Metode Sampling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SAMPLING AIR Oleh Edi Mulyadi, ST,. M.Si Gaos A. Karim



4/6/2021



1



Tujuan sampling Mengumpulkan volume contoh uji (sampel) yang akan diteliti/diuji dengan jumlah sekecil mungkin, tetapi masih mewakili (representatif), yaitu masih mempunyai sifat–sifat yang sama dengan sumber contoh tersebut atau populasi dari contoh yang diambil.



4/6/2021



2



Tujuan Lebih Luas • MEMBANDINGKAN DENGAN BAKU MUTU YANG DISYARATKAN • MENGETAHUI KINERJA SUATU SISTEM • MONITORING KUALITAS AIR



• MERANCANG MODEL SISTEM PENGOLAHAN • MENGETAHUI EFISIENSI SISTEM PENGOLAHAN



4/6/2021



3



PRINSIP SAMPLING ❖ Pengambilan sampel merupakan hal penting dalam uji kualitas air dan harus mewakili keadaan air di lokasi pengambilan sampel tersebut.



❖ karena akan



mempengaruhi hasil analisa di laboratorium.



➢ Keberhasilan metode pengambilan sampel sangat tergantung pada



peralatan untuk pengambilan sampel, teknik atau cara pengambilan, pelaksanaan dan penanganan serta penyempurnaan analisa laboratorium.



4/6/2021



4



JENIS SAMPLE 1. SAMPEL SESAAT (GRAB SAMPLE) Contoh yang diambil di satu saat pada waktu dan di satu titik/tempat tertentu. ◆ Sampel mewakili pada saat sampel dikumpulkan. ◆ Tidak dapat digunakan untuk mengambil



kesimpulan tentang pengurangan polusi.



5 4/6/2021



JENIS SAMPEL



(lanjutan..)



2. SAMPEL SESAAT TERPADU (INTEGRATED SAMPLE) Sampel yang diambil dari beberapa aliran/titik sampling pada saat/ waktu yang sama. ◆ Pengambilan contoh uji dengan cara ini adalah untuk



mewakili seluruh badan air pada saat yang sama.



6 4/6/2021



JENIS SAMPEL



(lanjutan..)



3. SAMPEL GABUNGAN/CAMPURAN (COMPOSITE SAMPLE) Sampel uji yang diambil dari satu titik/tempat tapi pada beberapa waktu yang berbeda. ◆ Sampel gabungan ini ditujukan untuk mengetahui rata-



rata karakteristik dari suatu sampel pada periode tertentu.



◆ Volume setiap sampel yang diambil harus tetap. ◆ Penggambungan sampel ini tidak tetap untuk sampel 4/6/2021



yang mengandung VOC, minyak, lemak dan mikrobiologi.



7



JENIS SAMPEL



(lanjutan..)



3. SAMPEL GABUNGAN/CAMPURAN (COMPOSITE SAMPLE) …lanjutan Kelebihan : ❖ Mengurangi biaya analisis untuk jumlah sampel yang banyak ❖ Lebih mewakili untuk sampel yang memiliki matrik yang heterogen ❖ Mendapatkan jumlah sampel yang lebih banyak jika sampel dibatasi



4/6/2021



Kekurangannya: ❖ Hilangnya hubungan antara analit dalam sampel sendiri . ❖ Berpotensi meningkatnya gangguan pada saat analisis ❖ Kemungkinan meningkatnya interaksi analit ❖ Biaya sampling menjadi lebih tinggi (Peralatan sampling atau orang)



8



FREKUENSI PENGAMBILAN SAMPEL ❖ Faktor utama yang mempengaruhi pengambilan contoh uji air, adalah sifat – sifat dari badan air yang akan diteliti. ❖ air tanah (air sumur), tidak berubah secepat air limbah industri.



❖ Pada air tanah hanya beberapa parameter saja yang berubah karena



pergantian musim (kemarau dan hujan), sehingga tidak memerlukan analisa kualitas air yang sering seperti halnya pada air limbah umunya terjadi perubahan yang besar, baik pada debit maupun konsentrasi dari hampir semua komponen.



