Metode Sampling Gas - Baru 2018 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 1 dari 125



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan analisis di laboratorium, hasil analisis yang berada di rentang nilai benar ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : Metode Uji, Peralatan Uji, Sarana dan Bahan, Sumber Daya Manusia, dan Manajemen. Tentunya dalam kegiatan analisis, dimana metode uji dan sumber daya manusia merupakan faktor yang penting. Tetapi terdapat suatu kompetensi kunci yang selalu dilakukan diawal kegiatan analisis, yaitu kegiatan sampling. Kegiatan sampling



adalah



kegiatan



awal



yang



selalu



dilakukan



sebelum



dilakukannya kegiatan analisis produk di laboratorium. Kegiatan ini memainkan peranan yang sangat penting dalam keberhasilan analisis di laboratorium. Keberhasilan analisis di laboratorium bukan hanya semata-mata didasarkan atas keahlian dan ketrampilan dari seorang analisis dan kehandalan dari peralatan uji, tetapi juga ditentukan dari cara seorang petugas pengambil contoh tersebut dalam melakukan kegiatan pengambilan contoh di lapangan. Hasil analisis yang valid dengan didukung peralatan uji yang handal dan terkalibrasi serta analis yang terampil akan menyajikan hasil analisis yang valid hanya terbatas pada sample yang diambil oleh seorang petugas pengambil contoh dilapangan. Seorang analis tidak memiliki pengetahuan secara menyeluruh terhadap kondisi sample sebenarnya yang di bawa oleh seorang petugas pengambil contoh di lapangan. Oleh karenanya, ketrampilan seorang pengambil pengambil contoh di lapangan sangatlah diperlukan karena customer berharap hasil analisis yang diterbitkan oleh laboratorium uji itu telah mewakili dari keseluruhan sample yang besar yang berada di lapangan. B. Deskripsi Singkat Mata pelatihan ini menjelaskan tentang metode sampling gas, baik Gas Bumi, LNG, maupun LPG. Penjelasan pada modul ini meliputi persiapan sampling, teknik pengambilan sample, dan penanganan hasil sampling. Beberapa metode standar Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 2 dari 125



yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan modul ini meliputi : GPA Standard 2166 – 05, ASTM D1265, GPA Standard 2174 – 93, dan ASTM D 3700. C. Manfaat Modul Bagi Peserta Memberikan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan prilaku kerja dalam elemen kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan sampling gas. D. Tujuan Pembelajaran Setelah



mengikuti



mata



diklat



ini



peserta



pelatihan



diharapkan



mampu



melaksanakan kegiatan sampling gas dilapangan sesuai dengan metode standard. D.1 Kompetensi Dasar Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1. Melakukan sampling Gas Bumi 2. Melakukan sampling LNG 3. Melakukan sampling LPG D.2 Indikator Keberhasilan 1. Mampu menyiapkan peralatan sampling 2. Mampu melakukan sampling 3. Mampu melakukan penanganan hasil sampling E. Petunjuk Khusus 1. Pelajari dengan seksama modul ini 2. Kerjakan latihan yang disertakan dalam setiap bab 3. Jika menemui kesulitan cobalah diskusi dengan narasumber dan pakar terkait modul ini F. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok 1. Menjelaskan Metode Sampling Gas Bumi 1.1



Kondisi Gas Stream



1.2



Persiapan Sampling



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



1.3



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 3 dari 125



Metode Sampling



2. Menjelaskan Metode Sampling LNG 2.1



Persiapan Sampling



2.2



Metode Sampling



2.3



Penanganan Hasil Sampling



3. Menjelaskan Metode Sampling LPG 3.1



Persiapan Sampling



3.2



Metode Sampling



3.3



Penanganan Hasil Sampling



BAB II Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 4 dari 125



SAMPLING GAS ALAM (GPA Standard 2166 – 05) A.



Perencanaan Sampling Perencanaan sampling adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang operator



sebelum melakukan kegiatan sampling gas dilapangan. Kegiatan perencanaan ini meliputi : 1. Identifikasi kondisi gas alam 2. Pemilihan prosedur sampling A.1.



Kondisi Gas Stream Hydrocarbon Dew Point Temperature adalah temperatur dimana gas



mengalami kondensasi pada tekanan gas saat itu. Hydrocarbon Dew Point temperature dari gas sangat penting untuk diketahui karena bila gas hasil sampling mengalami kondensasi akan mengakibatkan adanya distorsi terhadap hasil analisis gas. Metode sampling Gas GPA Standard 2166-05 ini tidak mencakup metode sampling gas yang mengalami kondensasi. Metode yang paling akurat dalam menentukan Hydrocarbon Dew Point Temperature dari gas yang mengalir di pipa adalah dengan mengunakan metode Chilled Mirror Test (ASTM D 1142). Berikut



beberapa



kondisi



dalam



mengidentifikasi



Hydrocarbon



Dew



Point



Temperature saat sebelum sampling sebagai berikut : 1. Temperatur gas yang mengalir di pipa (flowing line temperature) pada tekanan dimana gas tersebut mengalir di pipa, maka hydrocarbon dew point temperature dapat ditentukan dengan Chilled Mirror Test, atau 30 oF (17oC) diatas



hydrocarbon



dew



point



temperature



perhitungan



(calculated



hydrocarbon dew point temperature). 2. Jika gas yang mengalir di pipa berada pada fasa uap semua (tidak ada fasa liquid sama sekali), maka dapat dipastikan gas yang mengalir memiliki temperatur diatas hydrocarbon dew point temperature pada tekanan gas terukur saat itu. Tetapi bila ditemukan adanya tetesan kondensat pada aliran gas yang mengalir di pipa, maka temperatur gas berada pada hydrocarbon dew point temperature pada tekanan gas terukur saat itu. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 5 dari 125



Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam melakukan sampling gas yang antara lain : 1. Jika kondisi alami dari gas yang akan disampling tidak diketahui maka prosedur yang paling aman adalah mengasumsikan bahwa gas yang akan disampling berada pada kondisi Hydrocarbon Dew Point Temperature. 2. Penentuan awal sistem Hydrocarbon Dew Point Temperature harus dinyatakan seperti yang dijelaskan pada API MPMS 14.1, yaitu yang melibatkan secara langsung pengukuran dan perhitungan hydrocarbon dew point temperature dari hasil analisis-analisis sebelumnya (termasuk air yang terkondensasi di dalam gas) atau dengan cara mengumpulkan data-data yang ada sebelumnya. Jika gas yang mengalir di pipa memiliki 2 fasa (vapor dan liquid), maka penentuan hydrocarbon dew point temperature fasa vapor dari gas yang mengalir di pipa tersebut adalah temperatur gas yang terukur saat itu pada tekanan pipa saat itu pula. 3. Hydrocarbon dew point temperature harus dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan metode sampling dan desain sistem sampling. Retrograde Condesation adalah kondisi dimana gas mengalami kondensasi sehingga terbentuk dua fasa (vapor dan liquid) akibat terjadinya penurunan tekanan dan temperatur. Kondisi Retrograde Condesation ini dapat dijelaskan pada diagram fasa gas gambar 2.1 berikut ini (lihat path 1 – 2) :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 6 dari 125



Gambar 2.1 : Retrograde Condensation



A.2



Pemilihan Prosedur Sampling



Pemilihan prosedur sampling yang sesuai sangatlah penting mengingat beberapa sifat gas, terutama yang terkait dengan Hydrocarbon Dew Point Temperature dan Retrograde Condensation Gas, akan mempengaruhi hasil analisis gas. Berikut beberapa petunjuk umum yang bisa digunakan untuk memilih prosedur sampling yang sesuai dengan sifat gas yang akan di sampling : a. Purging – Fill and Empty method Metode ini dapat digunakan jika fasa vapor dari gas yang mengalir di pipa berada pada atau berada diatas hydrocarbon dew point temperature. Temperatur peralatan sampling pada bagian downstream, yaitu pada bagian Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 7 dari 125



Sample Valve (valve 1, yaitu valve yang menghubungkan antara sumber gas dengan container seperti pada gambar 2.2) harus dijaga selalu berada di atas hydrocarbon dew point temperature perkiraan selama proses sampling dilakukan. Dalam kegiatan sampling ini harus menggunakan Extension Tube (“Pig Tail”) yang dilengkapi dengan “flow control drilled plug” atau valve seperti pada gambar 2.2. Sumber gas setidaknya harus bertekanan 15 psig (103 kPa gauge). b. Purging – Controlled Rate Method Metode ini hanya bisa digunakan jika fasa vapor dari gas yang mengalir di pipa berada diatas hydrocarbon dew point temperature. Sumber gas harus memiliki tekanan yang cukup untuk menghasilkan suatu aliran yang dapat melewati flow plug, yaitu setidaknya adalah 15 psig (103 kPa gauge) atau lebih besar. Sampling metode ini memerlukan Extension Tube (“Pig Tail”) yang dilengkapi dengan “drilled plug” seperti pada gambar 2.2. Pada metode sampling ini diperlukan “extreme care” untuk mencegah jangan sampai terjadi kondensasi selama proses sampling.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 8 dari 125



Gambar 2.2 : Skema sampling metode Purging-Fill and Empty dan Purging-Controlled Method



c. Evacuated Container Method Metode ini dapat digunakan jika fasa vapor yang terdapat di gas yang mengalir di pipa berada pada atau di atas Hydrocarbon Dew Point Temperature. Petugas sampling gas harus memastikan bahwa setiap valve yang terdapat di container sampling harus “vaccum tight” yaitu kuat tidak bocor akibat tekanan vakum saat persiapan sampling dan pelaksanaan sampling. Direkomendasikan bahwa cylinder sample (sample container) dikosongkan segera sebelum pelaksanaan sampling. Sumber gas setidaknya harus memiliki tekanan 15 psig (103 kPa gauge). Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 9 dari 125



d. Reduced Pressure Method Metode ini dapat digunakan jika fasa vapor yang terdapat di gas yang mengalir di pipa berada pada atau di atas Hydrocarbon Dew Point Temperature. Tujuan dari pengurangan tekanan cylinder sample (container) ini adalah untuk mengurangi tekanan gas di pipa turun hingga mencapai tekanan peralatan sampling, dan/atau bertujuan untuk menurunkan tekanan gas di pipa agar sample yang masuk di cylinder sample tetap berada pada fasa vapor. Meskipun begitu, masih dimungkinkan terjadinya Retrograde Condensation selama proses sampling. Metode ini hanya bisa digunakan bila penurunan tekanan dan temperatur gas tidak melewati kurva dua fasa gas sehingga mengakibatkan gas mengalami kondensasi dan terdapat fasa liquid di sample. Sumber gas harus setidaknya memiliki tekanan 15 psig (103 kPa gauge). e. Helium “POP” Method Metode ini dapat digunakan bila fasa vapor yang terdapat di gas yang mengalir di pipa berada pada atau di atas Hydrocarbon Dew Point Temperature. Tekanan sumber gas harus lebih besar dari tekanan gas helium yang diisikan ke cylinder sample (container) sebelumnya. Metode ini mengasumsikan bahwa gas Helium sebagai gas pembawa kromatograf (chromatograph carrier gas). Sumber gas harus memiliki tekanan setidaknya 15 psig (103 kPa gauge). f. Glycol or Water Displacement Method Metode ini dapat digunakan bila fasa vapor yang terdapat di gas yang mengalir di pipa berada pada atau di atas Hydrocarbon Dew Point Temperature. Keberadaan glikol atau air yang tertinggal di container dapat menyerap (absorb) atau bahkan melepaskan (desorb) komponen gas yang terdapat di sample, seperti CO2 atau H2S. Glikol dan air yang tertinggal ini juga dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada peralatan uji di laboratorium. Metode ini sebaiknya tidak digunakan bila air atau glikol ikut terlarut di sample atau melarutkan salah satu komponen sample. Jika temperatur ambient dibawah 32 oF (0 oC) maka Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 10 dari 125



glikol sebagai media pemindah (displacement medium). Tetapi bila temperatur ambient diatas 32 oF (0 oC) maka baik glikol ataupun air dapat digunakan sebagai media pemindah. Sumber gas harus memiliki tekanan setidaknya 15 psig (103 kPa gauge). g. Floating Piston Cylinder Method Metode ini dapat digunakan bila fasa vapor yang terdapat di gas yang mengalir di pipa berada pada atau di atas Hydrocarbon Dew Point Temperature. Yang harus diperhatikan oleh petugas pengambil contoh gas alam bila menggunakan metode ini adalah seal atau pelumas yang digunakan pada Floating Piston Cylinder. Penggunaan seal atau pelumas ini bisa dimungkinkan menyerap salah satu komponen gas yang disampling. Baik piston, seal, dan pelumas yang digunakan harus dipastikan sebagai material yang tidak mempengaruhi komposisi sample. Tekanan sumber harus dipastikan cukup untuk bisa menggerakkan piston. Sumber gas harus memiliki tekanan setidaknya 15 psig (103 kPa gauge). B. Persiapan Sampling Gas Alam Seorang petugas pengambil contoh gas alam setidaknya memiliki pengetahuan tentang beberapa peralatan sampling yang harus disipakan dalam pelaksanaan sampling gas. Peralatan sampling gas alam pada diktat ini dibagi menjadi dua, yaitu peralatan sampling utama dan peralatan sampling penunjang.



B.1



Peralatan Utama Sampling Gas Alam



Peralatan sampling yang perlu disiapkan oleh seorang petugas pengambil contoh gas alam ini adalah meliputi : a. Sample container (cylinder sample) b. Sample transfer line c. Sample line separator dan Filter Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 11 dari 125



d. Sample Point e. Sample probe f. Pressure Regulator g. Extension Tube (“Pig Tail”) a. Sample Container Ada 2 jenis sample container yang umumnya digunakan untuk sampling gas alam, yaitu : -



Single Cavity (constant volume) Cylinder ;



-



Floating Piston (constant pressure) Cylinder



Single Cavity (constant volume) Cylinder Bentuk dari Single Cavity Cylinder ini adalah seperti pada gambar 2.3 berikut ini



Gambar 2.3 : Single cavity (constant volume) cylinder



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 12 dari 125



Container yang digunakan memiliki persyaratan sebagai berikut : 1. Mampu menahan tekanan tinggi, yaitu sample container beserta dengan valve nya harus memiliki tekanan kerja yang sama atau bahkan lebih besar daripada tekanan sampling yang diperkirakan, tekanan kerja saat gas hasil sampling disimpan di container tersebut, atau tekanan kerja saat gas hasil sampling ditransportasikan dengan menggunakan container tersebut. 2. Tahan korosi terhadap produk yang disampling 3. Tidak reaktif terhadap sample, fluida bertekanan, solvent pembersih 4. Container



beserta



dengan



semua



asesorisnya



tidak



menyebabkan



komposisi sample berubah, baik selama sampling, penyimpanan sample, serta saat gas ditransportasikan dengan conainer tersebut. 5. Direkomendasikan material dari container adalah stainless steel karena untuk meminimalkan terjadinya surface adsorption. Surface adsorption adalah proses penyerapan oleh material logam container terhadap salah satu komponen gas hasil sampling, terutama fraksi berat gas seperti : komponen C6+. Disamping itu juga mengurangi resiko adanya reaksi antara komponen gas CO2 dengan material logam wadah sample (container). 6. Bersih dan tidak bocor 7. Memiliki Pressure Relief Device (optional).



Pressure relief device yang



digunakan pada container jenis ini umumnya adalah spring type atau rupture disc type. Pressure relief device ini berfungsi untuk melepaskan sebagian atau seluruhya gas yang ada di container bila terjadi over pressure atau thermal expansion. Sebelum digunakan Pressure Relief Device harus dipastikan dapat bekerja dengan sempurna.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 13 dari 125



Floating Piston (constant pressure) Cylinder Bentuk dari Floating Piston Cylinder ini adalah seperti pada gambar 2.4 berikut ini :



Gambar 2.4 : Floating Piston Cylinder



Container yang digunakan memiliki persyaratan sebagai berikut : 1. Floating piston cylinder terbuat dari metal tubing yang halus permukaannya dan terlapisi bagian dalamnya. 2. Terdapat seal piston yang memisahkan antara sample dan fluida tekan (gas inert tercairkan) yang terdapat di cylinder. 3. Cylinder ini harus memiliki removable end cap (tutup silinder yang bisa dibuka).



removable end cap



ini diperlukan untuk mengambil dan



membersihkan piston. 4. Sample container dan valve nya harus memiliki tekanan kerja yang sama atau bahkan lebih besar daripada tekanan sampling yang diperkirakan, tekanan kerja saat gas hasil sampling disimpan di container tersebut, atau Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



tekanan



kerja



saat



gas



hasil



sampling



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 14 dari 125



ditransportasikan



dengan



menggunakan container tersebut 5. Tidak reaktif terhadap sample, fluida bertekanan, dan solvent pembersih 6. Container



beserta



dengan



semua



asesorisnya



tidak



menyebabkan



komposisi sample berubah, baik selama sampling, penyimpanan sample, serta saat gas ditransportasikan dengan conainer tersebut 7. Container ini terdiri atas piston yang yang dilengkapi dengan O – ring, Teflon ring, atau jenis lainnya yang memiliki fungsi mencegah kebocoran antara sample hasil sampling dengan fluida tekan (gas inert tercairkan) yang terdapat di container 8. Semua valve dan peralata safety harus memenuhi persyaratan desain material dan tekanan yang aman. Pressure relief device yang digunakan pada container jenis ini umumnya adalah spring type atau rupture disc type. Pressure relief device ini berfungsi untuk melepaskan sebagian atau seluruhya gas yang ada di container bila terjadi over pressure atau thermal expansion. Sebelum digunakan Pressure relief device harus dipastikan dapat bekerja dengan sempurna. 8. Floating piston cylinder yang akan digunakan harus dipastikan bersih dan tidak bocor. Pembersihan Container Keberadaan kontaminan didalam container dapat menyebabkan adanya distorsi pada hasil analisis gas. Sebagai contoh kontaminan yang umumnya terdapat di container adalah residu fraksi berat seperti fraksi berat range gasoline, minyak berat (selain gasoline), dan glikol. Keberadaan kontaminan jenis gasoline dapat menyebabkan hasil analisis heating value gas lebih tinggi dari biasanya. Sebaliknya, jika kontaminan glikol dan minyak berat (selain gasoline) dapat menyebabkan



terserapnya



komponen



fraksi



berat



di



gas



sehingga



mengakibatkan turunnya nilai kalori gas. Jika saat sampling terjadi kontaminasi



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 15 dari 125



(karena container tidak bersih) maka sample hasil sampling harus dibuang, kemudian container harus dibersihkan lagi sebelum digunakan untuk sampling. a. Prosedur pembersihan container : 1. Pembersihan container paling efektif adalah dengan menggunakan steam basah (wet steam/saturated steam). Steam basah ini sangat efektif menghilangkan kontaminan fraksi berat dan fraksi ringan. Air yang digunakan untuk memproduksi steam basah ini tidak boleh mengandung bahan chemical atau bahan lainnya yang mengakibatkan terbentuknya residu di container. 2. Pembersihan



bisa



juga



dilakukan



dengan



cara



penyemprotan



menggunakan udara (metode evakuasi/evacuation method). Metode evakuasi ini efektif menghilangkan kontaminan jenis gasoline dan fraksi ringan



lainnya.



