Modul 5 Ternak Babi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL VII Penilikan Ternak Babi 7.1. PENDAHULUAN Keberhasilan dalam usaha ternak babi sangat tergantung kepada pemeliharaan yang baik terhadap, namun hal yang tidak kalah penting penilikan ternak babi baik utnuk betina induk maupun pejantan yang jeas memiliki sifat-sifat baik dan unggul sesuai tujuan beternak. Oleh karena itu peternakan yang maju selalu membutuhkan penilaian dan seleksi untuk memilih ternak babi bibit yang bernilai atau bermutu genetic tinggi berdasarkan kriteria-kriteria atau syarat-syarat teknis atau performans yang dapat diamati secara exterior. Pengetahuan exterior ternak babi dimaksudkan untuk mendalami serta menerapkan caracara pendugaan prestasi atau kinerja (performans) baik produksi (bibit dan daging) maupun reproduksi ternak babi dengan mengamati secara visual (eksterior) tubuh ternak babi. Pendugaan prestasi ternak babi pada jenis babi, umur dan kriteria tertentu erat hubungannya dengan upaya seleksi untuk tujuan utama adalah peningkatan produktivitas ternak babi pada generasi berikutnya. Pemilihan bibit ternak babi selain menggunakan catatan data produksi juga diperlukan pengamatan secara visual terhadap kekompakan tubuh, panjang dan lebar tubuh ternak (eksterior) dan ciri-ciri reproduksi untuk tujuan produksi babi bibit. Pengamatan yang tepat dan benar secara visual terhadap calon babi bibit yang baik, diperlukan pemahaman yang benar dan jelas tentang cara menilai (to judge) bangsa babi, tipetipe babi. Untuk itu perlu dipahami kriteria dan ciri-ciri dari setiap jenis bangsa dan tipe babi berasarkan warna bulu, panjang badan, jenis kelamin terutama bentuk dan posisi/letak testes pada babi jantan, jumlah dan ukuran puting susu serta garis otot pada barisan ambing kiri dan kanan babi betina. Seleksi calon ternak babi induk dapat didasarkan pada penilaian atau evaluasi kapasitas produksi anak babi (litter size) dan produksi daging. Dengan seleksi ini diharapkan ada perbaikan karakter ekonomi tertentu, terutama mengenai : a). Pertumbuhan yang Cepat; b). Memiliki daya tahan tubuh yang Kuat dan c). Kemampuan produksi anak maupun daging banyak dan berkualitas.



5-1



Agar dapat melakukan penilaian terhadap ternak dengan baik maka seseorang perlu menguasai atau mengetahui bangsa-bangsa dan varietas ternak babi yang umum diternakkan secara memadai berdasarkan morfologi tubuh yang melekat pada bangsa dan tipe babi. Pengetahuan ini mencakup nama-nama dari bagian-bagian tubuh yang berbeda dan kualitas yang baik dan jelek. Materi yang didiskusikan pada modul ini adalah



morfologi



atau bentuk tubuh babi



berdasarkan bangsa dan tipenya, pendugaan umur ternak, pengamatan ukuran linear tubuh dan organ vital pada ternak babi berdasarkan tujuan pemeliharaan ternak babi, penimbangan dan pendugaan berat badan, penilaian skor tubuh ternak babi dan judging ternak babi. Teknik menilai calon bibit babi jantan dan betina berdasarkan eksterior pada anak babi umur 1-2 bulan, standar bibit, seleksi ternak bibit, dan penilaian menilai untuk meningkatkan produksi daging terutama untuk yang Jantan dan jumlah anak yang dihasilkan tetuanya serta sifat keindukan betina bibit. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktekan beberapa hal berikut ini : 1. Morfologi / bentuk umum tubuh ternak babi berdasarkan bangsa dan tipenya, 2. Penentuan atau pendugaan Umur ternak babi, 3. Pengamatan terhadap Linear tubuh dan organ vital lainnya berdasarkan tujuan pemeliharaan ternak babi 4. Penimbangan dan Pendugaan Berat badan ternak babi. 5. Penilaian Skor Kondisi Tubuh ternak babi 6. Judging ternak babi



5-2



7, 2 PENYAJIAN A. Bentuk (Morfologi) Tubuh Ternak Babi Bentuk tubuh pada ternak babi sangat bervariasi berdasarkan bangsa dan tipe. Berdasarkan bangsanya, maka ternak babi terdiri dari babi-babi asli bangsa local Indonesia dan babi jenis impor yang berasal dari Eropa dan negara Asia lainnya. 1.



