Modul 1 KP1-2-3 Praktikum Ipa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU) CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP, GERAK PADA TUMBUHAN, RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP



KOMARIAH NIM 857217425



UPBJJ SERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2022



LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107/MODUL 1 KEGIATAN PRAKTIKUM 1



1. JUDUL PERCOBAAN : CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda , juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya. Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam berkembang biak , menerima dan menerima tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan. A. TUJUAN PERCOBAAN Mengamati ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.



B. LANDASAN TEORI Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang,tumbuh dan berkembang. C. ALAT DAN BAHAN 1) Alat-alat tulis, 2) Tabel pengamatan, 3) Alam sekitar. D. PROSEDUR PERCOBAAN 1) Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan. 2) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal. 3) Menemukan lenih kurang 10 makhluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan) 4) Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan. 5) Mengamati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah di catat dengan cermat. 6) Memberi tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri – ciri yang telah diamati pada tabel. E. HASIL PENGAMATAN Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya, kami menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.



Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup



CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP *) 1 2 3 4 5



NO



NAMA MAKHLUK HIDUP



1.



Pohon Jambu























2.



Pohon Anggur























GAMBAR



3.



Pohon Belimbing wuluh























4.



Pohon Mangga























5.



Pohon Nangka























6.



Kucing























7.



Ayam























8.



Sapi























9.



Kambing























10.



Burung























*) Keterangan: 1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang; 2. Bernafas; 3. Perlu makan; 4. tumbuh; 5. berkembang.



F. PEMBAHASAN 1. Bergerak dan breaksi terhadap rangsang Semua makhluk hidup perlu melakukan aktivitas untuk bertahan hidup. Aktivitas itu dilakukan tentunya dengan bergerak. Makhluk hidup memiliki kempuan untuk menanggapi rangsangan yang diterima. 2. Bernafas Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil oksigen (zat asam) dan mengeluarkan zat asam arang (karbon dioksida) serta uap air. 3.



Perlu makan dan air Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup mempunyaicara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk hidup lainnya.



4. Tumbuh Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan bisa dilihat dari bertambahnya ukuran tinggi dan berat. 5. Berkembang biak Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. G. PERTANYAAN 1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang? Jelaskan! 2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan! JAWABAN PERTANYAAN 1) Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan, daunnya akan menutup. 2) Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan



No. 1



2



3



4



5



Perbedaan Hewan Tumbuhan Sama sama melakukan -Umumnya -Tidak memiliki alat pernapasan memiliki alat pernapasan khusus pernafasan khusus -Mengambil dan -Mengambil dan mengeluarkan gas secara mengeluarkan gas pasif aktif Sama-sama -Dapat Menyusun -Makan makhluk memerlukan makanan makanan sendiri dari zathidup lain dan air zat sederhana yang ada -Makanan diambil -Makanan diambil dalam dalam bentuk bentuk gas dan cair padat dan cair Sama-sama dapat -Tumbuh kembang -Masa tertentu tumbuh dan berlangsung selama serempak pada berkembang hidupnya, ada di daerah seluruh bagian tumbuh tertentu tubuh -Bentuk tubuh menyebar -Bentuk tubuh dan bercabang, jumlah tertentu, jumlah bagian tubuh tak tentu bagian tubuh tertentu. Sama-sama dapat -Pembuahan terjadi di -Pembuahan dapat melakukan dalam alat terjadi di dalam perkembangbiakan perkembangbiakan betina tubuh maupun luar secara kawin atau tak -Umumnya jumlah anak tubuh kawin banyak, tidak diperlihara -Umumnya jumlah induk dan dilindungi induk anak terbatas dipelihara dan dilindungi Sama-sama menerima -Reaksi lambat, terbatas, -Reaksi terhadap dan memberikan dan lebih pasif rangsang cepat, tanggapan terhadap -Umumnya menetap atau simultan dan aktif rangsang bergerak Sebagian tubuh -Dapat berpindah tempat Persamaan



