Mini Riset Metodologi Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MIMI RISET METODOLOGI PENELITIAN



Dosen Pengampu: Dr. Farihah, M. Pd Ulfa Annida Damanik M. Pd



DISUSUN OLEH: Clarita Damayanti Sihaloho



5192443001



PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TATA BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “SUMBER DATA PENELITIAN”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Metodologi Penelitian. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.



Medan, 28 Agustus 2021



Penulis



1. Judul Skripsi: Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Pembuatan Rok Suai kelas XI Tata Busana Di SMK Negeri 1 Ngawen Jenis Skripsi : Skripsi Pengembangan BAB I PENDAHULUAN : Pada bab 1 terdapat beberapa komponen seperti 







Latar Belakang, pada bagian latar belakang penulis menyampaikan alasan pada penulisan skirpsi ini, dalam hal ini yang menjadi latar belakang penulis yaitu penulis merasa minat siswa dalam mengerjakan tugas belum ttumbuh karena siswa masih belum mengerti langkah – langkah yang harus dikerjakan dalam pembuatan rok suai,meskipun sudah disediakan job sheet siswa tetap kurang memahami materi tersebut, sehingga dalam hal ini penulis ingin melalukan riset apabila pembelajaran pembuatan rok suai dilakukan dengan media video sehingga pemanfaatan media pembelajaran bisa dilakukan lebih optimal dan membangun minat siswa. Identifikasi masalah, pada bagian ini penulis memangkat masalah yang telah ditemukan berdasarkan latar belakang masalah. Adapun identifikasi masalah yang diuraikan oleh penulis yaitu : 1. Media jobsheet belum menjelaskan prosedur pembuatan pola rok suai secara rinci. 2. Media joobsheet yang digunakan belum mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar mandiri. 3. Belum adanya media visual yang menarik dan memudahkan siswa memahami prosedur pembuatan rok suai dengan baik 4. Fasilitas yang tersedia belum dimanfaatkan secara optimal. 5. Belum tersediannya media pembelajaran memuat prosedur pembuatan rok suai untuk memotivasi siswa.. 6. Siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang diterapkan sehingga membutuhkan inovasi pembelajaran yang baru.















Batasan masalah, adapun batasan masalah pada skripsi ini yaitu, Pengembangan media yang dilakukan peneliti yaitu video tutorial yang diproduksi untuk menjelaskan secara detail proses membuat rok suai. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development. Prosedur pengembangan dari model Borg and Gall (2003: 284- 285) dan Ariesto Hadi Sutopo(2003: 32). Model ini mempunyai langkah-langkah yaitu : (a) concept (b) design, (c) material collecting, (d) assembly, (e) testing, (f) distribution. Penelitian ini hanya mengukur kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan, sehingga langkah-langkah penelitian hanya dibatasi sampai testing saja. Rumusan masalah, Berdasarkan batasan masalah yang diungkapkan, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran video tutorial pembuatan rok suai ? 2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran video tutorial pembuatan rok suai ? Tujuan Penelitian, Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian yang akan dicapai adalah: 1. Mengembangkan media















pembelajaran video tutorial pembuatan rok suai. 2. Mengetahui kelayakan media pembelajaran video tutorial pembuatan rok suai. Manfaat penelitian, dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, adapun manfaatnya yaitu : 1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktis bagi siswa dan guru 3. Mnfaat bagi peneliti Asumsi Pengembangan, dalam penelitian ini asusmsi pengembangan yang mendasari penelitian ini , yaitu 1. Materi pengembangan didasarkan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sehingga sesuai untuk siswa SMK kelas XI Tata Busana. 2. Pendidik sebagai fasilitator diasumsikan telah mahir membuat rok suai sehingga dapat memfasilitasi peserta didik ketika mengalami kesulitan baik dalam menjalankan program pembelajaran maupun kesulitan teknis yang berkaitan dengan membuat rok suai. Spesifikasi Produk yang diharapkan, dalam hal ini penulis meenyampaikan produk seperti apa yang diharapkan.



BAB II KAJIAN PUSTAKA, pada Kajian Pustaka terdapat beberapa komponen yang menjelaskan mengenai media pemebelajaran disertai dengan teori teori yang ditemukan oleh penulis baik dari buku maupun pendapat para ahli mengenai media pembelajaran diantaranya yaitu: 



  



Kajian Teori berisi pembahasan teoritis dengan sub judul *Media Pembelajaran *Fungsi dan manfaat media pembelajaran *Macam – macam Media pembelajaran *Kriteria Media Pembelajran *Video tutorial, defini si video tutorial *Karakteristik video *Kriteria video untuk pembelajaran *Kelebihan video dalam pengajaran dan pembelajran *Model pengembangan media embelajaran *Mata Pelajaran Busana Industri *Rok Suai *Alat yang diperlukan untuk menggambar pola *Cara mengambil ukuran *Membuat pola rok dengan teknik konstruksi *Persiapan menjahit *Cara menjahit rok Penelitian yang relevan Kerangka berpikir, pada bagian ini diuraikan kerangka berpikir atau proses berpikir yang sistematis berdasarkan prosedur pengembangan. Pertanyaan peneliti, pada bagian ini diuraikan pertanyaan peneliti berdasarkan masalah yang ditemukan.



