Miniatur Instalasi Pengolahan Limbah Cair [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Miniatur Instalasi Pengolahan Limbah Cair



Kata pengantar Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata pelajaran Produk Industri Kimia dengan judul “Pembuatan Miniatur IPAL”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru PIK kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



Bontang, 3 Februari 2019



Penulis



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................... ii KATA PENGANTAR......................................................................................................... iv DAFTAR ISI.....................................................................................................................vii BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................. 1 I.1. Latar Belakang......................................................................................................... 1 I.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan................................................................................ 2 I.2.1. Tujuan Umum................................................................................................. 2 I.2.2. Tujuan Khusus................................................................................................ 2 I.2.3. Tujuan Penulisan Laporan.............................................................................. 3 I.3. Ruang Lingkup......................................................................................................... 3 I.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................................................. 3 BAB II : GAMBARAN UMUM BADAK LNG.................................................................. 4 II.1. Profil umum Badak LNG.......................................................................................... 4 II.2. Nilai-Nilai Utama PT Badak..................................................................................... 5 II.3. Prinsip Badak LNG................................................................................................... 6 II.4. Sejarah Badak LNG.................................................................................................. 7 II.5. Lokasi Badak LNG.................................................................................................... 9 II.6. Tata Letak Badak LNG.............................................................................................11 II.7. Struktur Kepemilikan Badak LNG............................................................................12 II.8. Struktur Organisasi Badak LNG...............................................................................13 II.9. Deskripsi Proses Produksi LNG di PT BADAK NGL...................................................23 BAB III : TUGAS UMUM.............................................................................................46 PRAKTIK-PRAKTIK DI WET LABORATORY III.A. Pembuatan dan Standarisasi Larutan ...................................................................46



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang



Setiap aktivitas yang digunakan manusia akan menghasilkan limbah, limbah ini dalam skala kecil tidak menimbulkan masalah karena alam memiliki kemampuan untuk menguraikan komponen komponen yang terkandung dalam limbah. Namun bila terakumulasi dalam skala besar, akan timbul permasalahan yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan adalah limbah cair yang berasal dari hasil kegiataan rumah tangga dan industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak pada perairan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, serta untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung di dalam perairan. Berdasarkaan keputusan menteri lingkungan hidup No. 112 Tahun 2003, air limbah domestik terdiri dari parameter BOD, TSS, pH minyak dan lemak yang apabila keseluruhan parameter tersebut dibuang langsung ke badan penerima, maka akan mengakibatkan pencemaran air. Oleh karena itu sebelum dibuang kebadan pengolahan air, terlebih dahulu harus diolah sehingga dapat memenuhi standar air yang baik. Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius di berbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan demikian juga di Indonesia permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun indiustrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada kompensasi yang sebanding dari pihak industri. Sama dengan limbah yang setiap rumah hasilkan sehari-hari, tanpa pengolahan yang baik dan benar, limbah tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Tidak hanya itu, limbah tersebut terutama limbah detergen juga dapat memicu berbagai penyakit terhadap manusia. Limbah domestik juga banyak mengandung bahan—bahan yang sulit terurai. Oleh karena itu, diharapkan projek pembuatan miniatur IPAL ini dapat membantu kita semua untuk lebih memerhatikan dan lebih tahu mengenai limbah cair dan pengolahannya dengan baik dan benar.



I.2



Rumusan Masalah 1. Apa saja proses yang digunakan dalam pengolahan limbah cair ? 2. Peralatan apa saja yang digunakan dalam mengolah limbah cair? 3. Bagaimana desain Instalasi proses air limbah cair domestik secara sederhana ? 4. Apa fungsi dari masing-masing proses ? 5. Apa dampak tidak limbah cair domestik jika tidak ditangani dengan tepat ?



I.3



Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.