H. KESIMPULAN Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.



I. KESULITAN YANG DIALAMI Untuk ciri-ciri makhluk hidup tidak ada kesulitan



J. DAFTAR PUSTAKA Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD . Tangerang Selatan: Universitas Terbuka teti wardani: Modul 1 Praktikum IPA



2. JUDUL PERCOBAAN : GERAK PADA TUMBUHAN A. TUJUAN PERCOBAAN 1) Mengamati gerak seismonasti 2) Mengamati gerak niktinasi. 3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan. B. LANDASAN TEORI Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif. Macam-macam gerak nasti: a) Niktinasi Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari. b) Seismonasti Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbedabeda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.



C. ALAT DAN BAHAN 1) Seismonasti dan Niktinasi a) Tamanan putri malu b) Kardus 1 buah c) Jam tangan 1 buah d) Alat-alat tulis dan penggaris 2) Geotropisme a) Gelas aqua 2 buah b) Tanah yang subur secukupnya c) Biji kacang hijau secukupnya d) Air secukupnya D. PROSEDUR PERCOBAAN 1) Seismonasti dan Nikinasti a) Seismonasti 1) Menyediakan alat dan bahan 2) Melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun – daun putri malu tersebut 3) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan b) Nikinasti 1) Menyediakan 2 tanaman putri malu 2) Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada putri malu kedua 3) Letakkan tanaman putri malu A di tempat terang dan terbuka 4) Sedangkan tanaman putrimalu B ditutup dengan menggunakan kardus yang kedap cahaya dengan hati – hati agar tidak menyentuhnya .Biarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. 5) Setelah setengah jam dibuka dengan hati-hati agar tidak tersentuh 6) Mengamati yang terjadi pada putri malu B dan membandingkan dengan putri malu A 7) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan 2) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif) a) Membuat dua buah pot kacang hijau dengan menanam kacang hijau dalam setiap pot yang telah diberi lubang pada alasnya b) Memberi label A untuk pot pertama dan B untuk pot kedua c) Meletakkan pot B secara horizontal, sedangkan pot A dibiarkan berdiri dan menyimpan keduanya di tempat terbuka d) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu e) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja



E. HASIL PENGAMATAN 1. Seismonasti



Sentuhan halus



Sentuhan sedang



Sentuhan kasar Gambar 1.1 Jenis sentuhan pada putri malu



Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Seismonasti Jenis sentuhan No. pada daun putri Reaksi daun putri malu malu 1. Halus Daun menutup sedikit 2. Sedang Seluruh daun Sebagian 3. Kasar Seluruh daun dan tangkai menutup



Keterangan Waktu cukup lama Waktu agak cepat Waktunya cepat



2. Niktinasti Mula -Mula



A B Setelah 30 menit



Gambar 1.2 Niktinasi pada tanaman putri malu Tabel 1.3 Hasil pengamatan Niktinasti Reaksi daun putri malu No. Pot putri malu Mula-mula ½ jam kemudian 1. Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka



2.



Ditutup dengan penutup yang kedap cahaya



Membuka



Menutup



3. Geotropisme negatif



Hari ke 1



Hari ke 3



Hari ke 2



Hari ke 4



Gambar 1.3. Geotropisme negatif pada tanaman



Jenis pot A



1 0,5 0,5



B



Tabel 1.4 Hasil pengamatan geotropism negatif Pengamatan hari ke Keterangan 2 3 4 5 6 7 1 2 3,5 Batang tumbuh tegak 1,5



2,5



4,5



Batang tumbuh membelok mengikuti cahaya matahari



F. PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak geotropisme negatif pada tumbuhan. 1. Seismonasti Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup. 2. Niktinasti Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu. 3. Geotropisme Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 4 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah. G. PERTANYAAN 1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alas an anda memilihnya!



2) Apa perbedaan anatara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda lakukan? Jelaskan! 3) Pada percobaan geotropism yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme mengapa? Jenis fotoropisme apakah yang terjadi? Jelaskan! JAWABAN DARI PERTANYAAN 1) Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu adalah tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena pengaruh perubahan suhu. 2) Pada percobaan di atas, diketahui bahwa, Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya. Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan. 3) Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya. H. KESIMPULAN Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).



