Modul Ajar DDK 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL AJAR 2



DASAR – DASAR PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN



SEMESTER 1 “PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN”



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



PETA KEDUDUKAN MODUL AGRIPRENUER DIBIDANG PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN FASE E PROSES BISNIS INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN



MODUL 1



PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN



MODUL 2



AGRIPRENEUR DIBIDANG PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN



MODUL 3



PROSES DAN TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN ALAT DAN MESIN PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN



MODUL 4



PENANGANAN KOMODITAS HASIL PERTANIAN



MODUL 5



PRINSIP DAN TEKNIK KERJA MODUL 6 LABORATURIUM PENGUJIAN MUTU MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” HASIL PERTANIAN SRI ESSA MEYLONA, ST



MODUL AJAR 3 “PROFIL AGRIPRENUER DI INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN”



INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Nama Penyusun Institusi Tahun disusunnya Modul Ajar Jenjang Sekolah Kelas Alokasi Waktu Elemen Capaian Pembelajaran



: Sri Essa Meylona, ST : SMKN Pertanian Terpadu Pekanbaru : 2022 : SMK :X : 12 x 45 Menit) : Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian : Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan profil Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian



. . . . . .



B. KOMPETENSI AWAL Peserta didik sudah mempelajari modul 1 mengenai Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industry pengolahan hasil pertanian



C. PROFIL PELAJAR PANCASILA Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah: 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2. Bergotong-royong 3. Mandiri 4. Bernalar kritis 5. Kreatif.



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



D. SARANA DAN PRASARANA 1. Media Pembelajaran



LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet, Akun belajar, LKPD, MODUL, Buku dan alat tulis



E. TARGET PESERTA DIDIK



Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat dengan program keahlian Agroteknologi Pengolahan Hasil Pertanian Semester 1



F. MODEL PEMBELAJARAN



 Discovery / Inquiri Learning  Problem Based Learning (PBL)  Kolaborasi : Guru dan Siswa melakukan kunjungan industry pengolahan yang masih menerapkan teknologi konvensional maupun ke industry yang sudah menggunakan teknolgi modern.



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



KOMPETENSI INTI



A. TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran 3.1 Menjelaskan profile agriprenuer



Kriteria Pencapaian TP (Eviden) Pada Akhir Pembelajaran diharapkan peserta didik mampu : 3.1.1 Menjelaskan profile agriprenuer



Asesmen  Apa yang dimaksud



dengan agripreneur ?



 Apa yang kamu ketahui



mengenai kegiatan agripreneur ?



 Apa perbedaan



agriprenuer dan agripreneurship?



3.1.2



Membaca peluang pasar dan usaha untuk menumbuhkan jiwa wirausaha



3.2 Menjelaskan profesi 3.2.1 Mampu merincikan atau jabatan di profil profesi atau industry jabatan di industry pengolahan hasil pengolahan hasil pertanian pertanian



 Pernahkah kamu



pergi ke pasar ?



 Apa yang dimaksud



dengan pasar ?



 Apakah kalian



megetahui tentang industry pengolahan hasil pertanian?



 Apa saja jenis profesi



pada bidang industry pengolahan



3.2.2 Memahami ketersedian pangan dalam rangka menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja



 Apa yang kalian



ketahui mengenai ketersediaan pangan?



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



 Apakah ketersedian



pangan berhubungan dengan ketahanan pangan?



B. ASESMEN 1 Sebelum Dilakukan Pembelajaran di awal dilakukan asesemen Diagnostik terlebih dahulu 1. Asesemen Diagnostik untuk mengetahui kemampuan dasar dan mengetahui kondisi Awal peserta didik a.



Asesmen Diagnostik non kognitif dilakukan untuk mengetahui gaya belajar siswa Untuk mengetahui gaya belajar peserta didik, kami memberikan pertanyaan dengan PPT yang langsung di jawab peserta didik



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



beberapa



N O 1. B.



