Materi Teks Cerpen Struktur Dan Kebahasaan Kelas 9abcd 1604052372 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI TEKS CERPEN STRUKTUR DAN UNSUR KEBAHASAAN



A. Struktur Cerpen 1. Orientasi Penentuan peristiwa, menciptakan gambaran visual latar, atmosfir, dan waktu kisah. Pengenalan karakter dan arah menuju komplikasi. 2. Rangkaian Peristiwa Kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa tak terduga. 3. Komplikasi Cerita berisikan akibat dari adanya masalah yang dialami tokoh utama. Akibat itu berupa konflik atau pertentangan pada diri tokoh. Konflik mempengaruhi latar waktu dan karakter. Tokoh utama mengarah ke solusi 4. Resolusi Pada struktur ini pengarang mengungkapkan solusi dari masalah yang dialami tokoh pada cerita.



B. Contoh Teks Beserta Strukturnya Teks Cerita Pendek Selamat Tinggal, Engkau Sahabatku Karya : Maman Syahman



Struktur



Mentari telah menampakkan sinarnya yang hangat, menerangi tiga sahabat dekat yang tengah berkumpul disebuah rumah terbuat dari kayu. Angin berhembus semilir lembut, menerpa daun daunan pohon dengan ukuran besar yang menari mengikuti arah berhembusnya angin. Ketiga sahabat tersebut adalah karina, helena, delia. Sebagai sahabat mereka selalu berkumpul bermain bersama sama dalam rumah kayu tersebut. Bersedagurau, tertawa dan bembira bersama, menikmati indahnya bunga bunga yang tengah berbaris nan rapi dilihat dari atas pohon. Rumah yang saati ini berdiri kokoh diatas pohon tersebut dinamakan rumah pohon persahabatan yang melambangkan persahabatan ketiga orang tersebut. Karina merupakan sosok perempuan yang sangat energik dan semangat dalam pembelajaran fisika, kimia maupun sesuatu yang berhubungan dengan sains. selain itu dia sangat suka bersedagurau dan bercanda layaknya perempuan pada umumnya. Namun sifat manja yang ia



Pada paragraf 1, 2, 3 dan 4 contoh cerpen singkat persahabatan kita akan menemukan orientasi yang memuat pengenalan tokoh dalam cerpen persahabatan ini



miliki menjadi sebuah kelemahan yang belum mampu ia kuasai. Helena sendiri adalah perempuan yang cerewet, suka berdiam diri dan memiliki hobi mendengarkan musik jass menggunakan telepon genggam yang selalu dia bawa kemapun dia pergi. Meskipun terlihat sebagai perempuan yang suka menyepelekan sesuatu, namun ia sangat alhi dalam bidang sejarah dan handal dalam bernyanyi maupun memainkan musik.Dan yang terakhir ialah Delia, ia adalah perempuan yang gemar memiliki rambut panjang yang teramat sangat baik. Ia suka menolong sahabat sahabatnya. Dia sangat pintar dalam pelajaran biologi maupun matematika. Tidak heran jika dia selalu mendapatkan predikat terbaik di kelasnya. Karena tidak pernah mendapatkan nilai rendah, ia selalu menjadi idola di sekolahannya. "Teng Tong". Lonceng sekolahan berbunyi menandakan sekolah telah memasuki jam petama membuat helena yang sedang mendengarkan musik terganggu. Suara lonceng itu menggema masuk dalam telinga helena. Sedangkan Delia dengan senyumnya yang khas nan manis mengambil buku buku dari tas coklat yang ia bawa. Namun perasaan tidak enak sedang dia rasakan, entah kenapa kepalanya mendadak sakit namun ia berusaha untuk tetap menahannya. Dan anehnya Delia selalu menoleh kanan kiri bak mencari sesuatu yang hilang. Helena yang penasaran akhirnya bertanya sambil berbisik, "Del, kamu kenapa?" Delia yang berbalik menjawab "Apa kamu melihat karina? Rasanya dari tadi aku tidak melihatnya" Helena menggeleng menandakan dia tidak tau keberadaan karina. Tiba tiba saja, seorang guru wanita berambut panjang berkilau datang seperti model iklan shampoo dan menyapa kelas "Selamat pagi anak anak" sapa bu mala dengan suara lantang. Ibu mala lalu berbalik ke meja dan nampak tengah mencari sesuatu diantara tumpukan kertas yang tampaknya sengaja dibiarkan terbengkalai dan berantakan. Tiba tiba pintu mulai terbuka secara misteris, dari pintu itu munculah bayang bayang. Dan saat dilihat ternyata itu adalah karina. Karina yang nampak kaget melihat bu mala sudah hadir secara perlahan masuk kedalam kelas tanpa menimbulkan suara sedikitpun. Delia yang tak kuat menahan tertawa melihat ekspresi karina yang nampak lucu didepan kelas. Delia dan Helena melihat karina berlari diantara dua barisan bangku coklat yang ditata dengan teramat sangat rapi hingga kahirnya karina lega telah duduk disamping Delia Setelah jam pelajaran selesai, akhirnya ketiga sahabat itu pergi ke rumah pohon tempat mereka berkumpul setiap harinya. Pada saat itu sakit kepala delia kembali kambuh, namun seperti biasanya Delia tetap merahasiakan rasa sakitnya. Hingga pada suatu hari saat kedua sahabatnya Karina dan Helena dirumah pohon menunggu kedatangan Delia untuk mengerjakan pekerjaan rumah, Namun Delia yang