I. KESULITAN YANG DIALAMI Mencari tanaman putri malu karena sudah mulai langka dan susah di cari



J. DAFTAR PUSTAKA Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD . Tangerang Selatan: Universitas Terbuka teti wardani: Modul 1 Praktikum IPA Laporan Praktikum Gerak pada Tumbuhan - MEDIA ILMU (ilmiahku.com)



3. JUDUL PERCOBAAN : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP A. TUJUAN PERCOBAAN 1) Membuktikan bahwa respirsu memerlukan udara (oksigen). 2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida. B. LANDASAN TEORI Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup. C. ALAT DAN BAHAN 1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen). a) Botol ukuran kecil 3 buah. b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah. c) Plastisin secukupnya. d) Kapur sirih secukupnya e) Kapas secukupnya. f) Jangkrik 1 ekor. g) Kecambah secukupnya h) Perwarna merah 2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida a) Kapur sirih secukupnya b) Air secukupnya c) Botol berukuran kecil 3 buah d) Plastisin secukupnya e) Sedotan limun 6 buah f) Spidol 1 D. PROSEDUR PERCOBAAN 1) Respirasi memerlukan udara (oksigen) a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. b) Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas secukupnya. c) Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (b). Kemudian berilah label A pada botol tersebut. d) Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (b).Kemudian berilah label B pada botol tersebut. e) Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut



hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol. f) Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi. g) Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai kontrol). h) Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi pewarna merah. i) Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan. j) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 1.5) 2) Respirasi menghasilkan karbondioksida a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. b) Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh. c) Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih d) Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil e) Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama. f) Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar. g) Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun. h) Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh. i) Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer. j) Tuangkan hasil pengamatan pada tabel pengamatan.



E. HASIL PENGAMATAN 1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)



Mula – mula



Setelah 5 menit



Gambar 1.4 Respirasi memerlukan udara (oksigen)



Tabel 1.5 Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen) Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit: Respirometer Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima A 0,1 0,2 0,3 0,5 0,5 B 0,4 0,7 0,9 1 1,05 C Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap



2) Respirasi menghasilkan karbondioksida



BEFORE



AFTER



1) Gambar 1.4 Respirasi memerlukan karbondioksida Tabel 1.6 Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida Kondisi akhir Botol percobaan Kondisi mula-mula percobaan A Jernih Jernih B Jernih Keruh C Jernih Jernih



F. PEMBAHASAN 1) Respirasi memerlukan oksigen a) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5cm. b) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05cm. c) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima. d) Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1.5 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer. 2)



Respirasi mengeluarkan Karbondioksida Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energy dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas



antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen79,01 %, oksigen 20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.



G. PERTANYAAN 1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan repirasi memerlukan oksigen? 2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A), (B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan! 3) Pada akhir percobaan repirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian? JAWABAN PERTANYAAN 1) Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih. 2) Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut bergerak. 3) Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.



H. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida. I.



KESULITAN YANG DIALAMI Kesulitan bagian respirasi memerlukan udara (oksigen) karena salah memasukan kapur sirih seharusnya kapur sirih basah tidak perlu dicampur dengan air dan salah memposisikan botol seharusnya posisi miring bukan tegak.



J. DAFTAR PUSTAKA Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD . Tangerang Selatan: Universitas Terbuka teti wardani: Modul 1 Praktikum IPA Laporan Percobaan Respirasi Pada Makhluk Hidup - MEDIA ILMU (ilmiahku.com)



LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA) SIMBIOSIS



KOMARIAH NIM 857217425



UPBJJ SERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2022



LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107/MODUL 1



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS PARASITISME 1. Tujuan Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar. 2. Alat dan Bahan a. Alat tulis b. Lembar pengamatan c. Lingkungan sekitar 3. Cara Kerja 1) menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan. 2) menuju lingkungan sekitar tempat tinggal. 3) Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme ya ng terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan 4) Menemukan setidaknya 3 -5 hubungan yang terjadi! 5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja 6) Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana ya ng diuntungkan. 7) Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel. 4. Tempat dan Tanggal Pengamatan a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah b. Tanggal : 11 April 2022 5. Dasar Teori Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya dirugikan.



