Modern Nursing "Florence Nightingale" [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN “Teori Keperawatan Modern Nursing : FLORENCE NIGHTINGALE”



DISUSUN OLEH DINDA YUNISEL (1911311032) FAJAR AUDIO (1911313028) FERAWATI (1911311050) GINA FAYZAH ZEIN (1911311005) NUR AFNI EKA FITRI (1911312059) SILVIA AZNI (1911311026) SUCI FAISAL (1911312041) SUKMA DWI RAHMATULLAH (1911312014)



KELAS : II A



PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS



Kata Pengantar Pertama-tama, penulis ucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kiranya tak akan selesai tanpa bantuan dari beberapa pihak yang terus mendorong penulis untuk menyelesaikannya. Terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Meri Neherta yang senantiasa membimbing penulis di dalam kelas dan penyusunan makalah ini. Tanpa adanya bimbingan dari beliau, penulis kiranya tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini. Tak lupa, penulis juga ucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah berkontribusi dan membantu penyelesaian makalah ini. Berbagai bantuan dari kalian membantu penyelesaian makalah ini. Penyusunan makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Modern Nursing : Florence Nightingale ” memang tidaklah mudah. Sebab,bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan. Besar harapan penulis, di kemudian hari, makalah ini bisa menjadi patokan atau tolak ukur pembuatan makalah selanjutnya. Adapun, penulis juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya ataupun penelitian selanjutnya.



Kelompok 1



DAFTAR ISI



Kata Pengantar.................................................................................................................................... Daftar Isi............................................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1.3 Tujuan................................................................................................................................. BAB II KERANGKA TEORI............................................................................................................. 2.1 Latar Belakang Teori Florence Nightingale.................................................................... 2.2 Sumber Teori untuk Pengembangan Teori..................................................................... 2.3 Konsep Umum dan Definisi............................................................................................... 2.4 Penggunaan Temuan Empiris........................................................................................... 2.5 Paradigma Keperawatan................................................................................................... 2.6 Aplikasi Teori..................................................................................................................... BAB III PENUTUP............................................................................................................................. 3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 3.2 Saran................................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan . Sejak adanya sejarah kehidupan manusia di bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta ini kemudian disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori, sesuai fakta yang di kumpulkan tersebut. Teori – teori tersebut kemudian digunakan untuk memahami gejala – gejala alam dan kemasyarakatan yang lain. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan teknologi umat manusia, teori – teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan sekarang ini. Makalah ini membahas tentang Teori Florence Nigthingale, yang didalamnya berisi tentang isi dari teori Nightingale, pembahasan teori, dan contoh peran perawat berdasarkan teori Nightingale. Apa yang berada dalam makalah ini sangat bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat. Teori Nightingale adalah teori yang mengemukakan tentang lingkungan. Florence



Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori dari Florence nightingale sangatlah bermanfaat bagi para perawat terutama pada saat kita merawat pasien. Mungkin pada saat kita merawat pasien kita melupakan faktor lingkungan di sekitar pasien, padahal lingkungan sangatlah berpengaruh dalam penyembuhan pasien. Pasien sangatlah membutuhkan kenyamanan dan ketenangan pada saat dia di rawat. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan perhatian kita semua. 1.2 Rumusan Masalah 1) Jelaskan latar belakang dari teori florence nightingale? 2) Apasajaka sumber teori dalam teori florence nightingale? 3) Sebutkanlah konsep umum dan definisi dari teori florence nightingale? 1.3 Tujuan 1) Mengetahui latar belakang dari teori florence nightingale? 2) Mengetahui sumber teori dalam teori florence nightingale? 3) Mengetahui konsep umum dan definisi dari teori florence nightingale?



BAB II KERANGKA TEORI



2.1 Latar belakang teori Florence Nightingale Florence Nightingale lahir tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia, dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Florence Nightingale memiliki seorang kakak perempuan bernama Parthenope. Beliau adalah seorang anak bangsawan Inggris yang kaya, beradab dan bercita-cita tinggi yang bernama William Edward Nightingale. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Edward Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Ia belajar bermacam-macam bahasa yaitu bahasa Latin, Yunani, Perancis, dan lain-lain. Ia senang memelihara binatang yang sakit, selain itu ia senang bersama ibunya mengunjungi orang miskin yang sakit serta rajin beribadah.



