METODA IPAL Kolam Limbah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Spesifikasi Lokasi



: Kolam Ipal Dan Gudang B3 Bak Beton Bertulang + Atap : Pekanbaru Prov. Riau



A. METODE UMUM 1. Sebelum Pekerjaan dimulai kami membuat surat laporan secara tertulis kepada pemerintah. 2. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pembangunan yang akan dilaksanakan dan mamfaat bagi masyarakat sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak mendapat hambatan dari lingkungan maupun masyarakat setempat. 3. Melakukan pendekatan terhadap pemuka masyarakat dan dapat menambah keserasian dan kekompakan untuk kelancaran pekerjaan.



4. Melakukan Pengukuran Jalur Pipa yang telah ditentukan. Dilapangan disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang ditentukan. 5. Memasang Papan nama proyek sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah ditentukan oleh pihak proyek. 6. Membuat rambu-rambu lalu lintas berupa informasi sedang berlangsungnya pekerjaan. Hal ini berguna untuk menjaga ketertiban dan keselamatan lalu lintas. 7. Setelah penanda tanganan Kontrak kerja kami mengusulkan Rapat Pendahuluan (Pra Conttruksi Meeting) untuk mendapatkan kesempatan langkah-langkah kerja yang akan dilaksanakan, merencanakan bersama-sama penempatan Bedeng kerja dan direksikeet beserta kebutuhan untuk penumpukan bahan tersebut. 8. Meyediakan Peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan rencana



kegiatan yang akan



dilaksanakan untuk menunjang kegiatan pekerjaan. 9. Kami mengajukan Rencana kerja kepada Direksi guna untuk disepakati bersama. 10. Setiap hari kami melaksanakan pekerjaan sekaligus mendata hasil kerja yang telah dilaksanakan untuk membuat laporan harian, mingguan dan bulanan sebagai bahan pertimbangan untuk setiap termyn yang kami usulkan. 11. Pada akhir minggu kami mengajukan laporan kepada pengawas guna untuk diajukan kepimpinan Proyek sebagai Laporan Mingguan. 12. Kami bersama pihak Direksi mengopname pekerjaan sesuai dengan kemajuan fisik dilapangan dan berikut Back Up data dilanjutkan dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan. 13. Bila terjadi kondisi dilapangan memerlukan pekerjaan tambah-kurang maka kami mengajukan permohonan dengan ditindak lanjuti pemeriksaan dilapangan bersam-sama dengan pihak proyek. 14. Apabila terjadi kerusakan Fisik dilapangan yang bukan tanggung jawab kami, maka kami melaporkan pada pengawas lapangan dan Direksi dan dilanjutkan kepada pihak proyek. 15. Setiap saat kami penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan / Tenaga Teknis akan berada terus menerus dilokasi pekrjaan sampai pekerjaan diserah terimakan. 16. Pada waktu menjelang akhir pelaksanaan kami bersama pihak Direksi mengopname pekerjaan yang telah maupun yang belum dikerjakan guna sebagai bahan untuk pembuatan Berita Acara Pemeriksaan akhir pekerjaan.



B. TAHAP PERSIAPAN SUPLAY BAHAN Dengan memperhatikan rencana anggaran biaya analisa maka dari san akan terlihat bahan yang diperlukan. a. Pasir 1. Pasir yang akan dipakai diambil dari lokasi terdekat dari tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan tanpa mengurangi mutu dan kwalitas bahan menurut Bestek. 2. Pasir dimaksud diambil dengan mempergunakan tenaga kerja setempat, dengan demikian dapat membantu masyarakat disekitar lokasi pekerjaan. 3. Pasir tersebut akan dipakai sebagai pasir urug dalam pelaksanaan pekerjaan. Pasir dicuci dengan air sehingga bersih dan mengandung kadar asam yang sangat rendah dan tidak adalagi sampah dan kotoran yang tetrbaur dalam tumpukan pasir. b. Kerikil 1. Kerikil juga akan diambil dari lokasi / Aquari terdekat dengan butiran yang padat dan keras dan dengan ukuran diameter berkisar 1 cm s/d 5 cm. 2. Kerikil juga telah dicuci dengan air sungai sehingga benar-benar merupakan kerikil bersi tanpa sampah atau kotoran. 3. Kerikil yang dipakai juga merupakan kerikil yang telah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan. d. Portland Cemen 1. Semen yang dipakai merupakan semen resmi yang mendapat persetujuan dari pengawas. 2. Semen didatangkan kelokasi secara bertahap sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi penumpukan digudang terlalu banyak. 3. Tumpukan semen hanya mencapai lima zak perbaris dan tempat penumpukan harus pada tempat yang terlindung dari pengaruh cuaca. h. Pipa dan Aksessories 1. Bahan tersebut akan dibeli dari toko terdekat sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan. 2. Untuk bahan pembantu lainnya didatangkan dari dekat lokasi Proyek.



