Merancang Strategi InovasI (KUMPULAN) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Merancang Strategi Inovasi The Team of Spirit entrepreneur, Manajemen Hidup barangkali kini terasa makin nyaman, dan untuk itu kita layak memberikan ucapan terima kasih pada para inovator yang telah mempersembahkan aneka produk inovatif dihadapan kita. Dua puluh tahun silam, kita mungkin tak pernah membayangkan betapa kita bisa melayangkan sederet kalimat romantis pada kekasih kita melalui medium SMS. Atau, juga melakukan chatting dengan kawan diseberang samudera melalui fasilitas internet. Karena itu, siapa tahu dua puluh lima tahun lagi kita bisa menikmati mobil terbang, melayang diatas jalanan kota Jakarta sambil menikmati pendaran emas menara Monas? Ya kini tiap hari rasanya kita senantiasa disuguhi aneka produk yang menawarkan sejumput inovasi demi sebuah kenikmatan hidup. Mulai dari produk kamera digital, internet banking, media televisi diatas screen telpon genggam, hingga produk celana-dalam-sekali-pakai-kemudian-dibuang. Hidup memang terus bergerak, dan setiap perusahaan seperti dipacu untuk terus meluncurkan aneka produk baru. Dengan kata lain, tanpa inovasi, sebuah perusahaan hampir pasti akan terpelanting mati dalam sirkuit persaingan bisnis yang kian brutal. Persoalannya kemudian adalah : bagaimana caranya suatu perusahaan bisa menjadi lebih inovatif; bukan hanya dalam aneka produk yang dibuat, namun juga dalam rangkaian proses pengelolaan manajemennya? Sejumlah penyelidikan menyebut tiga aspek kunci yang layak digenggam dalam perlombaan menjadi sang jawara inovasi.



Aspek yang pertama adalah, penciptaan iklim inovasi dalam denyut kehidupan suatu perusahaan. Tentu saja harus segera disebut bahwa penciptaan iklim ini tidak hanya dapat dilakukan melalui aneka slogan atau lips service belaka. Iklim ini hanya bisa mekar melalui sistem pengelolaan manajemen yang demokratis, bergerak cair dalam lintas departemen, dan diusung melalui pola kepemimpinan yang terbuka terhadap beragam ide baru, betapapun radikalnya ide baru itu. Dalam kenyataannnya, pola kepemimpinan yang demokratis bahkan disebut sebagai faktor kunci bagi mekarnya kreativitas diantara para karyawan. Tanpa pola kepemimpinan yang empowering, maka barisan karyawan yang penuh daya kreativitas sekalipun, niscaya akan layu dan tenggelam dalam frustasi lantaran ide-idenya selalu terbentur dengan tembok birokrasi yang mematikan. Aspek yang kedua, adalah adanya visi dan arah yang jelas mengenai strategi perusahaan menghadapi lansekap pasar masa depan. Tanpa strategi yang jelas, acapkali proses inovatif yang telah dimunculkan hanya akan berputar-putar ditempat tanpa mampu diterjemahkan menjadi produk unggul yang menguntungkan dan menang di pasaran. Kisah klasik yang tragis mengenai kehebatan para peneliti di Xerox mungkin layak disebut disini. Pada tahun 70an, para peneliti Xerox inilah yang pertama kali menemukan teknologi mouse, dan juga tampilan windows yang kini menghiasi setiap layar komputer. Namun tragisnya, para petinggi Xerox tidak mampu melihat itu semua sebagai strategi penciptaan produk yang menguntungkan. Pada akhirnya, perusahaan lainnya yang kemudian mengeksploitasi beragam temuan inovatif itu menjadi aneka produk legendaris. Pesannya barangkali jelas : sebuah perusahaan mesti menempatkan segenap proses inovasinya dalam payung strategi yang jelas mengenai masa depan. Tanpa itu, maka proses inovasi yang melelahkan hanya akan berujung pada kegagalan yang tragis.



