Merchandising [PDF]

  • Author / Uploaded
  • alddy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Merchandising Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Merchandising



Anggota Kelompok : Whidya Desfianati



(14030039)



Diana Novi Soraya



(14030041)



Addawiya Turobiah



(14030044)



Azura Febriani



(14030045)



Iman Wardiman



(14030046)



Topik Hidayat



(14030052)



Azkiya Febrianti Ulwah



(14030058)



Shary Limbong



(14030061)



Annisa Fitriana Efendi



(14030064)



Hekal Satria Wijaya



(14030066)



Wahyu Dwi Hidayati



(14030077)



Ega Rahman Nurhakim



(14030079)



POLITEKNIK STTT BANDUNG 2017



DAFTAR ISI BAB 1 .......................................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3 1.1



Latar Belakang .......................................................................................................................... 3



1.2



Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3



1.3



Maksud dan Tujuan ................................................................................................................. 3



BAB II .......................................................................................................................................................... 4 TEORI DASAR ........................................................................................................................................... 4 2.1



Style Description ...................................................................................................................... 4



2.2



Merchandising .......................................................................................................................... 5



2.2.1 2.3



Tugas dari merchandising ............................................................................................. 5



Gramasi Kain ............................................................................................................................. 8



BAB III ....................................................................................................................................................... 10 PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 10



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Marchandising adalah suatu pekerjaan untuk menangani suatu order produksi. Tugasnya membuat style, mengembangkan warna, menghitung kebutuhan kain, menentukan harga jual. Pekerjaan ini membutuhkan kemampuan berkomunikasi secara baik, negoisasi yang kuat dan kemampuan visual analisis. Departemen mechandising juga merupakan penghubung antara pembeli atau buyer dengan perusahaan yang berkewajiban menghubungkan dan melakukan koordinasi dengan bagian produksi. Departemen tersebut terbagi atas fashion marchandiser, apparel exfort marchandising, apparel retail marchandiser dan visual marchandiser. ........ dai bantu satu paragraf lagi yaa,aku mentok fikirannya L maaff..................



1.2



Rumusan Masalah 1. Apa saja syarat menjadi seorang merchandiser? 2. Bagaimana cara untuk membuat blok marker secara efesien? 3. Bagaimana cara menghitung kebutuhan kain untuk menghitung jumlah biaya produksi?



1.3



Maksud dan Tujuan 1. Agar kita dapat mengetahui persyaratan menjadi seorang merchandiser? 2. Agar dapat membuat blok marker secara efesien untuk menekant biaya produksi. 3. Agar dapat menghitung kebutuhan kain dan biaya pembutan sebuah produk garment.



BAB II TEORI DASAR 2.1



Style Description



Untuk membuat suatu produk garmen kita harus mempunyai sebuah rancangan produk yang dinamakan style description. Setelah mengetahui style description barulah kita dapat menentukan bahan baku, pola serta biaya yang di keluarkan. Semua proses di atas dapat dijelaskan secara detail sebagai berikut : 1. Pattern Making Process, yang berarti membuat rencana / rancangan bentuk pakaian. 2. Making sample adalah proses pembuatan pola sesuai dengan style/desain dan ukuran/work sheet dalam pembuatan top sample minimal 4 pieces per size, dan hasil sample tersebut di cek oleh merchandiser dan buyer. Sample yang telah disetujui langsung diproduksi secara masal, tetapi kalau tidak disetujui harus membuat sample lagi sampai di setujui. 3. Cutting adalah proses pemotongan kain, yang meliputi: a. Marker : Proses mengcopy pola sesuai dengan kebutuhannya. b. Spreading : Proses penggelaran kain lembar demi lembar menjadi tumpukan kain, sesuai dengan kebutuhan. c. Bundling. d. Numbering. 4. Sewing adalah proses menjahit atau mengabungkan komponen pakaian yang telah dipotong menjadi pakaian. 5. Finishing adalah proses penyempurnaan pakaian.



