Modul 1 Tutorial 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TERMINOLOGI 1.FOME(family oriented medical education) : merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendidik mahasiswa yang yang telah melaksanakan blok 1.1-1,6 dengan prinsip” dasar pelayanan dengan pendekatan keluarga yaitu: holistic,komprehensif,continue koordinatif,kolaboratif dan family centered 2.family assessment tools :



3.genogram : Genogram adalah peta atau riwayat keluarga yang menggunakan simbol-simbol khusus untuk menjelaskan hubungan, peristiwa penting, dan dinamika keluarga dalam beberapa generasi.



genogram adalah peta atau riwayat keluarga yang menggunakan simbol-simbol khusus untuk menjelaskan hubungan, peristiwa penting, dan dinamika keluarga dalam beberapa generasi. Bayangkan genogram sebagai "pohon keluarga" yang sangat terperinci. Petugas medis dan kesehatan mental sering menggunakan genogram untuk mengidentifikasi pola gangguan mental dan fisik seperti depresi, gangguan bipolar, kanker, dan penyakit genetik lainnya. Untuk mulai membuat genogram, Anda perlu mewawancarai anggota keluarga Anda dahulu. Setelah itu, Anda dapat menggunakan simbol-simbol genogram standar untuk membuat bagan berisi dokumentasi riwayat khusus keluarga Anda.



Genogram atau Potret keluarga merupakan gambaran menyeluruh dari keluarga asal dan keluarga sekarang (bagi yang sudah menikah), baik dari pihak ibu dan ayah atau dari pihak suami maupun istri. Genogram berfungsi untuk menyatakan karakter dari pribadi-pribadi yang terkait atau berarti bagi diri kita sendiri. Ingat bahwa diri kita dibentuk dalam lingkungan sosial primer yakni keluarga. Ayah dan ibu kita berpengaruh atas pribadi kita; begitu pula masing-masing orangtua telah dipengaruhi oleh ayah dan ibu mereka, begitu seterusnya.



Cara kerja pembuatan genogram antara lain sbb: (a) mulai dengan genogram keluarga sendiri; (b) bentuk genogram keluarga istri dan/atau suami serta; (c) lanjutkan dengan genogram pihak ayah dan ibu serta keluarga pihak mertua. Ungkapkan informasi tentang orang-orang tertntu di dalamnya — wataknya, sifat atau kebiasaan, kebaikan dan keburukan bahkan kondisi kesehatannya atau usia kematiannya. Lihat contoh. Begitu kuatnya pengaruh keluarga terhadap pembentukan karakter seseorang. Bila karakter yang terbentuk itu positif maka hal demikian amat baik. Akan tetapi yang sering terjadi adalah terbentuknya pengaruh negatif pada diri kita, karena mengalami salah didik (salah asuh) dan perlakukan tidak menyenangkan lainnya di masa lalu. Masa lalu memang telah selesai. Namun dampak negatif masa itu harus diatasi, dipandang secara positif agar kepribadian kita bisa bertumbuh dalam masa sekarang dan di masa yang akan datang. David Fileds mengusulkan pentingnya kita mengetahui/mengevaluasi kehidupan masa lalu dengan mengerti tiga hal penting:



(a) Bagaimana proses traingulasi terjadi dalam keluarga; mencari dimana komunikasi mengalami masalah. (b) Memahami label/julukan apa saja yang pernah diungkapkan orangtua dan cukup “membentuk” karakter diri kita sendiri. (c) Memahami ikatan ganda yang pernah dilakukan orangtua yang mungkin membuat diri sendiri tidak bisa mandiri melainkan takut berdiri sendiri tanpa bantaun (dukungan) orangtua. David Fields juga mengusulkan agar kita mendaftarkan seditkinya sepuluh karakter ayah atau ibu yang amat mencolok dalam kehidupan kita, baik positif maupun negatif (h. 145-146). Kita berdialog dengan karakter diri kita sendiri, melihat diri kita dalam terang pengaruh kepribadian orangtua. Sebagai pribadi yang telah dewasa kita tidak patut lagi hidup dalam penyesalan apalagi dendam. Kita mesti mengampuni orangtua dengan perbuatan mereka yang kurang menyenangkan. Mengampuni tidak berarti melupakan saja atau menyangkali realitas masa lalu. Kita sebaiknya menjelaskan bagaimana dan mengapa itu semua terjadi. Sebagai orang dewasa kita harus menjadi sahabat bagi orangtua dan mengembangkan sikap hormat terhadap mereka (Ef 6:1-3). Bukan taat, tetapi hormat. Dalam relasi hormat, anak dan orangtua berdiri sejajar sebagai pribadi dewasa. Sikap hormat terhadap orangtua diungkapkan dengan kesediaan mendengar, bahkan bertanya mengenai masa lalu mereka tanpa mengajukan penghakiman. Belajar dari contoh-contoh Alkitab bagaimana mereka dibentuk dalam keluarganya dan bagaimana kemudian mereka menjalani pembentukan serta pimpinan Tuhan amat perlu. Kita harus berupaya memperbaiki kepribadian kita dengan jalan mengembangkan hal-hal positif pada diri sendiri dan belajar dari orang lain (Amsal 27:17). Bagi yang sudah berkeluarga, mereka harus mengutamakan tamakan keluarga mereka sekarang (family of procreation).