❖ Ada beberapa sumber pencemaran yang mengadakan suatu proses



kegiatan yang mengganggu lingkungan hidup hanya selama waktu tertentu dan kadang–kadang relatif singkat.



4/6/2021



9



FREKUENSI PENGAMBILAN CONTOH DIPENGARUHI OLEH:



❖ Perubahan – perubahan beban pencemaran dan puncak yang tidak bisa diabaikan, khususnya pada parameter kualitas air yang akan diteliti ❖ Maksud dan tujuan analisa ❖ Peralatan dan dana yang tersedia



4/6/2021



10



WAKTU & FREKUENSI SAMPLING • Untuk pemantauan kualitas air → waktu diatur pada hari dan jam yang berbeda. • Frekuensi : a. Untuk sungai tercemar berat → 1x / 2 minggu / tahun. b. Untuk sungai tercemar ringan sampai sedang → 1x / bulan / tahun. c. Untuk air alam yang belum tercemar → 1x / 3 bulan / tahun. d. Untuk air danau/waduk → 1x / 2 bulan / tahun. e. Untuk air tanah → 1x / 3 bulan / tahun. 4/6/2021



11



FREKUENSI DAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH UJI KAITANNYA DENGAN PENGAWASAN KUALITAS AIR • Pengawasan internal dilakukan oleh PDAM/Pengelola air minum dengan sistem perpipaan: a. Pada setiap reservoir : b. Sisa khlor → 1x / hari c. pH → minimal 1x/minggu d. DHL ; alklinitas ; kesadahan total e. CO2 agresif ; suhu → 1x / minggu • Pada jaringan distribusi : a. Sisa khlor → 1x / hari, pada outlet reservoir dan konsumen terjauh. b. pH → minimal 1x / minggu c. DHL → minimal 1x / bulan d. Total coliform, minimal 1x / bulan pada outlet reservoir dan konsumen terjauh. 4/6/2021



12



FREKUENSI DAN JUMLAH SAMPEL AIR MINUM UNTUK PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SBB : • UNTUK PEMERIKSAAN KUALITAS BAKTERIOLOGI : PENDUDUK YANG DILAYANI



4/6/2021



JUMLAH MINIMAL SAMPEL PER BULAN



< 5000 jiwa



1 sampel



5000 s/d 100.000 jiwa



1 sampel / 5000 jiwa



> 100.000 jiwa



1 sampel per 10.000 jiwa, ditambah 10 sampel tambahan



13



UNTUK PEMERIKSAAN KUALITAS KIMIAWI : • Jumlah sampel air minum perpipaan pada jaringan distribusi minimal 10 % dari jumlah sampel untuk pemeriksaan bakteriologi.



TITIK PENGAMBILAN SAMPEL : • Harus dipilih sedemikian rupa sehingga mewakili secara keseluruhan dari sistem penyediaan air minum tersebut, termasuk sampel air baku. 4/6/2021



14



TITIK PEMERIKSAAN KUALITAS AIR PADA IPA



• Pada “intake” air baku • Setelah penambahan bahan alkali → jika perlu • Setelah flokulator → jika perlu



• Setelah unit pengendap • Setelah filter • Reservoir 4/6/2021



15



PERUBAHAN PENCEMARAN DAN FREKUENSI MONITORING Badan Air



Perubahan Menit



Air Minum



---



Air buangan industri



Jam Tekanan debit sistem distribusi: pagi/siang/sore/malam



Harian



Mingguan



Bulanan



Hari kerja/akhir minggu



----



Musim kering/musim hujan/waktu pariwisata



Pengosongan dan pencucian tangki, kecelakaan dalam pabrik, jam kerja/jam istirahat



