Ma'an Scarf Hijab [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENJUALAN SCARF BERBAHAN VOAL DAN KATUN BERKUALITAS NAMUN HARGA BERSAHABAT



Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Dellia Milla Vernia, SE., M.M. Di susun oleh : Paramita Agustina (201613500210) Novia Atna Hotri (201613500234) Erma Widya Syahri (201613500265) Nanik Moholifah (201613500281)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2020



PENDAHULUAN



Menutup aurat dengan hijab merupakan kewajiban bagi seluruh wanita muslim. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam sehingga sebagian besar wanita di Indonesia menggunakan jilbab untuk menutup auratnya. Seperti contohnya di kampus Universitas Indraprasta PGRI, kebanyakan mahasiswi menggunakan jilbab. Namun para remaja saat ini menggunakan jilbab dengan model yang beragam. Remaja saat ini seakan tidak ingin tampil monoton dengan bahan jilbab yang sudah biasa dipasaran. Trend bahan jilbab yang sedang disukai oleh para remaja dan dewasa saat ini adalah jilbab berbahan kain Satin Velvet, bahan Katun, Scarf Voal. Banyak sekali yang mencari jilbab berbahan kain Satin Velvet, kain Katun, dan Voal ini. Namun, para pedagang jilbab yang kebanyakan nampaknya belum mengerti apa yang sedang ngetrend di kalangan para remaja milenial dan hijaber syar’i. Sehingga, jilbab-jilbab berbahan Voal yang bagus sulit didapatkan dan cenderung mahal. Selama ini para remaja yang mempunyai jilbab tersebut mereka membelinya di online store yang mereka temukan di sosial media dan Online Shop. Dari hasil survei yang kami lakukan, masih banyak remaja yang ingin berjilbab dan tetap tampil



bergaya



dengan



mengikuti



trend



saat



ini.



Atas



dasar



itu



kami



berkeinginan untuk membuka bisnis dengan menjual jilbab yang sedang sangat ngetrend saat ini, yaitu jilbab berbahan Voal dan ditambahkan motif yang banyak disukai remaja milenial misalnya motif polkadot, motif stripes, bunga-bunga atau abstract dengan warna yang soft. Berbekal media sosial di handphone kami, kami bisa dengan mudah memantau bagaimana saja trend jilbab yang sedang disukai oleh para remaja sehingga kami tidak akan



sepi pelanggan. Karena berbisnis dengan berjualan barang yang sedang dicari di pasaran adalah prospek bisnis yang menarik dan berpeluang memberikan keuntungan .



A. Visi & Misi Visi 



Mendorong muslimah untuk berhijab dengan memberikan varian hijab yang menarik dan harga yang terjangkau







Membuka peluang bisnis hijab yang mampu mengembangkan perekonomian Indonesia



Misi 



Mengembangkan usaha scraf yang mampu menumbuhkan keinginan muslimah untuk menutup aurat







Memberikan kepuasan terhadap pelanggan







Menjual produk dengan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau.







Mengembangkan business and charity dalam usaha ini



B. Perencanaan Pengembangan Usaha Usaha yang kami jalankan yaitu produk scraf hijab, berupa scraf segiempat motif dan polos dengan keunggulannya adalah anti air atau waterproof. Banyak para muslimah mengeluhkan hijab nya yang kadang kala hujan basah dan lepek dengan memilih produk kami, insya allah hijab yang anda kenakan tidak lagi basah dan lepek. Dengan kami memilih usaha ini kami yakin usaha kami akan berkembang dan maju.



C. Membuat Rencana Inovasi Produk Kami merencanakan inovasi produk scraf dengan berbagai model, bahan dan motif, yang pada umumnya scraf hanya bisa digunakan untuk sehari-hari dalam keadaaan non formal, kami ingin memodifikasi scraf kami dalam bentuk yang lebih elegan dan berpenampilan mewah sehingga dapat digunakan di berbagai acara formal maupun non formal.



BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)



Apa itu Business Model Canvas (BMC)? Business Model Canvas (BMC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyederhanakan konsep bisnis yang rumit agar dapat di manfaatkan oleh wirausahawan untuk membuat, mendiskusikan, dan memahami sebuah model bisnis dengan lebih sistematik. Pondasi/ kerangka dalam bisnis, antara lain: 1.



Customer Segments Customer Segments yang cocok untuk produk ini adalah semua perempuan yang menggunakan hijab untuk beraktifitas sehari-hari yang formal maupun non formal. Produk ini dapat digunakan pada usia minimal 12 tahun. Yang dimana umur 12 tahun ke atas dianggap sudah mampu untuk memahami cara berpakaian yang baik dan benar. Adapun segmentasi yang tepat sesuai dengan geografis adalah kota-kota besar karena memiliki tingginya mobilisasi dan beragamnya aktivitas yang dilakukan dalam satu hari.



2.



Value Proposition  Value proposition merupakan nilai tambah yang tidak dimiliki pesaing lainnya. Nilai yang terdapat pada produk ini adalah Simple, Stylish, Comfortable and Modern. Kami membawakan nilai ini karena kami ingin menampilkan desain yang bermotif simple tapi modern agar tidak terlihat terlalu ramai namun tetep terlihat stylish dan fashionable yang dapat digunakan untuk acara formal maupun informal. Karena produk ini dapat digunakan dalam acara apapun, maka kenyamanan merupakan hal yang paling penting dalam produk ini.