Babi Jenis Lokal di Indonesia Jenis -jenis babi, antara lain : babi Jawa, babi Sumatra, babi Bali, dll adalah babi Lokal,



dengan ciri-ciri seperti berikut : a. Babi Jawa Ciri-ciri Babi Jawa, sebagai berikut : 1) Warna : putih, hitam, berbulu lebar; 2) Bentuk Badan : tubuh pendek agak gemuk, punggung agak cekung, badan dan moncongnya panjang, ambing baik dengan paling sedikit 6 pasang puting susu, simetris dan terletak secara baik, khusus untuk Tangerang pada leher sebelah kiri dan kanan ada Tassle (daging menggantung).



b. Babi Bali Ciri-ciri Babi Bali, sebagai berikut : 1) Warna : belang hitam putih; 2) Bentuk Badan : berbadan kecil, kaki pendek, punggung melengkung ke bawah sehingga bagian perutnya hampir menyentuh tanah (perut buncit), kulitnya pada babi dewasa berlipat-lipat, ambing baik dengan paling sedikit 6 pasang puting susu, simetris dan terletak secara baik (Hartati,2011). Produksi daging (karkas) relatif kecil dibandingkan dengan babi jenis landrace atau saddle back. Induk babi Bali mampu menghasilkan anak sebanyak 8-10 ekor (dalam satu kali melahirkan). Sementara jenis induk landrace atau saddle back mampu menghasilkan 10-12 ekor dalam satu kali kelahiran. Babi Bali yang berumur 1 bulan untuk kebutuhan upacara bisa dihargai Rp 400.000 per ekor. Babi butuan (sebutan untuk babi Bali berumur satu bulan) banyak digunakan upacara mecaru termasuk jenis upacara lainnya. Babi Bali yang sudah menginjak usia 6 bulan sudah bisa mencapai berat 80 kg. Karakteristik : Warna hitam dan bulu agak kasar, punggung melengkung kebawah, tidak sampai ketanah, cungurnya relative pendek, telinga tegak tinggi, pundak 48-54 cm, panjang tubuh 94 cm dan puting susu 12-14 buah dengan jumlah anak perkelahiran 12 ekor.



5-3



Babi Bali c.



Babi Karawang Babi Karawang memiliki Ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kepala kecil 2. Telinga kecil dan berdiri tegak 3. Tulang belakang lemah dan agak panjang 4. Perut hampir menyusur ke tanah 5. Kaki pendek 6. Warna belang, atas hitam dan bagian bawah putih



d.



Babi Sumba 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Babi Sumba memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Warna hitam ( kadang berwarna merah kehitaman ) Mempunyai bentuk fisik menyerupai babi hutan Badan sedang pendek namun dalam Bentuk kepala lonjong Moncong lancip Telinga kecil berdiri



5-4



Babi Sumba e.



Babi Nias 1. 2. 3. 4. 5.



Babi Nias memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Badan sedang Kepala lebih pendek dari babi sumba Telinga kecil dan berdiri tegak Mulut runcing Bulu agak tebal terutama pada leher dan bahu



6. Warna putih atau belang hitam



Babi Nias



f. Babi Batak Tinggi pundak 54-51 cm, panjang 71-95 cm. Telinga tengah warna rata-rata hitam walaupun ada warna bercak-bercak putih.Bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal. Rata-rata putting susunya berjumlah 10 buah (lima pasang). Pada masyarakat Batak (Karo) babi biasanya digunakan untuk :



5-5



Upacara adat perkawinan dimana pihak pria harus mengorbankan / mempersembahkan satu nyawa yaitu dengan menyembelih seekor hewan (sapi, babi atau kerbau), yang akan diberikan kepada pengantin wanita. Salah satu binatang peliharaan masyarakat Batak (Karo) g.



Babi Tana Toraja Babi kecil (minipig). Tinggi pundak 45 cm, panjang 71 cm. Warna hitam putih dan ada



yang hitam semua. Pada masyarakat Toraja, babi umumnya digunakan untuk : Tongkonan (rumah adat tradisional suku Toraja), dimana binatang babi menjadi salah satu persembahan dalam pembangunan rumah adat tersebut. Upacara adat kematian, babi menjadi salah satu binatang persembahan.



2.



Jenis Babi Impor (Jenis Unggul) Pada saat ini terdapat beberapa jenis babi impor yang didatangkan dari Luar negeri dan



telah berkembang di Indonesia yaitu : Babi VDL (Veredeld Duits Landvarken), Babi Yorkshire dikenal dengan nama Large White, Babi Tamworth, Babi Saddle Back , Babi Landrace dan Babi Duroc. a.