Aspek yang terakhir yang juga layak diperhatikan ketika perusahaan hendak berinovasi adalah kepekaan mengantisipasi kebutuhan masa depan pelanggan. Keberhasilan fenomenal Apple dalam mendesain dan menjual iPod sungguh tak lepas dari kepaiawaian mereka dalam mengendus perubahan gaya hidup pelanggan menuju digital lifestyle. Dan kini, mereka mencoba menduplikasi kesuksesan iPod dengan meluncurkan iPhone, sebuah produk inovatif yang mengundang banyak decak kagum. Kisah sukses Apple ini mengindikasikan bahwa strategi inovasi yang jitu mesti harus selalu ditautkan dengan dinamika kebutuhan pelanggan, atac acap disebut sebagai customer driven innovation strategy. Proses menjadi perusahaan yang inovatif memang tidaklah mudah. Dibutuhkan energi, nafas yang panjang dan juga kreativitas yang jempolan untuk melaksanakan tiga aspek diatas secara optimal. Namun kini ketika hidup terus bergerak kearah yang makin hiper-modern, barangkali pilihannya memang tinggal inovasi atau mati. Mati pelan-pelan dalam kuburan produk-produk usang yang membosankan. sumber: strategimanajemen.net 4:06 AM (0) Comments Tiga Jurus Strategi Bisnis The Team of Spirit entrepreneur, Manajemen by: Yodhia Antariksa Apa sebenarnya yang membuat Microsoft terus berjaya? Lalu mengapa Nokia mampu menjadi produk cell phone yang paling banyak dicintai para konsumen? Dan apa yang membuat BMW selama puluhan tahun terus menjadi ikon kemakmuran yang terus diburu orang? Belajar dari kisah sukses perusahaanperusahaan berskala global terkemuka dalam melayani pelanggan, tampaknya ada sejumlah wisdom yang bisa dipetik. Pelajaran utama yang bisa diambil adalah ini : bahwa proses melayani pelanggan ternyata mesti diawali dengan pilihan strategi yang benar. Dengan kata lain, proses melayani kebutuhan pelanggan ternyata tidak sekonyong-konyong muncul dari langit, namun mesti diselaraskan dengan pilihan strategi perusahaan (corporate strategy) yang telah diputuskan. Dalam konteks ini terdapat tiga jurus strategi yang acapkali diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia. Jurus yang pertama adalah pilihan strategi yang berorientasi pada product leadership (keunggulan produk). Perusahaan pada kategori ini selalu berupaya menciptakan produk-produk dengan kualitas premium, dan selalu one step ahead dibanding produk kompetitor. Mereka tak segan-segan mengeluarkan dana besar untuk bagian R & D-nya demi terciptanya produk yang ciamik. Intel yang terkenal dengan seri Pentium-nya mungkin contoh yang paling sempurna untuk kategori ini. Atau juga perusahaan-perusahaan adibusana seperti Louis Vuitton yang tenar dengan produk tas-nya. Dan tentu saja, kita mesti menunjuk BMW dan Ferarri, dua produsen otomotif yang selalu menciptakan produkproduk legendaris nan menawan.



