Modul 9 Akuntansi Utang Jangka Panjang Dan Investasi - 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL 9 Akuntansi Utang Jangka Panjang dan Investasi PENGANTAR AKUNTANSI



Sofyan Hadinata, S.E., M.Sc., Ak., CA. [email protected]



Capaian Pembelajaran Khusus Mahasiswa diharapkan mampu: Menghitung nilau tunai ataupun nilai yang akan datang dari suatu arus kas Menjelaskan klasifikasi dan jenis obligasi yang ada di masyarakat Mencatat transaksi penerbitan obligasi Menghitung harga pasar obligasi atas dasar konsep nilai tunai Menyajikan utang obligasi dalam neraca Menjelaskan metode amortisasi diskonto ataupun premium Mencatat amortisasi diskonto ataupun premium Menghitung laba atau rugi akibat penebusan (pelunasan sebelum jatuh tempo) utang obligasi Mencatat transaksi penebusan utang obligasi Membedakan istilah investasi jangka pendek dan jangka panjang Menghitung harga perolehan investasi Mencatat pembelian investasi jangka pendek ataupun jangka panjang Menentukan nilai investasi jangka pendek dengan metode harga perolehan dan harga pasar Membuat jurnal penyesuaian atas turunnya nilai investasi di akhir tahun Mencatat dan menghitung pendapatan investasi Menghitung dan mencatat laba atau rugu atas penjualan investasi Menyajikan pos investasi dalam neraca Menghitung dan mencatat amortisasi atas investasi obligasi (jangka panjang) Menjelaskan perbedaan metode pencatatan investasi saham, yaitu metode pemilikan dan harga perolehan Memilih metode pencatatan invetasi yang harus diterapkan dalam keadaan tertentu Mencatat investasi saham, menggunakan metode pemilikan (metode ekuitas) dan harga perolehan (metode cost)



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Kegiatan Belajar 1: Konsep Nilai Tunai



Konsep Nilai Tunai



Konsep Nilai Tunai



Tidak praktis dan lama, apalagi kalau periodenya panjang



Konsep Nilai Tunai



Konsep Nilai Tunai







Contoh 1: Suatu perusahaan memiliki utang kepada bank yang harus diangsur setiap tahun dengan angsuran Rp1.000.000 selama lima tahun. Bila diketahui tingkat bunga 20% per tahundan angsuran pertama dilakukan satu tahun setelah sekarang, berapa jumlah utang perusahaan kepada bank (nilai tunai angsuran) tersebut? Untuk memecahkan masalah tersebut, dapat dihitung sebagai berikut:



Saat perusahaan menandatangani kontrak utang jangka panjang tersebut akan dibuat jurnal: Kas Rp2.990.610 Utang Jangka Panjang (Bank) Rp2.990.610



Konsep Nilai Tunai











Contoh 1:



Jurnal untuk mencatat angsuran pinjaman kepada Bank dapat diikhtisarkan sebagai berikut: Beban bunga Rp598.122 Tahun Utang jangka panjang Rp401.878 ke-1 Kas Rp1.000.000 Beban bunga Utang jangka panjang Kas



Rp517.746 Rp482.254



dan seterusnya, sampai tahun kelima.



Tahun ke-2 Rp1.000.000



Kegiatan Belajar 2: Utang Jangka Panjang



Utang Jangka Panjang • Untuk menambah dana, perusahaan dapat meminjam uang dalam bentuk utang jangka panjang dengan cara mengeluarkan wesel atau obligasi. • Wesel jangka pangjang biasanya hanya dapat digunakan untuk meminjam uang dari satu sumber saja seperti perusahaan asuransi, bank dan lembaga keuangan lain. • Obligasi biasanya dijual pada penjamin, yang kemudian menjualnya kembali kepada para penanam modal (masyarakat). • Jika perusahaan mengeluarkan obligasi berarti perusahaan melakukan komitmen untuk membayar bunga dan mengembalikan pokok pinjamannya pada tanggal tertentu di masa mendatang. • Kontrak antara perusahaan dengan para pemegang obligasi disebut “bond indenture” • Sebagai contoh: perusahaan membutuhkan dana sebesar Rp400.000.000 yang dapat diperoleh dengan cara menerbitkan obligasi 15% atau saham prioritas 10% (nominal Rp5.000) atau saham biasa nominal Rp1.000. Perusahaan memperkirakan dengan dana tersebut akan dihasilkan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan (40%) sebesar Rp100.000.000 per tahun. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan dapat memilih alternatif sebagai berikut:



Utang Jangka Panjang



Utang Jangka Panjang



Perbandingan Antara Obligasi dan Modal Saham



Klasifikasi Obligasi Jenis-jenis obligasi: 1. Obligasi atas nama  Obligasi yang dikeluarkan atas nama pemegang obligasi. Bunga akan dibayarkan kepada pemegang obligasi yang namanya terdaftar pada catatan transfer agent tersebut, atau dengan cara menyerahkan kupon obligasi pada bank-bank yang ditunjuk. 2. Obligasi atas tunjuk  Obligasi tanpa perlu mencatat nama pembeli obligasi. Pembayaran bunga dilakukan dengan cara menyerahkan kupon obligasi yang melekat pada sertifikat obligasi kepada bank-bank yang telah ditunjuk. Obligasi ini perlu disimpan secara hati-hati. 3. Obligasi dengan jaminan  perusahaan yang mengeluarkan obligasi menjamin sebagian aktivanya sebagai jaminan atas utang obligasi tersebut. 4. Obligasi tanpa jaminan  Pemegang obligasi tanpa jaminan berkedudukan sebagai kreditur biasa. Obligasi jenis ini sering juga dinamakan “debenture bonds”. Kadangkadang obligasi ini dikeluarkan dengan syarat bunganya hanya diberikan bila perusahaan mendapat laba. Bila demikian obligasinya disebut obligasi pendapatan. 5. Obligasi pendapatan 6. Obligasi mengambang  obligasi yang bunganya dikaitkan dengan angka tertentu, misal sekian persen di atas rata-rata bunga Sertifikat Bank Indonesia 7. Obligasi hipotek  obligasi yang dijamin dengan harta tetap. 8. Obligasi syariah (Sukuk)  obligasi yang diterbitkan sesuai dengan syariah agama Islam.



Akuntansi untuk Utang Obligasi • Bila perusahaan mengeluarkan obligasi, maka berarti perusahaan mempunyai dua macam utang yang berbeda: a. Membayar sejumlah nominal yang tertera pada obligasi pada saat jatuh tempo; dan b. Membayar bunga secara berkala sebesar persentase tertentu dari nominal obligasi. • Bila tingkat bunga efektid lebih besar daripada tingkat bunga kupon, maka obligasi akan dijual dengan harga di bawah nominal (diskonto). • Namun, bila tingkat bunga efektif lebih kecil daripada tingkat bunga kuponnya, maka obligasi dapat dijual di atas harga nominalnya (premium) • Sebagai contoh: Pada tanggal 1 Januari, sebuah perusahaan mengeluarkan 16% obligasi, 5 tahun, nominal Rp200.000.000 bunga dibayar setiap setengah tahun. Jumlah uang yang diterima perusahaan akan terdiri atas: 1. Nilai tunai dari Rp200.000.000 yang akan dibayar kembali 5 tahun yang akan datang, dan 2. Nilai tunai 10 kali bunga setiap ½ tahun @Rp16.000.000 (8% x Rp200.000.000) Jika tingkat bunga efektif (pasar) sama dengan 16%, maka nilai tunai obligasi (harga jual) dapat dihitung sebagai berikut:



Akuntansi untuk Utang Obligasi



Akuntansi untuk Utang Obligasi



Obligasi Dikeluarkan dengan Diskonto Sebagai contoh: kasus di atas, ketika perusahaan mengeluarkan obligasi tingkat bunga efektif sama dengan 20% per tahun (10% per setengah tahun). Dengan demikian nilai obligasi dapat dihitung sebagai berikut:



Obligasi Dikeluarkan dengan Diskonto Transaksi tersebut akan dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:



Diskonto utang obligasi sebesar Rp24.578.000 harus diamortisasi selama usia obligasi. Amortisasi akan dibebankan sebagai beban bunga. Metode amortisasi atas diskonto utang obligasi dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Metode garis lurus 2. Metode bunga efektif Metode garis lurus Jumlah amortisasi diskonto (premium) sama besarnya untuk setiap periode. Dengan kasus sebelumnya diskonto utang obligasi sebesar Rp24.578.000 akan diamortisasi setiap periode (setengah tahun) masing-masing 1/10 x 24.578.000 atau Rp2.457.800 setiap setengah tahunnya. Jurnal amortisasi dapat dibuat bersama-sama dengan saat pembayaran bunga. Dengan demikian tanggal 1 Juli saat pembayaran bunga dan amortisasi akan dibuat jurnal sebagai berikut:



