MICRO TEACHING Re [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MICRO TEACHING ‘‘PENYAKIT DIARE”



D I S U S U N OLEH : Nama Nim Ruang



: Refortinus Zega : 170204058 : D 1.2 PSIK Dosen pembimbing :



Ns. Rumondang Gultom, S.Kep. M.Kep



PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA T.A 2017/2018



PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA Jl.Kapten muslin No.79 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Mata Kuliah



: Pendidikan Dan Promosi Kesehatan



Semester



: II (dua)



Waktu



: 30 menit



Jumlah Pertemuan



: Satu kali



Pokok bahasan



: Penyakit Diare



Sub Pokok Bahasan



: Defenisi Diare, Penyebab Diare, Tanda Dan Gejala Diare, Akibat Diare, Pencegahan Diare Dan Tips-Tips Saat Diare



I.



Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa/i memahami tentang penyakit diare.



II.



Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa/i mampu : - Mahasiswa/i mampu mengetahui defenisi penyakit diare - Mahasiswa/i mampu menjelaskan penyebab penyakit diare - Mahasiswa/i mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit diare - Mahasiwa/i mampu menjelaskan akibat dari penyakit diare - Mahasiswa/i mampu menerapkan cara mencegah penyakit diare - Mahasiswa/i mampu mengaplikasikan tips-tips saat diare



III.



Materi Pelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6.



IV.



Defenisi Penyakit Diare Penyebab Penyakit Diare Tanda Dan Gejala Penyakit Diare Akibat Penyakit Diare Pencegahan Penyakit Diare Tips-tips saat diare



Kegiatan Belajar Mengajar



Tahap



Kegiatan penyuluhan



Kegiatan pasien



Pembukaan 5menit



1. Memberi salam pembukaan, 2. Memperkenalkan diri/mengingatkan topik, 3. Upersepsi, 4. Menjelaskan TIU dan TIK



1. Membalas salam penyaji. 2. Mendengarkan dan memperhatikan. 3. Menyampaikan pendapat. 4. Mendengarkan dan memperhatikan



Pelaksanaan 15 Menit



1. Menjelaskan pengertian diare 2. Penyebab diare 3. Tanda dan gejala penyakit diare 4. Akibat dari penyakit diare 5. Pencegahan penyakit diare 6. Tips-tips saat diare



1. Mendengarkan dan memperhatikan. 2. Mendengarkan dan memperhatikan. 3. Mendengarkan dan memperhatikan. 4. Mendengarkan dan memperhatikan. 5. Mendengarkan dan memperhatikan. 6. Mendengarkan dan memperhatikan.



8 menit Evaluasi



1. Menyimpulkan isi pembelajaran. 2. Memberi kesempatan kepada audiens untuk bertanya. 3. Memberikan beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman audiens tentang penyakit diare



1. Mendengarkan dan memperhatikan. 2. Bertanya dan menjawab pertanyaan. 3. Menjawab pertanyaan penyaji



2 menit Penutup



1. Mengakhiri pembelajaran.



1. Mendengarkan dan memperhatikan.



Alat yang dipakai -



- PPT - Media



2. Memberi salam penutup.



V.



2. Membalas penutup.



salam



Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab



VI.



Alat Pembelajaran 1. PPT 2. Media 3. Video



VII. Lampiran Materi 1.Defenisi diare Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut diare. Begitu juga apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan penyakit diare. Penyakit Diare merupakan masalah global yang menjadi penyebab kematian pada anak nomor dua setelah pneumonia. Berdasarkan data, hampir sembilan juta anak usia di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Kebanyakan orang yang meninggal akibat diare disebabkan oleh dehidrasi berat dan kehilangan cairan. Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki gangguan kekebalan serta orang-orang dengan HIV adalah yang paling berisiko



terhadap



komplikasi



kematian.



Sumber: Diare - Mediskus Diare sering dikaitkan dengan infeksi gastrointestinal (saluran cerna), yang dapat disebabkan oleh berbagai macam organisme seperti bakteri, virus dan parasit. Mikrorganisme tersebut menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau bisa juga dari orang ke orang sebagai akibat dari kebersihan yang buruk, misalnya tidak cuci tangan sebelum memegang makanan atau makan



tanpa



cuci



tangan



terlebih



dahulu.



Sumber: Diare - Mediskus 2.Gejala Diare Selain tinja encer dengan frekuensi buang air besar tiga kali atau lebih, tanda dan gejala diare lainnya dapat berupa: -gejala diare Kram perut atau melilit nyeri perut -Demam atau panas -Keluar Darah bercampur tinja -Rasa melayang atau pusing karena dehidrasi -Penyakit Diare yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri juga dapat menyebabkan muntah. -Disamping itu, gejala khas berupa tinja encer bercampur darah dan lendir paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri, disebut disentri.