Jurus strategi yang kedua adalah pilihan yang berorientasi pada operational excellence (keunggulan operasional). Bagi perusahaan dalam kategori ini, yang paling utama adalah membangun proses bisnis yang super efisien. Harapannya, dengan efisiensi proses ini, mereka mampu menekan ongkos produksi, dan ujung-ujungnya bakal mampu menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif. Dell, perusahaan komputer asal Texas itu, merupakan sampel yang layak disebut dalam kategori ini. Dengan model dan proses bisnis yang amat efisien, mereka mampu menciptakan produk-produk desktop dengan harga yang lebih komptetitif dibanding para pesaingnya, semacam IBM dan HP. Jurus yang terakhir adalah pilihan strategi yang mengacu pada customer intimacy (keintiman dengan pelanggan). Bagi perusahaan dalam kategori ini, yang paling utama adalah membangun hubungan yang intim dengan para pelanggannya; dengan harapan akan tercipta relasi yang langgeng. Banyak perusahaan di bidang perhotelan dan juga penerbangan yang melakoni strategi ini demi membangun loyalitas para pelangggannya. Harley Davidson juga amat terkenal memiliki hubungan yang luar biasa intim dengan para pemakainya; sehingga mereka bisa membangun fanatisme yang amat intens dengan jutaan penggemarnya di seluruh jagat. Tentu saja, banyak perusahaan yang juga mengkombinasikan beragam jurus itu, dan tidak hanya berfokus pada satu jurus. Honda misalnya, selain dikenal memiliki produk-produk yang unggul, juga dikenal memiliki proses bisnis yang amat efisien. Demikian juga, Singapore Airline. Selain memiliki produk penerbangan yang ciamik, mereka juga memiliki keahlian dalam membangun hubungan yang intim dengan para pelanggannya. Demikianlah, tiga jurus strategi bisnis yang layak dikedepankan. Deretan jurus yang bila dipentaskan dengan presisi yang tinggi dijamin akan menghantarkan sang pemainnya dalam bahtera keunggulan.



8:51 PM (0) Comments Mengelola Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard The Team of Spirit Manajemen oleh: Yodhia Antariksa You can not manage what you can not measure, demikian guru manajemen Peter Drucker pernah berujar. Spirit kalimat itu mengindikasikan bahwa pengelolaan kinerja manajemen atau kinerja bisnis selalu mesti dilakoni melalui proses dan hasil yang terukur. Tanpa manajemen yang berbasis pada indikator yang terukur dan objektif, sebuah gerak organisasi bisnis bisa terpeleset menjadi sejenis paguyuban yang tak produktif. Dalam konteks pengukuran kinerja perusahaan ini, sekarang kita mengenal adanya sebuah pendekatan yang disebut sebagai balanced scorecard. Pendekatan ini sendiri dipopulerkan oleh Kaplan and Norton



melalui bukunya yang fenomenal itu, Balanced Scorecard : Translating Strategy Into Action. Pengertian balanced scorecard sendiri jika diterjemahkan bisa bermakna sebagai rapot kinerja yang seimbang (balanced). Kenapa disebut seimbang karena pendekatan ini hendak mengukur kinerja organisasi secara komprehensif melalui empat dimensi utama, yakni : dimensi keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan dimensi learning & growth. Dimensi keuangan merupakan hasil akhir yang ingin digapai oleh sebuah organisasi bisnis. Sebab tanpa menghasilkan profit yang sustainable dan cash flow yang sehat, sebuah perusahaan mungkin akan lebih layak disebut sebagai paguyuban sosial. Dalam dimensi ini, beberapa indikator kinerja (atau lazim disebut sebagai key performance indicators atau KPI) yang kerap digunakan sebagai acuan antara lain adalah : tingkat profitabilitas perusahaan, jumlah penjualan dalam setahun (sales revenue), tingkat efisiensi biaya operasi (operation cost dibanding sales), ataupun juga sejumlah indikator keuangan seperti ROI (return on investment), ROA (return on asset) ataupun EVA (economic value added). Dimensi selanjutnya adalah dimensi pelanggan yang notabene merupakan tonggak penting untuk mencapai kejayaan dalam aspek keuangan. Sebab tanpa pelanggan, sebuah organisasi bisnis tak lagi punya alasan untuk meneruskan nafasnya. Demikianlah untuk menggapai kesuksesan, perusahaan juga mesti memetakan sejumlah ukuran keberhasilan dalam dimensi pelanggan. Sejumlah key performance