Hari kerja, hari libur



---



Industri hasil pertanian



Pertanian



---



Buangan dari pengolahan hasil panen, jam kerja/jam istirahat



Hari kerja/hari libur



---



Waktu panen



Pertanian



---



Buangan dari pengolahan hasil panen, jam kerja/jam istirahat



Hari kerja/hari libur



---



Waktu panen



Alam



---



Pencemaran oleh hujan, perubahan pH, CO2



Proses biologis



---



Musim kering/hujan. Sumur pd musim kering. Suhu, oksigen terlarut 16



4/6/2021



SUMBER PENCEMARAN



LIMBAH PERTANIAN



4/6/2021



LIMBAH INDUSTRI



LIMBAH DOMESTIK



17



4/6/2021



Lokasi dan Titik Sampling SNI 6989.57-2008 SNI 6989.58-2008



Lokasi Pengambilan,



1. Contoh Air Tanah Bebas Tidak Tertekan . Berasal dari sumur gali dan sumur pantek atau sumur bor: ❖



Disebelah hulu dan hilir sesuai dengan arah aliran air tanah dari lokasi yang akan dipantau







Di daerah pantau dimana terjadi penyusupan air asin dan beberapa titik ke arah daratan bila diperlukan







Tempat-tempat lain yang dianggap perlu tergantung pada tujuan pemeriksaan



Tertekan, sumur bor yang berfungsi sbg:



4/6/2021







Sumur produksi untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian, industri dan sarana umum







sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah







sumur observasi untuk pengawasan imbuhan







Sumurobservasidisuatucekunganairtanah artesis







sumurobservasidiwilayahpesisirdimanate rjadipenyusupanairasin







sumur observasi penimbunan atau pengolahan limbah domestik atau limbah industri



19



Lokasi Pengambilan Sampel 2. Badan Sungai • Sumber air alamiah, yaitu pada lokasi yang belum atau sedikit terjadi pencemaran (1) • Sumber air tercemar, yaitu pada lokasi yang telah menerima limbah (4) • Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu pada lokasi tempat penyadapan sumber air tersebut (2&3) • Lokasi masuknya air ke waduk atau danau (5) 20 4/6/2021



TITIK PENGAMBILAN SAMPEL SUNGAI Titik pengambilan contoh air sungai ditentukan berdasarkan debit air sungai: 1. sungai dengan debit kurang dari 5 m3/detik, contoh diambil pada satu titik ditengah sungai pada kedalaman 0,5 kali kedalaman dari permukaan atau diambil dengan alat integrated sampler



21 4/6/2021



TITIK PENGAMBILAN SAMPEL SUNGAI Titik pengambilan contoh air sungai ditentukan berdasarkan debit air sungai: 2. Debit antara 5 m3/detik - 150 m3/detik contoh diambil pada dua titik masing-masing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada kedalaman 0,5 kali kedalaman dari permukaan



22 4/6/2021



TITIK PENGAMBILAN SAMPEL SUNGAI Titik pengambilan contoh air sungai ditentukan berdasarkan debit air sungai: 3. Debit lebih dari 150 m3/detik Contoh diambil minimum pada enam titik masing-masing pada jarak 1/4, 1/2, dan 3/4 lebar sungai pada kedalaman 0,2 dan 0,8 kali kedalaman dari permukaan



23 4/6/2021



Lokasi Pengambilan Sampel 3. Air Danau atau Waduk Lokasi pengambilan contoh air danau atau waduk disesuaikan dengan tujuan pengambilan contohnya: ❖ Tempat masuknya sungai ke waduk atau danau ❖ Ditengah waduk atau danau ❖ Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan ❖ Tempat keluarnya air dari waduk atau danau.



24 4/6/2021



TITIK PENGAMBILAN SAMPEL WADUK/DANAU



1. Danau atau waduk yang kedalamannya kurang dari 10 m contoh diambil di 2 (dua) titik yaitu permukaan dan bagian dasar, kemudian dicampurkan (komposit kedalaman)



2. Danau atau waduk yang kedalamannya 10 m – 30 m Contoh diambil di 3 (tiga) titik yaitu permukaan, lapisan termoklin dan bagian dasar kemudian dicampurkan (komposit kedalaman)



4/6/2021



25



TITIK PENGAMBILAN SAMPEL WADUK/DANAU



3. Danau atau waduk yang kedalamannya 31 m – 100 m Lapisan termoklin, di atas lapisan hipolimnion, dan bagian dasar kemudian dicampurkan (komposit kedalaman).



