Metodologi Keperawatan Makalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN



Disusun Oleh: Cut Jafitrah Muhardikayani



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN D-III KEPERAWATAN 2017/2018



KATA PENGANTAR



Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “Pengkajian Keperawatan” ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dari dosen pembimbing mata kuliah Metodologi Keperawatan. Dalam kesempaatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. H. Lamri, M.Kes. selaku Direktur Poltekkes



Kemenkes Kaltim; 2. Bapak Ismansyah, S.Kp., M.Kep selaku Ketua Jurusan



Keperawatan; 3. Bapak Ns. Wiyadi, S.Kep., M.Sc selaku Ketua Prodi D-III



Keperawatan Samarinda dan dosen pembimbing mata kuliah Metodologi Keperawatan; 4. Bapak Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM selaku koor mata



kuliah Metodologi keperawatan; 5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah



ini. Mengingat sangat terbatasnya kemampuan, pengertian, waktu serta pustaka yang menunjang, kami sadar makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang menunjang dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bilamana terdapat kesalahan ii



dengan rendah hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Samarinda, 2017



Penulis



iii



DAFTAR ISI Halaman



KATA PENGANTAR............................................................................... ii DAFTAR ISI............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................



1



B. Perumusan Masalah ..............................................................



1



C. Tujuan................................................................................ .... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengkajian Keperawatan.....................................



3



B. Pengumpulan Data ................................................................



3



1. Pengertian Pengumpulan Data .....................................



3



2. Tujuan Pengumpulan Data ...........................................



4



3. Cara Pengumpulan Data...............................................



4



a. Wawancara (Interview) ..........................................



4



b. Pengamatan atau Observasi....................................



7



c. Pemeriksaan Fisik ..................................................



8



d. Studi Dokumentasi................................................. 9 C. Analisis Data ......................................................................... iv



9



D. Perumusan/Penentuan masalah .............................................



10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................



12



DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 13



v



BAB I



PENDAHULUAN A. Latar Belakang



Keperawatan adalah unik karena fokusnya yang luas ke arah pemahaman dan penatalaksanaan kesehatan seseorang. Perawat yang kompeten harus mempunyai pengetahuan yang sdekuat tentang fisiologi, patofisiologi, psikopatologi, danb pengobatan medis untuk untuk dapat secara aman pengobatan yang didelegasikan oleh dokter. Dalam



lingkup



perawatan



kesehatan



yang



kompleks



sekarang ini, perawat harus mampu memecahkan masalah secara akurat, menyeluruh, dan cepat. Hal ini berarti bahwa perawat harus mampu menelaah informasi dalam jumlah yang sangat banyak untuk membuat penilaian kritis. Pengkajian keperawatan adalah proses sistematik dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien. B. Rumusan Masalah



Berdasarkan



latar



belakang



masalah



di



atas,



maka



dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa pengertian pengkajian keperawatan? 2. Apa tujuan pengumpulan data dan bagaimana cara



pengumpulan data dalam pengkajian keperawatan? 1



3. Apa tujuan dari analisa data dalam pengkajian keperawatan? 4. Apa tujuan dari perumusan masalah dalam pengkajian



keperawatan



2



C. Tujuan



Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengertian dari pengkajian keperawatan; 2. Untuk mengetahui tujuan pengumpulan data dan cara



pengumpulan data dalam pengkajian keperawatan; 3. Untuk mengetahui tujuan dari analisa data dalam pengkajian



keperawatan; 4. Untuk mengetahui tujuan dari perumusan masalah



dalam pengkajian keperawatan



3



BAB II PEMBAHASA N A. Pengertian Pengkajian Keperawatan



Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang



klien,



agar



dapat



mengidentifikasi,



mengenali



masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995). Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi



dalam



tiga



tahap



kegiatan,



yang



meliputi;



pengumpulan data, analisis data, dan penentuan masalah. B. Pengumpulan Data



1. Pengertian Pengumpulan data



Pengumpulan tentang klien



data



yang



adalah



dilakukan



pengumpulan secara



informasi



sistematis untuk



menentuan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses



keperawatan.



Dari



informasi



yang



terumpul,



didapatkan data dasar tentang masalah-masalah



yang



dihadapi klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunaan 4



untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindaan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien. Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial secara



assessment), terus-menerus



selama (ongoingassessment),



klien



dirawat



serta pengkajian



ulang untuk menambah/melengkapi data (re-assessment).



