5 0 108 KB
BAB 4 Menilai Kondisi Global
Nama : Anggraeni Dwi Riyanti Stambuk : A31115010 Jurusan : Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Pendahuluan Jumlah
bisnis
internasional
telah
tumbuh
sebagai
respons
terhadap
ditiadakannya berbagai hambatan internasional. Kondisi ekonomi internasional memengaruhi pendapatan dan beban suatu perusahaan. Oleh karna itu, kondisi ekonomi
internasional
juga
memengaruhi
nilai
perusahaan.
Lingkungan
internasional dapat memengaruhi nilai dari suatu bisnis. Kinerja dari bisnis suatu perusahaan di negara asing bergantung pada karakteristik budaya dan keuangan dari negara tersebut. Selain itu, kinerja tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di negara itu karena permintaan akan suatu produk dipengaruhi oleh tingkat penghasilan dari orang-orang lokal. Semua perusahaan yang menjalankan bisnis internasional harus membahas jenis-jenis pertanyaan.
Perusahaan-perusahaan
ini
pada
umumnya
berjuang
untuk
meningkatkan bisnis internasionalnya karena peningkatan dalam permintaan asing akan produk-produk perusahaan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih tinggi. Dengan memahami karakteristik asing yang memengaruhi tingkat bisnis internasionalnya, suatu perusahaan dapat mencoba untuk menawarkan produknya ke pelanggan asing. Dalam bab ini akan menjelaskan bagaimana penilaian atas lingkungan global oleh suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara yang memaksimalkan nilai perusahaan tersebut.
Permasalahan 1)
Bagaimana bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja perusahaan?
2)
Bagaimana menjalankan bisnis internasional?
3)
Apa bentuk hambatan terhadap bisnis internasional yang telah berkurang dan hambatan yang masih ada?
4)
Bagaimana karakteristik asing memengaruhi bisnis internasional?
5)
Bagaimana pergerakan nilai tukar dapat memengaruhi kinerja perusahaan?
Pembahasan Kondisi ekonomi internasional memengaruhi pendapatan dan beban suatu perusahaan. Oleh karna itu, kondisi ekonomi internasional juga memengaruhi nilai perusahaan. Lingkungan internasional dapat memengaruhi nilai dari suatu bisnis. 1 Bisnis Internasional Dapat Meningkatkan Kinerja Bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan meningkatkan pendapatan atau mengurangi bebannya. Salah satu dari kedua hasil tersebut akan mengarah ke laba yang lebih tinggi bagi perusahaan itu. Perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional pada umumnya disebut sebagai
perusahaan
multinasional.
Terdapat
berbagai
motif
bagi
bisnis
internasional, dan masing-masing motif tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh manfaat dengan cara yang dapat meningkatkan kinerjanya. Beberapa motif yang lebih umum untuk menjalankan bisnis internasional adalah : ►
Menarik permintaan asing Dalam
suatu
kondisi
tertentu,
suatu
perusahaan
dapat
mempertimbangkan pasar asing di mana terdapat permintaan potensial. Banyak perusahaan telah berhasil memasuki pasar asing baru guna menarik sumber pemintaan baru. ► Memanfaatkan teknologi Banyak perusahaan telah mendirikan bisnis baru di negara lain, yang memiliki tingkat teknologi yang relatif rendah. Beberapa perusahaan telah mendirikan sistem telekomunikasi baru, menciptakan pembangkit tenaga, sistem jalan, dan bentuk-betuk infrastruktur lainnya memiliki bisnis yang ekstensif di negara-negara ini. ► Menggunakan sumber daya yang murah Biaya tenaga kerja dan tanah dapat bervariasi secara signifikan antarnegara. Perusahaan sering kali mencoba untuk mendirikan fasilitas produksi di lokasi di mana biaya tenaga kerja dan tanah murah. ► Melakukan diversifikasi secara internasional Instabilitas adalah laba dari suatu perusahaan pada umumnya tidak stabil, hal ini disebabkan karena eksposur perusahaan terhadap perubahan
dalam
industrinya
atau
dalam
perekonomian.
Kinerja
perusahaan bergantung pada permintaan akan produk tunggal ini dan pada kondisi dari suatu ekonomi di mana perusahaan menjalankan bisnisnya. Perusahaan dapat mengurangi risiko semacam itu dengan menjual produknya di berbagai negara.
