Modul-2 Rangkaian Resonansi Single Tuned - T [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PERKULIAHAN



Elektronika Telekomunik asi Membahas rangkaian resonansi jenis single tuned circuit yang banyak digunakan dalam proses pengolahan sinyal RF pada sistem perangkat telekomunikasi. Fakultas



Program Studi



Fakultas Teknik



Elektro



Tatap Muka



Kode MK



Disusun Oleh



02



MK 14039



Ir. Hidajanto Djamal, MT



Abstract



Kompetensi



Rangkaian resonansi yang merupakan kombinasi komponen induktor dan kapasitor, pada dasarnya melakukan filtering bagi satu sinyal dalam proses pengolahannya. Umumnya dia melakukan pemilihan sinyal dengan spekrum frekuensi tertentu dari spektrum yang lebih besar.



Dengan pokok bahasan pada Modul-2 ini, maka mahasiswa diharapkan memahami beberapa jenis rangkaian resonansi single tuned serta fungsinya dalam rangkaian sistem telekomunikasi, serta memahami apa yang dinamakan faktor kualitas rangkaian resonansi dan nilai dynamic resistance.



Nama lain dari Rangkaian Resonansi adalah Rangkaian Penala. Dalam bahasa Inggrisnya adalah Tuning Circuit, yaitu satu rangkaian yang berfungsi untuk menala sinyal dengan frekuensi tertentu dari satu band frekuensi. Melakukan penalaan berarti rangkaian tersebut ‘beresonansi’ dengan sinyal tersebut. Dalam keadaan tertala, sinyal bersangkutan dipilih untuk diteruskan ke tahap selanjutnya. Rangkaian penala dapat digunakan misalnya,  Antara sistem antena dan penguat RF satu sistem penerima,  Antara tahap-tahap peguat RF, IF pada sistem penerima superheterodyne, dsb. Rangkaian penala pada dasarnya disusun dari sebuah kapasitor dan sebuah induktor, yang dapat tersambung seri maupun paralel seperti ditunjukkan kembali pada Gbr-1. Tetapi pada umumnya rangkaian penala yang digunakan yang berbentuk paralel. Dalam keadaan resonansi, impedansi ataupun admitansinya mempunyai bagian imajiner sama dengan nol.



L



C



f



f fS



f = fS



(a)



f = fS



fS



L



C



(b) Gbr-1 Rangkaian resonansi (a) seri; (b) parallel



Karena selalu satu induktor mempunyai komponen resistif yang disebabkan oleh bahan logamnya (semisal tembaga), maka induktor tersebut mempunyai rangkaian ekivalen seperti ditunjukkan pada Gbr-2, serta akan mempunyai nilai admitansi sebagai berikut.



201 2



2



Elektronika Telekomunikasi Ir. Hidajanto Djamal, MT



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Dalam pembahasan disini, yang diuraikan adalah rangkaian resonansi bentuk paralelnya. Tetapi akan terbukti nanti, bahwa besar frekuensi resonansinya akan sama dengan fre-kuensi resonansi bentuk serinya. Y



1



= r  jL  jC =



r  jL  jC r 2   2 L2



=



r L    j  C  2  2 2 r  L r   2 L2   2



………......…. (2-1)



L



C



r Gbr-2 Rangkaian resonansi paralel dgn. komponen resistif



Pada keadaan tertala (resonansi), admitansi Persamaan (2-1) mempunyai bagian imajiner = 0, sehingga admitansi dalam keadaan resonansi menjadi,



poC =



 po L r 2   2 po L2



……………………………



(2-2)



dimana,



po =  pada keadaan resonansi rangkaian tuning parallel tersebut = 2fpo Dari Persamaan (2-2), akan tertentu nilai frekuensi resonansi paralel sebagai,



po =



1 r2  2 LC L



..................................................



(2-3)



Terlihat pada Persamaan (2-3), bahwa bila induktor L mempunyai sifat resistif yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan, r