BAB III METODE PENELITIAN 



Model Pengembangan Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Education Researh and Development (R&D). Penelitian dan Pengembangan ( Resesach and Development/ R&D) bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Penelitian penembangan adalah suatu metode atau strategi penelitin yang terbukti ampuh dalam memperbaiki praktik.







Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall (2003: 284- 285) dan Ariesto Hadi Sutopo(2003: 32). Prosedur pengembangan terbagi menjadi 5 langkah, yaitu (1) concept, (2) design, (3) material collecting, (4) assembly, dan (5) testing. 1) Concept (Konsep) Tahap ini adalah tahap awal pembuatan media pembelajaran berupa video tutorial. Pada tahap ini meliputi beberapa hal, yaitu : a) Identifikasi masalah, yaitu proses mengindentifiksi permasalahan yang ada. Identifikasi masalah ini dilakukan dengan cara mewawancari guru mata pelajaran busana industri. Selain itu juga melakukan wawancara terhadap siswa terkait masalah yang mereka hadapi saat pembelajaran busana industri. . b) Analisis kebutuhan, yaitu menganalisis kebutuhan media pembelajaran yang diperlukan untuk ketercapaian kompetensi siswa. 2) Design (Desain) Tahap desain yaitu proses membuat desain media pembelajaran, dimulai dari bahan yang diperlukan, tampilan dan sistem navigasi. Tahap perancangan akan menghasilkan flowchart dan storyboard. 3) Material Collecting (Pengumpulan Bahan) Pengumpulan bahan diperlukan untuk pembuatan produk. Bahan ini meliputi video tutorial hasil screen capture dan suara hasil merekam menggunakan tesken. 4)



Assembly (Penggabungan) Pembuatan video menggunakan aplikasi Adobe Premier Pro kemudian untuk suara dihasilkan dari merekam menggunakan Tascam setelah itu suara disisipkan pada video, tahap selanjutnya penggabungan video dan suara kemudian di-export ke format MP4.







5) Testing (Pengujian) Pada tahap ini, media pembelajaran diuji. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas media pembelajaran yang dibuat untuk dapat digunakan. Uji coba ini dilakukan dengan beberapa proses, yaitu uji ahli materi dilakukan dengan responden dosen ahli materi dan guru pengampu mata pelajaran, uji ahli media dengan responden ahli media dan guru pembelajaran. Selanjutnya uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Desain Uji coba produk *Desain uji coba Uji coba dilakukan 2 kali yaitu uji coba skala kecil dan uji coba skala besar. Uji coba skala kecil untuk mengetahui kesalahan atau kekurangan pada media yang sudah dibuat sehingga dalam uji coba skala besar media sudah lebih sempurna. a. Uji coba skala kecil Uji coba skala kecil digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap langkah-langkah pembuatan rok suai sebelum dilakukan uji coba dalam skala besar. Uji coba skala kecil dilakukan pada 9 siswa. Siswa yang digunakan dalam ujicoba skala kecil diambil yaitu 3 siswa yang nilainya paling rendah, 3 siswa yang nilainya standard dan 3 siswa yang nilainya tertinggi. b. Uji coba skala besar Uji coba skala besar dilakukan untuk mengetahui tingkat pemaham siswa terhadap materi yang disajikan menggunakan media video tutorial yang sudah dibuat. Untuk uji coba skala besar dilakukan pada 30 siswa yaitu kelas TBB SMK Negeri 1 Ngawen. *Subjek uji coba Subyek untuk penelitian dan pengembangan media pembelajaran ini adalah siswa kelas XI Tata Busana SMK N 1 Ngawen tahun ajaran 2017/2018. Pada uji coba kelompok kecil 9 siswa sedangkan pada uji coba lapangan yang dengan jumlah 31 siswa. *Teknik dan Instrumen pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non-test, yaitu : 1. Wawancara dan Observasi Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara dilakukan saat mencari permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran. Responden wawancara adalah guru pengampu mata pelajaran dan beberapa siswa. Observasi yang dilakukan yaitu observasi tidak terstruktur dengan mengamati ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran. 2. Kuisioner (angket) Kuisioner yang digunakan menggunakan skala linkert dengan 4 skala penelitian yaitu sangat layak (SL), Layak (L), Kurang Layak (KL), Tidak Layak (TL). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner (angket) yang diberikan kepada ahli materi, ahli media serta siswa kelas XI jurusan tata busana di SMK Negeri 1 Ngawen sebagai responden.