indicator (KPI) yang lazim digunakan dalam dimensi pelanggan ini antara lain adalah : tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction index), brand image index, brand loyalty index, persentase market share, ataupun market penetration level. Dimensi berikutnya adalah dimensi proses bisnis internal. Pertanyaan kunci yang layak diajukan disini adalah : untuk meraih keberhasilan keuangan dan memuaskan pelanggan kita, proses bisnis internal apa yang harus terus menerus disempurnakan? Beberapa elemen kunci dalam proses bisnis internal yang layak dikendalikan dengan optimal mencakup segenap mata rantai (supply chain) proses produksi/operasi, manajemen mutu, dan juga proses inovasi. Beberapa contoh KPI yang lazim digunakan dalam dimensi ini antara lain adalah : persentase produk yang cacat (defect rate), tingkat kecepatan dalam proses produksi, jumlah inovasi proses dan produk yang dikembangkan dalam setahun, jumlah produk/jasa yang di-delivery dengan tepat waktu, ataupun jumlah pelanggaran SOP (standard operating procedures). Dimensi yang terakhir adalah dimensi learning and growth. Dimensi ini sejatinya hendak berfokus pada pengembangan kapabilitas SDM, potensi kepemimpinan dan kekuatan kultur organisasi untuk terus dimekarkan ke titik yang optimal. Dengan kata lain, dimensi ini hendak meletakkan sebuah pondasi yang kokoh nan tegar agar sebuah organisasi bisnis terus bisa mengibarkan keunggulannya. Contoh KPI (key performance indicators) yang lazim digunakan untuk mengukur kinerja pada dimensi ini antara lain adalah : tingkat kepuasan karyawan (employee satisfaction index), level kompetensi rata-rata karyawan, indeks kultur organisasi (organizational culture index), ataupun jumlah jam pelatihan dan pengembangan per karyawan. Demikianlah empat dimensi utama yang mesti dikelola dan diukur kinerjanya secara konstan dari waktu ke waktu. Pada dasarnya keempat dimensi diatas bersifat sinergis dan saling behubungan erat secara hirarkis. Sebuah organisasi bisnis hampir tidak mungkin mencapai keunggulan finansial tanpa ditopang oleh barisan pelanggan yang puas dan loyal. Dan barisan pelanggan yang loyal ini tak akan pernah terus tumbuh jika sebuah organisasi tidak memiliki proses bisnis yang ekselen nan inovatif. Dan pada akhirnya, proses kerja yang ekselen ini hanya akan mungkin menjelma menjadi kenyataan jika organisasi tersebut



ditopang oleh barisan SDM yang unggul, kepemimimpinan yang tangguh dan budaya organisasi yang positif. Pengelolaan kinerja organisasi bisnis secara optimal dengan demikian mesti mempertimbangkan keempat dimensi diatas secara intregratif. Serangkaian key performance indicators (beserta target angka) untuk tiap dimensi diatas mesti diidentifikasi dan kemudian dimonitor pencapaiannya secara periodik (misal setiap sebulan sekali dalam sesi monthly performance review meeting). Melalui proses pengelolaan kinerja yang komprehensif pada empat dimensi inilah, sebuah organisasi bisnis mestinya bisa terus tumbuh dan mekar menuju ranah kejayaan. sumber: strategimanajemen.net 6:47 AM (0) Comments Membangun Portfolio The Team of Spirit Inspirasi, Manajemen Memiliki portfolio yang kuat bagi bisnis kreatif akan membantu memposisikan anda di pasaran. Salah satu aset yang paling berharga untuk bisnis kreatif adalah portfolio. Dengan memiliki portfolio akan memberikan potensial klien kesempatan untuk meninjau hasil kerja, mendapatkan 'feel' gaya kreatifitas, dan menentukan apakah jasa anda dapat memenuhi kebutuhan mereka atau tidak. Dengan adanya portfolio sementara anda memasarkan jasa, maka anda akan mendapatkan posisi yang lebih baik di pasaran. Ada berbagai macam portfolio, tergantung pada jenis bisnis kreatifitas anda. Jika anda seorang pelukis, misalnya, portfolio anda berisi kumpulan lukisan terbaik anda, atau jika anda seorang penulis, dapat memasukkan proyek penulisan profesional ke dalam portfolio, dsb. Dengan kemajuan teknologi, saat ini ada berbagai cara agar klien potensial mendapatkan portfolio anda, misalkan melalui gambar digital yang dikirim via email atau CD, atau di World Wide Web. Semakin anda mempermudah klien potensial mengakses portfolio anda, mereka akan