= x.w / w Matakuliah Statistika Ekonomika Manajemen Akuntansi Kewarganegaraan Total



Bobot(sKS)



Huruf Angka



Nilai x.w



3



A



4



12



3 3 3 2



B B B C



3 3 3 2



9 9 9 4



14



43



lP= 43 / 14 = 3,07



Rata-rata Geometrik dan Rata'rata Pertumbuhan' Di dalam aplikasi bisnis.dan ekonomi Terdapat bentuk rata-rata yang tain, yaitu rata-rata geometrik dan rata-rata pertumbuhan' Rata-rata



geometrik biasanya digunakan untuk menentukan rata-rata dari data dalam bentuk persentase' Sedangkan rala-rala pertumbuhan digunakan untuk menentukan rala-rata pertumbuhan per tahun dari rentang nilai variabel pada periode yang berjauhan' Formulasi untuk menentukan rata-rata geometrik (po) dan rata-rata pertumbuhan (pr) adalah sebagai berikut: Rata-rata geometrik: µp = N/tx1.xz..xN)% atau µp = (x.,.xr.x3....xN)1/N % Formulasi ini dapat digunakan jika tidak ada data yang bernilai negatif dan/atau bernilai nol. Rata-rata pertumbuhan : atau Pp =



Soal 5 Sebuah perusahaan otomotif memasarkan di4 wilayah pemasaran. Pada tahun 2014 yang lalu, setiap dealer melaporkan kenaikan penjualan di masing-masing wilayahnya sebagai berikut: Wilayah Kenaikan I Il III IV



10 % 6% 8% 4%



Berdasarkan informasi tersebut, tentukan rata-rata kenaikan penjualan di 4 wilayah pemasaran Tersebut



Jawaban 5 Rata-rata kenaikan penjualan



di 4 wilayah pemasaran adalah 6,62 %, diperoleh dari penggunaan



Formula sebagai berikut: µG =(10x6x8x4)



¼



%



= (1.920) 0,25 %o = 6,6195%



Soal 6 Suatu perekonomian memiliki data Produksi Domestik Bruto (PDB) Tahun 2OOg-2014 atas dasar narga konstan tahun 2005 sebagai berikut (Data dalam triliun rupiah): Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 PDB 258 274 290 312 326 340



tentukan pertumbuhan rata-rata per tahun! Jawaban 6 Pertumbuhan ekonomi tahun 2010: P 2010 = (PDB2010 - PDB2oo6) / PDB 2006 x 100 % = (274 -258) / 258 x 100% = 6,20 %



Pertumbuhan ekonomi tahun 2011-2014 dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung pertumbuhan ekonomitahun 2010. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh pertumbuhan ekonomi tahun 201 0-2014 adalah sebagai berikut: Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 PDB 258 274 290 312 326 340 Pertumbuhan 6,20% 5,84% 7,59% 4,49% 4,29% Pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun selama periode tersebut adalah 5,56% diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:



µ



G



= (6,2 x 5,84 x 7,59 x 4,49 x 4,29) 1/5 % = 5,56%



Soal 7 Jumlah penduduk di suatu wilayah pada tahun 1004 adalah 80.000 jiwa. Pada lahun 2014 adalah 120.000 jiwa. Tentukan rata-rata pertumbuhan per tahun penduduk diwilayah itu!



Jawaban 7 Rata-ratapertumbuhanpertahunpendudukdiwilayahltuadalah 4,lok,diperolehdaripenggunaan formula sebagai berikut: µp= (X'/X")1/N - 1



µp = (120.000/80.000) = 1,04138 - 1



1/10



-1



= 0,04138 = 4,138 %



Soal 8 Suatu perekonomian memiliki data Produksi Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan tahun 1998 sebagai berikut (Data dalam triliun rupiah): PDB tahun 2009 adalah Rp 258 trilliun PDB tahun 2014 adalah Rp 340 trilliun Tentukan pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun selama periode tahun 2009 -2014



Jawaban 8 Rata-rata pertumbuhan ekonomi per tahun adalah 5,67% yang diperoleh dengan cara sebagai berikut: berikut:



µp=(Xn / xo)1/n – 1 = (340 / 258)1/5 - 1 = 1,0567 – 1 = 0,0567 = 5,67%



soal 6 dan soal 8 berkaitan dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi per tahun' Perbedaannya adalah data PDB yang digunakan pada soal 6 dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Sedangkan data PDB pada soal B menggunakan hanya tahun 2009 dan.tahun 2014 saja. Besarnya pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun hanya sedikit sekali perbedaannya, yaitu 5,56% dan 5,67%.



Median (Median). Median adalah nilai data observasi yang berada di tengahtengah urutan data tersebut. Dengan kata lain median adalah data observasi yang membagi data observasi yang sudah diurutkin menjadi dua bagian yang sama banyak. Nilai median data observasidiberi simbolMo.



Median data observasi tidak berkelompok (ungrouped data) dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Urutkan data observasi dari kecil ke besar! 2. Tentukan letak median dengan formula!