6. Hasil Pengamatan



No. 1.



2.



3.



4.



Tabel 1.7 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme Pihak yang dirugikan Pihak yang Jenis Jenis Jenis Hubungan Jenis Makhluk Makhluk Parasi-tisme Kerugian Hidup Hidup Kucing Kucing Merasa Kutu dengan gatal Kutu Pohon Pohon Kehilangan Benalu mangga Mangga sari dengan makanan benalu Tali putri Tanaman Kehilangan Tali putri dan Pagar sari tanaman makanan pagar Sapi dengan Sapi Merasa Nyamuk nyamuk gatal



diuntungkan Jenis Keuntungan Menghisap darah kucing Tumbuh subur



Tumbuh lebat



Menghisap darah



7. Pembahasan Simbiosis parasitisme adalah hubungan 2 makhluk hidup yang mana hanya menguntungkan sepihak saja. Apabila tumbuhan maupun hewan terkena parasit (benalu) maka nutrisi dalam tubuhnya menjadi berkurang karena diserap/dihisap oleh parasit yang menghinggapinya. Seperti benalu yang menghisap nutrisi makanan pada pohon mangga, atau kutu yang menghisap nutrisi dari darah kucing yang dihinggapinya. 8. Kesimpulan Pada hubungan parasitisme, antara dua makhlluk hidup yang berhubungan, salah satunya mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain mengalami kerugian. 9. Jawaban pertanyaan 1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme? Jawab : Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang berasal dari darah anjing, sedangkan anjing memperoleh kerugian karena kehilangan nutrisi dalam darah yang dihisap kut u, selain



itu juga menyebabkan tubuh anjing menjadi gatal, sehingga menganggu.



2)



Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan Jawab : Pada hubungan parasitisme, parasit tidak akan membunuh tumbuhan / hewan inangnya, mereka hanya mengganggu, karena jika inangnya mati, maka parasit tersebut akan mati, sebab kehilangan sumber makanannya.



Lampiran



Kucing dan kutu



Pohon manga dan benalu



Tali putri dan tanaman pagar



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS KOMENSALISME 1. Tujuan Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar. 2. Alat dan Bahan a. Alat tulis b. Lembar pengamatan c. Lingkungan sekitar 3. Cara Kerja 1) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan. 2) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal. 3) Mengidentifikasi simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan 4) Menemukan setidaknya 3 -5 hubungan yang terjadi! 5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja 6) Menganalisis makhluk hidup mana y ang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan ataupun dirugikan. 7) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel. 4. Tempat dan Tanggal Pengamatan a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah b. Tanggal : 12 April 2022 5. Dasar Teori Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan



6. Hasil Pengamatan Tabel 1.8 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk hidup yang tidak Jenis Hubungan Jenis No. Jenis untung dan tidak simbiosis Makhluk Keuntungan rugi Hidup 1. Tumbuhan paku Tumbuhan Dapat Pohon jati dan pohon jati Paku menumpang pada pohon jati 2. Angrek dan Angrek Dapat Pohon mangga pohon mangga menumpang pada pohon mangga 3. Tumbuhan sirih Tumbuhan Dapat Pohon kelor dengan pohon Sirih menumpang kelor pada pohon kelor 7. Pembahasan Dari tabel pengamatan dapat dilihat ada 3 hubungan simbiosis dimana ketiga hubungan tersebut intinya sama yaitu salah satu makhluk hidup (tumbuhan paku, angrek, tumbuhan sirih) mendapatkan keuntungan dengan menempel atau menumpang pada tumbuhan/pohon yang menjadi inangnya, namun mereka tidak menyerap nutri si pohon inangnya. Sehingga pohon inang (Pohon jati, pohon mangga, pohon kelor) yang mereka tumpangi tidak mengalami kerugian maupun tidak mendapat keuntungan. 8. Kesimpulan Dari pembahasan ketiga hubungan tersebut kesimpulannya sama yaitu salah satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain tidak mendapat keuntungan maupun tidak mengalami kerugian. 9. Jawaban pertanyaan Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya! Jawab : Apabila terjadi hubungan simbiosis komesalisme dan makhluk hidup yang satu pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat dan/atau pada akhirnya merugikan pertumbuhan makhluk hidup yang lainnya. Contohnya apabila tanaman sirih terlalu berlebihan/rimbun hidup pada



