MKDK 4002 Agnes Payaq Lasah-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)



Nama Mahasiswa



: AGNES PAYAQ LASAH



Nomor Induk Mahasiswa/NIM



: 837333491



Tanggal Lahir



: 19 Juni 1978



Kode/Nama Mata Kuliah



: MKDK 4002/Perkembangan Peserta Didik



Kode/Nama Program Studi



: S1 PGSD



Kode/Nama UPBJJ



: 50/ Samarinda



Hari/Tanggal UAS THE



: Sabtu/ 10 Juli 2021



Tanda Tangan Peserta Ujian



Petunjuk 1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini. 2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik. 3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan. 4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.



KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA



Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa



: AGNES PAYAQ LASAH



NIM



: 837333491



Kode/Nama Mata Kuliah



: MKDK 4002/Perkembangan Peserta Didik



Fakultas



: Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)



Program Studi



: S1 PGSD



UPBJJ-UT



: Samarinda



1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id. 2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun. 3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE. 4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya). 5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka. 6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka. Long Pahangai,10 Juli 2021 Yang Membuat Pernyataan



P AGNES PAYAQ LASAH



1. Andi dan Rini merupakan siswa yang duduk di kelas V SD. Andi dan Rini berumur 10 tahun dan memiliki tinggi badan 140 cm. Andi sangat pintar dalam mata pelajaran Matematika, sedangkan Rini pintar dalam mata pelajaran Bahasa terutama mengenai cerita pendek. Dalam mengalami masa pubertasnya, Andi pada usia 10 tahun dan Rini pada usia 9 tahun. Bagaimana Anda membandingkan konsep pertumbuhan, konsep perkembangan dan fase perkembangan Andi dan Rini? Jelaskan pendapatmu! Jawab : Perkembangan setiap anak berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal masa pubertas, anak laki-laki akan mengalaminya pada usia (10-15) tahun sedangkan pada anak perempuan usia (9-14) tahun. Dalam kasus Andi dan Rini, Rini lebih cepat mengalami masa purbertas disbanding Andi hal ini menunjukan bahwa baik Andi maupun Rini memiliki perkembangan yang baik. Dalam hal Andi pintar dalam matematika dan Rini pintar dalam bahasa, ini dikarenakan ketertarikan dan kemampuan anak berbeda-beda. 2. Ryan



merupakan siswa kelas 1 SD. Ryan kedapatan merokok di toilet siswa oleh gurunya. Setelah dipanggil orang tuanya, ternyata Ryan merokok karena orang tuanya sering merokok di depannya. Apa yang menyebabkan Ryan melakukan tindakan tersebut dilihat dari perkembangan moral dan sikap? Jelaskan pendapatmu! Jawab : Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog mengatakan, beberapa penelitian menemukan bahwa perilaku merokok orang tua secara signifikan dapat memengaruhi presepsi anak terhadap aktivitas merokok. “Anak cenderung memandang positif perilaku merokok, sehingga meningkatkan kemungkinan anak pun merokok ketika ia masih usia anak SD, remaja atau dewasa. Aktivitas merokok yang dilakukan oleh orang tua sejatinya bakal terekam di dalam pikiran bawah sadar anak. Alhasil, paparan berulang-ulang membuat anak cukup akrab dengan rokok dan menjadikannya hal yang tidak asing. Anak-anak pada usia kelas 1 SD merupakan masa dimana anak belajar dari apa yang dibaca dan didengarnya. Mulai mengembangkan kemampuan berfikir logis dan mengolah informasi. Memahami perintah yang terdiri dari 3 bagian terpisah. Memprediksi pola serta mengenali dan menciptakan pola sendiri. Pada kasus Ryan, yang belajar dari pola kebiasaan keluarga tidak bias dipersalahkan moral anak ini karena pada usianya ia sedang meniru atau melakukan imitasi terhadap apa yang dia lihat, jika ditanya pun anak ini tidak akan mengerti kesalahan yang dilakukan karena yang ia lihat dikeluarganya ada orang tua yang menjadi panutan melakukan hal tersebut. Jadi, Ryan secara moral berfikir dimana letak kesalahannya sedangkan orang yang mengajarkan dan memberikan bimbingan dari kecil menunujukan pola kebiasaa yang kurang baik seperti merokok. Dari kasus ini penting sebenarnya orang tua diedukasi mengenai apapun sikap dan moral yang dimiliki orang tua akan akan berpengaruh pada sikap anak nantinya, apalagi dengan kondisi anak yang masih mengembangkan pola berfikir yang mana logis dan tidak bagi mereka.



