9 0 88 KB
SPO DONOR ASI Nomor :
Revisi ke :
SPO. 068. YM. 14
00
Halaman : 1/1
RSKIA RACHMI YOGYAKARTA Tanggal Terbit
Disusun oleh
Diperiksa Oleh
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Direktur
Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan dengan gizi lengkap untuk bayi sampai bayi usia enam bulan. Tetapi tidak semua anak yang baru lahir bisa memiliki kesempatan untuk memperoleh ASI PENGERTIAN
langsung dari ibunya karena faktor tertentu. Di sisi lain, terdapat ibu menyusui yang memeiliki ASI berlimpah. Karena itu, untuk membantu para ibu yang kesulitan memberikan ASI, yang saat ini dikenal dengan donor ASI untuk bayi. 1. Menurunkan angka kesakitan bayi 2. Memenuhi hak bayi untuk mendapatkan ASI dengan gizi
TUJUAN
yang lengkap 3. Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang
KEBIJAKAN REFERENSI PROSEDUR
anak Kebijakan Pelayanan RSKIA Rachmi 9No. /SK/Rachmi/ / Tentang Donor Asi www.idai.or.id Ibu yang ingin mendonorkan ASI harus melalui beberapa tahap penapisan, yaitu: A.
Penapisan I
SPO DONOR ASI Nomor :
Revisi ke :
SPO. 068. YM. 14
00
Halaman : 1/1
RSKIA RACHMI YOGYAKARTA Tanggal Terbit
Disusun oleh
Diperiksa Oleh
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Direktur
1.
Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan
2.
Sehat
dan
tidak
mempunyai
kontraindikasi
menyusui 3.
Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya
dan memutuskan untuk mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih 4.
Tidak menerima transfusi darah atau transplatasi
organ/jaringan dalam 12 bulan terakhir 5.
Tidak
mengkonsumsi
obat,
termasuk
insulin,
hormone tiroid, dan produk yang bias mempengaruhi bayi. Obat/suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI 6.
Tidak ada riwayat menderita penyakit menular,
seperti hepatitis, HIV, atau HTLV2 7.
Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko
terinfeksi penyakit seperti HIV, HTLV2, hepatitis B/C (termasuk
penderita
hemofila
yang
rutin
menerima
komponen darah), menggunakan obat illegal, perokok, atau
SPO DONOR ASI Nomor :
Revisi ke :
SPO. 068. YM. 14
00
Halaman : 1/1
RSKIA RACHMI YOGYAKARTA Tanggal Terbit
Disusun oleh
Diperiksa Oleh
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Direktur
minum beralkohol. B.
Penapisan II 1. Harus menjalani skrining meliputi tes HIV, human T-lymphotropic virus (HTLV), sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan CMV( bila akan diberikan pada bayi premature) 2. Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tes dapat dilakukan setiap 3 bulan 3. Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pseteurisasi atau pemanasan
C.
Pasteurisasi Pretoria 1. Tempatkan ASI sebanyak 50-150 ml kedalam wadah kaca 450 ml 2. Tutup wadah kaca dan letakkan kedalam panci alumunium 1 liter 3. Tuangkan air mendidih 450 ml atau hingga
SPO DONOR ASI Nomor :
Revisi ke :
SPO. 068. YM. 14
00
Halaman : 1/1
RSKIA RACHMI YOGYAKARTA Tanggal Terbit
Disusun oleh
Diperiksa Oleh
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Direktur
permukaan air mencapai 2 cm dari bibir panic 4. Dapat diletakkan pemberat diatas wadah kaca kemudian tunggu selama 30 menit 5. Pindahkan susu, dinginkan dan berikan kepada bayi atau disimpan di lemari pendingin D.
Flash Heating 1. Tempatkan ASI sebanyak 50-150 ml kedalam wadah kaca 450 ml 2. Wadah kaca ditutup sampai saat dilakukan flash heating 3. Untuk melakukan flash heating, buka tutup wadah dan letakkan dalam 1 liter Hart Pot (pemanas susu) 4. Tuangkan air mendidih 450 ml atau hingga permukaan air mencapai 2 cm dari bibir panci. 5. Didihkan air, bila telah timbul gelembung pindahkan wadah dengan cepat dari air dan sumber panas 6. Dinginkan ASI, berikan kepada bayi atau simpan di lemari pendingin
SPO DONOR ASI Nomor :
Revisi ke :
SPO. 068. YM. 14
00
Halaman : 1/1
RSKIA RACHMI YOGYAKARTA Tanggal Terbit
Disusun oleh
Diperiksa Oleh
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Direktur
Metode
Holder
Flash
Pretoria
62,5 c
Heating 100 c
Air
30 menit Ya
5 menit Ya
mendidih 20-30 menit Ya
bakteri Membunuh Virus
Ya
Ya
Hampir
HIV Membunuh Virus
Ya
?
?
Ya
?
?
Ya
?
?
Menurun 40-
Tidak
Tidak (pada
Suhu Lama waktu Membunuh
HTLV Membunuh Virus Hepatitis B Membunuh Virus CMV Faktor antimikroba
70%
rusak? Kebutuhan
Vitamin B,
beberapa Utuh
kasus) Utuh
SPO DONOR ASI Nomor :
Revisi ke :
SPO. 068. YM. 14
00
Halaman : 1/1
RSKIA RACHMI YOGYAKARTA Tanggal Terbit
Disusun oleh
Diperiksa Oleh
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Direktur
kandungan vitamin
C, E menurun
E. Mutu dan Keamanan ASI Mutu dan keamanan ASI meliputi kebersihan, cara penyimpanan, pemberian dan pemerahan ASI -
Calon pendonor ASI harus mendapatkan pelatiahn tentang kebersihan, cara memerah dan menyimpan ASI
-
Sebelum memerah ASI, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, kemudian keringkan dengan handuk bersih
-
Asi diperah di tempat bersih. Bila menggunakan pompa, gunakan yang bagiannya mudah dibersihkan. Pompa ASI tipe balon berisiko terkontaminasi
-
ASI perah harus disimpan pada tempat tertutup, botol kaca, container plastic dari bahan polypropylene atau polycarbonate, botol bayi gelas atau plastic standar (perhatikan tata cara penyimpanan ASI)
F. Unit Donor Asi
SPO DONOR ASI Nomor :
Revisi ke :
SPO. 068. YM. 14
00
Halaman : 1/1
RSKIA RACHMI YOGYAKARTA Tanggal Terbit
Disusun oleh
Diperiksa Oleh
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Direktur
1. Unit Donor ASI mutlak ada untuk mempermudah akses pendonor dan penerima, menjamin keamanan, etik dan terjaminnya kesehatan optimal 2. Sesuai prosedur dan protocol standar internasional pengelolaan ASI donor 3. Memiliki Tim konsultan yang mencakup bidang ilmu terkait dan staf yang terlatih G. Pencatatan 1. Pencatatan menjadikan bagian penting dalam proses donor ASI, yang mencakup identitas pendonor lembar persetujuan, kuesioner dan hasil tes skrining penyakit, keterangan resipien, data pelengkap administrasi, dsb 2. Peran pemerintah melalui Kementrian terkait atau badan khusus sangat diperlukan untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan donor ASI. Kebijakan pemerintah diperlukan untuk penggunaan ASI donor. FORMULIR
Terlampir
SPO DONOR ASI Nomor :
Revisi ke :
SPO. 068. YM. 14
00
Halaman : 1/1
RSKIA RACHMI YOGYAKARTA Tanggal Terbit
Disusun oleh
Diperiksa Oleh
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Direktur
Identitas pendonor lembar persetujuan, kuesioner dan hasil tes DOKUMEN TERKAIT
UNIT TERKAIT CATATAN REVISI
skrining penyakit, keterangan resipien, data pelengkap administrasi, dsb 1. Rawat Inap Maternal dan Perinatal 2. Rekam Medis