Letak Median = (N+1) / 2 3. Tentukan nilai median!



Data observasi yang terletak pada letak median adalah nilai median



Soal 9 Berikut ini adalah skor tes prestasi 9 karyawan PT Widya Banjarmasin: 56 70 94 48 82 80 70 72 50 Tentukan median skor tes karyawan!



Jawaban 9



Median skor tes 9 karyawan tersebut dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Urutkan nilai tersebut dari kecil ke besar 48 50 56 70 70 72 80 82 94



.



2 Tentukan letak median dengan menggunakan rumus: Letak Median= (N+1) / 2



maka Letak Median= (9+1) /2 = 5



Jadi letak median pada urutan data ke-5 3. Tentukan nilai median!



Data observasi yang terletak pada nomor urut 5 adalah nilai median. Jadi median skor tes 9 karyawan adalah 70.



Apabila banyaknya data observasi menunjukkan bilangan genap, maka median terletak di antara dua nomor urut. Misalnya data observasi berupa skortes prestasi 10 tenaga sa/es pada PT Widya sebagai berikut:



50 70 72 80 94 48 56 70 78 82



Median skor prestasi 10 tenaga sales tersebut ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.Urutkan nilai tersebut dari kecil ke besar 48 50 56 70 70 72 78 80 82 94 2.Tentukan letak median dengan menggunakan rumus: Letak Median= (N+1) / 2



maka LetakMedian= (10+1) /2 = 5,5



Jadi median terletak pada urutan data ke-S,5. Atau terletak diantara nomor urut 5 dan nomor urut 6.



3.Tentukan nilai median! Cara menentukan median yang terletak di antara dua nomor urut 5 dan 6 adalah dengan menjumlahkan nilai data nomor urut 5 dengan nilai data pada nomor urut 6 dan kemudian dibagi 2. Besarnya median dapat dihitung dengan cara: Median (Md) = (70 + 72) / 2 = 71



Data observasi yang terletak di antara nomor urut 5 dan nomor urut 6 adalah nilai median. Jadi median skor tes prestasi 10 tenaga sales adalah 71 .



Modus (Mode). Modus adalah data observasi yang mempunyai frekuensi tertinggi. Modus dari suatu data observasidiberi simbol Mo. Modus data observasi yang tidak berkelompok dapat ditentukan dengan terlebih dahulu rnerentukan frekuensi masing-masing data observasi. Data yang memiliki frekuensi tertinggi llela yang sering muncul) adalah modus data itu. Soal 10



Berikut ini adalah skor tes prestasi 9 karyawan PT Widya Banjarmasin: 56 70 94 4B 82 80 70 72 50



tentukan modus skor tes karyawan!



Jawaban 10 Data observasi di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak adalah 70, yaitu ada 2 orang karyawan yang memperoleh skor 70. Oleh karena itu modus skor tes adalah 70. Dalam satu set data dapat memiliki lebih dari satu modus. Data observasi yang mempunyai



dua buah modus disebut bi-modus, sedangkan data observasi yang mempunyai lebih dari dua modus disebut multi-modus.



3.1.b Rata-rata, Median, dan Modus: Data Berkelompok Data berkelompok adalah data yang telah dikelompokkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Berikut ini diuraikan teknik menentukan rata-rata, median, dan modus untuk data yang tidak berkelompok.



Rata-rata (µ). Rata-rata data observasi berkelompok (grouped data) adalah jumlah hasil kali antara frekuensi masing-masing kelas dengan nilai tengah dibagijumlah frekuensi. Atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: µ = ∑ fM / ∑ f Soal 11 Berikut ini data observasi mengenai laba setiap hari yang diperoleh PT Widya selama 30 hari pada bulan Desember 2014 seperti yang terdapat pada Tabel 3.2.



Tabel 3.2. Laba per Hari PT Widya, Desember 2014 LABA JUMLAH HARI 40-49 4 50-59 6 60-69 10 70-79 4 8O-89 4 90- 99 2



Tentukan laba rata-rata per hari yang diperoleh perusahaan dalam bulan Desember 2014



Jawaban 11 Untuk menentukan nilai rata-rata data berkelompok kita perlu nilai penjumlahan dari hasil kali antara frekuensi (f) dan nilai tengah (M) masing-masing kelas. Berdasarkan Tabel 3.2 kita peroleh menjadi tabel berikut ini: LABA



FREKUENS



fM



NILAI TENGAH(M)



40-49



4



44,5



178



50. 59



6



54,5



327



60-69 70-79



10 4



64,5 74,5



645 298



BO-89



4



84,5



338



90-99



2



94,5



189



∑f M = 1975



∑f=30=N



Rata-rata laba setiap hari tersebut dapat ditentukan sebagai berikut: ∑fM = 1975 ∑f=30=N µ = ∑fM / ∑f = 1975 / 30 = 65,83