Kelemahan



metode



evakuasi



ini



adalah



bisa



meninggalkan residu dari kontaminan fraksi berat. Hal ini disebabkan karena udara mengoksidasi semua kontaminan jenis minyak fraksi berat. Hasil oksidasi ini akan menempel di dinding container. 3. Jika floating piston cylinder terkontaminasi dengan kontaminan fraksi berat, maka harus dilakukan pembongkaran floating piston cylinder untuk dibersihkan, bahkan bila perlu dilakukan penggantian seal. 4. Setelah dilakukan pembersihan, selanjutnya dilakukan uji kebersihan container. 5. Setelah dilakukan uji kebersihan, maka metode pembersihan seperti yang biasa dilakukan dianggap telah berhasil membersihkan container dari kontaminan. 6. Kemudian lakukan pembersihan container lagi sebelum digunakan sampling. b. Berikut adalah metode yang digunakan untuk mengetahui apakah metode pembersihan yang telah kita lakukan sudah benar, yaitu sebagai berikut : 1. Siapkan larutan uji, yaitu campurkan 50% crude oil dengan 50% kondensat Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 16 dari 125



2. Isikan campuran ini kedalam container yang telah dibersihkan tadi sebanyak 1/3 bagian. 3. Biarkan larutan campuran tadi didalam container selama semalam. 4. Kemudian drain larutan ini dari container. 5. Kemudian lakukan uji keberadaan kontaminan gasoline (uji keberadaan kontaminan gasoline di container) dengan cara sebagai berikut : 5.1. Isi container dengan gas carrier 5.2. kemudian lakukan uji GC (gas cromatografi) 5.3. evaluasi hasilnya, yaitu jumlah residu harus lebih kecil dari 140 ppm volum 6. Lakukan uji keberadaan heavy contaminant (uji keberadaan kontaminan fraksi berat), yaitu dengan cara sebagai berikut : 6.1 Lepas salah satu valve dari container 6.2 Ambil



cotton



(setidaknya



buds



memiliki



yang



memiliki



panjang



yang



gagang



panjang



dengan



panjang



container



dengan



sama



cukup



container) 6.3 Lakukan



pengusapan



bagian



dalam



menggunakan cotton buds dengan cara memutar container 45 derajad. Dan ulangi prosedur ini 7 kali 6.4 Evaluasi hasilnya, yaitu pada ujung cotton buds tidak terdapat residu 7. Bila dari hasil uji pada no. 5 dan no. 6 telah memenuhi berarti metode pembersihan yang telah kita lakukan sudah benar 8. Lakukan pembersihan lagi terhadap container sebelum digunakan sampling. Uji Kebocoran Sample Container Container yang akan digunakan sampling harus dilakukan uji kebocoran. Kebocoran pada container ini utamanya terdapat pada bagian valve. Kebocoran pada bagian valve ini umumnya adalah akibat dari proses pembersihan Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 17 dari 125



container, sehingga setelah dilakukan pembersihan, container harus dilakukan uji kebocoran. Selain pada bagian valve, Uji kebocoran ini juga digunakan untuk mengetahui adanya kebocoran di bagian dinding cylinder, valve conection, valve stem, atau valve seat. Prosedur uji kebocoran container adalah sebagai berikut : 1. Isi cylinder container dengan gas yang akan di sampling sampai pada tekanan tertentu 2. Tutup semua valve dengan rapat 3. Celupkan cylinder container ke dalam air. Atau oleskan dengan air sabun 4. Amati adanya gelembung 5. Bila terdapat gelembung air berarti terdapat kebocoran, dan sebaliknya. b. Sample Transfer Line Sample transfer line adalah tubing yang menghubungkan antara sumber gas dan sample container seperti pada gambar 2.5 berikut ini :



Drilled Plug



Gambar 2.5 : Penggunaan tubing (sample transfer line) pada metode sampling purging - fill and empty dan controlled rate



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 18 dari 125



Material Sample Transfer Line 1. Sample transfer line harus memiliki material yang tidak reaktif terhadap sample 2. Mampu menahan tekanan pada tekanan sampling perkiraan 3. Tidak



mengalami



perubahan



kekuatan



akibat



pengaruh



perubahan



temperatur 4. Material yang direkomendasikan adalah stainless steel (304 atau 316) dan Nylon 11 5. Untuk tekanan kerja lebih dari 1000 psig direkomendasikan menggunakan sample transfer line yang materialnya dari stainless steel. 6. Sumber gas yang mengandung H 2S direkomendasikan sample transfer line yang bermaterial silica. Tidak disarankan menggunakan material stainless steel karena dapat menyerap H2S. Ukuran Panjang Sample Transfer Line Panjang sample transfer line yang digunakan adalah sependek mungkin, yaitu beberapa cm (beberapa inchi) saja. Semakin pendek ukuran sample transfer line, maka semakin kecil proses transfer panas ke udara sekeliling. Jika temperatur udara sekeliling lebih rendah dari temperatur sistem yang akan di sampling, maka akan menyebabkan terjadinya kondensasi komponen gas fraksi berat (gas hasil sampling lebih ringan dari yang seharusnya). Komponen fraksi berat yang terkondensasi ini akan menetes atau mengendap di dinding sample transfer line. Akibatnya gas yang disampling akan kehilangan fraksi berat, sehingga gas yang dianalisis memiliki nilai kalori lebih rendah dari yang seharusnya (gas yang ada di pipa). Tetapi bila tetesan fraksi berat ini terakumulasi dan terikut masuk di sample container dalam bentuk vapor yang menyatu di gas sampling, maka akibatnya Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 19 dari 125



gas yang dianalisis memiliki nilai kalori lebih tinggi dari yang seharusnya gas yang ada di pipa).



Ukuran Diameter Sample Transfer Line Diameter dari Sample Transfer Line sebaiknya sekecil mungkin. Sedangkan untuk spot sampling, Sample Transfer Line harus memiliki diameter minimum ¼ in (6 mm). Untuk memastikan bahwa proses pendinginan akibat dari pengaruh Joule Thomson pada bagian downstream sample coantainer, maka diameter terkecil dari bagian peralatan sistem sampling gas alam adalah pada bagian lubang outlet “drilled plug” extension tube (“pig tail”) seperti pada gambar 2.5 diatas. “Drilled plug” tersebut dapat diganti dengan sebuah flow control valve asalkan internal diameter flow control valve lebih kecil dari diameter lubanglubang yang ada pada sistem sistem sampling tersebut. Pendinginan diharapkan hanya terjadi di daerah extension tube (“pig tail”) dan tidak terjadi pada bagian Sample Transfer Line hal ini disebabkan karena untuk menghindari kondensasi fraksi berat yang terikut di sample container. Isolasi dan Pemanasan Temperatur di Sample Transfer Line harus selalu dijaga diatas Hydrocarbon Dew Point Temperature. Untuk Sample Transfer Line yang sangat pendek, maka tidak diperlukan pemanasan tapi cukup di isolasi saja. Yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan sampling adalah Sample Transfer Line yang pendek harus dijaga untuk memastikan bahwa temperatur dari Sample Transfer Line sama dengan temperatur sumber gas. Pembersihan Keberadaan minyak di Sample Transfer Line dapat menyerap (absorb) atau melepaskan (desorb) komponen hydrocarbon dan mengubah komposisi sample. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 20 dari 125



Untuk Sample Transfer Line yang baru sebaiknya di cuci karena terdapat minyak akibat proses manufacturing. Pencucian dilakukan dengan steam dan dikeringkan c. Sample Line Separator dan Filter Fungsi dari separator dan filter adalah mengambil kontaminan yang terikut di gas tanpa mengubah komposisi dan kualitas gas. Kontaminan kontaminan yang terikut di gas antara lain : minyak, glikol, amina, air, serta kondensat. Keberadaan filter harus sering di lakukan pengecekan bilamana terdapat kontaminan serta harus sering dibersihakan, bahkan bila perlu diganti. Separator dan filter harus memiliki tekanan kerja sama atau lebih besar dari sumber gas. Sangat penting sekali bahwa temperatur dan tekanan gas sampling separator dan filter yang digunakan harus sesuai dengan tekanan dan temperatur gas yang mengalir di pipa. Baik separator maupun filter yang digunakan harus bersih dan bebas dari kebocoran. Filter Contaminant : 1. Filter yang terpasang pada sistem sampling, yang posisinya setelah pressure reducing regulator (regulator penurun tekanan), harus dioperasikan diatas hydrocarbon dew point temperature. Yang perlu diperhatikan pula adalah pengaruh Joule Thomson akibat turunnya tekanan (pressure drop) ketika gas melewati filter, yaitu apakah memerlukan suatu pemanas agar tidak terjadi penurunan temperatur sehingga terjadi kondensasi. 2. Metode penghilangan kontaminan yang paling baik adalah dengan menggunakan membrane filter



di dalam pipa seperti pada gambar 2.6



berikut :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 21 dari 125



Gambar 2.6 : Pemasangan membrane filter



Dikatakan yang paling baik karena secara virtual, membrane filter ini terletak di dalam pipa sehingga memiliki tekanan dan temperatur yang sama dengan sample gas sehingga akan mengurangi terjadinya kondensasi atau penguapan komponen fraksi berat yang terdapat di gas. 3. External filter bisa pula digunakan untuk menghilangkan kontaminan dari sample gas. External filter harus dioperasikan pada tekanan dan temperatur pipa gas. Bila external filter ini dioperasikan pada temperatur diatas temperatur pipa gas maka komponen fraksi berat (liquid contaminant) akan bertambah di sample gas karena komponen fraksi berat (liquid contaminant) ini banyak yang teruapkan menjadi vapor bersatu dengan gas. Tetapi bila external filter ini dioperasikan pada temperatur dibawah temperatur pipa gas, maka banyak komponen fraksi berat (liquid contaminant) yang terkondensasi sehingga sample gas banyak kehilangan komponen fraksi beratnya (liquid contaminant). Hasil ini akan berpengaruh pada hasil analisis nilai kalori gas. 4. Jika external filter digunakan setelah pressure reduction regulator, atau setelah separator, atau setelah membrane filter, maka external filter tersebut harus dioperasikan diatas hydrocarbon dew point temperatur.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 22 dari 125



Sample Line Separator : Penanganan khusus yang perlu dilakukan jika menggunakan gas sampling separator seperti pada gambar 2.7 berikut ini :



Gambar 2.7 : Gas Sampling Separator



1. Separator sangat berguna utamanya untuk gas yang mengandung komponen-komponen yang tidak diinginkan, seperti : tetesan kondensat hydrocarbon, minyak, amine, glikol, air, atau kontaminan-kontaminan lainnya. 2. Separator menjadi sangat tidak bermanfaat bila diyakini gas yang akan disampling adalah gas yang kering, bersih, memiliki temperatur alir diatas hydrocarbon dew point temperatur. 3. Separator harus menggunakan isolasi dan termometer seperti pada gambar 7 diatas. Termometer digunakan sebagai indikator bahwa separator memiliki temperatur sama dengan temperatur gas di pipa.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 23 dari 125



4. Jika temperatur separator berada di bawah temperatur gas di pipa, maka akan terbentuk kondensat sehingga gas yang di sampling akan kehilangan komponen fraksi beratnya (komponen fraksi berat memiliki nilai kalori tinggi) sehingga nilai kalori gas bila di analisis akan lebih rendah dari yang seharusnya (gas yang ada di dalam pipa). 5. Jika temperatur separator berada di atas temperatur gas di pipa, maka konsentrasi komponen fraksi berat (liquid contaminant) di gas yang disampling akan tinggi karena banyak fraksi berat (liquid contaminant) yang teruapkan bersatu dengan gas sampling. Hal ini akan menyebabkan hasil analisis nilai kalori gas yang disampling akan tinggi dari yang seharusnya (gas yang ada di dalam pipa). 6. Bagian oulet dari separator dimungkinan memerlukan pemanas. Hal ini dimaksudkan agar gas yang masuk ke dalam sample container selalu berada pada fasa vapor. d. Sample Point Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi tentang sample point, yaitu sebagai berikut : 1. Sample point harus terletak pada bagian atas dari suatu pipa yang lurus 2. Sample point harus berada di dalam suatu aliran gas yag tercampur dengan sempurna 3. Petugas pengambil contoh gas alam harus mengantisipasi adanya gangguan aliran gas (flow disturbing) dalam menentukan sample point. Gangguan gas yang mengalir di pipa ini umumnya terjadi di control valve, headers, elbow, Tee, probe temperature, dan orifice plate. Aliran gas yang terganggu ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan tekanan dan temperatur gas sehingga gas akan mengalami perubahan kesetimbangan uap-cairan. Perubahan kesetimbangan uap-cairan pada gas akan mengakibatkan berubahnya komposisi gas. Oleh sebab itu, sample point yang baik adalah



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 24 dari 125



sample point yang terletak jauh terpisah dari penyebab gangguan aliran gas. Jarak yang ditentukan untuk sample point adalah sebagai berikut :







Untuk sample gas yang memiliki temperatur diatas hydrocarbon dew point temperature maka lokasi sample point bisa dimana saja asalkan tidak mengganggu metering sistem.







Untuk gas sample yang temperaturnya dekat dengan atau sama dengan hydrocarbon dew point temperature, maka lokasi sample point harus berjarak setidaknya 5 kali Diameter elemen pengganggu aliran gas (contoh elemen pengganggu aliran gas : control valve, atau headers, atau elbow, atau Tee, atau temperatur probe, atau orifice plate).



Contoh



sebagai berikut : jika diameter Tee adalah 3 inch, maka letak sample point adalah berjarak 5 x 3 inch = 15 inch dari Tee. 4. Sample point tidak harus terpasang di dalam meter tube, karena fitting dan probe dapat menagkibatkan terjadinya gangguan aliran gas yang menuju ke meter tube. e. Sample Probe Sample probe adalah batang tubing yang digunakan oleh seorang petugas pengambil contoh gas untuk menghubungkan antara sumber gas dengan sample cantainer. Sample probe seperti pada gambar 2.8a dan 2.8b. berikut ini :



Gambar 2.8a : Kedalaman sample probe di pipa



Gambar 2.8b : Bentuk sample probe



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 25 dari 125



Keberadaan probe ini juga membantu mengatasi mengurangi terikutnya kontaminan di sample container. Kontaminan yang dimaksud adalah minyak, air, amin, atau glikol. Kontaminan ini cenderung mengalir disepanjang dinding bagian dalam pipa. Probe ini juga menyebabkan aliran gas yang disampling disekitar probe menjadi turbulen, karena bila aliran gas laminer maka dianggap tidak mewakili dari keselurahan gas yang mengalir di pipa. Pada gas kecepatan normal, area aliran laminer ini cenderung hanya mengandung fraksi ringan karena raksi berat dari gas banyak tertahan di dinding bagian dalam pipa. Ujung dari dari probe ini bisa berbentuk persegi, atau lingkaran terpancung seperti pada gambar 8b diatas. Untuk ujung probe seperti pada gambar 8b, maka lubang probe harus menghadap ke arah datangnya aliran gas. Panjang Probe Yang dimaksud dengan panjang probe adalah panjang probe yang terukur mulai dari ujung probe (tip of probe) sampai dengan pangkal probe yang ada di permukaan luar pipa (point of attachment) seperti pada gambar 2.8a diatas. 1. Umumnya di industri migas, probe dipasang dengan kedalaman 1/3 dari diameter pipa 2. Berdasarkan kecepatan maksimum gas alam yang mengalir di pipa yaitu 100 ft/detik, maka panjang maksimum probe yang dimasukkan ke pipa adalah sesuai tabel 2.1 berikut ini :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 26 dari 125



Tabel 2.1 : Rekomendasi panjang probe



Rekomendasi Maksimum Panjang Probe Sample Diameter terluar Rekomendasi maksimum panjang probe (inch)* probe (inch) 0,250 2,00 0,375 3,25 0,500 4,25 0,750 6,50 *) Perhitungan yang didasarkan atas maximum probe length Strouhal Number 0,4, ketebalan dinding maksimum 0,035 inch, kecepatan aliran maksimum 100 ft/det, dan konstruksi probe terbuat dari material stainless steel 316 (E = 28.000.000 Psi, r = 7,96 g/cc) Panjang probe yang dimasukkan di pipa, yang terukur mulai dari ujung probe (tip of probe) sampai dengan pangkal probe yang ada di permukaan luar pipa (point of attachment) seperti pada gambar 8a diatas, juga bisa ditentukan dengan cara perhitungan sebagai berikut : a. Perhitungan SI Unit Dari EEMUA Publication No. 138:1988 menggunakan rumus sebagai berikut : L=



L







Fm x 4,38 x OD x 10 x S xV



= Permissible probe length (mm)



(√ Er ) x (OD + ID ) 2



2



Fm = Virtual mass factor (Fm untuk gas = 1,0; sedangkan untuk air dan liquid lainnya = 0,9) OD = Outside diameter probe (mm) ID



= Inside diameter probe (mm)



S



= Strouhal number (rekomendasi API MPMS Chapter 8 = 0,2 dan yang terjelek adalah 0,4)



V



= kecepatan gas mengalir, (m/det)



E



= modulus elastisitas material probe (kg/cm2)



r



= densitas material probe (kg/m3)



b. Perhitungan American Engineering System Units Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



L=



L







Fm x 1,194 x OD x 10 x S xV



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



: 27 dari 125



Halaman



(√ Er ) x(OD + ID ) 2



2



= Permissible probe length (inches)



Fm = Virtual mass factor (Fm untuk gas = 1,0; sedangkan untuk air dan liquid lainnya = 0,9) OD = Outside diameter probe (inches) ID



= Inside diameter probe (inches)



S



= Strouhal number (rekomendasi API MPMS Chapter 8 = 0,2 dan yang terjelek adalah 0,4)



V



= kecepatan gas mengalir, (ft/sec)



E



= modulus elastisitas material probe (psi)



r



= densitas material probe (g/cm3)



3. Untuk diameter probe yang lebih besar maka panjang probe tidak boleh melebihi 10 inch f. Pressure Regulator Regulator untuk sampling gas alam digunakan untuk mengurangi tekanan sample dari sumber gas. Disamping itu, regulator juga berfungsi untuk menurunkan tekanan gas agar gas selalu berada di bawah hydrocarbon dew point pressure.