Proses pengolahan limbah cair Peralatan yang digunakan dalamm pengolahan limbah caiir Untuk mengetahui pembuatan IPAL sederhana Fungsi masing-masing proses pengolahan limbah cair Untuk mengetahui dampak limbah cair jika tidak diolah dengan baik



BAB 2 Desain IPAL untuk Limbah Cair Domestik 2.1



Teori



Pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal). Dalam pengolahan limbah cair domestik pada rancangan miniatur IPAL kami, ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain : 1. Screening Screening merupakan unit operasi yang diaplikasikan pada awal pengolahan air limbah. Tujuan dari screening ini adalah untuk pemisahan material berukuran besar seperti kertas, plastik, kayu, kulit udang, sisik ikan, dan sebagainya.



2. Sedimentasi Sedimentasi merupakan unit operasi yang sering dipergunakan dalam proses pengolahan air atau air limbah seperti pemisahan partikel tersuspensi pada awal proses pengolahan air limbah, proses pemisahan partikel flok pada proses pengolahan air limbah secara kimia, dan proses pemisahan mikroorganisme (sludge) pada proses pengolahan air limbah secara biologi. 3. Filtrasi



Filtrasi merupakkan proses penyaringan yang dilakukan untuk memisahkan zat padat dari suatu suspensi. Dalam proses yang kami buat ini memisahkan partikel-partikel atau padatan yang lebih halus yang tidak tersaring pada proses penyaringan sebelumnya. 4. RBC (Rotating Biological Contractor) Rotating Biological Contactor (RBC) adalah suatu proses pengolahan air limbah secara biologis yang terdiri atas disc melingkar yang diputar oleh



poros dengan kecepatan tertentu. Unit pengolahan ini berotasi dengan pusat pada sumbu yang digerakkan oleh motor drive system dari diffuser yang dibenam dalam air limbah, dibawah media. Mekanisme aerasi terjadi ketika mikroba terpapar oksigen di luar air limbah sehingga terjadi pelarutan oksigen akibat difusi. Sesaat kemudian, mikroba ini tercelup lagi ke dalam air limbah sekaligus memberikan oksigen kepada mikroba yang tersuspensi di dalam bak. Tetesan air berbutir-butir yang jatuh dari media plastik dan bagian biofilm yang merekat dipermukaan plastik juga memberikan peluang reaerasi. Begitu seterusnya secara kontinyu 24jam sehari, ada yang bagian terendam, ada bagian yang terpapar oksigen.



5. Klorinasi Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. Kadar sisa klor sebagai produk klorinasi dipengaruhi oleh beberapa bahan kimia yang bersifat reduktor terhadap klor yang mengakibatkan kadar sisa klor dalam air tidak cukup untuk membunuh bakteri. Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin kedalam air yang telah menjalani proses filtarsi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum di Negaranegara sedang berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya relative murah, mudah, dan efektif. Senyawa-senyawa klor yang umum digunkan dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate dan kloramin. Manfaat Klorin Berikut beberapa kegunaan klorin: a. Memiliki sifat bakterisidal dan germisidal. b. Dapat mengoksidasi zat besi, mangan, dan hydrogen sulfide. c. Dapat menghilangkan bau dan rasa tidak enak pada air.



d. Dapat mengontrol perkembangan alga dan organisme pembentuk lumut yang dapat mengubah bau dan rasa pada air. e. Dapat membantu proses koagulasi. Dalam miniatur IPAL yang kami buat ini, proses klorinasi merupakan proses terakhir, yang juga termasuk dalam tertiary treatment.



2.2



Gambar Desain



Keterangan : 1. Penyaringan awal 2. Pengendapan / sedimentasi 3. Filtrasi 4. Rotating Biological Contractor 5. Klorinasi 6. Tanki penampungan



2.3



Peralatan yang Digunakan Dalam projek pembuatan miniatur Intalasi Pengolahan Limbah Cair ini, adapun beberapa alat dan bahan yang diperlukan yaitu : A. Bahan 1. Styrofoam 100x50 cm 3 buah 2. Jaring nyamuk 3. Kapas 1 bungkus 4. Krikil 5. Ijuk 6. Botol plastik bekas 1 L 2 buah 7. Triplek 8. Pipa kecil 10 cm 4 buah B. Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Cutter Gunting Gergaji pipa Solasi Lem gabus Lem korea



2.4



Fungsi Proses



Adapun fungsi dan tujuan dari setiap proses pada instalasi pengolahan air limbah domestik yang kami buat antara lain,



1. Screening



2.



