Model Gerakan Keagamaan Muhammadiyah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Model Gerakan Keagamaan Muhammadiyah Gerakan keagamaan Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan dari pendirinya yakni KH. Ahmad Dahlan sesuai dengan sikap dan pendiriannya, KH. Ahmad Dahlan lebih suka mewujudkan gagasan dan pokok pikirannya melalui tindakan nyata atau gerakan pembicaraan dan tulisan. Pada awal perjalanannya, Muhammadiyah sangat miskin dengan rumusan formal mengenai apa yang menjadi gagasan dan pokok-pokok pikiran yang ingin diperjuangkan dan diwujudkan. Rumuskan formal hanya ditemukan dalam anggaran dasar atau status muhammadiyah. Oleh karenanya, tindakan atau model gerakan keagamaan yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan adalah sebagai berikut. 1.



Kembali kepada al-qur’an dan Sunnah melalui gerakan pemurnian dalam bidang akidah dan ibadah mahdhah. Dalam bidang muamalah duniawi, Muhammadiyah melakukan reinterpretasi akan al-Qur’an dan sunnah untuk menyelaraskan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.



2. Melakukan gerakan dakwah dan tajdid yang bersifat pencerahan. Pencerahan (tanwir) diwujudkan dalam gerakan pembaharuan pemahaman keagamaan, reformasi dengan sistem pendidikan islam. Pengembangan pranata pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat berbasis penolong kesengsaraan umum, memajukan peranan perempuan muslim (Aisyiyah) di ranah publik, pengorganisasian zakat dan haji, merintis taman pustaka dan publikasi, tabligh ( penyampaian ) yang mencerdaskan, dan mengembangkan amaliah islami yang memajukan kehidupan. Di indonesia, Muhammadiyah telah berkiprah untuk pergerakan kebangkitan bangsa, meletakkan fondasi negara yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945, menegakkan Negara Republik Indonesia agar tetap berada dalam koridor konstitusi dan cita-cita kemerdekaan, melakukan kerja-kerja kemasyarakatan dan usaha-usahan modernisasi sosial untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Muhammadiyah menjadi pilar penting kekuatan masyarakat madani ( civil society) dan mempelopori lahir era baru indonesia dengan demokratis, menghargai hak asasi manusia, dan berwawasan kemajemukan. 3. Membentuk dan memberdayakan organisasi otonom muhammadiyah sebagai salah satu aset sumber daya manusia dalam rangka bahu membahu demi tercapainya tujuan muhammadiyah.



4. Mengkaji kembali model dan semangat yang dilakukan oleh generasi awal



muhammadiyah.