Penggunaan regulator juga bisa menimbulkan efek Joule-



Thomson karena terjadi penurunan tekanan dan temperatur gas sehingga gas menjadi dingin dan terkondesasi. Bisa pula penggunaan regulator ini menyebabkan gas terkondensasi karena ketika tekanan gas yang diturunkan akan terjadi penurunan temperatur pula sehingga gas masuk ke dalam kurva dua fasa yang umumnya disebut dengan Retrograde Condensation. Oleh sebab kemungkinan-kemungkinan diatas, maka diperlukan suatu pemanas di regulator. g. Extension Tube (“Pig Tail”) Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 28 dari 125



Jka terdapat diameter yang terkecil dari suatu sistem sampling, maka di titik inilah akan terjadi penurunan tekanan yang besar. Penurunan tekanan yang besar akan menyebabkan penurunan temperatur karena adanya efek Joule Thomson. Extension tube (“Pig Tail”) dapat dilihat seperti pada gambar 2.9 berikut ini :



Gambar 2.9 : Extension Tube (“Pig Tail”)



Extension tube (“Pig Tail”) ini digunakan sebagai isolasi thermal dari outlet valve yang terdapat di sample container supaya tidak mengalami cooling efect saat melakukan purging (karena outlet valve ini memiliki diameter terkecil dari sistem sampling). Diameter dari extension tube (“Pig Tail”) ini umumnya ¼ inch dan memiliki panjang setidaknya 36 inch. Jika extension tube (“Pig Tail”) ini berbentuk coil yang melingkar-lingkar, maka petugas pengambil contoh gas alam harus merenggangkannya sampai terdapat jarak antar coil. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah thermal coupling dari coil extension tube (“Pig Tail”) tersebut.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 29 dari 125



Jika menggunakan flow regulator (pengatur aliran, baik berbentuk flow regulator valve maupun flow regulator plug), maka harus dipastikan bahwa pemasangan flow regulator harus di bagian outlet dari extension tube (“Pig Tail”) sehingga proses pendinginan akibat penggunaan flow regulator hanya terjadi di bagian outlet dari extension tube (“Pig Tail”)......(mengapa ? jelaskan !!) Ukuran internal diameter dari flow regulating valve harus lebih kecil dari semua ukuran diameter komponen yang terdapat di sistem sampling gas alam. Sedangkan bila menggunakan flow regulating plug maka harus menggunakan ukuran diameter lubang plug yang paling kecil dari semua ukuran diameter komponen yang terdapat di sistem sampling gas alam. Detil ukuran lubang flow plug seperti pada gambar 2.10 dan 2.11 berikut ini :



Gambar 2.10 : Flow Plug 1/8“ Port



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 30 dari 125



Gambar 2.11 : Flow Plug – Various Port Size



Untuk mencapai hasil heat of compression yang maksimum pada metode sampling Purging – Fill and Empty Method, maka diameter lubang dari flow control plug (flow plug atau flow regulating plug) atau diameter dari flow control valve (flow regulating valve) harus sebesar 1/16” sampai dengan 1/8”. Berikut adalah ringkasan tabel pemilihan jenis peralatan yang akan digunakan untuk sampling gas alam terkait dengan metode sampling yang akan digunakan :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 31 dari 125



Tabel 2.2 : Ringakasan penggunaan peralatan sampling gas alam



B.2.



Peralatan Penunjang Sampling Gas Alam



Peralatan penunjang sampling gas alam disini adalah peralatan pemanas. Dimana peralatan pemanas ini berfungsi untuk menjaga agar gas yang akan disampling tetap memiliki temperatur di atas kondisi hydrocarbon dew point temperatur sehingga gas tetap berada pada fasa vapor dan tidak mengalami kondensasi akibat efek Joule-Thomson atau mengalami proses fraksinasi mulai dari sampling point hingga ke sample container.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 32 dari 125



Peralatan Pemanas Sampling Metode pemanasan yang umum digunakan untuk memanaskan peralatan sampling seperti : hot oil, catalytic heater, air panas (bisa campuran air dan glikol), steam, atau electrical heater. Jika menggunakan pemanas elektrik, maka harus dipastikan bahwa peralatan pemanas elektrik tersebut memiliki sensor pengontrol suhu. Tidak semua peralatan boleh dipasang alat pemanas karena akan merusak, oleh sebab itu harus menghubungi manufactur pembuat peralatan tersebut bila memang harus menggunakan pemanas pada peralatan tersebut. Peralatan tersebut yaitu : sampling probe, regulator, tubing, valve, filter, sample cylinder. Penggunaan Pemanas vs Metode Sampling 1. Secara umum, penambahan pemanas tidak diperlukan untuk metode sampling evacuated container, Helium “POP”, water displacement, glycol displacement, atau piston cyclinder. Tetapi bila memang diperlukan pemanas, maka sistem sampling harus dipanaskan mulai dari sample source outlet valve (valve bagian outlet sumber sample) sampai dengan inlet valve dari sample collection container. 2. Untuk metode sampling dengan “purging” Jika sampling gas alam dengan menggunakan metode “purging”, baik itu fill and empty maupun metode “continuous purging” (controlled rate method) diperlukan pemanas, maka sistem sampling yang harus dipanaskan adalah mulai sample source (sumber sample) sampai dengan bagian valve outlet dari sample collection container. Bila menggunakan separator atau filter, untuk menghilangkan kontaminan, maka tekanan dan temperatur separator atau filter harus dijaga tetap sama dengan tekanan dan temperatur gas yang disampling dari pipa. 3. Untuk metode sampling gas alam “Pressure Reduction Method” Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 33 dari 125



3.1 Bila menggunakan separator atau filter yang dipasang antara sample point dan titik dimana terjadinya penurunan tekanan, maka tekanan dan temperatur separator atau filter harus dijaga tetap sama dengan tekanan dan temperatur gas yang disampling dari pipa. 3.2 Bila sampling menggunakan metode reduced pressure, portable, atau online gas cromatograph dan menggunakan pemanas, maka petugas pengambil contoh gas alam selama melakukan sampling gas harus menaruh perhatian utama pada peralatan-peralatan penurun tekanan dimana peralatan-peralatan penurun tekanan ini harus mampu menjaga gas tetap berada diatas dew point hydrocarbon perkiraan. Sistem peralatan sampling yang harus dipanaskan adalah mulai dari sample source (sumber sample) sampai dengan peralatan penurun tekanan guna mencegah terjadinya kondensasi akibat efek Joule Thomson dan kondisi udara lingkungan. Jika digunakan external filter setelah peralatan penurunan tekanan atau separator, maka filter harus dioperasikan diatas hydrocarbon dew point. C. Metode Sampling (Spot Sampling) Ada beberapa metode spot sampling gas alam yang dibahas pada diktat ini, yakni : 1. Metode Purging – Fill and Empty 2. Metode Purging – Controlled Rate 3. Metode Evacuated Container 4. Metode Reduced Pressure 5. Metode Helium “POP” 6. Metode Glycol or Water Displacement 7. Metode Floating Piston Cylinder



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 34 dari 125



1. Metode Purging – Fill and Empty Susunan peralatn untuk metode sampling Purging – Fill and Empty adalah seperti pada gambar 2.12a dan 2.12b berikut ini :



Gambar 2.12a : Susunan peralatan sampling metode Purging – Fill and Empty tanpa tubing sample tansfer line



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 35 dari 125



Gambar 2.12b : Susunan peralatan sampling metode Purging – Fill and Empty dengan tubing sample tansfer line



Pada



metode



sampling



ini,



untuk



meminimalkan



potensi



pendinginan udara ambient, maka tubing dan purge valve



terjadinya



(yang terletak



antara sample point outlet valve (valve 1) dan sample container inlet valve diusahakan harus sependek mungkin. Pada metode sampling ini juga harus menggunakan extension tube (“pig tail”) yang dilengkapi dengan sebuah valve atau orifice restriction (lubang penghambat aliran) pada bagian ujung extension tube (“pig tail”) dan pada outlet valve container seperti pada gambar 2.12a dan 2.12b diatas. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 36 dari 125



Susunan peralatan seperti pada gambar 2.12a dan 2.12b diatas akan menyebabkan temperatur turun dan berakibat timbulnya efek Joule Thomson di bagian ujung oulet extension tube (“pig tail”) dan hal ini akan mengurangi adanya kondensasi komponen hidrokarbon berat di sample container outlet valve. Untuk mempercepat blow down pada metode sampling Purging – Fill and Empty, maka bisa menggunakan sebuah flow regulating valve (valve pengatur aliran) sebagai pengganti dari flow plug. Internal diameter dari flow regulating valve harus yang paling kecil diantara diameter yang ada di sistem sampling gas ini. Selama proses sampling berlangsung, temperatur dari peralatan sampling yang terletak setelah sample valve (valve 1) harus selalu dijaga diatas hydrocarbon dew point temperature perkiraan. Jika sample container (sample cylinder) awalnya dipanaskan terlebih dahulu hingga sama dengan temperatur gas di pipa maka hal ini akan menyebabkan temperatur sample container



(sample



cylinder)



berada



diatas



hydrocarbon



dew



point



temperature perkiraan. Prosedur Sampling metode Purging – Fill and Empty sebagai berikut : 1. Buka valve 1 pada titik sampling (sampling point) dan lakukan blow out (flushing). Kemudian tutup valve 1 pada sampling point. 2. Pastikan semua valve pada peralatan sampling tertutup semua. 3. Pasang peralatan sampling seperti pada gambar 2.12a atau 2.12b. Atur posisi sample container pada posisi vertikal. 4. Buka penuh valve 1 pada sampling point . 5. Buka purge valve dan secara perlahan lakukan blow out. Kemudian tutup purge valve. 6. Buka sample container inlet valve secara perlahan sehingga tekanan di sample container meningkat.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 37 dari 125



(safety : Membuka valve secara cepat, secara teori akan menyebabkan auto ignition karena terjadi percampuran antara gas alam dengan udara di dalam sample container. Membuka valve secara cepat pada sistem sampling sangat tidak disarankan, kecuali jika outlet dari sample probe menggunakan ball valve). 7. Kemudian buka sample container outlet valve. 8. Kemudian buka extension tube (“pig tail”) line valve 9. Lakukan purging line secara perlahan dan buang gas ke udara (valve , sample container inlet valve, sample container outlet valve, dan extension tube (“pig tail”) line valve harus terbuka penuh. Purge valve ditutup) 10. Tutup extension tube (“pig tail”) line valve dan biarkan tekanan meningkat secara cepat sampai tekanannya sama dengan tekanan sumber. 11. Tutup sample cylinder inlet valve. 12. Buka extension tube (“pig tail”) line valve dan lakukan venting isi dari sample container ke udara. Kemudian tutup lagi extension tube (“pig tail”) line valve. 13. Buka sample cylinder inlet valve dan biarkan tekanan meningkat secara cepat sampai tekanannya sama dengan tekanan sumber. 14. Ulangilah prosedur 11 – 13 sebanyak seperti pada tabel 2.3 berikut ini : Tabel 2.3 : Fill and Empty Purge Cycles Maksimum Gas Pressure di Container, psig (kPa gauge)



Jumlah siklus “Fill and Empty Purging”



15 – 29 (100 – 200)



13



30 – 59 (200 – 405)



8



60 – 89 (405 – 615)



6



90 – 149 (615 – 1025)



5



150 – 500 (1025 – 3450)



4



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



>500 (>3450)



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 38 dari 125



3



Jumlah siklus “Fill and Empty Purging” dapat pula dihitung dengan cara sebagai berikut : Jumlah siklus purging=log ( x ) ( y)



Dimana : X = Tekanan atmosferik + tekanan pengisian (psia) Y = maksimum mol fraksi kontaminan yang diijinkan



15. Setelah purging dilakukan, kemudian tutup sample valve dengan urutan sebagai berikut : a. extension tube (“pig tail”) line valve b. sample cylinder outlet valve c. sample cylinder inlet valve d. sampling valve (valve 1) 16. Kemudian secara perlahan bukalah extension tube (“pig tail”) line valve. Amati keberadaan trace liquid pada bagian outlet extension tube (“pig tail”) line valve. Jika terdapat liquid pada bagian outlet extension tube (“pig tail”) line valve, maka BUANG sample dan lakukan pemilihan metode sampling yang sesuai atau perlu dipertimbangkan penggunaan pemanas. 17. Kemudian buka purge valve secara perlahan dan lakukan pengecekan kebocoran dengan cara merendam semua valve kedalam air atau dengan cara lain yang sesuai. Jika terjadi kebocoran, maka ulangi sampling. 18. Kemudian keringkan semua valve dan tutup (plug) semua valve. 2. Metode Purging – Controlled Rate Susunan peralatan untuk metode sampling Purging – Controlled Rate adalah seperti pada gambar 2.12a dan 2.12b. Tekanan sumber haruslah cukup untuk menghasilkan critical flow condition di plug flow (tekanan yaitu 15 psig atau lebih besar, dan aliran gas di tube harus keluar ke udara). Penyimpangan dari Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 39 dari 125



flow curves (kurva aliran) yang ada akan terjadi jika SG gas bukan 0,6 dan temperatur alir laju gas bukan 60 oF. Umumnya besar penyimpangan ini kurang dari 10%. Untuk flow plug bore berdiameter 0,125 inch, waktu purging harus 1 menit untuk setiap 100 cc volume sample container. Prosedur sampling metode Purging – Controlled Rate sebagai berikut : 1. Buka valve pada sampling point (valve 1) dan lakukan blow out (flushing). Kemudian tutup kembali valve sampling point (valve 1). Flushing sebaiknya dilakukan cukup lama untuk menghilangkan semua kontaminan yang menempel di valve 1, tetapi usahakan jangan sampai temperatur valve 1 menjadi turun. 2. Pastikan semua valve pada peralatan sampling dalam keadaan tertutup. 3. Pasang sample container seperti pada gambar 2.12a atau 2.12b. Sample container harus posisi vertikal. 4. Buka penuh valve 1 pada sampling point 5. Buka purge valve dan secara perlahan lakukan blow out untuk membersihakan semua kontaminan. Kemudian tutup purge valve. 6. Secara perlahan buka penuh sample cylinder inlet valve. 7. Kemudian, secara perlahan buka penuh sample cylinder outlet valve. 8. Selanjutnya, secara perlahan buka penuh extension tube (“pig tail”) line valve 9. Minimum lama purging mengikuti perhitungan sebagai berikut :



Purge time ( seconds ) =



volume cylinder container 10,8 x ( Diameterflow tube )2



Penentuan minimum lama purging juga bisa menggunakan grafik 2.1 – 2.4 berikut ini :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 40 dari 125



Grafik 2.1 : Lama purging untuk ukuran diameter flow tube 0,02 in, 0,0145 in, 0,01 in



Grafik 2.2 : Lama purging untuk ukuran diameter flow tube 0,005 in Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 41 dari 125



Grafik 2.3 : Lama purging untuk ukuran diameter flow tube 0,209 in



Grafik 2.4 : Lama purging untuk ukuran diameter flow tube 0,125 in Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 42 dari 125



10. Kemudian tutup sample valve dengan urutan sebagai berikut : a. extension tube (“pig tail”) line valve b. sample cylinder outlet valve c. sample cylinder inlet valve d. sampling valve (valve 1) 11. Kemudian secara perlahan bukalah extension tube (“pig tail”) line valve. Amati keberadaan trace liquid pada bagian outlet extension tube (“pig tail”) line valve. Jika terdapat liquid pada bagian outlet extension tube (“pig tail”) line valve, maka BUANG sample dan lakukan pemilihan metode sampling yang sesuai atau perlu dipertimbangkan penggunaan pemanas terkait dengan terbentuknya hydrocarbon dew point 12. Selanjutnya lakukan venting untuk membuang dan menurunkan tekanan gas di sample conection dengan membuka purge valve 13. Lepaskan rangkaian peralatan sampling dari sampling point dan lakukan uji kebocoran dengan mencelupkan sample cylinder ke dalam air atau dengan metode lain yang sesuai. Bila terdapat kebocoran, maka buang sample dan lakukan sampling ulang. 3. Metode Evacuated Container Peralatan untuk metode sampling evacuated container ini seperti pada gambar 2.13 berikut ini :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 43 dari 125



Gambar 2.13 : Susunan peralatan sampling evacuated container



Prosedur metode sampling evacuated container sebagai berikut : 1. Sebelum langkah sampling ke sumber gas, dilakukan pem-vakuman isi sample container sampai tekanan 1 mmHg atau lebih rendah lagi (gunakan sample container yang telah diuji mampu menahan tekanan vacum sampai dengan 1 mmHg). Metode pem-vakuman memerlukan gauge vakum (pressure vacuum gauge) yang terpasang permanen di sample container.



Pressure Vacuum Gauge ini berfungsi untuk



mendeteksi adanya kebocoran saat dilakukan pem-vakuman hingga saat dilakukan sampling di lapangan. Pem-vakuman sebaiknya dilakukan Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



dilapangan



tepat



sebelum



dilakukan



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



kegiatan



: 44 dari 125



sampling,



hal



ini



dimaksudkan untuk mencegah kebocoran di sample container, utamanya di valve. Dikarenakan keakurasian pembacaan standard vacuum gauge hanya 5%, maka disarankan sample gas yang disampling dengan metoda evakuasi ini dianalisis di kolom molecular sieve untuk menentukan besarnya koreksi konsentrasi free nitrogen. 2. Rangkailah peralatan sampling seperti pada gambar 2.14 berikut ini :



Gambar 2.14 : Susunan rangkaian peralatan sampling metode evacuated container saat akan dilakukan pem-vakuman.



3. Kemudian lakukan pem-vakuman dengan langkah berikut ini : Untuk



melakukan



pem-vakuman



sample



container



di



lapangan,



pasangkan vacuum tubing ke bagian outlet dari auxiliary valve seperti pada gambar 2.14. Kemudian pastikan bahwa sample container inlet valve, sample container outlet valve, dan auxiliary valve dalam keadaan tertutup. Selanjutnya, nyalakan pompa vakum, kemudian buka auxiliary valve, kemudian buka sample container outlet valve. Saat vacuum gauge Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 45 dari 125



menunjukkan angka dibawah 1 mmHg maka tutuplah sample container outlet valve. Kemudian tutup auxiliary valve. 4. Selanjutnya, buka sample valve (valve 1) pada sampling point dan lakukan blow out untuk menghilangkan semua kontaminan yang ada. Kemudian tutup kembali sample valve (valve 1) 5. Pasang peralatan sampling yang telah vakum tadi ke sumber gas seperti pada gambar 2.15 berikut ini :



Gambar 2.15 : Susunan peralatan sampling metode evacuated container saat terpasang di sumber gas



Pastikan semua valve tertutup dan sample container pada posisi vertikal. Kemudian buka penuh sample valve (valve 1) pada sampling point. Selanjutnya, secara perlahan lakukan purging line dengan membuka sebagian purge valve sehingga gas keluar ke udara. Kemudian tutuplah purge valve. 6. Sambil memngamati Pressure Vacuum Gauge, secara perlahan buka sample cylinder inlet valve dan biarkan tekanan pada sample container meningkat hingga sama dengan tekanan sumber. Dalam beberapa kasus pada sampling ini, kondensasi dapat dihindari dengan cara melakukan Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



sampling



pada



memungkinkan



tekanan bahwa



kurang



dari



pengurangan



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



tekanan



tekanan



: 46 dari 125



sumber.



akan



Sangat



menghasilkan



Retrograde Condensation. 7. Kemudian tutup sample cylinder inlet valve dan sampling valve (valve 1) 8. Buka purge valve untuk melepaskan tekanan di sample line. 9. Lepas sample container dan lakukan pengecekan kebocoran pada sample container, utamanya pada beberapa valve, dengan cara mencelupkannya ke dalam air, atau dengan cara lain yang sesuai. Kemudian tutup (plug) beberapa valve yang ada. Catatan : bila tekanan akhir sampling terbaca di pressure vacuum gauge dibawah 5 psig, maka sample ketika sampai di laboratorium harus ditingkatkan sampai 15 psig dengan menginjeksikan gas yang tidak mempengaruhi hasil analisis. Bila sample telah diinjeksi untuk menaikkan tekanan maka harus di catat tekanan gas sample sebelum dan sesudah penginjeksian gas. 4. Metode Reduced Pressure Metode ini seringkali dipilih jika tekanan sample lebih besar dari laju tekanan alir dari sample container. Pada beberapa kondisi desain sampling sistem, perhatian khusus terhadap keselamatan saat sampling perlu diperhatikan. Jika menggunakan pressure reducing regulator, maka bagian outlet valve dari pressure reducing regulator dianggap sebagai Sample Valve (valve 1). Pada metode



Reduced



Pressure



dimungkinkan



akan



terjadi



Retrograde



Condensation akibat penurunan tekanan. Prosedure sampling metode Reduced Pressure ini sama dengan prosedur Evacuated Container, yaitu sebagai berikut : 1. Sebelum langkah sampling ke sumber gas, dilakukan pem-vakuman isi sample container sampai tekanan 1 mmHg atau lebih rendah lagi (gunakan sample container yang telah diuji mampu menahan tekanan Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 47 dari 125



vacum sampai dengan 1 mmHg). Metode pem-vakuman memerlukan gauge vakum (pressure vacuum gauge) yang terpasang permanen di sample container.