Kuisioner (angket) beris ikan pernyataan yang disusun berdasarkan teori untuk diberi tanggapan oleh subyek peneliti. Angket yang digunakan menggunakan skala Linkert dengan empat pilihan jawaban : Sangat Layak (SL), Layak (L), Kurang Layak (KL), Tidak Layak *teknik analisis data Dalam proses uji coba atau validasi produk ini alat pengumpul berupa kuesioner (angket) dengan skala Linkert. Data yang didapat pada penelitian ini ada dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa kritik, saran, dan tanggapan dari para respon. Data kualitatif digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk yang dikembangkan. Data kuantitatif yang diperoleh melalui kuesioner penilaian dianalisis dengan statistik deskriptif dengan cara mencari ratarata hasil penilaian kemudian dikonversikan kedata kualitatif untuk mengetahui kualitas produk.



2. Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAKAN VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN POLA DRAPING DI SMK PSM RANDUBLATUNG-BLORA Jenis Skripsi : Skripsi Eksperimen BABI PENDAHULUAN







Latar Belakang, latar belakang penulisan skripsi ini yaitu penulis menemukan masalah bahwasanya mata pelajaran draping merupakan mata pelajaran yang sulit untuk di pelajari hanya dengan membaca materi, selama ini guru hanya menenrangkan didepan kelas dengan pola paspop atau boneka, menurut siswa pelajaran ini sulit sehingga menyebabkan nilai mereka dibawah rata-rata. Proses pembelajran draping lebih sulit dari proses pola konstruksi sehingga memerlukan bantuan media untuk menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih mudah. Berdasarkan observasi lapangan yang saya lakukan kegiatan belajar pola draping di SMK PSM belum menggunakan media selain hanya mendemonstrasikan di depan kelas. Hasil yang dicapai dari proses belajar tersebut kurang memuaskan dan siswa masih menemukan kesulitan untuk mengulang pelajaran draping di rumah. Masalah tersebut perlu diatasi dengan pembuatan media untuk menunjang kegiatan belajar pola draping tersebut. Ada macam-macam media pembelajaran, seperti media audio (radio, cassette tapes, compact disc,dll), media visual (buku, modul, majalah, jurnal, dll), dan media audio visual (film, televisi, video,dll). Karena proses belajar pola draping ini memerlukan gerak dan suara, maka dibutuhkan media audio visual yang dapat mengeluarkan gerak dan suara. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berupaya untuk mengembangkan sumber belajar yaitu dengan membuat video demo tentang materi draping yang berisi demonstrasi langkah-langkah pembuatan pola draping dengan gerak dan suara. Selain itu, video ini juga dapat dipakai siswa dalam mempelajari atau memahami materi untuk belajar mandiri, mengingat waktu belajar siswa di sekolah sangat terbatas. Dengan berkembangnya teknologi sekarang ini siswa telah banyak yang mempunyai komputer sendiri di rumah dan dapat mengulang pelajaran draping dengan media 5 video. Berdasarkan uraian yang sudah dijabarkan di atas peneliti mengangkat judul: “Pengaruh Penggunakan Video Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pola Draping di SMK PSM Randublatung.”







Identifikasi masalah, Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: 1. Di SMK PSM Randublatung masih belum adanya media pembelajaran untuk mata pelajaran pola draping ini. 2. Pembelajaran kurang efektif dikarenakan tidak ada media yang menunjang kegiatan siswa dan meningkatkan nilai siswa.







Pembatasan Masalah, Pembatasan masalah dalam peneltian dibatasi pada masih belum adanya media pembelajaran yang menunjang aktifitas siswa dalam mata pelajaran pola draping.







Rumusan masalah, Perumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunakan Video Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pola Draping di SMK PSM Randublatung adalah Adakah pengaruh penggunakan video terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran pola draping di SMK PSM Randublatung?







Tujuan penelitian, peneliti ingin mengetahui adaakah pengaruh penggunaan video terhadap peningkatan hasil belajar pola draping di SMK PSM Randublatung







Manfaat penelitian *Manfaat bagi guru *Manfaat bagi sekolah *Manfaat bagi ilmu pengetahuan







Penegasan istilah, penegasan istilah dalam skripsi ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah tafsiran terhadap judul skripsi dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pembaca.







Sistematika penulisan, pada bagian ini terdapat sistematika penulisan skripsi mulai dari halaman judul hingga bab 5 penutup.



BAB II KAJIAN HIPOTESIS   



PUSTAKA,



KERANGKA



BERFIKIR,



DAN



Pada kajian pustaka dijelaskan mengenai teori media pembelajaran, video, hasil belajar, mata pelajaran draping. Kerangka Berfikir, pada kerangka berfikir diuraikan tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hipotesis penelitian, Ha : Ada pengaruh penggunakan video terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pola draping di SMK PSM Randublatung. Ho :Tidak ada pengaruh penggunakan video terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pola draping di SMK PSM Randublatung.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN







Jenis penelitian, Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan metode eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktorfaktor lain yang bisa mengganggu (Arikunto Suharsimi 2010:9).