semakin sering meninjau pekerjaan anda dan mempertimbangkan untuk proyek potensial. Portfolio anda juga memiliki fungsi lain. Dengan menunjukkan klien potensial bahwa anda telah menyelesaikan proyek profesional milik klien, mereka akan merasa nyaman menggunakan anda dalam proyek. Sebuah portfolio yang profesional memberikan kesan pada klien bahwa anda sangat serius dengan bisnis anda serta dapat dipercaya untuk memenuhi komitmen. Jika anda mendapatkan testimoni dari klien sebelumya dan tingkat kepuasan atas kinerja anda, maka portfolio akan menjadi alat marketing yang kuat. Klien potensial ingin merasa aman dengan orang yang mereka sewa. Semakin anda membuat mereka merasa nyaman dan yakin untuk memilih anda, kesempatan untuk memenangkan kepercayaan mereka semakin besar. Tantangan yang dihadapi oleh pengusaha baru adalah membangun sebuah portfolio. Jika anda baru memulai, mungkin anda tidak memiliki portfolio proyek profesional yang signifikan untuk dicantumkan.



Pada poin ini anda perlu mencantumkan proyek kreatif pribadi kedalam portfolio anda sebagai gambaran klien potensial akan gaya kreatifitas anda. Dengan memasukkan item tersebut kedalam portfolio akan menguntungkan, namun klien yang tertarik dengan anda ingin melihat contoh hasil profesional anda. Ini adalah hal yang tidak dapat dielakkan. Bagaimana anda dapat membangun sebuah portfolio jika anda tidak memiliki proyek profesional, dan bagaimana anda mendapatkan proyek profesional jika anda tidak memiliki portfolio? Jawabannya: membangun portfolio adalah prioritas utama dalam bisnis baru anda, meski ini berarti anda harus memberikan jasa sukarela atau membarikan harga yang rendah. Meskipun sasaran memiliki usaha adalah untuk menghasilkan uang, taruhan terbaik dalam membangun portfolio adalah dengan memberikan jasa sukarela untuk organisasi lokal atau nirlaba. Banyak organisasi yang mencari relawan untuk tugas regular, dan beberapa menyewa relawan sebagai bagian dari tim, jika mereka puas dengan layanan yang diberikan, jadi jangan buang kesempatan ini. Tidak hanya akan membantu anda membangun portfolio, namun juga referensi yang mereka berikan akan sangat berharga. Cara lain untuk membangun portfolio adalah dengan melakukan barter bisnis dimana anda memiliki hubungan yang kuat, apakah dengan toko lokal yang sering anda kunjungi, atau bisnis seorang teman yang memerlukan bantuan. Jika anda dapat menemukan cara untuk melakukan pertukaran jasa dengan bisnis ini, dan mendapatkan referensi pada saat pengerjaan tugas, maka akan terjalin hubungan yang saling menguntungkan. Mungkin ini bukan cara yang terbaik untuk mendapatkan keuntungan, namun cara yang bagus untuk membangun portfolio yang penting, yang nantinya akan membantu bisnis anda semakin berhasil. Mungkin anda akan mengalami, meskipun telah membuat portfolio, anda masih mengenakan dibawah standar atas jasa yang dikerjakan untuk mendapatkan klien potensial. Namun ini tidak akan selamanya. Semakin banyak proyek yang anda hasilkan dan selesaikan, dan semakin establish anda di pasar, semakin flexibel pula anda dalam menetapkan harga. Tujuannya adalah memposisikan diri anda di pasar. Jadi jika dengan mengenakan dibawah standar atas jasa anda akan membantu mencapai sasaran ini, maka layak digunakan. Memulai bisnis kreatif bukanlah hal yang mudah. Pada kenyataannya, merupakan hal yang sangat menantang. Dengan membangun portfolio yang kuat di tempat kerja, anda dapat memposisikan diri anda sebagai bisnis kreatif yang berhasil di pasar. Mungkin akan memerlukan waktu, namun upaya yang anda lakukan dalam membangun portfolio ketika anda memulai usaha dapat memberikan keuntungan yang besar dimasa depan. Sumber:Jennifer Prince 4:40 AM (0) Comments Memahami Aspek Penting Sebelum Usaha The Team of Spirit Manajemen, News



Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha. 1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya. 2. Membuat visi dan misi bisnis Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis. 3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses. 4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan. Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.



5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen. Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha. 6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil. Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai. 7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting? Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua Permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan. 8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya. 9. Pemasaran, pelayanan dan product brand Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan



keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha. 4:38 AM (0) Comments Uang: Tidak Perlu Dicari? The Team of Spirit Manajemen Oleh: Roy Sembel, Ah, masa iya? Bayar tagihan telepon, listrik, air, uang sekolah anak-anak, keperluan rumah tangga, bahan bakar dan perawatan mobil, keperluan makan, minum. Semua menggunakan uang. Jadi, uang tetap perlu dicari. Mungkin ini menjadi argumentasi Anda ketika membaca judul artikel ini. Anda tidak salah, tetapi juga tidak 100% benar. Semua ini memang perlu uang, tapi bukan berarti uang yang diperlukan harus dicari atau dikejar. Yang perlu dilakukan adalah membuat uang mengejar ataupun mencari Anda. Jika Anda Mengejar atau Mencari Uang. Sesuatu yang dikejar biasanya larinya lebih kencang. Sesuatu yang dicari, biasanya tidak terlihat, atau sedang dalam keadaan "hilang". Mengejar dan mencari merupakan dua aktivitas yang tidak mudah dilakukan karena banyak hambatan yang akan ditemui. Mengejar Uang. Dalam kegiatan "mengejar", faktor kunci sukses adalah kecepatan dan stamina. Siapa mempunyai stamina untuk secara konsisten (terus-menerus) memacu kecepatan yang lebih tinggi dari yang dikejar maka dia mungkin akan berhasil. Demikian pula dengan orang yang "mengejar" uang. Ia harus selalu menjaga stamina untuk memacu kecepatannya untuk mendapatkan uang yang dikejar. Sekali ia lengah, maka ia akan tertinggal jauh. Jika ia tertinggal jauh, maka uang semakin tak terkejar, bahkan mungkin ia akan tersingkir dari pertarungan mengejar uang. Ini jugalah yang terjadi pada orang ataupun perusahaan yang semata mengejar uang (baca: keuntungan finansial). Mereka akan berusaha melakukan apa pun juga (termasuk juga yang tidak positif) untuk menjegal lawan. Mereka juga akan berusaha melakukan apa pun juga untuk mendapatkan uang (memotong biaya, meningkatkan pendapatan) secepatnya. Keputusan ini se ringkali terikat pada keuntungan jangka pendek saja. Akibatnya kelangsungan hidup di jangka panjang menjadi korban. Perusahaan ataupun orang yang menerapkan prinsip ini tidak akan bertahan lama. Pada suatu saat mereka akan tersingkir dari arena "pertandingan" lari untuk mengejar uang. Misalnya, perusahaan yang hanya mengejar uang, akan cenderung berusaha mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya tanpa memikirkan lebih jauh dampak dari tindakan ini di masa datang. Mereka mungkin akan menaikkan harga, menurunkan kualitas agar