Pressure Vacuum Gauge ini berfungsi untuk



mendeteksi adanya kebocoran saat dilakukan pem-vakuman hingga saat dilakukan sampling di lapangan. Pem-vakuman sebaiknya dilakukan dilapangan



tepat



sebelum



dilakukan



kegiatan



sampling,



hal



ini



dimaksudkan untuk mencegah kebocoran di sample container, utamanya di valve. Dikarenakan keakurasian pembacaan standard vacuum gauge hanya 5%, maka disarankan sample gas yang disampling dengan metoda evakuasi ini dianalisis di kolom molecular sieve untuk menentukan besarnya koreksi konsentrasi free nitrogen. 2. Rangkailah peralatan sampling seperti pada gambar 2.14 diatas. 3. Kemudian lakukan pem-vakuman dengan langkah berikut ini : Untuk



melakukan



pem-vakuman



sample



container



di



lapangan,



pasangkan vacuum tubing ke bagian outlet dari auxiliary valve seperti pada gambar 2.14 diatas. Kemudian pastikan bahwa sample container inlet valve, sample container outlet valve, dan auxiliary valve dalam keadaan tertutup. Selanjutnya, nyalakan pompa vakum, kemudian buka auxiliary valve, kemudian buka sample container outlet valve. Saat vacuum gauge menunjukkan angka dibawah 1 mmHg maka tutuplah sample container outlet valve. Kemudian tutup auxiliary valve. 4. Selanjutnya, buka sample valve (valve 1) pada sampling point dan lakukan blow out untuk menghilangkan semua kontaminan yang ada. Kemudian tutup kembali sample valve (valve 1) 5. Pasang peralatan sampling yang telah vakum tadi ke sumber gas seperti pada gambar 2.15 diatas. Pastikan semua valve tertutup dan sample container pada posisi vertikal. Kemudian buka penuh sample valve (valve 1) pada sampling point. Selanjutnya, secara perlahan lakukan purging line dengan membuka sebagian purge valve sehingga gas mengalir secara perlahan keluar ke udara. Kemudian tutuplah purge valve. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 48 dari 125



6. Sambil mengamati Pressure Vacuum Gauge, secara perlahan buka sample cylinder inlet valve dan biarkan tekanan pada sample container meningkat hingga sama dengan tekanan sumber. catatan : Jika menggunakan pressure reducing regulator maka pressure reducing regulator dianggap sebagai sample valve (valve 1), maka pada langkah 5 dan 6 pada saat sampling pastikan semua valve tertutup dan sample container pada posisi vertikal. Kemudian buka penuh valve pada sumber gas. Selanjutnya, secara perlahan lakukan purging line dengan membuka sebagian purge valve sehingga gas terbuang ke udara. Kemudian tutuplah purge valve. Selanjutnya buka penuh sample container inlet valve dan kemudian sambil mengamati Pressure Vacuum Gauge, buka secara perlahan valve 1 (yaitu valve pada pressure reducing regulator)



dan



biarkan



tekanan



pada



sample



container



meningkat hingga sama dengan tekanan sumber. 7. Kemudian tutup sample cylinder inlet valve dan sampling valve (valve 1) catatan : Jika menggunakan pressure reducing regulator, maka pressure reducing regulator dianggap sebagai sample valve (valve 1). Pada langkah 7, tutuplah sample cylinder inlet, sampling valve (valve 1), dan valve pada sumber gas. 8. Buka purge valve untuk melepaskan tekanan di sample line 9. Lepas sample container dan lakukan pengecekan kebocoran pada sample container, utamanya pada beberapa valve, dengan cara mencelupkannya ke dalam air, atau dengan cara lain yang sesuai. Kemudian tutup (plug) beberapa valve yang ada. catatan : Tidak direkomendasikan menggunakan metode sampling ini bila tekanan gas di pipa dibawah 100 psig



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 49 dari 125



5. Metode Helium “POP” Susunan peralatan sampling untuk metode Helium “POP” seperti pada gambar 2.15 diatas. Adapun prosedur dari metode Helium “POP” ini adalah sebagai berikut : 1. Sebelum langkah sampling ke sumber gas, lakukan pem-vakuman isi sample container sampai tekanan 1 mmHg atau lebih rendah lagi (gunakan sample container yang telah diuji mampu menahan tekanan vacum sampai dengan 1 mmHg). Lihat gambar 2.14 diatas 2. Sambungkan valve sumber helium dengan auxilliary valve (longgar dan tidak diekancangkan) supaya helium dapat mengalir keluar dari sumber helium untuk melakukan purging pada auxilliary valve. 3. Kemudian kencangkan valve yang menghubungkan sumber helium dengan auxilliary valve, dan kemudian buka sample container outlet valve dan biarkan helium mengisi sample container sampai tekanannya mencapai kira kira 5 psig. Kemudian tutup auxilliary valve, tutup valve sumber gas helium. Lepas sample container dari sumber gas helium. 4. Pada saat akan melakukan sampling ke sumber gas, buka sample valve (valve 1) dan lakukan blow out untuk menghilangkan semua material kontaminan yang terakumulasi di valve 1. Kemudian tutup kembali valve 1 pada sampling point. 5. Kemudian pasang alat sampling seperti pada gambar 2.15 diatas. Pastikan sample container pada posisi vertikal dan semua valve dalam keadaan tertutup. Selanjutnya, buka sample valve (valve 1) pada sampling point secara penuh. 6. Lakukan purging sample line secara perlahan dengan membuka sebagian purge valve. Purging dilakukan sampai ada gas yang mengalir keluar ke udara secara perlahan. Kemudian tutup purge valve. 7. Secara perlahan bukalah sample cylinder inlet valve dan biarkan gas masuk ke sample container hingga tekanan sample container meningkat sampai pada tekanan yang diinginkan. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 50 dari 125



catatan : pada beberapa kasus, kondensasi gas dapat dihindari dengan cara sampling dilakukan pada tekanan dibawah tekanan sumber gas. Dimungkinkan pula bahwa penurunan tekanan juga dapat mengakibatkan retrogade condensation. 8. Tutup sample cylinder inlet valve dan sample valve (valve 1) pada sampling point. Kemudian buka purge valve untuk membuang gas yang masih berada di sample line. Turunkan tekanan pada sampling system sesuai dengan porsi yang sesuai. 9. Lepaskan sample container dari sampling point dan lakukan pengecekan kebocoran dengan cara mecelupkannya ke dalam air atau dengan metode yang sesuai. Kemudian tutup semua lubang valve dengan plug. 6. Metode Glycol or Water Displacement Susunan peralatan sampling metode glycol or water displacement adalah seperti pada gambar 2.16 berikut ini :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 51 dari 125



Gambar 2.16 : Susunan peralatan sampling metode glycol or water displacement



Pada metode sampling glycol or water displacement, sample container (sample cylinder) diisi dengan cairan glikol bersih atau air bersih. Air bersih yang digunakan adalah air yang memiliki pH antara 5,0 – 7,0. Air dengan pH lebih dari 7,0 harus diasamkan terlebih dahulu sehingga memenuhi persyaratan pH pada sampling ini. Pengasaman air yang memiliki pH lebih dari 7,0 adalah dengan menambahakan larutan 0,1N H 2SO4. Selama kegiatan sampling, sumber gas harus mampu menekan air atau glikol yang berada di dalam sample container agar keluar dari sample container. Banyaknya air atau glikol yang keluar dari sample container (akibat desakan tekanan gas) dapat diukur dengan menggunakan graduated container (lihat gambar 2.16). Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 52 dari 125



Prosedur sampling metode glycol or water displacement adalah sebagai berikut : 1. Setelah dilakukan pengisian gikol atau air di sample container, selanjutnya bawa sample container ke sampling point. 2. Buka sample valve (valve 1) pada sampling point dan lakukan blow out untuk menghilangkan segala material yang terakumulasi. Kemudian tutup kembali sample valve (valve 1) pada sampling point. 3. Selanjutnya, pasang sample container seperti pada gambar 2.16 diatas. Posisikan sample container vertikal dengan semua valve nya tertutup. Kemudian buka sample valve (valve 1) pada sampling point secara penuh. 4. Secara perlahan lakukan purging sample line dengan membuka sebagian purge valve sampai gas mengalir perlahan keluar ke udara. Kemudian tutuplah kembali purge valve. 5. Kemudian, secara perlahan buka sample cylinder inlet valve secara penuh. 6. Selanjutnya, secara perlahan buka sample cylinder outlet valve sehingga air atau glikol yang berada di dalam sample container keluar secara perlahan dan tertampung di graduated cylinder hingga terdengar suara gas keluar sample container atau nampak gas keluar dari sample container. Kemudian sesegera mungkin tutup sample cylinder outlet valve. 7. Tutuplah sample cylinder inlet valve dan sample valve (valve 1). Kemudian buka purge valve untuk mengelurkan gas yang terdapat di sample line. Turunkan tekanan pada sampling system dengan metode yang sesuai. 8. Lepaskan sample container dari sampling point dan lakukan pengecekan kebocoran dengan merendam sample container ke dalam air atau dengan metode yang sesuai. Kemudian tutup semua lubang valve. catatan :  semua cairan pemindah (displacement liquids : glycol or water) harus dikeluarkan dari dalam sample container selama proses



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 53 dari 125



sampling untuk mencegah terjadinya perubahan komposisi gas yang akan di analisis.  Air atau glikol yang telah digunakan untuk sampling harus terkumpul di graduated glass dan harus ditangani sesuai metode yang benar 7. Metode Floating Piston Cylinder Pelumas yang digunakan untuk melumasi bagian yang bergerak dari Floating Piston Cylinder harus digunakan setipis mungkin ketika diaplikasikan dan dipastikan pelumas tersebut tidak menyebabkan komponen gas hasil sampling terlarut di pelumas tersebut. Merk pelumas yang telah diuji adalah DuPont Krytox AC atau AD. Pada sampling metode Floating Piston Cylinder ini disarankan menggunakan inert charge gas yang bukan termasuk dari salah satu komponen gas hasil sampling sehingga bila terjadi kebocoran dan bercampur dengan sample hasil sampling di silinder maka akan mudah dideteksi saat gas dianalisis dan dianggap sebagai kebocoran seal. Natural gas dari sumber sample dapat digunakan sebagai inert charge gas bila keadaan darurat. Susunan sampling metode Floating Piston Cylinder adalah seperti pada gambar 2.17 berikut ini :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 54 dari 125



Gambar 2.17 : Susunan metode sampling floating piston cylinder



Prosedur Sampling metode Floating Piston Cylinder, adalah sebagai berikut : a. Sampling dengan piston container yang dilengkapi dengan sebuah visual indicator, sebagai berikut : 1. Isi cylinder container dengan inert charge gas dimana tekanan inert charge gas di dalam silinder harus sama atau lebih besar dari tekanan gas di pipa (line pressure). 2. Buka sample



valve



(valve 1) dan lakukan



blow out



untuk



membersihkan semua material yang terakumulasi di valve 1. Kemudian tutuplah valve 1. 3. Pasang sample container seperti pada gambar 2.17 diatas. Pastikan semua valve tertutup.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 55 dari 125



4. Buka sample valve (valve 1) dan lakukan purging sample line dengan membuka purge valve sebagian secara perlahan sampai gas keluar ke udara. Kemudian tutup purge valve. 5. Selanjutnya, secara perlahan buka penuh sample cylinder inlet valve dan lakukan pengamatan terhadap tekanan pada gauge M sample pressure. 6. Atur tekanan pada gauge N inert gas dengan cara melepaskan inert gas ke udara melalui inert gas valve agar tekanannya sama dengan tekanan yang terbaca di gauge M sample pressure 7. Setelah tekanan pada gauge N inert gas sama dengan gauge M sample pressure, maka lanjutkan membuka inert gas valve sebagian agar inert gas di cylinder container keluar ke udara. Lakukan terus pem-ventingan



inert



gas



ke



udara



hingga



indikator



volume



menunjukkan gas hasil sampling di sample container telah terisi 80%. Jangan biarkan tekanan yang terbaca di gauge M sample pressure turun. 8. Setelah tercapai isi sample container 80%, segera tutup sample cylinder inert gas valve, sample cylinder inlet valve, dan sample valve (valve 1). 9. Kemudian buka purge valve untuk membuang sisa gas di sample line. Kemudian turunkan tekanan gas di sampling system. 10. Lepaskan sample container dari sumber gas, kemudian lakukan cek kebocoran terhadap sample gauge, sample cylinder inlet valve, dan sample cylinder inert gas valve. Kemudian tutuplah lubang - lubang valve yang ada



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 56 dari 125



b. Sampling dengan piston container yang tidak dilengkapi dengan sebuah visual indicator, sebagai berikut : 1. Isi cylinder container dengan inert charge gas dimana tekanan inert charge gas di dalam silinder harus sama atau lebih besar dari tekanan gas di pipa (line pressure). 2. Buka sample



valve



(valve 1) dan lakukan



blow out



untuk



membersihkan semua material yang terakumulasi di valve 1. Kemudian tutuplah valve 1. 3. Pasang sample container seperti pada gambar 2.17 diatas. Pastikan semua valve tertutup. 4. Buka sample valve (valve 1) dan lakukan purging sample line dengan membuka purge valve sebagian secara perlahan sampai gas keluar ke udara. Kemudian tutup purge valve. 5. Selanjutnya, secara perlahan buka penuh sample cylinder inlet valve dan lakukan pengamatan terhadap tekanan pada gauge M sample pressure. 6. Atur tekanan pada gauge N inert gas dengan cara melepaskan inert gas ke udara melalui inert gas valve agar tekanannya sama dengan tekanan yang terbaca di gauge M sample pressure 7. Setelah tekanan pada gauge N inert gas sama dengan gauge M sample pressure, maka lanjutkan membuka inert gas valve sebagian agar inert gas di cylinder container keluar ke udara. Lakukan terus pem-ventingan inert gas ke udara hingga gas hasil sampling di sample container diperkirakan telah terisi 80%. Jangan biarkan tekanan yang terbaca di gauge M sample pressure turun. 8. Setelah tercapai isi sample container kira-kira 80%, segera tutup sample cylinder inert gas valve, sample cylinder inlet valve, dan sample valve (valve 1).



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 57 dari 125



9. Kemudian buka purge valve untuk membuang sisa gas di sample line. Kemudian turunkan tekanan gas di sampling system. 10. Lepaskan sample container dari sumber gas, kemudian lakukan cek kebocoran terhadap sample gauge, sample cylinder inlet valve, dan sample cylinder inert gas valve. Kemudian tutuplah lubang- lubang valve yang ada D. Penanganan Wadah Sample di Laboratorium 1. Sample container harus disimpan tersusun diatas rak 2. Sample contaner harus dipanaskan minimum 20 oF (11 oC) diatas temperatur sumber gas sampling.



Sample contaner harus berada pada temperatur



tersebut setidaknya 2 jam sebelum melakukan sampling. 3. Setelah melakukan analisis, Sample contaner harus segera dikosongkan sesuai manual alat. 4. Sample contaner harus dicek ebocoran sebelum digunakan. E. Rangkuman 1. Dalam melakukan kegiatan sampling gas alam, seorang operator wajib mengetahui kondisi gas yang akan di sampling. 2. Kondisi gas yang di sampling akan menentukan peralatan sampling yang akan digunakan 3. Hydrocarbon Dew Point Temperatur merupakan batasan temperatur minimal untuk memprediksi keberadaan kondensat di gas saat dilakukan kegiatan sampling 4. Peralatan sampling yang diperlukan bila kondisi gas mengandung kondensat adalah separator dan pig tail. 5. Peralatan utama sampling untuk LNG adalah floating piston cylinder yang menggunakan piston dan terdapat batang indicator batas volume 80%. 6. Terdapat dua jenis peralatan utama dalam melakukan sampling LPG, yaitu : wadah dengan menggunakan ullage dan tanpa ullage serta floating piston Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 58 dari 125



cylinder yang menggunakan piston dan terdapat batang indicator batas volume 80%. F. Latihan 1. Metode sampling yang sistem purging nya dilakukan dengan cara mengisi dan mengosongkan wadah sample disebut dengan : a. Controlled rate b. Fill and empty c. Evacuated container d. Reduced pressure 2. Dalam memilih metode samping yang tepat untuk sampling gas alam, maka yang pertama kali harus diperhatikan adalah : a. Kondisi sample b. Peralatan sampling c. Lokasi sampling d. Wadah sample 3. Berikut peralatan sampling gas alam yang berfungsi untuk mengurangi terdapatnya kondensat di wadah sample adalah : a. Wadah sample b. Reducer valve c. Plug valve d. Separator dan pig tail 4. Wadah yang digunakan untuk sampling gas LNG disebut dengan : a. Bomb container b. Shell container c. Floating Piston Cylinder d. Sample ressure Container



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 59 dari 125



5. Untuk metode sampling displacement, media yang digunakan untuk mengetahui nbahwa sample telah mengisi wadah sebanyak 80% adalah : a. Nitrogen b. CO2 c. Air dan glikol d. Inert gas



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 60 dari 125



BAB III SAMPLING LIQUEFIED PETROLEUM GASES (ASTM D 1265 – 11) A. Pendahuluan Metode sampling ini digunakan untuk pengambilan contoh LPG (liquefied petroleum gases) seperti yang terdapat pada spesifikasi LPG di ASTM D 1835, GPA 2140, atau spesifikasi standar internasional lainnya. Bilamana dalam hal menjaga integrity (komposisi sample tetap dan tidak berubah antara sample saat di sumber sample dengan sample saat berada di wadah sample) terdapat perbedaan analisis LPG hasil sampling, maka metode sampling ASTM D 3700 harus dijadikan sebagai patokan utama. Metode ini juga bisa digunakan untuk mengambil sample produk NGL (natural gas liquids) yang secara umum berupa fasa tunggal (baik dalam bentuk NGL Mix, field butane, dst), serta produk NGL yang didefinisikan menurut spesifikasi industri atau sesuai spesifikasi kontrak. Metode sampling ini tidak diperuntukkan bagi produk-produk gas yang tidak memiliki spesifikasi standar, yang mengandung sejumlah gas tak larut yang cukup siknifikan (misal : N2, CO2), mengandung free water, atau fasa-fasa lain yang terpisah dari gas yang akan disampling. B. Terminology (Istilah) Ada beberapa terminology yang harus dikenal dalam metode sampling ini, yaitu : 1. High pressure sample cylinder : Adalah



wadah



(container)



yang



digunakan



untuk



menyimpan



dan



memindahkan sample yang diperoleh dari hasil sampling pada tekanan diatas tekanan atmosferis. Istilah lainnya yaitu : pressurized sample container atau sample bomb. Istilah sample bomb tidak banyak digunakan. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 61 dari 125