i. Besi Wiremesh 3. Bahan tersebut akan dibeli dari toko terdekat sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan. 4. Untuk bahan pembantu lainnya didatangkan dari dekat lokasi Proyek.



C. TAHAP PERSIAPAN TENAGA KERJA 1. Pelaksan lapangan merupakan tenaga ahli yang selalu ada dilapangan setiap hari sebagai penanggung jawab utama. 2. Kepala Tukang, Tukang yang dipakai merupakan tenaga yang terlatih. 3. Tenaga kerja yang dipakai diambil dari sekitar lokasi proyek.



D. TAHAP PELAKSAAN PEKERJAAN Pekerjaan Pendahuluan Apabila Perusahaan kami dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan ini setelah dikeluarkan dikeluarkan pengumuman pemenang tender dan setelah adanya Surat Perintah untuk memulai pekerjaan, kami akan segera mempersiapkan kelengkapan-kelengkapan kontrak serta pembuatan Papan Nama Proyek dan sekaligus meminta arahan dari direksi tentang lokasi dan tempat pemasangannya. KOLAM IPAL & SYTEM PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Sebelum memulai untuk melaksanakan pekerjaan utama dalam seluruh item-item pekerjaan 2. seperti tersebut diatas, terlebih dahulu dilaksanakan pekerjaan persiapan atau pendahuluan yang dimaksudkan supaya pekerjaan berikutnya dalam masing-masing item pekerjaan dapat terarah dan lancar. Adapun yang termasuk dalam pekerjaan persiapan atau pendahuluan ini adalah sebagai berikut : Pekerjaan Penyiapan dan Pembersihan Lahan



1.



Pelaksanaan pekerjaan penyiapan dan pembersihan lokasi disini dimaksudkan untuk dalam melaksanakan pekerjaan berikutnya tidak menimbulkan gangguan dalam arti lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan sudah bersih dari semak-semak ataupun yang dari apapun yang dapat memberikan gangguan atau hambatan dalam proses pelaksanaan pekerjaan berikutnya.



2. Pembersihan lokasi perlu dan akan dilaksanakan sebelum memasuki urutan atau rangkaian pekerjaan berikutnya dalam rangka pelaksanaan dan penyelesaian masing-masing item pekerjaan sesuai dengan dokumen gambar dan rencana kerja, hal ini dimasudkan supaya pekerjaan bisa berjalan dengan baik.Direksi dari pelaksanaan pekerjaan serta pihak pengawas kegiatan dilibatkan dalam kordinasi untuk membersihkan areal yang akan dikerjakan supaya tidak terjadi atau menimbulkan persoalan nantinya. Dalam melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi tersebut bekas-bekas atau sisa-sisa yang dibersihkan disingkirkan dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan ketempat yang telah sama-sama ditentukan. Pembongkaran



konstruksi



lama



jika



ada



akan



dilaksanakan



dengan



tidak



mengganggu/merusak bangunan lain yang ada. Sebelum memulai pekerjaan bangunan baru, Penyedia akan membersihkan lokasi dari puing-puing, tumbuh-tumbuhan serta benda lainnya yang dianggap dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan. Tenaga yang dibutuhkan