Populasi dan sampel penelitian, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012:117)). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa. SMK PSM Randublatung kelas X semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 27 anak.







Variabel penelitian, Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:60). Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variable bebas dan variable terikat.







Rancangan penelitian, Jenis penelitian ini akan disajikan dalam desain “pretest post-test”. Pre-test dalam penelitian ini adalah test yang dilakukan sebelum pengajaran menggunakan media video pembelajaran pola dasar dengan sistem draping. Post-test dalam penelitia ini adalah test yang dilakukan setelah pengajaran menggunakan media pembelajaran video pembelajaran pola dasar dengan sistem draping.







Metode pengumpulan data, metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu : *Metode Observasi Observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis (Sugiyono,2009:145). Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang lengkap tentang aspek-aspek yang akan diteliti, karena dilakukan secara langsung. Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah mengamati proses belajar mengajar yang kemudian dijadikan sebagai tolak ukur nilai afektif. *Metode Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya document yang artinya barang-barang tertulis, jadi dalam melaksanakan metode dokumentasi cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip, dan termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah.



Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data-data yang mendukung penelitian yang meliputi namanama siswa yang menjadi subyek. *Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:266). Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa materi pokok bahasan video draping dari siswa yang menjadi sampel penelitian ini. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran. Soal tes yang diberikan tersebut telah diuji cobakan terlebih dahulu kelas uji coba. Soal yang telah dianalisis dan dinyatakanvalid serta signifikan perbedaannya itulah yang diberikan sebagai soal evaluasi. 



Prosedur penelitian : *Membuat Instrument *Mempersiapkan perangkat pembelajaran *Pembuatnan media video mata pelajaran draping *Mengadakan uji kelayakan video *Pelaksanaan Penelitian







Teknik analisis data *Analisis Deskriptif, Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010 : 208). Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mean, median, dan modus. *Analisis Inferensial, Uji normalitas data merupakan prasyarat untuk melakukan pengujian hipotesis. Teknik uji normalitas yang dipakai adalah dengan Chi Kuadrat







Aktivitas Siswa, Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa. Data yag diperoleh kemudian dianslisis secara deskriptif kuantitatif dengan cara mengubah skor mejadi nilai.







Tanggapan Siswa, Angket tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran dianalisis secara deskriptif persentase.



3. Judul Skripsi : PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS LABORATORIUM KETERAMPILAN TATA BUSANA TERHADAP HASIL BELAJAR TATA BUSANA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BRANGSONG KENDAL 2012



Jenis Skripsi : Skripsi Faktorial







BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang, pada bagian latar belakang penulis menguraikan hal yang menjadi alasan penulisan skripsi. Adapun yang menjadi latar belakang penulis yaitu: Ketrampilan menjahit di perlukan ruangan laboratorium yang nyaman saat melaksanakan praktek menjahit. Menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan arus globalisasi yang semakin hebat, sehingga banyak persaingan dalam berbagai hal yang menuntut peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi. Keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari diri siswa yang meliputi minat, bakat, ketekunan, keuletan, kesabaran dalam mengatasi masalah atau tantangan yang mungkin timbul. Banyak kasus penyebab kegagalan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran tertentu disebabkan oleh kurangnya minat belajar, dengan adanya minat maka siswa akan memiliki perhatian untuk melakukan segala sesuatunya menjadi lebih konsentrasi dan lebih mengingat atau tidak mudah bosan serta senang untuk mempelajari pelajaran muatan lokal tata busana. Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam berbagai bidang, baik pendidikan, kerja dan aktivitas di karenakan adanya minat. Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perasaan senang siswa terhadap mata pelajaran tata busana. Faktor eksternal salah satunya adalah tersedianya fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana. Meskipun siswa memiliki bakat dan kepandaian serta adanya kurikulum dan tenaga pengajar yang bagus namun tanpa adanya fasilitas yang menunjang dalam proses belajar mengajar maka proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan cepat dan efisien. Secara umum alat menjahit dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu alat jahit pokok atau utama dan alat jahit penunjang. Alat jahit pokok antara lain mesin jahit manual, mesin jahit otomatis, mesin jahit industri, mesin penyelesaian. Alat jahit penunjang yaitu alat tulis, buku pola, skala, pita ukur, peterban, penggaris, pengukur panjang rok, pengukur kelim, gunting, jarum, alat pemasuk benang, bidal, pendedel jahitan, kapur jahit/pensil jahit, rader, karbon, setrika, bantal setrika, setrika bentuk panjang, papan setrika. Fasilitas



laboratorium ketrampilan tata busana terdiri dari ruang desain, ruang pola, ruang menjahit, ruang mengepas, ruang penyimpanan, Ruang praktek busana. 