2. Maximum fill density (reduced fill density) : adalah volume dari container yang ditempati oleh sample hasil sampling. Biasanya dinyatakan dalam persentase dari kapasitas total. Menurut U.S. CFR 49, Canadian Transportationof Dangerous Goods Regulations, dan IATA Regulations, batas pengisian container untuk produk LPG yang ditransportasikan dinyatakan dalam reduced fill density atau maximum fill density (umumnya adalah 80% maximum liquid fill pada 15 oC). Pengisian bisa lebih kurang lagi dari 80% bila sampling dilakukan pada suhu yang lebih rendah. C. Perencanaan Sampling Seorang petugas sampling gas LPG dengan menggunakan metode ini harus mengantisipasi beberapa kemungkinan yang menyebabkan integrity sample hasil sampling berubah. Perencanaan sampling diperlukan guna mendapatkan suatu contoh yang representatif, khususnya jika LPG yang disampling adalah LPG mix. Berikut beberapa faktor yang diperhatikan dalam perencanaan sampling LPG : 1. Sample hanya diambil pada fasa liquid 2. Jika diketahui bahwa LPG yang disampling adalah bukan LPG mix maka sampling bisa dilakukan di titik manapun dari tangki tersebut. Sampling hanya dilakukan pada fasa liquid saja. 3. Jika diketahui bahwa LPG yang akan disampling telah dilakukan mixing atau telah dilakukan sirkulasi sehingga sample LPG di tangki menjadi homogen, maka sampling bisa dilakukan di titik manapun dari tangki tersebut. Sampling hanya dilakukan pada fasa liquid saja. 4. Dikarenakan banyaknya variasi detail konstruksi dari wadah sample LPG, maka akan ditemui beberapa kesulitan untuk menentukan metode yang sama dalam mendapatkan sample campuran yang heterogen yang dianggap mewakili.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



: 62 dari 125



Halaman



5. Jika tidak bisa dilakukan proses homogenisasi sample, maka prosedur sampling dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah direncanakan sebelumnya. 6. Diperlukan suatu petunjuk khusus untuk setiap kasus sampling yang berbeda sehingga



diperlukan



pengalaman



dan



ketrampilan



khusus



dalam



melakukannya D. Persiapan Peralatan Dalam



melakukan



kegiatan



sampling,



seorang



operator



harus



mampu



mempersiapkan peralatan sampling yang akan digunakan. Tentunya, pengetahuan tentang persyaratan peralatan sampling wajib diketahui oleh seorang operator. Berikut beberapa persyaratan peralatan sampling yang wajib diketahui : 1. High pressure sample cylinder : a. Tidak korosif dan sesuai dengan tekanan sampling yang dinyatakan dengan adanya sertifikat kelayakan dari lembaga yang berwenang. b. Material yang sesuai, seperti : stainless steel, monel c. Bagian dalam atau luar dari sample container bisa juga dilapisi dengan coating d. Ukuran sample container disesuaikan dengan kebutuhan analisis laboratorium e. Jika sample hasil sampling harus dibawa dalam sample container, maka sample container harus memenuhi persyaratan U.S. CFR 49 atau Canadian Transportation of Dangerous Goods Regulations. f. Sample container harus dilengkapi dengan penanda bahwa isi liquid di Sample container telah menunjukkan adanya ullage sebesar 20% g. Lakukan verifikasi terhadap high pressure sample cylinder dan beberapa valve nya tidak mengalami kebocoran. Lakukan uji kebocoran terhadap high pressure sample cylinder dengan cara mengisi high pressure sample cylinder tersebut dengan gas inert tekanan minimum 3450 kPa (500 psig) 2. Sample transfer line : Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 63 dari 125



a. Berupa tubing yang terbuat dari material stainless steel atau berupa flexible hose b. Sample transfer line



yang direkomendasikan adalah yang dilengkapi



dengan vent valve dan sampling valve E. Prosedur Sampling Dalam pelaksanaan sampling LPG terdapat 5 (lima) tahapan utama yang harus dilakukan. Adapun 5 (lima) tahapan tersebut meliputi : 1. Tahap purging sample transfer line 2. Tahap purging sample container 3. Tahap sampling 4. Tahap ullage (sample outage) 5. Tahap pengecekan kebocoran



Tahap purging sample transfer line 1. Rangkailah peralatan sampling seperti gambar 3.1 dibawah ini 2. Tutup valve A, B dan C 3. Buka valve sumber sample, dan lakukan purging transfer line dengan membuka valve A kemudian valve B 4. Kemudian tutup valve B, kemudian tutup valve A 5. Kemudian buka valve B, dan tutup kembali valve B



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 64 dari 125



Gambar 3.1 : Posisi sample container dan sample transfer line saat dilakukan purging sample transfer line



Tahap purging sample container a. Untuk sample container yang diyakini belum bersih : 1. Pastikan semua valve tertutup 2. Posisikan peralatan sampling seperti pada gambar 3.2 dibawah ini dengan semua valve tertutup 3. Isi container dengan urutan bukaan valve A, C, dan D sampai liquid muncul dari valve C 4. Kemudian tutup valve dengan urutan C, D dan A 5. Lakukan venting dengan membuka valve B 6. Lepaskan sample container dan baliklah container sehingga posisi valve D ada di atas 7. Buka valve C dan D, dan keluarkan liquid dari container. Kemudian tutup valve C dan D. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 65 dari 125



8. Balik lagi container sehingga valve C di posisi atas 9. Pasang lagi rangkaian seperti gambar 3.2 dibawah ini 10. Lakukan lagi langkah purging tadi sebanyak 3 (tiga) kali



Gambar 3.2 : Posisi purging sample container LPG yang diyakini belum bersih



b. Untuk sample container yang diyakini bersih atau diketahui bahwa isi sample container diyakini tidak akan mempengaruhi hasil analisis : 1. Pastikan semua valve tertutup 2. Posisikan container seperti pada gambar 3.3 di bawah ini 3. Buka valve A, valve C, dan valve D dibuka pelan 4. Tutup valve A dan biarkan sebagian sample fasa vapor keluar dari valve D 5. Tutup valve D 6. Buang sisa sample pada fasa liquid dengan membuka valve B 7. Ulangi purging 3 (tiga) kali Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 66 dari 125



Gambar 3.3 : Posisi purging sample container LPG yang diyakini bersih



Tahap sampling 1. Pastikan semua valve tertutup 2. Posisikan peralatan sampling seperti pada gambar 3.4 berikut ini 3. Tutup valve B 4. Buka valve A 5. Buka valve C sehingga sample masuk ke container 6. Tutup valve C dan valve sumber gas 7. Buka valve B 8. Lepaskan container dari transfer line 9. Buang sample bila terjadi kebocoran saat dilakukan uji kebocoran atau valve terbuka saat dilakukan proses handling sebelum dilakukan tahap ullage Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 67 dari 125



Gambar 3.4 : Posisi sample container saat tahap sampling



Tahap Ullage (sample outage) a. Untuk sample container yang dilengkapi dengan ullage : 1. Segera setelah tahap sampling, letakkan container sedemikian rupa sehingga posisi ullage tube di posisi atas. Lihat gambar 3.5 dibawah ini 2. Buka valve D, dan biarkan excess liquid keluar ke udara bebas. Jika saat membuka valve D tidak ada liquid maka sampling gagal. 3. Tutup valve D bila uap gas mulai muncul pertama kalinya atau mulai nampak percikan. 4. Liquid yang terdapat di sample container harus terisi 80%. 5. Sample hasil sampling yang disimpan atau didistribusikan harus 80% dari kapasitas



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 68 dari 125



Gambar 3.5 : Posisi sample container LPG saat tahap ullage



b. Untuk sample container yang tidak dilengkapi dengan ullage : 1. Isi penuh sample container dengan sample saat sampling (ditandai dengan adanya luberan sample) 2. Segera setelah sampling lakukan penimbangan (sample container + sample), catat sebagai gross weight (berat kotor) 3. Kemudian keluarkan liquid dari sample container dengan hati - hati melalui bagian bottom (posisi sample container tegak dan buka valve bagian bawah), kemudian tutup kembali valve. 4. Kemudian timbang lagi hasil pem-ventingan 5. Lakukan terus prosedur venting tersebut sampai didapatkan selisih penimbangan adalah 22 + 2% sebagai ullage. Tahap pengecekan kebocoran 1. Setelah tahap ullage, celupkan container berisi sample ke dalam air, dan cek bila ada kebocoran 2. Bila terdapat kebocoran, maka sample hasil sampling di buang Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 69 dari 125



3. Pengecekan kebocoran bisa menggunakan air sabun atau leak detector lainnya F. Penanganan Hasil Sampling Setelah melakukan pengambilan sample, maka operator harus melakukan pengecekan kebocoran dengan prosedur sebagai berikut : 1. Letakkan sample hasil sampling di tempat yang dingin sesegera mungkin 2. Buang sample hasil sampling bila terdapat kebocoran 3. Lindungi valve – valve pada sample container dengan cara menutup valve valve tersebut dengan tutup yang sesuai 4. Hindari benturan valve sample container dengan benda lainnya G. Rangkuman 1. Ada 5 tahapan dalam melakukan sampling LPG yaitu : a. Tahap purging sample transfer line b. Tahap purging sample container c. Tahap sampling d. Tahap ullage (sample outage) e. Tahap pengecekan kebocoran 2. Terdapat dua prosedur dalam melakukan purging wadah sample LPG, yaitu prosedur untuk container yang diyakini bersih dan container yang diyakini belum bersih. 3. Posisi ulage container saat melakukan purging untuk wadah yang diyakini belum bersih adalah di bawah, sedangkan posisi ulage untuk wadah yang diyakini bersih adalah diatas. 4.



Jika diketahui bahwa LPG yang disampling adalah bukan LPG mix maka sampling bisa dilakukan di titik manapun dari tangki tersebut. Sampling hanya dilakukan pada fasa liquid saja.



5. Jika diyakini LPG di tangki telah homogen karena telah dilakukan proses mixing, maka sampling bisa dilakukan di titik manapun dari tangki tersebut. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 70 dari 125



H. Latihan 1. Sample container harus dilengkapi dengan penanda bahwa isi liquid di Sample container telah menunjukkan adanya ullage sebesar : a. 10% b. 20% c. 30% d. 40% 2. Uji kebocoran terhadap high pressure sample cylinder yang akan digunakan untuk sampling dengan cara mengisi high pressure sample cylinder tersebut dengan : a. Sample itu sendiri b. Air bertekanan tinggi c. Gas inert bertekanan d. Salah semua 3. Purging yang dilakukan pada sampling LPG dengan metode ASTM D 1265 adalah pada bagian : a. Container dan transfer line b. Container c. Transfer line d. Tubing 4. Setelah dilakukan sampling, yaitu semua liquid LPG telah berada di dalam container, maka langkah berikutnya adalah : a. Melakukan tes kebocoran b. Melakukan venting transfer line c. Melakukan pembongkaran d. Melakukan ullage



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 71 dari 125



5. Jika diketahui bahwa sample container LPG tidak dilengkapi dengan ullage, maka operator harus melakukan ullage dengan cara : a. Membongkar sistem sampling b. Melakukan venting terus menerus c. Melakukan vaporisasi d. Melakukan penimbangan dan membuang sample



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 72 dari 125



BAB IV SAMPLING NATURAL GAS LIQUIDS (GPA Standard 2174 – 93)



A. Pendahuluan Tujuan khusus dari metode sampling ini adalah untuk mendapatkan sample natural gas liquids (NGL) yang akan diuji komposisi dengan gas chromatografi di laboratorium. Adapun metode-metode sampling NGL yang di bahas pada bab ini adalah sebagai berikut : 1. Metode Floating Piston Cylinder 2. Metode Water Displacement 1 (total H2O removal – 80% replaced by hydrocarbons; 20% displced for outage) 3. Metode Water Displacement 2 (partial H2O removal – 70% replaced by hydrocarbons; 20% displced for outage; 10% remaining in cylinder) 4. Metode Ethylene Glycol Displacement (total glycol removal – 80% replaced by hydrocarbons; 20% displced for outage) Pada metode sampling no. 2, 3, dan 4 tidak bisa digunakan untuk analisis sample-sample tertentu yang mengandung non hydrocarbon reaktif seperti senyawaan sulfur, karbondioksida, dll B. Perencanaan Sampling Ada beberapa pengetahuan umum yang perlu diketahui oleh seorang petugas pengambil sample NGL, yaitu : 1. Sumber sample diasumsikan homogen dan berfasa liquid. 2. Semua sample harus diambil dengan menggunakan suatu probe yang didesain dengan kedalaman 1/3 dari titik tengah diameter pipa aliran gas. Posisi probe harus berada pada bagian atas atau samping dari pipa. 3. Perilaku sistem hidrokarbon seperti perubahan tekanan dan temperatur yang mempengaruhi integrity sample harus dipahami Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 73 dari 125



4. Beberapa data yang diperlukan oleh seorang petugas pengambil sample gas NGL terkait dengan metode sampling yang akan digunakan meliputi : sumber sample, tanggal pengambilan sample, data sample container , tekanan dan temperatur sumber sample, temperatur ambient, type analysis yang diperlukan. 5. Sebelum digunakan untuk sampling sample container (cylinder) harus dibersihkan terlebih dahulu dengan solven yang sesuai atau dibersihkan sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan. Untuk folating piston cylinder, pembersihan cylinder tidak boleh menggunakan detergent atau air atau dengan menggunakan steam. 6. Untuk metode sampling floating piston cylinder, sangat direkomendasikan menggunakan inert charge gas yang bukan termasuk salah satu dari komponen gas hasil sampling sehingga bila terjadi kebocoran dan bercampur dengan sample hasil sampling di silinder maka akan mudah dideteksi saat gas dianalisis dan dianggap sebagai kebocoran seal. Mengganti inert charge gas dengan gas alam sebagai fluida



back pressure sangat tidak



direkomendasikan karena bila terjadi kebocoran di seal piston sample container maka akan mengkontaminasi sample hasil sampling yang berada di sample container. 7. Seorang petugas pengambil contoh gas NGL juga harus merencanakan pencegahan sedemikian rupa agar sample NGL hasil sampling yang memiliki tekanan uap lebih tinggi dari tekanan atmosferik tidak mengalami flashing distillation



sehingga



kehilangan



fraksi



ringannya



ketika



melakukan



pemindahan sample dari sumber sample ke sample container (melakukan kegiatan sampling), atau memindahkan sample dari primary container ke secondary container. 8. Untuk sampling dengan menggunakan floating piston cylinder, seorang petugas pengambil contoh harus memperhatikan tekanan gas inert di silinder jangan sampai turun dibawah tekanan sampling atau dibawah tekanan uap



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 74 dari 125



sample pada temperatur sumber gas sampling saat itu, serta mencegah terjadinya flashing distillation sample. 9. Jika melakukan resampling (sampling ulang) dianggap sulit dan tidak memungkinkan maka disarankan untuk melakukan duplicate sample. Duplicate sample ini harus dilakukan dengan menggunakan metode sampling yang sama dan diambil di lokasi sampling yang sama. C. Persiapan sampling Berikut beberapa pengetahuan tentang peralatan sampling yang perlu disiapkan sebelum melakukan sampling NGL dilapangan : 1. Sample container (silinder) Ada dua jenis sample container yang ada yaitu : a. Floating piston cylinder b. Double valve cylinder Floating Piston Cylinder a. Sample container terbuat dari bahan metal yang halus pada bagian dalamnya. Bahan/material dari Sample container ini tidak bersifat reaktif terhadap sample yang akan disampling, fluida bertekanan, dan solven pembersih, dan bahan-bahan lain yang bersifat korosif. b. Sample container akan lebih baik bila dilengkapi dengan penutup yang bisa dibuka dan ditutup sehingga bisa dibersihkan. c. Pada penutupnya dilengkapi dengan valve, gauge, dan relief valve yang dapat dilepas dan dipasangkan dengan cara diulirkan. d. Sample container didesain memiliki kemampuan menahan tekanan saat sampling e. Sample container harus memiliki volume yang cukup sesuai dengan kebutuhan analisa di laboratorium.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 75 dari 125



f. Sample container dilengkapi dengan piston yang bergerak, dimana piston ini dilengkapi dengan seal baik berbentuk O-ring, teflon ring, atau peralatan lainnya yang bersifat mencegah adanya kebocoran antara sample pada sisi sample chamber dan inert gas (inert gas sebagai fluida penekan) pada sisi displacement chamber. Seal piston ini harus terbuat dari material yang non-reactive terhadap sample, fluida penekan, solven pembersih, dan bahan-bahan lain yang bersifat korosif. Catatan : bila digunakan pelumas piston maka pelumas tersebut harus bersifat tidak menyerap salah satu komponen dari



sample



yang



disampling.