: Pekerja, Mandor



Peralatan yang dibutuhkan



: Cangkul, Sekop, Martil, Alat bantu lain sesuai dengan



kebutuhan Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bouwplank Pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pasang bouwplank disini dimaksudkan untuk dalam menentukan ukuran untuk panjang atau lebar ataupun luasan areal pelaksanaan masingmasing item pekerjaan serta untuk menentukan tinggi (level) permukaan dari pekerjaan bangunan tersebut diatas. Kordinasi dengan pihak terkait dalam pekerjaan ini diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pekerjaan pemasangan bouwplank sehingga ukuran dan



bouwplank yang telah dilaksanakan tidak berubah dan menjadi acuan yang jelas untuk melanjukan pekerjaan berikutnya. Hasil dari pengukuran dan pemasangan bouwplank tersebut diberi tanda yang jelas dengan menggunakan patok-patok kayu dan diberi tanda dengan menggunakan cat atau benang sehingga tidak mudah hilang. Pengukuran dari patok-patok kerja yang diberi tanda tersebut ditanamkan atau dipancang kuat ketanah dan untuk level permukaannya digunakan kayu papan yang lurus dan kuat. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank secara umum membutuhkan tenaga kerja, bahan dan peralatan sebagai berikut : Tenaga yang dibutuhkan



: Pekerja, Tukang Kayu, Kepala Tukang, Mandor



Bahan yang dibutuhkan



: Kayu 5/7, Papan 3/20, Paku dan lainnya



Peralatan yang dibutuhkan



: Gergaji, Martil, Meteran, Alat bantu lain sesuai dengan



kebutuhan PEKERJAAN TANAH & PONDASI



Yang termasuk dalam pekerjaan pondasi ini adalah : galian tanah, urugan pasir di bawah pondasi dan urugan tanah bekas galian. - Galian Tanah Pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai dengan ukuran-ukuran yang telah dibuat dilokasi pekerjaan dengan mengacu kepada ukuran lebar, dalam yang tertera dalam detail gambar rencana. Galian tanah yang dilaksanakan disini dimaksudkan untuk existing bangunan yang akan dibuat dengan memperhatikan aspek areal yang digali, maksudnya seandainya dalam pelaksanaan pekerjaan galian ini dijumpai beberapa hal yang dapat menimbulkan gangguan. Hasil galian tanah ditempatkan disekitar galian tersebut untuk digunakan sebagai bahan pengurugan bekas galian. Seandainya kondisi tanah banyak aliran air, maka Penyedia akan



lakukan penimbunan atau pemindahan aliran air tersebut agar hasil kerja seperti yang diharapkan. Pekerjaan galian tanah secara umum membutuhkan tenaga kerja dan peralatan sebagai berikut : Tenaga yang dibutuhkan



: Pekerja, Mandor



Peralatan yang dibutuhkan



: Cangkul, Sekop, Alat bantu lain sesuai kebutuhan



-



Urugan Tanah Bekas Galian



Bahan yang dipakai untuk pekerjaan urugan kembali terdiri dari tanah bekas galian yang baik dan memenuhi syarat teknis serta bebas dari akar-akar, bahan-bahan organis, barang-barang bekas/sampah yang terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Penimbunan mengunakan tenaga manual (jika dipersyaratkan akan menggunakan alat excavator) dengan bahan tanah timbun dari tanah hasil galian. Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum + 20 cm dan dipadatkan dengan alat stamper hingga mencapai kepadatan maksimum, setelah didapat kepadatan maksimal akan dilanjutkan dengan lapisan berikutnya sampai mencapai ketinggian sesuai dengan gambar rencana. Pada penimbunan berikutnya akan dilakukan sama dengan cara diatas (lapisan sebelumnya). Pengurugan kembali dapat dilakukan melebihi ukuran, diperhitungkan penyusutan tanah akibat konsolidasi. Untuk menutupi bekas dari galian atau dalam tahapan penyelesaian lobang-lobang pondasi yang masih mempunyai rongga-rongga yang kosong dilakukan timbunan dengan menggunakan tanah hasil galian yang dilakukan sebelumnya, jika volume tanah hasil galain tidak mencukupi, maka akan didatangkan tanah bahan timbunan yang didatangkan dari quarry tanah dengan tanah yang bersih dan bebas dari sampah serta akar-akar tanaman serta bahan lainnya. Pekerjaan ini berguna untuk memberikan kerekatan atau kekuatan terhadap gaya geser tanah dan tidak dapat menimbulkan keruntuhan tanah sekitar sehingga lobang dibawah bangunan yang dikerjakan benar-benar padat dan kuat.