VDL (Veredeld Duits Landvarken) Babi jenis VDL memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kepala besar agak panjang 2. Telinga besar panjang, setengah bergantung ke muka sejajar dengan kepala 3. Badan besar 4. Daging banyak



Babi Veredeld Duits Landvarken (VDL)



5-6



b. Babi Yorkshire (Large White) Ciri-ciri: 1. Warna putih, kadang-kadang terdapat bercak-bercak dengan pigmen warna hitam 2. Telinga tegak 3. Kepala/muka berbentuk seperti mangkuk 4. Badan besar panjang dalam dan halus 5. Efisiensi penggunaan pakan tinggi 6. Pertumbuhan cepat 7. Mampu menghasilkan karkas yang panjang (31,5 inchi)



Babi Yorkshire (Large White)



c. Babi Tamworth Babi Tamworth adalah babi penghasil daging bermutu tinggi yang berasal dari Inggris (kota Tamworth). Jenis babi Tamworth ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Ciri – ciri: 1. Warna merah tua atau kecoklatan 2. Kepala lebar yaitu jarak antara telinga lebar sedangkan bagian bawah runcing 3. Moncong agak panjang lurus 4. Telinga tegak dan sedang, 5. Tulang belakang kuat 6. Tubuh besar



5-7



Babi Tamworth



d. Babi Saddleback Babi jenis Saddleback ini memiliki ciri – cirri sebagai berikut : 1. Warna hitam tetapi bagian bahunya berwarna putih sampai pada kaki 2. Kepala sedang dan halus 3. Telinga tegak 4. Rahang rata 5. Punggung berbentuk busur



Babi Saddleback



5-8



e. Babi Landrace Ciri – ciri: 1. Warna putih dan bulu halus 2. Tubuh panjang 3. Telinganya terkulai rebah ke depan 4. Induk mempunyai sifat keibuan yang tinggi dan dikenal memberikan anak yang banyak



Babi Landrace



f.



Babi Duroc Babi Duroc merupakan



bangsa



babi



unggul



asal



Amerika



Serikat.



Babi



Duroc termasuk babi tipe daging dengan ciri-ciri berikut : 1. Berwarna merah sampai kecoklatan dengan berbagai variasinya 2. Daun telinga berukuran sedang, agak rebah ke depan dengan dua pertiganya tegak dan sepertiga telinga rebah 3. Tubuh panjang dan besar 4. Punggung dari mulai leher sampai dengan ekor membentuk busur (terutama Jantan) 5. Kepala sedang 6. Muka agak cekung 7. Produksi susu cukup baik.



Babi Duroc Betina



Babi Duroc Jantan 5-9



g. Babi Hampshire Hampshire merupakan bangsa babi unggul asal Inggris dengan ciri-ciri berikut : 1. Kepala berukuran sedang dan halus 2. Rahang rata 3. Telinga tegak 4. Punggung berbentuk busur 5. Warna tubuh hitam tetapi pada bagian bahu berwarna putih sampai ke kakinya.



Babi Hampshire h. Babi Berkshire Babi Berkshire merupakan bangsa babi unggul yang berasal dari Inggris. Berkshire termasuk babi tipe daging dengan ciri-ciri berikut : 1. Tubuh panjang, dan dalam 2. Punggung berbentuk busur 3. Warna hitam pada bagian muka dan bagian bawah keempat kaki sedangkan bagian ekor berwarna putih. 4. Muka berbentuk sangat cekung, pendek dan lebar 5. Telinga sedang dan sedikit condong ke depan 6. Kaki berukuran panjang dan sedang 7. Persentase karkas tinggi



5 - 10



9. Babi Hereford



Babi Hereford merupakan bangsa babi unggul asal dari Amerika Serikat, dengan ciri-ciri berikut :  



Warna dasar merah, pada bagian kepala, telinga, tubuh bagian bawah dan keempat kaki berwarna putih Tubuh relatif kecil







Kepala kecil







Kaki pendek dan halus



Babi Hereford 10. Babi Chester White



Babi Chester White merupakan bangsa babi unggul yang berasal dari Pennsylvania, Amerika Serikat. Chester White termasuk babi tipe daging dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Tubuh panjang, dalam dan lebar yang sedang dan Seluruh tubuh berwarna putih 2. Kepala, telinga dan rahang sedang 3. Muka cekung dan Kaki lurus 4. Telinga terkulai ke depan di atas mata 5. Punggung membentuk busur, kuat dan halus 6. Paha padat dan halus dan Produksi susu tinggi



5 - 11



Morfologi Tubuh babi berdasarkan Tipe babi Pada babi terdapat 3 tipe yaitu : 1. The old fashioned or extrem lard type, tipe yang banyak lemaknya 2. The intermediate or meat type, yaitu tipe seimbang antara daging dan lemak 3. The bacon type, yaitu tipe daging



The old fashioned or extremlard type Ukuran panjang mulai dari kecil sampai dengan sedang,berbadan gemuk dan berkaki pendek dan kecil. Babi ini sudah tidak lagi disukai karena banyak lemak . karena di Inggris pada waktu dulu membuat minyak lemak tetpi sekarang tidak dan tidak disukai karena kebanyakan orang disana tidak mempunyai lemari es. Babi jenis ini masih sedikit di Inggris.