2.2



Merchandising



Merchandising adalah kegiatan yang berhubungan dengan perhitungan seluruh biaya saat perencanaan produksi dengan tujuan agar biaya produksi rendah sehingga perusahaan mendapatkan untung. Tugas merchandiser memastikan suatu order yang diberikan oleh buyer dikerjakan dengan benar dan dikirim tepat waktu. Dalam arti luas, merchandising adalah setiap praktek yang berkontribusi terhadap penjualan produk ke konsumen ritel. Pada tingkat di dalam toko ritel, merchandising mengacu pada berbagai produk yang tersedia untuk dijual dan tampilan produk tersebut sedemikian rupa sehingga merangsang minat dan membujuk pelanggan untuk melakukan pembelian. Dalam perdagangan ritel, tampilan visual merchandising berarti penjualan barang dagangan menggunakan desain produk, seleksi, kemasan, harga, dan tampilan yang merangsang konsumen untuk menghabiskan lebih banyak. Merchandising dalam konteks kekinian harus dipandang bukan sekedar sebagai suatu proses internal, melainkan sebagai suatu rangkaian dari upaya retailer dalam penyaluran barang atau jasa dari manufacture dan atau distributor kepada konsumen sesuai dengan tingkat kebutuhannya, melainkan suatu kolaborasi aksi secara simultan dengan supplier dalam suatu consumer driven supply chain dan category management. 2.2.1



Tugas dari merchandising



Menjadi MD tidaklah mudah karena produk yang akan diproduksi harus sesuai dengan technical page yang diberikan buyer atau biasa disebut workmanship. Untuk memastikan ini MD harus mengkomunikasikan tech page dari buyer ke bagian sample. Mendiskusikan item-item yang belum jelas dan kesulitan-kesulitan dalam mengerjakannya. Bila ada suggestion, adalah tugas MD untuk menjelaskan kembali ke buyer dan meminta approval. Masalah yang muncul di tahap ini bisa beragam, mulai dari design yang rumit, hasil dari sample room tidak sesuai dengan tech page (walaupun sudah dijelaskan secara rinci, spec bisa tidak cocok dengan desain, dll). Mulai dari proses design (pemilihan model baju, jenis bahan yang digunakan, warna, pemilihan asesoris, range size, dll) , pembuatan prototype design (sample proses : Pola, jahit), menghitung harga jual dan harga produksi, mengatur proses penempatan produksi, mengurus pembelian bahan baku dan asesoris yang dipakai, mengawasi proses produksi, mengurus pengiriman barang , sampai mengatur tata ruang toko saat penjualan.



Berikut merupakan contoh worksheet yang diberikan oleh buyer.



Berikut merupakan tahapan-tahapan pekerjaan dari seorang Merchandiser : 



Setelah



diperiksa



spec



sheet/tech-pack/worksheet



dan



lini



produk



kemudian



meneruskannya ke pembuat pola untuk membuat pola baru untuk pengambilan sampel. 



Meeting dengan kepala bagian sampel tentang desain dan keinginan buyer yang disebutkan dalam lembar kerja dan menggambarkan dengan jelas apa yang harus mereka lakukan. Jika menemukan hal yang belum di pahami diantara keduanya, mereka kemudian menemui buyer untuk klarifikasi.







Sementara itu merchandiser harus memeriksa semua harga material yang diperlukan. Mencatat semua keperluan dan ketentuan kerja dan bersiap-siap untuk mendapatkan semua item sampel dari lokal dan luar negeri.







Mengontrol pembuatan sample dan membuat rencana tanggal pengiriman dari sampel dan menginformasikan kepada pembeli atau buyer.







Selanjutnya yakni memeriksa kain dan material serta kualitas dan menganalisis harga mereka, jumlah waktu dll untuk membuatnya kompetitif.







Pemeriksaan dan uji laboratorium lain dan mengirim semua laporan laboratorium, pencarianan kain untuk pembeli untuk persetujuan.







Harus berhati-hati dalam pengembangan sampel untuk tahap produksi jika value menambahkan proses seperti pencetakan, bordir atau pencucian diperlukan dalam setiap garment standar.







Kirim semua mock up seperti pencetakan, bordir, mencuci swatch, cuci resep dll untuk pembeli untuk persetujuan.







Mengatur pertemuan metting sebelum di ruang meeting sebelum memasukkan sampel. Pembuat pola, master sample, operator sampel, kualitas sampel harus hadir dalam pertemuan ini. Periksa kartu swatch dan mulai memotong.







Memberikan panduan operator sampel dan pembuat pola untuk mengeksekusi komentar baik dari pembeli .







Setelah selesai sampel, harus diperiksa oleh bagian quality qontrol (Qc).Mengumpulkan sampel yang sudah selesai dan laporan kualitas dari ruang sampel.