Pekerjaan Urugan Kembali Tanah ini secara umum membutuhkan tenaga kerja, bahan dan peralatan sebagai berikut : Tenaga yang dibutuhkan



: Pekerja, Mandor



Bahan yang dibutuhkan



: Tanah Hasil Galian



Peralatan yang dibutuhkan



: Cangkul, Sekop, Gerobak Sorong, Alat Pemadat (Stamper),



Alat bantu lain sesuai kebutuhan PEKERJAAN BETON & BETON BERTULANG Pekerjaan bangunan ini menggunakan beton bertulang dengan pengecoran menggunakan beton Camp. 1:2:3 dengan Mutu K-225 Sebelum memulai untuk melaksanakan pekerjaan beton ini terlebih dahulu Penyedia akan melakukan langkah-langkah pekerjaan sebagai berikut : Mempersiapkan Penulangan/Pembesian Bahan besi beton yang telah disiapkan dan mendapat persetujuan direksi pekerjaan sesuai dengan dokumen spesifikasi teknis dan gambar rencana kerja selanjurnya dilakukan perakitan pembesian tersebut sesuai dengan detai penulangan, untuk pekerjaan penulangan tersebut sesuai dengan gambar detail dan potongan dalam dokumen gambar rencana pelaksanaan pekerjaan. Pembesian ini berfungsi untuk memberikan kekuatan atau penahan beban pada bangunan tersebut. Pekerjaan pembesian akan dilaksanakan sejak awal pelaksanaan pekerjaan, hal ini dikarenakan pekerjaan pembesian dapat dilakukan pada tempat lokasi yang berbeda dan tidak tergantung dengan item pekerjaan lainnya. Besi yang dipergunakan akan memenuhi persyaratan PBI-1971 dan SII.0136-84, yaitu terbuat dari baja lunak U24 dengan tegangan leleh 2400 Kg/M² dan tegangan maksimum 3600 Kg/M². Besi akan bebas dari kotoran, karat dan bahan lainnya yang dapat mengurangi daya lekat beton pada besi. Diameter besi yang dipergunakan akan disesuaikan dengan gambar detail pembesian (besi beton polos/ulir dan wiremesh) yang tercantum pada gambar rencana.



Penulangan yang dikerjakan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang ada diikat dengan kuat sesuai bentuk yang diharapkan terhadap tulangan pokok dan tulangan pembaginya. Hal ini dimaksudkan supaya dalam meletakan rakitan atau tulangan beton yang telah dibuat tersebut tidak terjadi pergeseran bentuk dan juga pada tahap pelaksanaan pengecoran nantinya. Stek atau penempatan penulangan atau pembesian untuk pekerjaan berikut juga disiapkan diawal seperti pekerjaan atau penulangan untuk sloof, kolom, balok dan plat serta untuk beton lainnya sehingga bentuk atau pengecoran nantinya merupakan satu kesatuan. Pekerjaan penulangan atau pembesian ini secara umum membutuhkan tenaga kerja, bahan dan peralatan sebagai berikut : Tenaga yang dibutuhkan