The intermediate or meat type Babi jenis ini tumbuh dengan cepat dan berat badan cukup bila dipotong bagus. Karena proporsi antara daging dan lemak seimbang. Bagi para peternak, memelihara jenis babi ini sangat bagus karena mempunyai pertumbuhan yang cepat, mudah dipelihara dan pertumbuhannya merata. Kaki sedikit lebih panjang dibanding dengan lard type dengan panjang badan cukup dengan perkembangan ham yamg baik. Bentuk badan bagus dari depan tampak kecil dan kebelakang makin membesar. Bagian depan kecil tidak menurunkan harga sebab bagian depan harganya murah bila dibandingkan dengan bagian belakang (hamnya) yang paling mahal.



The bacon type Hal yang penting pada babi tipe ini panjang badan dan bentuknya halus (merata), bila dilihat dari depan ramping, sedang pada tipe lemak (lard type) dilihat dari depan tampak menggembung (gemuk). Ham besar dan lemak cukup saja, lemak pada ham tidak disukai.



5 - 12



Bentuk Luar



Tipe Spek



Pedaging



Bentuk badan



Pendek, lebar dan dalam



Panjang



Kepala



Agak pendek dan rahang berat



Agak panjang dengan rahang ringan



Bagian tubuh



Bahu lebar dalam



Ringan, dada dangkal



Bagian tengah



Pendek, lebar



Lebar, panjang



Bagian belakang



Lebar, pendek, bulat berlemak



Lebar, panjang dan silang segi empat dengan ham yang dalam



Bagian kaki



Pendek, lebar



Agak ringan



B. Pendugaan Umur Ternak Babi Pendugaan umur ternak babi memang sangat penting diketahui dalam mengelola atau ingin mengembangkan usaha ternak babi. Meskipun demikian pendugaan umur pada ternak babi sangat bervariasi terhadap babi yang tidak diketahui asal usulnya dan catatan produksi terutama waktu lahir secara tepat dan teratur. Untuk itu pendugaan terhadap umur ternak babi hanya dapat dipahami apabila selalu dibarengi dengan praktek yang intensif. Pendugaan umur mungkin hanya tepat dilakukan pada dua periode waktu yakni pada umur anak babi sebelum di sapih dan pada umur betina pada saat bunting pertama, sementara untuk ternak babi diluar kedua periode umur ini akan lebih efektif apabila catatan terhadap waktu kelahiran ternak babi tercatat secara teratur. Seekor anak babi yang baru berumur dibawah 2-3 minggu belum mampu mengkonsumsi pakan ternak babi starter secara baik. Pendugaan lain dari umur anak babi yang masih berada dibawah umur dua bulan adalah masih menyusui dan karakter atau tampilan konsumsi pakan belum terlihat maksimal. Cara atau metode yang sedikit mendekati ketepatan pendugaan umur pada anak babi apabila tanggal lahir tidak diketahui adalah kisaran berat badan anak babi sekitar 12-20 Kg adalah berumur 1-1,5 bulan.



5 - 13



C. Penilaian terhadap ukuran Linear Tubuh dan Organ Vital Lainnya Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Pengukuran ukuran-ukuran linear tubuh pada ternak babi sering tidak menjadi penting seperti pada ternak sapi, ketika orang telah melakukan penimbangan dan pengamatan terhadap kondisi tubuh ternaknya. Meskipun demikian penilaian terhadap ternak babi untuk tujuan pemeliharaan didasarkan pada beberapa kriteria morfologi tubuh ternak babi seperti : 1. Berat (weight) Untuk menimbang babi harus diketahui umur babi yang akan ditimbang. Disukai babi yang berat 200-225 pound dengan ADG (Average Daily Gain) 1 ¼ pound mulai dari lahir. 2. Bentuk (form) Dikehendaki bentuk badan yang panjang karena dengan bentuk badan yang panjang karena dengan bentuk yang panjang ham, loin dan bacon mempunyai bentuk bagus. Kebanyakan orang keliru memilih babi, karena yang dipilih shoulder besar dan ham kecil. 3. Kondisi (conditio) Lemak harus pas. Kencang terutam pada bagian ham. Kalau dilihat dari depan tampak besar padat bukan gemuk dan bila dipegang pada bagian ham dengan tangan cukup.