PERTANYAAN YANG AKAN DITANYAKAN Ketika berbicara, kamu biasa nya… A. Berbicara dengan tempo cepat B. Berbicara dengan tempo sedang C. Berbicara dengan tempo lambat



2.



Apa yang paling kamu ingat? A. Orang, lingkungan, wajah B. Perkataan, suara, makna C. Kejadian, peristiwa, emosi



3



Bagaimana cara kamu menghapal ? A. Menulisnya berulang-ulang B. Mengulangi kata-kata sekeras mungkin C. Menghapalnya sambil berjalan-jalan



4.



Apakah yang bisa membuat kamu terganggu? A. Benda-benda di sekitar anda B. Suara C. Gerakan



5.



Ketika mengeja sebuah kata, yang kamu lakukan adalah... A. Membayangkan kata itu B. Menyebutnya dengan keras C. Menuliskannya



6.



Apakah yang lebih kamu sukai? A. Lukisan B. Musik C. Menari/ olahraga



7.



Ketika membaca, apa yang kamu lakukan? A. Melihat bacaan sambil membaca dalam hati B. Membaca dengan bersuara C. Menggunakan jari untuk menunjuk bagian yang dibaca



8.



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL: PERTANIAN” Ketika saya mengoperasikan peralatan baru, saya biasanya SRI ESSA MEYLONA, ST



A. Membaca petunjuknya terlebih dahulu B. Mendengarkan penjelasan dari seseorang yang pernah menggunakannya



Asesmen Diagnostik kognitif  2 Pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajara baru (Kelas x) ( 1 s/d2 ) E  4 pertanyaan , dengan topik satu kelas dibawah (kelas 9)  2 pertanyaan , dengan topik dua kelas dibawah (kelas 8) (sesuaikan pertanyaan dengan topic yang menjadi prasyarat untuk mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang )



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



N O 1.



PERTANYAAN YANG AKAN DITANYAKAN Apa keuntungan menjadi agripreneur ? A. Dapat mengembangkan potensi diri B. Menjadi terkenal C. Dapat menciptakan produk D. Dapat mengkontrol terhadap keuangan usaha E. Dapat bekerja sesuka hati



Fungsi dari inti kewirausahaan dibidang agriteknologi pen golahan hasil pertanian 2. C. PEMAHAMAN BERMAKNA adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan ….  Peserta didik diharapkan dapat memahami Profile Agripreneur diindustri pengolahan hasil pertanian A. Menguntungkan B. Sedikit D. PERTANYAAN C.PEMANTIK Lebih besar



3



4.



D. Banyak NO PERTANYAAN 1E. berbeda Tahukah kamu apa itu agriprenuer ? 2 Apa yang seseorang kamu ketehui mengenai kegiatanaktif, agripreneur ? untuk Suatu sikap mental yang memiliki kreativitas, bercipta daya 3 Apa perbedaan agripreneur dan agripreneurship ? membuat sesuatu yang unik dan baru serta dapat bermanfaat bagi banyak orang 4 Pernahkah kamu pergi kepasar? A. Kreativitas 5 Apa itu pasar ? 6 Apakah kalian megetahui tentang industry pengolahan B. kewirausahaan hasil pertanian? C. Produksi 7 Apa saja jenis profesi pada bidang industry D. Konsumen pengolahan 8 Kemampuan mengambil resiko untuk berusaha secara mandiri dengan Apaberani yang kalian ketahui mengenai ketersediaan pangan? mengerahkan sumber daya yang dimiliki disebut… 9 Apakah ketersedian pangan berhubungan dengan A. Kreatifitas ketahanan pangan? B. Inovasi C. Wirausaha D. Potensi



5.



Salah satu Keberhasilan dalam berwirausaha adalah…… A. Tidak mengenal dengan lingkungannya B. Mau mencari informasi tentang beberapa hal yang menyebabkan berhasilnya suatu usaha. C. Putus asa D. Tidak saling mengenal



6.



