Modul Ajar Pipas Zat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL AJAR PIPAS X / E



SMKN 1 SUBOH SITUBONDO 2022



1



Kode Modul Ajar



IPAS.E



Nama



Muhamad Kurniawan,S.T/SMKN 1 Suboh Situbondo/2022



Penyusun/Institusi/Tahun Jenjang Sekolah



SMK



Fase/Kelas



E/10 Identitas dan Informasi mengenai Modul



Elemen/Materi



Menjelaskan fenomena secara ilmiah / Zat dan Perubahan



Kata Kunci



Zat, Unsur, Senyawa, Larutan dan Pemisahan



Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat Alokasi waktu (menit)



Mahluk hidup dan lingkungannya



Jumlah Pertemuan (JP)



30 JP (30 x 45 Menit)



Moda Pembelajaran



Tatap Muka (TM)



Metode Pembelajaran



PjBL



Sarana Prasarana



LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)



Target Peserta Didik



Reguler



Karakteristik Peserta Didik



Beragam



Daftar Pustaka Referensi Lain



1350 menit



Berti Sagendra,dkk. Proyek IPAS SMK/MAK Kelas X Rumpun Teknologi,2022,Penerbit Erlangga https://serupa.id/klasifikasi-materi-dan-perubahannya/ https://www.merdeka.com/gaya/6-bahaya-minyak-jelantahbagi-kesehatan-dan-lingkungan.html https://www.youtube.com/watch?v=h_TBZgtT-lI&t=2s https://www.youtube.com/watch?v=mdGwGzk_YNg



Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen): Rasionalisasi: Modul ajar ini membahas Zat dan Perubahan Urutan Materi Pembelajaran: Besaran dan Ukuran Sifat Kimia dan Fisika Unsur,Senyawa,Zat Bahaya Minyak Jelantah Proses Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah Rencana Asesmen: Tes tulis Assemen Formatif



2



II. LANGKAH – LANGKAH KERJA Topik



Zat dan Perubahan



Tujuan Pembelajaran



1. Menjelaskan Fenomena Zat dan perubahannya Secara Ilmiah 2. Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan Ilmiah Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Bio Solar 3. Menerjemahkan data dan bukti - bukti secara ilmiah mengenai Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Bio Solar



Pemahaman Bermakna



● Unsur, Senyawa dan Campuran ● Sifat Kimia dan sifat Fisika



Pertanyaan Pemantik



● Apakah yang dimaksud dengan Unsur,Senyawa dan campuran? ● Bagaimana perbedaan sifat kimia dan fisika? ● Bagaiamanakah perbedaan perubahan fisika dan kimia?



Profil Pelajar Pancasila







Bernalar Kritis







Kreatif







Bergotong royong



Urutan Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 No 1



RINCIAN KEGIATAN



WAKTU



Pendahuluan a. Guru



mempersilahkan



20 Menit siswa



untuk



berdoa



sebelum



memulai



pembelajaran b. Guru mengecek kehadiran siswa



c. Guru menyampaikan apersepsi d. Guru memberikan motivasi siswa e. Guru menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 2



Kegiatan Inti



230 Menit



a. Mengamati •



Guru mengarahkan siswa untuk membentuk beberapa kelompok







Guru memperlihatkan gambar / video / ppt terkait dengan materi Klasifikasi Materi dan Sifat – sifat materi







Siswa memperhatikan gambar / video / ppt yang diperlihatkan guru



b. Menanya



3







Siswa mengajukan pertanyaan tentang gambar / video / ppt materi Klasifikasi Materi dan Sifat – sifat materi yang disajikan oleh guru







Guru memfasilitasi siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait gambar / video / ppt yang disajikan



c. Mengumpulkan data •



Siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan dari berbagai sumber tentang materi Klasifikasi materi dan Sifat – sifat materi



d. Guru membagikan LKPD, bahan ajar dan media pembelajaran sesuai dengan materi Kalsifikasi Materi dan Sifat – sifat materi e. Mengasosiasi • Siswa bersama kelompoknya melakukan pengamatan tentang materi Klasfikasi Materi dan Sifat – sifat materi. • Siswa mengumpulkan data pembahasan terkait materi materi Klasifikasi Materi dan Sifat – sifat materi dari buku,bahan ajar ataupun internet. • Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok tentang materi Klasifikasi Materi dan Sifat – sifat materi.



f. Mengkomunikasikan •



Siswa dari salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas







Guru mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi di depan kelas



3



Penutup



20 Menit



1. Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa 2. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 3. Guru memberikan post test tentang materi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa 4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam



PERTEMUAN 2



No 1



RINCIAN KEGIATAN



WAKTU



Pendahuluan a. Guru



mempersilahkan



20 Menit siswa



untuk



berdoa



sebelum



memulai



pembelajaran b. Guru mengecek kehadiran siswa



c. Guru menyampaikan apersepsi



4



d. Guru memberikan motivasi siswa e. Guru menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 2



Kegiatan Inti



230 Menit



a. Mengamati •



Guru mengarahkan siswa untuk membentuk beberapa kelompok







Guru memperlihatkan gambar / video / ppt terkait dengan materi Besaran dan Satuanya serta Pengukuran.







Siswa memperhatikan gambar / video / ppt yang diperlihatkan guru



b. Menanya •



Siswa mengajukan pertanyaan tentang gambar / video / ppt materi Besaran dan Satuanya serta Pengukuran yang disajikan oleh guru







Guru memfasilitasi siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait gambar / video / ppt yang disajikan



c. Mengumpulkan data •



Siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan dari berbagai sumber tentang materi Besaran dan Satuanya serta Pengukuran



d. Guru membagikan LKPD, bahan ajar dan media pembelajaran sesuai dengan materi Besaran dan Satuanya serta Pengukuran e. Mengasosiasi • Siswa bersama kelompoknya melakukan pengamatan tentang materi Besaran dan Satuanya serta Pengukuran . • Siswa mengumpulkan data pembahasan terkait materi Besaran dan Satuanya serta Pengukuran dari buku,bahan ajar ataupun internet. • Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok tentang materi Besaran dan Satuanya serta Pengukuran.



f. Mengkomunikasikan •



Siswa dari salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas







Guru mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi di depan kelas



3



Penutup



20 Menit



a. Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa b. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini c. Guru memberikan post test tentang materi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam



5



PERTEMUAN 3 Mendesain prosedur pengolahan limbah Minyak Jelantah (6 jp)



No 1



RINCIAN KEGIATAN Pendahuluan



WAKTU 20 Menit







2



Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa (1) sebelum memulai kegiatan • Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan • Guru melakukan presensi • Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada pertemuan sebelumnya, • Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan laludengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini • Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran, penugasan, dan penilaian Kegiatan Inti 230 Menit



3



• Peserta didik menyimak video Bahaya Minyak Jelantah https://www.youtube.com/watch?v=nERBVkqgGs4 • Peserta didik diminta secara berkelompok untuk mencari solusi untuk mengatasi bahaya Minyak Jelantah (1) • Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk menyusun rencana pembuatan proyek untuk mengatasi bahaya Minyak Jelantah • Peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan sampai dengan pengumpulan laporan) • Hasil diskusi dituangkan ke dalam LKPD Penutup 20 Menit • • • •



Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk membuat progress proyek yang dilakukan. Doa Penutup



PERTEMUAN 4 melakukan prosedur pengolahan limbah Minyak Jelantah (6 jp)



No 1



RINCIAN KEGIATAN Pendahuluan



WAKTU 20 Menit







2



Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa (1) sebelum memulai kegiatan • Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan • Guru melakukan presensi • Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada pertemuan sebelumnya, • Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan laludengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini • Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran, penugasan, dan penilaian Kegiatan Inti 230 Menit



6







Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai dengan rencana yang disusun sebelumnya. Guru memantau perkembangan proyek peserta didik dan membimbing jika mengalami kesulitan. Peserta didik mencatat setiap tahapan dan mendokumentasikannya Peserta didik mendiskusikan kendala/masalah yang muncul



• • • 3



Penutup •



20 Menit



Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk melakukan analisa dan menyusun laporan Doa Penutup



• • •



PERTEMUAN 5 Mengevaluasi prosedur pengolahan limbah Minyak Jelantah (6 jp)



No 1



RINCIAN KEGIATAN Pendahuluan



WAKTU 20 Menit







2



Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa (1) sebelum memulai kegiatan • Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan • Guru melakukan presensi • Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada pertemuan sebelumnya, • Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan laludengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini • Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran, penugasan, dan penilaian Kegiatan Inti 230 Menit • Peserta didik melakukan analisis produk bio solar • Peserta didik membuat laporan proyek semenarik mungkin dan sekreatif mungkin • Peserta didik melakukan evaluasi prosedur pengolahan limbah minyak jelantah



3



Penutup • • • •



20 Menit



Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk mengumpulkan laporan Doa Penutup



7



Asemen 1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif Tes untuk mengetahui gaya belajar peserta didik (visual, auditory, Kinestetic) dapat dilakukan secara online menggunakan gawai masing-masing peserta didik agar segera cepat terlihat hasilnya. Link tes gaya belajar adalah https://akupintar.id/tes-gaya-belajar.