3.



Channels Channels merupakan suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan value proposition, dan memasarkan kepada customer segments yang telah ditentukan sebelumnya. Pemasaran yang digunakan pada produk ini dengan cara pemasaran langsung serta pemasaran tidak langsung. Untuk menciptakan awareness terhadap produk ini, yaitu berupa word of mouth, pembuatan social media (instagram dan Whatsapp), serta pembuatan e-commerce  (shopee, tokopedia dan Lazada). Beberapa wadah tersebut dapat digunakan sebagai sarana informasi mengenai produk, pembelian dan juga pemesanan. Konten yang terdapat pada social media berupa katalog produk, dan informasi mengenai potongan harga, baik untuk pelanggan baru maupun lama. Untuk pembelian produk Ma’an dapat dilakukan secara direct selling (stand bazar atau pemesanan langsung via CS) dan online order. Dalam distribusinya produk ini dapat melalui JNE, J&T, SiCepat, dan Go-send (Jabodetabek). Untuk after sales, Ma’an memberikan pengembalian barang maksimal lima hari jika terdapat kecacatan pada produk.



4.



Customer Relationship  Customer Relationship merupakan hubungan yang dibangun terhadap pelanggan. Customer relationship yang akan dilakukan oleh produk ini adalah personal assistance dan co-creation. Pada customer relationship, Ma’an menyediakan layanan customer service secara online melalui media sosial, meminta testimoni dan umpan balik kepada konsumen yang sudah membeli produk ini, serta memberikan potongan harga kepada konsumen lama maupun konsumen baru.



5.



Revenue Streams Revenue Streams merupakan aliran pemasukan pendapatan. Pemasukan yang didapat dari produk ini berasal dari hasil penjualan dari produk Ma’an itu sendiri dengan target keuntungan 50% dari modal. Metode pembayarannya dapat dilakukan melalui cash dan transfer antar bank. Namun, harga dapat berubah seiring dengan kenaikan bahan baku pembuatan hijab tersebut.



6.



Key Activities Key Activities merupakan aktivitas kunci yang terdapat pada produk ini agar produk ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Aktivitas pertama adalah pembelian bahan baku untuk proses produksi, dan juga pemilihan warna dan motif yang simple. Selanjutnya, pencarian koveksi untuk proses pembuatan Ma’an yang  sangat berkualitas dan terpercaya. Aktivitas terpenting selanjutnya adalah marketing. Pada tahap promosi, produk ini dipasarkan melalui online  maupun offline. Media offline, berupa word of mouth, membuka stand bazar dan pemesanan langsung melalui CS. Sedangkan media onlinenya, yaitu media sosial (instagram, Whatsapp) dan melakukan endorsement kepada public figure yang memiliki pengaruh besar sesuai dengan bidang ini (apabila produk ini sudah banyak dikenal masyarakat).



7.



Key Resources  Key Resources merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan bisnis. Pada intelektual, nama dari brand Ma’an itu sendiri. Dalam segi sumber daya manusia, meliputi konveksi yang akan memproduksi hijab scarf Ma’an, photographer dan videographer untuk membuat visualisasi dari produk ini kepada konsumen, dan juga  influencer social media untuk memasarkan produk. Pada sumber daya modal, produk ini menggunakan modal bersama (anggota kelompok) untuk memulai usaha.



8.



Key Partnership  Key Partnership merupakan asset terpenting dalam membuat model bisnis.  Key Partnership pada produk ini adalah konveksi yang memproduksi hijab, supplier bahan baku, influencer, photographer, videographer dan juga jasa ekspedisi (JNE, J&T, SiCepat, dan Go-send (Jabodetabek)).



9.



Cost Structure Cost Structure adalah biaya yang produk Ma’an keluarkan berdasarkan key activities, key resources, dan key partnership. Cost Structure pada produk ini adalah pada research & development, biaya operasional, biaya marketing, dan biaya produksi (material, shipping, packaging, dan factory cost).



1.



1. 2. 3. 4.



Konveksi yang menjahit jilbab Supplier bahan baku Jasa ekspedisi Photographer



2. 3. 4. 5.



1.



2.



1. 2. 3.



Pembelian bahan baku Pemilihan motif dan warna kain Pencarian konveksi atau penjahit Desain produk dan label merk Marketing



Simple, Stylish, Comfortable and Modern



1. Social Media (Instargram dan Whatsapp) 2. E-commers (Shoppe) 3. Stand Bazar (Angket) 4. Direct selling (Lansung pesan ke CS)



Sumber daya manusia : penjahit, anggota kelompok sebagai CS Sumber daya modal : modal patungan



Biaya produksi Rp. 2.000.000 Biaya marketing Rp. 200.000 Biaya operasional Rp. 300.000



-Wanita usia minimal 12 tahun



1. Social Media (Instargram dan Whatsapp) 2. E-commers (Shoppe) 3. Stand Bazar 4. Direct selling (Lansung pesan ke CS)



-



Pendapatan dari penjualan jilbab 50 jilbab : Rp. 3250.000 degan harga satuan jilba Rp. 65.000