Pada masa remaja mulai terlihat perilaku Florence dan kakaknya yang kontras. Kakaknya, Parthenope, hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah karena pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence sendiri lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Pada suatu ketika, pada saat Florence berdoa dengan hikmat ia mendengar suara Tuhan bahwa dalam hidupnya menanti sebuah tugas. Pada saat itu Folrence berusia tujuh belas tahun. Akhirnya Pada tanggal 7 Februari 1837 dia menulis di buku hariannya tentang pengalamannya itu dengan judul “Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayaniNya. Tetapi pelayanan apa?” Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita bukan karena status sosial keluarganya yang kaya tetapi merasa bersemangat disaat ia merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar rumah keluarganya serta ia sangat gemar mengunjungi pasien-pasien di berbagai klinik dan rumah sakit. Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florence untuk berkarier sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknya sangat keberatan dengan jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya, meski mendukung kegiatan kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini, juga tidak ingin Florence menjadi perawat. Karena pada masa itu, pekerjaan sebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang hina. Adapun alasannya adalah sebagai berikut: a) Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti ke mana tentara pergi. b) Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang kurang sopan untuk wanita baik-baik, selain itu banyak pasien memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit dengan tidak sopan (tidak senonoh). c) Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasanalasan di atas. d) Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak dibandingkan menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat. Meskipun mengahadapi hambatan dari keluarga dan alasan-alasan Florence tetap memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang perawat. Ketika berumur 20 tahun Florence meminta izin kepada orang tuanya untuk bekerja di rumah sakit dan belajar tentang keperawatan. Akan tetapi orang tuanya tetap tidak mengijinkannya karena keadaan rumah sakit pada saat itu sangaat memprihatinkan. Walaupun mendapat larangan dari kedua orang tuanya semangat Florence untuk menjadi perawat tidak hilang.



Pada suatu hari nenek Florence sakit. Saat itu Florence mendapat kesempatan untuk merawat neneknya sampai pada akhirnya beliau meninggal. Dengan pengalaman merawat neneknya tersebut bertambahlah pengalaman Florence dalam merawat orang sakit. Florence berpendapat bahwa ia perlu menuntut ilmu agar dapat menjalankan pekerjaan perawat dengan baik karena menolong sesama manusia sama halnya dengan mengabdikan diri kepada Tuhan. Florence bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, Dr. Samuel Howe, “Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi seorang perawat?” Dr. Samuel Howe menjawab, “Di Inggris, semua yang tidak biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain.” Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak seperti Catholic Sisters of Charity yang memberikan jalan bagi para wanita untuk mencurahkan hidupnya dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa. Florence sangat tertarik dan bersemangat menanggapi cerita Dr. Howe dan mengatakan bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Pada bulan Juli 1850 saat ia telah berusia 30 tahun, Florence pergi ke Kaiserworth di Jerman. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang. Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalam institusi itu dan menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte, institusi tersebut menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. Di sini florence beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien yang beragama Katolik. Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali bila komite ini merubah peraturan tersebut dan memberinya izin tertulis berbunyi; “rumah sakit akan menerima tidak saja pasien yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari pendetapendeta mereka, termasuk rabi, dan ulama untuk orang Islam” Menanggapi anccaman Florence ini, Komite Rumah Sakit pada akhirnya merubah peraturan tersebut sesuai permintaan Florence.