pohon kelor, maka akan menghambat pertumbuhan kelor seperti pada kelebatan daunnya. Lampiran



Tanaman paku dan pohon jati



Anggrek dan pohon mangga



Sirih dan kelor



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS MUTUALISME 1. Tujuan Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar. 2. Alat dan Bahan a. Alat tulis b. Lembar pengamatan c. Lingkungan sekitar 3. Cara Kerja 1) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan. 2) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal. 3) Mengidentifikasi simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan 4) Menemukan setidaknya 3 -5 hubungan yang terjadi! 5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja 6) Menganalisis kngan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis tersebut? Jelaskan! 7) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel. 4. Tempat dan Tanggal Pengamatan a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah b. Tanggal : 12 April 2022 5. Dasar Teori Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies keduanya saling mendapatkan keuntungan satu sama lain.



6. Hasil Pengamatan Tabel 1.9 Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme Pihak I yang Pihak II yang diuntungkan Jenis diuntungkan Hubungan No. Jenis Jenis Jenis simbiosis Jenis Keun Makhluk KeunMakhluk mutualisme tungan Hidup tungan Hidup 1. Kupu-kupu Kupu-kupu MengBunga Membantu dengan hisap proses bunga nektar penyer-bukan bunga 2. Manusia Manusia MengTumbuhan Mengikat hirup dengan karbooksigen tumbuhan dioksida 3. Bunga di Bunga MemLebah Menghisap pohon pada pohon bantu nektar bunga mangga mangga penyerdengan lebah bukan 4. Manusia Manusia MemBakteri Mempe-roleh dengan bantu usus halus makanan bakteri usus proses halus pencernaan 7. Pembahasan Dari tabel pengamatan dapat dilihat dalam hubungan kupu -kupu dengan bunga serta lebah dan bunga pada pohon mangga memiliki keterkaitan yang sama. Dimana kupu -kupu dan lebah mendapatkan keuntungan dengan menghisap nektar bunga, sedangkan bunga mendaopat keuntungan untuk melakukan penyerbukan. Untuk hubungan manusia dengan tumbuhan juga merupakan hubungan yang saling menguntungkan karena tumbuhan dapat melakukan proses fotosistesis dengan mengikat ka rbodioksida hasil dari proses bernafas pada manusia. Dari fotosintesis pada tumbuhan tersebut maka menghasilkan oksigen yang diperlukan manusia untuk bernafas. Demikian pula pada hubungan manusia dengan bakteri usus halus. Dalam proses pencernaan manusia, bakteri ini berfungsi untuk mencerna makanan dan menguraikan vitamin menjadi B12 yang dibutuhkan manusia, sedangkan bakteri tersebut mendapatkan tempat hidup dan makanan secara terus menerus.



8. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dala m simbiosis mutualisme, hubungan antara kedua makhluk hidup tersebut mengalami keuntungan satu sama lain. 9. Jawaban pertanyaan Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba sebutkan beberapa contohsimbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita. Jawab : Simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu: - Bakteri eschericia coli yang hidup diusus besar manusia berfungsi membantu pembusukan siswa pencernaan dan mengu raikan vitamin menjadi B12 dan vitamin K yang penting dalam pembekuan darah. - Bakteri bacillus brevis bacillus subtilis dan bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotik.