2. Asesmen Formatif a. Observasi Penilaian Sikap



JURNAL SIKAP



Satuan Pendidikan



: SMKN 1 Suboh Situbondo



Kelas / Kompetensi : X / TSM Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Semester



: Ganjil



Petunjuk: Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan observasi: 1) Jurnal digunakan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran selama periode satu semester. 2) Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik yang menunjukkan perilaku yang menonjol, sehingga ada kemungkinan dalam satu hari hanya ada beberapa orang atau bahkan tidak ada yang menunjukkan perilaku menonjol sesuai indikator penguatan pendidikan karakter, yakni religius, mandiri, gotong royong, integritas, dan nasionalis. 3) Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila: a. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Taat Beribadah; bersyukur; dan berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan. b. Mandiri : percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat c. Gotong royong : suka menolong, bekerjasama, peduli sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluagaan. d. Bernalar Kritis e. Kreatif f. Berkebinekaan global 4) Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal dan diberi warna merah untuk karakter negatif yang ditunjukkan



8



N o



Hari/



Tindak Lanjut



Hasil



Religius / Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan



Pemberian Reward berupa pujian dan apresiasi



Peserta didik senang dan termotivasi



2



Religius positif / Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan



Pemberian Reward berupa pujian dan apresiasi



Peserta didik senang dan termotivasi



3



Religius positif



Pemberian Reward berupa pujian dan apresiasi



Peserta didik senang dan termotivasi



Tanggal



Nama Peserta didik



Catatan Perilaku



Nilai Utama Karakter / Karakter operasiona l



1



/ bersyukur



4



Religius positif / Ketaatan beribadah



Pemberian Reward berupa pujian dan apresiasi



Peserta didik senang dan termotivasi



5



Religius negatif / Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan



Pemberian nasihat



Berjanji tidak akan mengulang i



6



Integritas negatif / santun



Pembinaa n kepada wali kelas



Berjanji tidak akan mengulang i



9



b. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik



LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PESERTA DIDIK



Satuan Pendidikan



: SMKN 1 Suboh Situbondo



Kelas / Kompetensi : X / TSM Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Semester



: Ganjil



Rubrik: Indikator sikap aktif dalam pembelajaran: Poin 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran yang terlihat dari aktivitas di kelas. 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas. 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas. 4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. Poin 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok yang terlihat dari aktivitas di kelas 2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas 4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas Indikator sikap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. Poin 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berkontribusi / memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk berkontribusi / memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi / memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.



10



4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi / memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten



11



REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI



KELAS : ………….



No



Nama Peserta didik



1



Sikap Aktif dalam Pembelajaran 4



Sikap bekerjasama dalam kelompok



Sikap proses pemecahan masalah



Ratarata skor



2



2



8



2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



Nilai = Jumlah skor yang didapat x 100% Jumlah total skor (12)



12



c.Lembar Penilaian Antar Teman Format penilaian antar teman untuk selanjutnya di input dalam LMS Nama teman yang dinilai



: ..............



Nama Penilai



: .............



Kelas



: ...............



Semester



: ..............



Petunjuk : Bukalah link Lembar Penilaian Diri (LPD) pada LMS, lalu Berilah tanda “dot” (●) pada kolom yang sesuai.



No



Pertanyaan



1



Teman Saya menyontek pada saat mengerjakan penilaian



2



Teman Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas



3



Teman Saya berani mengakui kesalahannya



4



Teman saya melakukan tugas – tugas dengan baik



5



Teman Saya mengembalikan barang yang saya pinjam



6



Teman Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan



7



Teman Saya mengikuti kegiatan pembelajaran tepat waktu



8



Teman Saya mengumpulkan tugas tepat waktu



9



Teman Saya memulai sesuatu dengan berdoa



10



Teman Saya selalu memberi salam sesuai ajaran agama



11



Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya



12



Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya



Ya



Tidak



13



1. Pengayaan dan Remedial



Pembelajaran Remedial Kegiatan Pembelajaran Remedial (semakin sedikit persennya, maka semakin sedikit peserta didik yang dibawah KKM)



Tujuan Pembelajaran



< 20% Tugas Individu



Elemen 1 a. Menjelaskan keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung satu dengan yang lain dan terhadap lingkungannya baik berupa tanah, air, energi menggunakan kata – kata sendiri. b. Menjelaskan metode pengolahan minyak jelantah dapat diterapkan di kehidupan seharihari. Elemen 2



Tugas membaca materi atau mempelja rai kembali Modul



20% 50% Tugas Kelompok Tutor sebaya dengan mempelaj ari bagian dalam modul yang belum dipahami



> 50%



Penilaian



Pembelaj aran Ulang Mengulan g Pembelaj aran kembali di luar jam sesuai Modul



soal-soal setara dengan ulangan harian utama



c. Mendesain prosedur pengolahan minyak jelantah untuk menyelesaikan permasalahan limbah rumah tangga. d. Melakukan penyelidikan ilmiah tentang prosedur pengolahan minyak jelantah yang telah dibuat. e. Mengevaluasi prosedur pengolahan minyak jelantah yang telah dilakukan. Elemen 3 f.



Mengkomunikasikan hasil penyelidikan pengolahan minyak jelantah untuk menyelesaikan permasalahan limbah rumah tangga.



14



Pembelajaran Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: Nilai Peserta Didik (x) NKB ≤ N ≤ NMakx



N = NMaks



Kegiatan Pembelajaran Diberikan materi masih dalam cakupan Capaian Pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan



Keterangan NKB = Nilai Ketuntasan Belajar NMaks = Nilai maksimal ideal



Diberikan materi melebihi N = Nilai yang dicapai cakupan Capaian Pembelajaran peserta didik dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.



Refleksi peserta didik dan guru



Refleksi Guru 1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang diberikan! 2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran? 3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?



Refleksi Peserta DIdik Pada sesi sebelumnya, kalian telah mengalami pembelajaran tentang Zat dan perubahannya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dari pengalaman tersebut, mari kita melakukan refleksi dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut: 1. 2. 3. 4. 5.



Apa yang kalian pelajari dari pengalaman aspek 1? Apa tantangan yang Anda rasakan selama mempelajari aspek 1? Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran? apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran? Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan adik- adik setelah mempelajari modul ajar ini?



15



LAMPIRAN - LAMPIRAN



16



LEMBAR KEGIATAN SISWA 1 1. Peserta didik dapat menentukan sifat fisika, sifat kimia, sifat intrinsik, dan sifat ekstrinsik materi. 2. Peserta didik dapat mendefinisikan unsur, senyawa, dan campuran.



EXPLORATION



INFORMASI 1



Apakah kalian mengenal besi? Besi merupakan logam yang paling banyak ragam penggunaanya. Besi digunakan untuk pagar, kerangka bangunan, jembatan, sepeda, kendaraan bermotor, perabotan, hingga mainan anak-anak. Sifat apakah yang dimiliki besi sehingga relatif banyak digunakan? Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Besi juga merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Besi yang dikonsumsi manusia tentunya bukan besi dalam bentuk padatan logam, akan tetapi dalam bentuk ion, yaitu Fe(II) dan Fe(III). Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya: Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar, Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.