: Pekerja, Tukang Besi, Kepala Tukang, Mandor



Bahan yang dibutuhkan



: Besi Beton, Kawat Ikat Beton



Peralatan yang dibutuhkan



: Pemotong Besi, Pembengkok Besi, Alat bantu lain sesuai



kebutuhan ●



Mempersiapkan Bekisting/Mal



Bahan bekisting/mal yang telah disiapkan dan mendapat persetujuan direksi pekerjaan sesuai dengan dokumen dan gambar rencana kerja selanjurnya dilakukan perakitan bekisting tersebut sesuai dengan detai ukuran penampang untuk pekerjaan beton tersebut sesuai dengan gambar detail dan potongan dalam dokumen gambar rencana pelaksanaan pekerjaan. Bekisting/mal ini berfungsi untuk memberikan bentuk ukuran atau tempat rakitan dari penulangan besi yang telah selesai dikerjakan untuk pekerjaan beton tersebut. Pekerjaan bekisting akan menggunakan kayu yang kuat, kokoh dan plywood dan dibuat rapat agar pada saat pengecoran tidak terjadi rembesan dan pergeseran sehingga akan mempengaruhi mutu beton dan bentuk/ukuran beton yang dibuat. Skor-skor penganggah bekisting akan dibuat dengan baik dan bertumpu pada tempat yang kuat. Pembuatan bekisting/mal yang dikerjakan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang ada dan dipaku dengan kuat sesuai bentuk yang diharapkan terhadap bentuk ukuran dari beton bertulang tersebut. Bekisting harus benar-benar kuat dan dilakukan beberapa kali



penegecekan terhadap kebocoran sehingga apabila telah selesai dan aman baru bisa untuk dilakukan pengecoran. Bekisting/mal akan diberi skor-skor yang cukup dan kuat dari bahan kayu sehingga dapat menahan beban bahan beton pada saat dilakukan pengecoran. Pekerjaan bekisting/mal ini secara umum membutuhkan tenaga kerja, bahan dan peralatan sebagai berikut : Tenaga yang dibutuhkan



: Pekerja, Tukang Kayu, Kepala Tukang, Mandor



Bahan yang dibutuhkan



: Kayu Bekisting, Paku Biasa 2"-5", Minyak



Bekisting, Kayu



Dolken, dll. Peralatan yang dibutuhkan : Gergaji, Martil, Alat bantu lain sesuai kebutuhan ●



Mempersiapkan Tahapan Pengecoran



Bahan-bahan komposisi untuk membuat beton seperti yang diminta dalam dokumen spesifikasi teknis pekerjaan terlebih dahulu disiapkan dilokasi pekerjaan. Selanjutnya dilakukan perizinan atau pemberitahuan kepada direksi dan pengawas pekerjaan terhadap pekerjaan pengecoran ini. Jenis adukan beton yang akan dipergunakan dilaksanakan menurut kebutuhan setiap jenis pekerjaan beton yang dilaksanakan sebagaimana diatur dalam syarat-syarat teknis dan telah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan/Direksi. Pengadukan dilaksanakan dengan hati-hati, ditampung di dalam bak kayu/gerobak sorong yang besarnya memenuhi syarat untuk dibawa ketempat pengecoran dilaksanakan. Pengadukan campuran beton akan dilaksanakan dengan menggunakan beton molen (concret mixer) atau jika dipersyaratkan dengan menggunakan beton jadi (ready mix). Sebelum pengecoran dilaksanakan, maka besi tulangan dan bekisting sudah harus terpasang pada kedudukannya dengan baik dan benar serta kokoh, sehingga pada saat pengecoran dilaksanakan tidak terjadi kebocoran dan pembongkaran/pergeseran kedudukan beton yang dimaksud. Ruang-ruang yang akan dicor harus besih dari segala jenis sampah/kotoran, dan cetakan-cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang berhubungan dengan beton yang akan dicor harus dibasahi sampai jenuh dengan menggunakan pelumas (oli). Pengeecoran akan dilakukan sedekat-dekatnya dengan tujuan agar tidak terjadi pemisahan-pemisahan bahan akibat pemindahan adukan didalam cetakan.



Untuk mencegah terjadinya rongga-rongga dan sarang-sarang kerikil, maka adukan beton akan dipadatkan dengan menggunakan (jika dipersyaratkan) alat penggetar beton (concret vibrator). Pengecoran beton berkelanjutan sampai batas yang direncanakan tanpa berhenti untuk mencegah pengeringan bidang-bidang beton selama paling kurang 2 minggu. Permukaan beton akan terus dibasahi secara rutin (untuk beton struktur). Batang-batang tulangan, jangkar-jangkar dan plat-plat yang akan berfungsi



menjamin



kuntinuitas dengan bagian-bagian perluasan konstruksi dikemudian hari, tidak akan dibiarkan keluar dari permukaan-permukaan beton tanpa dilindungi dari pengaratan. Sebelum pelaksanaan pengecoran terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kembali terhadap kesiapan