4. Danau atau waduk yang kedalamannya lebih dari 100 m Titik pengambilan contoh ditambah sesuai keperluan kemudian dicampurkan (komposit kedalaman).



4/6/2021



26



PERSIAPAN PENGAMBILAN SAMPEL Hal-hal yang perlu diperhatikan pada persiapan Pengambilan contoh uji, yaitu : • Siapkan peralatan untuk pengambilan contoh uji (sampling), termasuk instrument/alat pengukuran untuk melakukan analisa di lapangan, dan cek kelayakannya. • Siapkan wadah (tempat contoh uji) dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Dan bersihkan dari kotoran (lumut, jamur) dan dari contoh uji bekas (terdahulu). Bilas wadah yang sudah bersih dengan aquadest.



• Bersihkan peralatan sampling lainnya pipa/selang pompa dan semua alat-alat yang akan dialiri oleh contoh uji, dari kotoran ( lumut, jamur dll.) Dan dari contoh bekas terdahulu. • Cegah adanya kontaminasi dari logam/peralatan sampling, dari minyak pelumas/oli/bensin.



• Bilas wadah dan semua peralatan sampling yang akan dialiri dengan contoh uji 4/6/2021



27



PERALATAN SAMPLING Peralatan yang diperlukan: a. b. c. d.



4/6/2021



Alat pengambil contoh; alat ukur parameter lapangan; alat penyaring; dan alat penyimpan contoh



28



PERSIAPAN PERALATAN SAMPLING PERALATAN SAMPLING ALAT SAMPLING SEDERHANA



4/6/2021



ALAT SAMPLING SUMUR BOR



29



PERSIAPAN PERALATAN SAMPLING WADAH SAMPEL • Terbuat dari bahan gelas/plastik Poli Etilen (PE) atau Poli Propolen (PP) atau teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen) • Dapat ditutup dengan kuat dan rapat



• Bersih dan bebas kontaminan • Tidak mudah pecah • Tidak berwaksi dengan contoh 4/6/2021



30



ALAT PENGAMBIL CONTOH Persyaratan Alat Pengambil Contoh: ❖ terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh; ❖ mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya; ❖ contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya; ❖ mudah dan aman di bawa; ❖ kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian. 4/6/2021



31



WADAH SAMPEL …..Lanjutan







Na, Si, B sebaiknya tidak disampling dalam kontainer kaca







Untuk beberapa pestisida dan logam berat trace elemen dapat terserap pada dinding kontainer kaca







Gunakan botol PTFE pada sampling untuk analisis senyawa organik



❖ Gunakan kontainer kaca untuk semua jenis



organik termasuk organik volatil, minyak dan lemak



4/6/2021



32



PENANGANAN WADAH SAMPEL Wadah contoh pengujian senyawa organik mudah menguap (VOC) • Cuci gelas vial, tutup dan septum dg deterjen. Bilas dengan air biasa, bilas dengan aquades (bebas dari analit) • Bilas dengan etanol p.a. dan dikeringkan • Setelah satu jan, keluarkan vial dan dinginkan dalam posisi terbaik • Tutup vial menggunakan tutup yang berseptum 33 4/6/2021



PENANGANAN BOTOL SAMPEL Senyawa organik yang dapat diekstraksi



• Cuci botol gelas dan tutup dengan deterjen. Bilas dengan air biasa, bilas dengan aquades (bebas analit) • Masukan 10 mL aseton p.a. dan tutup, kemudian kocok • Buang aseton • Biarkan botol kering tutup segera botol 34 4/6/2021



PENANGANAN BOTOL SAMPEL Sampel Logam Total dan Terlarut • Cuci botol atau plastik dan tutup dengan deterjen • Bilas dengan air bersih • Bilas dengan Asam Nitrat 1:1. bilas dengan air bebas analit sebanyak 3x • Biarkan sampai mengering • Tutup botol sampai rapat



