Memandikan Pasien [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “MEMANDIKAN PASIEN DEWASA DIATAS TEMPAT TIDUR”



OLEH: NATALIA ADINDA NIM : 225202000487



AKADEMI KEPERAWATAN ST. ELISABETH LELA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2020/2021



i



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “MEMANDIKAN PASIEN DEWASA DIATAS TEMPAT TIDUR“. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah. Atas dorongan dan bimbingannya serta semua pihak yang ikut berperan dalam penyusunan makalah ini, penulis ucapkan banyak terimakasih. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan yang lebih baik di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.



Maumere, 09 Oktober 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................................



i



KATA PENGANTAR ................................................................................................



ii



DAFTAR ISI ...............................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................



1



B. Rumusan Masalah ............................................................................................



2



C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian .........................................................................................................



3



B. Tujuan .............................................................................................................



3



C. Indikasi ............................................................................................................



3



D. Kontraindikasi .................................................................................................



3



E. Persiapan .........................................................................................................



4



F. Prosedur Pelaksanaan .......................................................................................



4



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................................



8



B. Saran .................................................................................................................



8



DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................



9



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat bekerja dengan bervariasi klien yang memerlukan bantua hygiene pribadi atau harus belajar tehnik hygiene yang sesuai. Hygiene adalah ilmu kesehatan, cara perawatan diri manusia untuk memelihara keehatan mereka disebut hygiene perorangan. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan keehatan.Seperti pada orang sehat memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang ssakit atau tantangan fisik memerlukan perawat untuk melakukan praktek kesehatan yang rutin.Selain itu, beragam factor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktek hygiene klien.Perawat menentukan kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri dan memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhan dan pilihan klien. Memandikan



klien



merupakan



bagian



perawatan



hygiene



total.Mandi dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapetik. Mandi adalah salah satu cara mempertahankan kebersihan kulit. Mandi akan membantu menciptakansuasana rileks, menstimulasi sirkulas pada kulit, meningkatkan citra diri



dan menstmulasi kecepatan maupun



kedalaman respirasi. Ketika klien tidak mampu mandi atau melakukan perawatan kulit ribadi maka perawat memberikan bantuan hygiene dengan cara dan pada waktu yang tepat. Interaksi antara perawat dank lien selama mandi atau perawatan kulit akan member perawat kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang berarti dengan klien.



1



B. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini adalah bagaimana tehnik atau langkah-langkah dalam memandikan pasien di tempat tidur.



C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalh untuk mengetahui bagaimana tehnik atau langkah-langkah memandikan pasien yang benar dan tepat.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Memandikan pasien di tempat tidur adalah tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur. Memandikan pasien di tempat tidur merupakan suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan air bersih, sabun dan atau larutan antiseptic.



B. Tujuan Tujuan dari memandikan pasien di tempat tidur antara lain; 1. Menjaga kebersihan tubuh 2. Mengurangi infeksi akibat kulit kotor 3. Merangsang peredaran darah, otot-otot dan urat saraf bagian periver (saraf tepi) 4. Menambah kenyaman pasien 5. Mencegah timbulnya luka dan komplikasi pada kulit 6. Mendidik penderita dalam kebersihan perorangan.



C. Indikasi 1. Pada



semua



pasien



baru



bila



kotor



sekali



memungkinkan. 2. Pada semua pasien yang dirawat (rutin 2x sehari) 3. Segera pada post partum 4. Bila diperlukan sewaktu-waktu



D. Kontra Indikasi 1. Pada pasien yang memiliki luka bakar yang luas



3



dan



keadaan



E. Persiapan 1) Persiapan pasien dan keluarga ➢ Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan ➢ Menjelaskan prosedur tindakan ➢ Anjurkan pasien untuk BAK atau BAB terlebih dahulu 2) Persiapan alat dan bahan ➢ Baskom mandi 2 buah, masing-masing berisikan air dingin dan air hangat ➢ Pakaian pengganti ➢ Kain penutup/selimut mandi ➢ 2 buah handuk, 2 buah washlap ➢ Tempat untuk pakaian kotor ➢ Sampiran, sabun, bedak, deodorant, lotion dan sisir ➢ Sarung tangan ➢ 2 buah celemek 3) Persiapan lingkungan ➢ Pintu, jendela/gorden dituup, sampiran bila perlu di pakai. ➢ Selimut dan bantal di pindahkan dari tempat tidur. Bila bantal masih dibutuhkan dipakai seperlunya. ➢ Perawat berdiri disisi (kiri/kanan) pasien.



F. Prosedur Pelaksanaan ✓ Cuci tangan. ✓ Lakukan persiapan lingkungan. ✓ Beri tahu pasien bahwa pakaian bagian atas harus dilepas, lalu bagian yang terbuka tersebut ditutup dengan selimut mandi.