2.2 Sumber teori untuk Pengembangan teori keperawatan Tahun 1850 ketika usianya genap 39 tahun dengan tegas ia mengatakan bahwa ia segera memasuki lapangan perawatan, dan ia bermaksud mengunjungi pendidikan yang ada di Kaiserwerth. Orang tuanya terpaksa mengijinkanya. Pada mulanya ia bekerja selama dua minggu, sesudahnya ia pergi lagi untuk ikut mempelajari perawatan, pendidikan 4 bulan ini terjadi pada tahun 1851 . Dengan itu maka terkabulah cita-citanya untuk mendapatkan pendidikan cara praktis dalam lapangan perawatan . Ia lulus dari pendidikan ini dengan hasil memuaskan. Tahun 1853 ia mengepalai suatu Institut yang disebut “ Establishment For gentle women during illnes” ia mulai dengan berorganisasi dan perbaikan- perbaikan dari bangunan dan juga perawatan, sehingga Institut ini lama kelamaan menjadi sebuah rumah sakit. Tidak lama sesudah itu, Kings College Hospital meminta agar ia mengepalai perawatan di rumah sakit tersebut. Oleh Florence Nightingale selesai jabatan ini diterima dengan baik. 2.3 Konsep umum dan definisi 1. Teori Umum Florence Nightingale Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan merupakan gambaran jelas dari kondisi yang optimal, guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu indakan. Hal ini berisikan empat gaya adaptif,yaitu a) Gaya Psikologik Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan fungsi endoktrin. b) Gaya Konsep Diri Termasuk didalamnya dua komponen yaitu: fisik diri, yang mengembangkan indera peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, kosistensi diri dan etika moral diri. c) Gaya Aturan Fungsi



Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada performa dalam melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial. d) Gaya Interpenden Mencakup suatu hubungaan dengan orang lain yang bertentang pada performa dalam melakukan sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian. 2. Konsep Model Florence Nightingale Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.



a) Lingkungan fisik (physical environment) Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi. b) Lingkungan psikologi (psychologi environment) Ninghtingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stres fisik dan berpangaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. c) Lingkungan sosial (social environment) Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan keadaaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara menyeluruh. 3. Hubungan Teori Florence Nightingale denga Beberapa Konsep Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan: a) Individu atau manusia Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit. b) Keperawatan Bertujuan membawa atau mengatur individu pada kondisi terbaik agar dapat melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan. c) Sehat atau Sakit Fokus pada perbaikan untuk sehat. d) Masyarakat atau Lingkungan



Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya. 4. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Proses Keperawatan a) Pengkajian atau pengumpulan data Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi lingkungan. b) Analisa data Data dikelompokan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien. c) Masalah Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya. d) Diagnosa keperawatan Bebagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain: 1) Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan 2) Penyesuaian terhadap lingkungan 3) Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan e) Implementasi Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan dan perkembangan individu. f) Evaluasi Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu. 5. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori-Teori Lain. a) Teori adaptasi Adaptasi menunjukan penyusuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya yang berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif. b) Teori kebutuhan Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya. c) Teori stress Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. 2.4 Penggunaan temuan empiris



Nightingale adalah ahli statistika yang tekun. Ia menggunakan informasi yang dikumpulkan untuk membutikan kemajuran konsep sistem perawatan dan pengelolaan rumah sakitnya selama perang Crimea. Laporan data-data dan pengalamannya, yang berjudul “Notes on Matters Affecting the Health, Efficiency, and hospital administration of the british army” , diberikan kepada british royal sanitary Commision , yang telah dikelola untuk merespon tuntutan –tuntutan nightingale atas buruknya kondisi kebersihan .”It showed that for every man killed in battle in the crimea, seven died from disease. Even in peacetime the mortality rate in the barracks was twice that of the general population”.( untuk setiap orang yang terbunuh dalam peperangan di Crime , terdapat tujuh orang meninggal karena penyakit, Bahkan dalam masa damai pun angka kematian di barak-barak militer



besarnya dua kali dibanding warga umumnya). Palmer mengenali kemampuan penelitian Nightingle dalam merekam berkomunikasi , pemberian intruksi penerjemahan (coding), konseptualisasi , penarikan kesimpulan, melakukan analisasi dan sintesis . Nightingale memandang observasi dan praktik sebagai aktivtas yang bersamaan.



2.5 ParadigmaKeperawatan Dalam keperawatan ada empat komponen dari paradigma keperawatan yaitu: 1. Konsep manusia Manusia adalah sebagai sistem terbuka,sistem adaptif,personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.jadi,peran perawat kepada klien adalah untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti,kebutuhan biologi,sosial,psikologi,spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,keterbatasan pengetahuan,kurang kemauan menuju kemandirian pasien.