17



INFORMASI 2



Garam adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin, biasanya garam berasal dari air laut. Garam dalam bentuk alaminya adalah mineral kristal yang dikenal sebagai batu garam atau halite. Garam sangat diperlukan tubuh, garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Kalian pasti sering sekali menemui garam dalam kehidupan sehari-hari. Kira-kira tersusun dari apakah garam tersebut? Tahukah kamu cara pembuatan garam? Perhatikan gambar di bawah ini



18



CRITICAL THINKING 1



1. Dapatkah kalian menemukan besi dalam tabel periodik unsur? Bagaimanakah lambing dan wujud dari besi …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… 2. Lihatlah paku besi yang ada di sekitar kalian, dan tentukanlah sifat-sifat dari besi yang meliputi : a. Sifat Fisika …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. b. Sifat Kimia …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. c. Sifat Intensif …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. d. Sifat Ekstensif …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. 3. Mengapa besi dapat dimanfaatkan dengan sangat luas dalam kehidupan sehari-hari? …………………………………………………………………………….……………………………. …………………………………………………………………………….……………………………. …………………………………………………………………………….…………………………….



19



1. Apa saja komposisi penyusun garam? Dan tuliskanlah rumus kimia dari garam! ……………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………… 2. Amatilah garam yang kalian miliki di rumah, dan identifikasi sifat-sifat dari garam tersebut yang meliputi : a. Sifat Fisika …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. b. Sifat Kimia …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. c. Sifat Intensif …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. d. Sifat Ekstensif …………………………………………………………………………….………………………. …………………………………………………………………………….………………………. 3. Bagaimana cara memperoleh garam yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari? ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………



20



CONCEPT INVENTION



DISCUSSION



1. Diskusikan dengan kelompokmu apa sajakah yang tergolong ke dalam sifat fisika, sifat kimia, sifat intensif, dan sifat ekstensif! ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. 2. Diskusikan dengan anggota kelompok untuk mengelompokkan materi berikut ke dalam 3 bagian yaitu unsur, senyawa, campuran dengan cara memberikan tanda (√).



No



Jenis materi



Unsur Senyawa



Campuran Homogen Heterogen



1.



Besi



2.



Air



3.



Emas murni



4.



Air sirup



5.



Gas oksigen



6.



Belerang



7.



Larutan garam



8.



Pasir dalam air



9.



Udara



10.



Tembaga



11.



Perunggu



21



3. Buatlah Kesimpulan dari hasil diskusi kelompok kalian ! Unsur ……………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. Senyawa ……………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. Campuran Homogen …………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. Campuran Heterogen ……………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. 4. Presentasikan hasil diskusi kelompok kalian ! 5. Catatlah masukan atau tanggapan dari kelompok lain ! ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………..



22



STIMULATION (a)



(b)



(c) Gambar 1. (a) Es krim meleleh, (b) Kertas terbakar, (c) Daun pisang mengering Perubahan Fisika dan Kimia Benda-benda di sekitar kita dapat berupa wujud padat, cair, dan gas. Benda-benda tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi unsur, senyawa, dan campuran. Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat langsung dapat diamati, namun ada juga yang memerlukan waktu lama untuk pengamatan. Perubahan benda-benda tersebut dikenal dengan perubahan materi. Kamu akan menemukan berbagai fakta unik tentang zat dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. Kekaguman kamu juga akan bertambah besar kepada Sang Maha Pencipta, bahwa benda-benda di sekitar kita dapat mengalami perubahan yang khas sesuai karakteristik benda-benda tersebut. Pada praktikum kali ini kamu akan diajak untuk mengamati perubahan materi yang dikelompokkan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia. Sesuai namanya, perubahan fisika berkaitan dengan perubahan bentuk fisik suatu benda, sedangkaan perubahan kimia berkaitan dengan perubahan struktur kimia suatu benda.



23



PROBLEM STATEMENT



Dari gambar dan pernyataan di atas, Coba tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari benak kalian! 1. …………………………………………………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………………………………………………….. 3. ……………………………………………………………………………………………………..



DATA COLLECTION Kita akan merancang suatu percobaan untuk mengidentifikasi suatu perubahan fisika dan perubahan kimia yang terjadi di lingkungan sekitar! A. Topik Percobaan



Percobaan yang akan kita lakukan untuk mengidentifikasi perubahan fisika ataukah perubahan kimia pada peristiwa berikut ini : 1. 2. 3. 4.



Kertas yang dipotong kecil-kecil Soda kue direaksikan dengan cuka Air kapur dengan gas CO2 Kapur tohor dimasukkan ke dalam air



B. Alat dan Bahan Tuliskan alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk melakukan percobaan-percobaan tersebut! No Kegiatan Percobaan Alat Bahan 1



Kertas yang dipotong kecil-kecil



1. 2. 3.



1. 2. 3.



2



Soda kue direaksikan dengan cuka



1. 2. 3.



1. 2. 3.



3



Air kapur dengan gas CO2



1. 2. 3.



1. 2. 3.



4



Kapur tohor dimasukkan ke dalam air



1. 2. 3.



1. 2. 3.



24



C. Prosedur Percobaan Tuliskan langkah-langkah apa saja yang kamu lakukan untuk melakukan percobaan ini! 1. Kertas yang dipotong kecil-kecil a) ………………………………………………………………………………………………………………………… b) ………………………………………………………………………………………………………………………… c) ………………………………………………………………………………………………………………………… d) ………………………………………………………………………………………………………………………… e) ………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Soda kue direaksikan dengan cuka a) ………………………………………………………………………………………………………………………… b) ………………………………………………………………………………………………………………………… c) ………………………………………………………………………………………………………………………… d) ………………………………………………………………………………………………………………………… e) ………………………………………………………………………………………………………………………… 3. Air kapur dengan gas CO2 a) ………………………………………………………………………………………………………………………… b) ………………………………………………………………………………………………………………………… c) ………………………………………………………………………………………………………………………… d) ………………………………………………………………………………………………………………………… e) ………………………………………………………………………………………………………………………… 4. Kapur tohor dimasukkan ke dalam air a) ………………………………………………………………………………………………………………………… b) ………………………………………………………………………………………………………………………… c) ………………………………………………………………………………………………………………………… d) ………………………………………………………………………………………………………………………… e) ………………………………………………………………………………………………………………………… D. Data Hasil Pengamatan No Kegiatan Percobaan 1



Kertas yang dipotong kecil-kecil



2



Soda kue direaksikan dengan cuka



3



Air kapur dengan gas CO2



4



Kapur dimasukkan ke dalam air



Hasil Pengamatan



Jenis perubahan



25



DATA PROCESSING E. Analisis Data 1. Berdasarkan hasil pengamatanmu, apa yang dapat kamu simpulkan mengenai perbedaan perubahan fisika dan kimia?Tulislah hasil kesimpulanmu di bawah ini! Ciri-ciri perubahan fisika ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… Ciri-ciri perubahan kimia ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kamu lakukan, kelompokkanlah data yang kamu dapatkan ke dalam kelompok perubahan fisika dan perubahan kimia! Perubahan fisika ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… Perubahan kimia ……………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………



VERIFICATION Presentasikanlah hasil pengamatan yang telah kelompokmu lakukan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain.



GENERALIZATION F. KESIMPULAN …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………



26



LKPD PENGUKURAN



JANGKA SORONG DAN MIKROMETER SEKRUP I. TUJUAN 1. Mampu menggunakan jangka sorong sebagai alat ukur dasar 2. Mampu menggunakan micrometer sekrup sebagai alat ukur dasar 3. Mengenal skala nonius jangka sorong dan micrometer sekrup 4. Mengenal batas ketelitian jangka sorong dan micrometer sekrup serta dapat menggunakannya dalam perhitungan. II. ALAT DAN BAHAN 1. Kelereng 2. potongan besi 3. cincin 4. peluru 5. potongan kawat 6. jangka sorong 7. mikrometer sekrup III. TEORI RINGKAS A. Jangka Sorong Jangka sorong memiliki bagian utama yang disebut rahang tetap dimana terdapat skala utama dan rahang geser dimana terdapat skala nonius atau vernier. Nonius yang panjangnya 9 mm dibagi atas 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1mm. Nilai 0,1mm merupakan batas ketelitian jangka sorong.



