Metabolisme Zinc Dalam Tubuh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Metabolisme Zinc dalam Tubuh a.



Zn merupakan kofaktor lebih dari 200 enzim.



b.



Zn juga merupakan komponen membrane sel, menstabilkan fungsi RNA, DNA , dan ribosom.



c.



Pemberian seng selain berperan dalam sistem imun nonspesifik dan spesifik, juga berperan penting dalam metabolisme dan transport vitamin A. Seng berperan dalam sintesis retinol binding protein (RBP). Jika terjadi defisiensi seng maka akan menimbulkan gangguan dalam proses sintesis RBP, sehingga vitamin A akan banyak dalam hati dan rendah dalam sirkulasi darah, berakibat vitamin A tidak dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena seng berperan dalam metabolisme vitamin A, berarti seng terkait dengan berbagai fungsi vitamin A salah satunya sebagai sistem kekebalan tubuh. Sehingga jika terjadi kekurangan seng maka metabolisme vitamin A juga akan terganggu dan dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh sehingga tubuh lebih mudah terserang penyakit infeksi.



a. Absorpsi Zinc



 Zn yang diabsorpsi tidak hanya berasal dari makanan, tapi juga berasal dari sekresi pancreas dan empedu.  Absorpsi Zinc terjadi di usus halus terutama yeyunum, melalui 2 cara yaitu transport aktif dan transport pasif.  Dalam Proses absorpsi zinc di usus halus dipengaruhi oleh efek suatu zat seperti vitamin dan lain-lain yang dapat berperan sebagai activator maupun inhibitor. Ketika terdapat inhibitor misal zat besi, maka absoprsi Zn akan meningkat.  Zinc yang terabsorpsi akan masuk ke peredaran darah dan yang tidak terabsorpsi akan dieksresikan.



b. Transport Zinc  Setelah penyerapan, Zn dalam plasma terikat sebagai bentuk komponen yang satu dan lainnya. Sebagian besar terikat albumin dan α2 – macroglobulin, untuk diambil jaringan. Selain itu Zn terikat transferrin, Ig G, metalothionein dan membentuk kompleks dengan histidin dan sistein dalam darah.  Transporter Zinc yang utama terdiri dari 2 famili yaitu ZIP (penting untuk Zn influx) dan ZnT (eksport ion Zn dari sel).



c. Metabolisme Zinc



 Zinc yang terikat plasma di dalam darah akan menuju hepar dan kemudian akan berikatan dengan hepatic metallothioneins. Metallaothioneins merupakan protein yang penting dalam regulasi zinc dan diekpresikan di hepar, intestinum,pancreas, ren. Metallaothioneins berfungsi untuk menginduksi banyak faktor seperti: detoksifikasi logam berat, free radical scavenging, redistribusi zinc ditubuh pada kondisi infeksi akut dan stress. Hepatic metallothioninen dapat menjadi zinc reservoir untuk melindungi dari defisiensi zinc. Tempat penyimpanan zink tidak spesifik namun sel yang mengandung metallothionin dapat menjadi tempat penyimpanan.



d. Ekskresi Zn Ekskresi Zn selain melalui keringat, rambut kulit, cairan semen, dan urin. Laktasi dan kehamilan juga menambah pengeluaran Zn.



Defisiensi Zinc dalam Transpor Vitamin A Mekanisme pertama yaitu peran zink dalam transport vitamin A melalui sintesa protein. Defisiensi zinc dapat menekan sintesa RBP (Retinol Binding Protein) pada hati dan menyebabkan turunnya konsentrasi RBP dalam plasma. Hal ini mempengaruhi transport retinol dari hati menuju sirkulasi darah dan jaringan lain karena retinol ditransportasikan dalam bentuk RBP yang berikatan dengan transthyretin. (Parul Christian, 1998)



1. Fungsi Zn sebagai transpor Vitamin A



2. Defisiensi Zn



3. Menekan sintesa RBP pada hati



5. konsentrasi RBP dalam plasma menurun



4. Transpor retinol dari hati menuju sirkulasi darah terganggu



Gambar. Defisiensi Zinc dalam Transpor Vitamin A