3. Adi, Andi, dan Budi merupakan sahabat yang sudah lama terjalin sejak SMA. Persahabatan ini berlanjut sampe ke jenjang perguruan tinggi yang sama hingga akhirnya mereka menamatkan strata 1. Mereka masih senang berkumpul dan menjadi pengangguran, padahal mereka sudah dewasa yang seharusnya memikirkan pekerjaan. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa yang dialami oleh Adi, Andi, dan Budi pada cerita di atas? Jawab : Kedewasaan itu dapat diartikan sebagai satu pertanggung jawaban penuh terhadap diri sendiri, bertanggung jawab atas nasib sendiri dan pembentukan diri sendiri. Bertanggung jawab dapat diartikan sebagai memahami arti norma-norma susila dan nilai-nilai etis, dan berusaha hidup sesuai dengan norma-norma tadi. Dalam dinamik kedewasaan itu termuat :



a. b.



Tugas membuat rencana hidup Membuat penggarisan tujuan final yang dikaitkan dengan prinsip-prinsip dan norma-norma etis tertentu. Sebab itu salah satu ciri kedewasaan ialah dengan konsekuensi dan bertanggung jawab mencapai tujuan yang sudah digariskan sendiri. Dan ini dapat dicapai dengan usaha kerja/karya. Membuat proyek-proyek hidup dan berprestasi, Kedewasaan juga dicirikan dengan secara konsekuen melakukan identifikasi terhadap norma-norma susila yang dipilih sendiri. Dari penjelasan di atas, Adi dan Andi hanya dewasa secara umur saja. Hal ini dikarenakan Adi dan Andi belum memiliki motivasi untuk mau berkembang.



4. Ani



adalah seorang guru yang baru di sebuah SD inklusif. Pada saat ia masuk kelas, Ani meminta Budi untuk membaca sebuah materi yang ada di dalam buku teks. Namun, bacaan yang dilakukan oleh Budi sukar dipahami oleh Ani dan siswa lain. Kemudian Ani bertanya dengan guru-guru lainnya mengenai Budi, ternyata budi merupakan siswa autis. Bagaimana Ani merancang strategi proses pembelajaran di kelas yang terdapat anak autis seperti Budi? Jawab : Guru sebelum pembelajaran menyiapkan RPP materi, dan media apabila diperlukan. Pada saat pembelajaran di kelas,guru mengatue tempat duduk untuk siswa. Siswa yang mengalami kesulitan atau gangguan maka duduk di depan supaya guru lebih mudah dalam menjangkaunya. Metode yang guru gunakan saat pembelajaran seperti ceramah, Tanya jawab, permainan, pemberian tugas dan diskusi. Selain hal tersebut, guru memberikan perhatian yang lebih pada siswa berkebutuhan khusus pada saat pembelajaran.



5. Karakteristik peserta didik berbeda-beda pada setiap jenjang pendidikan terutama pada tingkat SD. Karakteristik yang berbeda ini tentu akan memengaruhi perencanaan pembelajaran. Perencanaan yang baik tentunya berdasarkan karakteristik peserta didiknya. Bagaimana merencanakan pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik pada jenjang SD? Jawab



: Setiap siswa dan kelompok kelas memiliki karakter, ciri khas, dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga perlakuan yang sama terhadap semua siswa dan kelompok kelas justru akan mengakibatkan kurang maksimalnya proses pembelajaran yang kan dilaksanakan. Oleh karena itu salah satu tahap penting dalam prose perencanaan pembelajaran yang penting adalah melakukan analisis karakteristik siswa. Dalam proses pembelajaran guru harus menjadikan karakteristik siswa sebagai salah satu tolok ukur bagi perencanaan dan pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas. Proses belajar mengajar di sekolah dasar memiliki corak yang berbeda dengan proses belajar mengajar di sekolah menengah. Karakteristik yang ada pada siswa itu sesuai dengan tahap-tahap perkembangan siswa. Misalnya, keberhasilan dalam bidang akademik di sekolah dasar menjadi hal utama sebagai salah satu pencapaian keberhasilan seorang siswa. Memahami heterogenitas siswa berarti menerima apa adanya mereka dan merancang pembelajaran sesuai dengan keadaannya. Program pembelajaran di Sekolah Dasar akan berlangsung efektif jika sesuai dengan karakteristik siswa yang belajar.