4. Kualitas (quality) Babi sehat, bulu halus dan rebah, kulit halus, proporsi seimbang karena diduga secara eksterior bahwa babi yang berkualitas baik mempunyai daging yang baik pula, demikian pula sebaliknya. 5. Kepala dan leher (head and neck) Kepala dan leher harus kecil, karena kepala berat tidak banyak dagingnya. 6. Bagian depan (forequarters) Ramping dan kompak (harmonis/serasi)kaki mengangkang lebar 7. Badan (body) Paling penting untuk pembeli karena kebanyakan daging terdapat pada daerah ini. Badan harus tebal, panjang, juat (kencang) dan bagian bawah perut lurus. 8. Bagian belakang (hindquarters) 5 - 14



Ham, Rump merupakan bagian yang termahal dari keseluruhan daging babi, daging harus lunak dan tidak banyak lemak (Soenarjo. 1988). Keberhasilan dalam usaha ternak babi adalah juga tergantung kepada pemeliharaan induk dan pejantan yang memiliki sifat-sifat baik. Oleh karena itu para peternak yang maju, tentu saja akan selalu mengadakan seleksi terhadap ternak calon bibitnya. Seleksi berarti memilih hewan ternak yang bernilai tinggi yakni memilih babi-babi yang menguntungkan secara ekonomis. Dengan seleksi itu diharapkan ada perbaikan karakter ekonomi tertentu, terutama mengenai : a.



Pertumbuhan



b. Daya Tahan c.



: Cepat : Kuat



Produksi : Cukup Baik Di dalam suatu usaha untuk memajukan dan mengembangkan ternak babi, para peternak



bukanlah sekedar memperbanyak atau mengembangbiakkan ternaknya, melainkan sekaligus memuliakan ternak (mengupgrade). Di sini pada semua babi induk dan ejantan yang hendak dikawinkan harus dilakukan seleksi terlebih dahulu. Seleksi ini ditujukan terhadap beberapa criteria calon bibit yang akan digunakan sebagai induk betina dan jantan bagi turunannya. Untuk memilih babi-babi dewasa yang hendak dijadikan bibit, biasa dilakukan dengan berbagai cara, yakni atas dasar : 1. Pemilihan individu. 2. Pemilihan atas hasi produksi. 3. Pemilihan berdasarkan silsilah. 1. Pemilihan individu Pemilihan individu ini terutama berpangkal pada: a. Kesuburan dan sifat keibuan  Babi induk yang subur, Induk yang subur ialah induk yang pada setiap kali birahi mampu memproduksi atau mengovulasikan sel telur dalam jumlah besar, 14 – 18 buah. Dan sejumlah besar di antaranya bisa ditunasi, sehingga pada saat induk itu melahirkan jumlah anaknya pun cukup banyak. Dan induk yang subur ini pada umumnya memiliki intensitas beranak yang cukup baik, minimal dua kali beranak dalam waktu 1 tahun.  Sifat keibuan Adalah induk-induk yang pandai merawat anak-anaknya dan produksi air susu pun banyak, sehingga mereka selalu siap menyusui anaknya dengan rajin. Hal ini sama sekali 5 - 15



berbeda dengan induk-induk yang memiliki sifat buas, mereka pasti akan selalu memusuhi anakanaknya dan bahkan kurang mengerti terhadap anak-anaknya yang tertindih. Jadi induk-induk yang baik bukan saja mereka yang bisa menghasilkan anak banyak, melainkan juga induk-induk yang mampu memproduksi air susu yang cukup tinggi dan bisa merawat anak-anaknya dengan baik. Sebab induk yang produksi susunya sedikit, anak-anaknya pasti banyak yang mati kelaparan. Demikian pula bagi induk yang tak memiliki sifat keibuan, maka anak-anak asuhannya pun pasti akan banyak yang mati akibat tertindih atau terlantar. Demikian kedua faktor ini betul-betul sangat penting di dalam seleksi. Walaupun jumlah anak yang dilahirkan itu bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur induk, kondisi induk waktu kawin serta pejantan yang dipakai, namun setiap individu secara alamiah memiliki tingkat kesuburan dan sifat keibuan yang berbeda-beda. 2.