4/6/2021



35



PENANGANAN BOTOL SAMPEL Sampel untuk uji BOD, COD dan Nutrien • Cuci Botol dan tutup dengan deterjen • Bilas dengan air bersih • Cuci botol dengan Asam Klorida 1:1 • Bilas dengan aquades (bebas analit) sebanyak 3x • Setelah botol kering segera ditutup 36 4/6/2021



FREKUENSI PENGAMBILAN CONTOH DIPENGARUHI OLEH: ❖ Perubahan – perubahan beban pencemaran dan puncak yang tidak bisa diabaikan, khususnya pada parameter kualitas air yang akan diteliti ❖ Maksud dan tujuan analisa



❖ Peralatan dan dana yang tersedia



4/6/2021



37



CARA PENGAMBILAN CONTOH AIR



❖ Untuk contoh uji dan pengukuran beberapa parameter di lapangan. ❖ Untuk contoh uji oksigen terlarut.



❖ Untuk contoh uji logam dan logam terlarut. ❖ Untuk contoh uji bakteriologi



4/6/2021



38



CARA PENGAMBILAN CONTOH UJI Cara pengambilan contoh uji pada sumber air dengan letak yang tidak terjangkau tangan (air sumur, sungai, reservoir air bersih, mata air, dll. Dilakukan seperti berikut : •



Jika alat pengambilan contoh (sampler) otomatis tidak tersedia, maka gunakan ember dengan volume yang cukup untuk keperluan analisa di laboratorium dan di lapangan, misal ember dengan volume 5 liter. Beri pemberat di kedua sisinya, dan tali dengan panjang secukupnya.







Celupkan ember ke dalam titik pengambilan contoh uji, isi ember dengan contoh uji.







Tarik ember ke atas, gunakan air dalam ember ini untuk membilas wadah contoh uji (jerigen) dan wadah (beaker glass) untuk pengukuran parameter yang dianalisa/diukur di lapangan.



4/6/2021



39







Celupkan ember yang telah kosong kembali ke dalam titik pengambilan contoh uji, isi ember sampai penuh.







Tarik ember yang telah terisi ke atas, uji bau air, kemudian bagi air tersebut dengan mengisi kedua wadah secara bergantian dan hati – hati (jangan menimbulkan gelembung udara).







Tutup jerigen, beri label







Lakukan pengukuran parameter lapangan pada air yang berada di dalam beaker glass (ph, suhu, orp, dhl, sisa khlor bebas, do). Usahakan pengukuran dilakukan bersamaan, celupkan semua alat pengukur yang berupa elektroda secara bersamaan dalam satu wadah.







Catat semua hasil pengukuran pada format yang telah disediakan, dan identitas contoh uji secara lengkap.



4/6/2021



40



TITIK PENGAMBILAN CONTOH UJI PADA JARINGAN DISTRIBUSI



1. Di Reservoir dan konsumen terdekat. 2. Pada sistim Jaringan yang mempunyai tekanan rendah. 3. Pada Sistim Jaringan distribusi yang memiliki rentan terhadap pencemaran, seperti sistim Loop. 4. Pada titik terjauh sistim distribusi jaringan perpipaan.



4/6/2021



41



CARA PENGAMBILAN CONTOH UJI AIR KRAN Di LABORATORIUM / Di KONSUMEN • Buka kran, alirkan air dengan aliran kecepatan maksimum selama + 1 – 5 menit.



• Bilas wadah yang akan digunakan untuk tempat contoh uji (jerigen dan beaker glass). • Kecilkan aliran (jangan menimbulkan gelembung), sebaiknya gunakan selang. • Alirkan air melalui selang ke dalam beaker glass.



• Selama air mengalir ke dalam beaker glass, lakukan pengukuran parameter lapangan. Catat hasil pengukuran pada format yang telah tersedia. • Setelah selesai pengukuran, segera isi jerigen dengan air dari kran menggunakan selang, sampai terisi penuh.



