Metodologi Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Vaistykaromah NPM : 170404020041 Kelas : A1 Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian



BAGIAN I PENDAHULUAN A. Pengertian Metodologi Penelitian Menurut Surahman dkk (2016) Metodologi Penelitian adalah cara mengetahui sesuatu untuk menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran secara sistematik, logis dan empiris menggunakan metode ilmiah. Secara singkat dikatakan



Metodologi Penelitian adalah ilmu yang



mempelajari metode (cara) penelitian. Hasil suatu penelitian berupa karya tulis ilmiah Menurut Sandu dan Sodik (2015) Pengertian Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Menurut



Sugiyono



(2013)



Metode penelitian pada



dasarnya



merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Metodologi Penelitian adalah ilmu yang mempelajari suatu metode (cara) penelitian atau kegiatan penyelidikan yang terorganisasi dan dilakukan secara teliti, rasional, empiris, sistematis dan hati-hati untuk menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu



menggunakan



Metode Ilmiah. Hasil dari suatu Penelitian adalah berupa Karya Tulis Ilmiah, seperti Thesis, Skripsi, Disertasi dan Laporan Penelitian.



BAGIAN II JENIS-JENIS PENELITIAN



A. Jenis-Jenis Penelitian Menurut Suryana (2010) Penelitian dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu menurut sifat masalahnya dan menurut tujuannya. a) Menurut Sifat Masalahnya.  Penelitian Historis Penelitian ini bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau, secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkn,



mengevaluasi,



memverifikasi,



dan



mensintesiskan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang akurat.  Penelitian Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta, dan sifatsifat populasi daerah tertentu.  Penelitian Perkembangan (Development Research) Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pola urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu.  Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research) Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, seperti individu, kelompok dan masyarakat.  Penelitian Eksperimen



Penelitian kemungkinan



ini



sebab



bertujuan akibat



untuk



menyelidiki



cara



mengenakan



dengan



kepadasuatu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan sesuatu.  Penelitian Korelasional Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi-variasi pada suatu factor berkaitan dengan variasivariasi factor lain berdasarkan koefisiensi korelasi.  Penelitian Kausal Komparatif Penelitian



ini



bertujuan



untuk



menyelidiki



kemungkinan sebab-akibat terjadinya suatu fenomena.  Penelitian Tindakan (Action Research) Penelitian



ini



bertujuan



untuk



mengembangkan



keterampilan-keterampilan baru atau cara-cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan cara penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain. b) Berdasarkan Tujuannya.  Penelitian Penjajagan (Eksploratif) Yaitu penelitian yang masih terbuka dan masih mencari unsur-unsur, ciri-ciri, dan sifat-sifat (UCS). Penelitian ini biasanya belum memiliki hipotesis dan kerangka pemikiran. Untuk mengalirkan fikiran peneliti, biasanya digunakan pendekatan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian, bukan kerangka pemikiran.  Penelitian Penjelasan (Eksplanatory) atau (Confirmatory) Yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antar variable dengan menggunakan kerangka pemikiran terlebih dahulu, kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis.  Penelitian Deskriptif (Developmental)



Yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya sesuatu



aspek



mendeskripsikan



fenomena fenomena



sosisal



tertentu,



tertentu



secara



dan



untuk



terperinci.



Penelitian ini biasanya tanpa menggunakan hipotesis yang dirumuskan secara ketat, tetapi adakalanya menggunakan hipotesis tetapi bukan untuk di uji secara statistic. Ada 3 (tiga) jenis hubungan antar variable menurut Surahman dkk (2016). 1. Simetris (Karena munculnya bersama-sama)



X



Y



X tidak mempengaruhi Y atau sebaliknya. 2. Kausal atau Sebab-Akibat



X



Y



X mempengaruhi Y 3. Interaktif atau Resprokal



X X dan Y saling mempengaruhi



Y



BAGIAN III MASALAH PENELITIAN



A. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah penelitian adalah penjelasan lengkap tentang apa (what) topic (subject area) penelitian dan masalah penelitian yang kita pilih, serta mengapa (why) melakukan penelitian pada topik dan lokasi tersebut. Latar belakang penelitian (research background) adalah bagian pertama dan sangat penting dalam penyusunan artikel ilmiah, KTI, skripsi, tesis dan disertasi. B. Masalah Penelitian Menurut Surahman, dkk (2016) Masalah penelitian adalah suatu kesenjangan yang yang terjadi, relevan dan terdokumentasi yang pemecahan atau alternatif pemecahannya memerlukan penelitian. Masalah penelitian dapat berupa common sense atau intuitif yang identifikasi/pemecahannya hanya dapat dilakukan melalui penelitian. Kesenjangan dapat berupa belum ada informasi, informasi bertentangan dengan teori, atau informasi belum lengkap atau kurang tajam C. Tujuan Penelitian Menurut Sandu dan Sodik (2015) Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawabanjawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Terdapat bermacam tujuan penelitian, yaitu : 1. Eskplorasi, yaitu melakukan penelitian atau studi yang lebih mendalam dan lebih meluas.