Pemilihan atas hasil produksi Seleksi yang didasarkan atas hasil produksi ini sangat erat hubungannya dengan



kesuburan dan sifat eibuan induk. Sebab pemilihan bibit ini ditujukan terhadap hasil produksi keturunan. Adapun hasil keturunan yang dimaksud antara lain ialah : Jumlah dan berat anak pada setiap kelahiran hendaknya merata, tidak ada ynag terlalu kecil ataupun terlalu besar. Sedangkan berat anak babi waktu lahir yang akan dijadikan bibit rata-rata 1,5 kg dengan jumlah anak yang dilahirkan rata-rata 12-14 ekor. Angka kematian sampai pada penyapihan rendah. Jumlah anak yang bias dipelihara sampai umur 3 minggu : 1012 ekor, sedangkan sampai dengan disapih pada umru 6-8 minggu : 9-5 ekor. Pertumbuhan berat badan cukup bagus, Misalnya : 1. Umur 3 minggu mencapai berat 6 kg 2. Umur 6 minggu: 13 kg. 3. Umur 8-10 bulan mencapai 100 kg (dipotong). Organ Vital yang dapat menentukan produksi anak babi dan produktivitas ternak babi adalah



: Ambing dan putting susu serta sifat keindukan pada babi betina dan letak dan



kesimetrisan dan ukuran testes pada babi jantan. Berikut ini adalah gambaran bentuk dan jumlah putting susu yang baik dan yang salah.



Kesuburan dan sifat keibuan 1. Babi induk yang subur ialah induk yang pada setiap kali berahi mampu memproduksi atau mengovulasikan sel telur dalam jumlah besar (14 – 18 buah) yang dibuktikan dari liter size yang diperlihatkannya. Dan sejumlah besar sel telur (20-30%) yang diovulasikan yang tidak 5 - 16



dapat terbuahi, sehingga pada saat induk itu melahirkan jumlah anaknya pun cukup banyak (≥ 9 ekor anak babi per kelahiran). Induk yang subur juga pada umumnya memiliki intensitas beranak yang cukup baik, minimal dua kali beranak dalam waktu 1 tahun. 2. Sifat keibuan atau sifa keindukan adalah sifat dari induk-induk babi yang mampu memelihara anak-anaknya dengan produksi air susu pun banyak, sehingga selalu siap menyusui anaknya dengan rajin dan ramah. Hal ini sama sekali berbeda dengan induk-induk yang memiliki sifat buas, pasti akan selalu memusuhi anak-anaknya dan bahkan kurang mengerti terhadap anakanaknya yang tertindih. Jadi induk-induk yang baik bukan saja mereka yang dapat menghasilkan anak yang banyak, melainkan juga induk-induk yang mampu memproduksi air susu yang cukup tinggi dan dapat merawat anak-anaknya dengan baik. Bagi induk babi yang tak memiliki sifat keibuan yang baik, anak-anaknya pasti akan banyak yang mati akibat tertindih atau terlantar. Kedua faktor ini betul-betul sangat penting di dalam seleksi, Walaupun jumlah anak yang dilahirkan itu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur induk, kondisi induk waktu kawin serta pejantan yang dipakai, namun setiap individu secara alamiah memiliki tingkat kesuburan dan sifat keibuan yang berbeda-beda. Bentuk dan letak ambing pada ternak betina sangat bervariasi dan untuk itu sangat dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang maksimal setiap peternak. Letak ambing dan bentuknya turut mempengruhi sifat keindukan setiap babi betina baik calon maupun betina induk dan berikut ini adalah gambaran tentang normal-tidaknya letak ambing dan puting. Pemilihan Berdasarkan Hasil Produksi Seleksi yang didasarkan atas hasil produksi ini sangat erat hubungannya dengan kesuburan dan sifat keibuan induk. Sebab pemilihan bibit ini ditujukan terhadap hasil produksi keturunan. Adapun hasil keturunan yang dimaksud antara lain ialah : -



Jumlah dan berat anak pada setiap kelahiran hendaknya merata, tidak ada yang terlalu kecil ataupun terlalu besar. Sedangkan berat anak babi waktu lahir yang akan dijadikan bibit ratarata 1,5 kg dengan jumlah anak yang dilahirkan rata-rata 12-14 ekor.



- Angka kematian sampai pada penyapihan rendah. Jumlah anak yang dapat dipelihara sampai umur 3 minggu adalah sekitar 10-12 ekor, sedangkan sampai dengan disapih pada umru 6-8 minggu adalah sebanyak 9-5 ekor.



5 - 17



-



Pertumbuhan berat badan cukup bagus, misalnya : 1. Umur 3 minggu mencapai berat 6 kg 2. Umur 6 minggu: 13 kg. 3. Umur 8-10 bulan mencapai 100 kg (dipotong).