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN”



Pengalihan ojek konvensional/pangkalan menjadi SRI ESSA MEYLONA, ST ojek online adalah salah satu bentuk kreatifitas di bidang… A. Transportasi



KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Alokasi Waktu



: 1 ( Pertama ) : 6 JP ( @ 45 Menit ) KEGIATAN PENDAHULUAN ( 45 Menit )



   



Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa Guru mengajak peserta didik periksa diri dan Lingkungan Guru menyakan kabar peserta didik di hari pertama tatap muka Guru melakukan asesmen diagnostic non kognitif untuk mengetahui gaya belajar siswa  Guru Bersama PD membuat kesepakatan kelas (awal masuk) APERSEPSI ( 30 Menit )  Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran  Guru memberikan pertanyaan pematik o Apa yang dimaksud dengan agripreneur ? o Apa yang kamu ketahui mengenai kegiatan agripreneur ? o Apa perbedaan agriprenuer dan agripreneurship?  Guru memberikan apersepsi mengenai profile agriprenuer pada industry pengolahan hasil pertnian  Peserta didik mengamati video yang ditayangkan KEGIATAN INTI ( 175 Menit ) FASE



AKTIVITAS



DURASI



 Guru menyajikan masalah terkait dengan profile agriprenuer pada tayangan ppt sebagai berikut : “ Diskusikanlah satu contoh profile seorang wirausaha sukses dibidang olahan pangan ?”



Orientasi Peserta Didik Pada Masalah



 Peserta didik mengamati masalah yang di sajikan oleh guru



Mengorganisasi Peserta Didik Untuk Belajar



 Guru mengarah permasalahan yang diutarakan ke Peseta didik, bagaimana langkah dalam meyelesaikan nya.  Guru membagi Peserta Didik ke dalam kelompok yang terdiri dari 5 – 6 peserta didik berdasarkan gaya belajar



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



30 ‘



10’



 Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan meminta peserta didik bekerja sama mengerjakan LKPD secara berkelompok  Pesrta didik memahami masalah yang disajikan di LKPD secara individu dan mulai mendiskusikan secara kelompok  Masing masing kelompok mencari informasi tentang permasalahan yang diberikan di LKPD melalui bahan Ajar atau searching melalui internet



Membimbing Penyelidikan individual dan kelompok



 Peserta didik bekerjasama dengan anggota kelompok untuk mengisi keseluruhan LKPP



45’



 Guru berkeliling memantau diskusi dan mendampingi secara bergiliran serta memberikan bantuan jika ada siswa secara individu atau kelompok yang mengalami kesulitan belajar  Guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusi mereka Mengembangkan dan menyajikan hasil karya



Menganalisis dan Mengevaluasi proses pemecahan masalah



 Masing masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan cara menggunakan PPT, Video atau Gambar



60’



 Peserta didik yang lain mendengarkan dan menyimak presentasi dari kelompok yang sedang tampil  Guru memfasilitasi kegiatan oresentasi kelompok dan mendorong kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji  Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



30’



PENUTUP ( 20 Menit )    



Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya Guru mengingatkan kebersihan kelas Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa dan menutup proses pembelajaran



REFLEKSI PESERTA DIDIK Setelah mempelajari materi Profile Agriprenuer, mari kita melakukan refleksi pemahaman ananda sekalian : 1. Bagaimana menurut pendapat ananda seorang agriprenuer yang baik dalam modul ajar ini? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Bagaimana menurut pendapat ananda peluang jika anada ingin menjadi seorang agriprenuer? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3. Setelah mempelajari modul ini, apakah ananda berminat untuk menjadi seorang agriprenuer pada bidang pengolahan hasil pertanian? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… REFLEKSI GURU 1. Apakah dalam memberikan arahan dan penjelasan pembelajaran dapat dipahami oleh peserta didik ? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



2. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran ? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3. Apakah proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan ? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 4. Bagian manakah pada proses pembelaran yang perlu diperbaiki? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. E. ASESMEN 2 ( ASESMEN FORMATIF DAN ASESMEN SUMATIF ) Asesemen Formatif pada modul ajar ini dilakukan dengan Lembar Penilaian Diri Instrumen Penilaian Diri NO PERNYATAAN 1 Saya dapat memahami apa itu Agriprenuer 2 Saya memahami pengertian agriprenuer secara agribisnis 3 Saya dapat memahami cirri dan karakter agripreneur 4 Saya dapat membedakan antara agripreneur Dan agripreneurship 5 Saya dapat menjelaskan hakekat agripreneur