Memeriksa sampel selesai secara menyeluruh sebelum pengiriman kepada pembeli berdasarkan standar Quality bagus yang diketahui dan harus lebih baik daripada yang orang lain ketahui.Kemudian bersiap-siap untukmengirim sampel ke kantor pembeli melalui kurir terpercaya. Tag sampel, laporan QA, grafik pengukuran, dan kertas penanda, komentar teknis perlu dikirim ke pembeli bersama dengan sampel untuk memudahkan mereka.







Setelah mengirimkan sampel, meneruskan nomor pelacakan untuk melacak sampel. Dengan demikian, 1 set pembuatan proto sampel telah dicapai oleh buyer.







Siapkan lembar biaya dan mengirimkannya kepada pembeli. Biasanya, pembeli memberikan lembar spec ke vendor untuk mendahului proto membuat serta mengirimkan costing kompetitif. Biaya merupakan salah satu parameter penting yang digunakan untuk mengirimkan pembeli atau manajemen yang lebih tinggi selama tahap proto.Jika disampaikan kutipan "harga setuju",pembeli masing-masing maka mereka akan tertarik untuk bekerjasama dengan team merchandiser tersebut.







Pembeli akan meninjau 1 set proto sampel setelah mereka menerimanya.Setelah saple diperiksa ,mereka akan membuat beberapa komentar untuk perbaikan dan permintaan untuk membuat 2 set sampel proto. Dengan demikian, sampel siap untuk barang jadi dengan menyediakan persiapan order panjang.



2.3



Gramasi Kain



Gramasi kain adalah salah satu ukuran berat kain dengan satuan gram/m2. Pengukuran nilai berat gramasi dilakukan dengan cara ditimbang dengan menggunakan timbangan gramasi. Selain itu sebelum dilakukan penimbangan kain dipotong bulat dengan diameter kurang lebih 11,2 cm (alat potongnya khusus, berbentuk bulat dan mempunyai pisau didalamnya). Fungsi gramasi kain adalah untuk menentukan panjang kain yang dihasilkan, semakin tebal gramasi maka panjang kain semakin pendek begitu pun sebaliknya semakin tipis gramasi kain maka semakin panjang kainnya. Sebagai contoh : Ukuran gramasi 190-200 gram/m2 pada kain cd 20’s panjang kain / 25 kg adalah 67 meter. Sedangkan untuk gramasi 170-180 gram/m2 pada kain cd 20’s panjang kain / 25 kg adalah 73 meter (rasidi,2010). Lalu apa maksudnya 20’s , 24’s dll ? Itu merupakan benang atas bahan kaos yang kita kehendaki dan berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri. 1. Benang 20S Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt



2. Benang 24S Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt



3. Benang 30S Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau gramasi 210 sampai dengan 230 gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt



4. Benang 40S Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau gramasi 180 sampai dengan 200 gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt



BAB III PEMBAHASAN



MATERI 4



: MERCHANDISING



1. Tujuan



:



(1) Memahami penulisan deskripsi produk, model jahitan berikut perlengkapannya (2) Membuat sketch produk berdasarkan deskripsinya (3) Membuat beberapa blok marker berdasarkan base size dan kondisi kain yang dipakai (4) Menghitung dan menentukan blok marker yang paling efisien dari beberapa blok marker yang dibuat (5) Melakukan perhitungan biaya (Costing) pembuatan sebuah produk (6) Menyusun Style Sheet atau LAP (Lembar Acuan Produksi) yang akan menjadi acuan proses produksi 2. Waktu



: 4 JPL



3. Perlengkapan



:



(1) Alat tulis, kalkulator dan millimeter blok (2) Pita ukur (3) Sample T-Shirt 4. Kegiatan



:



(1) Tuliskan Product Description berikut sketch secara detail dari sample T-Shirt. (2) Tuliskan sewing detail dan labeling dari sample tersebut. (3) Berdasarkan hasil pengukuran sample materi praktek ke-4 buat 3 (tiga) macam blok marker yang berbeda untuk size M product tersebut jika diketahui lebar kainnya adalah 67 inchi gambarkan dengan memakai kertas millimeter blok. (4) Hitung kebutuhan kain (fabric consumption) untuk masing-masing blok marker yang saudara buat dengan asumsi gramasi kainnya adalah 120 gsm. (5) Tentukan konsumsi bahan yang paling efisien dari blok marker – blok marker tersebut. (6) Buat Costing Form berdasarkan data yang ada. (7) Buat Style Sheet atau LAP (Lembar Acuan Produksi) yang berisi: a) Product description and sketch



b) Sewing detail c) Accessories detail d) Size Specification e) Bill of Material



Jawaban : 1. Tuliskan product description berikut sketch secara detail dari sampel T-shirt saudara Jawab : 



Unisex round neck collar with rib, short sleeves, plain back body, screen printing at center top 18cm from HPS. Matching rib 1x1 cm as neck collar. Clean seam rib joining.