- Persentase kerkas tinggi : 70-75%. Lebih jelasnya perhatikan pada tabel berikut : Keterangan



Baik



Sedang



Kurang



Berat babi umur 8 minggu



16 kg



14 kg



12 kg



Jumlah anak



12 ekor



10 ekor



8 ekor



Yang bisa dipelihara/ disapih



10 ekor



8 ekor



6 ekor



Selain organ vital pada Induk betina yang sangat penting diperhatikan, ternak babi jantan bibit juga sangat penting untuk diperhatikan terutama mesin produksi semen (bibit jantan), yang biasanya disebut dengan testes. Testis ternak babi jantan yang unggul itu harus selalu tampak 5 - 18



simetris dan normal. Berikut ini adalah foto beberapa babi jantan dengan testis nya yang simetris dan normal :



Penilaian (Judging) Ternak Babi Ternak babi yang diseleksi atau dipilih dan dipelihara sebagai induk betina dan jantan bibit sebaiknya memperhatikan beberapa tampilan eksterior (performans) tubuh ternak babi pada berbagai umur dan jenis kelamin. Ada beberapa kriteria calon bibit jantan dan betina untuk usaha pembibitan (produksi bibit) atau untuk anak babi usaha penggemukan sering kali tampak berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh banyak jenis babi yang telah tersedia dalam usaha ternak babi, namun tidak jarang pula perbedaan pilihan itu disebabkan oleh kurang atau terbatasnya informasi dan pengetahuan tentang kriteria babi bibit apalagi seleksi bibit babi itu dilakukan pada umur yang masih sangat muda (1-2 bulan). Penilaian Babi bibit Tanda-tanda babi yang sehat : Babi kelihatan lincah (gesit), nafsu makan baik, kotoran tidak terlalu encer atau keras dan pertumbuhan bagus. Ciri-ciri induk yang bagus :



5 - 19



a.



Sehat, tidak cacat dan dapat berfungsi dengan baik, mempunyai jumlah puting susu minimal 8 pasang, 8 di kiri dan 8 di kanan yang letaknya symetris berjarak sama, tidak mempunyai puting susu yaang buntu.



b.



Mempunyai proporsi tubuh yang baik, panjang tubuhnya sedang, otot yang baik didaerah pinggul dan bahu,



c.



Kaki kuat lurus, bisa berdiri tegak, tumit kuat, ekor melingkar,



d.



Pertumbuhan cepat dan menghasilkan anak yang lahir banyak, minimal 8 ekor dan berat lahir minimal 1,1 - 1,5 kg.



Ciri-ciri pejantan yang baik : 1. Organ reproduksinya (testes) berkembang dengan baik, kedua bagian testes sama ukurannya, 2. Pejantan harus bersifat agresif terhadap betina, 3. Kepala ringan, mata lebar,waspada, bahu lebar rata, 4. Punggung sedikit melengkung, ekor melingkar,bagian bawah perut rata serta mempunyai kuku dan kaki yang kuat untuk melakukan perkawinan, 5. Dalam keadaan sehat dan tidak cacat dan tidak ada kelainan. 6. Berat lahir minimal 1,2-1,5 kg.



Pemilihan menurut hasil produksi keturunannya berdasarkan jumlah anak yang dilahirkan, 12 ekor (baik), 10 ekor (sedang) dan 8 ekor (kurang), berat pada tiap kelahiran hendaknya merata, tidak terlampau besar atau kecil. Berat lahir minimal 1,1 kg. Berat babi yang baik umur 8 minggu sekitar 16 kg, sedang 14 kg dan kurqng 12 kg.. Pertumbuhan berat badan bagus, misalnya umur 8 bulan mencapai berat hidup 100 kg. Angka kematian sampai penyapihan rendah, presentasi hasil daging waktu dipotong cukup tinggi. Pemilihan untuk program pembibitan ternak, babi yang akan digunakan sebagai calon induk dipersiapkan, dipisahkan pemeliharaannya sejak umur 4-5 bulan. sedangkan pejantan yang akan digunakan harus disiapkan sebulan sebelumnya untuk mencegah adanya penyakit menular. Perbandingan jantan muda betina 1 : 20 ekor (dalam kandang) atau 1 : 10 - 15 ekor di padang penggembalaan.terbuka. Babi jantan dewasa dapat mengawini 35 -40 ekor betina (dalam kandang) atau 15 - 20 ekor di areal terbuka. Pejantan umur 9 - 15 bulan dapat melakukan perkawinan 2 x/ hari atau 8 x/ minggu. Sedangkan pejantan dewasa 3 x/ hari atau 12 x/ minggu. 5 - 20