keseluruhan



komponen



dari



pekerjaan



beton



tersebut



mulai



dari



penulangan/pembesian dan bekisting/mal secara bersama dengan direksi dan pengawas pekerjaan, termasuk juga dengan kondisi air tanah yang ada didalam lobang pengecoran yang akan dicor tersebut, karena campuran air tanah atau kotoran yang ada dapat mengurangi mutu beton yang diharapkan. Hal ini dimaksudkan agar hasil pekerjaan bisa diterima dan sesuai dengan dokumen rencana pelaksanaan pekerjaan. Beton yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan beton ini adalah beton Camp. 1:2:3 dengan mengaduk ditempat secara manual dengan menggunakan tenaga kerja dan peralatan sesuai kebutuhan dengan tinggi penuangan tidak lebih dari 1,5 meter. PEKERJAAN PLESTERAN/ACIAN Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada seluruh bagian yang dijelaskan dalam gambar dan petunjuk Pengawas. Pengendalian Pekerjaan Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam : Bahan-Bahan 1. Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau campuran-campuran lain. 2. Semen Portland



Semen portland yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan dalam sak yang tertutup seperti disyaratkan dalam NI-8. Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan, yaitu merk yang disetujui Pengawas. 3.



Air



Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak, asam atau unsur-unsur organik lainnya. Perbandingan Campuran Plesteran 1.



Plesteran dengan campuran 1 Pc : 4 Ps digunakan pada dinding, sedangkan untuk



daerah basah digunakan. 2.



Apabila diperlukan, acian dibuat dengan bahan PC dicampur air sampai mencapai hasil



kekentalan yang sempurna. Pra Pelaksanaan 1.Bersihkan permukaan dasar sampai benar-benar siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran. 2.Untuk daerah yang luas, dibuat pola dasar plesteran (kepala plesteran) dengan jarak 1 meter arah vertikal sebagai dasar plesteran untuk menjamin adanya ketebalan yang sama, permukaan yang datar/rata, contour dan profil-profil akurat. 3.Basahi seluruh permukaan bidang yang akan diplester untuk peresapan. Plesteran dapat dimulai setalah bidang tersebut kering. 4.Pelaksanaan plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan sepertintidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya pemborong. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran 1.Bersihkan permukaan dinding batu bata atau permukaan beton dari noda debu, minyak cat, bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran. 2.Untuk



mendapatkan



permukaan yang



rata



dan ketebalan



sesuai



dengan



yang



diisyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih dahulu kepala plesteran.



3.Pasangkan lapisan plesteran setebal yang diisyaratkan (ñ 20 mm) dan diratakan dengan roskam kayu/besi dari kayu halus tersebut dan rata permukaannya ataupun dengan profil aluminium dengan panjang minimal 1,5 m. Kemudian basahkan terus selama 3 (tiga) hari untuk menghindarkan terjadinya retak akibat penyusutan yang mendadak. 4.Untuk plesteran pada permukaan beton, mula-mula permukaan beton harus dikasarkan dengan pahat besi untuk mendapatkan daya ikat yang kuat antara permukaan beton dengan plesteran. Bilamana perlu permukaan beton yang telah dikasarkan diberi bahan additive, misalnya "Calbon". 5.Basahi permukaan beton untuk air hingga jenuh, tunggu sampai aliran air berhenti. 6.Dalam pelaksanaan plesteran permukaan beton dengan ketebalan minimal 2 cm, tidak diperbolehkan melakukan plesteran sekaligus, tetapi harus dilakukan secara bertahap yaitu dengan cara menempelkan adukan semen pada bagian yang akan diplester, kemudian setelah mengering, lakukan plesteran berikutnya dengan adukan semen pasir hingga mencapai ketebalan yang dikehendaki.



7.Apabila terdapat bagian plesteran pada permukaan beton dengan ketebalan lebih dari 3 cm, sebagai akibat dari kesalahan pada waktu pengecoran atau yang lainnya, maka plesteran tersebut harus dilapis dengan kawat ayam yang ditempelkan pada permukaan beton akan



diplester.