4.family map : Family Mapping membantu memetakan hubungan dalam keluarga,



memperkirakan potensi konflik dan cara mengatasinya. 5.family life cyrcle : Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.



RUMUSAN MASALAH 1. bagaimana ruang lingkup ilmu fome dan dokter keluarga 2. bagaimana perkembangan sejarah ilmu fome dan dokter keluarga 3. bagaimana undang undang dan peraturan dan dokter keluarga yg berlaku di Indonesia 4. bagaimana area kompetensi dokter keluarga ,cara mengisi status bentuk dan jenis keluarga



1. bagaimana ruang lingkup ilmu fome dan dokter keluarga



Fome memiliki tujuan yang sangat penting baik bagi mahasiswa. Karena kegiatan ini dapat melatih diri dan mengenali masyarakat. Diharapkan mereka bisa menjadi dokter keluarga yang dapat berkomunikasi, berbaur, dan dapat mengedukasi masyarakat dari berbagai macam latar belakang masyarakat yang ada di sekitarnya,”



3. bagaimana undang undang dan peraturan dan dokter keluarga yg berlaku di Indonesia Pelayanan dokter keluarga merupakan upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat primer untuk memenuhi ketersediaan, ketercapaian, keterjangkauan dan kesinambungan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat sampai paripurna. Dokter keluarga adalah dokter umum yang dalam prakteknya menggunakan pendekatan kedokteran keluarga atau dokter penyelenggara primer yang berprofesi sebagai dokter praktek umum. Di Indonesia praktek dokter keluarga belum berfungsi sebagai penyelengara pelayanan primer. Dokter keluarga diperlukan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia karena banyak penyakit yang bisa dilakukan pencegahan, oleh karena itu diperlukan dokter keluarga di masyarakat. Dokter keluarga harus mengenal setiap anggota keluarga yang menjadi langganannya, agar setiap anggota keluarga terjamin dan aman dalam berobat. Pedoman tentang pelaksanaan dokter keluarga sebagai tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama tidak ada. Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah. Keberadaan dokter keluarga di Kabupaten Temanggung sudah ada dan sudah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan terhadap peserta askes akan tetapi peraturan belum ada sehingga kedudukan hukum dokter keluarga tidak jelas. Oleh karena itulah menarik untuk diteliti mengenai peran dan kedudukan hukum dokter keluarga dalam pelayanan kesehatan bagi peserta asuransi kesehatan (PT ASKES PERSERO) di Kabupaten Temanggung.



1. Ketentuan Peran dan Kedudukan Hukum Dokter Keluarga a. Dasar Hukum Tentang Dokter Keluarga 1) Undang‐Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan



Dokter keluarga adalah tenaga kesehatan, bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan menurut Undang‐Undang Kesehatan Pasal 1 butir 6 “tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”. Ketentuan undang‐undang mensyaratkan bahwa diperlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan bagi tenaga kesehatan, demikian juga dokter keluarga. Kewenangan dokter keluarga berkaitan dengan persyaratan dokter umum yaitu mempunyai STR, SIP yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Dan kewenangan secara yuridis harus memiliki surat seperti tersebut. Dari hasil penelitian ada ketidak pengertian dari responden bahwa syarat menjadi dokter keluarga ada yang mengatakan tidak memerlukan persyaratan. Seharusnya setiap dokter yang melaksanakan praktik kedokteran memiliki persyaratan yang tertuang dalam perundang‐undangan yang berlaku.



c. Tujuan Pengaturan Dokter Keluarga Tujuan pengaturan keberadaan dokter keluarga dilihat dari kewenangan dokter keluarga, hal ini untuk menjamin perlindungan hukum bagi dokter keluarga dan perlindungan hukum bagi masyarakat khususnya peserta askes sebagai pasiennya. Kewenangan dokter keluarga ini terkait dengan persyaratan sebagai dokter keluarga, tidak adanya persyaratan yang jelas menjadikan kewenangan dokter keluargapun menjadi tidak jelas. Bentuk pengaturan dokter keluarga hanya terdapat dalam perjanjian kerjasama, antara dokter keluarga dengan PT. Askes. Sedangkan tujuan yang secara khusus mengatur tentang dokter keluarga juga hanya dalam perjanjian kerjasama antara dokter keluarga dengan PT. Askes. Tujuan pengaturan lebih mengatur hubungan hukum antara dokter keluarga dan PT. Askes. Pengaturan tentang pasien yang menyangkut hak dan kewajiban pasien sebagai penerima tindakan atas pelayanan kesehatan oleh dokter keluarga tidak tertuang dalam isi perjanjian kerjasama antara dokter keluarga dengan PT. Askes. Berdasarkan dari hasil penelitian tujuan pengaturan tersebut diatur dalam bentuk Perjanjian kerjasama yang dilaksanakan antara dokter keluarga dengan PT Askes, perjanjian kerjasama memuat tentang kewajiban dokter keluarga untuk memberikan pelayanan berupa upaya kesehatan kepada peserta askes. sedangkan pembiayaan