1. rahang atas untuk mengukur diameter dalam. 2. rahang bawah untuk mengukur diameter luar. 3. bagian untuk mengukur kedalaman tabung.



Gambar diatas adalah contoh hasil pengukuran dengan jangka sorong, Skala utama = 2,5 cm Skala nonius = (4 x 0,1) mm = 0,04 cm Hasil pengukuran = 2,54 cm Angka 4 nonius segaris dengan skala utama, jadi angka inilah yang dikalikan dg batas ketelitian, kemudian dijumlahkan hasilnya dg hasil skala utama. 27



B. Mikroter Sekrup Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan selubung luar yang memiliki skala putar sebagai nonius. Batas ketelitian micrometer sekrup 0,01 mm.



Gambar di atas adalah contoh hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup, Skala utama = 6,5 mm Skala nonius = (9 x 0,01) mm = 0,09 mm Hasil pengukuran = 6,59 mm Angka 9 pada nonius berimpit dengan garis tengah skala utama, maka angka ini dikalikan dg batas ketelitian micrometer sekrup, kemudian ditambahkan hasilnya pada hasil skala utama. IV. LANGKAH-LANGKAH PENGAMATAN. A. Jangka Sorong 1. Ambilah kelereng, letakkan pada rahang bawah jangka sorong untuk diukur diameternya. Jepit dengan hati-hati dan kunci. Amati skala utama, catat hasilnya dalam tabel A, ulangi pengukurannya sebanyak 3 kali. TABEL A No Benda



Skala Utama



Nonius (x batas ketelitian)



………………………….. cm …………… x …………. mm 1. Kelereng



…………………………… cm …………… x …………. mm …………………………… cm …………… x …………. mm ………………………….. cm …………… x …………. mm



2. Potongan Besi …………………………… cm …………… x …………. mm …………………………… cm …………… x …………. mm



3.



………………………….. cm …………… x …………. mm Cincin …………………………… cm …………… x …………. mm (diameter luar) …………………………… cm …………… x …………. mm ………………………….. cm …………… x …………. mm Cincin …………………………… cm …………… x …………. mm (diameter luar) …………………………… cm …………… x …………. mm



2. Amatilah nonius,cari angka yang segaris (berimpit) dg skala utama, catat dalam table A, kalikan juga dg batas ketelitian jangka sorong. Ulangi sampai 3 kali pengukuran. 3. Ambilah potongan besi, lakukan seperti langkah 1 dan 2. 4. Ambilah cincin, ukur diameter luarnya seperti langkah 1 dan 2. 5. Sekarang lakukan pengukuran diameter dalamnya menggunakan rahang atas jangka sorong. Letakkan cincin di luar rahang dengan benar, kunci. Amati skala utama dan noniusnya seperti Langkah 1 dan 2.



28



B. Mukrometer Sekrup 1. Ambilah peluru, lalu ukur diameternya dengan micrometer sekrup. Amati skala utamanya, catat dalam table B, ulangi pengukuran sampai 3 kali. TABEL B. No Benda



Skala Utama



Nonius



………………………….. mm …………… x …………. mm 1. peluru



…………………………… mm …………… x …………. mm …………………………… mm …………… x …………. mm ………………………….. mm …………… x …………. mm



2. potongan kawat …………………………… mm ……………. x …………. mm …………………………… mm ……………. x …………. mm 2. Amati skala nonius, cari angka yang berimpit dengan garis tengah skala utama, catat hasilnya dalam table B, kalikan juga dengan batas ketelitian micrometer. Ulangi pengukuran sebanyak 3 kali. 3. Ambil potongan kawat, lakukan pengukaran seperti langkah 1 dan 2. V. PENGOLAHAN HASIL PENGAMATAN 1. Hitunglah nilai rata-rata pengamatan pada table A. Kemudian tentukan hasil pengukuran jangka sorong untuk masing-masing benda, seperti contoh pada teori. 2. Hitunglah nilai rata-rata pengamatan pada table B. Kemudian tentukan hasil pengukuran micrometer sekrup untuk masing-masing benda,seperti contoh pada teori. 3. Menurut anda lebih teliti mana pengukuran menggunakan jangka sorong atau micrometer sekrup? 4. Berdasarkan nilai diameter kelereng dalam percobaan anda, tentukan volume kelereng menggunakan Rumus volume bola, gunakan aturan sampai 3 angka penting. VI. KESIMPULAN PERCOBAAN Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan anda : 1. Tentang alat ukurnya 2. Tentang keseluruhan praktikum anda. Lembar Jawaban



............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ....................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ....................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................



29



............................................................................................................................................................ ....................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ....................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ....................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ....................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ....................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ .......................................................................................................................................................



30



LKPD BESARAN



Materi Pembelajaran



1 Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran fisika didefenisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Besaran fisika meliputi besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran dasar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Besaran pokok meliputi panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah mol. Besaran lain di luar besaran pokok dinamakan besaran turunan. Besaran turunan diartikan sebagai besaran yang dijabarkan atau diturunkan dari besaran-besaran pokok ataupun besaran turunan lainnya. Contoh besaran turunan, yaitu luas, volume, kecepatan dan lain sebagaiya.



2 Konversi Satuan Untuk memudahkan mengonversi (mengubah) suatu satuan SI ke satuan SI lainnya, diperlukan bantuan tangga konversi. SI adalah suatu sistem desimal. Oleh karena itu, setiap naik satu anak tangg a, nilai awal harus dibagi 10. Setiap turun satu anak tangga, nilai awal harus dikali 10. Satuan dari setiap besaran turunan diperoleh dari penjabaran satuan besaranbesaran pokok yang menyertai penurunan definisi dari besaran turunan yang bersangkutan. Contoh Soal: Nyatakan satuan kecepatan 36 km/jam ke dalam ke dalam satuan m/s! Diket: v = 36 km/jam Tanya: konversi v ke satuan m/s Jawab: Kecepatan = 1 jam (waktu) =



𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘



36 𝑘𝑚



= 36 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 = 1 𝑗𝑎𝑚



𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 36000 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 3600 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛



= 10 𝑚/𝑠



3 Dimensi Besaran Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang) besaran pokok. Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L, besaran massa dalam M, dan besaran waktu dalam T. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ]. Contoh Soal: Tentukan dimensi besaran-besaran turunan dari luas! Penyelesaian : Luas



= panjang x lebar



31



[ Luas ] = [ panjang ] x [ lebar ] =[L] x[ L] = [ L ]2



Tugas A. Kamu telah mengamati gambar sekelompok siswa yang sedang mengukur panjang meja, penjual menimbang sayur, dan dokter sedang mengukur suhu badan pasiennya. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan gambar/video yang telah kamu amati! 1. Siswa mengukur meja a. Data yang didapatkan siswa saat mengukur meja adalah ….. b. Siswa mengukur besaran …… c. Satuan besaran yang diukur siswa adalah …… 2. Penjual menimbang sayur a. Data yang didapatkan penjual adalah ….. b. Penjual menimbang besaran …… c. Satuan besaran tersebut adalah …… 3. Dokter mengukur suhu badan pasiennya a. Data yang didapatkan dokter adalah ….. b. Dokter mengukur besaran …… c. Satuan besaran yang diukur dokter adalah …… B. Jawablah pertanyaan berikut dengan mencari informasi pada bahan ajar! 1. Perbedaan pengukuran dan mengukur adalah Pengukuran: ……….. ……………………………………………………………………….. Mengukur: …………………………………………………………………………………. 2. Besaran adalah .................................................................................................... 3. Satuan adalah ...................................................................................................... 4. Besaran pokok adalah ......................................................................................... 5. Besaran turunan adalah ........................................................................................ 6. Perbedaan besaran pokok dan turunan ………………………………………………………. 7. Dimensi adalah ..................................................................................................... 8. Tuliskan 7 besaran pokok beserta satuan dan dimensinya a. Besaran :............................ Satuan: ................................ Dimensi : ............... b. Besaran :............................ Satuan: ................................ Dimensi : ............... c. Besaran :............................ Satuan: ................................ Dimensi : ............... d. Besaran :............................ Satuan: ................................ Dimensi : ............... e. Besaran :............................ Satuan: ................................ Dimensi : ...............