4



✓ Pasien dimandikan dengan urutan berikut; Membasuh muka •



Bentangkan handuk kecil dibawah kepala.







Bersihkan muka, telinga, dan leher dengan washlap lembab, lalu keringkan dengan handuk.







Tanyakan apakah pasien ingin menggunakan sabun atau tidak.







Gulung handuk.



Membasuh lengan •



Turunkan selimut mandi atau kain penutup ke bagian perut pasien.







Ke ataskan kedua tangan pasien, pasang handuk besar diatas dada pasien secara melintang, lebarkan kekiri dan kekanan sehingga kedua tangan pasien dapat diletakkan diatas handuk.







Basahi tangan pasien dengan washlap air bersih kemudian sabuni dengan menggunakan washlap. Lakukan dari bagian terjauh dari perawat dan dibilas sampai bersih mulai dari tangan yang dekat dengan perawat. Lalu keringkan dengan handuk. Lakukan prosedur ini pada lengan yang satunya. Air yang kotor diganti dengan yang bersih.



Membasuh dada dan perut •



Tanggalkan pakaian bawah pasien dan turunkan selimut sampai perut bagian bawah.







Kedua tangan di keataskan, angkat handuk dan bentangkan pada sisi pasien.







Basahi ketiak, dada dan perut pasien dengan washlap basah, beri sabun kemudian bilas dan keringkan. Lakukan pada sisi pasien



5



yang terjauh dari perawat kemudian pada sisi yang dekat dengan perawat. Selanjutnya, tutup dengan kain penutup atau handuk lain. Membasuh punggung •



Pasien dimiringkan kekiri.







Bentangkan handuk dibawah punggung sampai bokong pasien.







Basahi punggung sampai bokong, beri sabun kemudian bilas dan keringkan dengan handuk.







Miringkan pasien kekanan, lakukan langkah 2 dan 3







Kemudian pasien ditelentangkan, kenakan pakaian bagian atas yang bersih dengan rapi.



Membasuh kaki •



Keluarkan kaki pasien yang terjauh dari perawat dari dalam selimut mandi.







Bentangkan handuk di bawah kaki tersebut dan lutut ditekuk.







Basahi kaki mulai dari pergelangan kaki sampai ke pangkal paha, beri sabun kemudian bilas dan keringkan. Lakukan juga pada kaki yang satu lagi.



Membasuh daerah lipat paha dan genital •



Bentangkan handuk dibawah bokong dan bagian bawah perut







Basahi daerah lipat paha dan genital, beri sabun, bilas lalu keringkan







Angkat handuk dari bawah bokong pasien dan kenakan pakaian bagian bawah pasien.



6



✓ Setelah rapi, ganti selimut mandi pasien dengan selimut tidur. ✓ Atur posisi pasien senyaman mungkin, pasang kembali bantal pasien. ✓ Bereskan pakaian dan alat tenun yang kotor serta peralatan lain dan kembalikan ke tempatnya. ✓ Cuci tangan.



7



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Beberapa pasien mungkin harus dimandikan ditempat tidur. Pasien lain dengan izin dokter diperbolehkan untuk mandi tub atau mandi shower. Perawatan mandi deenan air hangat dan sabun yang lembut diberikan untuk menghilangkan kotoran dan ringat, meningkatkan sirkulasi danmemberikan latihan ringan pada pasien (Hegner, 2003). Mandi parsial atau mandi sebagian ditempat tidur termasuk memandikan



hanya



bagian



badan



yang



dapat



menyebabkan



ketidaknyamanan atau bau jika tidak mandi (misalnya tangan, muka, daerah parineal dan axilla) (Potter, 2006). Kamar pasien tanpa melihat tempat tidurnya adalah rumah bagi pasien selama ia berada di rumah sakit. Tempat tidur yang rapi memberikan keamanan dan kenyamanan yang sangat berperan penting bagi kesejahteraan pasien (Hegner, 2003). Sikap baring pasien sebaiknya diusahakan yang menyenangkan baginya. Pasien yang tidak dapat bergerak aktif sendiri karena lumpuh atau pingsan harus diubah sikap baringnya 2 sampai 3 jam karena daerah yang tertekan terus menerus dapat terganggu aliran darahnya sehingga mudah timbul dekubitu (Rosmawarna, 1985).



B. Saran 1. Jangan menimbulkan rasa malu pasien dan tetap menjaga kesopanan. 2. Pada pasien yang dapat mandi sendiri, perawat menyiapkan alat-alat dan membantu seperlunya.



8



DAFTAR PUSTAKA http://nersferdinanskeperawatan.wordpress.com/2010/03/01/mema ndikan-pasien-di-tempat-tidur-dengan-posisi-berbaring/ Kusyati,Ns Eni,S.Kep,dkk. 2006. Keperawatan dan prosedur laboratorium. Jakarta:EGC.



9