Rumusan Masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: *Apakah ada pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 ? *Seberapa besar pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 ?







Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bransong Kendal 2012 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bransong Kendal 2012







Manfaat Penelitian *Manfaat bagi sekolah *Manfaat bagi guru *Manfaat bagi peneliti *Manfaat bagi ilmu pengetahuan







Penegasan Istilah, Agar tidak salah tafsir mengenai judul diatas, maka perlu adanya pembatasan masalah sehingga ruang lingkupnya jelas. Sistematika Skripsi, Sistematika penyusunan skripsi merupakan rangkuman isi tiap-tiap bab dalam penelitian yang di buat untuk memberi gambaran mengenai hal-hal yang diuraikan dalam proyek akhir.







BAB II LANDASAN TEORI, pada bagian ini dibahas menganai:      



Pendidikan Minat belajar Fasilitas laboratorium keterampilan busana Hasil belajar Mata pelajaran muatan lokal tata busana Kerangka Berpikir, Minat adalah suatu perasaan tertarik terhadap suatu objek tertentu. Seseorang dapat dikatakan berminat terhadap suatu objek apabila ia menyatakan perasaannya tertarik pada objek tersebut. Perasaan tidak dapat di pisahkan dari minat. Peserta didik yang tidak berminat mengikuti pelajaran muatan lokal tata busana tentunya kurang senang mengikuti mata pelajaran muatan lokal tata



busana. Peserta didik yang berminat mengikuti pelajaran muatan lokal tata busana tentunya akan senang mengikuti mata pelajaran muatan lokal tata busana. Keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari diri siswa yang meliputi minat, bakat, ketekunan, keuletan dan kesabaran dalam mengatasi masalah atau tantangan yang mungkin timbul. Faktor eksternal adalah tersedianya fasilitas laboraturium ketrampilan tata busana. Meskipun siswa memiliki bakat dan kepandaian serta adanya kurikulum dan tenaga pengajar yang bagus namun tanpa adanya fasilitas yang menunjang dalam proses belajar mengajar maka proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan cepat dan efisien. Mata pelajaran muatan lokal tata busana sebagai materi yang tidak hanya berisi materi teori tetapi juga praktek ketrampilan. Untuk materi ketrampilan menjahit di perlukan ruangan laboratorium yang ruangannya tersebut nyaman pada saat melaksanakan praktek. Laboratorium adalah sarana dan tempat untuk mendukung proses pembelajaran yang di dalamnya terkait dengan pengembangan, pemahaman, keterampilan dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada pada bidang studi tata busana. Agar pada saat praktek menjadi nyaman ada hal-hal yang harus di perhatikan dalam pengelolaan ruang laboratorium. Hal-hal tersebut yaitu letak bangunan laboratorium, luas laboratorium, keberhasilan dan kesehatan laboratorium, keamanan laboratorium, keindahan laboratorium dan lay out peralatan laboratorium. Bekal yang di terima siswa dari bangku sekolah dapat di harapkan dapat bermanfaat untuk bekerja di perusahaan atau konveksi sehingga mendapatkan pendapatan secara materi untuk memenuhi kebutuhan hidup . Harapan untuk memanfaatkan ketrampilan yang di terima di bangku sekolah memberikan perhatian lebih pada saat mata pelajaran muatan lokal berlangsung . 



Hipotesis Hipotesis kerja (Ha) 1. Ha : Ada pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium mesin jahit terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP N 1 Brangsong. Hipotesis Nol (Ho)



BAB III METODE PENELITIAN 



Lokasi penelitian populasi dan sampel, Lokasi penelitian ini adalah di SMP N 1 Brangsong Jl. Soekarno Hatta No. 65 Kabupaten Kendal. Adapun yang menjadi alasan dipilihnya SMP sebagai lokasi penelitian di sebabkan karena di sekolah tersebut memiliki program mata pelajaran wajib muatan lokal tata busana yang di dalamnya terdapat mata pelajaran menjahit yang akan dikaji dalam penelitian. Populasi Suharsimi Arikunto (2002:108) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian” sesuai dengan pendapat tersebut populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong yang terdiri dari 7 kelas 1 kelas sebanyak 42 siswa jadi populasi ada 294 siswa. Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sugiono dalam buku Statistika untuk penelitian, sampel adalah sebagian dari jumlah atau karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Sampel



dalam penelitian ini di ambil 48% dari jumlah siswa SMP N 1 Brangsong. Jumlah sampel sebanyak 140 siswa dari kelas VIII A sampai VIII G. Teknik yang di gunakan adalah proportional random sampling guna mengambil sampel. Menurut Arikunto (2006:112) propotional random sampling atau sampel acak, teknik ini di beri nama demikian karena pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subyek - subyek di dalam populasi sehingga semua subyek di anggap sama. Dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan di pilih menjadi sampel. Maka dalam penelitian ini sudah di tentukan peserta didik menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 140 siswa. 



