6 0 75 KB
BAB 11 Menilai Kebutuhan Usaha A. Pengertian Kebutuhan Usaha Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan usaha tersebut. Kebutuhan usaha yang diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai beroperasi. Dengan kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi. Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha perhotelan memerlukan jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang berbeda dengan bidang industri, berbeda pula dengan bidang pertanian Cokelat. Baik jenis maupun jumlah kebutuhan usaha memerlukan penilaian secara benar dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada saat usaha hendak dijlankan. Kekurangan akan menyebabkan
adanya
penambahan
biaya
dan
kelebihan
akan
mengakibatkan adanya yang mubazir dan tidak bermanfaaat sehingga pengeluaran
biaya menjadi
berlebihan.
Jumlah kebutuhan usaha
perusahaan juga disesuaikan dengan tujuan perusahaan saat ini. Namun, dapat pula dibuat kebutuhan untuk beberapa periode kedepan . penyusunan kebutuhan ini harus dilakukan secara benar sehingga tidak ada yang ketinggalan. Setelah jenis-jenis kebutuhan disusun secara lengkap, langkah selanjutnya adalah menentukan komponen harga setiap jenis kebutuhan. Harga pada setiap jenis komponen yang diterapkan harus benar-benar sesuai dengan harga pasar, atau harga dipatok berdasarkan prediksi kondisi yang akan terjadi pada periode tertentu. Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan usaha yang
diperlukan.selain itu, dapat diketahui jumlah biaya setiap komponen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan
untuk
mendirikan atau menjalankan usaha tersebut. Dengan diketahuinya total kebutuhan usaha, dapat diketahui beberapa kekurangan dana yang dimiliki sekarang ini. Untuk menutup kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari berbagai sumber, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Namun biasanya untuk usaha yang baru berjalan, pihak perbankan sulit atau bahkan tidak mau meminjamkan modal. Dalam peraktiknya perbankan hanya mau membiyai usaha yang sudah berjalan baik yang merupaka perluasan usaha atau penambahan kapasitas produksi. Artinya dunia perbankan hanya mau membiayai usaha yang sudah berjalan. Oleh karena itu untuk usaha yang baru kebutuhan dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau pihak lainnnya. Modal sendiri dapat berupa penyetoran modal dari pemegang saham atau dari modal sumbangan. Bagi perusahaan yang sudah berjalan, disamping modal bank dapat pula menggunakan cadangan laba atau laba yang belum dibagi. B. Biaya Kebutuhan Usaha Setelah kita mengetahui jenis kebutuhan yang diperlukan untuk usaha, kita akan merinci jumlah setiap jenis kebutuhan kemudian harus dususun anggaran untuk kegiatan dalam periode tertentu. Artinya dengan mengetahui jenis dan jumlah kebutuhan usaha, kita dapat membuat rencana anggaran untuk memulai suatu usaha dan selama perusahaan berjalan beberapa periode. Besarnya dana (uang) yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen jenis kebutuhan dan total biaya yang dikeluarkan ini kita kenal dengan nama biaya kebutuhan usaha disesuaikan dengan jenis usaha yang kan dijlankan. Artinya komponen biaya kebutuhan usaha tergantung dari jenis usahanya. Secara garis besar jenisjenis komponen kebutuhan usaha meliputi:
1. Biaya prainvestasi
Biaya Pengurusan izin-izin
Biaya Study Kelayakan
2. Biaya pembelian aktiva tetap a. Aktiva tetap Berwujud
Tanah
Gedung / Bangunan
Mesin
Kendaraan
Perlengkan dan
Peralatan
b. Aktiva tetap tak berwujud
Hak Patent
Hak Cipta
Hak Merk Dagang
Franchises
Leasehold
Goodwill
Dan lainnya
3. Biaya operasional
Gaji karyawan
Upah
Biaya Administrasi
Biaya Listrik
Biaya Telepon
Biaya Air
Biaya Pemeliharaan
Pajak
Premi Asuransi
Biaya Pemasaran
Dan biaya lainnya
Biaya prainvistasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka memulai suatu usaha.jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini misalnya biaya survei lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izin-izin, pengurusan dan pembersihan lahan, serta biaya praivestasi lainnya. Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Biaya pembelian aktiva tetap berwujud adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan, pembelian mesinmesin atau peralatan,pembelian kendaraan operasional, pembelian inventanris kantor, seperti meja, kursi dan computer. Sementara itu, aktiva yang tidak berwujud terdiri dari pembelian lisensi, hak paten, atau system franchising (walaba). Biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan adalah sejumlah dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan . biaya operasional meliputi gaji karyawan, upah , biaya listrik, biaya elpon, air biaya pemeiharaan, pajak premi asuransi, biaya pemasaran dan biaya-biaya lainnya. C. Contoh Kebutuhan Usaha Setelah kita merinci kompoen kebutuhan investasi, selanjutnya kita kan memasukkan nilai rupiah yang dibebankan pada setiap komponen kedalam suatu daftar atau table. Tujuannya adalah agar mudah dibaca dan dipahami serta dianalisis kebenaran dan keakuratannya. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan kegitan persiapan pendirian dan menjalankan suatu usaha. Berikut ini contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan in-vistasi yang dikeluarkan jika kita hendak mendirikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pom bensin disuatu lokasi tertentu. No Nama Kebutuhan 1 Biaya Pra investasi 2 Biaya Aktiva Tetap a. Biaya pembelian tanah untuk lokasi SPBU (3000 m)
Jumlah Rp. 350.000.000.00,Rp. 9.000.000.000.00,-
b. Biaya bagunan dan parasarnanya
Bangunan kantor 1 buah
Rp. 50.000.000.00,-
Kios penjualan 4 buah
Rp. 70.000.000.00,-
Bangunan gudang 1 buah
Rp. 25.000.000.00,-
Mushollah 1 buah
Rp. 10.000.000.00,-
Toilet 2 buah
Rp. 10.000.000.00,-
Banguna gengset 1 buah
Rp. 90.000.000.00,-
Jalan dan penerangan
Rp. 75.000.000.00,-
Pagar dan taman
Rp. 15.000.000.00,-
Rumah racun api
Rp. 20.000.000.00,-
Signboard pertamina 2 buah
Rp. 15.000.000.00,-
Mobil 2 buah
Rp. 25.000.000.00,-
Sarana dan perlengkapan lainnya
Rp. 50.000.000.00,-
c. Biaya pembelian peralatan
Tangki pendam 4 buah
Rp. 800.000.000.00,-
Pompa BBM 6 buah
Rp. 300.000.000.00,-
Listrik PLN 10.000 watt
Rp. 15.000.000.00,-
Mesin diesel 2 buah
Rp. 80.000.000.00,-
Pemadam api
Rp. 55.000.000.00,-
d. Investasi kantor
Meja 3 buah
Rp. 1.500.000.00,-
Kursi 6 buah
Rp. 1.200.000.00,-
Lemari dan rak 3 buah
Rp. 2.250.000.000,-
Computer 2 buah
Rp. 8.000.000.00,-
Telepon 2 buah
Rp. 1.000.000.00,-
Mesin fax 1 buah
Rp. 500.000.00,-
e. Modal kerja
Biaya bahan baku selama 1 bulan
Rp. 500.000.000.00,-
Biaya tenaga kerja 6 bulan
Rp. 45.000.000.00,-
Listrik, air, telepon dll Jumlah Kebutuhan investasi
Rp. 35.000.000.00,Rp. 11.950.950.000.00,-
Dana yang tersedia (modal sendiri) Dana pinjaman
Rp.7. 000.000.000.00,Rp. 4.950.950.000.00,-
Secara garis besar kebutuhan investasi digambarkan sebagai berikut: No 1
Nama Kebutuhan Kebutuhan investasi
Jumlah
Biaya prainvestasi
Rp. 350.000.000.00,-
Biaya pembelian tanah
Rp. 9.000.000.000.00,-
Biaya bagunan dan prasananya
Rp. 755.000.000.00,-
Biaya pembelian peralatan
Rp. 1.250.000.000.00,-
Inventaris kantor
Rp. 15.950.000.00,Rp. 580.000.000.00,-
Modal kerja Jumlah kebutuhan dana
Rp. 11.950.950.000.00,-
Dana sendiri
Rp. 7.000.000.000.00,-
Dana pinjaman bank
Rp. 4.950.950.000.00,-
Contoh lain kebutuhan investasi adalah pendirian lembaga pendidikan model franchising, yaitu : No 1 2
Nama Kebutuhan Biaya Prainvestasi Pembelian Aktiva
Jumlah Rp. 20.000.000,00-
a. Sewa ruko 5 tahun @ Rp 40.000.000,00
Rp. 200.000.000,00-
b. Biaya franchising selama 5 tahun
Rp. 150.000.000,00-
c. Prasarananya
Papan nama
Rp. 5.000.000,00-
Mobil 1 buah
Rp. 150.000.000,00-
Motor 2 buah
Sarana dan perlengkapan lainnya
Rp. 25.000.000,00-
AC 4 buah @ Rp 3.000.000,00
Rp. 10.000.000,00-
d. Biaya peralatan kantor
Rp. 12.000.000,00
Meja 8 buah @ Rp 1.000.000,00
Kursi 200 buah @ Rp. 200.000,00
Rp. 8.000.000,00-
Lemari dan Rak 6 buah
Rp. 40.000.000,00 Rp. 6.500.000,00-
3
Papan tulis
Rp. 5.000.000,00-
Overhead proyektor 10
Rp. 10.000.000,00-
Komputer @ Rp 4.000.000,00
Rp. 8.000.000,00-
Telepon 2 buah
Rp. 3.000.000,00-
Mesin fax 1 buah
Rp. 1.000.000,00-
Mesin ketik manual 1 buah
Rp. 500.000,00-
Listrik PLN 10.000 Watt Modal Kerja
Rp. 15.000.000,00-
a. Biaya bahan ajar selama 6 bulan
Rp. 5.000.000,00-
b. Biaya tenaga kerja
Rp. 45.000.000,00-
c. Listrik, air, telpon, dan lain-lain Jumlah kebutuhan Investasi Dana yang tersendiri Dana Pinjaman
Rp. 30.000.000,00 Rp. 749.000.000,00Rp. 500.000.000,00Rp. 249.000.000,00-
Secara garis besar kebutuhan investasi digambarkan sebagai berikut: No Kebutuhan Investasi 1. Biaya prainvestasi
Jumlah Rp. 20.000.000,00-
2.
Biaya pembelian aktiva tetap
Rp. 649.000.000,00-
3.
Biaya modal kerja Jumlah kebutuhan kerja
Rp. 80.000.000,00Rp. 749.000.000,00-
Dana sendiri
Rp. 500.000.000,00-
Dana penjiman bank
Rp. 249.000.000,00-
Daftar Pustaka Kasmir(2017), Kewirausahaan, Edisi Revisi. Depok http://kuliah0708.blogspot.com/2016/04/bab-5-menilai-kebutuhan-usaha.html