• Tutup jerigen, beri label pada jerigen. 4/6/2021



42



SAMPLING DAN PENGUKURAN DI LAPANGAN Sampling dari air kran bersamaan dengan Pengukuran langsung di titik sampling yaitu ; • Buka kran, alirkan air, diatur aliran tidak mengeluarkan udara • Tampung air pada beaker glass atau tempat lain yang ada pelimpasannya • Biarkan air mengalir beberapa saat sebelum pengukuran dilakukan • Lakukan pengukuran pada saat air terus mengalir.



4/6/2021



43



4/6/2021



44



CONTOH UJI UNTUK ANALISA PARAMETER MIKROBIOLOGI Cara pengambilan contoh uji dari sumber air yang terbuka (sungai, danau, mata air, reservoir air bersih, kolam renang dll.): • Bilas tangan dengan alkohol/etanol 70 % • Buka bungkus botol steril dan tutup botol, letakkan tutup botol di atas bungkus botol. • Pegang botol bagian bawah dengan tangan atau gunakan croestang. • Celupkan botol kedalam air dengan posisi mulut botol miring hingga mencapai kedalaman + 20 cm, bila perlu mulut botol menghadap arah aliran air. • Setelah botol terisi + ¾ bagian volume, angkat botol dari dalam air. • Tutup botol dan beri label 4/6/2021



45



Mulut botol dipanaskan dengan nyala api.



Memasukkan botol dalam air



Botol yang berisi sampel air dipanaskan kembali dengan nyala api



Membungkus kembali botol yang telah terisi Mengambil contoh air



4/6/2021



46



HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :



• Untuk contoh uji air yang sudah dikhlorinasi gunakan botol yang telah diisi larutan Na tiosulfat 10%, sebanyak 2 tetes ( 0,1 ml ). • Bawa contoh uji secepatnya ke laboratorium untuk diperiksa. Jika jarak lokasi pengambilan contoh ke laboratorium cukup jauh atau memakan waktu relatif lama ( > 4 jam ), simpan botol – botol yang telah terisi contoh dan dibungkus dengan plastik, di dalam termos es (ice box) yang terisi es atau ”ice pack”.



4/6/2021



47



ADA 2 CARA PENGAWETAN SAMPEL 1) Dengan cara pendinginan: Pendinginan ini dapat dilakukan dengan mengepak tempat sampel air dengan es dalam wadah yang terisolasi (Dilakukan pada saat pengiriman sampel) temperatur 40 – 100 c. 2) Dengan penambahan bahan pengawet: Untuk sampel air yang memerlukan penambahan bahan Pengawet, maka sampel tersebut harus dibagi di beberapa tempat. ❖ Satu tempat ditambah asam pekat (H2SO4, HCl), untuk mengawetkan logam-logam, minyak dan lemak, zat-zat organic fenol juga menghambat aktivitas biologis. Jumlah asam yang diberikan 2 ml dalam 250 ml sample air. Jumlah sample air yang diperlukan untuk analisa adalah 250 ml. ❖ Satu tempat ditambah toluon untuk mencegah penguapan dari senyawa-senyawa nitrogen (nitrit, nitrat). Jumlah toluol yang diperlukan 5 tetes tiap 250 ml sample air. Jumlah sampel air yang diperlukan untuk analisa adalah 250 ml. 4/6/2021



❖ Satu tempat untuk sampel air tanpa pengawet. Jumlah yang diperlukan untuk analisa adalah 48 1 liter.



Tabel Cara Pengawetan/Penanganan Contoh Uji



ANALISA



pH



VOL. MINIMUM SAMPEL ml –



P,G



dianalisa segera



WAKTU MAKS. PENYIMPANAN YANG DIANJURKAN/ BATASAN tidak diijinkan disimpan



WADAH



CARA PENGAWETAN



Karbon dioksida ( CO2 )



100



P,G



dianalisa segera



2 jam / tidak diijinkan disimpan



Alkalinitas



200



P,G



didinginkan



24 jam / 14 hari



Asiditas Kesadahan



100 100



P, G (B) P,G



didinginkan ditambah HNO3



24 Jm / 14 hari 6 bulan / 6 bulan



Ammonia



500



P,G



N i t r i t, NO2–



100



P,G



N i t r a t, NO3–



100



P,G



4/6/2021



dianalisa segera 7 hari / 28 hari atau ditambah H2SO4 sampai pH < 2 , didinginkan dianalisa segera atau none / 48 jam didinginkan dianalisa segera 48 jam / 48 jam (23 hari untuk sampel yang dibubuhi khlor) 49