32



f. Besaran :............................ Satuan: ................................ Dimensi : ............... g. Besaran :............................ Satuan: ................................ Dimensi : ............... 9. Konversikan satuan-satuan berikut. a. 400 gram = ……………. kg b. 1000 km



= …………. m



c. 72 km/jam = ………… m/s d. 1 gram/cm3 = ………… kg/m3 e. 1 liter



= ………. m3



10. Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut. a. Dimensi kecepatan (v) .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... b. Dimensi energi potensial (Ep) adalah .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... c. Dimensi usaha (W) .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... d. Dimensi momen gaya (τ) .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... e. Dimensi tekanan (P) .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... 11. Kegunaan dimensi dalam suatu besaran …………………………………………………………………………………..



Kesimpulan Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan! ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… ………....…………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………..………… (Kesimpulan: sesuaikan dengan tujuan kegiatan)



33



LKPD LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK



ZAT DAN PERUBAHANNYA PEMBUATAN BIOSOLAR DARI MINYAK JELANTAH



NAMA KELOMPOK : 1. ………………………………………………………. 2. ………………………………………………………. 3. ………………………………………………………. 4. ………………………………………………………. 5. ………………………………………………………. 6. ……………………………………………………….



34



Petunjuk Penggunaan LKPD



1. Baca dan pahamilah tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Baca secara saksama masalah yang ada, kemudian ikuti petunjuk dan langkah dalam penyelesaian masalah tersebut 3. Dalam menyelesaikan masalah hendaknya melakukan kerja sama dengan anggotanya agar diperoleh hasil belajar yang maksimal 4. Jika ada yang kurang dipahami, silahkan tanyakan kepada guru



35



KATA PENGANTAR Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik melalui pembelajaran berbasis Project Based Learning (PjBL). LKPD ini diperuntukkan bagi peserta didik kelas X SMK dengan materi Zat dan Perubahanya ( Pembuatan Biosolar dari Minyak Jelantah ). Dalam LKPD ini terdapat beberapa fase sesuai tahapan Project Based Learning (PjBL), yaitu : Fase 1 : Penentuan Proyek Pada fase ini peserta didik disajikan sebuah permasalahan dan kemudian peserta didik diminta menentukan langkah untuk memecahkan permasalahan yang diberikan melalui proyek yang nantinya akan dikerjakan. Fase 2 : Rancangan dan Desain Poyek Pada fase ini peserta didik diberikan kebebasan untuk berkreativitas dalam mencari, menyusun dan mendesain proyek yang akan dilakukan. Fase 3 : Menyusun Jadwal Pada fase ini peserta didik menuliskan jadwal dalam penyelesaian proyek dari awal hingga akhir. Fase 4 : Pelaksanaan Proyek Pada fase ini peserta didik melaksanakan proyek yang telah dirancang dan menuliskan data hasil eksperimen serta menganalisis data yang diperoleh. Fase 5 : Laporan Hasil Proyek dan Presentasi Pada fase ini peserta didik menuliskan laporan hasil proyek dan mengkomunikasikan kepada kelompok lain. Fase 6 : Evaluasi Proses dan Hasil Proyek Pada fase ini peserta didik menyimpulkan hasil proyek serta memberi saran atau kritik terhadap hasil proyeknya maupun hasil proyek kelompok lain.



Situbondo, Juli 2022



36



CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya. Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya. 2. Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah. 3. Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain. Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan.



TUJUAN PEMBELAJARAN 1.



Menjelaskan Fenomena Zat dan perubahannya Secara Ilmiah



2.



Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan Ilmiah Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Bio Solar



3.



Menerjemahkan data dan bukti - bukti secara ilmiah mengenai Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Bio Solar



37



Menentukan Pertanyaan Mendasar



Bacalah kutipan berita di bawah ini! Merdeka.com - Minyak goreng bekas (minyak jelantah) merupakan limbah non-B3, namun tetap memiliki dampak terhadap lingkungan jika dibuang sembarangan. Padahal, limbah rumah tangga ini memiliki potensi ekonomi yang cukup besar jika dikelola dengan benar. Minyak jelantah bisa diproses menjadi sabun, bahan bakar minyak, hingga biodiesel. Kurangnya edukasi mengenai pengelolaan minyak jelantah di tingkat rumah tangga menyebabkan pembuangan limbah ke saluran air dan tempat sampah, kemudian berakhir di perairan dan mencemari lingkungan. Melalui webinar bertajuk A-Z tentang Minyak Jelantah (20/3/2021), Gerakan Waste4Change dan Komunitas Jelantah4Change mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola limbah minyak jelantah. Mereka juga menginformasikan bahayanya minyak jelantah yang dikonsumsi dan dibuang sembarangan. 1. Penyakit Kolesterol Tinggi Dampak kesehatan konsumsi minyak jelantah diantaranya menyebabkan penyakit degeneratif seperti kolesterol, kanker, dan penyakit jantung. Jelantah mengandung asam lemak jenuh tinggi akibat proses pemanasan yang dilaluinya. Jika dikonsumsi, akibatnya adalah penurunan HDL kolesterol serta peningkatan LDL dan total kolesterol. 2. Penyakit Jantung Konsumsi minyak jelantah secara berlebihan bakal meningkatkan kolesterol dan pada gilirannya risiko penyempitan pembuluh darah. Kalau sudah begini, kesehatan jantung bisa terancam. Populernya makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi seperti gorengan yang diolah dengan jelantah menjadi salah satu penyebab tingginya kasus kematian karena penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah. 3. Kanker Minyak jelantah yang dipakai berulang kali merupakan sumber radikal bebas. Radikal bebas tersebut bakal menyerang sel-sel sehat dan memicu pertumbuhan abnormal sel kanker. Penumpukan radikal bebas juga akan menyebabkan mutasi gen dan berisiko menjadi sel kanker. Karena kanker merupakan penyakit berat yang sulit disembuhkan, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang diolah dengan minyak jelantah. 4. Penyumbatan Drainase Limbah minyak jelantah yang dibuang sembarangan di saluran air tanpa dikelola terlebih dahulu akan menyebabkan penyumbatan pada saluran air atau drainase. Saluran air yang kotor dan tersumbat ini nantinya bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri dan berisiko menimbulkan penyakit. 5. Pencemaran Air Salah satu bahaya yang jelas dari pembuangan limbah minyak jelantah dengan tidak bijak adalah pencemaran air. Limbah cair ini bakal mengalir ke sungai dan berakhir di laut, menyebabkan pencemaran air yang lebih serius. Minyak jelantah yang mengapung di permukaan bakal menghalangi sinar matahari, menyebabkan tumbuhan laut tidak bisa berfotosintesis. Kandungan oksigen terlarut di perairan pun jadi menurun. Pada gilirannya, kelangsungan hidup biota laut bisa terancam. 6. Pencemaran Tanah Minyak jelantah yang dibuang ke parit atau tanah dapat terserap bumi. Minyak ini akan menggumpalkan dan menutup pori-pori tanah. Kalau sudah begini, tanah akan menjadi keras dan tidak bisa lagi mendukung aktivitas manusia. Pada gilirannya, pencemaran ini dapat menyebabkan banjir. COPYRIGHT © WWW.MERDEKA.COM https://www.merdeka.com/gaya/6-bahaya-minyak-jelantah-bagi-kesehatan-dan-lingkungan.html



c



38



Berdasarkan wacana diatas, diskusikanlah bersama kelompok mu cara yang dapat dilakukan untuk pengolahan minyak jelantah !



Rancangan dan Desain Proyek



1. Deskripsikan desain proyek yang telah kalian rancang!



…………………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………..



…………………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………..



2. Tuliskan alat dan bahan yang kalian gunakan dalam proyek ini!



…………………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………..



……………………………………………………………………………………………………………………………………..



3. Tuliskan langkah kerja yang telah kalian rancang!



……………………………………………………………………………………………………………………………………. .



……………………………………………………………………………………………………………………………………. . ……………………………………………………………………………………………………………………………………. . ……………………………………………………………………………………………………………………………………. . ……………………………………………………………………………………………………………………………………. . …………………………………………………………………………………………………………………………………….