2. Konsep keperawatan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu,keluarga,masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Dalam asuhan keperawatan,pertama keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap manusia. Kedua,kegiatan keperawatan dilakukan dengan hubungan humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia. Ketiga,keperawatan bersifat universal yang artinya tidak membeda-bedakan. Keempat,keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta kelima,bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerja sama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan. 3. Konsep kesehatan Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan internal dan eksternal untuk mempertahankan keadaan kesehatannya.salah satu ukuran yang dipakai unntuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit adalah skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis,individualis,dan tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan. 4. Konsep lingkungan Lingkungan adalah daerah atau kawasan yang termasuk didalamnya. Dan lingkungan merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia dan mencakup anatar lain lingkungan sosial,status ekonomi dan kesehatan. Fokus lingkungan yaitu lingkungan fisik,psikologi,sosial,budaya dan spiritual. 2.6 Aplikasi Teori Keperawatan. Membuat pasien merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakit merupakan hal yang perlu dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat pasien merasa nyaman, pada saat memberi makanan di rumah sakit misal dengan membersihkan meja tempat tidur dan yakinkan ada tempat untuk semua piring. Makanan harus di hidangkan pada nampan bersih dan harus terlihat menarik. Yakinkan ada alat makan yang digunakan.Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan: 1. Lingkungan fisik, 2. Psikologis, 3. Sosial.



Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klient dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi higene penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku, bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karena itu, perawat perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktek budaya dan agama dapat membedakan praktek higiene. Higiene adalah sangat pribadi dan masing – masing individu mempunyai ide yang berbeda-beda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan pribadinya daripada melakukan standard rutin. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit, tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien, tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin mereka tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin. Contoh Kasus : Banyak kasus orang dipulangkan dari rumah sakit ke rumah ketika mereka masih membutuhkan asuhan keperawatan, sehingga perawat sering memberikan perawatan di rumah yamg hampir sama dengan yang mereka berikan pada pasien di rumah sakit. Berdasarkan teori ada beberapa hal yang pelu di lakukan perawat atau beberapa contoh peran perawat berdasarkan teori : 1. Pada saat memberikan nutrisi kepada pasien yang harus dilakukan perawat adalah : a. Membuat pasien merasa nyaman, b. Menjelaskan pentingnya nutrisi yang baik,



c. Memposisikan pasien untuk makan, d. Membuat lingkungan sekitar nyaman, e. Jika perlu, perawat bisa membantu pasien makan. 2. Hal – hal lain yang perlu dilakukan perawat berdasarkan teori : a. Memberikan kenyamanan dan ketenangan lingkungan kepada pasien, b. Merawat pasien dengan benar, c. Bekerja sama dengan dokter untuk mengobati pasien, d. Melindungi pasien, e. Menjaga lingkungan pasien dalam kondisi hygiene, f. Menjaga pasien dari infeksi, g. Memberikan udara kepada pasien agar pasien dapat bernapas dengan, tenang dan nyaman, h. Memberikan rasa aman kepada pasien, i. Mengetahui dan mengontrol kondisi pasien setiap waktu.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei1820 – meninggal di London, Inggris, 13 Agustus1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa InggrisThe Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit, dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawat tanpa ada pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan,



tetapi



lebih



berorientasi



pada



pemberian



udara,



lampu,



kenyamanan



lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat(Nightingale, 1860; Torres 1986). Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga harus bias membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien sembuh.



Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing) yaitu melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses dan 4 komponen paradigm keperawatan antara lain: manusia, keperawatan, sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.



3.2 Saran Florence Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat



berusaha untuk meringankan



penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.



DAFTAR PUSTAKA



Baly, Monica E. and H. C. G. Matthew, "Nightingale, Florence (1820–1910)"; Oxford Dictionary of National Biography, Oxford University Press (2004); online edn, May 2005 accessed 28 Oct 2006 Fundamental of Nursing, 7th edition Paricia A. Potter, Anne G. Perry Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC. Jakarta Tomey, Ann Marriner., dan Martha Raile Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Work . Ed. Ke-6. USA : Mosby Elsevier. http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/80