YA



TIDAK



Asesemen Sumatif pada modul ajar ini dilakukan dengan tes tertulis Profile Agriprenuer



Materi



:



Tanggal Tes



: …………………………………………………………………………………………



Nama Peserta didik : …………………………………………………………………………………………



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



Soal 1. Silakan kalian uraikan karakteristik dari seorang agripreneur ! ( Skor Maksimal 25 ) Jawaban :



Soal 2. Karakteristik seorang agripreneur salah satu nya adlah memiliki kreatifitas yang tinggi, berikan contoh ! ( Skor Maksimal 25 ) Jawaban :



Soal 3. Menurut kalian apa manfaat yang diperoleh dengan mengenal karakter seorang agripreneur ! ( Skor Maksimal 25 ) Jawaban :



Soal 4. Uraikan pendapat kalian mengenai karakter agripreneur yang berani mengambil resiko ! ( Skor Maksimal 25 ) Jawaban :



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



SISWA DINYATAKAN TUNTAS JIKA NILAI AKHIR ≥ 78



RUBRIK KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN



N o



1



Evidence



Menjelaska n profile agriprenuer



Perlu Bimbingan (0-60) (belum mencapai, remedial di seluruh bagian



Belum menunjukkan penguasaan kompetensi dan lingkup materi yang ada pada tujuan pembelajaran



Cukup (61-70) belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan



Menunjukkan sebagian kecil penguasaan kompetensi dan lingkup materi yang ada pada tujuan pembelajaran



Baik (71-80) sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial



Menunjukkan sebagian besar penguasaan kompetensi dan lingkup materi yang ada pada tujuan pembelajaran



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



Sangat Baik (81-100) sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih Menunjukan penguasaan pada semua / melebihi penguasaan kompetensi dan lingkup materi yang ada pada tujuan pembelajaran



Mengetahui Kepala SMKN Pertanian Terpadu Riau



Pekanbaru, Juli 2022 Guru Mata Pelajaran



Dra. Sudarti, MM NIP. 19641216 199003 2 004



Sri Essa Meylona, ST



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



L A M P I R A N



A.



MATERI DAN LKPD



PROFIL AGRIPRENEUR Agripreneur merupakan jawaban dari sebuah tantangan petani di era masyarakat ekonomi asean (MEA) pada saat ini yang dapat diprediksi akan menghadapi peningkatan konsumsi pangan lebih dari dua kali lipat dalam 12 tahun mendatang, dimana pada saat ini produktivitas pertanian di Indonesia belum bisa mengimban- gi perkembangan teknologi sehingga sebagian besar kebutuhan pokok masyarakatnya dipenuhi dari hasil impor dari negara lain. Salah satu penyebabnya adalah rata-rata pertanian di Indonesia ini masih tergolong pertanian tradisional dimana mayoritas petani yang menggarap lahan ini berusia lanjut dan dalam pengolahan la- hannya masih menggunakan cara tradisional. Karena hal tersebut diperlukan adanya suatu perubahan pola pertanian di Indonesia dengan meregenerasi pertanian menjadi lebih modern yang dapat menarik generasi yang muda untuk meneruskan sektor pertani- an ini dan menjanjikan keuntungan yang besar dikemudian hari. Dengan adanya regenerasi model pertanian ini para petani muda harus terbuka terhadap perkembangan teknologi dan inovasi. Dan mengubah pola pikir terhadap profesi petani yang hanya sebagai sebuah pekerjaan biasa yang sebetulnya bisa dijadikan sebuah wirausaha. Kegiatan wirausaha ini sama saja dengan kewirausahaan yang dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sum- ber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang atau jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk men- gadapi resiko. (Fadillah, A., et al, 2020). Kegiatan kewirausahaan dalam bidang pertanian ini disebut dengan agripreneur. Dimana dalam konsep agripreneur harapanya petani yang biasa hanya bekerja menggarap lahan



