Metode Kuadran Adalah Salah Satu Metode Yang Tidak Menggunakan Petak Contoh [PDF]

  • Author / Uploaded
  • gusti
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Metode kuadran adalah salah satu metode yang tidak menggunakan petak contoh (plotless) metode ini sangat baik untuk menduga komunitas yang berbentuk pohon dan tihang, contohnya vegetasi hutan. Metode kuadran mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya. Metode ini mudah dan lebih cepat digunanakan untuk mengetahui komposisi, dominasi pohon dan menksir volumenya. Metode ini sering sekali disebut juga dengan plot less method karena tidak membutuhkan plot dengan ukuran tertentu, area cuplikan hanya berupa titik. Metode ini cocok digunakan pada individu yang hidup tersebar sehingga untuk melakukan analisa denga melakukan perhitungan satu persatu akan membutuhkan waktu yang sangat lama, biasanya metode ini digunakan untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi kompleks lainnya. Beberapa sifat yang terdapat pada individu tumbuhan dalam membent Para pakar ekologi memandang vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem, yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi faktor lingkungn dari sejarah dan pada fackor-faktor itu mudah diukur dan nyata. Dengan demikian analisis vegetasi secara hati-hati dipakai sebagai alat untuk memperlihatkan informasi yang berguna tentang komponen-komponen lainnya dari suatu ekosistem (Ewusie, J.Y. 1990) . Selain metode kuadran kita juga bisa menggunakan metode garis untuk menganalisis vegetasi. Panjang sample berupa garis, untuk vegetasi hutan dapat lebih dari 50 meter, semak belukar sepanjang minimal 1 meter cuplikan berupa garis, untuk vegetasi sangat di pengaruhi oleh kekompleksitasan dari hutan tersebut. Metode garis merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. Penggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang digunakan akan semakin pendek. Untuk hutan, biasanya panjang garis yang digunakan sekitar 50 m-100 m. sedangkan untuk vegetasi semak belukar, garis yang digunakan cukup 5 m10 m. Apabila metode ini digunakan pada vegetasi yang lebih sederhana, maka garis yang digunakan cukup 1 m (.



Pada metode garis ini, system analisis melalui variable-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi yang selanjutnya menentukan INP (indeks nilai penting) yang akan digunakan untuk memberi nama sebuah vegetasi. Kerapatan dinyatakan sebagai jumlah individu sejenis yang terlewati oleh garis. Kerimbunan ditentukan berdasar panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, dan dapat merupakan prosentase perbandingan panjang penutupan garis yang terlewat oleh individu tumbuhan terhadap garis yang dibuat. Frekuensi diperoleh berdasarkan kekerapan suatu spesies yang ditemukan pada setiap garis yang disebar. Frekuensi adalah nilai besaran yang menyatakan derajat penyebaran jenis didalam komunitasnya. Angka ini diperoleh dengan melihat perbandingan jumlah dari petakpetak yang diduduki suatu jenis terhadap keseluruhan petak yang diambil sebagai petak contoh di dalam melakukan analisis vegetasi. Frekuensi dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti luas petak contoh, penyebaran tumbuhan dan ukuran jenis tumbuhan (Eden, S. 1990). Dominansi adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan derajat penguasaan ruang atau tempat tumbuh , berapa luas areal yang ditumbuhi oleh sejenis tumbuhan atau kemampuan suatu jenis tumbuhan untuk bersaing tehadap jenis lainnya. Dalam pengukuran dominansi dapat digunakan proses kelindungan ( penutup tajuk ), luas basah area , biomassa, atau volume (Abdulkadir, R 2001). Dalam penghitungan penutupan tajuk ini, barisannya dilakukan dengan cara mengukur luasan tajuk untuk tiap jenis yang terdapat dalam petak contoh, kemudian dicari domonansi relatifnya. Selanjutnya proses penutupan tajuk dapat diukur proyeksi tajuk tanah. biomassa adalah ukuran untuk menyatakan berat suatu tumbuhan. Sedangkan volume dapat dihitung dari rata-rata luas basal area x tinggi tumbuhan bebas cabang x factor koeksi pohon (Anonymous, 2011). Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak-petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara. Menurut Soerianegara (1974)



petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda ataupun berbentuk jalur atau dengan metode tanpa petak. Pola komunitas dianalisis dengan metode ordinasi yang menurut Dombois dan E1lenberg (1974) pengambilan sampel plot dapat dilakukan dengan random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu (Anonymous, 2011). Menurut Waiver dan Demeats (1980) bahwa metode kuadran adalah metode analisa vegetasi yang menggunakan daerah persegi panjang sebagai sampel uniknya. Ukuran yang digunakan yaitu untuk semak dan pohon digunakan kuadran diameter anti meter. Kerapatan, ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan di dalam area kuadran. Pada beberapa keadaan, kesulitan dalam menentukan batasan individu tumbuhan, kerapatan dapat ditentukan dengan cara pengelompokan berdasarkan



criteria



tertentu



(kelas



kerapatan).



Kerimbunan, ditentukan berdasarkan penutupan daerah cuplikan oleh populasi jenis tumbuhan. Apabila dalam penentuan kerapatandijabarkan dalam bentuk kerapatan, maka untuk kerimbunannya pun lebih baik dipergunakan kelas kerimbunan. Frekuensi, ditentukan berdasarkan kerapatan dari jenis tumbuhandijumpai dalam sejumlah area cuplikan (n), dibandingkan dengan seluruh atau seluruh cuplikan yang dibuat



(N),



biasanya



dalam



%.



Nilai penting harga ini didapatka berdasarkan penjumlahan dari relative dari sejumlah variable yang telah diukur (kerapatan relative, kerimbunan relative dan frekuensi relative). Harga relative ini dapat dicari dengan perbandingan antar harga suatu variable yang didapat dari suatu jenis terhadap nilai total dari variable untuk seluruh jenis yang didapat, dikalikan 100%. Dalam table, jenis-jenis tumbuhan disususn berdasarkan harga nilai penting ini yang biasanya dari harga tumbuhan yang besar harga nilai pentingnya dapat dipergunakan untuk menentukan penanaan bentuk vegetasi tadi (Rahardjantu, 2001)