5



2. Tujuan Pengumpulan data



a. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien b. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien c. Untuk menilai keadaan kesehatan klien d. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah- langkah berikutnya. 3. Cara Pengumpulan data



Agar data dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya dilakukan penggolongan atau klasifikasi data berdasarkan indentitas klien, keluhan utama, riwayat kesehatan, keadaan fisik, psikologis, sosial, spiritual, intelegensi, hasil-hasil pemeriksaan dan keadaan khusus lainnya. Cara yang biasa digunakan untuk mengumpulkan data tentang klien antara lain: wawancara



(interview), pengamatan



(observasi), pemeriksaan fisik (pshysicalassessment)



dan studi



dokumentasi. a. Wawancara (Interview) Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanyajawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh



klien,



biasa



juga



disebut



dengan



anamnesa.



Wawancara berlangsung untu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan. 6



Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data



tentang



keperawatan



masalah klien,



serta



kesehatan untuk



dan



menjalin



masalah hubungan



antara perawat dengan klien. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengajian.



7



Tahapan wawancara/komunikasi: 1) Persiapan



Sebelum



melakukan



perawat



harus



komunikasi



melakukan



dengan



persiapan



klien,



dengan



membaca status klien. Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk kepada klien, karena akan



mengganggu



dalam



membina



hubungan



saling percaya dengan klien. Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa atau memberi kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup. Pengaturan posisi duduk dan teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa guna memperlancar wawancara. 2) Pembukaan atau perkenalan



Langkah



pertama



perawat



dalam



mengawali



wawancara adalah dengan memperkenalkan diri : nama,



status,



tujuan



wawancara,



waktu



yang



diperlukan dan faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Perawat perlu memberikan informasi kepada klien mengenai data yang terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana menyimpannya dan siapa saja yang boleh mengetahuinya. 3) Isi/tahap kerja



8



Selama tahap kerja dalam wawancara, perawat memfokuskan arah pembicaraan pada masalah khusus yang ingin diketahui. Hal-hal yang perlu diperhatikan:



a) Fokus wawancara adalah klien b) Mendengarkan dengan penuh perhatian. Jelaskan



bila perlu. c) Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh



klien



9



d) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh



klien e) Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan



kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya 4) Terminasi



Perawat



mempersiapkan



untuk



wawancara. Untuk itu klien harus



penutupan mengetahui



kapan wawancara dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan, sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien adalah: 1) Menerima keberadaan klien sebagaimana adanya 2) Memberikan kesempatan kepada klien untuk



menyampaikan keluhan-keluhannya / pendapatnya secara bebas 3) Dalam melakukan wawancara harus dapat



menjamin rasa aman dan nyaman bagi klien 4) Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh



perhatian 5) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 6) Tidak bersifat menggurui 1 0



7) Memperhatikan pesan yang disampaikan 8) Mengurangi hambatan-hambatan 9) Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak



tepat/sesuai, cara duduk) 10) Menghindari adanya interupsi 11) Mendengarkan penuh dengan perasaan 12) Memberikan kesempatan istirahat kepada klien



1 1



Hambatan dalam wawancara: 1) Internal: a) Pandangan atau pendapat yang berbeda b) Penampilan klien berbeda c) Klien dalam keadaan cemas, nyeri, atau kondisinya



menurun d) Klien mengatakan bahwa ia tidak ingin



mendengar tentang sesuatu hal e) Klien tidak senang dengan perawat, atau sebaliknya f) Perawat berpikir tentang sesuatu hal yang



lain/tidak fokus ke pasien g) Perawat sedang merencanakan pertanyaan



selanjutnya h) Perawat merasa terburu-buru i)



Perawat terlalu gelisah atau terburu-buru dalam bertanya



2) External: a) Suara lingkungan gaduh : TV, radio, pembicaraan di



luar b) Kurangnya privasi c) Ruangan tidak memadai untuk dilakukannya



wawancara d) Interupsi atau pertanyaan dari staf perawat yang lain.



b. Pengamatan atau Observasi



Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan,



sentuhan



dan



pendengaran.



Tujuan



dari 1 2



observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah: 1) Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan



dijelaskan secara terinci kepada klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus



1 3



dilakukan),



karena



terkadang



hal



ini



dapat



meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya: “Pak, saya akan menghitung nafas bapak dalam satu menit” —kemungkinan besar data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien akan berusaha untuk mengatur nafasnya. 2) Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien 3) Hasilnya



dicatat



dalam



catatan



keperawatan,



sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh perawat yang lain. c. Pemeriksaan Fisik



Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien



untuk



menentukan



masalah



kesehatan



klien.



Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: 1) Inspeksi,



adalah



pemeriksaan



yang



dilakukan



dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Hasilnya seperti: Mata kuning (icteric), terdapat struma di leher, kulit kebiruan (sianosis), dan lain-lain. 2) Palpasi, adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan



melalui perabaan terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya adanya tumor, oedema, krepitasi (patah/retak tulang), dan lain-lain. 1 4



3) Auskultasi, adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan



melalui pendengaran. Biasanya menggunakan alat yang



disebut



dengan



stetoskop.



Hal-hal



yang



didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus. 4) Perkusi, adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan



dengan



mengetuk



bagian



tubuh



tangan atau alat bantu seperti untuk mengetahui reflek



menggunakan



reflek



hammer



seseorang



1 5



(dibicarakan khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yang berkaitan dengan kesehatan fisik klien. Misalnya: kembung, batas- batas jantung, batas hepar-paru (mengetahui pengembangan paru), dan lain-lain. d. Studi Dokumentasi



Studi dokumentasi meliputi: 1) Rekam medik 2) Pemeriksaan laboratorium 3) Rontgen C. Analisis Data



Analisis



data



merupakan



pengembangan



daya



kemampuan



berfikir



dan



kognitif



dalam



penalaran



yang



dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman,



dan



pengertian



melakukan



analisis



data,



mengkaitkan



data



dan



keperawatan. diperlukan



menghubungkan



Dalam



kemampuan data



tersebut



dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat



kesimpulan



dalam



menentukan



masalah



kesehatan dan keperawatan klien. Dasar analisis : 1. Anatomi – fisiologi 2. Patofisiologi penyakit 1 6



3. Mikrobiologi – parasitologi 4. Farmakologi 5. Ilmu perilaku 6. Konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dan lainlain) 7. Tindakan dan prosedur keperawatan 8. Teori-teori keperawatan. Fungsi analisis data adalah:



1 7



1. Dapat



menginterpretasi



data



keperawatan



dan



kesehatan, sehingga data yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien 2. Sebagai



proses



menentukan



pengambilan



alternatif



keputusan



pemecahan



dalam



masalah



yang



dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan, sebelum melakukan tindakan keperawatan. Pedoman analisis data : 1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis 2. Identifikasi kesenjangan data 3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah 4. Menerapkan



norma



dan



teori,



model,



kerangka



kerja,



standar, dibandingkan dengan data



senjang 5. Identifikasi kemampuan



menunjang



dan



keadaan



yang



asuhan keperawatan klien



6. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan



masalah yang timbul. Cara analisis data : 1. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul 2. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-



psiko-sosial dan spiritual 3. Membandingkan dengan standar 4. Membuat kesimpulan tantang kesenjangan (masalah



keperawatan) yang ditemukan D. Perumusan/Penentuan Masalah 10



Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan asuhan keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya menentukan prioritas. Prioritas masalah



11



ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera. Hal ini dilakukan



karena



tidak



mungkin



semua



masalah



diatasi



bersama-sama sekaligus. Jadi diputuskan masalah mana yang yang dapat diatasi terlebih dahulu. Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki Maslow menjadi



rujukan



perawat



dalam



menentukan



pemenuhan



kebutuhan klien. Kebutuhan fisiologi menjadi kebutuhan utama manusia, psikososial



kemudian seperti:



diikuti



oleh



aman-nyaman,



kebutuhan-kebutuhan pengetahuan,



cinta-



memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.



12



BAB III PENUTU P A. Kesimpulan



Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang



klien,



agar



dapat



mengidentifikasi,



mengenali



masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan. Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam tiga tahap kegiatan, yang meliputi: pengumpulan data, analisis data, dan perumusan/penentuan masalah.



13



DAFTAR PUSTAKA Ali, Z. 2002. Dasar-DasarKeperawatanProfesional. Jakarta: Widya Medika Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 1. Jakarta:EGC Hidayat, A.A.A. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika Munro & John F. 2001.PengantarPemeriksaanKlinis. Edisi 6. Jakarta:EGC Potter & Perry, 2005.BukuAjarFundamentalKeperawatan:Konsep,Prosesdan Praktek.Edisi4.vol1. Jakarta : EGC



14