Modul 12 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Dar
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PETA KONSEP DAN RESUME PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD MODUL 12 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA



Disusun oleh : DARMINTO ( 858766768)



UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) MALANG POKJAR NGANJUK MUSI TAHUN 2020



PETA KONSEP MODUL 12 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA



MODUL 12: PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA



KB.1 : HAKIKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI SD



A. Pengertian Apresiasi Sastra



B. HAKIKAT SASTRA ANAK



1. Penge 2. Ciri rtian



C. Pengertian pembelajaran bahasa indonesia dengan fokus sastra



3. Jenis



D. Tujuan E. Tujuan pembeljaran sastra pembelajaran sastra di kelas rendah di kelas tinggi



KB.2 : MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI SD



A. Materi, Metode, Dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Sastra



B. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Sastra Di Kelas Rendah



C. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Sastra Di Kelas Tinggi



MODUL 12 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA Kegiatan Belajar 1 HAKIKAT PEMBELAJARAN SASTRA DI SD



BAHASA



INDONESIA



DENGAN



FOKUS



A. PENGERTIAN APRESIASI SASTRA Pengertian apresiasi sastra menurut Gove adalah pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan pemahaman serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang di ungkapkan pengarang. Pengertian apresiasi sastra menurut Tarigan adalah penaksiran kualitas karya sastra serta pemberian nilai yang wajar kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar, serta kritis. Pengertian apresiasi sastra menurut S. Effendi  adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Pengertian apresiasi sastra secara umum adalah penilaian yang baik atau penghargaan terhadap karya sastra Pengertian apresiasi sastra secara luas adalah pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan pemahaman serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang di ungkapkan pengarang. B. HAKIKAT SASTRA ANAK 1. Pengertian Sastra Anak Menurut Santoso ( 2003:8.3) sastra anak adalah karya seni yang imajinatif  dengan unsur estetisnya domonan yang bermediumkan bahasa, baik lisan ataupun tertulis yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak Menurut Sarumpaet ( dalam Santoso, 2003:8.3 ), sastra anak adalah karya sastra yang dikonsumsi anak dan diurus serta dikerjakan oleh orang tua. Karya sastra anak adalah karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominan yang bermediumkan bahasa, baik lisan ataupun tertulis yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak. 2. Ciri Sastra Anak Menurut Sarumpaet ( dalam Santoso, 2003:8.3 ) Ada tiga ( 3 ) ciri yang membedakan antara sastra anak dengan sastra orang dewasa. 1. Unsur pantangan yaitu unsur yang secara khusus berhubungan  dengan tema dan amanat. Artinya, sastra anak pantangan atau menghindari masalah-masalah yang menyangkut tentang seks, cinta yang ertis, dendam yang menimbulkaan kebencian atau hal-hal yang bersifat negative atau buruk. 2. Penyajian dengan gaya secara langsung Artinya tokoh yang diperankan sifatnya hitam putih. Maksudnya adalah setiap tokoh yang berperan hanya mempunyai satu sifat utama, yaitu baik atau jahat/buruk. 3. Fungsi terapan . adalah sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang bermanfaat.