Obligasi Dikeluarkan dengan Diskonto Metode Bunga Efektif



Obligasi Dikeluarkan dengan Diskonto Metode Bunga Efektif Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi yang bersangkutan dilakukan sebagai berikut (pada saat pembayaran bunga periode 1):



Obligasi Dikeluarkan dengan Premium Bila pada saat obligasi dikeluarkan, tingkat bunga pasar (efektif) lebih rendah daripada tingkat bunga obligasi (kupon), maka harga jual (nilai tunai) obligasi akan menjadi lebih besar daripada nominalnya. Selisih ini disebut utang premi obligasi. Sebagai conoth, perusahaan mengeluarkan 16% obligasi, 5 tahun, nominal Rp200.000.000 bunga dibayar setiap setengah tahun. Pada saat obligasi dikeluarkan tingkat bunga efektif 12% per tahun. Nilai tunai obligasi (harga pasar) dapat dihitung sebagai berikut: 1. Nilai tunai Rp200.000.000 jatuh tempo 5 tahun dengan tingkat bunga 16% setiap setengah tahun Rp11.679.000 2. Nilai tunai 10 kali pembayaran bunga Rp16.000.000 didiskontokan dengan tingkat bunga 6% setiap setengah tahun Rp117.761.000 Nilai tunai obligasi (dibulatkan dalam ribuan) Rp229.440.000 Transaksi pengeluaran obligasi tersebut di atas dicatat sebagai berikut:



Obligasi Dikeluarkan dengan Premium Berikut adalah tabel untuk menghitung amortisasi premium utang obligasi:



Obligasi Dikeluarkan dengan Premium Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premium pertama kali adalah sebagai berikut:



Alternatif lain adalah mencatat amortisasi setiap akhir tahun melalui jurnal penyesuaian. Bila halnya demikian, maka pada saat pembayaran bunga obligasi akan dicatat dengan mendebet akun beban bunga dan mengkredit akun kas dengan jumlah Rp16.000.000. Pada akhir tahun pertama dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:



Pelunasan Obligasi Sebelum Saat Jatuh Tempo Misalnya pada tanggal 1 Juli perusahaan mempunyai utang obligasi sebagai berikut: Utang obligasi Rp100.000.000 Premium utang obligasi Rp 16.000.000 Rp116.000.000 Pada tanggal tersebut perusahaan bermaksud untuk memanggil obligasi tersebut dengan harga panggilan 110%. Jurnal untuk mencatat penebusan utang obligasi adalah sebagai berikut:



Jika obligasi bukan merupakan callable bonds, maka perusahaan harus membelinya dari pasar uang dan modal (bursa efek). Andaikata perusahaan membeli setengah dari obligasi yang beredar (nominal Rp50.000) dengan kurs 101% pada tanggal 1 Juli, maka jurnal untuk mencatat penebusan utang obligasi sebagai berikut:



Kegiatan Belajar 3: Investasi Saham dan Obligasi (Debt and Equity Investments)



Investasi Jangka Pendek (Surat-Surat Berharga atau Efek) • Investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dapat (akan) dijual lagi dalam periode yang pendek. • Investasi ini biasanya dilakukan karena adanya dana yang menganggur secara sementara. • Bentuk investasinya dapat dalam surat-surat berharga seperti deposito, reksadana, commercial papers, obligasi pemerintah, dan obligasi atau saham dari perusahaan lain. • Tambahan pendapatan bagi perusahaan berupa bunga, dividen atau kenaikan harga (capital gain) • Contoh 1: Investasi Jangka Pendek Deposito Berjangka Misalnya PT. Emir menanamkan uangnya Rp10.000.000 dalam deposito berjangka di Bank Mandiri selama tiga bulan, dengan bunga 9% per tahun pada tanggal 15 Oktober 20x1. Bunga diterima setiap bulan. Jurnal untuk mencatat transaksi sehubungan dengan deposito tersebut:



Investasi Jangka Pendek (Surat-Surat Berharga atau Efek) • Contoh 1: Investasi Jangka Pendek Deposito Berjangka (lanjutan) Misalnya PT. Emir menanamkan uangnya Rp10.000.000 dalam deposito berjangka di Bank Mandiri selama tiga bulan, dengan bunga 9% per tahun pada tanggal 15 Oktober 20x1. Bunga diterima setiap bulan. Jurnal untuk mencatat transaksi sehubungan dengan deposito tersebut:



Investasi Jangka Pendek (Surat-Surat Berharga atau Efek) • Contoh 2: Investasi Jangka Pendek Sertifikat Bank Sertifikat bank adalah surat utang yang dikeluarkan oleh suatu bank. Dalam surat utang tersebut tercantum nominal sertifikat, jangka waktu sertifikat, dan jaminan bahwa bank yang mengeluarkan sertifikat tersebut sanggup membeli kembali sertifikatnya dengan harga (diskonto) tertentu. Sertifikat ini dibuat atas tunjuk. Sebagai contoh PT. Emeralda membeli sertifikat Bank Nasional, nominal Rp2.000.000 dengan harga Rp1.800.000, jangka waktu selama 6 bulan. Pembelian pada tanggal 5 Mei 20x1. Jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi ini adalah sebagai berikut:



Investasi Jangka Pendek (Surat-Surat Berharga atau Efek) • Contoh 3: Investasi Jangka Pendek Obligasi Sebagai contoh PT. Emeralda pada tanggal 1 September 20x1 membeli invetasi jangka pendek yang berupa 12% obligasi Pemerintah Indonesia, nominal Rp10.000.000 dengan kurs 102%. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Bila diketahui bea meterai dan provisi sebesar Rp35.000, maka harga pokok dan jumlah pembayaran dapat dihitung sebagai berikut:



Investasi Jangka Pendek (Surat-Surat Berharga atau Efek) • Contoh 3: Investasi Jangka Pendek Obligasi (lanjutan) Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut dari 1 September 20x1 sampai dengan 1 Januari 20x2 adalah sebagai berikut:



Investasi Jangka Pendek (Surat-Surat Berharga atau Efek) • Contoh 3: Investasi Jangka Pendek Obligasi (lanjutan) Misalkan pada tanggal 1 Maret 20x2 obligasi RI tersebut dijual dengan kurs 105 provisi dan meterai Rp30.000 sebelum dibuat jurnal, pertama kali harus dihitung laba atau rugi penjualan surat-surat berharga, dan jumlah yang akan diterima dari hasil penjualan tersebut. Perhitungannya adalah sebagai berikut:



Penilaian Terhadap Surat-Surat Berharga



Sekuritas dagang • Untuk tujuan penilaian efek atau surat-surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan kepemilikannya, untuk itu efek diklasifikasikan menjadi (1) untuk diperjualbelikan, (2) tersedia untuk dijual, dan (3) dimiliki sampai jatuh tempo • Sekuritas dagang adalah saham dan obligasi yang dibeli dan disimpan terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek (umumnya kurang dari satu bulan) untuk menghasilkan laba yang disebabkan dari perbedaan harga jangka pendek. • Perbedaan atau selisih ini disajikan sebagai laba atau rugi yang belum terealisasi karena sekuritas tersebut belum dijual. • Berikut adalah contoh penyajian sekuritas dagang:



• Penyesuaian terhadap harga pasar dari sekuritas dagang dilakukan melalui jurnal penyesuaian pada saat akan disusun laporan keuangan dengan jurnal sebagai berikut:



Penilaian Terhadap Surat-Surat Berharga



Sekuritas dagang (lanjutan) • Misalnya pada tahun berikutnya saham PT. BNI dijual dengan harga Rp100.000.000, maka jurnal untuk mencatat transaksi penjualan adalah sebagai berikut:



Penilaian Terhadap Surat-Surat Berharga



Sekuritas Tersedia untuk Dijual • Merupakan obligasi dan saham yang dimiliki dengan maksud untuk dijual dalam jangka pendek namun tidak pasti kapan. • Misalkan PT Dimas memiliki sekuritas yang tersedia untuk dijual sebagai berikut:



• Pencatatan harga pasar dan laba atau rugi yang belum terealisasi dilakukan pada saat akan dilakukan penyusunan laporan keuangan dengan jurnal sebagai berikut:



• Penyajian sekuritas tersedia untuk dijual dilakukan sebagai berikut: a. Sekuritas disajikan di dalam neraca sebesar fair value atau nilai wajarnya. b. Laba atau rugi yang belum terealisasi disajikan sebagai komponen yang terpisah dalam ekuitas pemegang saham.