dapat memperoleh laba besar. Mereka juga akan membujuk target pasar dengan segala cara (termasuk menipu target pasar) untuk membeli produk mereka. Akibat dari kedua praktik pengejaran uang ini adalah kekesalan pelanggan: ketika pelanggan sadar bahwa apa yang mereka dapatkan jauh di bawah standar yang ditawarkan perusahaan, pelanggan akan marah dan jera membeli produk perusahaan yang sudah dianggap menipu mereka tersebut. Mencari Uang. Bagi mereka yang berusaha mencari uang, segala sesuatu cenderung akan diukur dengan uang. Kualitas yang mereka tawarkan akan diukur dengan uang yang mereka dapatkan. Jika mereka hanya mendapatkan uang dalam jumlah kecil, maka mereka juga akan memberikan kualitas kerja yang rendah. Mereka merasa rugi jika harus berusaha yang terbaik sementara gaji yang mereka dapatkan dianggap belum memadai. Waktu yang mereka dedikasikan juga mereka ukur dengan uang. Jika mereka harus memberi waktu banyak, maka mereka juga akan mengharapkan upah yang lebih banyak. Mereka tidak akan mau bekerja melebihi waktu bayaran mereka. Misalnya, sebut saja seorang karyawan yang bernama Rahayu yang berprinsip bekerja untuk mencari uang. Ketika mendapat kesempatan dari perusahaan untuk menunjukkan kualitas yang lebih tinggi dari apa yang ada pada job description yang telah ditanda-tangani, Rahayu dengan tegas menolak karena ia tidak mau bekerja "lebih" dari bayaran yang diterima. Akibatnya, kesempatan ini diberikan kepada Dewi yang dengan senang hati menerima kesempatan "emas" tersebut. Dewi berprinsip, jika ia bisa membuktikan bahwa ia bisa melakukan tanggung jawab yang lebih tinggi, maka ada kemungkinan ia akan dipercaya untuk mendapat posisi dengan tanggung jawab baru tersebut. Dengan sendirinya pasti kompensasi finansial pun akan meningkat. Jika Anda Tidak Mengejar Uang Jika Anda tidak mengejar uang, tetapi kualitas dan kepuasan kerja, maka Anda akan mendapatkan keduanya (kualitas dan kepuasan kerja). Selain kedua hal ini, uang pun akan dengan sendirinya mengejar Anda. Berikan Bantuan. Jika Anda membantu cukup banyak orang untuk sukses, maka sukses akan mengikuti Anda. Orang-orang yang Anda bantu akan menceritakan kehandalan Anda dalam membantu mereka. "Kesaksian" orang-orang ini tentang reputasi Anda yang positif akan menjadi senjata promosi yang ampuh untuk Anda, sehingga orang lain juga tidak akan ragu untuk berbisnis dengan Anda. Misalnya, setelah pekerjaan utama yang menjadi tanggung jawabnya selesai, Arief yang bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan, tidak segan-segan untuk membantu siapa pun yang membutuhkan bantuannya. Bantuan ini ia berikan tidak hanya ketika diminta, tetapi juga ketika ia melihat orang lain membutuhkannya (tanpa diminta). Sehingga Arif menjadi orang yang diandalkan banyak orang di perusahaannya. Tidak heran ketika perusahaan membuka lowongan untuk suatu jabatan yang lebih tinggi, Arief menjadi orang yang ditunjuk untuk menduduki jabatan tersebut. Melakukan yang Terbaik. Jika Anda selalu melakukan yang terbaik, lebih dari dari orang-orang lain di sekitar Anda, pada setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda, maka sukses tak akan ke manamana. Ini yang menjadi prinsip hidup Carly Fiorina, wanita pengusaha, yang menjadi CEO di HewlettPackard. Prinsip ini juga selalu dipraktikkan oleh orang-orang sukses lainnya. Misalnya, Sherry selalu berusaha mempersembahkan kualitas prima pada setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Kinerjanya yang selalu positif mencerminkan potensinya yang juga positif. Inilah yang akhirnya melancarkan laju perjalanan kariernya, sampai akhirnya ia dipercaya menduduki jabatan pimpinan di bidang yang selama ini ditekuninya. Mereka yang Tidak Mengejar Uang Ingin melihat teladan konkret mereka yang tidak mengejar uang, tetapi sukses dan mendapatkan uang berlimpah? Simak yang berikut.