39



MENYUSUN JADWAL KEGIATAN



Tuliskan rancangan jadwal yang akan dilakukan pada tabel di bawah ini!



NO



HARI/TANGGAL



KEGIATAN



1. 2. 3. 4. 5.



PELAKSANAAN PROYEK



Susun dan kerjakan rancangan proyek yang telah kalian buat, tuliskan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh! 1. TABEL PENGAMATAN No



Hari



Hasil



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



40



2. ANALISA DATA



Setelah kalian melakukan kegiatan pembuatan Bio Solar dari minyak jelantah, silakan kalian cari referensi di buku maupun internet, selanjutnya diskusikan dengan kelompokmu untuk memperdalam pengamatan. Lakukan analisa / perhitungan ekonominya.



Laporan Hasil Proyek dan Presentasi



Presentasikan dan videokan hasil proyek yang telah dikerjakan, tuliskan linknya di bawah ini :



41



Evaluasi Proses dan Hasil Proyek



42



BAHAN BACAAN KLASIFIKASI MATERI Klasifikasi materi dan perubahannya adalah pemilahan materi berdasarkan suatu karakteristik serupa dan berbagai kemungkinan perubahan wujud atau karakteristik lainnya. Benda-benda di sekitar kita dapat berupa wujud padat, cair, atau gas bukan? Semua benda tersebut adalah materi. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat mengisi atau menempati suatu ruang (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 95). Berdasarkan wujudnya, materi dapat diklasifikasikan menjadi zat padat, cair, dan gas. Benda padat misalnya adalah logam-logaman, zat cair meliputi air atau minyak, dan gas berupa udara, oksigen, dsb. Sementara itu, berdasarkan susunannya, materi yang ada di alam diklasifikasikan menjadi unsur, senyawa, dan campuran. Maksudnya, suatu materi dapat berarti zat tunggal atau murni (unsur), bisa juga terdiri dari beberapa zat (senyawa), hingga campuran. Dari berbagai contoh di atas kita dapat mengetahui bahwa meskipun terlihat sederhana dan terasa sehari-hari, benda di sekeliling itu memiliki wujud dan karakteristik yang cukup rumit bukan? Untuk itulah dilakukan klasifikasi materi dan perubahannya. Untuk menyederhanakan dan mengerucutkan berbagai objek penelitian IPA agar dapat dilakukan studi yang lebih mudah dan terperinci terhadap suatu objek. Berikut adalah berbagai uraian mengenai klasifikasi materi dan perubahannya. Cara Mengklasifikasikan Materi Alam semesta terdiri atas planet-planet dan salah satu contohnya adalah planet bumi. Di bumi terdapat gunung, udara, laut, dan begitu banyak hal lain. Segala sesuatu yang berada di bumi tersusun atas materi, yang terdiri atas unsur, seperti air, udara, tanah, dan api. Oleh karena itu, untuk mengklasifikasikannya kita harus melakukan observasi keragaman materi tersebut. Klasifikasi Materi



Bagaimana caranya untuk melakukan observasi terhadap berbagai keragaman materi? Langkah mudah yang dapat dilakukan untuk melakukan klasifikasi materi adalah sebagai berikut. 1. Mengamati karakteristik benda tersebut. 2. Mencatat persamaan dan perbedaan sifat benda masing-masing. 3. Memasukkan benda-benda yang memiliki persamaan sifat ke dalam satu kelompok. 4. Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok benda tersebut. Salah satu klasifikasi paling mudah untuk mengklasifikasikan materi adalah berdasarkan wujudnya. Berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi: 1. Zat padat, seperti besi, seng, dan emas; 2. Zat cair, yang meliputi air, minyak, dan bensin; dan 3. Gas, seperti udara, asap, dan uap air. Perbedaan masing-masing wujud materi adalah sebagai berikut.



43



Padat



Cair



Gas



Mempunyai volume tertentu, Mempunyai bentuk dan tetapi tidak mempunyai bentuk Tidak mempunyai volume volume tertentu yang tetap, bergantung pada dan bentuk yang tertentu. media yang digunakan. Jarak antarpartikel padat sangat rapat.



zat



Partikel-pertikel zat padat tidak dapat bergerak bebas.



Jarak antarpartikel zat cair lebih Selisih jarak antarpartikel gas renggang. sangat renggang. Partikel-partikel gas dapat Partikel-pertikel zat cair dapat bergerak dengan sangat bergerak bebas, namun terbatas. bebas.



Unsur, Senyawa, dan Campuran Berdasarkan susunannya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasikan menjadi zat tunggal (unsur/senyawa), dan campuran. Apa maksud dari zat tunggal (unsur/senyawa), dan campuran? Berikut adalah penjelasan lengkapnya. Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 98). Misalnya, sebongkah emas apabila dibagi terus sampai bagian yang terkecil akan menjadi atom emas. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Contoh unsur lain meliputi: besi, timah, seng, tembaga, dan nikel. Para ilmuwan menggunakan simbol tertentu untuk setiap unsur untuk mempermudah persamaan matematisnya. Berikut adalah beberapa contoh unsur logam dan non logam disertai simbolnya. Unsur Logam dan Lambangnya No.



Nama Latin



Nama Indonesia



Lambang



1.



Aluminium



Aluminium



AI



2.



Aurum



Emas



Au



3.



Argentum



Perak



Ag



4.



Calcium



Kalsium



Ca



5.



Cuprum



Tembaga



Cu



6.



Ferrum



Besi



Fe



7.



Natrium



Natrium



Na



8.



Plumbum



Timbal



Pb



9.



Stannum



Timah



Sn



44



Unsur Nonlogam dan Lambangya No.



Nama Latin



Nama Indonesia



Lambang



1.



Oxygen



Oksigen



O



2.



Hydrogen



Hidrogen



H



3.



Carbon



Karbon



C



4.



Sulphur



Belerang



S



5.



Phosphorus



Fosfor



P



6.



Nitrogen



Nitrogen



N



7.



Iodium



Iodin



I



Unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Berikut perbedaan sifat unsur logam dan nonlogam. Unsur Logam



Unsur Nonlogam



1. Berwujud padat pada suhu kamar (kecuali raksa).



1. Ada yang berwujud padat, cair, dan gas.



2. Dapat ditempa diregangkan.



2. Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa.



dan



3. Konduktor listrik dan panas.



dapat



3. Nonkonduktor, kecuali grafit.



Baik unsur logam maupun nonlogam memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya besi dan tembaga, banyak digunakan untuk alat-alat perkakas, alat-alat rumah tangga, dan bahan untuk rangka kendaraan. Unsur Iodium banyak digunakan sebagai antiseptik. Cara Penamaan dan Lambang Unsur Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak membedakan penamaan unsur alamiah yang terdapat di alam ataupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara internasional adalah simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius. Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai berikut. 1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya. 2. Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar. 3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 99). Contohnya: Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calsium) dilambangkan dengan (Ca).



Tabel Sistem Periodik Unsur Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik unsur. Unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom. Berbagai unsur-unsur logam terletak di bagian kiri bawah (diberi simbol warna biru), unsur-unsur nonlogam terletak di bagian kanan atas (diberi simbol warna kuning), sedangkan unsur semilogam (diberi warna cokelat) di antara warna biru dan kuning. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tabel sistem perioduk unsur.