2. Deskripsi, yaitu berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. 3. Prediksi, yaitu upaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y) 4. Eksplanasi atau menerangkan, yaitu mengkaji hubungan sebabakibat diantara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling bersaing 5. Aksi, yaitu sebuah tindakan yang dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu D. Manfaat Penelitian Menurut Surahman, dkk (2016) Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat penelitian umumnya dipilah menjadi dua kategori, yaitu teoritis/akademis dan praktis/pragmatis. Kegunaan teoritis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademis. Sedangkan



kegunaan



praktis/fragmatis



berkaitan



dengan



kontribusi praktis yang diberikan dari penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian, baik individu, kelompok, maupun organisasi.



BAGIAN IV KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Menurut Suryana (2010) Kajian Pustaka berisi : 



Diuraikan konsep-konsep, pengertian-pengertian, penjelasan, jenis-jenis, factor-faktor, dimensi-dimensi, indicator-indikator, unsur-unsur, ciri-ciri, langkah-langkah, aturan-aturan, hukumhukum, perundang-undangan, teori-teori, hukum-hukum, dalildalil yang ada hubungannya dengan variable yang diteliti berdasarkan referensi kepustakaan yang mendukung. Kutipan kajian pustaka bisa dikutip penuh atau hasil dari kristalisasi penulis.







Disamping hasil teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum dalam bagian ini juga berisi hasil kajian empiric dari hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk disintesiskan dengan teori-teori yang ada. Hindari teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang berkontribusi kecil.



B. Kerangka Konseptual Berdasarkan teori-teori yang disajikan dapat diketahui posisi masing-masing variabel dan hubungan antar variabel penelitian (proposisi). Sehingga dapat di tentukan model/kerangka konseptual serta model hipotesis yang menyajikan keterkaitan antar variabel. Selain itu untuk menentukan model/kerangka konseptual model hipotesis, juga di dukung dengan hasil penelitan terdahulu yang relevan. Istilah model dipakai dengan definisi yang beragam. Barang kali ini hal ini disebabkan karena banyaknya fungsi, struktur dan jenis



model. Akan tetapi kebanyakan definisi sepakat bahwa model mencerminkan fenomena melalui analogi. Model berbeda dari teori dalam hal bahwa model merupakan analogi atau



mewakili suatu



aspek dari suatu sistem atau sistem secara keseluruhan. Model digunakan untuk menjelaskan, menegaskan, dan simulasi. C. Hipotesis Hipotesis berasal dari kata hipo artinya ragu, kurang, lemah dan thesis artinya benar, teori. Jadi hipotesis adalah kebenaran atau pernyataan yang masih diragukan sehingga perlu di uji kebenarannya. Hipotesis yang di ajukan merupakan hasil pemikiran rasional yang dilandasi teori yang sudah ada sebelumnya. Hipotesis juga dapat berupa pernyataan yang menggambarkan atau memprediksi hubungan tertentu antara dua variabel atau lebih. Jadi hipotesis merupakan jawaban semetara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiric.



Berikut Proses penyusunan kerangka berfikir untuk merumuskan hipotesis menurut Sugiyono (2013) :



BAGIAN V METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF A. Metode Kuantitatif Menurut Sugiyono (2013) Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiahlscientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkritiempiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. B. Metode Kualitatif Menurut Sugiyono (2013)



Metode penelitian kualitatif dinamakan



sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. C. Perbedaan Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif Menurut Sandu dan Sodik (2015) Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif.



Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian. Berikut perbedaannya. a) Penelitian Kuantitatif. 



Dari Segi Perspektif : Lebih menggunakan pendekatan etik







Dari Segi Konsep atau teori : Berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori,







Dari Segi Hipotesis : Merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih







Dari



Segi



Teknik



pengumpulan



data:



Mengutamakan



penggunaan kuisioner 



Dari Segi Permasalahan atau tujuan penelitian : Menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran







Dari Segi Teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) : Ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data







Dari Segi Alur pikir penarikan kesimpulan : Berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan







Dari Segi Sajian data : Berupa angka atau tabel







Dari Segi Definisi operasional : Menggunakan Definisi Operasional







Dari Segi Analisis data : Dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik







Dari Segi Instrumen : Instrumennya adalah angket atau kuesioner







Dari Segi Kesimpulan : Melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan



b) Penelitian Kualitatif.     