Rangkaian peristiwa Pada pragraf ini kita akan menemukan awal mula masalah dan peristiwa yang tak terduga



Komplikasi Cerita yang berisiskan akibat dari adanya masalah



ditunggu tidak kunjung hadir. Sudah lima hari Delia tidak terlihat di kelas maupun di rumah pohon persahabatan. Hingga di hari keenam karena merasa penasaran Helena dan Karena datang kerumah Delia untuk menanyakan kabarnya. "Tok Tok" Suara karina mengetok pintu rumah Delia. Dalam hati karina bertanya "Kenapa ya banyak sekali kursi kursi berjajar dirumah Delia, apakah dirumahnya sedang ada acara selametan. Tapi kenapa dia tidak mengundang aku dan Helena?" Ibu Delia akhirnya membuka pintu dan menjawab pertanyaan Karina. Alangkah terkejutnya karina mendengar delia masuk rumah sakit karena terkena tumor otak. Ternyata selama ini delia telah menyembunyikan penyakitnya dari teman temannya. Delia yang telah terkena penyakit mematikan tersebut berada dirumah sakit dan tengah menunggu operasi. Sontak berita ini membuat sahabat sahabatnya menjadi tidak percaya. delia yang terlihat selalu riang itu tidak pernah berbicara dan menyinggung penyakitnya. Akhirnya karina, dan helena memberanikan diri untuk menanyakan nasib sahatanya. Ibu delia mejawab dengan penuh rasa sedih bahwa Delia telah meninggal. Ia mengambil sepucuk surat "Ini nak, delia titip ini buat temen temennya". Ibu bergegas masuk untuk menyembunyikan kesedihannya. Dalam surat tersebut bertuliskan "Untuk sahabat sahabatku, maaf selama ini aku menyembunyikan kebenaran akan diriku. Aku sudah berjuang semampuku. Tapi ini adalah batasnya, ini adalah kehendak yang maha kuasa. Sebagai manusia kita hanya bisa pasrah dan tawakan setelah berjuang. Meskipun ini akhir dari perjuanganku, aku berharap akan menjadi awal perjuangan kalian yang baru. Jaga terus tali persahabatan kita, jangan pernah lupakan aku untuk selamanya" Tulisan tangan delia tersebut sontak membuat karina dan helena menangis histeris. Mata karina terasa buram dan berkunang kunang. Dan seketika bruk, karina jatuh pingsan dan helena tidak kuat menahan rasa kaget akhirnya juga ikut tersungkur ke tanah sambil menangis.