Fungsi dari proses screening ini adalah untuk pemisahan material berukuran besar seperti kertas, plastik, kayu, kulit udang, sisik ikan, dan sebagainya. Dalam pengolahan air limbah skala industri, biasanya menggunakan alat yaitu bar screening. Sedimentasi Pada proses sedimentasi partikel-partikel dipisahkan dari fluida akibat gaya grafitasi yang bekerja pada partikel partikel tersebut. Tujuan sedimentasi : a. Untuk memisahkan partikel-partikel dari alur fluida sehingga fluida tersebut bebas dari kontaminan partikel. b. Untuk memulihkan partikel-partikel sebagai produk(seperti pemulihan fasa terdispersi pada ektraksi cair cair) c. Untuk memisahkan partikel-partikel menjadi fraksi-fraksi dengan ukuran atau densitas yang berbeda dengan cara menyuspensikan partikel-partikel terssebut ke dalam suatu fluida.



3. Filtrasi Proses ini merupakan proses penyaringan kedua dalam IPAL yang kami buat. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan padatan atau partikel halus yang lolos dari penyaringan awal . 4. RBC (Rotating Biological Contractor) Salah satu teknologi pengolahan air seacara biologis adalah proses pengolahan air limbah menggunakan Rotating Biological Contactor (RBC). Tujuan dari pengolahan air limbah secara biologi adalah untuk membersihkan zat organik atau mengubah zat organik yang berbahaya menjadi tidak berbahaya bagi lingkungan dengan memanfaatkan bakteri aerobik.



5. Klorinasi Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. Kegunaan klorin adalah untuk membunuh bakteri pada air. Klorin untuk fungsi ini umumnya berbentuk bubuk, cairan atau tablet. Bubuk klorin biasanya mengandung kalsium hipoklorit, sedangkan klorin cair mengandung sodium hipoklorit.



BAB 3 PEMBAHASAN Yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal. Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal). Kehadiran limbah yang menimbulkan dampak negatif bagi manusia maupun lingkungan, maka perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut. Para pelaku industri, diharapkan tidak hanya memikirkan keungtungan yang banyak saja dan mengesampingkan pengolahan limbah hasil industry. Karena hal ini dapat berdampak negatif bagi orang lain disekitar lingkungan industri tersebut. Berikut beberapa dampak yang muncul akibat kurangnya penanganan limbah secara tepat. Dengan demikian, kami kelompok 7 membuat desain atau rancangan intalasi pengolahan limbah cair yang terdiri atas 5 proses pengolahan limbah cair.



BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal. Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal). Proses yang kami gunakan dalam rancangan IPAL kami adalah filtrasi, sedimentasi, RBC dan klorinasi.



4.2 Saran



1. Seseorang 2. 3.



yang peduli lingkungan hendaknya berusaha melakukan yang terbaik bagi lingkungannya, menjaga kestabilan alam, dan mengurangi pencemaran lingkungan yang akan berdampak pada masa depan bumi kita. Setiap industri atau lingkungan rumah tangga harus dapat mengolah limbah cair, agar tidak merusak lingkungan sekitar Pembaca diharapkan dapat mengerti betapa pentingnya proses pengolahan limbah cair



DAFTAR PUSAKA  Sugiharto (1987), Metcalf & Eddy (2003),



http://nadilanurhalida.blogspot.com/, https://dewirima6.blogspot.com/2018/07/makalah-pengolahan-limbah-cair-dalam.html, https://foresteract.com/limbah-pengertian-jenis-dampak-dan-pengelolaan/