Kazuo Inamori pendiri Kyocera Corporations tahun 1959. Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi. Pada saat didirikan, Kyocera hanya memiliki 28 karyawan dan modal $10,000. Namun setelah itu, perusahaan ini mampu berkembang menjadi perusahaan yang menghasilkan suku cadang berteknologi tinggi, seperti semikonduktor yang canggih. Pendirinya, Inamori, tidak mengejar keuntungan finansial dalam membangun bisnis, melainkan mengejar tujuan yang lebih mulia dari uang: semua bisnis yang dibangunnya selalu berorientasi pada masyarakat, yaitu bisnis yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat banyak. Tujuan mulia ini senantiasa didengungkannya kepada seluruh karyawannya, agar mereka paham bahwa mereka bekerja bukan saja untuk diri sendiri atau perusahaan, tetapi terutama adalah untuk kepentingan masyarakat luar. Bermodalkan keyakinan, dan tujuan mulia ini yang juga ditularkan kepada seluruh jajarannya, Kazuo Inamori bisa tetap optimis di masa sulit. Ia dan karyawannya tetap memiliki harapan dan semangat juang tinggi untuk melewati masa sulit yang dihadapi. Jika satu cara menemui kegagalan, Inamori tidak putus asa, ia akan mencari ataupun menciptakan cara lain untuk mencapai sasaran yang dituju, sampai akhirnya sukses finansial dengan sendirinya mengikuti Inamori. "Build people and they will build the business for you," demikian prinsip bisnis Brownie Wise, salesman ulung dari perusahaan Tappeware. Dengan prinsip ini, Wise bekerja tidak semata untuk uang, tetapi terlebih untuk membantu sumber daya manusia agar menjadi lebih baik dan lebih unggul. Menurut Wise, sumber daya manusia adalah tulang punggung sebuah bisnis. Untuk itu mereka perlu dibangun dan diperlengkapi dengan keterampilan teknis (tentang produk yang akan dijual), terutama non-teknis (motivasi, tujuan, kepercayaan diri, dan visi misi pribadi). Caranya? Melalui keteladanan (dengan mencontohkan sikap sukses dari tingkah laku sang pemimpin), dan pelatihan praktis (baik onthe job maupun pelatihan singkat) di bidang yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Guna memacu agar sumber daya yang direkrut perusahaan bisa berprestasi, Brownie Wise beranggapan bahwa SDM perlu diajak untuk memiliki mimpi yang ingin mereka raih, dan diperlihatkan cara untuk meraih mimpi tersebut melalui pekerjaan mereka di perusahaan. Misalnya, jika seorang karyawan atau distributor ingin membeli rumah, tunjukkan seberapa banyak volume penjualan yang perlu diraih dan bagaimana cara mencapai target tersebut setahap demi setahap untuk dapat mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan demikian, perusahaan bisa membuat karyawan tetap fokus pada tujuan pribadi yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Prinsip ini telah membantu Wise untuk menolong banyak orang untuk sukses. Kesuksesan orang-orang yang dibantu oleh Wise merupakan kesaksian hidup bagi kualitas Wise yang juga prima. Sehingga orang sekitar percaya akan keandalan Wise dan berani mempercayakan bisnis mereka juga pada Wise. Uang memang perlu, tapi bukan untuk dijadikan tujuan akhir untuk dikejar. Yang perlu dilakukan adalah membuat uang mencari Anda dengan mendasarkan tujuan hidup dan setiap keputusan yang Anda ambil pada sesuatu yang lebih mulia dari uang: Membantu orang lain untuk sukses agar dengan sendirinya orang lain juga akan membantu Anda untuk sukses. Semakin banyak orang yang Anda bantu untuk sukses, semakin banyak orang yang akan mendukung Anda untuk sukses. Selamat mencoba. Copyright Sinar Harapan 2003