2 Menjalankan Bisnis Internasional Suatu perusahaan dapat menggunakan beragam metode untuk menjalankan bisnis internasional. Metode-metode yang lebih umum untuk menjalankan bisnis internasional yang sebaiknya dipertimbangkan oleh perusahaan adalah : ► Mengimpor Mengimpor (importing) melibatkan pembelian produk atau jasa asing. Tingkat sejauh mana perusahaan mengimpor perlengkapan dipengaruhi oleh hambatan perdagangan pemerintah. Pemerintah dapat mengenakan tarif (tariff) atau pajak atas produk-produk impor. Pemerintah juga dapat mengenakan
kuota
(quota)
pada
produk-produk
impor,
sehingga
membatasi jumlah produk tertentu yang dapat diimpor. Jenis hambatan perdagangan ini mungkin saja lebih restriktif dibandingkan dengan tarif karena kuota menetapkan secara eksplisit batasan jumlah dari produk tertentu yang dapat diimpor. ► Mengekspor Mengekspor (exporting) adalah penjualan produk atau jasa (disebut dengan ekspor) ke pembeli yang ada di negara lain. Neraca perdagangan (balance of trade) adalah setara dengan tingkat ekspor dikurangi dengan tingkat impor. Saldo negatif dari neraca perdagangan disebut dengan defisit perdagangan (trade deficit) dan berarti bahwa suatu negara mengimpor (membeli) lebih banyak produk dan jasa dari negara-negara asing dibandingkan dengan yang dijual ke negara-negara asing. ► Investasi asing langsung (direct foreign investment-DFI) Banyak perusahaan terlibat dalam investasi asing langsung (direct foreign investment-DFI), yang adalah alat untuk mengakuisisi atau membangun anak perusahaan di satu atau lebih negara asing. Meskipun DFI sering kali dimungkinkan, tetapi perusahaan sebaiknya melakukan analisis yang menyeluruh atas biaya dan manfaatnya sebelum melakukan investasi. Ketika dana dibelanjakan untuk DFI, keputusan tersebut tidak dapat dengan mudah dibalik karena fasilitas di luar negeri harus dijual rugi dalam kebanyakan kasus. ► Outsourcing Perusahaan pada umumnya mengatur agar sebagian dari jasanya dilakukan di negara-negara asing sebagai cara untuk menggunakan tenaga kerja yang lebih murah. Ketika suatu perusahaan di suatu negara melakukan outsourcing, karyawan pekerjaannya ditransfer dari suatu
negara ke negara lain, dan terutama orang-orang yang kehilangan pekerjaannya perusahaan.
karena Semua
outsourcing, tindakan
ini
adalah
sangat
dimotivasi
oleh
penting tindakan
bagi untuk
memperoleh manfaat dari penggunaan tenaga kerja asing yang murah. ► Aliansi stategis Aliansi stategis (strategic alliance), yang merupakan perjanjian bisnis untuk kepentingan perusahaan-perusahaan yang terlibat. Salah satu jenisnya adalah usaha patungan (joint venture), yang melibatkan perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu. Jenis aliansi lainnya adalah perjanjian lisensi internasional (international licensing agreement), di mana suatu perusahaan memperbolehkan perusahaan asing (disebut dengan “pemegang saham”) untuk menghasilkan produkproduknya sesuai dengan instruksi yang spesifik. Ketika perusahaan asing menjual produk tersebut, perusahaan asing itu menyalurkan sebagian dari pendapatannya kepada perusahaan pemberi lisensi. Keunggulan dari lisensi adalah bahwa perusahaan mampu menjual produknya di pasar asing tanpa harus mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan ekspor atau investasi asing langsung. Tetapi, kerugiannya adalah, bahwa perusahaan asing berbagai laba dari produk yang dijual di negara asing. 3 Hambatan dari Bisnis Internasional Dalam beberapa dekade belakangan ini, faktor penting yang memberikan kontribusi bagi peningkatan bisnis internasional adalah berkurangnya hambatan perdagangan. Meskipun demikian, perusahaan yang mempertimbangkan untuk menjalankan bisnis internasional harus menyadari bahwa hambatan perdagangan tetap masih ada. ►
Pengurangan dalam Hambatan Hambatan terhadap bisnis internasional telah berkurang sejalan dengan berlalunya waktu melalui berbagai perjanjian perdagangan bebas dan pembentukan zona perdagangan bebas seperti Uni Eropa. Beberapa contoh hambatan perdagangan dikurangi yaitu, NAFTA (North American Free Trade Agreement), GATT (General Agreement on Tariffs and Trade), Amerika Latin, Uni Eropa dan berkurangnya hambatan atas investasi asing langsung.
►
Hambatan yang Tersisa Hambatan yang digunakan untuk melindungi perusahaan lokal.
Pemerintah manapun dapat tergoda untuk memberlakukan hambatan guna melindungi perusahaan-perusahaannya. Perusahaan tersebut dapat melakukan dumping yaitu menjual produk perusahaannya di negara asing pada harga yang lebih rendah di bawah biaya produksi dari produk tersebut.
Hambatan
yang
digunakan
untuk
menghukum
negara.
Hambatan perdagangan kadang kala digunakan untuk menghukum negara atas berbagai tindakan. ►
Ketidaksepahaman mengenai Kebijakan Perdagangan Internsional Ketidaksepahaman mengenai kebijakan perdagangan internasional akan selalu ada. Orang-orang yang prospek pekerjaannya dipengaruhi baik secara positif maupun secara negatif oleh perdagangan internasional cenderung
memiliki
opini
yang
sangat
kuat
mengenai
kebijakan
perdagangan internasional. Suatu perusahaan tidak bertanggung jawab untuk
menyelesaikan
konflik
kebijakan
perdagangan
internasional.