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



(produksi) secara tradisional dapat pula menguasi aspek pengolahan hingga barang tersebut siap didistrubusikan / dijual dalam system agribisnis yang dapat meng- hasilkan keuntungan besar untuk pelakunya Agripreneur itu sendiri mempunyai arti individu yang memiliki pengendalian tertentu terhadap alat-alat produksi dan meng- hasilkan lebih banyak dari pada yang dapat dikonsumsinya atau ditukarkan agar memperoleh pendapatan (Mc. Clelland, 1961 di dalam Burhan,



la-



man



http://burhan.staff.ipb.ac.id/files/2011/01/M10AGB-chap- ter02-konsep.pdf



(diakses



14-06-2021



2011)



Pukul



sebagimana



5.45



dimuat



pada



WIB).



Agripreneur harus memiliki karakter yang unggul agar mampu bersaing dan berhasil seperti memiliki kreativitas yang tinggi dan



mampu menciptakan inovasi terbaru dan



berbeda, dima- na agripreneur dituntut untuk selalu berfikir dan bertindak se- suatu yang baru atau menciptakan hal yang baru dengan me- manfaatkan sumber-sumber yang ada terdahulu atau terbaru , mengembangkan teknologi terdahulu dan mampu menggunakan teknologi terbaru dalam proses menghasilkan barang, menemu- kan pengetahuan yang baru atau cara baru yang lebih efisien da- lam proses menghasilkan barang. Selanjutnya yaitu Selalu komit- men dalam pekerjaan, memiliki etos kerja dan tanggung jawab, mandiri atau tidak ketergantungan, berani mengahadapi resiko, motif berprestasi tinggi, selalu perspektif yang mampu menatap masa depan dengan lebih optimis yang selalu berfikir dan be- rusaha, dan paling penting adalah memiliki jiwa kepemimpinan yang memiliki kemampuan manajerial. (Fadillah, A., et al, 2020) Seorang agripreneur harus menghindari beberapa sifat yang dapat menyebabkan kegagalan saat menjalankan system agribisnis yaitu sifat yang tidak mau belajar kembali sehing- ga ketika ada hal menjadi tidak kompeten



terbaru



mengenai



pengelolaan



usahanya, dia



dan tidak memiliki kemampuan,kurang memanfaatkan



pengalaman dalam MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



pengelolaan usaha (ma- najemen sumber daya manusia, peralaran , keuangan, pengeluaran



danpenerimaan),perencanaanyanggagal



dantidakmaubelajardari



sebuah



kegagalan karena dalam berproses usaha tidak selalu men- guntungkan walau harapanya selalu ingin mendapat keuntungan. Menjadi agripreneur atau memulai untuk menjadi pelaku usaha di bidang agriteknologi pengolahan hgasil pertanian saat ini ti- daklah mudah tetapi juga bukan tidak meungkin. Peluang usaha masih cukup banyak apalagi sektor pengolahan hasil pertanian, yang berperan utama dalam penyediaan bahan pangan atau makanan untuk masyarakat. Usaha di sektor budidaya tanaman, ternak dan ikan di awal usaha yang paling sulit adalah tentang produksinya. Apalagi jika masih mengandalkan pada musim. Ga- gal panen akan sering dijumpai di awal-awal produksi. Umumnya setelah menjalani beberapa kali proses produksi, masalah teknis produksi semakin dapat diatasi, dan produksinya semakin stabil dalam kualitas dan selanjutnya akan stabil juga dalam kuanti- tas atau produktivitas. Lalu bagaimana dengan pasar?, Selama masih bergulat memperbaiki produksi dan produktivitas yang di ulang sampai beberapa periode, pengusaha budidaya akan mengalami pula betapa pasar untuk produknya (yaitu harga) san- gat-sangat tidak ajek, harga produk pertanian di pasaran relatif naik turun (fluktuatif). Sehingga sampai saat ini pelaku usaha budidaya terutama di luar budidaya padi, umumnya mengalami kondisi pasar yang terbuka dan rentan terjadi gejolak pada har- ga. Salah satu strategi yang dapat dipilih agar tetap dapat ber- tahan dan eksis dalam usaha budidaya adalah mengoptimalkan produktivitas dengan memperhatikan faktor waktu ketika panen atau akan memasarkan hasil. Mengurangi ketergantungan pada musim untuk produksi menuntut adanya upaya adaptasi teknolo- gi proses budidayanya. Menurunkan resiko produk terjual den- gan harga rendah (karena suplay berlebih yang ada di pasaran), melakukan proses pemasaran dengan produk yang berbasis har- ga tetap MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