Dalam contoh cerpen singkat persahabatan ini ditutup dengan resolusi yakni delia ternyata sakit tumor dan tengah dirawat di rumah



Sumber : https://www.cetmas.com/2015/11/cerpen-persahabatan-selamattinggal-sahabatku-sedih-banget_11.html C. Ciri-Ciri Kebahasaan Cerpen Ciri kebahasan yang menonjol pada cerita pendek adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan kata sifat Kata sifat digunakan untuk menerangkan sifat, keadaan/kondisi, watak/tabiat dari orang, benda atau binatang. Keterangan yang dijelaskan atau digambarkan oleh kata sifat dapat berupa kualitas, kuantitas, urutan maupun penekanan suatu kata. Dalam teks cerpen memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya. 2. Kata ganti orang /pronomina



Kata ganti orang dapat diturunkan kembali ke dalam tiga bagian diantaranya yakni : a. Kata ganti orang pertama. Kata ganti orang pertama terdiri atas kata ganti orang pertama tunggal (menggunakan daku, ku, saya) dan jamak (menggunakan kata kami dan kita). Contoh : Saya akan pergi ke Jakarta pada tanggal 2 Desember 2116. (kata ganti orang pertama tunggal) Kami baru akan pulang dari Jakarta pada tanggal 5 November 2016. (kata ganti orang pertama jamak) Jangan ada permusuhan diantara kita karena pada hakekatnya kita semua adalah saudara. (kata ganti orang pertama jamak) Aku akan bekerja keras demi istri dan anak-anakku. (kata ganti orang pertama tunggal) b. Kata ganti orang kedua. Kata ganti orang kedua terdiri atas kata ganti orang kedua tunggal (menggunakan kata anda, kamu, dikau, mu, dan engkau) dan kata ganti orang kedua jamak (menggunakan kata kalian, anda sekalian dan kamu sekalian). Contoh kata ganti orang kedua :  Apa Anda telah memahami akar masalah dari persoalan ini? (kata ganti orang kedua tunggal) 



Bukankah kamu sendiri yang berjanji akan mengerjakan tugas itu? (kata ganti orang kedua tunggal)







Aku akan pelajari dan cermati semua yang engkau katakan. (kata ganti orang kedua tunggal)







Maaf, apa ini barang milikmu? (kata ganti orang kedua tunggal)







Aku harap kalian bisa mengerti dan memaklumi kondisi keuangan perusahaan yang kian terpuruk dewasa ini. (kata ganti orang kedua jamak)



Terima kasih saya sampaikan kepada anda sekalian yang berkenan mendonorkan darah di acara bakti sosial ini. (kata ganti orang kedua jamak) c. Kata ganti orang ketiga Kata ganti orang ketiga terdiri atas kata ganti orang ketiga tunggal (menggunakan kata beliau, dia, ia,-nya) dan kata ganti orang ketiga jamak (mereka). 



Contoh kata ganti orang ketiga :  Rusmianti adalah anak yang sangat ramah, ia tak segan untuk tersenyum dan menyapa kepada siapa saja yang ia temui. (kata ganti orang ketiga tunggal) 



Dia mengatakan padaku bahwa esok pagi tidak ada satupun karyawan yang datang terlambat. (kata ganti orang ketiga tunggal)



Para demonstran itu sangat brutal, mereka memaksa masuk ke kantor gubenur. (kata ganti orang ketiga jamak). 3. Kata yang menunjukkan keterangan tempat Kata keterangan tempat berfungsi memberikan penjelasan dimana tempat subjek melakukan tindakan atau kegiatannya. 