Top stitching 1/16 inch around neck line and sewn. Overdeck 1/8 inch double stitching at sleves hemming. Overdeck 1/8 inch double stitching at bottom hemming. Patched main label at bottom 6 cm from left side seam, label at inside left side seam. Patched bind at center back for hangtag, insert size label 1 inch from rib collar at center back with screen printing. Insert Logo under size label at center back.







(sketch detail t-shirt ada di addaw)



2. Tuliskan sewing detail dan labeling dari sampel tersebut Sewing detail SEWING DETAILS Assembling/joining Shoulder



4 threads-no top stitch



Underarm



4 threads-no top stitch



Side seam



4 threads-no top stitch



Armhole



4 threads-no top stitch



Neck and collar Neckline



Round neck-4 threads-stitch on neck binding



Sleeve and bottom hemming Sleeve



Overdeck 1/8 inch double stitching



Bottom hemming



Overdeck 1/8 inch double stitching



Labeling LABELING Brand label



Screen printing accessories detail front of body



Main label



Patched at bottom hemming



Size label



Screen printing on center back neck 1 inch from rib collar



Care label



Label



sisip



(inside),



inserted



sideseam after overlock Hangtag



Hang on center back neck



on



left



No. 3 Diketahui :



Lebar kain penuh = 67 inchi × 2,54 cm = 170,18 cm Lebar kain efektif = 67 inchi – 2 inchi = 65 inchi × 2,54 cm = 165,1 cm Gramasi kain = 120 gsm



Tinggal masukin gambar blok marker dari tehzu yg di scan



NO : 4 Blok Marker A Kebutuhan kain/pcs



= (Lebar kain sebenarnya x Panjang) – Sisa 1 = (170,18 cm x 74,5 cm) – (21,5 cm x 55,1 cm) = 12.678,41 cm – 1.184,65 cm = 11.493,76 cm2 = 1.149376 m2



Kebutuhan kain



= 1.149376 m2 x 120 gram/m2 = 137,925 gram/pcs



Blok Marker B Kebutuhan kain/pcs



= (Lebar kain sebenarnya x Panjang) – Sisa 1 – Sisa 2 = (170,18 cm x 101 cm) – (74,5 cm x 55,1 cm) – (59,1 cm x 26,5 cm) = 17.188,18 cm – 4.104,95 cm – 1.566,15 cm = 11.517,08 cm2 = 1,151708 m2



Kebutuhan kain



= 1,151708 m2 x 120 gram/m2 = 138,21 gram/pcs



Blok Marker C Kebutuhan kain/pcs



= (Lebar kain sebenarnya x Panjang) – Sisa 1 – Sisa 2 = (170,18 cm x 202 cm) – (110,1 cm x 149 cm) – (112,1 cm x 53 cm) = 34.376,36 cm – 16.404,9 cm – 5.941,3 cm = 12.030,16 cm2 = 1,203016 m2



Kebutuhan kain



= 1,203016 m2 x 120 gram/m2 = 144,36192 gram/pcs



No. 5 Berdasarkan dari perhitungan blok marker A, B, dan C dapat disimpulkan bahwa, konsumsi bahan yang paling efisien adalah menggunakan blok marker A dengan kebutuhan kain sebanyak 137,925 gram/pcs.



7b) Sewing detail SEWING DETAILS Assembling/joini ng shoulder



4 threads-no top stitch



Underarm



4 threads-no top stitch



Side seam



4 threads-no top stitch



Armhole



4 threads-no top stitch



Neck and collar Neckline



Round neck-4 threads-stitch on neck binding



Sleeve



and



bottom hemming Sleeve



Overdeck 1/8 inch double stitching



Bottom hemming



Overdeck 1/8 inch double stitching



7c) Accessories detail Accessories Care label



Position at left side seam, 8.5 cm



Patched label



Position 4 cm



Hangtag



10.2 cm with rope 17 cm