dan pada tingkat produksi yang tetap, adalah pilihan yang penting untuk dilakukan. Kontrak produksi dan harga den- gan konsumen tertentu. Kendala utamanya adalah kontrak ker- jasama tersebut dapat dilakukan dengan kapasitas yang ekono- mis. Artinya usahanya sudah harus mampu untuk menyediakan (mensuplay) produk dengan kuantitas dan kualitas yang sesuai syarat dan berlaku untuk periode sesuai kontrak kerjasamanya. Banyak juga pengusa- ha budidaya atau petani yang tetap eksis dan juga berhasil meskipun



tidak



melakukan



kon-



trak



kerjasama produk dan harga.



Pengusaha atau petani yang demikian memang usahanya seper- ti untung-untungan. Saat musim atau periode panen tertentu ketika produksi rendah, mutu rendah di sisi lain saat itu harga produk sangat tinggi. Kondisi lain produksi tinggi dan kualitas baik dan harga ekonomis ( keuntungan kecil atau hampir impas) dan saat lainnya produksi tinggi dan harga sangat-sangat tinggi, di sini petani atau pengusaha bukan untung tetapi memperolah pendapatan berlipat-lipat dari modal atau biaya produksi. Hitun- gan sederhana rata-rata pengusaha akan berhasil meskipun harga relatif tetap fluktuatif. Anggap harga adalah di luar jangkaunnya untuk mengendalikan. Tetapi yang harus dikuasai atau dikenda- likan adalah produksi, prudktivitas dan kualitas harus tetap dapat dicapai dan sedikit banyak menggunakan data harga produk dari waktu-ke waktu untuk mengatur jadwal dan jumlah produksi. Berbeda dengan pengusaha di sektor budidaya, agripreneur atau pengusaha atau biasa disebut pengrajin yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan pangan, minuman atau olah- an lainnya. Pada awal usaha membutuhkan modal yang rela- tif lebih besar dibandingkan untuk usaha budidaya dalam per- bandingan produk yang setara. Kesulitan menghasilkan produk yang seusai syarat yang diinginkan atau sesuai standar, dapat dengan segera dicapai, jika tersedia bahan baku, teknologi dan sarana prasarana yang diperlukan. Tantangan yang cukup se- rius dalam usaha di sektor manufaktur atau pengolahan adalah MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



arus dihitung dengan cermat lebih dahulu tentang biaya produksi untuk setiap produk yang akan dihasilkan. Perhitun- gan biaya harus dibuat untuk kebutuhan dalam jangka wak- tu tertentu, minimal dalam 6 bulan sampai 1 tahun atau lebih.



Hal ini penting karena dari hitungan biaya produksi yang prersisi inilah pengusaha dapat menentukan har- ga produknya untuk jangka waktu tertentu. Pengusaha harga



atau



produ- sen harus menetapkan



da- lam beberapa katagori atau tingkat.