DAFTAR PUSTAKA Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9, Universitas Terbuka.



LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 3 (TIGA) PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP



KOMARIAH NIM 857217425



UPBJJ SERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 202



LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107/MODUL 1



LEMBAR KERJA MAHASISWA Judul Percobaan : Perkembangbiakan Tumbuhan



A. Tujuan Mengamati struktur bunga



B. Alat dan Bahan 1. Loup (kaca pembesar) 1 buah. 2. Pinset 1 buah. 3. Pisau/silet 1 buah. 4. Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah anda). C. Prosedur Percobaan 1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.



2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar. 3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati. 4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya. 5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari? 6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya. 7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik. D. Hasil Pengamatan



E. Pembahasan 1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip. 2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar,



berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap madu dna membantu proses penyerbukan. 3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari. 4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina. 5. Bunga disayat secara vertikal 6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai. F. Kesimpulan Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.



G. Jawaban Pertanyaan 1. Ada 5 buah benang sari. 2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik sebagai alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik, tidak akan terjadi proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana menempel dna jatuhnya benang sari ke kepala putik.



PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP



1.



A.



Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan



Tujuan Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.



B.



Dasar Teori Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung. C.



D. 1.



Alat dan Bahan



1.



Biji Kacang merah 6 buah



2.



Botol selai 2 buah



3.



Kertas saring secukupnya



4.



Kertas label secukupnya



5.



Gunting 1 buah



Cara Kerja Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.



2.



Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.



3.



Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.



4.



Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).



5.



Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.



6.



Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.



E.



Data Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah Hari Pertumbuhan Kecambah Ke



Kacang Merah



Panjang Keterangan Akar



Batang



1



Kondisi awal



1 mm



2-3mm



Bakal akar terlihat



2



Tumbuh akar



1-1,5 mm



8-10 mm



3



Terlihat batang



2-3 mm



20 mm



Biji kacang terangkat



4



Terlihat batang



5-10 mm



40 mm



Terangkat ke atas



Jelas terlihat



F. Pembahasan Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.



G. Kesimpulan



Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.



3.2 Pengembangan Aseksual vegetatif alami A. Tujuan Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami. B.Dasar Teori Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif. C. Alat dan Bahan 1.



Alat-alat tulis dan lembar pengamatan



2.



Tumbuhan yang ada disekitar



3.



Cangkul kecil atau sekop



D. Cara Kerja 1.



Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.



2.



Pergi ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal.



3.



Mencari jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami



4.



Menggali tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.



5. Menggambar morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami pada lembar kerja.



E.



Data Hasil Pengamatan



Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan Nama Tumbuhan Dan Jenis Perkembangbiakan Aseksual



Paku (spora)



Bambu (tunas)



Cocor bebek (tunas daun/ tunas adventif)



Bawang merah (umbi lapis)



Gambar Tumbuhan Dengan Perkembangbiakan Aseksual



Tebu (umbi batang)



Wortel (umbi akar)



Jahe (akar tinggal/ rhizoma)



geragih/ stolon



F. 1.



Pembahasan Spora



Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan 2.



Umbi batang



Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas. 3.



Umbi lapis



Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis. 4.



Umbi akar



Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya. 5.



Akar tinggal



Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur. 6.



Geragih



Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi. 7. Tunas Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada



induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu. 8.



Tunas adventif



Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok. G.



Kesimpulan



Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.



3.3 PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN A.



Tujuan



Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung, okulasi dan cangkok. B.



Dasar Teori



Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur tangan manusia. 1.



Metode Mencangkok / Cangkok



Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. 2.



Merunduk / Menunduk



Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain. 3.



Menyetek / Nyetek



Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong. 4.



Menyambung / Mengenten



Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik. C.



Alat dan Bahan



1.



Gunting stek



2.



Pisau tajam



3.



Tanah gembur dan humus



4.



Plastik/sabut kelapa



5.



Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok



6.



Vaselin



D.



Cara Kerja



Okulasi (menempel) 1.



Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel



2. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah



3.



Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah



4. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah 5. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin 6. Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari tanaman bawah Menyambung 1.



Carilah tanaman bawah (rootstock) kira-kira sebesar jari kelingking



2. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut 3. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut 4. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan sloptip transparan atau tali rapia 5. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak Menyangkok 1. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai 2.



Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit



3. Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal cabang 4.



Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih



5.



Biarkan mongering selama 6-2 jam



6. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos secukupnya 7.



Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya



E. Tabel Hasil Pengamatan Menempel (Okulasi) NO



KONDISI TEMPELAN HARI KE-



1



Belum ada perkembangan



2



Belum ada perkembangan



3



Belum ada perkembangan



4



Belum ada perkembangan



Menyambung NO



KONDISI TEMPELAN HARI KE-



1



Belum ada perkembangan



2



Belum ada perkembangan



3



Belum ada perkembangan



4



Belum ada perkembangan



Menyangkok



F.



NO



KONDISI TEMPELAN HARI KE-



1



Belum ada perkembangan



2



Belum ada perkembangan



3



Belum ada perkembangan



4



Belum ada perkembangan



Pembahasan



Mencangkok Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu



karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar. Menyambung Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut: a. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengahtengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung. b. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupirlabih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkanentres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm. c. Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali rafia. d. Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik. e. Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan penyiraman. f. Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka. Okulasi (menempel) Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu : -



Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.



-



Pertumbuhan tanaman yang seragam.



-



Penyiapan benih relatif singkat.



Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidiumhevea bila terjadi. Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu : suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres) -



perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.



Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar. Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu : -



Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)



-



Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.



-



Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.



-



Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.



Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikanbatang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit. Teknik Mengokulasi : -



Membuat Jendela Okulasi



Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 – 4) cm. Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya. Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka. -



Mengambil Mata Okulasi



Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas. Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.



Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi. -



Menempel Mata Okulasi Dan Membalut



Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi. Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi. Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai bergeser. Pemeriksaan Hasil Okulasi Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan ke dua dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama. G. Kesimpulan Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiakdiantaranya mencangkok, menempel dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan saja. H. Pertanyaan 1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan vaselin? Jelaskan! Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran 2.



Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?



Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. 3. Pada hari keberapa tunas-tunas menyambung mengalami pertumbuhan?



batang



yang



disambung



Jawab: 2-3 minggu 4.



Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?



pada



percobaan



Jawab: 30 – 35 hari 5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut? Jawab: Agar cambium tetap kering 6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan? Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah siap disemaikan



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP



A. Judul Percobaan: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN LALAT BUAH B. Tujuan Percobaan 1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah ( Drosophila sp) dari telur sampai imago ( dewasa) 2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah C. Alat dan Bahan 1. Plastik transparan secukupnya 2. Gelas plastik 3 buah 3. Pisang ambon ranum 3 buah 4. Tape I buah 5. Sendok makan 1 buah 6. Kertas saring 7. Lalat buah D. Landasan Teori Lalat buah merupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Pilihan ini tepat sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek (Kimball, 2001). Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosissempurna dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –larva –pupa – imago. Telurtelur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan buah (Kartasaputra,1987). Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi basi dan tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Ciri-ciri umum lalat buah (Drosophila Sp) 1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. 2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian dekat dengan tubuhnya. 3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.



4. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. 5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam 6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. 7. siklus hidup lalat buah



Siklus hidup lalat buah yaitu pada telur lalat buah yang dewasa akan bertelur pada hari kedua dari pupa dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. pada larva, Larva berwarna putih keruh atau putih kekuning kuningan, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas). Ketika pupa bagian kepala terbentuk, pupa seperti ini biasanya disebut dengan instar keempat. Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan bagian kepala, susunan kepala dan kaki kakinya. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 mm x 0,3 mm terdiri atas kepala, toraks dada dan abdomen. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophilamelanogaste diantaranya sebagai (Bohari, 2011) a. Suhu Lingkungan Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal.Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akanmengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar18 C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama danlambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril. b. b. Ketersediaan Media MakananJumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabilakekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkanlarva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kaligagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa



dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina. c. Tingkat Kepadatan Botol PemeliharaanBotol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi idealdimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kuranglebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkanmenurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.d. d. Intensitas Cahaya Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akanmengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.