Biaya



penambahan



kawat



ayam



tersebut



yang



menjadi tanggungan



pemborong. 8.Hindarkan benda-benda ataupun bahan-bahan lain yang dapat merusak permukaan acian .9.Apabila ada pekerjaan plesteran yang harus dibongkar atau diperbaiki, maka hasil akhir (finishing) dari pekerjaan tersebut harus dapat menyamai pekerjaan yang telah disetujui oleh Pengawas. 10.Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang. Pekerjaan Beton Camp. 1:2:3 ini secara umum membutuhkan tenaga kerja, bahan dan peralatan sebagai berikut : Tenaga yang dibutuhkan



: Pekerja, Tukang Batu, Kepala Tukang, Mandor



Bahan yang dibutuhkan



:



Air Peralatan yang dibutuhkan



Semen Portland, Pasir Cor, Batu Pecah (split), Kerikil Cor, :



Concrete Pan Mixer/Bachingplant atau Concrete



Mixer, Concrete Pump, Cangkul, Sekop, Gerobak Sorong, Concrete Vibrator, Alat bantu lain sesuai kebutuhan Hasil dari pengecoran beton tersebut selanjutnya diratakan dan dipadatkan terhadap yang dituang kedalam posisinya dengan menggunakan peralatan penggetar atau concrete vibrator dengan maksud supaya tuangan coran merata dan mengisi seluruh tempat atau lobang-lobang yang dicor tersebut. Beton-beton yang dipergunakan akan dibuat kubus-kubus beton dengan jumlah yang cukup untuk dilakukan uji tekan (test mutu beton). Kubus-kubus beton untuk uji tekan (test mutu beton) akan diberi tanggal pembuatannya. Tahapan-tahapan pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan beton secara umum sama dengan penguraian yang Penyedia paparkan diatas. Tahapan-tahapan pelaksanaan yang Penyedia maksudkan adalah tahapan dari memulai pekerjaan penulangan, bekisting dan pengecoran sesuai dengan mutu beton seperti tertera dalam dokumen rencana kerja. Baik itu dimulai dari pekerjaan Beton Pile Cape, Beton Kolom, Beton Sloof, Balok Beton, Plat Beton dan Dinding Beton, Lantai/Daag Beton dan struktur lainnya. Pola pelaksanaannya yang berbeda disini adalah dalam pembuatan ukuran/dimensi serta mutu beton yang dipergunakan dari masing-masing pekerjaan beton yang terdapat pada kontrak ini yang berkaitan dengan perakitan besi dan pembuatan beksiting/mal, sedangkan untuk pengecoran metode pelaksanaannya tetap sama dan tidak terdapat perbedaan dengan mutu betonnya karena untuk seluruh beton sesuai dengan dokumen rencana kerja adalah beton dengan mutu K-350. Yang tetap harus Penyedia lakukan terhadap pelaksanaan pekerjaan ini adalah tetap berkomunikasi dengan direksi dan pengawas pekerjaan terhadap masing-masing pekerjaan beton ini dan tetap mengacu kepada gambar dan dokumen rencana kerja. Hal ini supaya pekerjaan tidak menimbulkan kesalahan dan tidak sesuai dengan target waktu pelaksanaan seperti jadwal pelaksanaan yang Penyedia susun.



PEKERJAAN LANTAI Pekerjaan lantai dapat dimulai secara bertahap setelah perkerjaan sloof selesai dilaksanakan. Pekerjaan lantai dimulai dari perkerjaan urugan tanah yang didatangkan yang kemudian dipadatkan dengan mesin pemadat yaitu stemper. Setelah urugan tanah dipadatkan selanjutnya dilakukan pengecoran dengan Pekerjaan lantai Cor K225 Wiremesh M6-150 double layer t=20cm. PEKERJAAN ATAP Pada pekerjaan ini memakai rangka kuda – kuda baja ringan ] Struktur Besi Hollow 50.500, Gording CNP 100.50.2,3, dengan penutup atap