3. Jenis Sastra Anak Jenis sastra anak, seperti halnya ada pada karya sastra umum, yaitu bentuk  puisi, prosa, dan drama. C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA Pembelajaran yang akan dilaksanakan difokuskan pada sastra maka materi yang dipilih adalah memperkenalkan karya sastra. Misalnya anak-anak di suruh mendengarkan puisi atau cerpen, kemudian mereka diminta untuk menulis kembali isi puisi atau cerpen tersebut dengan bahasa mereka sendiri. D. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS RENDAH Standar kompetensi yang harus dikuasai siswa SD di kelas rendah adalah mampu mengapresiasi sastra anak secara sederhana melalaui kegiatan mendengarkan dongeng, bermain peran , dan mendeklamasikan atau melagukan puisi anak. Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai di kelas 1 SD adalah berikut ini. 1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah mendengarkan dongeng guru, menjawab pertanyaan, dan menceritakan kembali. 2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah: a. mendeklamasikan puisi atau syair lagu dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai; b. memerankan tokoh tertentu dalam dongeng sesuai dengan karakternya. Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai di kelas 2 SD adalah berikut ini. 1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah menjelaskan isi dongeng yang telah didengar dan mengajukan pertanyaan. 2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah: a. mendeklamasikan pantun dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai; b. memerankan percakapan sesuai isi dan ekspresi yang tepat; c. menceritakan kembali cerita yang didengarkan dengan menggunakan katakata sendiri; d. memerankan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan dialog sederhana; e. memerankan ekspresi emosional tertentu (marah, senang, sedih, haru, dan lain-lain). 3. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah membaca puisi dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai. E. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS TINGGI Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 3 SD adalah mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui menulis karanggan melalui piikiran sendiri, menyusun ringkasan bacaan, menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri, dan menulis petunjuk. Tujuan pembelajarannya adalah berikut ini. a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah: 1) menanggapi tokoh-tokoh dalam cerita dari mendengarkan pembacaan cerita; 2) menjelaskan isi teks drama yang dibacakan guru atau teman, kemudian memerankan tokoh-tokohnya. b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah: 1) memerankan tokoh dalam teks cerita sesuai dengan sifatnya dengan menggunakan kalimat sederhana;



2) memerankan tokoh sesuai dengan pekerjaan atau profesinya sesuai dengan sifatnya dengan menggunakan kalimat sederhana. c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah: 1) membacakan dongeng dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai; 2) membacakan puisi dengan penghayatan dan menjelaskan isinya. Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 4 SD adalah mampu mengapresiasi ragam sastra anak melalui mendengarkan dongeng atau cerita rakyat, mendengarkan pembacaan pantun, membaca dongeng atau cerita rakyat,memerankan penggalan drama, menulis cerita rekaan, dan membuat pantun sederhana. a. b.



c.



d.



Tujuan pembelajaran sebagai berikut. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah menyimpulkan isi pantun. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah: 1) menceritakan kembali isi dongeng dari hasil kegiatan membaca atau mendengarkan dengan bahasa yang runut; 2) memerankan berbagai karakter tokoh dengan penghayatan. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah: 1) menjelaskan latar dongeng, tokoh, dan penokohan; 2) membacakan pantun secara berpasangan dengan lafal dan intonasi yang sesuai. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah: 1) menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang runut dan menggunakan EYD yang tepat; 2) melanjutkan pantun sesuai dengan isinya.



Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 5 SD adalah mampu mengapresiasi ragam sastra anak melalui mendengarkan dan menanggapi cerita rakyat, mendengarkan dan menanggapi cerita pendek, menulis prosa sederhana, memerankan drama anak tanpa teks dan menulis puisi bebas. Tujuan pembelajaran sebagai berikut. a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah: 1) menanggapi isi cerita rakyat dari berbagai segi; 2) menanggapi cerita pendek dalam berbagai segi b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicaraadalah memerankan drama pendek dengan ekspresi yang sesuai. c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah membacakan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. d. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah: 1) menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana; 2) menuangkan gagasan dalam bentuk puisi. Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 6 SD adalah mampu mengapresiasi ragam sastra anak melalui membaca novel anak, bermain peran, memparafrasekan puisi, mendengarkan cerita rakyat, dan membacakan cerita rakyat yang masih popular. Tujuan pembelajaran sebagai berikut. a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah memahami isi cerita dari berbagai segi dan menceritakan kembali dengan bahasa sendiri. b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah bermain peran drama anak dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai. c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah: 1) membaca novel anak, menjelaskan isi, dan menyimpulkan amanatnya;