E. Prosedur Percobaan Membuat medium 1. Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih 2. Haluskan pisang ambon dan tape singkong. 3. Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan 4. Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap wadah yang telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya. Menangkap lalat buah 1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan yang telah diwadahi. 2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan. Kemudian ketika tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan cepat 3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong . 4. Setelah itu ikat dengan rapat



Mengkultur lalat buah 5. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor lalat 6. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang 7. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik 8. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman 9. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa Tabel Hasil Pengamatan



Waktu pengamatan Hari ke-1



Hari ke-2



Kejadian/perubahan



Keterangan



Pukul 08.00



Belum ada tanda-tanda



-



Pukul 18.00



Perkawinan berlangsung selama 3-5 menit



Pukul 18.00



Terjadi perkawinan antara lalat buah betina dan jantan Terdapat beberapa lalat buah betina yang hamil Belum ada tanda-tanda bertelur Ada satu lalat buah betina yang bertelur dan sudah menetas menjadi larva Larva berubah



Pukul 08.00



/mengalami perubahan fase Larvake-2 berubah



Pukul 08.00 Pukul 18.00



Hari ke-3 dan 4



Hari ke-5



Pukul 08.00



Hari ke-6



Pukul 08.00



Hari ke-8



Pukul 08.00



/mengalami perubahan fase Larvake-3 berubah menjadi pupa Pupa berubah menjadi imago



Sekitar 2 ekor lalat buah yang hamil Terdapat 10 larva pada media 2 Warna larva berubah menjadi kuning kecoklatan Larva bergerak lamban



semakin



F. Pertanyaan 1. Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya? Pada hari ke-3 2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi? Hari ke-6 menjadi pupa dan hari ke-8 menjadi lalat dewasa



G. Pembahasan Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamorfosis sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imogo. Lalat mengalami pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan waktu selama 8 hari. Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari periode ke periode tidak sama Antara telur menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tidak semua lalat buah mengalami perkembangan secara sempurna dengan waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai dari fase telur sampai dewasa.



H. Kesimpulan Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan media makanannya. Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol cukup beberapa pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila sp untuk hidup. Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya. Pada pengamatan, praktikan perlu mengetahui dan mempelajari siklus hidup Drosophila sp sebelumnya. Dengan mempelajari siklus hidupnya, akan lebih mudah untuk diamati fase-fase pergiliran keturunannya dan mudah diamati proses penurunan sifatnya.



I. DAFTAR PUSTAKA Ashburner,



Michael.



2002.



Drosophila



Genomics



and



Speciation. http://www.gen.cam.ac.uk/Research/ashburner. diakses tanggal 22 April 2014 Chairunnissa, (Online).



Mutiara.



2012.



Pengamatan



Drosophila



melanogaster.



http://katahatimutiara. wordpress. com /2012/09 /25/ pengamatandrosophila- melanogaster/ diakses tanggal 22 April 2014. Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga. J. KESULITAN YANG DIALAMI Kesulitan yang dialami dapal penelitian kali ini adalah saat penangkapan lalat buah, perlu kesabaran dan kehati-hatian. Saran untuk praktikum ini lebih dipersiapkan waktu cukup banyak agar dapat lebih optimal.



K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM



FOTO/VIDE O PRAKTIKUM (Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3) 1. Menyiapkan bahan-bahan 2. Menyiapkan tape untuk menangkap lalat 3. Menyiapkan medium untuk lalat berkembangbiak



Medium disimpan beberapa hari dan kemdian muncul telur yang akan berubah menjadi larva.



Setelah jadi larva bergerak semakin lamban dan sehari kemudian pupa mulaiberubah menjadi imago atau lalat buah