Contoh kalimat keterangan tempat :  Tadi pagi Ibu pergi ke pasar







Ayah akan berangkat menuju Surabaya







Adikku adalah murid paling pintar di kelasnya







Pesawat ini akan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma



 Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya pesawat itu tiba dari Bandara Juanda 4. Konjungsi temporal yang menyatakan urutan waktu Konjungsi Temporal adalah kata konjungsi atau kata hubung yang dapat menerangkan hubungan waktu dari dua hal atau peristiwa yang berbeda. Kata ini termasuk kata hubung yang sangat erat karena berkaitannya dengan waktu. Konjungsi Temporal memiliki beberapa macam – macamnya, yaitu konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat, antara lain : a. Konjungsi Temporal Sederajat Konjungsi Temporal Sederajat adalah Kata hubung waktu sederajat, jenis kata sambung yang memiliki sifat yang sama atau sederajat. Kata hubung ini biasanya juga dapat digunakan pada kalimat majemuk yang bersifat setara. Konjungsi temporal sederajat tidak boleh ditempatkan pada bagian awal maupun akhir kalimatnya, namun harus berada pada tengah tengah kalimat. Contohnya : sebelumnya, selanjutnya, setelahnya, lalu, kemudian, dan sesudahnya. b. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat Konjungsi Temporal Tidak Sederajat adalah kata sambung yang menghubungkan beberapa kalimat yang bertingkat atau tidak sederajat. Kata hubung ini dapat juga berguna untuk jenis kalimat majemuk. Konjungsi tersebut bisa terletak di awal kalimat, tengah kalimat ataupun di akhir kalimat. Contohnya : sambil, bila, demi, sementara, sebelum, sejak, apabila, waktu, tatkala, ketika, semenjak, dan sebagainya. 5. Penggunaan ungkapan Ungkapan sendiri merupakan sebuah frasa idiomatic yang terbentuk dari gabungan kata yang maknanya bukan ditafsirkan berdasarkan kata – kata pembentuknya, tetapi telah membentuk makna baru. Dikarenakan ungkapan terbentuk dari gabungan kata – kata yang berbeda, maka untuk mengidentifikasi apakah gabungan kata tersebut merupakan ungkapan atau tidak, perlu dilihat ke dalam konteks kalimat yang menyertainya. Hal ini dikarenakan gabungan kata tersebut bisa memiliki dua makna yang berbeda yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna kiasan (konotasi). Contoh: Gulung tikar Gabungan kata teresebut belum bisa dikatakan sebagai ungkapan jika belum disertakan ke dalam kalimat karena maknaya belum jelas. a. Andi diperintah oleh ibunya untuk gulung tikar yang ada di ruang tamu. b. Akibat tidak ada yang membeli barang dagangannya, pengusaha itu gulung tikar. Kalimat no dua merupakan kalimat ungkapan karena “gulung tikar” membentuk makna konotasi yaitu bangkrut, sedangkan kalimat pertama bukan merupakan ungkapan karena “gulung tikar” yang dimaksud adalah makna denotasi yaitu menggulung tikar. 6. Penggunaan kalimat langsung Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Ciri-ciri kalimat langsung: a. Pada kalimat langsung kalimat petikan ditandai dengan tanda petik. b. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital.



c. Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca (,) koma. d. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung. e. Pola susunan: Pengiring, ”kutipan” “Kutipan,” pengiring “Kutipan,” pengiring, “kutipan” f. Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan. 7. Penggunaan majas sebagai cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya. Penggunaan majas dapat menimbulkan makna konotasi bagi pembaca. Beberapa majas yang sering digunakan: a. Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia (baca; Majas Personifikasi). Contoh; “daun pepaya itu melambai-lambai seolah mengajak ku bermain bersama.” b. Metafora, yaitu gaya bahasa yang digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan atau perbandingan (baca; Majas Metafora). Contoh: “Pria yang sukses itu dulunya dianggap sampah masyarakat. c. Asosiasi, yaitu gaya bahasa yang membandingkan dua objek berbeda, namun disamakan dengan menambahkan kata sambung bagaikan, bak, atau seperti. Contoh: Wajah ayah dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua. d. Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan terkesan tidak masuk akal. Contoh: “Pria itu memiliki semangat yang keras seperti baja, tentu ia akan menjadi orang sukses.” e. Simile, yaitu gaya bahasa yang menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan. Contoh: “Anak kecil itu menangis bagaikan anak ayam kehilangan induknya.” f. Alegori, yaitu gaya bahasa yang menyandingkakan suatu objek dengan kata kiasan. Contoh: “Mencari wanita yang sempurna seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.” g. Ironi, yaitu gaya bahasa yang memakai kata kiasan dimana artinya berlawanan dengan fakta sebenarnya. Contoh: “Wah ruang belajar mu sangat rapih, sampaisampai sulit untuk duduk di sini.” h. Litotes, yaitu suatu ungkapan seperti merendahkan diri, meskipun pada kenyataan sebenarnya justru sebaliknya. Contoh: “Silahkan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini.” Rumah disebut sebagai gubuk.



i. Paradoks, yaitu suatu gaya bahasa yang membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi kebalikannya. Contoh: “Di tengah keramaian itu aku merasa kesepian.”