Variabel penelitian, Variabel adalah konstruk yang sifat - sifatnya sudah di beri nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum (Hasan, 2004:12). Menurut Arikunto (2002:96) variabel adalah obyek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian 3.2.1 Variabel Bebas ( Independent Variable ) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab atau independent variabel (Arikunto, 2002 : 97) di nyatakan dengan X, Variabel bebas dalam penelitian ini adalah (X1) adalah minat belajar dan Variabel bebas ( X2) adalah fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana. 3.2.2 Variabel Terikat ( Dependent Variable ) Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi variabel bebas. Di nyatakan dengan Y. Variabel penelitian terikat (Y) adalah hasil belajar siswa.







Metode pengumpulan data *Metode observasi *metode dokumentasi *metode angket







Uji coba instrumen *Validitas, validitas adalah sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat maka diperlukan alat pengumpul data yang dapat dipertanggung jawabkan yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu mengadakan uji coba. Validitas dan realibilitas suatu alat ukur perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum alat tersebut digunakan. Hal ini penting karena tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan untuk menunjukan mutu instrumen tersebut baik benar-benar dapat mengukur yang ingin diukur dan apakah instrumen tersebut dapat diandalkan. *Reliabilitas, Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability, yang mempunyai istilah berbagai nama lain seperti konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, keajegan, dan lain sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya (Saifuddin Azwar, 2012:7) Metode analisis data, Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari: minat belajar dan fasilitas laboraturium







ketrampilan tata busana. Variabel-variabel tersebut terdiri dari beberapa indikator yang sangat mendukung dan kemudian indikator tersebut dikembangkan menjadi instrumen (angket).



4. Judul skripsi: TINGKAT KEPUASAN SISWA TATA BUSANA PADA KECUKUKYPAN FASILITAS BELAJAR BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 KENDAL Jenis Skripsi: Skripsi Analisis



BAB I PENDAHULUAN 



Latar Belakang Masalah, Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar akan semakain produktif apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta pengelolaan yang baik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermakna. Menurut Soerjani dalam Indrafachrudi (1989: 135) Fasilitas pendidikan meliputi sarana dan prasarana. Sarana yaitu semua peralatan serta kelengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan sekolah, contohnya gedung sekolah, ruang kelas, alat peraga dan sebagainya. Sedangkan prasarana meliputi semua komponen yang langsung menunjang jalanya proses belajar mengajar atau pendidikan di sekolah, contoh: jalan menuju sekolah, tata tertib dan sebagainya. udah menjadi suatu tuntutan bahwa sekolah harus memiliki fasilitas belajar yang memadahi dan dalam kondisi yang baik. Fasilitas yang dimaksud adalah laboratorium, perpustakaan, ruang kelas, sedangkan Laboratorium memiliki peranan yang penting dalam proses belajar mengajar sebagai penunjang kegiatan belajar dan pengetahuan baru. Standar laboratorium SMK Negeri 1 Kendal adalah Tersedianya pemadam kebakaran, penerangan ruangan, ventilasi cukup, pengamanan, adanya ukuran jahitan menurut standar jahitan, kartu perawatan dan pemakaian, mesin jahit manual mesin jahit high speed, mesin obras 10 untuk 5 anak, mempunyai alat-alat jahit, gunting potong listrik, benang, masih banyak alat dan mesin lagi tetapi tidak mencukupi untuk siswa karena keterbatasan jumlahnya. Jurusan Tata Busana yang merupakan salah satu jurusan di SMK Negeri 1 Kendal. Di sana tidak memiliki ruang-ruang yang dirancang secara khusus untuk para siswa guna menunjang kegiatan formal mereka di sekolah. Padahal di jurusan Tata Busana para siswa cenderung sering menghabiskan waktu mereka di dalam laboratorium Busana Butik dibandingkan dengan siswa jurusan lain. Ini dapat dilihat dari tugas-tugas mereka dalam menyalesaikan program studinya. Di jurusan Tata Busana selain tugas-tugas yang diberikan oleh para guru yang bersifat mandiri ada juga tugas-tugas lain yang mengharuskan siswa dituntut untuk melakukan praktek kerja lapangan dalam proses pelaksanaan tugas tersebut yang kebanyakan dilakukan siswa diluar sekolah, baik itu tugas yang bersifat pribadi ataupun kelompok. Dengan demikian interaksi sosial siswa tata busana di dalam sekolah baik yang bersifat formal ataupun yang bersifat informal relatif lebih banyak dibandingkan dengan siswa jurusan lain.