Gejala yang ringan biasanya berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Maka apabila mencret berlangsung selama lebih dari beberapa hari dianggap sebagai diare kronis dan mungkin merupakan tanda dari penyakit yang mendasarinya, seperti penyakit radang usus atau infeksi yang berat. Jika berkepanjangan (kronis), diare dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat mengancam nyawa sehingga membutuhkan perawatan dokter. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit – garam kalium dan natrium. Cairan dan elektrolit yang hilang selama diare perlu diganti segera karena tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa cairan tersebut. Sumber: Diare - Mediskus 3.Penyebab Diare Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu penyebab diare adalah infeksi, namun ada juga penyebab lainnya, ringkasnya sebagai berikut: penyebab diare Infeksi. Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan parasit. Sumber penyebaran yang paling sering adalah memalui air yang terkontaminasi oleh tinja



atau kotoran. Dengan demikian penyakit ini lebih sering terjadi pada lingkungan dengan sanitasi air bersih yang kurang memadai, baik untuk minum, memasak dan mencuci (terutama peralatan makan). Rotavirus dan Bakteri Escherichia coli merupakan dua agen penyebab diare yang paling sering di negara berkembang. Malnutrisi. Anak-anak yang kekurangan gizi akan lebih berisiko tinggi terkena penyakit ini, dan diare itu sendiri akan menyebabkan gejala yang lebih buruk bagi mereka. Karena setiap terkena mencret, maka sudah pasti akan membuat mereka kekurangan gizi yang lebih buruk. Maka tak heran bahwa gizi buruk pada anak balita paling sering disebabkan oleh diare kronis. Penyebab Diare lainnya. Mencret juga dapat menular dari orang ke orang, diperburuk oleh kebersihan pribadi yang buruk. Makanan merupakan penyebab utama diare ketika disiapkan atau disimpan dalam kondisi yang tidak higienis. Air dapat mengkontaminasi makanan selama pencucian. Ikan dan seafood dari air yang tercemar juga dapat menyebabkandiare. Sumber: Diare - Mediskus 4.akibat diare dapat membuat tubuh penderita mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Jika dehidrasi yang dialami tergolong berat, misalnya karena diarenya disertai muntahmuntah, risiko kematian dapat mengancam



5.Langkah Pencegahan Meskipun penyebab diare itu bermacam-macam, namun kita dapat mencegahnya melalui langkah-langkah berikut ini. -Cuci tangan lebih sering. -Gunakan sabun untuk mencuci tangan selama 20 detik. -Gunakan pembersih tangan saat tidak ada air dan sabun. -Mudahkan akses ke air minum yang bersih dan aman; -Sediakan sanitasi air yang baik -Pada bayi, terapkan ASI eksklusif selama enam bulan; -Kebersihan pribadi yang baik dan mengonsumsi hanya makanan yang bersih;



-Vaksinasi rotavirus. Dengan memahami seluk beluk penyakit diare, saya berharap pembaca sekalian dapat lebih terarah harus bagaimana bertindak dalam hal pencegahan dan mencari pertolongan



yang



tepat



apabila



ada



yang



mengalami



penyakit



ini.



Sumber: Diare - Mediskus



6. Tips Disaat Diare Berikut ada beberapa cara untuk selama terjadi diare : 



Minum air putih Sering-seringlah minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare dan minum oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan energi dan menahan diare. Hindari minum kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.







Makan makanan khusus Hindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar. Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.







Istirahat yang cukup Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang mengalami diare akan terasa lemah, lemas, lesu, kurang bergairah, dan sebagainya. Untuk itu bagi anda



yang sudah merasa sangat lemas sebaiknya istirahat yang cukup guna mengembalikan stamina yang hilang. 



Minum obat diare / ORALIT / LGG Sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter dan meminta obat yang tepat untuk mengatasi diare. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat mencret, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan mencret sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Untuk vitamin terserah anda mau dihabiskan atau tidak, akan tetapi tidak ada salahnya jika dihabiskan karena vitamin baik untuk anda asalkan tidak berlebihan.



VII.



Sumber : 1. http://masmamad.blogspot.co.id/2010/12/oralit-larutan-gula-



garam-lgg- sederhana.html 2. https://mediskus.com/diare



Mengetahui: Medan, 04 April 2018 Dosen Mata Kuliah



Ns. Rumondang Gultom