Umumnya



merk



yang



digunakan adalah DuPont’s Krytox AC atau AD, atau sesuai petunjuk dari manufacturing piston. g. Semua valve dan safety device harus memenuhi persyaratan desain penggunaan sample container, utamanya mampu menahan tekanan operasi saat sampling. Pressure relief valve bisa berupa spring valve atau rupture disc. Penggunaan pressure relief valve ini adalah untuk menghindari loss berlebihan saat sampling dan saat terjadi tekanan yang berlebihan yaitu saat terjadi thermal expansion. h. Ada beberapa type piston yang umum digunakan, antara lain :



 Piston yang terbuat dari material non-magnetic seperti 300 series stainless steel. Piston ini terbuat dari material stainless steel dan terdapat magnet yang menempel pada ujungnya. Ketika piston bergerak sepanjang silinder, magnet tersebut akan menghidupkan oleh magnet flips a series of bi-colored flags ( semacam magnetig level switch indicator). Sistem ini akan menunjukkan posisi piston serta volume sample di silinder.



 piston berbentuk batang yang terbuat dari suatu batang panjang yang menempel langsung dengan kepala piston dan menonjol



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 76 dari 125



sampai keluar tutup silinder. Batang yang bergerak ini akan menunjukkan level dan posisi piston



 piston yang secara visual tidak terdapat level indicator. Sebagai indikatornya adalah tekanan dan container lainnya sebagai penampung inert gas yang dipindahkan akibat desakan sample di container utama. Container penampung ini tidak memiliki piston, tetapi terbuat dari metrial dan memiliki desain yang sama dengan container utama. Volume dari container penampung ini tidak lebih dari 80% volume dari container utama. Secara visual container piston ini nampak pada gambar 4.1 berikut ini :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 77 dari 125



Gambar 4.1 : Desain silinder piston yang tidak dilengkapi indicator visual



Double valve Cylinder a. terbuat dari material stainless steel yang tahan tehadap korosi dan bersifat tidak menyerap salah satu komponen dari sample, terutama komponen fraksi berat seperti hexane dan komponen fraksi berat lainnya, serta tidak bereaksi terhadap komponen karbon dioksida dan kontaminan lainnya yang terdapat di sample.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 78 dari 125



b. Baik silinder maupun valve-valvenya memiliki tekanan kerja yang sama atau lebih dari tekanan sampling, tekanan saat sample disimpan di silinder, atau saat sample di bawa dalam silinder. c. Soft seated valve lebih bagus digunakan sebagai seat valve d. Ukuran sample container (silinder) bergantung pada jumlah sample yang diperlukan untuk analisis di laboratorium 2. Uji Kebocoran Container Suatu metode yang yang umum digunakan untuk meyakinkan ada tidaknya kebocoran di sample container adalah dengan pressure test (uji tekan). Uji tekan ini dilakukan dengan cara menginjeksikan gas bertekanan pada sample chamber atau pada displacement chamber sampai pada tekanan operasi sampling. Prosedur uji tekan untuk sample container adalah sebagai berikut : a. Pastikan bagian inert chamber di silinder (displacement chamber) telah terisi gas inert b. Pastikan semua valve tertutup c. Rangkailah peralatan sampling gas NGL sepeti gambar 4.2 berikut d. Buka penuh valve sumber gas inert (valve A) dan biarkan valve B tertutup e. Buka valve C secara perlahan, dan perhatikan tekanan yang terbaca di gauge N sampai mencapai tekanan operasi pada umumnya dengan mengatur bukaan valve D. Kemudian tutup valve C dan valve D f. Biarkan selama 5 menit. g. Kemudian perhatikan tekanan yang terbaca di gauge N dan gauge M.  Bila pada gauge N terjadi penurunan tekanan dan pada gauge M terjadi



kenaikan



tekanan



maka



dapat



diindikasikan



piston



mengalami kebocoran.  Bila terjadi penurunan tekanan hanya terjadi di gauge N maka maka dapat dipastikan terjadi kebocoran di fitting, valve, gauge, atau rupture disc.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 79 dari 125



Inert gas source



Sample chamber



Displacement chamber



Gambar 4.2 : Poisisi silinder saat uji tekan (pressure test)



h. Setelah pengujian, hentikan sumber gas dengan urutan sebagai berikut : tutup valve C, tutup valve A. Kemudian lakukan pem-ventingan sisa gas yang ada di line sampling dengan membuka valve B. i. Ulangi uji tekan (pressure test) ini untuk menguji pada sisi sample chamber, yaitu dengan cara menginjeksikan gas inert ke ruang displacement chamber silinder melalui valve D. Sebelum melakukan uji Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 80 dari 125



ulangan ini, gas inert yang berada di dalam displacement chamber harus dikosongkan terlebih dahulu. Uji pengulangan ini diperlukan untuk mengetahui adanya kebocoran di bagian gas inert (displacement chamber) karena kebocoran gas inert dapat mempengaruhi konsentrasi sample. 3. Sample Transfer System a. Transfer line, valve, dan gauge pada sample transfer system harus di desain sesuai dengan tekanan maksimum sampling dan tahan terhadap korosi (biasanya materialnya terbuat dari stainless steel) b. Transfer line harus memiliki diameter minimum ¼ inch (6,35 mm) dan dan sebisa mungkin lebih pendek. Disarankan tidak menggunakan filter atau dryer 4. Mekanisme Composite Sampling Mekanisme composite sampling (sampling komposit) adalah peralatan yang digunakan untuk mendapatkan sample yang mewakili dari suatu aliran produk gas tercairkan yang diambil secara interval. Mekanisme sampling komposit ini terdiri dari sample probe (berupa flow through sample injection valve – baik otomatic ataupun manual seperti pada gambar 4.3 dan 4.4 – atau berupa probe mounted sample pump seperti pada gambar 4.5) dan floating piston cylinder.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 81 dari 125



Gambar 4.3 : Sample probe installation on oriface flange



Gambar 4.4 : Sample probe installation for a pump



Sistem sampling komposit ini harus dilengkapi dengan metode untuk mencampur hasil sampling di suatu collection chamber (wadah pengumpul). 5. Sample Filter Sample filter adalah peralatan yang bersifat optional yang mana peralatan ini berfungsi untuk melindungi sampling valve dari abrasi akibat adanya material Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 82 dari 125



asing yang terdapat di sample gas NGL seperti kotoran padatan, dll. Filter harus merupakan bagian terkecil dari total volume yang terdapat di pipa desain sistem sampling in-line, serta terdapat suatu elemen yang dapat diganti-ganti untuk pembersihan. Elemen dari filter harus berukuran 15 micron atau lebih besar lagi agar bila dilakukan proses purging gas NGL tidak menyebabkan terjadinya efek flash distillation.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 83 dari 125



Gambar 4.5 : Proportional sampler using an injection pump



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 84 dari 125



Gambar 4.6 : Automatic proportional sampler



D. Prosedur Sampling Gas NGL Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 85 dari 125



Ada beberapa prosedur sampling yang diterapkan untuk sampling gas NGL, antara lain : a. Metode floating piston cylinder, ada 3 teknik yang digunakan :  Menggunakan silinder yang dilengkapi dengan visual indicator untuk menentukan level fasa liquid  Menggunakan silinder yang tidak dilengkapi dengan visual indicator untuk menentukan level fasa liquid, tetapi menggunakan displacement cylinder (silinder penampung)  Menggunakan floating piston cylinder untuk sampling fasa liquid secara komposit, baik dengan sistem manual ataupun automatic b. Metode Water Displacement and Ethylene Glycol Displacement – Total Displacement c. Metode Water Displacement – Partial Displacement D.1



Prosedur Sampling Metode Floating Piston Cylinder



Ada beberapa metode sampling LNG dengan menggunakan Floating Piston Cylinder yang direkomendasikan, yakni :  Metode Floating Piston Cylinder dengan menggunakan silinder yang dilengkapi dengan visual indicator  Metode Floating Piston Cylinder dengan menggunakan silinder yang tidak dilengkapi dengan visual indicator  Metode Floating Piston Cylinder untuk komposit fasa liquid baik secara manual maupun automatic a. Prosedur metode Floating Piston Cylinder dengan menggunakan silinder yang dilengkapi dengan visual indicator untuk menentukan level fasa liquid seperti gambar 4.2 : 1. Setelah dilakukan pembersihan pada sample container sehingga sample container pada sisi sample telah kosong, maka buka valve C, kemudian isi sisi displacement end pada sample container (sisi inert gas pada Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 86 dari 125



sample container) sampai tekanan setidaknya 10 psi (69 kPa) diatas tekanan sampling. Kemudian tutup valve D. 2. Lakukan blow out dengan membuka valve A pada sumber sample untuk membuang material-material yang menempel. Kemudian tutup valve A pada sumber sample. 3. Selanjutnya koneksikan piston cylinder ke sumber sample pada valve A seperti pada gambar 4.7 berikut 4. Pastikan valve B dan C tertutup, kemudian lakukan purging line dengan cara buka penuh valve A. Lakukan pengamatan terhadap tekanan pada gauge L. Kemudian buka valve B dan longgarkan fitting pada valve C. Jangan biarkan tekanan pada gauge L turun dibawah tekanan sample sumber. 5. Hentikan purging line setelah waktu purging dianggap cukup dan jika hanya timbul liquid sample di valve B. Tetapi bila saat dilakukan purging line tidak ditemukan adanya liquid pada valve B dan pada fitting valve C maka petugas pengambil contoh harus memutuskan saat terbaik kapan purging line harus dihentikan. 6. Setelah purging line telah dilakukan, tutup valve B dan kencangkan fitting pada valve C. 7. Kemudian buka valve D secara perlahan sehingga sejumlah inert gas terlepaskan dan aturlah tekanan pada gauge N agar sama dengan tekanan di gauge L. Kemudian tutup valve D 8. Selanjutnya secara perlahan buka valve C secara penuh. Dan jaga agar jangan ada perubahan tekanan pada gauge N dan gauge L, sedangkan gauge M dan N harus seimbang (sama). Catatan : bila perbedaan diameter indicator rod dan piston cukup siknifikan, maka tekanan pada sisi inert gas akan sedikit lebih besar dari pada tekanan pada sisi sample, yakni gauge N akan terbaca lebih tinggi dari pada gauge L dan gauge M. Catatan ini berlaku untuk semua cylinder piston.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 87 dari 125



Gambar 4.7 : Posisi sampling metode floating piston cylinder



9. Kemudian buka valve D sebagian, dan biarkan inert gas keluar ke udara terbuka. Untuk mencegah terjadinya efek flash, jangan biarkan tekanan gauge M turun di bawah tekanan sampling. 10. Lanjutkan sampling hingga didapatkan sample sebanyak 80% volume dengan cara melihat pada indicator silinder. 11. Setelah didapatkan sample sebanyak 80% volume, selanjutnya tutup urutan valve berikut, yaitu valve D, valve C, dan valve A. 12. Kemudian buka valve B untuk pem-ventingan pada sample line. 13. Lepaskan sample container dari sumber sample. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 88 dari 125



14. Jangan lakukan outage atau mengurangi tekanan pada piston cylinder. 15. Cek kebocoran pada valve C dan valve D, dan tutup semua valve untuk dilakukan transportasi sample. b. Prosedur metode Floating Piston Cylinder dengan menggunakan silinder yang tidak dilengkapi dengan visual indicator untuk menentukan level fasa liquid, tetapi menggunakan displacement cylinder seperti pada gambar 4.1 : 1. Setelah dilakukan pembersihan pada sample container sehingga sample container pada sisi sample telah kosong, maka buka valve C, kemudian isi sisi displacement end pada sample container (sisi inert gas pada sample container) sampai tekanan setidaknya 10 psi (69 kPa) diatas tekanan sampling. Kemudian tutup valve D. 2. Lakukan blow out dengan membuka valve A pada sumber sample untuk membuang material-material yang menempel. Kemudian tutup valve A pada sumber sample. 3. Hubungkan container X (sample container/container utama) ke sumber sample pada vave A, kemudian hubungkan displacement cylinder Y (container lainnya penampung inert gas) ke container X (sample container/container utama). Container Y harus diisi dengan udara pada tekanan atmosferik. Perhatikan gambar 4.1 atau gambar 4.8 berikut 4. Setelah dilakukan blow out pada langkah 2, pastikan bahwa valve A, valve B, dan valve C tertutup. Kemudian penuh buka valve A. Amati tekanan sumber pada gauge L, kemudian lakukan purging line dengan membuka valve B dan melonggarkan fitting pada valve C. Jangan biarkan tekanan pada gauge L turun dibawah tekanan sample sumber. 5. Hentikan purging line setelah waktu purging dianggap cukup dan jika hanya timbul liquid sample di valve B. Tetapi bila saat dilakukan purging line tidak ditemukan adanya liquid pada valve B dan pada fitting valve C maka petugas pengambil contoh harus memutuskan saat terbaik kapan purging line harus dihentikan



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 89 dari 125



6. Setelah purging line telah dilakukan, tutup valve B dan kencangkan fitting pada valve C. 7. Pastikan valve E tertutup, secara perlahan buka valve D dan amati tekanan pada gauge N. Atur tekanan pada gauge N agar sama dengan tekanan gauge L dengan cara melakukan venting gas inert secara perlahan dengan membuka valve E. Kemudian tutup valve E.



Gambar 4.8 : Posisi sampling dengan piston cylinder yang menggunakan dua container X dan Y



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 90 dari 125



8. Dengan posisi valve E tertutup, secara perlahan buka penuh valve C. Pastikan jangan ada perubahan tekanan pada gauge N dan gauge L, sedangkan gauge M dan N harus seimbang (sama). 9. Kemudian tutup valve D, buka valve E dan lakukan venting tekanan dengan membuka valve F. Kemudian tutup valve F. 10. Secara perlahan buka valve D dan biarkan inert gas dari container X mengalir ke container Y. Amati tekanan pada gauge M agar jangan turun. Lakukan operasi sampling ini sampai tekanan pada ketiga gauge tersebut menjadi sama. Pada langkah ini, sejumlah volume yang terdapat di container Y adalah sejumlah volume sample yang tertampung di container X sebanyak 80% dan sebanyak 20% inert gas masih terdapat di container X 11. Setelah didapatkan sample sebanyak 80% voume, kemudian tutup valve dengan urutan valve berikut, yaitu : valve D, valve C, kemudian valve A. 12. Buka valve B dan valve F. Kemudian lepaskan rangkaian container Y dari container X, selanjutnya lepaskan container X dari sumber sample. 13. Jangan lakukan outage atau mengurangi tekanan pada piston cylinder X (container X). 14. Cek kebocoran pada valve C dan valve D, dan tutup semua valve untuk dilakukan transportasi sample. c. Prosedur metode Floating Piston Cylinder untuk komposit fasa liquid baik secara manual maupun automatic : 1. Automatic proportional sampler mengambil sebagian kecil secara proportional dari sample yang mengalir. Jika aliran sample konstan maka diperlukan pengambilan sample sesuai kenaikan waktu alir. 2. Dilakukan purging secara menyeluruh di sample line, pompa, dan beberapa sambungan untuk menghindari adanya kontaminasi. Sistem sampling harus didesain sedemikian rupa untuk meminimalkan adanya



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 91 dari 125



area yang stagnan yang nantinya dapat mengakibatkan sample tidak representatif. 3. Perlu dilakukan tindakan hati-hati agar tidak terjadi penguapan sample di sample loop line ketika operasi sampling berada pada kondisi yang dekat dengan



kesetimbangan



tekanan



(yaitu



kondisi



dimana



terjadi



kesetimbangan antara liquid dan uap pada tekanan tertentu - sehingga terdaat uap akibat pengupan). Pada beberapa contoh kasus, diperlukan suatu isolasi pada sample line dan sample container, atau dengan kata lain yaitu mengkontrol tekanan atau temperatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penguapan. 4. Semua sample harus diambil dengan menggunakan probe. Peralatan bypass yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan, seperti orifice plate atau pompa kecil, digunakan untuk mensupplay liquid ke suatu lokasi untuk pengisian sample container baik secara manual maupun dengan menggunakan valve injeksi. Bypass sample line menggunakan jalur-jalur yang pendek dan berdiameter kecil yang menghubungkan fresh sample source ke floating cylinder receiver 5. Floating piston cylinder harus terhubung dengan purged sample line (jalur purging) melalui sebuah composite sampling device. Tekanan gas inert atau fluida tekan lainnya yang sesuai harus mampu menjaga tekanan 200 psi (1379 kPa) diatas tekanan kesetimbangan uap (equilibrium vapor pressure) dari fluida yang disampling pada kondisi temperatur yang bervariasi. Pada perbedaan tekanan kurang dari 200 psi maka pengambilan sample yang keliru akan semakin meningkat. 6. Automatic sample injection valve (valve injeksi sample otomatis) memerlukan pengaturan laju alir tertentu sedemikian rupa untuk mendapatkan incremental sample yang sesuai agar nantinya floating piston cylinder mendapatkan sejumlah sample yang cukup selama masa sampling berlangsung. Dilakukan suatu latihan yang cukup bagi seorang petugas pengambil contoh gas NGL untuk metode sampling ini agar tidak Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 92 dari 125



terjadi luberan pada sample container sehingga dapat terjadi perubahan komposisi sample dan bahaya lainnya. 7. Mengurangi atau menambah volume sample yang diinginkan dapat dilakukan dengan cara mengubah volume dari incremental sample yang diperoleh di valve injection dan/atau dengan cara mengubah peralatan perbandingan volume lainnya yang mengontrol valve injection tersebut. 8. Sample yang diperoleh dengan peralatan sampler dan disimpan di dalam floating piston cylinder harus di mix secara menyeluruh dengan menggunakan peralatan mixer mekanis atau pompa dan dilakukan sirkulasi sistem. 9. Floating piston cylinder yang digunakan pada sistem sampling komposit dapat diambil setelah sejumlah sample yang diinginkan telah diambil. 10. Jangan lakukan kegiatan outage atau pengurangan tekanan terhadap cylinder sample. Cek kebocoran pada beberapa valve, dan kemudian tutup semua valve. 11. Adalah hal yang tidak mungkin utnuk melepas floating piston cylinder utama dari automatic system, maka lakukan pemindahan sample hasil sampling



ke



floating



piston



cylinder



lainnya.



Lakukan



prosedur



pemindahan yang sesuai agar sample tetap seperti pada saat berada di container utama.



D.2



Prosedur Sampling Metode Water Displacement and Ethylene Glycol Displacement – Total Displacement Pada prosedur ini menggunakan air atau glikol sebagai media indikatornya.



Tentunya dalam melaksanakan metode ini diperlukan gelas silinder penampung air atau glikol untuk mengetahui jumlah air atau glikol yang telah dipindahkan. Berikut prosedur dari metode water displacement and ethylene glycol displacement : 1. Sample container dengan valve ganda (double valve sample cylinder) diisi dengan clean ethylene glycol dan air bersih serta disediakan pula graduated container lainnya untuk mengukur banyaknya clean ethylene Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 93 dari 125



glycol dan air bersih yang terdesak oleh sample dan tertampung didalamnya seperti pada gambar 4.9 berikut :



Gambar 4.9 : Susunan sampling metode water displacement and glycol displacement – Total displacement



2. Ethylene glycol yang digunakan harus bersih dan dari gugus glycol. Sedangkan air yang digunakan adalah air yang memiliki pH antara 5,0 s/d 7,0. Air dengan pH lebih dari 7,0 harus diasamkan dengan cara menambahkan larutan asam 0,1 N H2SO4 3. Volume 80% dari isi sample container harus diketahui (misal : total volume sample container adalah 500 ml, maka 80% dari total volume adalah 400 ml) 4. Buka valve A pada sumber sample dan lakukan blow out untuk menghindai adanya kontaminasi. Kemudian tutup valve A. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 94 dari 125



5. Kemudian hubungkan sample container seperti pada gambar 4.9 diatas 6. Pastikan valve B, C dan D tertutup. Kemudian buka penuh valve A pada sumber sample. 7. Amati tekanan sample pada gauge L, kemudian lakukan purging line dengan membuka valve B dan longgarkan fitting pada valve C. Jaga jangan sampai tekanan pada gauge L turun dibawah tekanan sumber sample. 8. Hentikan purging line setelah waktu purging dianggap cukup dan jika hanya timbul liquid sample di valve B. Tetapi bila saat dilakukan purging line tidak ditemukan adanya liquid pada valve B dan pada fitting valve C maka petugas pengambil contoh harus memutuskan saat terbaik kapan purging line harus dihentikan. 9. Tutup valve B dan kencangkan lagi fitting pada valve C 10. Pastikan valve D tetap tertutup, kemudian secara perlahan buka penuh valve C. Pada posisi ini pastikan tekanan pada gauge L dan M sama. 11. Selanjutnya, buka secara perlahan valve D dan biarkan secara perlahan glycol dan air keluar menuju container penampung. Jaga agar tekanan pada gauge M tidak turun sampai di bawah tekanan sampling untuk mencegah terjadinya efek flashing (flash distillation). 12. Lakukan sampling sampai didapatkan glycol dan air tertampung di container penampung sebanyak 80% dari volume total sample container (misal : total volume sample container adalah 500 ml, maka glycol dan air yang tertampung di container penampung adalah 80% dari total volume yakni 400 ml) 13. Kemudian tutup semua valve dengan urutan valve D, C, kemudian A. Selanjutnya buka valve B untuk mengeluarkan gas yang terdapat di sample line 14. Saat posisi sample container masih terhubung dengan sumber sample pada valve A, secara perlahan buka valve D untuk dilakukan drain sisa glycol dan air di sample container sebesar 20%. Setelah didapatkan 15 Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 95 dari 125



ml glycol dan air yang tertampung di container penampung, petugas pengambil



contoh



gas



NGL



harus



mengurangi



laju



kecepatan



pembuangan sisa glycol dan air secara berhati-hati (ada efek asap putih). Pada langkah ini kecepatan pengurangan pembuangan sisa glycol dan air adalah maksimum 10 ml/menit. Pada akhir pembuangan sisa glycol dan air ini akan ditandai munculnya sample, yakni ditandai dengan adanya gelembung. Jika sudah muncul gelembung, maka dengan segera tutup valve D. 15. Lepaskan sample container dari sumber sample valve A 16. Lakukan pengecekan kebocoran terhadap semua valve, utamanya valve C dan D. Kemudian tutup semua valve dengan penutup.