 











   







Rumusan Maslah, adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Seberapa besarkahkah tingkat kepuasan siswa tata busana pada kecukupan fasilitas belajar Busana Butik SMK Negeri 1 Kendal. Pembatasan Masalah, Banyak sekali permasalahan yang perlu dikaji terutama yang menyangkut kepuasan siswa tata busana pada tingkat kepuasan siswa tata busana pada kecukupan fasilitas belajar busana buti SMK Negeri 1 Kendal. Akan tetapi dikarenakan keterbatasan penulis dari segi waktu, biaya dan juga tenaga, maka penelitian ini hanya sebatas pada tingkat kepuasan siswa tata busana pada kecukupan fasilitas belajar Busana Butik SMK Negeri 1 Kendal dan hanya difokuskan pada fasilitas belajar mengajar, sedangkan untuk fasilitas yang tidak berkaitan dengan proses belajar mengajar seperti halnya ruang terbuka, sarana parkir, kantin, mushola, toilet, ruang administrasi, dan ruang guru tidak kami teliti Tujuan Penelitian, Untuk mengetahui Seberapa tingkat kepuasan siswa tata busana pada kecukupan fasilitas belajar Busana Butik SMK Negeri 1 Kendal. Manfaat Penelitian, Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 6 1.5.1 Menjadi masukan yang bermanfaat kepada pihak sekolah khususnya bidang sarana dan prasarana agar dengan melihat hasil daritingkat kepuasan siswa Tata Busana pada kecukupan fasilitas belajar Busana Butik SMK Negeri 1 Kendal supaya dipertimbangkan dalam proses perencanaan dan perancangan sarana selanjutnya dimasa yang akan datang untuk siswa Tata Busana dan jurusan lainnya dilingkungan sekolah SMK Negeri 1 Kendal. 1.5.2 Gambaran tingkat kepuasan siswa Tata Busana yang diperoleh pada ruang kegiatan siswa diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan kepada pihak yang terkait dalam hal ini jurusan Tata Busana di SMK Negeri 1 Kendal, sebagai upaya meningkatkan fasilitas belajar untuk siswa Tata Busana di dalam lingkungan sekolah. Penegasan Istilah, Suatu istilah dapat ditafsirkan dengan makna yang berbeda. Guna menghindari penafsiran yang salah mengenai judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan. Sistematika Penelitian Skripsi, pada bagian ini terdapat sistematika penulisan skripsi mulai dari halaman judul hingga bab 5 penutup.



BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Fasilitas belajar Fasilitas Belajar di Jurusan Tata Busana Untuk Mata Diklat Peaktek Program Produktif Prasana Belajar Sarana Belajar BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan desain penelitian, Dalam suatu penelitian, data merupakan faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, untuk mengumpulkan data yang relevan, akuran dan reliabel diperlukan metode yang dapat diandalkan atau metode pengumpulan data yang tepat sebab hal tersebut akan memudahkan dalam menganalisis data serta memudahkan proses pengambilan keputusan. Jenis penelitian ini adalah bersifat surve



















dengan deskriptif eksploratif yaitu menggambarkan atau memaparkaan keadaan yang sebenar-benarnya tanpa membandingkan atau menghubungkan variabel-variabel lain, dengan mengunakan pendekatan kuantitatif (Sugiyono,2008:6). Dalam hal ini pokok permasalahannya adalah memaparkan tingkat kepuasan siswa tata busana pada kecukupan fasilitas belajar busana butik SMK Negeri 1 Kendal. Populasi, Populasi adalah keseluruhan objek penelitian wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Soegiyono,2008 : 80). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII program keahlian tata busana SMK Negeri 1 Kendal. Sampel dan Teknik Pengambilan Data, ampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang hasilnya akan digeneralisasikan pada seluruh populasi. Untuk menentukan besarnya sampel, penelitian ini mengacu pada pendapat Suharsimi (2006;131).Teknik sampel ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling yaitu suatu anggota yang mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel, sedangkan jumlah sampel yang tepat dalam penelitian dalam penelitian ini. Jumlah populasi siswa tata busana di SMK Negeri 1 Kendal berjumlah 148 siswa, bila dikehendaki kepercayaan sampel terhadap populasi 95% atau tingkat kesalahannya 5%,maka jumlah sempel yang diambil menurut nomogram Harry King untuk menentukan ukuran sampel (Sugiyono 2008;89) adalah = 65% jadi jumlah sempel yang diambil = 0.65 x 148= 96,2 dibulatkan menjadi 96 responden yang akan mewakili 148 siswa tata busana kelas XI dan XII No Kelas Banyak siswa 1 XI Busana 1 36siswa Busana 2 34 siswa 2 XII Busana 1 38siswa Busana 2 40 siswa Jumlah 148 siswa 41 dalam memberikan pendapatnya tentang kepuasannya terhadap fasilitas belajar busana butik SMK Negeri 1 Kenda. Variabel, Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:60). Variabel penelitian merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2010: 161). Penelitian initerdiri dari variabel tunggal yaitu tingkat kepuasan siswa tata busana pada kecukupan fasilitas belajar busana butik SMK Negeri 1 Kendal terdiri dari tiga sub variabel: 1. Ruang Kelas Dengan indikator sarana belajar dikompetensi keahlian Busana Butik SMK Negeri 1 Kendal. 2. Laboratorium Dengan indikator sarana belajar dikompetensi keahlian Busana Butik SMK Negeri 1 Kendal. 3.Perpustakaan Dengan indikator sarana belajar dikompetensi keahlian Busana Butik SMK Negeri 1 Kendal. Metode Pengumpulan data , Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Suharsimi, 2006:156).Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk mengetahui dan memperoleh data.Observasi ini digunakan dalam rangka menjaga akurasi data yang sudah didapat sebelumnya. Metode Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau halhal yang ia ketahui (Suharsimi, 2006:151). Dalam penelitian ini jenis kuesioner yang dipakai adalah kuesioner pilihan ganda atau kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih salah satu



