Babi betina dikawinkan pada umur tidak kurang dari 8 bulan, dengan berat badan diatas 100 kg. Sedangkan umur jantan sebaiknya digunakan pada umur tidak kurang dari 9 bulan. Kawinkan babi betina pada hari pertama berahi, biarkan sampai terjadi 2 kali perkawinan dalam 24 jam. Setelah itu babi betina dipisahkan dalam kandang tersendiri. Secara ringkas pemilihan bibit babi yang baik berdasarkan tampilan dari bentuk luar atau eksterior adalah :



1). Babi induk yang baik - Kepala : Besarnya sedang, rahang ringan. - Tubuh : Panjang, pada punggun agak berbentuk busur dan kuat - Bahu : Lebar dan rata dengan punggung - Perut : Bila dipegang lunak, halus - Jumlah putting : Cukup banyak, 12-14 buah dan letaknya simetris, genap. - Kaki : Kaki kuat, lurus, tumit kuat, kuku rapat, simetris dan kuat - Ham (paha) : tebal, lebar - Ekor : melingkar (menunjukkan babi yang sehat)



2). Babi jantan - Kepala : Ringan. - Pandangan : Tajam. - Tubuh : Panjang, pada punggung agak melengkung dan kuat. - Bahu : Lebar, dalam dan rata dengan punggung. - Kaki : Kuat, lebih-lebih kaki belakang, dengan tumit yang kuat. - Kuku : Rapat, simetris, bersih. - Testes : Besarnya sama, simetris. - Jumlah putting : cukup banyak, 12-14 buah dan genap. - Perut : Bagian bawah rata. - Temperamen : Agresif, bersemangat.



Pemilihan Bibit Berdasarkan Silsilah (Keturunan / Genetik) Babi-babi yang hendak dipakai sebagai bibit harus diketahui jenis atau bangsa serta tipenya. Pemilihan terhadap suatu bangsa babi atau strain yang hendak diternakkan tentu saja tergantung pada kesenangan peternak dan lingkungan di mana bangsa tersebut sudah banyak 5 - 21



diternakkan. Dan selanjutnya untuk mengetahui bangsa babi tersebut termasuk tipe pedaging atau spek, biasanya diamati dari bentuk luarnya. Adapun perbandingan sifat-sifat terpenting kedua tipe tersebut ialah : Tipe / Spek



Bentuk Luar



Lemak



Pedaging



Bentuk badan



Pendek, lebar dan dalam



Panjang



Kepala



Agak pendek dan rahang berat Agak panjang dengan rahang ringan



Bagian tubuh



Bahu lebar dalam



Ringan, dada dangkal



Bagian tengah



Pendek, lebar



Lebar, panjang



Bagian belakang



Lebar, pendek, bulat berlemak Lebar, panjang dan silang segi empat dengan ham yang dalam



Bagian kaki



Pendek, lebar



Agak ringan



Dari sekian banyak jenis babi yang dikenal dan telah dipaparkan diatas, masing-masing memiliki tipe produksi daging dan lemak. Berikut ini ada beberapa tipe babi : 1.



Tipe lemak (lard type), memiliki ciri-ciri: a. Ukuran tubuh berlebihan, lebar dan dalam. b. Cepat atau mudah menjadi gemuk, c. Kemampuan dalam pembentukan lemak cukup tinggi, d. Ukuran kaki pendek. e. Semua bangsa babi local Indonesia cenderung masuk babi tipe lemak.



2.



Tipe daging (Meat type = pork type), memiliki ciri-ciri: a. Ukuran tubuh panjang, dalam, halus. b. Bagian sisi tubuh panjang, dalam halus. c. Punggung berbentuk busur, kuat dan lebar. d. Susunan badan terutama bagian padat memiliki lemak sedikit e. Kepala dan leher ringan, halus. f. Ukuran kaki panjang sedang, tumit pendek kuat. g. Ham berkembang cukup bagus dan dalam



5 - 22



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2011. Babi. http://id.wikipedia.org/wiki/Babi. diakses pada 20 Desember 2011. Anonim,2011. Pemilihan bibit babi. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pemilihan-bibit-babi diakses pada 20 Desember 2011. Hartati. 2011. Jenis-Jenis Babi. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/jenis-jenis babi.diakses pada 20 Desember 2011. Saulandsinaga, 2010. Tipe babi. http://blogs.unpad.ac.id/saulandsinaga/2010/02 / 17 / tipe-babi/. diakses pada 20 Desember 2011. Soenarjo. 1988. Buku pengarang kuliah ilmu tilik ternak. Jakarta : CV. Baru Jakarta. Sution, 2010. http://budidayaternak.comxa.com/single.php ? conten=Halaman KategoriBudidaya&idbudidaya=3. diakses pada 20 Desember 2011.



5 - 23