Dari Segi Perspektif : Lebih menggunakan persepektif emik. Dari Segi Konsep atau teori : Mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori. Dari Segi Hipotesis : Bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Dari Segi Teknik pengumpulan data : Mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi Dari Segi Permasalahan atau tujuan penelitian : Menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti. Dari Segi Teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) : Jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi Dari Segi Alur pikir penarikan kesimpulan : Berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan. Dari Segi Sajian data : Disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden.



 



 



Dari Segi Definisi operasional : Tidak menggunakan Definisi Operasional Dari Segi Analisis data : Dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi,mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi. Dari Segi Instrumen : Memiliki instrument berupa peneliti itu sendiri. Dari Segi Kesimpulan : Sepenuhnya dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik



BAGIAN VI VARIABLE DAN PARADIGMA PENELITIAN



A. Variable Penelitian Menurut Sugiyono (2013) Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain makamacam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi: 1. Variabel Independen (Bebas) : variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Varia bel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 2. Variabel Dependen (Terikat) : sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.



(Contoh hubungan variabel independen-dependen) 3. Variabel Moderator : adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel



independen dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independen ke dua.



(Contoh hubungan variable independen-moderator-dependen) 4. Variabel Intervening: adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel perantara antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.



(Contoh hubungan independen-intervening-dependen)



(Contoh hubungan independen-moderator-intervening-dependen)



5. Variabel Kontrol: adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel indepeden terhadap dependen tidak dipengaruhi oIeh faktor Iuar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneIiti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.



(Contoh hubungan variable independen-kontrol-dependen) B. PARADIGMA PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013) Paradigma Penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola piker yang menunjukkan hubungan an tara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey seperti gambar berikut: 1. Paradigma Sederhana Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dependen.



2. Paradigma Sederhana Berurutan Dalam paradigma ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana.



3. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Indepeden Dalam paradigma ini terdapat dua varia bel independen dan satu dependen.



4. Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Indepeden Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel indepeden (X1, X2, X3) dan satu dependen (Y)



5. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen Dalam paradigma ini terdapat satu variabel independen (XI) dan dua variabel dependen (Y I dan Y2)



6. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Indepeden dan Dua Dependen Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen (XI, X2) dan dua variabel dependen (Y I dan Y2)



7. Paradigma Jalur Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independen (XI, X2,X3) dan satu variabel dependen (Y)



BAGIAN VII POPULASI DAN SAMPEL



A. Populasi Menurut



Sugioyono



(2013)



Populasi



adalah



wilayah



generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. B. Sampel Menurut Sugiyono (2013) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). C. Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2013) Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan, yaitu sebagai berikut :



Teknik Sampling Probability Sampling 



Simple Random Sampling







Proportionate



Stratified



Non Probability Sampling  Random 







Sampling Kuota







Sampling Insidental



Disproportionate Stratified Random 



Sampling Purposive



Sampling 



Sampling Sistematis



Sampling







Sampling Lenuh



Cluster Sampling (Area Sampling)







Snowball Sampling



a. Probability Sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sarna bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 



Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.







Proportionate Stratified Random Sampling.



Teknik



ini



digunakan bila populasi mempunyai anggota unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. 



Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.







Cluster Sampling (Area Sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, rnisal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.



b. Nonprobability Sampling Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesernpatan sarna bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 



Smpling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.







Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dati populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.







Sampling berdasarkan



Insidental



adalah



kebetulan,



yaitu



teknik siapa



penentuan saja



yang



sampel secara



kebetulanlinsidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 



Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian ten tang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.







Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.







Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.



BAGIAN VIII ANALISIS DATA A. Analisis Data Menurut Sugiyono (2013) Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.kepada orang lain. Terdapat beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. B. Statistik Deskriptif dan Inferensial Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pacta sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.



C. Statistik Parametris dan Nonparametris Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.



BAGIAN IX VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen penelitian dapat mengukur apa yang ingin diukur. Jika kita hendak mengukur berat suatu benda maka kita harus menggunakan timbangan. Timbangan merupakan alat ukur yang valid jika dipakai untuk mengukur berat, karena timbangan memang mengukur berat. Jika kita hendak mengukur panjang suatu benda maka kita harus menggunakan meteran karena meteran merupakan alat yang valid untuk mengukur panjang suatu benda. Namun timbangan bukanlah alat yang valid untuk mengukur panjang suatu benda. Surahman, dkk (2016) a. Jenis Validitas 1. Validitas konstruk Konstruk atau construct adalah kerangka dari suatu konsep. 2. Validitas isi Validitas isi suatu instrumen pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi instrument tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep 3. Validitas eksternal Validitas yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan instrumen pengukur baru dengan tolok ukur eksternal, berupa instrumen yang sudah valid 4. Validitas prediktif Instrumen yang dikembangkan oleh peneliti seringkali bertujuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang 5. Validitas budaya Validitas budaya sangat penting untuk penelitian di negara yang memiliki suku bangsa sangat bervariasi seperti Indonesia. Validitas