alternative jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Metode angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat kepuasan siswa tata busana pada kecukupan fasilitas belajar busana butik SMK Negeri 1 Kendal. Metode Dokumentasi yaitu, mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:158). Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama siswa dan jumlah siswa Tata Busana kelas XI dan XII, sarana dan prasarana di laboratorium, kondisi ruang kelas daftar penggunaan alat-alat, jumlah alat-alat dan standarisasi fasilitas sekolah. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar hasilnya mudah dan baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah. (Suharsimi Arikunto,2006: 160), dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup karena responden tinggal memilih jawabannya. Angket penelitian ini berisi 49 butir pertanyaan,setiap pertannyaan memiliki jawaban dengan rentang skor 1-4. Skor 4 untuk bobot nilai jawaban tertinggi dan skor 1 untuk bobot nilai jawaban terendah. Uji Coba Instrumen, Setelah instrument selesai disusun selanjutnya dilakukan uji coba untuk mengetahui kevaliditasan dan reliabilitas instrument yang dibuat. Tujuan memperoleh data yang relevan dan akurat,maka diperlukan alat pengumpulan data yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu dengan mengadakan uji coba (try out), dari uji coba tersebut diharapkan bisa mencapai validitas dan reliabilitas instrument. Validitas dan reliabilitas suatu alat ukur perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum alat tersebut digunakan. Hal ini penting karena tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan untuk menunjukkan mutu instrumen tersebut baik atau benar-benar dapat mengukur yang ingin diukur dan apakah instrument tersebut dapat diandalkan. Validitas Instrumen,Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidandari suatu insrumen yang diukur (Soegiyono,2008 : 267 ). Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Validitas penelitian ini termasuk dalam validitas internal yang instrumennya dikembangkan menurut teori yang relevan, Karena nantinya yang diukur berupa survai tingkat kepuasan pada kecukupan fasilitas belajar maka teknik pengukuran validitasnya menggunakan teknik validitas isi/butir (content validity). Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase (DP). Metode ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari jawabanjawaban responden melalui pemberian skor dengan kriteria tertentu. Untuk mendeskripsikan tentang tingkat kepuasan siswa tata busana pada kecukupan fasilitas belajar busana butik SMK Negeri 1 Kendal.



KESIMPULAN



Berdasarkan ringkasan empat skripsi diatas dapat dsimpulkan bahwa : 1. Pada skripsi Pengembangan yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Pembuatan Rok Suai kelas XI Tata Busana Di SMK Negeri 1 Ngawen. Pada bab 1 terdapat 8 komponen atau sub judul mulai dari latar belakang, identifikzsi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penegmbangan, spesifikasi produk yang diharapkan. Pada skripsi ini peneliti juga menghasilkan produk berupa video pembelajaran yang telah dikembangjan dan juga diuji. 2. Pada skripsi kedua yang berjudul PENGARUH PENGGUNAKAN VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN POLA DRAPING DI SMK PSM RANDUBLATUNG-BLORA Pada skripsi ini peneliti juga menghasilkan produk berupa video, namun pada skripsi ini tujuan peneliti dalam membuat video adalah hanya untuk bereksperimen, apakah video tersebut berpengaruh pada pembelajaran yang dilaksanankan. Pada skripsi ini peneliti tidak mencantumkan batasan masalah yang dibahas. 3. Pada skripsi yang berjudul PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS LABORATORIUM KETERAMPILAN TATA BUSANA TERHADAP HASIL BELAJAR TATA BUSANA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BRANGSONG KENDAL 2012 skripsi ini mengemukakan faktor faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa berdasarkan fasilitas yang didapat ketika pemeblajaran 4. pada skripsi terakhir yang berjudul TINGKAT KEPUASAN SISWA TATA



BUSANA PADA KECUKUKUPAN FASILITAS BELAJAR BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 KENDAL. Peneliti melakukan analisis mengenai kepuasan siswa terhadap ketidak cukupuan fasilitas belajar, metode penelitian yang digunakan yaitu observasi, angket dan dokumentasi.