45



Senyawa Senyawa adalah zat tunggal/murni yang dapat diuraikan secara kimia menjadi dua zat atau lebih (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 102). Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan beragam senyawa, meliputi: air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa bahan lainnya. Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk molekul. Molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa. Contoh pembentukan senyawa meliputi adalah, air yang memiliki rumus H 2 O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O). Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran unsur secara kimia. Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan sifat unsur- unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan berbeda dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Pada suhu kamar air berwujud cair, sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang diperlukan dalam pembakaran. Campuran Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya dan tidak mempunyai komposisi yang tetap. (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 103). Contoh beberapa campuran dalam kehidupan sehari-hari adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam. Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Terdapat dua jenis campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran Homogen Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat-zat yang tercampur di dalamnya. Larutan gula, larutan garam, dan sirop merupakan contoh campuran homogen. Hal itu berbeda dengan campuran heterogen seperti air dan pasir yang masih dapat dibedakan keduanya (tidak larut). Oleh karena itu, campuran homogen juga sering disebut sebagai larutan. Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah senyawa organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik , contohnya kloroform dan alkohol. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Pada dasarnya, larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. 46



Larutan Asam Larutan asam dan basa dimanfaatkan secara luas untuk industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium. Salah satu contoh larutan asam adalah penambah rasa makanan, yaitu cuka dapur yang mengandung asam asetat. Contoh lainnya adalah aki pada kendaraan bermotor mengandung asam sulfat, kemudian asam klorida yang membantu sistem pencernaan manusia. Masih banyak lagi contoh larutan asam lainnya, untuk mengetahuinya, berikut adalah ciri atau tanda dari larutan asam. 1. Rasanya masam (tidak boleh dicoba kecuali dalam makanan). 2. Dapat menimbulkan korosi. 3. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Larutan Basa Basa adalah larutan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh benda yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat mag, dan pupuk. Dalam penggunaan sehari-hari, umumnya basa dicampur dengan zat lain. Bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan basa? Berikut adalah sifatsifat basa. 1. Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicoba). 2. Terasa licin di kulit. 3. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa untuk menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi ini akan dihasilkan garam dan air. Contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit mag. Di mana sakit mag (kondisi kadar asam lambung yang tinggi) maka obat mag adalah senyawa yang bersifat basa (kandungannya magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida). Garam Jenis senyawa garam yang paling dikenal adalah garam dapur atau nama senyawa kimianya natrium klorida (NaCl). Garam seperti yang telah kita ketahui banyak digunakan dalam pengolahan makanan. Contoh lain dari penggunaan garam lainnya meliputi untuk industri pupuk, obat-obatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet. Bagaimana senyawa garam dapat terbentuk? Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut akan dihasilkan garam dan air. (Asam + Basa -> Garam + Air). Campuran Heterogen Berbeda dengan larutan gula, pada campuran pasir dan air, tentu kamu dapat membedakan antara pasir dan air. Campuran pasir dan air merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran yang terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna sehingga masih dapat dikenali zat penyusunnya.



47



Pada campuran heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama (tidak serba sama). Contoh lainnya dari campuran heterogen adalah pada air dan minyak yang jelas-jelas tidak dapat bersatu atau larut. Cara Memisahkan Campuran Untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut harus dipisahkan. Zatzat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Mengapa kita ingin memisahkan campuran? Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk penjernihan air dan pembuatan garam, menghilangkan rasa tertentu, memisahkan suatu zat berbahaya agar dapat dikonsumsi, dsb. Beberapa metode pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi), sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi. Filtrasi (Penyaringan) Salah satu metode pemisahan yang paling sederhana adalah metode filtrasi atau dengan kata lain melakukan penyaringan. Prinsip kerja penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zatzat yang bercampur, umumnya untuk memisahkan padatan dari cairan. Alat utama yang digunakan dalam penyaringan adalah penyaring dari bahan berpori yang dapat dilalui partikel-partikel kecil, tetapi menahan partikel yang lebih besar. Sentrifugasi Metode sentrifugasi sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih yang akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan yang berada di bagian atas. Distilasi (Penyulingan) Pemisahan campuran dengan cara penyulingan biasanya digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga saat menguap setiap zat akan terpisah.



48



Kromatografi Prinsip kerja kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak. Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan secara luas dalam berbagai kegiatan. Di antaranya untuk memisahkan berbagai zat warna dan tes urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang (doping), hingga mengidentifikasi hasil pertanian yang tercemar oleh pestisida atau tidak. Sublimasi Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas) sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi. Benda-benda yang dapat Mengalami Perubahan Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat langsung dapat diamati, namun ada juga yang memerlukan waktu lama untuk pengamatannya. Perubahan benda-benda tersebut dikenal dengan perubahan materi. Contoh perubahan materi yang berlangsung cepat adalah pembakaran kertas. Sedangkan contoh perubahan materi yang memerlukan waktu yang relatif lama ialah proses berkaratnya besi. Sifat-sifat benda secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. 1. Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika termasuk di dalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel, dan massa jenis (densitas). 2. Sementara itu, sifat kimia adalah sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat tersebut untuk bereaksi secara kimia. Berdasarkan sifat benda tersebut, perubahan suatu materi dapat berlangsung melalui 2 cara, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan Fisika Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 124). Komposisi materi yang berubah secara fisika juga tidak akan berubah, misalnya es yang mencair. Baik dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair keduanya tetaplah air, yakni H2O. Contoh perubahan fisika lainnya adalah menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk (fisik) lainnya. Contoh perubahan fisika lainnya meliputi: 1. kayu diubah menjadi kursi, 2. beras diubah menjadi tepung beras, 3. gula dilarutkan dalam air, 4. bola lampu listrik menyala, 5. air berubah menjadi es. Perubahan Kimia Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan atau membentuk zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 125). Perhatikan kayu yang dibakar, apakah kayu sebelum dan setelah dibakar akan menghasilkan zat yang sama? Jawabannya tentu tidak. Kayu sebelum dibakar mengandung serat selulosa, tetapi setelah dibakar berubah menjadi arang atau karbon. Dengan demikian, pada proses pembakaran kayu diperoleh zat baru yang memiliki sifat berbeda dengan zat sebelumnya. Proses pembakaran kayu yang mengakibatkan terbentuknya zat baru merupakan salah satu contoh perubahan kimia. Contoh lain perubahan kimia yang sering terjadi di alam adalah proses perkaratan besi. Besi sebelum berkarat merupakan unsur Fe, tetapi besi setelah berkarat berubah menjadi senyawa Fe2 O3 . nH2O. 49



Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut. 1. Terbentuknya zat baru. 2. Terbentuk gas. Contoh reaksi kimia yang membentuk gas ialah reaksi logam magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl). Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut. Magnesium + Asam klorida -> Magnesium klorida + gas hidrogen 3. Terbentuknya endapan. Salah satu contoh reaksi yang dapat membentuk endapan ialah reaksi antara barium klorida (BaCl2 ) dengan natrium sulfat (Na2 SO4 ) menghasilkan endapan barium sulfat berwarna putih. 4. Terjadinya perubahan warna. Contoh reaksi kimia yang memberikan warna yang khas adalah reaksi antara tembaga sulfat (CuSO4 ) dengan air (H2O). Warna tembaga sufat adalah putih, apabila ditambahkan air, warnanya berubah menjadi biru. Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru yang terbentuk, yaitu CuSO4 .5H2 5. Terjadinya perubahan suhu. Contoh perubahan Kimia yang terjadi di alam meliputi: 1. pembakaran kayu menjadi arang, 2. singkong menjadi tapai, 3. makanan basi, 4. susu diubah menjadi keju, 5. besi menjadi berkarat. Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia Dengan berbagai pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan perubahan fisik dan kimia adalah sebagai berikut: Perubahan Fisika



Perubahan Kimia



Tidak terbentuk zat baru.



Terbentuk zat baru.



Komposisi materi tidak berubah.



Komposisi materi sebelum dan sesudah reaksi mengalami perubahan atau perbedaan.