ANALISA Iodin S u l f a t B o r o n Bromida Sulfida



VOL. MINIMUM SAMPEL ml



WADAH



500 – 100 – 100



P,G P,G P P,G P,G



CARA PENGAWETAN dianalisa segera didinginkan tidak diperlukan tidak diperlukan didinginkan, ditambah 4 tetes asam asetat 2 N per 100 ml ; ditambah NaOH sampai



WAKTU MAKS. PENYIMPANAN YANG DIANJURKAN/ BATASAN 0,5 jam / NS 28 hari / 28 hari 28 hari / 6 bulan 28 hari / 28 hari



pH > 9 Salinitas



200



G disegel



6 bulan / NS



lilin



dianalisa segera atau disimpan pada tempat yang disegel lilin didinginkan tidak sampai beku



28 hari / 28 hari



Silika







P



Fosfat



100



G(A)



4/6/2021



untuk fosfat terlarut, saring segera, 48 jam / NS dinginkan 50



VOL. MINIMUM SAMPEL ml



WADAH



F e n o l



500



P,G



Pestisida







ANALISA



CARA PENGAWETAN didinginkan , ditambah H2SO4



G (S), TFE lined cap didinginkan, jika ada sisa khlor tambah 100 mg/l Na2S2O3



Ozon



1000



G



Minyak & Lemak



1000



G, mulut lebar



BOD



1000



COD



100



4/6/2021



WAKTU MAKS. PENYIMPANAN YANG DIANJURKAN/ BATASAN *) / 28 hari 7 hari / 7 hari sampai diekstraksi 40 hari setelah ekstraksi



analisa segera



0,5 jam / NS



didinginkan, ditambah H2SO4 sampai pH < 2



28 hari / 28 hari



P,G



didinginkan



6 jam / 48 jam



P, G



dianalisa segera ; ditambah H2SO4 sampai pH < 2 ; didinginkan.



7 hari / 28 hari



51



ANALISA Oksigen terlarut (DO): Metode Elektrometrik Metode Winkler



VOL. MINIMUM SAMPEL ml



WADAH



300



G, Botol BOD



CARA PENGAWETAN



analisa segera, O2 diendapkan di tempat, tambah H2SO4 titrasi dapat ditunda



Total organik Karbon



G



dianalisa segera, didinginkan dan ditambah HCl sampai pH < 2



7 hari / 28 hari







P(A),



untuk logam terlarut segera disaring, ditambah HNO3 sampai pH < 2 didinginkan



6 bulan / 6 bulan



ditambah HNO3 sampai pH < 2 ; didinginkan pada 4 oC



28 jam / 28 jam



G(A) Khrom Heksavalen ( Cr6+ ) , dan Cu netode Kolorimetri Raksa ( Mercury) Hg



4/6/2021



0,5 jam / tidak diijinkan disimpan titrasi dapat ditunda 8 jam setelah penambahan asam



100



( TOC ) Logam ( umum )



WAKTU MAKS. PENYIMPANAN YANG DIANJURKAN/ BATASAN



300



P(A), G(A)



500



P(A), G(A)



24 jam / 24 jam



52



KETERANGAN : • didinginkan = disimpan pada 4oC ditempat gelap



• *)



= penjelasan mendetail pada uraian mengenai parameter tsb. dianjurkan dianalisa segera, disimpan dengan cara didinginkan



• G



= Gelas / kaca



• G(B)



= Gelas Borosilikat



• G(A)



= Gelas yang dibilas dengan HNO3 1 + 1



• G(S)



= Gelas yang dibilas dengan pelarut organik



• P



= Plastik (Poly ethylene atau yang sejenis)



• P(A)



= Plastik yang dibilas dengan HNO3 1 + 1



• NS



= Not Stated = tidak ditetapkan dalam acuan (reference)



4/6/2021



53