Harga untuk penjualan partai



be- sar (grosir),



harga untuk pelanggan tetap, sampai dengan harga pada tingkat eceran atau konsumen. leb- ih baik dilakukan oleh produsen. Jika harus dicantumkan label harga, adalah harga untuk eceran tertinggi atau harga yang harus diterima konsumen akhir. Artinya harga pada tingkat pengecer, grosir dan distributor akan berbeda. Harga untuk produk manufaktur termasuk produk olahan hasil pertanian di pasar tradisional, warung atau toko dan pasar-pasar modern bersifat tetap untuk jangka waktu yang cukup lama. Bagi pengusaha awal atau yang masih merintis usaha, yang paling su- kar adalah membuka pasar untuk produknya untuk diterima oleh pasar. Karena penerimaan pasar mensyaratkan kualitas yang lay- ak dan sesuai dengan yang ada dipasaraan. Pembeli (distributoir, grosir, toko atau konsumen) selalu akan membandingkan produk baru dengan produk sejenis yang sudah ada lebih dulu dan sudah dikenal atau diterima bahkan sudah menjadi produk favorit atau unggulan. Terhadap produk baru yang berkualitas, pembeli akan mudah menerima barang yang ditawarkan jika harganya jauh lebih rendah dari harga produk sejenis yang sudah ada. Mudah bagi pembeli untuk menolak pproduk baru berkualitas jika harga sama atau sedikit lebih murah sekalipun. Dalam hal ini, prinsip yang harus dipegang bagi pengusaha manufaktur adalah bahwa sekali konsumen membeli produknya, selanjutnya akan kembali membeli dan MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



terus membeli .



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD ) NAMA



:



KELAS



:



NAMA KELOMPOK : HARI / TANGGAL :



MATERI : PROFIL AGRIPRENEUR WAKTU : 45 Menit



Petunjuk Penggunaan LKPD  Isilah nama, kelas, nama kelompok, hari dan tanggal pengerjaan  Kerjakan LKPD 1 ini dengan cermat dan teliti  Lakukan kegiatan sesuai langkah – langkah yang ada  Jika ada yang ragu atau tidak mengerti, silahkan bertanya kepada teman kelompok atau guru  Waktu yang disediakan untuk mengerjakan LKPD 1 ini adalah 45 menit



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik



diharapkan



mampu



mengembangakan



keterampilan bernalar kritis dan kolaboratif, sehingga dapat memahami profil agripreneur



P E N U G A S A N



Silakan ananda diskusikan dengan kelompok, satu contoh profil seorang entrepreneur yang sukses dibidang pertanian. Sumber referensi silakan ananda searching melalui internet. Hal yang perlu didis kusikan antara lain :  Sumber motivasi memulai usaha  Ide awal memulai usaha  Tahapan wirausaha yang dilalui  Karakteristik yang dimiliki MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



Penugasan ini dapat ananda buat dalam bentuk Power Point atau Diagram Alir



SELAMAT MENGERJAKAN



B.



PROGRAM PENGAYAAN DAN REMEDIAL 1. PROGRAM PENGAYAAN Institusi Kelas Elemen



: SMKN Pertanian Terpadu Pekanbaru :X : Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di



Capaian Pembelajaran



. bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian . . : Pada akhir fase E, peserta didik mampu . menjelaskan profil agripreneur yang mampu . membaca peluang pasar dan usaha, serta profesi . dalam bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan pangan, dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha.



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



PANDUAN PELAKSANAAN PENGAYAAN Ada tiga jenis pengayaan, yaitu : 1. Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian Ini dimaksud berupa buku atau artikel dasar dasar pengolahan yang terkait dengan Profil Agripreneur. Yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum. 2. Keterampilan proses uang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman Dan investigasi terhadap materi profil agripreneur dalam bentuk pembelajaran mandiri. 3. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata terkait materi profil agripreneur dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigasi / penelitian ilmiah Pemecahan masalah ditandai dengan : a. Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



b. c. d. e. f.



Penentuan focus masalah yang akan dipecahkan Penggunaan berbagai sumber Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan Analisis data Penyimpulan hasil investigasi



Penialaian hasil belajar kegiatan pengayaan dalam bentuk fortofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah Dari peserta didik yang normal.



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST



https://penelitianilmiah.com/contoh-analisis-peluang-pasar/



MODUL 2“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN” SRI ESSA MEYLONA, ST