50



A. Besaran dan Satuan Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan. Besaran dalam fisika terbagi menjadi dua: a. Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya telah ditentukan secara internasional (SI) sebagai dasar besaran lain (turunan). Tujuh besaran pokok: Besaran Satuan panjang meter (m) massa kilogram (kg) waktu detik (s) kuat arus listrik Ampere (A) suhu Kelvin (K) intensitas cahaya candela (cd) jumlah zat mol b. Besaran turunan, yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Beberapa besaran turunan, yaitu: Besaran Satuan luas m² kecepatan m/s gaya kg m/s² (N) usaha kg m²/s² (J) tekanan kg/ms² (Pa) frekuensi 1/s (Hz) daya kg m²/s³ (W) Besaran berdasarkan arahnya terdiri dari: a. Besaran skalar, besaran yang tak punya arah. Contoh: massa (m), panjang (L), waktu (t), kelajuan (v), massa jenis (ρ). b. Besaran vektor, besaran yang punya arah. Contoh: gaya (F), percepatan (a), kecepatan (v), momentum (p). B. Dimensi Besaran Dimensi besaran adalah cara suatu besaran tersusun atas besaran pokok. Besaran Dimensi panjang L massa M waktu T kuat arus listrik I suhu θ intensitas cahaya J jumlah zat N Contoh: Tentukan dimensi besaran gaya dan usaha! Gaya: F = m.a F = M.L/T² F = M.L.T–² Usaha: W = F.s W = M.L.T–².L W = M.L².T–² Dimensi besaran dapat digunakan untuk: a. Membuktikan kesetaraan dua besaran Contoh: Buktikan bahwa besaran momentum dan impuls adalah besaran yang setara! Momentum



51



P = m.v P = M.L.T-1 Impuls I = M.L.T-2 .T = M.L.T-1 kedua besaran tersebut setara. b. Membuktikan kebenaran suatu persamaan atau rumus Contoh: Buktikan bahwa rumus λ = v.t bernilai benar! λ = v.t L = L.T-1.T L=L berarti rumus tersebut benar. C. Pengukuran Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran lain. Beberapa perbandingan internasional pada besaran pokok per satuannya: 1) Panjang Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum, dalam selang waktu 1/299.792.458 s. 2) Massa Satu kilogram didefinisikan sebagai massa 1 liter air murni bersuhu 4°C. 3) Waktu Satu detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. 4) Kuat arus listrik Satu Ampere didefinisikan sebagai kuat arus yang dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan diletakkan pada jarak pisah 1 m dalam vakum, menghasilkan gaya 2 x 10 -7 N tiap meter kawat. 5) Suhu Satu Kelvin didefinisikan sebagai 1/273.16 kali suhu termodinamika titik tripel air. 6) Intensitas cahaya Satu candela didefinisikan sebagai intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 1012 Hz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 W/Sr. 7) Jumlah zat Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon-12. Walaupun telah memiliki definisi, pengukuran masih memiliki kesalahan atau ketidakpastian dalam pengukurannya. Kesalahan pengukuran sistematis diakibatkan: a. Keterbatasan ketelitian alat ukur. b. Kesalahan pengaturan/kalibrasi alat ukur. c. Kesalahan sudut pandang (paralaks) saat membaca alat ukur. d. Kesalahan akibat penyederhanaan nilai/sistem. e. Pengukuran tunggal sehingga tidak akurat. Oleh karena itu, kesalahan relatif atau batas suatu toleransi pengukuran harus selalu dicantumkan dalam hasil pengukuran. Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan terhadap suatu besaran sebanyak satu kali saja. Nilai kesalahan pengukuran tunggal antara lain: a. Kesalahan mutlak Δx = 1/2 x ketelitian b. Kesalahan relatif KR = Δx/x dengan persentase kesalahan relatif %KR = Δx/x x 100% Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan terhadap suatu besaran secara berulang untuk mendapatkan akurasi. Nilai kesalahan pengukuran berulang antara lain: 52



a. Kesalahan mutlak Δx = (Σ|xi-x̅|)/n b. Kesalahan relatif KR = Δx/x dengan persentase kesalahan relatif %KR = Δx/x x 100% Keterangan: xi = data pengukuran i x̅ = rata-rata hasil pengukuran n = jumlah percobaan Penulisan akhir hasil pengukuran: l = x ± Δx l = x ± KR D. Pengukuran Panjang Dalam pengukuran panjang, dapat digunakan: a. Penggaris/mistar Penggaris adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 1 mm/0,1 cm.



Pengukuran x = x2 – x1 x = 7,2 – 0,5 x = 6,7 ∆x = 1/2 x ketelitian ∆x = 1/2 x 0,2 cm ∆x = 0,05 cm l = x ± Δx l = 6,7 ± 0,05 cm b. Jangka sorong Jangka sorong adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,1 mm/0,01 cm.



Panjang pada skala utama (xutama) adalah skala yang terdapat di sebelah kiri titik 0 skala nonius. Panjang pada skala nonius (xnonius) adalah skala yang berimpit dengan skala utama. Pengukuran x utama = 3,1 cm x nonius = 0,07 cm x = xutama + xnonius x = 3,1 + 0,07 x = 3,17 cm Δx = 1/2 x ketelitian Δx = 1/2 x 0,01 cm Δx = 0,005 l = x ± Δx l = 3,17 ± 0,005 cm c. Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,01 mm/0,001 cm.



53



Panjang pada skala utama (xutama) adalah skala terpanjang yang masih dapat terbaca. Panjang pada skala nonius (xnonius) adalah skala yang berimpit dengan skala utama. Pengukuran: xutama = 3,5 mm xnonius = 0,37 mm x = xutama + xnonius x = 3,5 + 0,37 x = 3,87 mm Δx = 1/2 x ketelitian Δx = 1/2 x 0,01 mm Δx = 0,005 mm l = x ± Δx l = 3,87 ± 0,005 mm E. Pengukuran Massa Dalam pengukuran massa, dapat digunakan: a. Neraca lengan/Ohaus Neraca lengan adalah alat ukur massa dengan ketelitian 0,01 g. Neraca lengan terdiri dari tempat beban, skala beban, beban geser, sistem pengatur khusus dan penunjuk. Cara pengukuran massa menggunakan neraca lengan: 1. Atur beban geser pada posisi nol dan sistem pengatur khusus, sehingga neraca lengan berada dalam keadaan seimbang. 2. Letakkan benda yang akan diukur pada tempat beban. 3. Atur beban geser yang ada sehingga neraca seimbang. 4. Jumlahkan seluruh bacaan skala masingmasing lengan skala yang merupakan massa benda yang diukur. b. Neraca pegas Neraca pegas adalah alat ukur massa dengan ketelitian 0,5 g. Neraca pegas terdiri dari pegas dan selongsong besi yang ujungnya terdapat pengait. Cara pengukuran massa dengan neraca pegas adalah dengan menggantung benda yang akan diukur pada pengait neraca. Bacaan skala yang ditunjuk oleh penunjuk neraca sama dangan massa benda yang diukur. F. Pengukuran Waktu Dalam pengukuran waktu, biasanya digunakan stopwatch. Stopwatch analog adalah alat ukur waktu yang memiliki ketelitian 1 s, adapun stopwatch digital dapat memiliki ketelitian yang lebih presisi. Stopwatch analog terdiri dari tombol dan jarum penunjuk. a. Tombol stopwatch terdiri dari tombol mulai, berhenti dan reset. Tombol reset berfungsi untuk mengembalikan jarum penunjuk ke posisi nol. b. Jarum jam terdiri dari jarum besar dan jarum kecil. Jarum besar adalah jarum yang menunjukkan menit, sedangkan jarum kecil adalah jarum yang menunjukkan detik. Cara pengukuran waktu menggunakan stopwatch: 1. Tekan tombol reset lalu lepaskan sehingga jarum penunjuk kembali ke posisi nol. 2. Tekan tombol mulai lalu lepaskan ketika hendak memulai pengukuran. 3. Tekan tombol berhenti lalu lepaskan ketika pengukuran tepat selesai. 4. Hasil akhir adalah penjumlahan bacaan jarum besar (menit) dengan bacaan jarum kecil (detik). G. Angka Penting Angka penting adalah angka yang dihasilkan dari hasil pengukuran (bukan penghitungan), termasuk angka yang ditaksirkan.



54



Contoh: Pada hasil pengukuran 8,9 cm, Angka 8 merupakan angka pasti, dan 9 merupakan angka taksiran. Aturan dalam penggunaan angka penting: a. Semua angka selain nol adalah angka penting (a.p.). Contoh: 3,21 (3 a.p.) 2,2 (2 a.p.) 1,559 (4 a.p.) b. Angka nol yang terletak di antara dua angka adalah angka penting. Contoh: 3,01 (3 a.p.) 2,5009 (5 a.p.) 20,09 (4 a.p.) c. Angka nol yang terletak di belakang koma desimal adalah angka penting. Contoh: 3,00 (3 a.p.) 9,0 (2 a.p.) 44,500 (5 a.p.) d. Seluruh angka nol yang terletak di sebelah kiri koma desimal dan menyatakan bilangan 5 dibulatkan ke atas. Contoh: 6,38 dibulatkan menjadi 6,4 b. Angka yang nilainya