budaya jugaakan menjadi penting ketika penelitian dilakukan di beberapa negara dengan instrument yang sama. Suatu instrumen penelitian yang sudah valid di suatu negara belum tentu valid pula di negara lain B. Reliabilitas Reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menujukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten (memperoleh hasil yang sama) apabila pengukuran dilakukan secara berulang. Surahman, dkk (2016) a. Teknik Reliabilitas 1. Teknik pengukuran ulang Teknik pengukuran ulang untuk menghitung reliabilitas dapat pula digunakan untuk setiap pertanyaan di dalam kuesioner. Caranya adalah dengan mengkorelasikan jawaban pada wawancara pertama dengan jawaban pada wawancara ulang. Apabila terdapat korelasi yang signifikan antara jawaban wawancara pertama dan kedua, maka jawaban tersebut tergolong reliabel. 2. Teknik belah dua Jika kita hendak menggunakan teknik belaj dua sebagai cara untuk mengukur reliabilitas instrumen penelitian, maka instrumen yang disusun



haruslah



memiliki



cukup



banyak



item



pernyataan/pertanyaan yang mengukur aspek yang sama. Jumlah item sekitar 50—60 adalah jumlah yang dianggap memadai. Makin besar jumlah item maka makin baik reliabilitas yang diperoleh. 3. Teknik bentuk parallel Teknik bentuk paralel disebut juga teknik equivalent form atau alternative form. Pada teknik ini perhitungan reliabilitas dilakukan dengan membuat dua jenis instrumen pengukur yang mengukur aspek yang sama.



BAGIAN X LAPORAN PENELITIAN A. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Secara umum laporan penelitian sebagai karya ilmiah terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1. Bagian Pendahuluan a. Halaman Judul b. Kata Pengantar c. Abstrak d. Daftar Isi/ Daftar Tabel/ Daftar Gambar/ Daftar Lampiran 2. Bagian Inti atau Isi a. Pendahuluan (Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian) b. Tinjauan Pustaka c. Kerangka Konsep, Hipotesis, dan Variable d. Metode Penelitian e. Kesimpulan dan Saran 3. Bagian Penutup a. Daftar Pustaka b. Lampiran B. Tata Letak Dan Cara Pengetikan Laporan Penelitian 1. Kertas Laporan penelitian diketik diatas kertas HVS putih kwarto A4 berat 7080 gram, tidak timbal balik. Ruang pengetikan dibatasi 4 cm dari tepi atas dan kiri kertas, serta 3 cm dari tepi bawah dan kanan kertas. pengetikan dengan jarak 2 spasi akan menghasilkan 25 baris per halaman. 2. Paginasi



Halaman muka yang mencakup: kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, diberi nomor urut dengan angka Romawi kecil, yaitu i, ii, iii, iv, v, dan seterusnya. Halaman isi yang mencakup: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar kepustakaan dan lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab, yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. 3. Pengetikan Semua tulisan diketik dengan jarak 2 spasi, kecuali halaman muka, abstrak dan daftar pustaka. Semua tulisan diketik dengan times new roman besar huruf 12 rata tepi kiri dan kanan, kecuali judul penelitian dengan besar huruf 14-16. Tata cara pengetikan: a. Judul bab diketik dengan huruf besar bold, tanpa digaris bawahi atau diakhiri tandatitik, di bagian tengah atas halaman baru b. Judul sub-bab diketik dengan huruf kecil bold mulai dari tepi kiri kertas dan jarak dari naskah sebelumnya 3 spasi c. Judul sub sub-bab diketik dengan huruf kecil tidak bold, dimulai dari tepi kiri kertas dan jarak dari naskah sebelumnya 3 spasi d. Permulaan alenia diketik masuk ke dalam dari tepi kiri kertas 5 ketukan (huruf) 4. Kutipan Kutipan adalah pendapat orang lain yang dimasukkan dalam laporan penelitian.. Cara pengetikan kutipan : a. Isi kutipan kurang dari 5 baris diketik diantara dua tanda kutip pada baris dan spasi yang sama dengan tulisan. b. Kutipan 5 baris atau lebih diketik satu spasi masuk 5 ketukan dari tepi kiri dan kanan kertas, tanpa dua tanda kutip c. Bila dalam kutipan ada beberapa bagian yang dihilangkan, agar diberi tanda dengan tiga titik (...)



DAFTAR PUSTAKA



Surahman, Mochamad R, dan Sudibyo. 2016. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Siyoto, Sandu., dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing Prof. Dr. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta Sarwoko, Endi. 2018. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang Prof. Dr. Suryana. 2010.



Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta:



Universitas Pendidikan Indonesia