Atap Galvalume 0,35 mm



untuk



pemasangan atap ini harus betul – betul rapid dan teratur agar betu – betul kelihatan Estetika bangunan tersebut. PEKERJAAN LAIN - LAIN Pada pekerjaan Waterproof ex. Sika ini berpedoman pada spesifikasi teknis Standar Teknis Pekerjaan yang dilaksanakan dan berpedoman pada gambar teknis yang ditentukan. PEKERJAAN ACCESORIS (ME) Pada pekerjaan mengacu pada Rencana Anggaran Biaya dan pelaksaaannya mengacu pada titik di gambar acuan yg telah ditentukan pekerjaannya terdiri dari : Mixer Coagulasi Pompa Vacum Aerasi Pompa Isap 3 phase Filter Air (ijuk, arang, Ziolit, busa, dll) Box Panel Komplit Meteran Air PIPA PEMISAH AIR LIMBAH DENGAN AIR HUJAN PEKERJAAN ACCESORIS (ME) Pada pekerjaan mengacu pada Rencana Anggaran Biaya dan pelaksaaannya mengacu pada titik di gambar acuan yg telah ditentukan pekerjaannya terdiri dari : Pasangan pipa 6" SDR 41



Pasangan Pipa kolecting 4" SDR 41 Tee 45 dan stoper cap pipa limbah SDR 41 diameter 6" u/ flushing Tee 45 dan stoper cap pipa limbah SDR 41 diameter 4" u/ flushing Tee oversock 6"x4" SDR 41 Reducer 6"x4" SDR 41 Sock 6" SDR 41



Pekerjaan Pemasangan Setelah seluruh bahan yang di pesan telah datang, kemudian dilakukan pekerjaan pemasangan. Pipa yang dipasang di sesuaikan dengan gambar rencana, baik penempatan ukuran pipa maupun accesories yang di pasang disesuaikan dengan bentuk dan ukuran. Mesin pompa di sambungkan ke pipa yang telah di pasang Pekerjaan Pengecekan Pipa Setelah pompa dan pipa telah terpasang kemudian di lakukan pengecekan, untuk mengetahui baik atau tidak pelaksanaan pemasangan pipa, kalau tarjadi kebocoran dilakukan kembali perbaikan GUDANG LIMBAH B3 Pada pekerjaan Gudang Limbah B3 ini berpedoman gambar Standar Teknis Pekerjaan yang dilaksanakan dan berpedoman pada gambar teknis yang ditentukan.untuk. pada pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan : Penggalian dan Pondasi ukuran 5x8 Mal dan Cor Pondasi ukuran 20 x 40 Cor Tiang dan dinding ( isi besi 12 x 4 ) Timbun lantai Pasang kerangka dengan bahan baja ringan dan tiang galvanis 3" Pemasangan atap spandek Pembuatan parit dan instalasi penampungan kebocoran Lantai Gudang dengan granito



E. PASCA PELAKSANAAN PEKERJAAN Administrasi yaitu membuat as built drawing seluruh pekerjaan dan melihat hasi pekerjaan sambil melaksanakan pembersihan lokasi kembali dari sampah, kotoran dan secara lisan pekerjaan dinyatakan selesai oleh Pengawas Lapangan maka kami akan mengajukan Permohonan kepada Pemimpin Proyek untuk dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh penyelesaian pekerjaan agar dapat segera dilaksanakan Provision Hand Over (PHO) atau serah terima pekerjaan pertama, namun jika dalam PHO ditemukan struktur, fisik atau segala sesuatu yang kurang sempurna maka kami akan memperbaiki atau melengkapinya selama masa pemeliharaan dan setelah pekerjaan tersebut kami sempurnakan maka kami akan menyampaikan permohonan lagi kepada Pemimpin Proyek untuk dilaksanakan Final Hand Over (FHO) atau serah terima pekerjaan kedua. Dokumentasi yaitu membuat album fhoto dan laporan kemajuan pekerjaan diakhir pekerjaan akan kami serahkan secara keseluruhan yang tersusun secara berurutan didalam sebuah album photo.



Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini kami sampaikan, sebagai pedoman untuk pelaksanaan selebihnya secara berkala dengan cara evaluasi dua mingguan atau setiap kali menjumpai masalah baik teknis maupun administrasi kami akan melakukan konsultasi dengan pemilik proyek.



Pekanbaru, 04 November 2022 CV. DARMAWAN



HARRY DIAS DARMAWAN, ST Direktur