2) memahami cerita rakyat, menentukan tokoh, dan penokohan; 3) membacakan cerita lama yang masih populer dengan gaya membaca yang menarik. d. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah: 1) membuat parafrase puisi dengan tetap mempertahankan makna puisi; 2) menyusun percakapan berdasarkan ilustrasi gambar. Kegiatan Belajar 2 MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI SD A. MATERI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA Menurut Huck Pemilihan materi harus sesuai dengan kebutuhan anak, yaitu sastra untuk anak-anak harus memiliki nilai-nilai yang mencakup nilai yang bersifat personal. Artinya bahwa materi sastra yang dipilih harus dapat : a. memberikan kenikmatan b. mengembangkan imajinasi c. memperkuat daya pikir d. memberi pengalaman mengalami e. mengembangkan kemampuan berperilaku f. menyajikan pengalaman yang menyeluruh Sedangkan memiliki nilai-nilai pendidikan berarti dapat : a. mengembangkan bahasa b. membantu belajar bahasa c. membantu belajar menulis. Ada beberapa metode yang dapat dimanfaatkan  dalam pembelajaran bahasa  indonesia di SD yaitu : 1. Direct Method atau Metode Langsung Adalah metode pengajaran bahasa yang didalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan bahasa sasaran yaitu bahasa yang di ajarkan. 2. Natural Method yang di sebut juga Metode Murni atau Metode Alamiah Adalah metode yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda, gambar-gambar, atau peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari. 3. Reading Method atau Metode Membaca Adalah metode yang dalam pelaksanaannya untuk member pelajar/mahasiswa  kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang mereka perlukan dalam studi mereka. 4. Electic Method atau Metode Campuran Adalah metode yang dalam pelaksanaannya bebas untuk menambah atau mengkombinasi/mencampur antara metode yang satu dengan metode yang lainnya yang dianggap cocok, dan diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun  teknik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa indonesia di SD yaitu : 1. Teknik Ceramah Tekni ini digunakan untuk menyampaikan informasi,terutama kepada mereka yang sudah termotivasi untuk mendapatkan informasi tertentu dan dilengkapi dengan peragaan atau gambar-gambar. 2. Teknik Tanya Jawab



3. 4.



5. 6.



Tujuannya ialah untuk mengecek pemahaman siswa terhadap ceramah yang baru diberikan atau bias juga pertanyaan yang diajukan guru untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang telah mereka baca. Teknik Diskusi Kelompok Tujuannya ialah untuk melatih siswa mengeluarkan pendapat, dan mau menerima kritikan kalau pendapatnya memang kurang benar.  Teknik Pemberian Tugas atau Resitasi. Diberikan kepada siswa secara individual atau kelompok dengan harapan siswa lebih mendalami materi pelajaraan yang diberikan dan pemberiann tugas ini diikuti oleh tugas melaporkan hasil kerja siswa yang disebut resitasi. Teknik Ramu Pendapat ( brainstorming ) Teknik ini meruppakan perpaduan dari teknik Tanya jaawaab dan diskusi. Teknik Simulasi Simulasi artinya tiruan ( mitasi ). Teknik in untuk melaatih ketrampilan berbicara.



B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI KELAS RENDAH Guru bisa menceritakan cerita anak atau memperdengarkannya melalui audio kaset kemudian di lanjutkan dengan anak-anak diberi kesempatan untuk menceritakan kembali secara bergiliran dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri. Guru juga bisa mengajak anak-anak untuk memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. C. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI KELAS TINGGI Misalnya dengan memberikan sebuah puisi. Setiap anak diberi lembaran yang berisi puisi anak, kemudian guru membacaakannya. Setelah itu anak-anak diminta untuk membaca puisi tersebut. Kegiatan ini bertujuan agar anak dapat memahami isi puisi. Kemudian anak-anak diminta untuk membuat cerita dari puisi tersebut dengan katakata mereka sendiri. Dan membacakan hasilnya di depan kelas. Model pembelajaran diatas biaasanya diterapkan di kelas 3,4,5 dan6 , yang difokuskan di kelas tinggi.