D.3



Prosedur Sampling Metode Water Displacement – Partial Displacement Pada metode ini, container sebelum digunakan untuk sampling terlebih



dahulu diisi dengan air. Air sebagai media indikator disisakan sebanyak 10% dari total volume sample container yang ada sehingga metode ini disebut dengan metode Partial Displecement. Berikut adalah prosedur dari sampling dengan metode Water Displacement – Partial Displacement : 1. Sample container dengan valve ganda (double valve sample cylinder) diisi dengan air bersih serta disediakan pula graduated container lainnya untuk mengukur banyaknya air bersih yang terdesak oleh sample dan tertampung didalamnya seperti pada gambar 4.9 diatas 2. persyaratan air yang digunakan sama dengan prosedur pada point D.1 diatas 3. volume total dari sample container harus terhitung sebagai berikut : 70 % dan 20 % dari total volume, contoh : jika total volume dari sample container adalah 500 ml, maka 70% dari total volume sample container adalah 350 ml dan 20% dari total volume sample container adalah 100 ml. 10% dari total volume sample container adalah sisa air yang masih tertinggal di sample container. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 96 dari 125



4. Buka valve A pada sumber sample dan lakukan blow out untuk menghindai adanya kontaminasi. Kemudian tutup valve A. 5. Kemudian hubungkan sample container seperti pada gambar 4.9 diatas 6. Pastikan valve B, C dan D tertutup. Kemudian buka penuh valve A pada sumber sample. 7. Amati tekanan sample pada gauge L, kemudian lakukan purging line dengan membuka valve B dan longgarkan fitting pada valve C. Jaga jangan sampai tekanan pada gauge L turun dibawah tekanan sumber sample. 8. Hentikan purging line setelah waktu purging dianggap cukup dan jika hanya timbul liquid sample di valve B. Tetapi bila saat dilakukan purging line tidak ditemukan adanya liquid pada valve B dan pada fitting valve C maka petugas pengambil contoh harus memutuskan saat terbaik kapan purging line harus dihentikan. 9. Tutup valve B dan kencangkan lagi fitting pada valve C 10. Pastikan valve D tetap tertutup, kemudian secara perlahan buka penuh valve C. Pada posisi ini pastikan tekanan pada gauge L dan M sama. 11. Selanjutnya, buka secara perlahan valve D dan biarkan secara perlahan air keluar menuju container penampung. Jaga agar tekanan pada gauge M tidak turun sampai di bawah tekanan sampling untuk mencegah terjadinya efek flashing (flash distillation). 12. Lakukan sampling sampai didapatkan air tertampung di container penampung sebanyak 70% dari volume total sample container (misal : total volume sample container adalah 500 ml, maka air yang tertampung di container penampung adalah 70% dari total volume yakni 350 ml) 13. Kemudian tutup semua valve dengan urutan valve D, C, kemudian A. Selanjutnya buka valve B untuk mengeluarkan gas yang terdapat di sample line 14. Saat posisi sample container masih terhubung dengan sumber sample pada valve A, secara perlahan buka valve D untuk dilakukan drain sisa air Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 97 dari 125



di sample container sebesar 20% (pada langkah ini, terdapat 10% air yang masih tertinggal di sample container). 15. Selanjutnya lepaskan sample container dari valve A sumber sample 16. Lakukan pengecekan kebocoran terhadap semua valve, utamanya valve C dan D. Kemudian tutup semua valve dengan penutup. E. Penanganan Hasil Sampling di Laboratorium Penanganan disini adalah penanganan hasil sampling yang selanjutnya digunakan untuk analisis di laboratorium. Ada beberapa penangan hasil sampling berdasarkan metode sampling yang digunakan, antara lain : 1. Penanganan untuk floating piston cylinder 2. Penanganan untuk double valve displacement cylinder a. Prosedur penanganan untuk floating piston cylinder : 1. floating piston cylinder yang akan dikoneksikan dengan peralatan uji cromatograph adalah seperti pada gambar 4.10 berikut ini :



Gambar 4.10 : Posisi floating piston cylinder ketika dikoneksikan dengan GC



2. Hubungkan sumber inert gas ke valve A seperti pada gambar 4.10 diatas. 3. Buka penuh valve sumber inert gas, kemudian buka valve A dan atur tekanan inert gas agar 200 psi (1379 kPa) diatas tekanan uap sample Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 98 dari 125



pada temperatur tersebut. Jaga tekanan inert gas di sample container agar selalu 200 psi (1379 kPa) diatas tekanan uap sample pada temperatur tersebut selama analisis berlangsung. 4. Sebelum dilakukan analisis, sample harus di campur (mixed) secara menyeluruh sesuai dengan rekomendasi dari manufactur



sample



container, apakah dengan menggunakan “mixing dasher”, “mixing ball”, atau dengan cara lainnya. 5. Hubungkan valve B ke bagian inlet dari valve chromatograph liquid sample. Semua koneksi/sambungan dan tubing harus terbuat dari material yang tidak menyebabkan berubahnya komposisi sample akibat kecilnya



diameter



dan



pendeknya



jarak



sehingga



meminimalkan



terjadinya “dead space”. Semua tubing yang menghubungkan antara sample cylinder dan valve liquid sample (chromatograph liquid sampling valve) harus memiliki diameter yang sama besar. 6. Pastikan valve C tertutup, kemudian buka valve B sehingga mengisi sample valve (chromatograph liquid sampling valve) dan beberapa tubing yang ada disekitarnya. 7. Lakukan purging terhadap sample valve dan jalur-jalurnya dengan cara membuka valve C secara perlahan. Pastikan volumenya cukup untuk melakukan purging di unmixed area dari sample container juga purging di sample injection system. Jika purging telah selesai, maka tutup valve C. Pada langkah ini diperlukan penanganan extra untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi efek flashing dari sample yang terjadi di inlet sampling line dan sistem valve. Setiap pengukuran pada kegiatan analisis selalu buka atau tutup valve C, jangan valve B. Tekanan pada sample line dan sistem valve harus tetap 200 psi (1379 kPa) diatas tekanan uap sample. 8. Operasikan liquid sample valve secara manual atau secara otomatis untuk menginjeksikan liquid sample ke dalam carrier gas flow sesegera mungkin. Sample injection valve harus digerakkan secepat mungkin dan



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 99 dari 125



“sehalus” mungkin untuk menempatkan sample di kolom secara bersamaan sekaligus dan untuk memastikan carrier gas mengalir terus 9. Ketika injeksi selesai, tutup valve B dan kemudian valve A, dan kemudian tutup valve pada sumber gas inert. Secara perlahan kemudian buka valve C dan lakukan venting terhadap sisa sample yang tidak digunakan di sistem. Jika sample tidak digunakan lagi untuk analisis maka lanjutkan ke langkah 10. Tetapi bila sample akan segera digunakan untuk analisis lagi maka jangan lakukan outage atau mengurangi tekanan dari piston cylinder 10. Selanjutnya lepaskan sample cylinder dari inlet chromatograph liquid sample valve dan sumber gas inert. Lakukan cek kebocoran valve dan tutup setiap valve yang ada. Kemudian simpan sample di tempat yang aman. b. Prosedur penanganan untuk double valve displacement cylinder : 1. Double valve displacement cylinder



yang akan dihubungkan dengan



peralatan uji cromatograph adalah seperti ada gambar 4.11 berikut ini :



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 100 dari 125



Gambar 4.11 : Posisi double cylinder saat dihubungkan ke alat uji cromatograph



2. Hubungkan sample cylinder container Y ke cylinder container X sehingga fluida yang bertekanan dapat masuk ke dalam bagian bawah sample cylinder container



Y (fluida bertekanan tersebut harus yang sama



jenisnya). Dengan konfigurasi seperti pada gambar 4.11 diatas sample hydrokarbon (NGL) akan diambil dari bagian atas. 3. Buka valve A dan lakukan penekanan terhadap cylinder container X dengan menggunakan inert gas. Jaga tekanan agar selalu 200 psi (1379 kPa) diatas tekanan uap sample pada kondisi operasi. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 101 dari 125



4. Buka valve B dan valve C sehingga fluida yang bertekanan tersebut masuk ke cylinder container Y. 5. Campur sample secara menyeluruh dengan cara membolak balik secara pelan dan berhati-hati cylinder container Y beberapa kali. Kemudian biarkan cylinder container Y pada posisi vertikal dengan menggunakan sebuah peralatan “ringstand” atau peralatan lainnya yang sesuai. Selanjutnya biarkan cylinder container Y pada posisi vertikal tersebut setidaknya 2 menit sebelum dilakukan penginjeksian sample ke peralatan uji cromatograph. 6. Kemudian hubungkan sample outlet valve D pada cylinder container Y ke liquid sample valve dari inlet peralatan uji cromatograph. Semua koneksi/sambungan dan tubing harus terbuat dari material yang tidak menyebabkan berubahnya komposisi sample, serta menggunakan ukuran diameter tubing yang kecil dan pendek akan meminimalkan terjadinya “dead space”. Semua tubing yang menghubungkan antara sample cylinder dan valve liquid sample (chromatograph liquid sampling valve) harus memiliki diameter yang sama besar. 7. Pastikan valve E tertutup, kemudian buka valve D sehingga mengisi sample valve (chromatograph liquid sampling valve) dan beberapa tubing yang ada disekitarnya. 8. Lakukan purging terhadap sample valve dan jalur-jalurnya dengan cara membuka valve E secara perlahan. Jika purging telah selesai, maka tutup valve E. Pada langkah ini diperlukan penanganan extra untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi efek flashing dari sample yang terjadi di inlet sampling line dan sistem valve. Setiap pengukuran pada kegiatan analisis selalu buka atau tutup valve E, jangan valve D. Tekanan pada sample line dan sistem valve harus tetap 200 psi (1379 kPa) diatas tekanan uap sample. 9. Operasikan liquid sample valve secara manual atau secara otomatis untuk menginjeksikan liquid sample ke dalam carrier gas flow sesegera mungkin. Sample injection valve harus digerakkan secepat mungkin dan Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



: 102 dari 125



Halaman



“sehalus” mungkin untuk menempatkan sample di kolom secara bersamaan sekaligus dan untuk memastikan carrier gas mengalir terus 10. Ketika injeksi selesai, tutup valve D dan C pada cylinder continer Y dan valve B dan A pada cylinder continer X. Selanjutnya tutup valve pada sumber gas inert. Secara perlahan kemudian buka valve E dan lakukan venting terhadap sisa sample yang tidak digunakan di sistem. 11. Jika sample tidak digunakan lagi untuk analisis maka lanjutkan ke langkah 16. Tetapi bila sample akan segera digunakan untuk analisis lagi maka jangan lakukan outage atau mengurangi tekanan dari cylinder container 12. Selanjutnya



lepaskan



sample



cylinder



container



Y



dari



inlet



chromatograph liquid sample valve dan lepaskan pula dari cylinder container X. Selanjutnya lepaskan cylinder container X dari sumber gas inert. 13. Dengan posisi cylinder container Y tetap tegak, kemudian lakukan outage dengan cara mengeluarkan 20% volume pressurizing fluid (fluida bertekanan) dari cylinder container Y. Outage 20% ini dilakukan dengan membuka valve C perlahan dan menampung pressurizing fluid (fluida bertekanan) ini di container penampung bergraduasi. 14. Lakukan cek kebocoran valve dan tutup setiap valve yang ada. Kemudian simpan sample di tempat yang aman. F. Rangkuman 1. Ada beberapa metode sampling LNG, yaitu : a. Metode Floating Piston Cylinder b. Metode Water Displacement 1 (total H2O removal – 80% replaced by hydrocarbons; 20% displced for outage) c. Metode Water Displacement 2 (partial H2O removal – 70% replaced by hydrocarbons; 20% displced for outage; 10% remaining in cylinder) d. Metode Ethylene Glycol Displacement (total glycol removal – 80% replaced by hydrocarbons; 20% displced for outage) Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 103 dari 125



2. Ada 2 (dua) jenis container sampling LNG menurut metode GPA Standard 2174, yaitu : a. Floating piston cylinder b. Double valve cylinder 3. Metode yang yang umum digunakan untuk meyakinkan ada tidaknya kebocoran di sample container adalah dengan pressure test (uji tekan). Uji tekan ini dilakukan dengan cara menginjeksikan gas bertekanan pada sample chamber atau pada displacement chamber sampai pada tekanan operasi sampling. 4. Mekanisme composite sampling (sampling komposit) adalah peralatan yang digunakan untuk mendapatkan sample yang mewakili dari suatu aliran produk gas tercairkan yang diambil secara interval. 5. Sample filter merupakan peralatan yang berfungsi untuk melindungi sampling valve dari abrasi akibat adanya material asing yang terdapat di sample gas NGL seperti kotoran padatan, dll. 6. Ada beberapa penangan hasil sampling berdasarkan metode sampling yang digunakan, antara lain : a. Penanganan untuk floating piston cylinder b. Penanganan untuk double valve displacement cylinder G. Latihan 1. Elemen dari filter harus berukuran 15 micron atau lebih besar lagi. Hal ini dimaksudkan agar saat dilakukan purging : a. Gas LNG tidak bocor ketika dialirkan ke container b. Gas LNG tidak banyak yang menguap c. Gas LNG dapat dialirkan ke dalam container d. Gas LNG dapat tertampung di container



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 104 dari 125



2. Fungsi dari peralatan filter adalah : a. Untuk menyaring air agar tidak terikut di sample LNG b. Untuk menyaring gelembung udara yang terjebak di sample LNG c. Untuk menyaring material asing agar valve tidak abrasi d. Salah semua 3. Ada beberapa prosedur sampling yang diterapkan untuk sampling gas NGL, antara lain : a. Metode floating piston cylinder b. Metode Water Displacement and Ethylene Glycol Displacement – Total Displacement c. Metode Water Displacement – Partial Displacement d. Betul semua 4. Pada sampling metode water displacement and glycol displacement, air yang digunakan harus memiliki persyaratan : a. Memiliki pH antara 5,0 s/d 7,0. b. Memiliki viskositas kurang dari 5 cSt c. Memiliki densitas lebih dari 1,2 kg/m3 d. Salah semua 5. Pada proses penanganan hasil sampling di laboatorium, gas inert yang digunakan untuk mendorong piston agar sample bisa mengalir diperlukan tekanan sebesar : a. 500 psi b. 400 psi c. 300 psi d. 200 psi



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 105 dari 125



BAB V METODE SAMPLING LIQUEFIED PETROLEUM GASES (LPG) DENGAN MENGGUNAKAN FLOATING PISTON CYLINDER (ASTM D 3700 – 07)



A. Pendahuluan Metode ini mencakup peralatan dan prosedur untuk mendapatkan sample yang representatif sesuai spesifikasi LPG (liquefied petrolum gasses) seperti yang teretra di ASTM D 1835, GPA 2140, serta spesifikasi standar internasional lainnya. Prosedur ini juga bisa digunakan untuk sampling produk NGL (natural gas liquids) yang secara umum berupa fasa tunggal (baik dalam bentuk NGL Mix, field butane, dst), serta produk NGL yang didefinisikan menurut spesifikasi industri atau sesuai spesifikasi kontrak. Metode sampling ini tidak diperuntukkan bagi produk-produk gas yang tidak memiliki spesifikasi standar, yang mengandung sejumlah gas tak larut yang cukup siknifikan (misal : N2, CO2), mengandung free water, atau fasa-fasa lain yang terpisah dari gas yang akan disampling. B. Terminology Dalam kegiatan sampling LPG dengan menggunakan metode ASTM D 3700 terdapat beberapa terminology yang harus dikenal, yaitu : 1. Floating Piston Cylinder (FPC) Adalah sample container yang bertekanan tinggi, yang dilengkapi dengan free floating interrnal piston (piston yang mengambang bebas), dimana piston ini membagi sample container menjadi dua area kompartemen. 2. Maximum Fill Density (reduced fill density) adalah volume dari container yang ditempati oleh sample hasil sampling. Biasanya dinyatakan dalam persentase dari kapasitas total.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 106 dari 125



C. Perencanaan Sampling Beberapa faktor penyebab integritas sample LPG menjadi tidak valid dengan metode ini adalah : 1. Lokasi sampling point, hal ini disebabkan karena adanya kontaminan solid dan kontaminan liquid, terdapat dua fasa ketika smapling, terjadi startifikasi saat penyimpanan. 2. Wadah sample, yaitu adanya sifat reaktif dari permukaan logam wadah simpan sehingga beberapa trace komponen seperti H 2S, COS, dan mercaptan menjadi hilang atau berubah. 3. Penggunaan pelumas yang dimungkinkan akan melarut di LPG sehingga sample LPG terkontaminasi. 4. Bila menggunakan metode Pre-charge gas, maka dikhawatirkan gas yang digunakan untuk pre charge bocor dan mengkontaminasi sample LPG. Hal ini disebabkan karena adanya kebocoran atau keausan atau kerusakan seal pada piston. 5. Adanya kegagalan dalam melakukan prosedur flasing pada sample line dan dead volume dapat menyebabkan kontaminasi pada sample LPG 6. Jika melakukan sampling dari stratified tanks, dead zone pada sistem yang aliran, atau kurangnya waktu sampling ketika melakukan sampling komposit dapat mengakibatkan sample LPG yang tidak mewakili. D. Persiapan Sampling Yang diperlukan dalam melakukan persiapan sampling pada metode ini adalah Peralatan dan Reagen/Material yang akan digunakan. D.1. Peralatan Sampling Ada beberapa peralatan sampling pada metode sampling ASTM D 3700, yaitu : a. Floating Piston Cylinder (FPC) b. Safety Relief Device c. Sampling system dan Composite sampler Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 107 dari 125



1. Floating Piston Cylinder (FPC) a. Konstruksi dari FPC ini umumnya terbuat dari stainless steel 316 yang tahan korosi, serta dapat dibuktikan dengan sertifikat kelayakan bahwa FPC tersebut mampu menahan tekanan kerja saat sampling dan sebagai wadah pembawa sample. Secara umum bentuk FPC seperti pada gambar 5.1 berikut ini :



Gambar 5.1 : Tipikal Floating Piston Cylinder untuk sampling LPG



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 108 dari 125



b. Bila terdapat coating di bagian dalam FPC maka harus dipastikan bahwa coating tersebut tidak mempengaruhi gerak piston dan tidak mengganggu keefektifan seal. c. FPC harus dilengkapi dengan piston position indicator (indikoator posisi piston), seperti magnetic follower, piston rod, atau indikator lainnya yang bisa digunakan untuk menunjukan posisi piston bahwa volume sample di FPC telah mencapai maximum fill density. d. Cylinder FPC ini juga harus dilengkapi dengan suatu mixer. Dimana mekanisme mixer di FPC ini berfungsi untuk mencampur sample bila sample hasil sampling di FPC terdapat startifikasi (sehingga perlu dihomogenisasi) atau terdapat kabut air yang mungkin mengendap setelah dilakukan sampling. 2. Pelumas Diperlukan suatu pelumas untuk melumasi atau sebagai seal floating piston. Pelumas yang digunakan adalah pelumas dengan merk DuPont Krytox AC atau AD. 3. Safety Relief Device FPC juga harus dilengkapi dengan safety relief device untuk mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan, yaitu saat FPC terisi melebihi batas (hydrulically locked) atau akibat adanya thermal expansion akibat temperatur yang meningkat. Safety relief device bisa berupa rupture disk atau self-resetting pressure relief valve. Material dari



safety relief device ini direkomendasikan



merk DuPont KEL-F atau material lain yang setara. Material seperti Polytetrafluoroethylene (PTFE) atau material lainnya yang mudah retak, serta metal to metal valve seal tidak direkomendasikan.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 109 dari 125



4. Sampling System Satu metode sampling tidak mungkin digunakan untuk beberapa kondisi sampling, sehingga suatu kegiatan sampling tertentu diperlukan prosedur dan peralatan yang tertentu pula. Misalkan : sampling di pipa, tangki simpan, mobil tangki. Maka ada beberapa yang menjadi perhatian bagi seorang petugas pengambil contoh gas LPG, antara lain : a. Umumnya sampling system untuk LPG yang mengalir di dalam pipa seperti pada gambar 5.2 berikut ini :



Gambar 5.2 : Tipikal sampling system untuk LPG yang mengalir di pipa Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 110 dari 125



b. Transfer line, valve-valve, pressure gauge, dan sebagainya di sistem sampling harus terbuat dari material yang tahan korosi dan didesain tahan terhadap tekanan kerja maksimum sampling. Umumnya, ukuran nominal internal diameter dari transfer line minimum harus 3 mm nominal (1/8 in) dan harus memiliki panjang sependek mungkin untuk menghindari kebuntuan atau sample mengalami penguapan. Penggunaan filter, pengering, needle valve, dan sebagainya adalah sangat tidak direkomendasikan. Penggunaan sambungan T yang dilengkapi dengan purge valve pada sample connection point adalah sangat disarankan, karena area dead volume pada sample connection dapat di purging. Penggunaan flexible hose atau tubing dengan kemampuan menahan tekanan tinggi serta tidak korosif dapat pula digunakan. c. Ada beberapa susunan perpipaan yang memerlukan prosedur flushing tersendiri sebelum dilakukan sampling. Umumnya susunan perpipaan yang ada seperti pada gambar 5.3 dan 5.4 berikut ini :



Gambar 5.3 : Tipikal pemasangan probe di orifice fitting



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 111 dari 125



Gambar 5.4 : Tipikal pemasangan probe untuk pompa



d. Closed loop side stream samplers didesain untuk meminimalkan penguapan berlebihan selama kegiatan sampling. Sistem sampling harus terhubung dengan on-line analyzer atau composite samplers untuk menjaga integritas sample yang akan diuji e. Sample loop harus terpasang disekitar pompa, valve, atau sumber pressure drop lainnya untuk mengurangi adanya emisi buangan gas ke udara dari kegiatan purging sample line. f. Pompa untuk sampling atau peralatan pengontrol lainnya yang memiliki tekanan lebih tinggi daripada tekanan uap sample sangat diperlukan sekali karena dapat digunakan untuk flushing line dan/atau flushing cylinder dead volume sebelum dilakukan pengambilan sample. Cylinder diisi sebagian dan kemudian dikosongkan sebelum digunakan untuk sampling adalah suatu cara alternatif untuk melakukan venting pada saat kegiatan flushing line. 5. Composite Sampler Composite sampler (yang juga dikenal dengan sebutan proportional sampler) adalah peralatan yang digunakan untuk memperoleh contoh yang representatif dari product LPG yang mengalir. Pengambilan sample dilakukan setiap periode tertentu dengan cara mengumpulkan sebagian sample LPG yang mengalir. Sistem sampling ini terdiri atas :  Sample probe  Peralatan pengumpul sample berulang porsi kecil, dan Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 112 dari 125



 FPC (floating piston cylinder) untuk mengumpulkan total akumulasi sample. Berikut adalah susunan peralatan composite sampler sesuai gambar 5.5 dan 5.6 :



Gambar 5.5 : Tipikal sampler LPG dengan menggunakan sebuah pompa injeksi



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 113 dari 125



Gambar 5.6 : Tipikal automatic proportional sampler



Yang harus diperhatikan pada peralatan composite sampler : 1. Purging harus dilakukan seluruh menyeluruh di sample line, pompa, dan sambungan-sambungan serta sample cylinder. 2. Saat sampling hindari terjadinya penguapan pada bagian sample loop line ketika sample LPG berada pada tekanan uap kesetimbangannya. Bila diperlukan gunakan pendingin atau penyekat pada bagian sample line dan sample container, atau dengan cara mengontrol tekanan atau temperatur sample di container. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 114 dari 125



3. Pastikan bahwa tekanan sample pada sample point di atas tekanan uap sample. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya penguapan di pipa atau sampling line bila menggunakan peralatan seperti orifice atau valve. Karena peralatan ini dapat menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan saat sampling. 4. Floating Piston Cylinder (FPC) harus dihubungkan ke sample line yang dipurging. Gunakan tekanan gas inert untuk mendorong piston yang terdapat di silinder FPC. Jaga tekanan gas inert di FPC agar tetap lebih besar dari tekanan uap kesetimbangan LPG liquid (pada temperatur tertentu) yang akan disampling. Besar perbedaan tekanan antara tekanan gas inert di FPC dan tekanan uap kesetimbangan LPG liquid berkisar antara 350 - 1400 kPa (50 sampai dengan 200 psi). Umumnya, pada perbedaan tekanan kira-kira kurang dari 1400 kPa dan berubah-ubahnya tekanan uap sample LPG sehingga menurunkan tekanan uap sample LPG maka akan diperoleh sample yang tidak representatif. 5. Untuk automatic sampling, atur valve injection agar laju kenaikan sampling sedemikian rupa agar FPC dapat terisi sample dengan cukup selama masa sampling. Atur laju sampling sedemikian rupa agar tidak terjadi luberan sample. 6. Atur total vlume yang diambil selama masa sampling yang disesuaikan dengan laju flow rate sample dengan cara mengatur sampling valve atau mengatur frekwensi pengambilan sample, atau atur keduanya. 7. FPC yang digunakan ada sistem diatas bisa di lepas dari peralatan composite sampling setelah jumlah sample yang diinginkan tercapai 8. Jangan melakukan kegiatan outage atau mengurangi tekanan pada silinder. Kemudian lakukan cek kebocoran valve, penutup valve dan persiapkan sample untuk dibawa. 9. Jika tidak memungkinkan untuk melepaskan FPC utama dari sistem sampling otomatis, maka campurkan sample yang berada di FPC utama untuk homogenisasi dan pindahkan sample ke FPC kedua. Pada proses pemindahan sample, ketika sample ditarik, container master sample akan mengalami penurunan tekanan. Jaga



tekanan di FPC agar selalu diatas tekanan uap



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 115 dari 125



sample agar tidak terjadi flashing. Isi sample di FPC tidak boleh lebih dari 80% capacity. 10. Memindahkan dan memventing harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga tekanan di FPC agar selalu berada diatas tekanan uap sample campuran agar tidak terjadi flashing. 11. Sample filter adalah peralatan optional yang digunakan untuk melindungi valve dari gerusan kontaminan padat yang berasal dari sample. Filter harus memiliki ukuran volume yang paling kecil, harus memiliki desain khusus, serta memiliki elemen yang bisa dilepas/sekali buang. Filter dan peralatan lainnya harus sedemikian rupa sehingga air bebas yang lewat bersama-sama dengan sampel tidak tersangkut dan terakumulasi di filter housing dan sebagainya sehingga menyebabkan keberadaan air bebas di sample tidak dapat diuji. Keberadaan air di sample ini sangat penting ketika menentukan butane dryness criteria (yang menyatakan bahwa butane bebas air saat ditentukan dengan cara visual) D.2



Reagent dan Material Lainnya



a. Gas yang digunakan sebagai gas inert untuk pre-charge adalah gas yang tidak mengkontaminasi sample atau yang tidak dapat dideteksi oleh alat uji seperti GC Analysis atau Flame Ionization Detectors (FID). b. Gas yang digunakan sebagai gas inert untuk pre-charge umumnya seperti Helium, Nitrogen, atau Argon c. Penggunaan gas methan dan ethan sebagai gas inert untuk pre-charge tidak direkomendasikan kerena bila terjadi kebocoran seal antara gas inert dengan sample di FPC akan menambah komposisi methane atau ethane gas di sample. E. Prosedur Sampling Dalam pelaksanaan sampling sesuai metode ASTM D 3700 terdapat dua metode sampling, yaitu : 1. Prosedur sampling manual Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 116 dari 125



2. Prosedur Composite sampler E.1 Prosedur Sampling Manual Prosedur ini akan banyak melibatkan ketrampilan operator dalam melakukan sampling. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut : 1. Bersihkan silinder wadah sample secara menyeluruh sebelum digunakan atau setelah digunakan dengan menggunakan solvent pembersih yang sesuai. Ikuti manual dari pabrikan pembuat silinder container tersebut. Jangan dibersihkan dengan menggunakan steam. Silinder yang sering digunakan untuk sampling produk yang sama, umunya tidak perlu di bongkar atau tidak perlu dibersihkan setiap kali akan dipakai sampling. Cukup lakukan venting dan sisa hidrokarbon cair yang menempel dibilas dengan solvent, gas purging, atau ikuti prosedur yang sesuai. Pelepasan komponen silinder untuk keperluan pembersihan harus mengikuti instruksi dari manufacturer 2. Pada gambar 5.7 berikut :



Gambar 5.7 : Posisi FPC saat persiapan sampling Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 117 dari 125



Tahap Pre-Charge : a. Setelah proses pembersihan, buka valve C dan tutup valve A. b. Isikan silinder dengan gas inert melalui valve D sampai tekanan mencapai minimal 70 kPa (10 psi) diatas tekanan sample point. c. Buka valve A dan tutup kembali secara cepat untuk memflushing kotoran kotoran yang ada di sample Point Tahap Purging Piston dan Tubing : a. Setelah dilakukan pengisian gas inert pada salah satu sisi di silinder FPC, maka hubungkan FPC ke sample point seperti pada gambar 5.2 diatas. b. Lakukan purging terhadap sample line, pompa, dan beberapa sambungan. Yang menuju ke FPC untuk menghindari adanya kontaminasi. c. Dengan posisi valve C tertutup, buka valve A pada sample point, kemudian lakukan venting dengan membuka valve B sehingga semua kontaminan di valve C terikut keluar melalui valve B. Aliran gas venting ini harus cukup cepat agar semua kontaminan terbuang. Venting ini dilakukan dengan cepat sehingga durasi venting tidak lama. d. Kemudian tutup valve B. Sebaiknya ada fasilitas vent valve kedua selain valve B hal ini diperlukan untuk mengurangi adanya dead volume yang terjadi diantara sample point Tahap Sampling : a. Buka valve C, dan secara perlahan lakukan venting gas inert dengan membuka valve D. b. Ketika tekanan mendekati tekanan sample point, maka sample akan mulai mengalir menuju ke dalam FPC dan mendorong piston mundur. Pembukaan valve D untuk venting harus dilakukan secara hati-hati karena jika tergesa-gesa akan menyebabkan piston mendorong mundur dengan keras, disamping itu sample LPG liquid akan mengalami penguapan berlebihan karena pengupa berlebihan dapat menyebabkan komposisi LPG liquid berubah. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 118 dari 125



c. Lakukan monitoring isi sample di FPC dengan terus memantau posisi piston indicator. Pengisian FPC dihentikan bila isi sample di FPC telah mencapai 80% pada suhu 15oC (penutupan valve D dilakukan secara perlahan ketika jumlah liquid LPG di FPC hampir mendekati 80%). Catatan : jika pengisian sample di FPC dibawah suhu sekitar -5 oC, maka maksimum fill density harus dikurangi di bawah 80%, karena untuk menghindari efek thermal expansion) Tahap Penghentian Sampling : a. Setelah tercapai 80 % (pada 15 oC), lakukan penghentian sampling dengan cara : Tutup valve D Tutup Valve C Tutup valve A Buka valve B untuk venting b. Lepaskan rangkaian dari sumber gas E.2 Prosedur Composite Sampler Sampling composite sampler adalah sampling LPG cair yang dilakukan secara otomatis. Setelah dilakukan sampling, sample LPG cair selanjutnya dipindahkan ke sample container kedua untuk dibawa. Sebelum dipindahkan, sample terlebih dahulu di mixing agar homogen. Prosedur Sampling composite sampler : 1. Operasikan Sampling composite sampler sesuai dengan petunjuk dari pabrikan. 2. Lakukan pembersihan terhadap FPC utama di setiap pengumpulan sample 3. Periode pengambilan sample secara komposit yang dilakukan oleh peralatan otomatis composite sampler digunakan untuk menandai batch atau batch volume dari sample yang mewakili



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 119 dari 125



4. Volume sampling atau frekwensi pengambilan sample biasanya sebanding dengan laju alir (umumnya disebut dengan proportional atau volume weigthed sample) E.3 Mengeluarkan sample dari FPC Setelah sample terkumpul di FPC, selanjutnya dilakukan prosedur pengeluaran sample dari FPC sebagai berikut : 1. Yakinkan bahwa sample di FPC memiliki tekanan yang sama dengan tekanan di sample point. 2. Jika sample yang tadinya diambil dari tangki simpan LPG (pada tekanan uap produk), yakinkan bahwa sample tetap pada fasa liquid. 3. Hubungkan sisi precharge FPC ke sumber inert gas. Hal ini diperlukan untuk menjaga agar tekanan sample tetap konstan. 4. Laukan venting sample LPG cair dari FPC sebelum melakkan venting gas inert serta hindari terjadinya penguapan. F. Rangkuman 1. Beberapa faktor penyebab integritas sample LPG menjadi tidak valid dengan metode ini adalah : a. Lokasi sampling b. Wadah sample c. Penggunaan pelumas d. Penggunaan gas pre-charge 2. Peralatan utama metode sampling ASTM D 3700 adalah : a. Floating Piston Cylinder b. Safety Relief Device c. Sampling system d. Composite sampler 3. Sampling composite sampler adalah sampling LPG cair yang dilakukan secara otomatis. Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 120 dari 125



4. Pelumas yang diperlukan untuk melumasi piston adalah DuPont Krytox AC atau AD G. Latihan 1. FPC yang digunakan harus dilengkapi dengan kelengkapan berikut, kecuali : a. piston position indicator b. mixer c. Safety relief device d. Statif 2. Maksimum sample yang terisi di dalam FPC adalah : a. 20% b. 80% c. 60% d. 50% 3. Berikut adalah jenis pelumas yang direkomendasikan untuk melumasi piston : a. Gemuk lumas b. Pelumas mediteran c. DuPont Krytox AD d. Caterpillar 4. Gas yang digunakan sebagai gas inert pada sampling ini adalah : a. Methane b. Buthane c. Nitrogen d. Kalium



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 121 dari 125



5. Pada metode manual, gas inert yang diisikan pada tahap pre-charge harus memiliki tekanan : a. 500 psi diatas tekanan sumber b. 70 kPa diatas tekanan sample point c. 25 mmHg di atas tekanan sample point d. 125 bar diatas tekanan sumber



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 122 dari 125



BAB VI PENUTUP Pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan kegiatan engambilan contoh gas adalah sangat penting bagi seorang operator dan pengawas laboratorium uji gas dalam melaksanakan tugasnya. Tentunya seorang operator dan pengawas dalam melaksanakan tugasnya selalu didasarkan atas standar yang



diacu. Beberapa



standar yang diacu umumnya adalah standar-standar internasional seperti : ASTM, GPA, dan beberapa referensi lainnya. Umumnya seorang analis laboratorium uji gas dan pengawas, yang melaksanakan tugasnya dilaboratorium akan banyak menemui beberapa permasalahan terkait dengan hasil uji. Permasalahan yang dihadapi oleh seorang analis laboratorium dan pengawas laboratorium uji gas adalah tentang presisi hasil uji. Tentunya banyak faktor yang menyebabkan presisi hasil uji tidak sesuai dengan nilai benarnya. Dan salah satu penyebab jauhnya angka presisi hasil uji gas ini adalah ketrampilan petugas pengambil cobtoh gas di lapangan. Sehingga ketrampilan petugas pengambil contoh gas juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan laporan hasil uji yang presisi. Hal ini akan tentunya akan berdampak pula dengan kegiatan lainnya yaitu custody transfer gas. Dimana perhitungan berat gas yang akan ditransfer selalu didahului dari kegiatan sampling gas, yang kemudian hasil sampling gas di lapangan ini di analisis oleh analis laboratorium uji. Hasil analisis komposisi ini bisa digunakan untuk menghitung loss dalam penyimpanan produk gas di tangki simpan. Sehingga bila disimpulkan bahwa Petugas Pengambil Contoh Gas adalah ujung tombak dari kegiatan analisis laboratorium gas dan kegiatan cutody transfer gas serta sebagai penentu perhitungan losses gas di penyimpanan.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 123 dari 125



GLOSARY Hydrocarbon Dew Point Temperature



: Temperatur kondensasi



dimana



hidrokarbon



Sampling



: Kegiatan pengambilan contoh produk di lapangan untuk dilakukan analisis di laboratorium



Sample



: Sebagian kecil dari contoh produk yang diambil dari keseluruhan produk yang terdapat di tangki, pipa, atau tempat lain.



Chilled Mirror Test



: Uji lapangan yang dilakukan untuk mengetahui temperatur terbentuknya kondensat hidrokarbon



Purging



: Kegiatan pembersihan pengamblan contoh



Extreme Care



: Penanganan yang sangat hati-hati dan teliti



Ullage



: Ruang kosong diatas cairan



Pressure Relief Device



: Peralatan yang berfungsi untuk mengurangi tekanan dengan cara membuka katup secara otomatis



Saturated Steam



: Uap jenuh



Sample Point



: Titik dimana petugas pengambil contoh melakukan pengambilan contoh



Filter Contaminant



: Peralatan yang digunakan untuk memisahkan antara gas dengan material lainnya yang tidak diinginkan



Liquid Contaminant



: Cairan yang tidak diinginkan di gas



Sample probe



: Batang yang menonjol baik di tangki simpan, ataupun di pipa yang berfungsi untuk kegiatan pengambilan sample



Hydrocarbon Dew Point Pressure



: Tekanan dimana gas mengalami kondensasi pada temperatur gas yang mengalir saat itu



Maximum Fill Density



: Volume yang ditempati oleh sample di wadah



sebelum



mengalami



dilakukan



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS



PPSDM MIGAS



PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 124 dari 125



sample DAFTAR PUSTAKA



ASTM D 1265. (2011). Standard Practice for Sampling Liquefied Petroleum (LP) Gases, Manual Method. USA: ASTM International. ASTM D 3700. (2007). Standard Practice for Obtaining LPG Samples Using a Floating Piston Cylinder. USA: ASTM International. GPA Standard 2166. (2005). Obtaining Natural Gas Samples for Analysis by Gas Chromatography. Tulsa, Oklahoma, USA: Gas Processors Association. GPA Standard 2174. (1993). Obtaining Liquid Hydrocarbon Samples for Analysis by Gas Chromatography . Tulsa, Oklahoma, USA: Gas Processor Association.



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”



METODE SAMPLING GAS PELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH GAS



PPSDM MIGAS



Dokumen Tanggal



: FR-BA-01 : 17/07/2017



Revisi



:0



Halaman



: 125 dari 125



KUNCI JAWABAN NO.



BAB II



BAB III



BAB IV



BAB V



1.



B



B



B



D



2.



A



C



C



B



3.



D



A



D



C



4.



C



B



A



C



5.



C



D



D



B



Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk



digandakan [Type here]atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”