Meskipun demikian, perusahaan sebaiknya menyadari bahwa konflik semacam itu ada. Perusahaan juga harus menyadari bagaimana kebijakan perdagangan internasional memengaruhi posisi kompetitifnya dalam industri tersebut dan bagaiman perubahan dalam kebijakan dapat memengaruhi posisi perusahaan di masa depan. 4 Karakteristik Asing Memengaruhi Bisnis Internasional Ketika
suatu
perusahaan
terlibat
dalam
bisnis
internasional,
maka
perusahaan tersebut harus mempertimbangkan karakteristik berikut dari negaranegara asing : ►
Budaya Karena budaya bervariasi, suatu perusahaan harus mempelajari budaya dari negara asing sebelum terlibat dalam bisnis di sana. Keputusan yang buruk dapat diakibatkan oleh penilaian yang tidak semestinya atas selera, kebiasaan, dan adat istiadat suatu negara.
►
Sistem Ekonomi Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem ekonomi yang digunakan di negara manapun di mana perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan bisnis. Sistem ekonomi suatu negara mencerminkan tingkat kepemilikan pemerintah atas bisnis dan intervensi pemerintah dalam bisnis. Meskipun pemerintah dari setiap negara memiliki kebijakan yang unik mengenai kepemilikan dari bisnis, kebanyakan kebijakan dapat
diklasifikasikan sebagai kapitalisme, komunisme, atau sosialisme. ►
Kondisi Ekonomi Untuk memprediksi permintaan akan produknya di negara asing, suatu perusahaan harus mencoba untuk meramalkan kondisi ekonomi di negara tersebut. Kinerja keseluruhan dari perusahaan tersebut bergantung pada pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu dan pada sensitivitas perusahaan terhadap kondisi di negara itu.
►
Nilai Tukar Negara-negara pada umumnya memiliki mata uangnya masing-masing. Nilai tukar antara dolar Amerika Serikat dan mata uang lainnya berfluktuasi sejalan dengan waktu. Konsekuensinya, jumlah dolar yang dibutuhkan oleh perusahaan Amerika Serikat untuk membeli perlengkapan dari negara asing dapat berubah bahkan jika harga aktual yang dikenakan untuk perlengkapan itu oleh produsen asing tidak berubah. Ketika dolar melemah, mata uang asing menguat. Dengan demikian, perusahaan Amerika Serikat membutuhkan lebih banyak dolar untuk membeli sejumlah tertentu perlengkapan dari negara asing. Fluktuasi nilai tukar juga dapat memengaruhi harga aktual yang dibayarkan oleh pelanggan asing (bahkan jika dalam dolar tetap tidak berubah).
►
Risiko Politik dan Undang-Undang Suatu perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko politik dan iklim regulasi dari suatu negara sebelum memutuskan untuk menjalankan bisnis di sana. Risiko politik (political risk) adalah risiko bahwa tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis.
5 Pergerakan Nilai Tukar Dapat Memengaruhi Kinerja Transaksi perdagangan internasional biasanya mengharuskan pertukaran satu mata uang dengan mata uang lainnya. Pada umumnya, nilai tukar antara suatu mata uang tertentu dan dolar berfluktuasi setiap hari. Ketika nilai tukar berubah,
perusahaan-perusahaan
Amerika
Serikat
yang
terlibat
dalam
perdagangan internasional akan terpengaruh. Dampak dari pergerakan nilai tukar terhadap perusahaan Amerika Serikat dapat menguntungkan atau tidak menguntungkan, bergantung pada karakteristik perusahaan. ►
Bagaimana Nilai Tukar Memengaruhi Persaingan Asing Banyak perusahaan Amerika Serikat bersaing dengan perusahaan asing di pasar Amerika Serikat. Jika mata uang asing terapresiasi
terhadap dollar, maka para pesaing asing menjadi tidak mampu untuk bersaing di Amerika Serikat karena harga produk impor akan naik.
Kesimpulan Suatu perusahaan untuk dapat terlibat dan menjalankan bisnis internasional pasti memiliki beberapa motif yang lebih umum dengan tujuan untuk memperoleh manfaat yang dapat meningkatkan kinerjanya, yaitu menarik permintaan asing, memanfaatkan teknologi, menggunakan sumber daya yang murah, dan melakukan diversifikasi
secara
internasional.
Dalam
menjalankan
bisnis
internasional,
perusahaan memiliki beberapa cara utama, diantaranya : mengimpor, mengekspor, imvestasi asing langsung, outsourcing, dan aliansi strategis. Beberapa bentuk hambatan terhadap bisnis internasional telah berkurang, akan tetapi masih ada bentuk hambatan yang tersisa. Pergerakan nilai tukar dapat memengaruhi perusahaan dalam berbagai cara, bergantung pada karakteristiknya,. Karakteristik itulah yang dapat memengaruhi bisnis internasional dalam suatu perusahaan.
Daftar Pustaka Madura, Jeff. 2007. Introduction To Business, 4th Edition, diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto dan Krista. Jakarta Selatan: Salemba Empat.