Jadi laba rata-rata setiap hari selama 30 haritersebut adalah 65,83 atau Rp65,830



Median (Mo). Median data observasi berkelompok (grouped data) dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tentukan kelas median dengan formula: Kelas Median = N / 2 2. Tentukan median dengan menggunakan formula: Md = BMd + ((N/2 –Cf) / (fMd)) x Ci



yang menyatakan bahwa: Md :median



BMd :tepi kelas bawah kelas media N : banyaknya data observasi (umlah frekuensi) Cf : frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas median fMd : frekuensi kelas median Ci : interval kelas



Soal 12 Tabel berikut ini adalah data mengenai laba setiap hari yang diperoleh PT Widya selama 30 hari pada bulan Desember 2014 (data dalam ribu rupiah) Laba Frekuensi Tepi Kelas Bawah Frekuensi Kumulatif 40-49 50-59 60-69 70 -79 BO-89 90-99



4 6 10 4 4 2



39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5



4 10 20 24 28 39



Tentukan median laba yang diperoleh perusahaan dalam bulan Desember 2014



Jawaban 12 Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan median terhadap data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tentukan kelas median dengan menggunakan formula Nl2 = 3012 = 15.



Jadi kelas median adalah kelas yang ditempati oleh frekuensi kumulatif '15. Frekuensi kumulatif 15 berada pada kelas yang ketiga (frekuensi kumulatif 20). Dengan demikian kelas



yang ketiga adalah kelas median. 2. Tentukan median dengan menggunakan formula: Md = BMd + ((N/2 –Cf) / (fMd)) x Ci



dengan nilai-nilai sebagai berikut (Lihat tabel): Bmd = 59,5 (tepi kelas bawah kelas median) N = 30 (banyaknya data observasi/ jumlah frekuensi) Cf = 10 (frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas median) fMd = 10 (frekuensi kelas median) Ci = 10 (selisih antara tepi kelas atas suatu kelas dengan tepi kelas bawah kelas



tersebut). Sehingga mediannya: Md =59,5 +((30/2) – 10) / 10)) x10 = 59,5 + 5=64,5I Besarnya median laba yang diperoleh PT Widya adalah Rp64.500.



Modus (Mo). Modus data observasi berkelompok (grouped) dapat ditentukan dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Tentukan kelas modus! Kelas modus adalah kelas yang mempunyaifrekuensi tertinggi. 2. Tentukan modus dengan menggunakan formula: Mo = Bmo+ (( d1 / (d1 + d2)) x Ci Mo :modus Bmo : tepi kelas bawah kelas modus D1 : selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya D 2 :selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya Ci : interval kelas I



Soal 13 Tabel berikut ini adalah data mengenai laba setiap hari yang diperoleh PT Widya selama 30 hari pada bulan Desember 2014 (dala dalam ribu rupiah)' Laba



Frekuensi



40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99



4 6 10 4 4 2



Tepi Kelas Bawah 39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5



Tentukan modus laba yang diperoleh perusahaan dalam bulan Desember 20141



Jawaban 13 Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan modus adalah sebagai berikut: 1. Tentukan kelas modus! Kelas modus adalah kelas yang mempunyai frekuensi tertinggi. Pada tabel terlihat bahwa frekuensitertinggiterletak pada kelas ketiga (frekuensinya adalah 10), sehingga kelas ketiga merupakan kelas modus. 2. Tentukan modus dengan menggunakan formula: Mo=Bmo + (( d1 / (d1 + d2 )) x Ci dengan memasukkan nilai-nilai sebagai berikut (Lihat tabel): Bmo = 59,5 (tepi kelas bawah kelas modus) d1 = 4 (diPeroleh dari 10 dikurang 6) d2 = 6 (diPeroleh dari 10 dikurang 4) Ci = 10



sehingga modus (Mo) dapat ditentukan sebagai berikut: Mo = 59,5 + ((4 / (4+6)) x 10 = 63,5



Modus laba yang diperoleh PT Widya adalah Rp63'500' Hubungan antara Rata-rata (µ), Median (Md), dan Modus (Mo). Ketiga ukuran sentral tersebut di atas (µ, Md, dan Mo) dapat digunakan untuk mengetahui kemencengan (skewness) kurva poligon distribusifiekuensisuatu data observasi. Caranya adalah dengan membandingkan ketiga ukuran sentral tersebut. Ketentuannya adalah:



Apabila µ = Md = Mo, maka bentuk kurva distribusinya simetris'



Apabila µ < Md < Mo, maka bentuk kurva distribusinya menceng ke kiri (negative skewed).



Apabila µ > Md > Mo, rnaka bentuk kurva distribusinya menceng ke kanan (positive skewed).



Soal 14 Tabel berikut ini berisi data tentang laba yang diperoleh PT widya selama 30 hari pada Desember 2014 Tabel 3.3. Laba PT Widya selama 30 hari pada Desember 2014



Laba(Juta Rupiah)



Frekuensi



40