Penyajian Invetasi Jangka Pendek • Penyajian investasi jangka pendek dilakukan setelah pos kas dalam seksi aktiva lancar sebesar nilai wajarnya. • Nilai wajar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari pertukaran instrumen keuangan dalam transaksi-transaksi antar pihak-pihak yang bebas, buka karena paksaan atau likuidasi. • Jika terdapat harga pasar untuk instrumen tersebut, maka nilai wajar untuk instrumen tersebut adalah harga pasar sekuritas tersebut dengan volumenya. • Contoh:



Investasi Jangka Panjang • Suatu perusahaan membeli saham atau obligasi perusahaan dengan berbagai tujuan. Tujuan-tujuan tersebut antara lain adalah untuk: a. Memperoleh pendapatan dividen atau bunga; b. Mengendalikan perusahaan yang dibeli sahamnya tersebut; dan c. Menjaga hubungan tertentu dengan perusahaan lain. Invetasi Saham Perusahaan dapat membeli saham perusahaan lain langsung dari perusahaan tersebut atau membeli melalui pasar uang dan modal. Pencatatan pembelian saham dilakukan dengan dua metode yaitu: a. Metode harga pokok (nilai wajar); dan b. Metode kepemilikan Metode harga pokok (metode nilai wajar)  Metode ini digunakan jika saham perusahaan lain yang dibeli jumlahnya kurang dari 20 persen dari saham yang beredar.  Contoh: pada tanggal 1 Juli 20x1 PT Kita membeli 2000 lembar saham biasa PT Jaya dengan kurs 110 provisi dan meterai Rp50.000 nominal saham @Rp10.000. Harga pokok investasi dihitung sebagai berikut:



Investasi Jangka Panjang Harga kurs: 110% x Rp10.000 x 2.000 lembar = Rp22.000.000 Provisi dan meterai = Rp 50.000 Harga pokok = Rp22.050.000 Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah: Juli 2 Investasi Saham PT. Jaya Rp22.050.000 Kas Rp22.050.000 Pengumuman dan Pembagian Dividen Pada tanggal 29 September PT. Jaya mengumumkan pembagian dividen Rp500 per lembar dan pembayaran dividen dilakukan pada tanggal 21 Oktober. Untuk mencatat transaksi tersebut PT. Kita akan membuat jurnal sebagai berikut: Sep.29 Piutang Dividen Rp1.000.000 Pendapatan Dividen Rp1.000.000 Okt.21 Kas Rp1.000.000 Piutang Dividen Rp1.000.000



Investasi Jangka Panjang Metode Pemilikan (Equity Method) • Bila sebuah perusahaan memiliki 20% atau lebih saham perusahaan lain berarti perusahaan tersebut dianggap memiliki pengaruh yang signifikan bahwa mengendalikan kegiatan perusahaan lain yang sahamnya dimiliki tersebut (di atas 50%). • Pada metode ekuitas, pembelian investasi pada mulanya dicatat sebesar harga perolehannya (cost). Namun, setelah itu akan berubah karena pengakuan laba atau rugi, dan pengumuman dividen dari perusahaan investee.



• Sebagai contoh, PT. Kita pada awal tahun 20x1 membeli 40% saham PT. Anak (40.000 lembar) @Rp5.000 dengan kurs 110 termasuk di dalamnya provisi dan meterai. Pada akhir tahun 20x1 PT. Anak melaporkan memperoleh laba bersih sebesar Rp25.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen total sebesar Rp15.000.000. Oleh PT. Kita transaksi-transaksi tersebut dijurnal sebagai berikut:



Investasi Jangka Panjang Metode Pemilikan (Equity Method)-Lanjutan



Investasi Jangka Panjang Investasi Obligasi PT Kita pada tanggal 1 Mei 20x1 membeli 3.000 lembar obligasi PT Ambon, nominal @Rp10.000, kurs 98%, bunga obligasi 12%, dibayar 1 Mei dan 1 November akan jatuh tempo tanggal 1 Mei 2020. Amortisasi menggunakan metode garis lurus. Jurnal untuk mencatat transaksi sehubungan pembelian obligasi di atas untuk tahun 20xx sebagai berikut:



Investasi Jangka Panjang Investasi Obligasi (lanjutan) PT Kita pada tanggal 1 Mei 20x1 membeli 3.000 lembar obligasi PT Ambon, nominal @Rp10.000, kurs 98%, bunga obligasi 12%, dibayar 1 Mei dan 1 November akan jatuh tempo tanggal 1 Mei 2020. Amortisasi menggunakan metode garis lurus. Jurnal untuk mencatat transaksi sehubungan pembelian obligasi di atas untuk tahun 20xx sebagai berikut: